PENDAHULUAN
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak.Terdiri dari
testis,ovarium dan bagian alat kelamin lainnya.Pengetahuan tentang Anatomi dan Fisiologi
sistem reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang paling dasar/basic bagi setiap pelaku
kesehatan reproduksi khususnya para wanita.
Sistem reproduksi atau genetalia baik pria ataupun wanita terdiri dari 2 bagian, yaitu
genetalia interna dan genetalia eksterna. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan
bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan
individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih
dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ
reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan
mati.
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Pada umumnya
reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau
dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang
dihasilkan dalam tubuh manusia. Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang
bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup
reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak
mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi
makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak)
yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
1.2. RumusanMasalah
1. Bagaimanaanatomidanfisiologisistemreproduksipria ?
2. Bagaimanaanatomidanfisiologisistemreproduksiwanita ?
3. Bagaimana hormon-hormon yang bekerja pada sistem Reproduksi
1.3 Tujuan
1. Mahasiswamengetahuianatomidanfisiologisistemreproduksipria
2. Mahasiswamengetahuianatomidanfisiologisistemreproduksiwanita
3. Mahasiswamengetahuihormon-hormonyangbekerjapadasistemreproduksi
BAB II
Organ reproduksi membentuk traktus genetalis yang berkembang setelah traktus urinarius.
Kelamin laki-laki maupun wanita semenjak lahir sudah dapat ditentukan, tetapi sifat-sifat
kelamin belum dapat dikenal (Syaifudin,1997).
Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke
dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab
infeksi.Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar,
sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi
kandungan. mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. (evelyn
pearce, 2002).
Cara oragan reproduksi sangat menakjubkan. Sel benih testis pada orang laki-laki, maupun
sel benih ovarium pada perempuan tampak pada awal kehidupan janin. Kejadian, bagaimana
sel reproduksi ini digerakkan ke daerah tempat yang telah ditentukan, yaitu ovarium dan
testis, merupakan suatu rahasia agung dan indah. (evelyn pearce, 2002)
Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genetalia eksterna dan organ genetalia
interna. Organ genatalia eksterna dan vagina adalah bagian untuk sanggama, sedangkan
organ genetalia interna untuk ovulasi,tempat pembuahan sel telur,translasi
blastokis,implantasi, dan tumbuh kembang janin. Endometrium adalah lapisan epitel yang
melapisi rongga rahim. Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan
kelenjar sekresi mukosa rahim yang berbentuk invaginasi ke dalam stroma selular. Kelenjar
dan stroma mengalami perubahan yang siklik, bergantian antara pengelupasan dan
pertumbuhan baru setiap sekitar 28hari. Dalam terjadi kehamilan harus ada spermatozoa,
ovum,pembuahan ovum(kontasepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Setiap
spermatozoaterdiri atas tiga bagianyaitu kaput(kepala) yang berbentuk lonjong agak gepeng
dan mengandung bahan nukleus,ekor dan bagian yang silindrik(leher) yang menghubungkan
kepala dengan ekor. Dengan getaran spermatozoa dapat bergerak cepat. (Sarwono
Prawirohardjo, 2012)
Masa reproduksi adalah masa pada perempuan umur 15-45 tahun. Selama masa
reproduksi akan terjadi maturasi folikel yang khas, termasuk ovulasi dan pembentukan
korpus luteum. Proses ini terjadi akibat interaksi hipotalamus-hipofisis-gonad dimana
melibatkan filokel dan korpus luteum, hormone steroid, gonadotropin hipofisis dan faktor
autokrin ataupun parakrin bersatu menimbulkan ovulasi. Proses fertilisasi dan kesiapan
ovarium untuk menyediakan hormon, memerlukan pengaturan endokrin, autokrin,
parakrin/intrakrin , neuron dan system immun. ( Buku Ilmu Kandungan Edisi Ketiga
Sarwono Prawirohardjo , tahun 2011)
BAB IV
IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA
1. Peluang Keterwujudan
Peluang keterwujudan suatu ide tersebut dapat mencapai 100 % apabila berjalan dengan baik.
Cara oragan reproduksi sangat menakjubkan. Sel benih testis pada orang laki-laki, maupun
sel benih ovarium pada perempuan tampak pada awal kehidupan
2. Nilai-nilai Inovasi
Menurut penulis, nilai nilai inovasi ini sangat baik. Karena dengan ide dari sistem reproduksi
tersebut kita dapat mengetahui lebih dalam memgenai bagaimana proses sel reproduksi itu
digerakkan.
3. Perkiraan Dampak
Setelah adanya inovasi ini, dampak yang dirasakan cukup besar. Dengan mengetahui sistem
reproduksi kita menjadi tau dan lebih berhati hati lagi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembuatan Rekayasa ide ini penulis menyadari masih banyak kekurangan
pengetahuan serta kekurangan dalam penulisan. Hal tersebut terjadi karena penulis masih
dalam tahap pembelajaran sehingga diharapkan untuk kritik dan saran dari Ibu Dosen untuk
dapat membimbing dan membantu pembelajaran lebih lanjut.
Daftar Pustaka.