Anda di halaman 1dari 48

PENGAMATAN 

TUMBUHAN FAMILI LILIACEAE, CYPERACEAE, DAN POACEAE

Dosen pengampu : Dina Handayani, S.Pd., M.Si.

KELOMPOK II

Angela Glorya Marito Br. Samosir (4191220014)

Aini Fitri (4193220018)

Amna Kamran br Tarigan (4191220010)

Cresfo Samosir (4193520017)

Devrianto Halomoan Tumanggor (4193220007)

M.D. Permatasari Siahaan (4193220008)

Nurhalisah Putri (4193520020)

Rehlitna Fransiska Sitepu (4191220011)

Widya kartika sari (4191220013)

BIOLOGI NONDIK C 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020
1. Judul : Pengamatan Tumbuhan Famili Liliaceae, Cyperaceae, dan Poaceae
2. Tujuan : Mengetahui ciri-ciri tumbuhan berdasarkan Famili Liliaceae, Cyperaceae, dan
Poaceae
3. Tinjauan Pustaka :
Cyperaceae merupakan nama suku untuk teki-tekian yang lebih banyak merupakan
gulma bagi tanaman budidaya. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang menganggap
bahwa teki sama saja dengan rumput. Teki berbeda dengan rumput (Poaceae). Tangkai
perbungaan pada teki umumnya bersegi tiga dan ini merupakan ciri khas suku
Cyperaceae di samping bentuk perbungaannya. Dalam kehidupan teki lebih dikenal
sebagai tanaman pengganggu. Namun demikian beberapa jenis diantaranya dipergunakan
dalam kehidupan manusia seperti Fimbristylis globulosa (mendong) digunakan sebagai
bahan pembuatan tikar. Cyperaceae berbatang kokoh, berbentuk segitiga, dan tidak
memiliki pelepah daun. Ruang udara ditemukan di batang dan di daun dan memiliki
bunga majemuk yaitu spikelet. Bunga bersifat hermaprodit atau uniseksual.
Liliaceae sering dikenal sebagai suku bawang-bawangan. Tanaman pada family ini
memiliki karakteristik yaitu mempunyai umbi lapis sebagai alat perkembangbiakan
vegetatifnya. Tanaman dalam keluarga ini memiliki daun linier, sebagian besar dengan
urat paralel tetapi dengan beberapa genus memiliki venasi venasi (misalnya,
Cardiocrinum, Clintonia, Medeola, Prosartes, Scoliopus, Tricyrtis), dan bunga diatur
dalam tiga-tiga. Beberapa spesies memiliki umbi, sementara yang lain memiliki rimpang.
Suku Poaceae atau Graminae merupakan nama suku untuk rumput-rumputan dengan
mudah dapat dibedakan dengan suku Cyperaceae. Kelompok ini kadang disebut juga
dengan Glumiflorae, karena bunganya terdiri atas glume, lemma, dan palae. Hampir
disemua jenis ketiga bagian tersebut ditemukan. Graminae merupakan kelompok yang
paling banyak digunakan dalam kehidupan setelah Leguminosae.
Suku ini memiliki ciri batang silindris, agak pipih atau persegi, berlobang atau
massif, pada buku selalu massif dan kerap kali membesar, berbentuk herba atau berkayu.
Daun tunggal, dua baris kadang-kadang seolah-olah berbaris banyak, pelepah daun
berkembang sangat baik, pada batas pelepah dan helaian daun kerap kali terdapat lidah,
helaian daun duduk, hampir selalu berbentuk lanset atau garis, di kedua sisi dari ibu
tangkai daun denan beberapa tulang daun yang sejajar.
Bunga tersususn dalam bulir, yang terdiri dari dua atau lebih glumae atau daun berupa
sisik, yang duduknya berseling dalam dua baris berhadapan. Satu atau dua glumae pada
bulir bagian bawah tidak terisi bunga. Sebuah daun mahkota yang berbentuk sisik atau
palae, kerap kali memiliki dua badan penggelembung (lodiculae, alat berupa sisik untuk
menahan bunga saat membuka), satu benang sari atau lebih dan satu bakal buah. Glumae
dan palae keseluruhannya dinamai sekam. Bunga hampir selalu berkelamin dua, juga ada
tidak berkelamin. Tangkai putik hampir selalu dua, kepala putik berbentuk bulu atau
malai. Bakal buah beruang satu dan berbiji satu. Buah dinamakan buah padi (caryopsis).

4. Metode :
A. Alat Dan Bahan :
1. Kamera /Hp
2. Pensil
3. Meteran
4. Tumbuhan dari Famili Liliaceae, Cyperaceae, dan Poaceae

B. Prosedur Kerja
1. Setiap mahasiswa mengamati tumbuhan dari Famili Liliaceae, Cyperaceae, dan
Poaceae.
2. Setiap mahasiswa menggali informasi pemanfaatan tumbuhan dari masyarakat
setempat.
5. Hasil pengamatan
 Hasil pengamatan Angela Glorya

(Liliaceae) (Cyperaceae) (Poaceae)

Bakung Laut (Crinum Cyperus iria Jagung (Zea mays L.)


asiaticum L.)

Keseluruhan Buah
Tanaman

Bunga
Sistematika
Sistematika
Kingdom:Plantae
Kingdom: Plantae
Divisi:Tracheophyta
Divisi : Magnoliophyta Sistematika

Kelas:Liliopsida Kingdom:Plantae
Kelas : Liliopsida
Ordo:Poales Divisi:Spermatophyta
Ordo : Liliales
Famili:Cyperaceae Kelas: Monocotyledoneae
Famili : Amaryllidaceae
Genus : Crynum Genus:Cyperus Ordo: Poales

Spesies : Crynum asiaticum L. Spesies: Cyperus iria Famili: Poaceae

Ciri Ciri Genus: Zea

Ciri Ciri Spesies: Zea mays L.


 Akar

 Akar
Jenis: serabut

Jenis: serabut Ciri Ciri


Arah tumbuh: tumbuh
keatas melawan
Arah tumbuh: tumbuh  Akar
gravitasi bumi
kearah tanah
Jenis: serabut
Permukaan: cokleat
Permukaan: Putih,licin
kekuningan, kasar Arah tumbuh: tumbuh
 Batang ke bawah, menuju
 Batang
gravitasi
Jenis: batang semu
Jenis: batang rumput
Permukaan: putih,
Bentuk: tegak, silindris kasar
Bentuk: segitiga

Ukuran(tinggi x  Batang
Ukuran(tinggi x
diameter) : (60 x 1,5
diameter) : (39,5 x 0,3
cm) = 90 cm Jenis: batang rumput
cm) = 11,85 cm

Permukaan: cokelat, Bentuk: Silindris tidak


Permukaan: hijau tua,
kasar bercabang dan
licin dan lunak
berbuku-buku serta
 Daun memiliki ruas diantara
 Daun
buku
Jenis: Daun betulang
Jenis: Daun betulang
sejajar Ukuran(tinggi x
sejajar
diameter) : (203 x 3,5
Bentuk: Lanset Bentuk: bangun pita cm) = 710,5 cm

Ukuran (p x l): 72 x Ukuran (p x l): 16,5 x Permukaan: hijau,


8,5 cm = 612 cm 0,5cm = 8,25 cm kasar

Bentuk pangkal: Bentuk pangkal:  Daun


tumpul dan tebal tumpul atau rompang
Jenis: Daun betulang
Bentuk ujung: runcing Bentuk ujung: runcing sejajar

Bentuk tepi: rata Bentuk tepi: rata Bentuk: memanjang

Permukaan atas: Hijau Permukaan atas: Hijau, Ukuran (p x l): 85 x


tua licin 9cm = 765 cm

Permukaan bawah: Permukaan bawah: Bentuk pangkal: rata


Hijau muda Hijau, kasar
Bentuk ujung: runcing
 Bunga  Bunga
Bentuk tepi: rata
Jenis: Bunga majemuk Jenis: Bunga majemuk
Permukaan atas: Hijau
Bentuk: payung Bentuk: perbungaan tua, berbulu
simosa atau
Mahkota: corong,putih peikhasium dan survei Permukaan bawah:

zygomorf. Hijau tua, halus


Kelopak:putih,banyak

 Buah  Bunga
Benang sari:
6,kemerahan Jenis: Monoecious
Jenis: Buah sejati

Putik: panjang, orange Bentuk:


Bentuk: bulat telur,
berbentuk kerucut Bunga jantan: malai,
 Buah
besar pada pangkalnya
Jenis: Buah sejati Permukaan: cokelat, Bunga betina: tongkol
licin
Bentuk: bulat telur Mahkota:
terbalik Daging: cokelat, kasar
Bunga jantan
Permukaan: hijau, licin Biji: 35 biji Warna: Kuning muda
Tekstur: kasar
Daging: putih  Biji Jumlah: banyak

Biji: 1 Bentuk : bulat telur


Bunga betina
dan lepes
 Biji Warna: Merah

Warna: coklat Tekstur: kasar


Bentuk : Ginjal kemerahan Jumlah: banyak

Warna: Hitam
Kelopak:

Bunga Jantan
Warna: Kuning muda
Tekstur:kasar
Jumlah: banyak

Bunga betina
Warna: Hijau muda
Tesktur:kasar
Jumlah: banyak

Benang sari:

Bunga jantan
Jumlah: 6
Warna: kuning
Bunga betina
Jumlah: 5
Warna: kuning

Putik:

Bunga Jantan
Jumlah: 1
Warna : kuning

Bunga Betina
Jumlah : 1
Warna: merah cerah

 Buah

Jenis: Buah padi


majemuk

Bentuk: Bulat panjang

Permukaan: kuning,
bergerigi

Daging: putih, lembut

Biji: 20 per baris


(berjumlah genap)

 Biji

Bentuk : Membulat,
agak kecil, dan licin.
Warna: Transparan

 PEMBAHASAN
1. Bakung Laut (Crinum asiaticum L.)
Crinum asiaticum memiliki tinggi ± 1,5 meter memiliki umbi lapis, pada
umbinya banyak tunas kuncup muncul. Akar serabut. Batang semu yang ditutupi
oleh pelepah daun tua. Daun menjorong sempit sampai lebar, semi-tegak.
Pertulangan daun sejajar. Bunga seperti payungan, tangkai bunga panjang, warna
pucat, warna putih, kadang merah muda, kepala sari kuning. Buah bulat telur
terbalik atau bentuk bola. Berbiji 1-5. Batang semu yang tertutupi oleh pelepah
daun tua, tegak, lunak, warna hijau pucat. Daun duduk, helaian daun tunggal,
bangun lanset (lanceolatus), berwarna hijau, tepi rata, pertulangan lurus, apex
daun meruncing, basal daun rata. (Tantri et al., 2019). Bunga tumbuh pada
terminal/ ujung tangkai bunga, dengan tangkai bunga yang panjang ±100cm.
Bunga majemuk, berwarna putih, mahkota berlekatan yang membentuk seperti
payung, kelopak bunga panjang sekitar 15-20cm, terdapat 6 benang sari, tangkai
sari berwarna hijau panjang sekitar 10-15cm dengan kepala sari berwarna orens.
Terdapat pula 1 putik berwarna hijau di tengah.
Berdasarkan hasil pengamatan saya, Crinum asiaticum memiliki akar
serabut, batang semu dengan tinggi 90 cm, pertulangan daun sejajar, bunga
berbentuk paying, dan buah berberbentuk paying dengan biji berjumlah 1. Maka
hasil pengamatan saya sesuai dengan literature.

2. Cyperus iria
Tinggi tanamannya bervariasi dari 8 sampai 60 cm, akarnya banyak atau
serabut,pendek dan berwarna kekuningan. Batangnya berumbai, segitiga, gundul,
hijau dan tebal 0,6-3,0 mm. Daunnya lurus, biasanya semua lebih pendek dari
batangnya, lebar 1-8 mm,rata, dan selubung daun berwarna hijau sampai coklat
kemerahan. Membran dan amplop batang di dasar bunga Cyperus iria terletak
pada bagian atas batang, serta berwarna hijau kekuningan. Akar serabut yang
tumbuh menyamping. (Umiyati & Kurniadie, 2017). Batang tumbuh tegak,
berbentuk tumpul atau segitiga. Daun berbentuk garis, mengelompok dekat
pangkal batang terdiri dari 4-10 helai, pelepah daun tertutup tanah, helai daun
berwarna hijau mengkilat.. Bunga bulir tunggal atau majemuk, mengelopak atau
membuka, berwarna putih, mempunyai benang sari tiga helai, kepala sari kuning
cerah, tangkai putik bercabang tiga. Tinggi dapat mencapai 50 cm (Moenandir,
1993).
Berdasarkan hasil pengamatan saya, Cyperus iria memiliki akar serabut,
batang semu dengan tinggi 90 cm, pertulangan daun sejajar, bunga berjenis
monoecious, dan buah berberbentuk bulat panjang berjumlah 20 setiap baris.
Maka hasil pengamatan saya sesuai dengan literature.

3. Jagung (Zea mays L.)


Zea mays memiliki akar serabut dan memiliki 13-15 helaian daun
tergantung pada tinggi tanaman. Tinggi tanaman yang rendah mempengaruhi
jumlah helaian daun(Bara,2010). Artinya semakin tinggi tanaman maka semakin
banyak juga jumlah daunnya. Daun berbentuk memanjang seperti pita dengan
ujung meruncing. Panjang pelepah daun bertambah seiring dengan pertambahan
panjang helaian daun dan tongkol jagung karena fungsinya sebagai organ yang
membungkus buah. Panjang daun selalu berkorelasi dengan lebar daun pada
setiap varietas, artinya pertambahanpanjang daun diiringi dengan pertambahan
lebar daun dengan selisih kurang lebih 78 cm. Pada family poaceae umumnya dan
khususnya ujung daunnya berbentuk runcing dan hampir tidak ada yang agak
bulat apalagi berbentuk tumpul. (Indhirawati et al., 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan saya, Zea mays memiliki akar serabut,
batang rumput dengan tinggi 710,5 cm, dengan daun memanjang berukuran 765
cm, bunga berjenis monoecious, dan buah berberbentuk bulat panjang berjumlah
20 setiap baris. Maka hasil pengamatan saya sesuai dengan literature.

 Hasil Pengamatan Devrianto


LILIACEAE POACEAE CYPERACEAE
Aloe Vera Titrium Cepa Cyperus Kyllingia
Keseluruhan tanaman Keseluruhan tanaman Keseluruhan tanaman

Akar
Batang
Akar

Bunga
Bunga Bunga

Sistematika
Sistematika
Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta Sistematika
Divisi :
Kelas : Lilieropsida Kingdom : Plantae
Magnoliophyta
Ordo : Asparagales Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Famili : Asphodelaceae Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Genus : Aloe Ordo : Poales
Famili : Cyperaceae
Spesies : Aloe vera Famili : Poaceae
Genus : Cyperus
Genus : Triticum
Spesies :
Ciri-ciri morfologi Spesies : Triticum sp.
Cyperus kyllingia
 Akar
Jenis : akar serabut Ciri ciri morfologi Ciri morfologi
Arah tumbuh :horizontal  Akar
dan vertikal Jenis : serabut  Akar
Ukuran : 15-20 cm Arah tumbuh : horizontal Jenis : serabut
Permukaan : warna putih Ukuran : 2-3 cm Arah tumbuh : menjalar
kekuningan, tekstur halus Permukaan : bewarna putih Ukuran : diameter 5-10 mm
 Batang kekuningan, bertekstur halus Permukaan : bewarna coklat
Jenis : berkayu  Batang dengan tekstur halus
Bentuk : bulat Jenis : rumput
Ukuran : 4-5 cm Bentuk : beruas-ruas dengan  Batang
Permukaan: bewrna putih, bulat memanjang Jenis : basah
tekstur halus dan berserat Ukuran : 3-4 cm Bentuk : segitiga
 Daun Permukaan :: bewarna putih Ukuran : diameter 1-1,5 mm,
Jenis : tunggal kehijauan panjang 5-45 cm
Bentuk : Lanset  Daun Permukaan : tekstur padat dan
Ukuran : 30 cm Jenis : sejajar licin
Bentuk pangkal : Bentuk : lanset
membulat atau cembung Ukuran : 30-40 cm Daun
Bentuk ujung : meruncing Bentuk pangkal: tumpul Jenis : sejajar
Bentuk tepi : berduri Bentuk ujung : meruncing Bentuk : meruncing
Permukaan atas: hijau Bentuk tepi : rata Ukuran : panjang 10 cm
pucat Permukaan atas: bewarna diameter 2-3 mm
Permukaan bawah : hijau hijau tua Bentuk pangkal: roset akar
Tekstur : berdaging Permukaan bawah : bewarna Bentuk ujung : meruncing
 Bunga hijau muda Bentuk tepi : rata
Jenis : majemuk Tekstur : halus Permukaan atas: bewarna
Bagian Bunga : sempurna  Bunga hijau
dan tidak lengkap Jenis : bunga majemuk Permukaan bawah : bewarna
Bentuk : Majemuk hijau
Mahkota : Bentuk corong Tekstur : halus
bewrna kuning, jumlah 4
Kelopak : Warna putih,  Bunga
Jumlahnya banyak Jenis : majemuk
Benang sari : 3 benang sari Bentuk : bulir bulir kecil
,berwarna kekuningan Warna : kuning, coklat
Putik : Putik panjang ,
Warna putih, Jumlah :1  Buah
 Buah Bentuk : oval
Jenis : Buah sejati tunggal Permukaan : bewarna coklat
Bentuk : Bulat telur kehitaman
Permukaan : Warna: ungu, Daging : lunak
Tekstur :Licin Jumlah : 3-5 buah
Daging: Warna putih
Jumlah biji : 1  Biji
 Biji Bentuk : oval
Bentuk : berbentuk bulat Warna : coklat hingga
Warna : Berwarna putih kemerahan
Ukuran : 3 mm
Jumlah : 10 bulir

 PEMBAHASAN
1. Aloe Vera
Daun lidah buaya merupakan daun tunggal berbentuk tombak dengan helaian
memanjang berupa pelepah dengan panjang mencapai kisaran 40–60 cm dan lebar
pelepah bagian bawah 8–13 cm dan tebal antara 2–3 cm. Daunnya berdaging tebal, tidak
bertulang, berwarna hijau keabu- abuan dan mempunyai lapisan lilin di permukaan serta
bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah dan lendir yang mendominasi daun.
Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung). Daun lidah buaya
muda memiliki bercak berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan hilang saat
daun lidah buaya dewasa. dilihat dari batangnya yaitu habitus herba, memiliki
percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk bulat.
Berdasarkan hasil pengamatan saya, lidah buaya memiliki akar serabut dengan
ukuran 5-1- cm bewarna kekuningan, batangnya sendiri berbentuk bulat dengan ukuran
4-5 cm tersturnya halus dan bewarna putih. Untuk daunnya berbentuk cembung
dipangkal dan runcing diujungdengan tepi berduri.dengan tekstur berdaging. Umtuk
morfologi bunga li8dah buaya merupakan bunga majemuk

2. Titrium sp.
Morfologi biji gandum pada umumnya panjang 6-8 mm dan diameter 2-3 mm.
gandum memiliki tekstur yang keras. Biji gandum buah ini kecil, biji tunggal di dalam
buah kering. Batang gandum berupa jerami yang tegak, berbentuk silinder dan memiliki
permukaan yang halus, tersusun atas beberapa buku dan ruas. Ruas dan buku pada
tanaman gandum berkisar antara 8-16. Buku batang gandum umumnya keras, berfungsi
sebagai tempat tumbuhnya daun, akar, anakan dan malai, juga sebagai perantara keluar
masuknya hara tanaman dan fotosintat. Jarak antara dua buku disebut ruas. Sebagaimana
ruas-ruas jerami pada batang padi, ruas pada batang gandum juga berlubang di
tengahnya, namun pada beberapa varietas ada yang berisi empulur yang lembut. Daun
gandum berbentuk pita sejajar Bagian dasar pelepah daun melekat pada buku dan
menyelimuti batang. Batang gandum bagian bawah tertutup oleh pelepah yang saling
tumpang tindih, sehingga batang tidak terlihat. Namun pada ruas terakhir, pelepah daun
akan menutupi bakal malai sebelum malai pecah. Setelah malai pecah/muncul dan ruas
terakhir memanjang, hanya sebagian batang yang akan tertutup oleh pelepah (Percival
1921, Anderson and Garlinge 2000, Kirby 2002).
Dari hasil pegamatan saya batang gandum memiliki ukuran 3-4 cm bewarna
putih kehijauan, beruas-ruas dengan bentuk bulat memanjang, untuk daun gandum
bentuknya lanset dengan ukuran 30-4- cm tumpul dibagian pangkal dan runcing diujung
serta mempunyai tekstur halus. Bunga gandum merupakan bunga majemuk dan
mempunyai jumlah yang banyak.
3. Cyperus Kyllingia
Akarnya memiliki rimpang (umbi) menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada
pangkal, kadang melekuk, warna coklat, berambut halus dengan diameter 5-10 mm.
Batangnya berbentuk segitiga, padat, licin, tumpul, berdiameter 1-1,5 mm panjang 5-45
cm. Daun pada tanaman ini terdiri dari 4-10 helei berjejal pada pangkal batang
membentuk roset akar dengan pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbangun pita,
bertulang sejajar, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-
60 cm dan lebar 2-6 mm. Bunganya berbentuk bulir dengan 3-10 bulir kecil yang
Mempunyai 8-25 bunga yang berkumpul membentuk payung,warna kuning /coklat
kuning. Buahnya yang terdapat adalah tipe buah batu, kecil, bentuk memanjang sampai
bulat telur terbalik.
Dari hasil pengamatan saya, akar Cyperus Kyllingia merupakan akar serabut,
batangnya berbentuk segitiga dengan tekstur padat dan licin. Pada daun Cyperus
Kyllingia merupakan bentuk roset akar, tumpul dipanggal dan runcing diatas dengan
tekstur tepi yang halus. Ukuran daunnya 10cm dengan diameter 2-3 mm.

 Hasil Pengamatan Rehlitna Sitepu

(Cyperaceae) (Poaceae)
 Cyperus esculentus (Teki Kuning)  Saccharum officinarum (Tebu)

AKAR
BUNGA BATANG

DAUN

AKAR
BATANG

 Sistematika
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Cyperaceae DAUN

Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus esculentus

 Ciri-ciri
1. Akar
Jenis : akar serabut
Arah tumbuh : tumbuh menyamping BUNGA
dengan membentuk umbi
Permukaan : berwarna coklat, tekstur
kasar

2. Batang
Jenis : batang rumput
Bentuk : segitiga
Ukuran (txd) : (50x1,9) cm
 Sistematika
Permukaan : berwarna hijau tua,
Kingdom : Plantae
teksturnya licin dan lunak
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
3. Daun Ordo : Poales
Jenis : bertulang sejajar Famili : Poaceae
Bentuk : bangun pita Genus : Saccharum
Ukuran (pxl) : (10x2) cm Spesies : Saccharum officinarum
Bentuk pangkal : Tumpul atau  Ciri-ciri
rompang 1. Akar
Bentuk ujung : Meruncing Jenis : akar serabut
Bentuk tepi : Rata Arah tumbuh : tumbuh kearah bawah
Permukaan atas : berwarna hijau, tanah
teksturnya licin Permukaan : berwarna coklat, tekstur
Permukaan bawah : berwarna hijau, kasar
teksturnya kasar
2. Batang
4. Bunga Jenis : batang semu
Jenis : bunga majemuk Bentuk : Silindris dan beruas-ruas
Bentuk : Cyperaceae memiliki bunga Ukuran (txd) : (200x3,4) cm
majemuk dengan perbungaan simosa Permukaan : berwarna coklat
atau peikhasium dan survei zygomorf. kemerahan, teksturnya keras, licin dan
berair
5. Buah
Jenis : oval telur 3. Daun
Bentuk : berbentuk seperti kerucut Jenis : bertulang sejajar
pada pangkalnya Bentuk : bangun pita
Permukaan : berwarna coklat, Ukuran (pxl) : (50x6) cm
teksturnya licin Bentuk pangkal : membulat
Daging : berwarna coklat, teksturnya Bentuk ujung : Meruncing
kasar Bentuk tepi : Rata
Permukaan atas : berwarna hijau tua,
6. Biji teksturnya berbulu kasar
Jumlah : 30 biji Permukaan bawah : berwarna hijau
Bentuk : bulat telur dan lepes muda, teksturnya berbulu kasar
Warna : coklat kemerahan
4. Bunga
Jenis : bunga majemuk
Bentuk : malai
Setip bunga mempunai 3 buah daun
kelopak, 1 buah daun mahkota, 3 buah
benang sari, dan 2 buah kepala putik.

 PEMBAHASAN

1. Teki kuning (Cyperus esculentus)

Berakar serabut yang tumbuh menyamping dengan membentuk umbi yang


banyak, tiap umbi mempunyai mata tunas, umbi tidak tahan kering selama 14 hari
dibawah sinar matahari maka daya tumbuhnya akan hilang. Batang tumbuh tegak,
berbentuk tumpul atau segitiga. Tinggi dapat mencapai 50 cm (Moenandir, 1993). Daun
berbentuk garis, mengelompok dekat pangkal batang terdiri dari 4-10 helai, pelepah daun
tertutup tanah, helai daun berwarna hijau mengkilat. Bunga bulir tunggal atau majemuk,
mengelopak atau membuka, berwarna coklat, mempunyai benang sari tiga helai, kepala
sari kuning cerah, tangkai putik bercabang tiga. Cyperus esculentus juga memiliki biji
yang tumbuh secara berselang-seling dan merapat pada bagian sumbu. Bentuk biji mirip
dengan oval telur dengan panjang sekitar 3 mm. Warnanya antara coklat hinga
kemerahan. Jumlah biji dapat mencapai 10-40 bulir biji.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah saya lakukan, Cyperus esculentus


memiliki akar serabut, batang berbentuk segitiga dengan ukuran (50x1,9) cm, jenis daun
bertulang sejajar dan berbentuk seperti bangun pita, jenis bunga majemuk. Dan memiliki
30 bulir biji yang berbentuk bulat telur dan berwarna coklat kemerahan. Maka hasil
pengamatan saya sesuai dengan literatur.

2. Tebu (Saccharum officinarum)


Akar tanaman tebu termasuk akar serabut tidak panjang yang tumbuh dari cincin
tunas anakan. Pada fase pertumbuhan batang, terbentuk pula akar dibagian yang lebih
atas akibat pemberian tanah sebagai tempat tumbuh. Batang tanaman tebu berbentuk
silindris dan beruas-ruas yang dibatasi dengan buku-buku. Pada setiap buku terdapat mata
tunas. Batang tanaman tebu berasal dari mata tunas yang berada dibawah tanah yang
tumbuh keluar dan berkembang membentuk rumpun. Diameter batang antara 3-5 cm
dengan tinggi batang antara 2-5 meter dan tidak bercabang. Daun tebu berbentuk busur
panah seperti pita, berseling kanan dan kiri, berpelepah seperti daun jagung dan tak
bertangkai. Tulang daun sejajar, ditengah berlekuk. Tepi daun kadang-kadang
bergelombang serta berbulu keras. Bunga tebu termasuk jenis bunga majemuk yang
berupa malai dengan panjang antara 50-80 cm. Cabang bunga pada tahap pertama berupa
karangan bunga dan pada tahap selanjutnya berupa tandan dengan dua bulir panjang 3-4
mm. Terdapat pula benangsari, putik dengan dua kepala putik

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah saya lakukan, Saccharum officinarum


memiliki akar serabut yang tumbuh kearah bawah tanah, batang semu yang berbentuk
silindris dan beruas-ruas, daun bertulang sejajar dengan bentuk seperti pita, bunga
majemuk yang berbentuk seperti malai. Maka hasil pengamatan saya sesuai dengan
literatur.

 Hasil Pengamatan Aini Fitri


(Cyperaceae) (Poaceae)
Cyperus difformi
Bambu kuning (Bambusa vulgaris var. striat)

Sistematika
Kingdom:Plantae

Sistematika
Divisi:Spermatophyta
Kingdom:Plantae
Kelas: Monocotyledoneae
Divisi:Tracheophyta
Ordo: Poales
Kelas:Liliopsida
Famili: Poaceae
Ordo:Poales
Genus: Bambusa
Famili:Cyperaceae
Spesies: Bambusa vulgaris var. striata
Genus:Cyperus
Ciri Ciri
Spesies: Cyperus difformis  Akar

Ciri Ciri Jenis: serabut

 Akar Arah tumbuh: tumbuh ke bawah,


menuju gravitasi
Jenis: serabut
Permukaan: putih, kasar
Arah tumbuh: tumbuh keatas
melawan gravitasi bumi  Batang

Permukaan: cokleat, kasar Jenis: batang kayu

 Batang Bentuk: Silindris berbuku-buku,


beruas-ruas berongga, berdinding
Jenis: batang rumput keras, dan pada setiap buku memiliki
tunas atau cabang.
Bentuk: bangun segitiga
Ukuran(tinggi x diameter) : (500 x 3
Ukuran(tinggi x diameter) : (30 x cm) = 1.500 cm
0,3 cm) = 9 cm
Permukaan: kuning, licin dan halus
Permukaan: hijau kekuningan, licin
lembut  Daun

 Daun Jenis: Daun lengkap dan betulang


sejajar
Jenis: Daun betulang sejajar
Bentuk: linear memanjang
Bentuk: bangun pita
Ukuran (p x l): 12 x 2 cm = 24 cm
Ukuran (p x l):15 x 0,5cm = 7,5 cm
Bentuk pangkal: membulat
Bentuk pangkal: memanjang
Bentuk ujung: meruncing Bentuk ujung: meruncing

Bentuk tepi: rata Bentuk tepi: rata

Permukaan atas: Hijau, kasar Permukaan atas: Hijau tua, halus

Permukaan bawah: Hijau, kasar Permukaan bawah: Hijau tua, halus

 Bunga

Jenis: Bunga majemuk

Bentuk: bundar.

Kelopak :

Warna : coklat

Tekstur : kasar

Jumlah : banyak

 PEMBAHASAN
1. Cyperus difformis
Berakar serabut yang timbul dari pangkal-pangkal batang, Batang segi tiga tidak
berongga, di bawah rangkaian bunga tidak bercabang; batang bertekstur lembut
dengan tinggi mencapai 30 cm, Daun bangun pita, bertulang sejajar, upi yang
tertutup; bunga kecil, Rangkaian biasanya berbentuk payung, terdapat diketiak
suatu daun Pelindung dalam dua deretan atau mengikuti suatu garis spir. diket
daun yang memanjang dari pangkal tanaman dan bunga bundar selebar satu
sampai tiga sentimeter,berisi hingga 120 kelopak, masing-masing panjang dan
sebagian atau seluruhnya tertutup hingga 30 bunga.
Berdasarkan hasil pengamatan saya, Cyperus difformis memiliki akar
serabut, batang semu dengan tinggi 30 cm, pertulangan daun sejajar, bunga
berjenis majemuk dan berbentuk bundar, Maka hasil pengamatan saya sesuai
dengan literature.

2. Bambu kuning (Bambusa vulgaris var. striata)


Morfologi bambu dapat Dilihat berdasarkan karakteristik pada akar
Rimpang yang terdapat dibawah tanah dan Membentuk sistem percabangan.
Batang bambu berbentuk Silindris, berbuku-buku/beruas-ruas Berongga,
berdinding keras, pada setiap Buku terdapat mata tunas atau cabang Batang
Berupa buluh yang terdiri atas ruas dan Buku–buku. Pelepah buluh merupakan
hasil Modifikasi daun yang menempel pada Setiap ruas, yang terdiri dari daun
pelepah Buluh, kuping pelepah buluh, dan ligula. Percabangan umumnya terdapat
pada Nodus. Helaian daun bambu mempunyai Urat daun yang sejajar. Helaian
daun Dihubungkan dengan pelepah oleh tangkai Daun. Pelepah daun dilengkapi
oleh kuping Pelepah dan ligula (Widjaja, 2001).
Berdasarkan hasil pengamatan saya, Bambusa vulgaris memiliki akar
serabut, batang kayu dengan bentuk Silindris berbuku-buku, beruas-ruas
berongga, berdinding keras, dan pada setiap buku memiliki tunas atau cabang,
tinggi 1500 cm, dengan daun jenis daun lengkap dan bertulang sejajar berukuran
24 cm, Maka hasil pengamatan saya sesuai dengan literature.

 Hasil Pengamatan Widya Kartika


Oryza sativa Lilium regale Cyperus edulis
Gambar tumbuhan Gambar tumbuhan Gambar tumbuhan
1. Akar 1. Gambar tanaman 1. Gambar tanaman
seluruhnya seluruhnya
2. Bunga 2. Gambar akar
2. Batang

Sistematika
3. Daun 1. Kingdom : Plantae
2. Divisi :
Magnoliophyta
Sistematika
3. Kelas : Liliopsida
1. Kingdom : Plantae
4. Ordo : Liliales
2. Divisi :
5. Family : Liliaceae
Magnoliophyta
6. Genus : Lilium
3. Kelas : Liliopsida
7. Spesies : Lilium
4. Ordo : Cyperales
4. Bunga regale
5. Family : Cyperaceae
6. Genus : Cyperus
7. Spesies : Cyperus
edulis
Ciri – ciri
8.
a. Akar
Ciri – ciri
Jenis : akar serabut
a. Akar
Arah tumbuh : Jenis : serabut
5. Buah kebawah Arah tumbuh:
Permukaan : warna kebawah
putih kecoklatan Permukaan : warna
akar kecoklatan
b. Batang
Jenis : betang semu b. Batang
Sistematika Bentuk : silindris Jenis : batang semu
1. Kingdom : Plantae Ukuran : 60 cm x 2 cm Bentuk : silindris
2. Divisi : Tracheophyta Warna : hijau Ukuran : 40 cm x 0,5
3. Kelas : Magnoliopsida cm
4. Ordo : Poales c. Daun : Warna hijau
5. Family : Poaceae Daun tidak teratur
6. Genus : Oryza L tumbuh dibatang c. Daun
7. Spesies : Oryza sativa Warna : hijau Jenis : roset
Bentuk : pita
Ciri - ciri d. Bunga Bentuk pangkal :
a. Akar Jenis : bunga tumpul
Jenis : serabut sempurna Bentuk ujung :
Arah tumbuh : ke arah Bentuk : terompet meruncing
bawah Mahkota : bentuk
Warna : coklat corong d. Bunga
b. Batang Warna : putih Jenis : majemuk
Jenis : batang rumput Benang sari : Bentuk : berumpun
Permukaan : licin berjumlah 6
Warna: hijau Putik : berbentuk e. Buah
Ukuran : 75cm x 4 cm menyerupai korek api Jenis : monokotil
Bentuk : oval telur
c. Daun e. Buah
Jenis : daun sejajar Jenis : monokotil
Bentuk : memanjang Bentuk : mirip seperti
Bentuk pangkal : umbi lapis
meruncing
Bentuk ujung :
meruncing
Ukuran : 65cm x 5 cm

d. Bunga
Jenis : bunga sempurna
Bentuk : bunga
telanjang
Mahkota : warna putih
Benang sari : 6 buah

e. Buah
Jenis : monokotil
Bentuk : lonjong dengan
ujung runcing
Warna : putih

f. Biji
Bentuk : memanjang
dengan ujung rumcing
Warna : putih

 PEMBAHASAN
1. Padi ( Oryza sativa)
Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari
beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong yang pada kedua ujungnya
ditutup oleh buku. Ruas-ruas tersebut memiliki panjang yang tidak sama. Padi
termasuk tanaman jenis rumputrumputan yang mempunyai daun yang berbedabeda,
baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi adalah adanya sisik
dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis
rumput yang lain. ada beberapa penciri daun yang memiliki persamaan untuk semua
varietas, yaitu warna helaian daun semuanya hijau, permukaan daun tidak berambut,
warna leher daun hijau muda, warna telinga daun putih atau tidak berwarna.
Berdasarkan pengamatan Oryza sativa memiliki akar serabut, batang berjenis
rumput dengan tinggi 75 cm, daun berwarna hijau dengan pertulangan sejajar, bunga
berbentuk bunga telanjang berwarna putih, biji monokotil.

2. Lilium reagale
Tanaman pada suku Liliaceae termasuk tanaman yang bersifat hermaprodit dan
heterostyly. Hermaprodit yaitu tanaman yang mempunyai bunga jantan dan bunga
betina dalam satu kuntum bunga. Berdasarkan pemisahan jarak dan waktu kesiapan
organ reproduktif, heterostyly adalah tanaman yang mempunyai tangkai putik (stylus)
lebih panjang daripada tangkai sari sehingga polen tidak dapat menyentuh kepala
putik, maka dalam penyerbukan memerlukan bantuan angin, serangga maupun
manusia. Bunga Liliaceae memiliki 3 sepal dan 3 petal, namun antara sepal dan petal
tidak dapat dibedakan sehingga disebut tenda bunga atau perigonium.
Berdasarkan pengamatan akar serabut, batang semu tinggi batang 60 cm, daun
berwarna hijau, bunga berwarna putih.

3. Cyperus edulis
Salah satu suku anggota tumbuhan berbunga, batang dengan ruang solid dengan
ruas spons atau dengan ruas kosong, batang beebentuk tegak. Bunga berkelamin
tunggal. Daun berbentuk garis mengelompok dekat pangkal batang.
Berdasarkan pengamatan akar teki serabut batang semu berbentuk silindris tinggi
mencapai 40 cm. bunga majemuk berumpun.
 Hasil Pengamatan Cresfo Samosir
(Cyperaceae) (Poaceae)

Hypolytrum nemorum Saccharum spontaneum.)

Bunga

Akar
Daun

Sistematika
Daun
Kingdom:Plantae

Divisi:Tracheophyta
Sistematika
Kelas:Liliopsida Kingdom:Plantae

Ordo:Poales Divisi:angiospermae

Famili:Cyperaceae Kelas:liliopsida

Genus:hypolytrum, Ordo:Poales

Spesies: hypolytrum nemorum Famili:Poaceae

CiriCiri Genus:saccharum
 Akar Spesies: saccharum spontaneum

Jenis: serabut CiriCiri

Arahtumbuh:  Akar
tumbuhkeatasmelawangravitasibumi
Jenis: serabut
Permukaan: putih dan halus
Arahtumbuh: tumbuhkebawah,
 Batang menujugravitasi

Jenis: batangrumput Permukaan: putih, kasar

Bentuk: pipih tegak  Batang

Ukuran(tinggi x diameter) : (30x 1 cm) = Jenis: batangrumput


30cm
Bentuk: bulat silindres dan
Permukaan: hijautua, licin beruas ruas

 Daun Ukuran(tinggi x diameter) :


(100x 2cm) = 200cm
Jenis: Daunbetulangsejajar
Permukaan: kuning telur kasar
Bentuk: pipih tegak
 Daun
Ukuran (p x l): 20x 1cm = 20 cm
Jenis: Daun sejajar
Bentukpangkal: tipi dan pipih
Bentuk: pipih
Bentukujung: runcing
Ukuran (p x l): 30x 1,5cm = 45
Bentuktepi: bergerigi cm

Permukaanatas: Hijau tua , licin


Permukaanbawah: Hijau, kasar Bentukpangkal: bulat

 Bunga Bentukujung: runcing

Jenis: Bungamajemuk Bentuktepi: kasar

Bentuk: malai Permukaanatas: kuning,kasar

 Biji Permukaanbawah: kuning hijau


, halus
Bentuk : bentuk ginjal
 Bunga
Warna: putih susu
Jenis: Majemuk

Bentuk: bulat telur


Bunga jantan: malai,

Bungabetina: tongkol

Mahkota: corong

Bunga jantan
Warna:Kuningmua
Tekstur: kasar
Jumlah: banyak

Bunga betina
Warna: kuning
Tekstur: kasar
Jumlah: banyak
Kelopak:

BungaJantan
Warna:Kuningmuda
Tekstur:kasar
Jumlah: banyak

Bungabetina
Warna: Hijaumuda
Tesktur:kasar
Jumlah: banyak

Benang sari:

Bunga jantan
Jumlah: 3
Warna: kuning

Bungabetina
Jumlah: 2
Warna: kuning

Putik:

BungaJantan
Jumlah: 1
Warna : kuning

BungaBetina
Jumlah : 1
Warna: merahcerah
 Biji

Bentuk :Membulat, agakkecil,


danlicin.

Warna: kuning

 PEMBAHASAN
1. Hypolytrum nemorum
Hypolytrum nemorum mempunyai 30 cm tergantung dari variasinya
dengan perakaran akar serabut dengan permukaan yang halus dan licin daun
bertulang sejajar dan ujung nya meruncing dan buinga jenis majemuk dan bentuk
biji nya seperti ginjal dan berwarna putih .daun dari sepejam ini bisa digunakan
untuk anyaman tetapi karena warna nya hijau kotor bantak tidak menyukai
(yolanda,2009).
Berdasarkan hasilpengamatan saya sepejam ini memeiliki warna daun
yang hijau serta akar serabut dan arah akar nya menuju tanah dan daun yg pipih
serta tepi daun yang bergerigi .Maka hasil pengamatan saya sesuai dengan
literature.

2. Saccharum sponaneum
Memilik akar serabut dengan warna putih serta batang yang silindres
berwarna kuning dan daun yang berwarna hijau dan meruncing dan perbungaan
majemuk dan termasuk jenis rerumputan ,gelagah ini sekarang banyak
digunakann sebagai bahan pembuatan bio-oil untuk pembuatan bahan bakar
minyak bumi (santiyo wibowo.2015)
Berdasarkan hasil pengamatan saya baccharum sponaneium, Memiliki
akar serabut dengan batang warna kuning ber ruas ruas dengam bunga jenis
majemuk dan mempunyai biji yang berwarna kuning muda .Maka hasil
pengamatan sayasesuaidengan literature.
 Hasil Pengamatan Amna Kamran
(Liliaceae) (Cyperaceae) (Poaceae)

Tulip (Tulipa kaufmanniana) Rumput payung(Cyperus Alang-alang (Imperata


alternifolius)

Cylindrical)
Sistematika Sistematika
Kingdom :Plantae Kingdom :Plantae
Divisi : Tracheophyta Divisi : Tracheophyta
Kelas :Magnoliopsida Kelas :Liliopsida
Ordo :Liliales Ordo :Poales
Family :Liliceae Family :Cyperaceae
Genus :Tulipa Genus :Cyperus
Spesies :Tulipa Spesies :Cyperus
kaufmanniana alternifolius

Ciri Ciri

Ciri Ciri
 Akar Sistematika
Kingdom :Plantae
Jenis: Akar tunggang  Akar
Divisi : Tracheophyta
Kelas :Magnoliopsida
Arah tumbuh: tumbuh Jenis: serabut
Ordo :Poales
secara vertikal (posisi
Arah tumbuh: tumbuh Family :Poaceae
tegak lurus terhadap
keatas melawan Genus :Imperata
permukaan bumi)
Cirillo
Permukaan: Putih, gravitasi bumi Spesies :Imperata
Cylindrical
 Batang Permukaan: cokleat
kekuningan, kasar
Jenis: Rumput Ciri Ciri
 Batang
Bentuk: tegak, silindris Akar
Jenis: batang rumput
Ukuran(tinggi x Jenis: serabut
diameter) : (45 x 10 Bentuk: segitiga
cm) = 450 cm Arah tumbuh: tumbuh
Ukuran(tinggi x keatas melawan
Permukaan: cokelat, diameter) : (39,5 x 0,3 gravitasi bumi
kasar cm) = 11,85 cm
Permukaan: cokleat
 Daun Permukaan: hijau tua, kekuningan, kasar
licin dan lunak
Jenis: Daun melekung  Batang
 Daun
Bentuk: lonjong dan Jenis: batang rumput
memanjang Jenis: Daun betulang
sejajar Bentuk: tegak lurus di
Ukuran (p x l): (8×4) atas tanah atau
cm Bentuk: Linear/garis condong, membentuk
rumpun, pendek,
Bentuk pangkal: Ukuran (p x l): 10 x
masif, dan bulat
melebar seperti 2cm = 20cm
(silindris)
kelopak
Bentuk ujung: runcing
Ukuran(tinggi x
Bentuk ujung: Runcing agak bulat
diameter) : (60 x 0,4
agak bulat
Bentuk tepi: rata cm) = 59,6 cm

Bentuk tepi: rata


Permukaan atas: Hijau, Permukaan: Hijau tua,

Permukaan atas: hijau


dan lembut licin kasar dan berbulu
mengandung lilin
Permukaan bawah:  Daun
Permukaan bawah: Hijau, kasar
Hijau muda Jenis: Daun betulang
 Bunga sejajar
 Bunga
Jenis: Bunga majemuk Bentuk: memanjang
Jenis: Bunga tunggal
Bentuk: perbungaan Ukuran (p x l): (80x
Bentuk: bunga simosa atau 2,3) = 77,7cm
sempurna peikhasium dan survei
(hermaprodit) zygomorf. Bentuk pangkal: rata

Bentuk ujung: runcing


Mahkota:  Buah
Tabung,putih,lembut.
Bentuk tepi: rata dan
Jenis: Buah sejati
Kelopak:Bulat lonjong, tajam

merah,lembut,6 Bentuk: bulat telur,


Permukaan atas:
berbentuk kerucut
Runcing, dan bewarma
besar pada pangkalnya
hijau tua
Benang sari: benang Permukaan: cokelat,
sari mirip dengan daun Permukaan bawah:
licin
dengan kantong debu Hijau tua, halus

di atau dekat sisinya, Daging: cokelat, kasar


 Bunga
kuning, lembut,6
Biji: 35 biji
Bunga alang-alang
Putik: putik berbentuk
 Biji berbentuk malai, bulir
hampir
bunganya tersusun
segitiga,Kuning,
Bentuk : bulat telur rapat. Pada bunga
lembut.
dan lepes terdapat benang sari
berwarna kekuningan
Warna: coklat dan putik tunggal
kemerahan berwarna keunguan.

 PEMBAHASAN
1. Tulip (Tulipa kaufmanniana)
Sistem perakaran tulip berada di bawah umbi lapis. Akar bunga tulip
adalah sebuah akar tunggang yang tumbuh secara vertikal. Pada permukaan akar
terdapat mata tunas yang nantinya berubah menjadi daun berukuran kecil. Daun
tanaman tulip berbentuk lonjong dan memanjang. Bagian ujungnya sedikit
meruncing dan tumpul.Secara umum, batang tulip ini memiliki diameter 10
hingga 70 cm, yang berfungsi sebagai tempat tumbuhnya bunga. Daun bunga
tulip warnanya hijau kebiruan dan memiliki lapisan lilin. Tanaman tulip biasanya
memiliki 4 sampai 6 helai daun. Tulip menghasilkan biji-biji berbentuk bundar
pipih yang dibungkus kapsul kering.
Pada tanaman tulip yang saya amati akar tulip akar tunggang dan arahnya
sesuai gravitasi. Batangnya berukuran 450 cm dan daun berukuran 32 cm. Jumlah
daunnya 5 helai. Maka hasil pengamatan saya sesuai dengan literature.

2. Rumput payung(Cyperus alternifolius)


Tinggi tanamannya bervariasi dari 8 sampai 60 cm, akarnya banyak atau
serabut,pendek dan berwarna kekuningan. Batangnya berumbai, segitiga, gundul,
hijau dan tebal 0,6-3,0 mm. Daunnya lurus, biasanya semua lebih pendek dari
batangnya, lebar 1-8 mm,rata, dan selubung daun berwarna hijau sampai coklat
kemerahan. Membran dan amplop batang di dasar bunga Cyperus iria terletak
pada bagian atas batang, serta berwarna hijau kekuningan. Akar serabut yang
tumbuh menyamping. (Umiyati & Kurniadie, 2017). Batang tumbuh tegak,
berbentuk tumpul atau segitiga. Daun berbentuk garis, mengelompok dekat
pangkal batang terdiri dari 4-10 helai, pelepah daun tertutup tanah, helai daun
berwarna hijau mengkilat.. Bunga bulir tunggal atau majemuk, mengelopak atau
membuka, berwarna putih, mempunyai benang sari tiga helai, kepala sari kuning
cerah, tangkai putik bercabang tiga. Tinggi dapat mencapai 50 cm (Moenandir,
1993).
Berdasarkan hasil pengamatan saya, Cyperus iria memiliki akar serabut,
batang semu dengan tinggi 90 cm, pertulangan daun sejajar, bunga berjenis
monoecious, dan buah berberbentuk bulat panjang berjumlah 20 setiap baris.
Maka hasil pengamatan saya sesuai dengan literature.

3. Alang-alang (Imperata Cylindrical)


Alang-alang merupakan salah satu jenis rumput yang tersebar luas hampir
di seluruh daerah khususnya daerah tropis khususnya di daerah Asia
TenggaraTenggara. Batang alang alang berbentuk menjulang naik dan pendek,
tingginya 20 cm sampai 1,5 meter.
Berdasarkan hasil pengamatan saya,Imperata Cylindrical memiliki akar
serabut, batang rumput dengan tinggi 60 cm, dengan daun memanjang berukuran
77,7 cm. Pada tanaman yang saya amati tidak terdapat bunga,tetapi sebenarnya
tanaman ini memiliki bunga. Hasil pengamatan saya sesuai dengan literature.

 Hasil Pengamatan M.D. Permatasari


(Cyperaceae) (Poaceae)

1. Cyperus rotundus 1. Zoysia matrella

Sistematika
Kingdom:Plantae Sistematika

Class: Equisetopsida C. Agardh Kingdom: Plantae

subclass: Magnoliidae Novák


Clade: Tracheophytes

ex Takht.
Clade: Angiosperms
superorder: Lilianae Takht.
Clade: Monocots
order: Poales Small
Clade: Commelinids
family: Cyperaceae Juss.
Order: Poales
genus: Cyperus L.
Family: Poaceae
species: Cyperus iria L.
Genus: Zoysia
Ciri Ciri
Species: Zoysia matrella

 Akar

Jenis: serabut Ciri Ciri

Arah tumbuh: tumbuh menyamping  Akar

Permukaan: coklat kekuningan, kasar Jenis: serabut

 Batang Arah tumbuh: tumbuh ke bawah,


menuju gravitasi
Jenis: batang rumput
Permukaan: coklat, kasar
Bentuk: segitiga
Ukuran(tinggi x diameter) : (40 x 0,3  Batang
cm) cm
Jenis: batang rumput
Permukaan: hijau tua, licin dan lunak
Bentuk: bulat
 Daun
Ukuran (tinggi x diameter) : (4mm x 1
Jenis: Daun betulang sejajar mm)

Bentuk: bangun pita/garis Permukaan: hijau, licin

Ukuran (p x l): (12 x 0,5) cm  Daun

Bentuk pangkal: tumpul atau rompang Jenis: Daun betulang sejajar

Bentuk ujung: runcing Bentuk: runcing

Bentuk tepi: rata Ukuran (p x l): (5 x 0,5) cm

Permukaan atas: Hijau, licin Bentuk pangkal: rata

Permukaan bawah: Hijau, kasar Bentuk ujung: runcing

 Bunga Bentuk tepi: rata

Jenis: Bunga majemuk Permukaan atas: Hijau tua

Bentuk: perbungaan simosa atau Permukaan bawah: Hijau tua


peikhasium dan survei zygomorf.

 Buah

Jenis: Buah sejati

Bentuk: bulat telur, berbentuk kerucut


besar pada pangkalnya

Permukaan: cokelat, licin

Daging: cokelat, kasar

Biji: 35 biji

 Biji

Bentuk : bulat telur dan lepes

Warna: coklat kemerahan

 PEMBAHASAN
1. Cyperus rotundus
Teki ladang atau C. rotundus L. adalah gulma pertanian yang biasa
dijumpai di lahan terbuka. Teki sangat adaptif dan karena itu menjadi gulma yang
sangat sulit dikendalikan. Ia membentuk umbi (sebenarnya adalah tuber,
modifikasi dari batang) dan geragih (stolon) yang mampu mencapai kedalaman
satu meter, sehingga mampu menghindar dari kedalaman olah tanah (30 cm).

Akar serabut yang tumbuh menyamping dengan membentuk umbi yang


banyak, tiap umbi mempunyai mata tunas, umbi tidak tahan kering selama 14 hari
dibawah sinar matahari maka daya tumbuhnya akan hilang. Batang tumbuh tegak,
berbentuk tumpul atau segitiga. Daun berbentuk garis, mengelompok dekat
pangkal batang terdiri dari 4-10 helai, pelepah daun tertutup tanah, helai daun
berwarna hijau mengkilat. Bunga bulir tunggal atau majemuk, mengelopak atau
membuka, berwarna coklat, mempunyai benang sari tiga helai, kepala sari kuning
cerah, tangkai putik bercabang tiga. Tinggi dapat mencapai 50 cm (Moenandir,
1993). Bunga terletak pada ujung tangkai memiliki 3 tunas kepala benang sari
yang berwarna kuning jernih (Lawal dan Adebola, 2009). Rumput teki termasuk
semu menahun, tetapi tidak termasuk Graminae (keluarga rumput-rumputan).
Batang berbentuk segitiga, helaian daun memiliki bentuk garis dan warna
permukaan berwarna hijau tua mengkilat dan dengan ujung daun meruncing.
Bunga rumput berbntuk bulir majemuk (Gunawan,1998).

2. Zoysia matrella
Rumput ini bertekstur kasar, tumbuh rendah, berwarna hijau muda, dan
beradaptasi dengan iklim tropis. Rumput zoysia memiliki batang dan daun yang
kaku dan keras sehingga relatif sulit dipotong. Rumput Zoysia mempunyai daun
berbetuk jarum dengan permukaan rata. Lebar 2-4 mm dan panjangnya 3-11 mm,
tebal rambut-rambut halusnya 0,02 cm yang terdapat pada ligula. Perbungaan
pendek, diujung (terminal) dan berbentuk paku. Batang berbentuk bulat, banyak
menghasilkan stolon dan rhizome untuk berkembang biak secara vegetatif.
Perkembangbiakan secara generatif dengan biji. Rumput Zoysia toleran terhadap
naungan dan dapat ditumbuhkan di daerah lembab dan panas.

 Hasil Pengamatan Nurhalisah Putri


(Cyperaceae) (Poaceae)

1. Kyllinga brefivolia 1. Cymbopogon citratus

Sistematika

Sistematika
Kingdom: Plantae Kingdom: Plantae

Clade: Tracheophytes Clade: Tracheophytes

Clade: Angiosperms Clade: Angiosperms

Clade: Monocots Clade: Monocots

Clade: Commelinids Clade: Commelinids

Order: Poales Order: Poales

Family: Cyperaceae Family: Poaceae

Genus: Kyllinga Subfamily: Panicoideae

Species: K. brevifolia Genus: Cymbopogon

Species: C. citratus
Ciri Ciri

 Akar
Ciri Ciri

Jenis: serabut
 Akar

Arah tumbuh: tumbuh menjalar


Jenis: serabut berimpang pendek

Permukaan: putih kecoklatan


Arah tumbuh: tumbuh ke bawah,
menuju gravitasi
 Batang

Permukaan: coklat, agak kasar


Jenis: batang rumput

 Batang
Bentuk: bersegitiga yang tajam

Ukuran(tinggi x diameter) :
(34,6x0.5)cm = 17,3 cm Jenis: batang rumput

Permukaan: hijau tua, licin dan lunak Bentuk: Bergerombol dan berumbi,
serta lunak dan berongga
 Daun
Ukuran (tinggi x diameter) : 17 cm
Jenis: Berpelepah
Permukaan: Isi batangnya merupakan
Bentuk: bentuk pita pelepah umbi untuk pucuk dan
berwarna putih kekuningan. Namun
Ukuran (p x l): (25x0,3)cm = 7,5cm
ada juga yang berwarna putih

Bentuk pangkal: Memanjang tumpul keunguan atau kemerahan. Selain itu,


batang tanaman serai wangi C. nardus
Bentuk ujung: meruncing (L.) Randle juga bersifat kaku dan
mudah patah
Bentuk tepi: tepi beringgit
 Daun
Permukaan atas: hijau tua, tekstur :
licin namun juga agak kasar Jenis: Daun betulang sejajar

Permukaan bawah: hijau muda , Bentuk: bentuk seperti pita yang


tekstur : agak kasar makin ke ujung makin runcing

 Bunga Ukuran (p x l): 50-100 cm

Jenis: Bunga majemuk Bentuk pangkal: Gradually tapering


bertekstur tajam dan cukup kasar
Bentuk: bentuk globe
Bentuk ujung: meruncing
Mahkota dan kelopak : Bongkol semu
berbentuk bola telur atau bulat Bentuk tepi: Crenulatus: beringgit
memanjang, hijau, berwarna hijau atu dengan gigi kecil-kecil.
coklat jika luntur, dengan ukuran lebih
kurang 1cm dengan sumbu utama dari Permukaan atas: Hijau tua dan berbulu
bongkol semu berbentuk kerucut , halus
dengan banyak anak bulir yang
tersusun spiral. Anak bulir duduk, Permukaan bawah: Hijau muda dan

elips miring, lancip, duduk, tertekan berbulu halus

kesamping, panjang lebih kurang


 Bunga
3mm.glumae 4-5, tersusun dalam baris
yang berhadapan dan berseling dua Jenis:
yang terbawah kecil dan kosong (Van
Steeins,1997) Bentuk : Bunga berbentuk bulir

Benang sari, dan putik : jumlahnya 3 Mahkota : Bunganya tidak memiliki


dan cabang tangkai putik 2 mahkota

 Buah

Jenis: Buah oval telur

Bentuk: buah bulat memanjang

Permukaan: Sedikit gepeng, coklat


muda, beerjerawat halus, pangjang
lebih kurang 1,5mm

 PEMBAHASAN

1. Kyllinga brefivolia
Tanaman teki mempunyai morfologi : herba menahun; tinggi 0,1-0,5 m. Akar
rimpang pendek, merayap. Batang bersegi tiga yang tajam. Daun pada pangkal batang
2-4, bentuk garis sempit, berlunas, hijau tua, lebar 2-4 mm; pelepah daun menutup
sekelilinganya. Bongkol semu berbentuk bola telur atau bulat memanjang, hijau,
kalau luntur menjadi coklat; yang terbesar panjangnya lebih kurang 1 cm; yang lain
jika ada lebih kecil dan menempel pada pangkal daripada yang terbesar. Daun
pembalut 3-4, tak sama besar. Sumbu utama dari bongkol semu berbentuk kerucut,
dengan banyak anak bulir yang tersusun spiral. Anak bulir duduk, ellips miring,
lancip, duduk, tertekan ke samping, panjang lebih kurang 3 mm. Glumae 4-5,
tersusun dalam 2 baris yang berhadapan dan berseling, dua yang terbawah kecil dan
kosong. Tenda bunga sama sekali tidak ada. Benang sari 3. Cabang tangkai putik 2.
Buah bulat memanjang, sedikit gepeng, coklat muda, berjerawat halus, panjang lebih
kurang 1,5 mm (Van Steenis, 1997).
Herba teki digunakan untuk pengobatan demam, antiseptik dan antinyeri
(Syamsuhidayat dan Hutapea, 1999). Menurut Dalimartha (2006), herba teki
digunakan untuk mengatasi flu, bronkitis, malaria, cacingan, gastritis, disentri basiler,
hepatitis ikterik, urine mengandung lemak, rematik, memar, keracunan, terlambat
haid, demam (antipiretik), antiradang, diuretik, antitusif, dan pengencer dahak. Selain
itu juga mempunyai aktivitas antiinflamasi (Han, 1998) dan antiviral (Apers et al.,
2002).

2. Cymbopogon citratus
Tanaman serai merupakan tanaman dengan habitus terna perenial yang tergolong
suku rumput-rumputan (Tora, 2013). Tanaman serai mampu tumbuh sampai 1-1,5 m.
Panjang daunnya mencapai 70-80 cm dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hijau muda,
kasar dan memiliki aroma yang kuat (Wijayakusuma, 2005). Serai memiliki akar
yang besar dan merupakan jenis akar serabut yang berimpang pendek (Arzani dan
Riyanto, 1992). Batang serai bergerombol dan berumbi, serta lunak dan berongga. Isi
batangnya merupakan pelepah umbi pada pucuk dan berwarna putih kekuningan.
Namun ada juga yang berwarna putih keunguan atau kemerahan (Arifin, 2014).
Daun tanaman serai berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daunnya kesat, panjang,
runcing dan memiliki bentuk seperti pita yang makin ke ujung makin runcing dan
berbau citrus ketika daunnya diremas. Daunnya juga memiliki tepi yang kasar dan
tajam. Tulang daun tanaman serai tersusun sejajar dan letaknya tersebar pada batang.
Panjang daunnya sekitar 50-100 cm sedangkan lebarnya kirakira 2 cm. Daging daun
tipis, serta pada permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus (Arzani dan
Riyanto, 1992).
Tanaman serai jenis ini jarang sekali memiliki bunga. Jika ada, bunganya tidak
memiliki mahkota dan merupakan bunga berbentuk bulir majemuk, bertangkai atau
duduk, berdaun pelindung nyata dan biasanya berwarna putih. Buah dan bijinya juga
jarang sekali atau bahkan tidak memiliki buah maupun biji (Arzani dan Riyanto,
1992; Sudarsono dkk., 2002).
Berdasarkan pada beberapa penelitian mengenai tanaman serai, ekstrak daunnya
mengandung senyawa senyawa alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, fenol dan steroid
yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan melalui penghambatannya terhadap
radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dengan nilai IC50 terbaik pada
ekstrak etanol 70% sebesar 79,444 mg/L (Rahmah, 2014).

DAFTAR PUSTAKA

Airin, Mei, F (2017). Karakter Morfologi Varietas Tebu Pada Beberapa Kondisi Cekaman Air
Agritrop, 15(1), 132-137.

Aji, Sari, Dkk, 2019, INVENTARISASI GULMA PADA PIRINGAN PERKEBUNAN


KELAPA SAWIT RAKYAT TANAMAN MENGHASILKAN DI DUSUN VII,
KECAMATAN AEK SONGSONGAN, ASAHAN , Agroprimatch, 3(1): 31-36

Astuti,Ariefa,Dkk,2018, STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS BAMBU DI DESA TANJUNG


TERDANA,Jurnal pendidikan dan Pembelajaran Biologi,2(1): 96-102

Deswiniyati, N. dkk. Study FenologiPerbungaan Lilium regale. Jurnal metamorfosa. 1(1) 6-10

Dewi ernawati (2015). analisis usahatani dan efisiensi pemasaran bawang preiVegetalika, vol 1
(13) 12-23

Gunawan, L. W. 1988. Teknik kultur jaringan tumbuhan. Pusat Antara Universitas Bioteknologi
IPB. Bogor

Hariyanto. 2002. Riset dan Pengembangan Sorgum dan Gandum Untuk KetahananPangan.
Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, BadanTenaga Nuklir Nasional (BATAN),
Jakarta
Indhirawati, R., Purwantoro, A., & Busunanda, P. (2015). Karakterisasi Morfologi dan
Molekuler Jagung Berondong Stroberi dan Kuning (Zea mays L. Kelompok Everta).
Vegetalika, 4(1), 102–114.

Lawal, O.A., dan Adebola, O. (2009). Chemical Composition of The Essential Oils of Cyperus
rotundus L. from South Africa. Journal Molecules. 14(150):2909-2917.

Moenandir. 1993. Persaingan Tanaman Budidaya dengan Gulma. Rajawali Press: Jakarta.

Nurisyah, Siti., Mattjik, Nurhajati Ansori., Wulansari, Wiati. 1994. Pengaruh Pengaturan
Populasi dan Ukuran Lempengan Rumput Manila (Zoysia matrella (L.) Merr) Terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangannya. Jurnal IPB. Volume 22 (2). Hlm. 16-23.

Pranesti, A. dkk. (2014). Pengaruh Tingkat Kerapatan Teki Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Dua Habitus Wijen. Jurnal vegetalika. 3(4) 119-130

Rembang, J, H, W. (2018). Karakteristik Morfologi Padi Sawah Lokal di Lahan Petani Sulawesi
utara.Bulletin Plasma Nutfah. 24(1) 1-8

Santiye wibowo(2015). karakteristik bio-oil dari rumput gelagah menggunakan proses


pirolisiscepat jurnal;penelitia hasil hutan vol.33 no 4 , hal 347-363

Silalahi M, 2019, Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan, Jakarta: UKI PRESS


Tantri, S., Dewantara, I., & Wardenaar, E. (2019). PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT
OLEH MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI DESA PANGKALAN BUTON
KABUPATEN KAYONG UTARA Utilization. Jurnal Hutan Lestari, 7(3), 1186–1197.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University


Press.
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Umiyati, U., & Kurniadie, D. (2017). Pergesaran populiasi gulma pada olah tanah dan
pengendalian gulma yang berbeda pada tanaman. Kultivasi, 16(2), 150–153.
https://doi.org/10.24198/kultivasi.v16i2.11761

Widaryanto, E., Sugito, Y., & Nugroho, F. (2018). Pengaruh kerapatan Gulma Teki (Cyperus
rotundus) Terhadap Tanaman Buncis (Phaseolus Vulgaris L.). Jurnal Produksi Tanaman,
6(4), 649–654.

Yolanda . (2009. )pengaruh daun pandan terhadap mortalitas larva. Jurnal saini, 5(2) ,11-15

Van Steenis, C.G.G.J. 2006. Flora. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

Arifin, M. N. 2014. Pengaruh ekstrak n-heksan serai wangi Cymbopogon nardus (L.) Randle
pada berbagai konsentrasi terhadap periode menghisap darah dari nyamuk Aedes aegypti.
[Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Hasanuddin,
Makassar.

Arzani, M. N dan Riyanto, R. 1992. Aktifitas antimikrobia minyak atsiri daun beluntas, daun
sirih, biji pala, buah lada, rimpang bangle, rimpang serei, rimpang laos, bawang merah dan
bawang putih secara in vitro. Laporan Penelitian. Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.

Aly, A dan E, Rahma. 2014. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Bumi Aksara.

Kurniasih, R., Djauhari, S., Muhibuddin, A dan Utomo, E.P. 2014. Pengaruh sitronelal serai
wangi (Cymbopogon winterianus Linn) terhadap penekanan serangan Colletotrichum sp.
pada tanaman bawang daun (Allium fistulosum L.). Jurnal HPT. 2(4): 5-10.

Anda mungkin juga menyukai