NIM : 4193520020
KELAS : PSB 19 C
a. Apa yang akan menjadi kodon mRNA untuk harimau yang bermutasi?
b. Jelaskan bagaimana mutase ini menyebabkan harimau ini memiliki bulu putih dan
bukannya bulu oranye.
Jawab :
a. Antikodon yang terbentuk adalah UAC AAA GGG AUC.
b. Mutasi masih ada pada harimau penangkaran, dan karena sifatnya yang resesif, bahkan
individu yang tidak berkulit putih pun dapat membawa mutasi tersebut. karena gen yang
termutasi menghambat ekspresi warna oranye sehingga menyebabkan harimau memiliki
bulu putih dan bukannya oranye
6. Özge Gürel duduk termenung di tengah semilir angin lereng gunung. Keindahan lereng
gunung bukannya menghibur hatinya, tetapi malah makin membuatnya gundah gulana.
Seminggu lagi hari penikahannya dengan sepupunya Kerem Bürsin, perjodohan yang
telah diatur keluarga. Özge Gürel mencemaskan masa depan bahtera rumah tangga
mereka nantinya. Keluarga besar mereka yang hidup di lereng gunung tersebut
mempunyai ciri khas, yaitu kulit belang yang dikenal dengan istilah “Toballo”. Ciri ini
dimiliki oleh sebagian besar anggota keluarganya, yaitu kulit belang di hampir sekujur
tubuh. Sebahagian belang dapat tertutupi oleh baju, tapi jidat dan betis dapat mudah
terlihat. Özge Gürel tidak ingin keturunannya bersama sepupunya kelak berkulit belang
seperti kelurga besar lainnya seperti ayah dan ibu Özge Gürel, Ayah Kerem Bürsin, dan
sebahagian paman, tante serta sepupu.
Sebagai mahasiswa yang memahami pola pewarisan sifat, uraikan argument Anda
sekaligus mengatasi kegundahan hati Özge Gürel! (tolong jangan mengarang indah
jawabannya ya guys, sertakan dengan teori ilmiah atau sesuai ilmu genetika)
Jawab : Dalam ilmu genetik, warna kulit seperti halnya warna rambut dan mata
ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara beberapa gen (polygenic). warna kulit
ditentukan oleh gen-gen yang terlibat dalam regulasi melanin, yaitu suatu zat dalam kulit
yang menentukan pigmentasi. Bergantung pada peran masing-masing gen, maka
pewarisan gen-gen tersebut akan memberi dampak pada keturunan sesuai kekuatannya
masing-masing. Dari penjelasan tersebut Özge Gürel mungkin tidak perlu khawatir jika
dalam silsilah keluarga mereka pernah kawin dengan seseorang yang memiliki kulit
normal atau tidak belang baik pada pihak nenek moyang ayah ataupun ibu. Dapat
diperkirakan jika hal tersebut bias saja terjadi pada anak Özge Gürel sebagai pembawa
gen yang memiliki ras kulit normal atau tidak belang.