Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

TAKSONOMI HEWAN INVERTEBRATA

”MOLLUSCA”

NAMA : AHYANA REHANI

NIM : 4193220009

KELAS : BIOLOGI NONDIK C 2019

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) yang
berjudul ”Mollusca” dengan lancar. CBR ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Taksonomi Hewan Invertebrata

Dalam pembuatan CBR ini, penulis berterima kasih kepada Seluruh pihak yang sudah
memberikan bimbingannya untuk tugas CBR ini sehingga dapat selesai dengan baik dan berjalan
dengan lancar. Adapun CBR ini penulis buat berdasarkan informasi yang ada.

Penulis juga menyadari bahwa tugas CBR ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas CBR ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 04 Desember 2019

Ahyana Rehani

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 TUJUAN PENULISAN CBR 1

1.3 MANFAAT PENULISAN CBR 1

BAB II 2

PEMBAHASAN 2

2.1 IDENTITAS BUKU 4

2.2 RINGKASAN BUKU YANG DIKRITISI 5

BAB III 13

PEMBAHASAN 13

3.1 KELEBIHAN BUKU 13

3.2 KEKURANGAN BUKU 13

BAB IV 14

PENUTUP 14

4.1 KESIMPULAN 14

4.2 SARAN 14

DAFTAR PUSTAKA 14

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Phylum Mollusca adalah
hewan yang memiliki tubuh lunak dan berlendir. Phylum Mollusca termasuk dalam hewan
yang bersifat Triploblastik Celomata (Tubuh terdiri 3 lapis, ekso, meso, dan endodermis)
dengan sebaran habitat yang sangat luas. Phylum Mollusca merupakan filum terbesar kedua
setelah Phylum Arthropoda. Diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam
bentuk fosil. Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama ini dilindungi oleh suatu
cangkang yang keras.
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari yang panjangnya hanya beberpa
millimeter hingga dapat mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi
yang bersifat Simetri Bilateral.
Sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni Amphineura,
Gastropoda, cephalooda, Pelecypoda (Bivalvia), Scaphopoda, Pembagian ini didasarkan
pada ciri morfologi, struktur tubuh, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut.
Masing-masing kelas tersebut memiliki ciri tersendiri yang sangat khas dan berbeda dengan
kelas-kelas yang lain.
Phylum Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Beberapa
spesies dari Phylum ini menjadi sumber protein bagi manusia. Selain itu, Mollusca juga
dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi beberapa cacing parasit yang
sangat merugkan bagi manusia.

1.2 TUJUAN PENULISAN CBR

Tujuan penulisan CBR, selain untuk melengkapi tugas mata kuliah Taksonomi Hewan
Invertebrata”Mollusca”. juga mengulas isi buku, mengetahui dan mencari informasi yang ada
dalam buku, serta melatih mahasiswa untuk berpikir kritis.

1.3 MANFAAT CBR


Untuk menambah wawasan serta pengalaman, untuk melatih berpikir kritis lagi, serta
untuk mengetahui isi atau informasi dalam suatu buku khususnya tentang buku Taksonomi
Hewan Invertebrata”Mollusca”
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 IDENTITAS BUKU

BUKU 1

Judul : Taksonomi Hewan Invertebrata

Penulis : Aida fitriani sitompul,Elida hanif siregar,Nanda pratiwi

ISBN : 978-602-9115-39-0

Penerbit : Tim dosen Biologi FMIPA Unimed

Tahun terbit : 2019

Urutan cetak : Cetakan ke 1

Tebal buku : 209 halaman

BUKU 2

Judul : Taksonomi Hewan Invertebrata

Penulis : Drs.Nurhadi,M.Si,Febri Yanti,M.Pd

ISBN : 978-602-6470-01-0

Penerbit : Deepublish (bekerja sama dengan STIKIP PGRI Sumbar Press)

Tahun terbit : 2015

Urutan cetak : Cetakan ke 1

Tebal buku : 238 halaman

2.2 RINGKASAN ISI BUKU


A. Pengertian Phylum Mollusca

Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu Molluscus yang artinya lunak. Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak dan berlendir.
Tubuhnya dilindungi oleh cangkang yang keras dan tersusun atas Mineral, Fosfat, Besi,
Yodium, Protein, dan Kalsium. Sebagian besar cangkang Mollusca tersusun dari Kalium
Karbonat (CaCO3) contohnya Siput. Siput merupakan salah satu Phylum Mollusca yang
termasuk ke dalam kelas Gastropoda. yaitu berjalan dengan menggunakan perut.

B. Ciri-ciri Phylum Mollusca

 Merupakan organisme multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang

 Merupakan hewan Tripoblastik Celomata (Tubuh terdiri 3 lapis, ekso, meso, dan
endodermis)

 Sebaran habitat yang luas (air tawar, air laut, dan darat)

 Struktur tubuh Simetri Bilateral

 Memiliki sistem syaraf berupa Cincin Syaraf

 Tubuh terdiri dari kaki, masa viseal, dan mantel

 Organ ekskresi berupa Nefridia

 Memiliki Radula (Lidah bergerigi)

 Hidup secara

 Reproduksi secara seksual

 Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:

 Kaki

Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian ventral tubuh yang berotot.


Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian Mollusca kaki telah termodifikasi
menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.

 MassaViseral

Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari Mollusca. Di dalam massa
viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Massa Viseral dilindungi oleh mantel.
 Mantel

Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi Massa Viseral. Mantel membentuk
suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan.
Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.

C. Struktur dan Fungsi Tubuh

1. Sistem Syaraf

Sistem syaraf Mollusca terdiri dari Cincin Syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi
esofagus dengan serabut saraf yang menyebar.

2. Sistem Pencernaan Molluska

Sistem pencernaan Mollusca sudah lengkap yang terdiri dari mulut, esofagus,
lambung, usus, dan anus. Mollusca memiliki Radula (lidah bergerigi) yang berfungsi
untuk melumatkan makanan. Mulut Mollusca terhubung langsung pada saluran Esofagus
dengan usus dan anus yang melingkar. Anus terletak pada tepi Dorsal rongga mantel
dibagian Posterior.

3. Sistem Pernapasan Mollusca

Alat pernapasan Molluska adalah Ctenidia (sepasang insang), beberapa jenis


memiliki alat pernapasan paru-paru dan insang. Tiap insang terdiri atas sumbu pipih yang
memanjang pada bagian tengah, dan pada sisinya terdapat filamen pipih berbentuk
segitiga.

4. Peredaran Darah Mollusca

Jantung Mollusca terdiri atas dua serambi (aurikle) dan sebuah bilik (ventricle)
yang tedapat pada rongga Pericardium. Bilik memompa darah ke aorta, beberapa arteri
dan sinus dalam organ atau jaringan. Memiliki sistem peredaran darah yang terbuka yaitu
darah yang tidak melalui pembuluh darah, tetapi melaui sinus darah yaitu rongga diantara
sel dalam organ.

5. Sistem Reproduksi

Philum Mollusca bereproduksi secara seksual, dengan organ reproduksi jantan


dan betina terpisan pada individu lain (gonokoris). Siput jenis tertentu ada yang bersifat
Hermaprodit, yaitu pembuahan dapat dilakukan secara internal maupun eksternal dan
dapat menghasilkan telur.

D. Klasifikasi Phylum Mollusca

1. Kelas Gastropoda
a. Prosabranchia

Memiliki dua buah insang yang terletak di anterior, sistem syaraf terpilin
membentuk angka delapan, tentakel berjumlah dua buah. Cangkang umumnya
tertutup oleh operkulum. Contohnya: Trochus sp.

Sub kelas ini dibagi lagi ke dalam tiga ordo yaitu :

a. Archaeogastropoda , Contoh: Acmaea sp

b. Ordo Mesogastropoda, Contoh: Pleurocera sp

c. Ordo Neogastropoda , Contoh: Urosalpinx sp

b. Ophistobranchia

Kelompok gastropoda ini memiliki dua buah insang yang terletak di posterior,
nefridia berjumlah satu buah, jantung satu ruang dan organ reproduksi berumah satu.
Kebanyakan hidup di laut. Contohnya: Aplysia sp

Subkelas ini dibagi kedalam delapan ordo yaitu:

1. Cephalaspidea , Contoh: Bulla sp.

2. Anaspidea, Contoh: Aplysia Sp.

3. Thecosomata, Contoh: Cavolinia sp.

4. Gymnosomata, Contoh: Clione sp.

5. Nataspidea, Contoh: Umbraculum sp.

6. Acochilidiacea, Contoh: Microhedyle sp.

7. Sacoglossa, Contoh: Berthelinia sp.

8. Nudibranchia, Contoh: Glossodoris sp.

c. Pulmonata

Bernapas dengan paru-paru, cangkang berbentuk spiral, kepala dilengkapi dengan


satu atau dua pasang tentakel, sepasang diantaranya mempunyai mata, rongga mentel
terletak di interior, organ reproduksi hermaprodit atau berumah satu. Contohnya:
Achatina.

Sub kelas ini dibagi menjadi dua ordo yaitu:

1. Stylomatophora, Contoh: Achatina sp.


2. Basomatophora, Contoh: Physa sp.

Gastropoda adalah kelas Mollusca yang terbesar dan ada sekitar 60.000 spesies. Dalam
bahasa Yunani, Gaster artinya perut dan Podos artinya kaki. Gastropoda merupakan hewan
bertubuh lunak yang bejalan dengan menggunakan perut sebagai kaki. Banyaknya jenis
Gastropoda, hewan ini mudah ditemukan. Hewan ini dapat ditemukan pada air laut, tawar,
dan darat. Kelas Gastropoda bersifat Hermafrodit, yaitu tidak terjadi pembuahan secara
sendiri.Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkang (rumah) dan berbentuk kerucut
terpilin (spiral) dan ada pula Gastropoda yang tidak mempunyai cangkang disebut siput
telanjang (vaginula). Bentuk tubuhnya menyesuaikan dengan bentuk cangkang. Gastropoda
dapat bergerak disebabkan karena adanya kontraksi otot seperti gelomban yang menjalar dari
belakang ke depan. Pada saat bergerak kaki depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan
lendir yang berfungsi mempermudah untuk berjalan.

Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada
tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan
terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau. Sistem
pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk. Di dalam
mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin. Selanjutnya terdapat
kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus dan berakhir di anus. Gastropoda
umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan atau disebut hewan herbivore, dan karnivore.

Gastropoda hidup di darat bernafas menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda yang


hidup di air, bernapas dengan insang.Alat ekskresi adalah sepasang protonephridia pada ordo
Archeogastropoda, sedangkan pada Gastropoda yang lain nephridium kanan lenyap.
Nephridium terletak didalam massa visceral, urine di buang bersama dengan aliran air keluar
dalam bentuk amonia atau dalam bentuk senyawa amonium.

Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion otak (ganglion cerebral) di bagian posterior
esofagos yang berhubungan langsung pada saraf mata, tentakel dan statocyst, serta sepasang
ganglion mulut berhubungan dengan rongga mulut. Dari ganglion otak terdapat sepasang
benang saraf ventral yang berhubungan dengan ganglon kaki, dan sepasang lagi ke ganglion
sisi yang berhubungan dengan mantel dan otot columella.Sistem peredaran darah terbuka
dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi. Darah mengalir dari ventricle
(bilik) menuju aorta pendek, kearteri posterior dan arteri anterior. Arteri posterior memasok
darah ke massa visceral sedangkan arteri anterior memasok darah ke kepala dan kaki. Sistem
pencernaan makanan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok,
lambung kelenjar, dan usus. Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang
bergabung atau disebut juga Ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak
mampu melakukan autofertilisasi Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina
fulica), siput air tawar (Lemnaea javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput perantara
fasciolosis (Lemnaea trunculata).
 Ciri-ciri Kelas Gastropoda :

 Hidup di air laut & air payau.

 Rumahnya terdiri dari satu test yang terputar (terpilin) memanjang melalui satu sumbu.

 Tubuhnya terdiri dari kepala, kaki dan alat pencernaan.

 Kepala dilengkapi dengan alat pengunyah yang disebut rongga mantel (berfungsi sebagai
insang pada air laut & berfungsi sebagai paru-paru pada lingkungan darat.

 Test terdiri dari zat gampingan dan terputar secara spiral melalui satu garis lurus (putaran
involut & evolut).

 Arah putaran test gastropoda terdiri dari Dextral (searah jarum jam) & Sinistral
(berlawanan putaran jarum jam).

2. Kelas Cephalopoda

Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah
Hewan yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat
evolusi tertinggi di antara Mollusca. Cephalopoda memiliki habitat di perairan laut. Hewan ini
dapat hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.

Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi
alat pengisap dan system saraf yang berkembang baik berpusat di kepala. Kelas Cephalopoda
memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya
menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah yang longgar di dekat leher. Tubuh
Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus. Yang termasuk kelas Cephalopoda,
yaitu cumi-cumi (Loligo pealii), sotong (Sepia) dan gurita (Octopus).Tubuh terdiri atas kepala
yang terletak ventral, leher yang pendek dan badan yang berbentuk tabung dengan sirip pada
kedua sisinya. Pada kepala terdapat sepasang mata yang berkembang sempurna, dan mulut yang
terletak diujung dikelilingi oleh delapan tentakel pendek dan dua tentakel panjang. Pada tangan
terdapat mangkuk pengisap, Pada sisi posterior kepala terdapat sifon.

Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan berkembang dengan baik
dan terdiri dari mulut yang mengandung radula, faring berotot, esophagus, lambung berbentuk
kantung, sekum berdinding tipis, usus, rectum dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas
sepasang kelenjar ludah, hati dan pancreas. Pada bagian perut tepatnya sebelah sifon akan
ditemukan cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Fungsinya untuk
melindungi diri. Jika dalam keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta hitam ke luar
sehingga air menjadi keruh. Pada saat itu cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan.

Sistem Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah sepasang di


kanan kiri ruang mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan dengan baik. Alat-alat sirkulasi
terdiri atas jantung dan sejumlah pembuluh darah. Jantung menerima darah dari vena cava
anterior dan vena cava posterior kemudian meuju insang melalui pembuluh darah afferent ke
kapiler dan terjadilah pertukaran O2 dengan CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari
masing-masing insang melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang
masing-masing bermuara pada jantung sistemik.

Sistem saraf Cephalopoda terdiri atas beberapa pasang ganglia yang terletaknya
berjauhan dan beberapa saraf penghung dan berpusat di kepalanya menyerupai otak. terdiri atas
beberapa ganglion, yakni ganglion serebral, ganglion pedal serta beberapa ganglion yang lain.

Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah
seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan insang yang terdapat
di rongga mantel yang juga menyediakan oksigen untuk pernapasan.

Alat ekskresi dilakukan dengan ginjal. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan
gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel.Reproduksi hewan ini berlangsung secara
seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan
berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.

3. Kelas Pelecypoda (Bivalvia)

a. Ordo Taksodonta

Mempunyai kisaran umur Ordovisium-Resen, mempunyai gigi yang hampir sama besar dan
berjumlah 35 buah.

b. Ordo Anisomyaria

Mempunyai kisaran umur Ordovisium-Resen. Mempunyai dua muscle scar, dimana muscle scar
bagian belakang (posterior) lebih besar dari anterior, serta mempunyai gigi dan socket dua buah.

c. Ordo Eulamellibranchiata

Mempunyai anterior muscle scar yang lebih kecil dari posterior muscle scar, tetapi umumnya
sama besar dimana gigi dan susunan giginya tidak sama besar.

Berasal dari bahasa Yunani, Pelekys yaitu kapak kecil dan Pous = kaki. Pelecypoda
adalah binatang yang mempunyai dua cangkang dan kaki yang mirip kapak kecil, disebut jg
lempeng kecil (Lamellibranchia), dalam bahasa latin, lamella adalah lembaran, dan branchia
adalah insang. Cangkang tersebut terkunci seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup
dengan bantuan beberapa otot yang besar. Ketika menutup, cangkang berfungsi menutupi atau
melindungi tubuh dari predator lain. Sedangkan disebut Lamellibrankhiata dikarenakan
insangnya berbentuk lembaran-lembaran. Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat rongga
mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk keluarnya air. Hewan Bivalvia ialah berbagai jenis
kerang, remis dan kijing. Bivalvia hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang
lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat
cangkangnya.Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral, pada bagian torsal
terdapat:Gigi sendi sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua
katup.Ligament sendi berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah
vertal.Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi
seluruh tubuh kerang. Mantel adalah jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh
tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon
atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.Insang
berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.
Kaki pipih bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior. Di dalam rongga tubuhnya terdapat
berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang menembus jantung, alat peredaran. Dan alat
ekskresi (ginjal).

Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :

1. Lapisan Periostrakumadalah lapisan terluar yang tersusun dari zat kitin atau zat tanduk
yang dihasilkan oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan tanduk dan berfungsi
untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya, lapisan ini juga berguna untuk
melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.

2. LapisanPrismatik adalah lapisan tengah yang tersusun dari kristal-kristal kapur (kalsium
karbonat) yang berbentuk prisma dan berasal dari materi organik yangg dihasilkan oleh
tepi mantel.

3. Lapisan Nakreasadalah lapisan dalam yang tersusun dari kristal-kristak halus kalsium
karbonat atau sering disebut lapisan induk mutiara yang dihasilkan dari seluruh
permukaan mantel.

Sistem pencernaan dimulai dari mulut, esofagus yang pendek, lambung, usus, rektum dan
akhirnya bermuara pada anus. Anus terdapat pada saluran yang sama dengan saluran untuk
keluarnya air. Makanan filum ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan berupa
plankton, terutama fitoplankton. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah
pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.

Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua.
Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal dan menghasilkan telur. Sperma terdapat pada
bagian yang berbeda berada didalam gonad yang sama dan mempunyai gonaduct yang sama.
Keadaan ini terdapadat pada Tridacnidae, Pectinidae, Teredinidae, Sphaeriidae air tawar.

Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium.
Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang
dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium.
Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya
larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista.
Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. AkhirnyaMollusca
ini hidup bebas di alam.Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram
mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan
kerang hijau (Mytilus viridis). Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti
kapak. Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan
lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan.
Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena
mensekresikan zat perekat.Makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis
lainnya. Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga
Lamellibranchiata. Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang
masuk kedalam rongga mantel melalui sifon.Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang
ganglion yang saling berhubungan. Tiga ganglion adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan
ganglion posterior. Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual. Organ seksual terpisah pada
masing-masing individu. Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.Pembuahan
menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.

4. Kelas Polylacophora (Amphineura)

Polyplacophora (Amphineura) adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang
yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh yang terkenal dari kelas ini adalah Chiton sp.
Chiton sp termasuk dalam kelas polyplacophora. Chiton sp memiliki struktur yang sesuai dengan
kebiasaan melekat pada batu karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Apabila disentuh, akan
melekat erat pada batu karang. Hewan ini berjalan merayap perlahan-lahan pada dasar laut di
batu-batuan yang lunak. Sendi-sendi yang dimilikinya dapat dibengkokkan sehingga tubuhnya
dapat dibulatkan seperti bola.

Habitat Chiton sp ini adalah di laut, di daerah pantai sampai kedalaman sedang, dan
memakan rumput laut dan mikro organisme dari batu karang. Tubuhnya bilateral simetri, dengan
kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh
8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung insang.

Bentuk Struktur tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak
berkembang baik, mulutnya dilengkapi dengan lidah parut atau radula dan terletak di bagian
bawah kepala (anterior), sedangkan anus terletak di posterior. Hewan ini tidak memiliki tentakel
dan mata. Permukaan dorsal tubuhnya tertutup mantel yang dilengkapi delapan kepingan kapur
yang mengandung berlapis-lapis serabut insang. Kadang-kadang kepingan itu dibungkus lapisan
kitin. Saluran mantel terdapat di tepi tubuh. Kakinya pipih dan biasanya memiliki lidah parut
(radula).Sistem Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi, faring,
perut, usus halus, anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.
Sistem saraf terdiri atas saraf melingkari mulut (cincin esofagus) yang berhubungan
dengan 2 pasang cabang/benang saraf ventral, ada sel-sel ganglion pada cabang saraf tetapi tidak
berbentuk ganglion. Alat indera yang utama adalah organ subradula esthetes. Organ subradula
berisi sel-sel indera yang dapat di julurkan untuk memeriksa subrtrat guna mendapatkan
makanan.

Sistem peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung yang terdapat pada rongga
perikardium (terdiri dari sepasang auricle dan sebuah ventricle), aorta, dan sebuah sinus. Darah
medapat oksigen dari insang. jantung terdapat dalam rongga perikardium, terdiri dari sepasang
auricle dan sebuah ventricle.

Sistem ekskresi terdiri atas sepang nephridia yang besar, terletak memanjang di setiap sisi
tubuh kemudian ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara ke arah posterior.

Sistem reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan sel ovum dan sel sperma yang
terdapat pada individu jantan dan betina. Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua),
fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya
Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga mempunyai fase larva trokoper.

Saat ini sudah dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu:

1) Aplacophora (tidak bercangkang)

2) Monoplacophora (bercangkang tunggal/satu sisi)

3) Polyplacophora.

5. Kelas Scaphopoda

Scaphopoda disebut juga “tusk shells” atau siput taring, karena bentuk cangkangnya
mirip taring pada umumnya. Scphopoda hidup membenamkan diri pada substrat pasir atau
lumpur yang bersih di laut dangkal tetapi beberapa jenis spesies terdapat pada kedalam 1.850 m.
Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau terompet yang kedua ujungnya
terbuka, karena disesuaikan dengan tempat. Scaphopoda termasuk dalam filum Mullosca dan
merupakan kelas terkecil dari mollusca, panjang tubuhnya sekitar 2 mm – 15 cm. Kebanyakan
filum skaphopoda memiliki warna dominan adalah putih-coklat atau putih-hijau. Cangkang
skaphopoda berfungsi untuk melindungi cangkangnya yang sangat lunak. Scaphopoda ini tidak
memiliki insang, juga tidak memiliki jantung dan pembuluh darah.

Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk
menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan
kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi dimantel.
Kaki dan kepala Scaphopoda yang kecil berbentuk seperti probosis, pada kepala terdapat
mulut dan captacula, tetapi tidak ada mata dan tentakel pada alat indera. Captacula berbentuk
filamaen yang kontraktil, dan pada ujungnya terdapat pentolan yang adhesif. Fungsi captacula
untuk menangkap makanan. Makanannya adalah organisme mikroskopis, terutama foraminifera
yang berda di sekitarnya.

Sistem peredaran darah berupa berupa sistem sinus darah, dan tidak mempunyai jantung.
Sistem saraf ganglion dan tidak berpusat. Sistem ekskresi terdiri dari sepasang nephridia,
nephridiopore terdekat dekat anus.Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan
maupun betina melepaskan sperma dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel telur ini
bertemu maka terjadilah fertilisasi dan lahirlah scaphopoda baru. Scaphopoda ini memiliki lebih
dari 350 spesies dan habitatnya mulai dari laut dangkal sampai laut dalam, hingga 2000 meter
dari permukaan laut.

D. Peranan Mollusca

Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan dan
merugikan bagi kehidupan manusia.

1. Mollusca yang menguntungkan

Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea


sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi
(logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).

 Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).

 Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.

 Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp.

 Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang
cukup tinggi selain enak rasanya.

 Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak
yang berwarna sangat indah.

 Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas
ekspor non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.

2. Mollusca yang merugikan

 Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal.

 Lymnea javanicasebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica.


 Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu
pula bekicot Achatina fulicamerupakan hama tanaman yang sulit diberantas.

BAB III

PEMBAHASAN
3.1 KELEBIHAN BUKU
1. Dalam buku tersebut struktur bukunya sudah baik dan tersusun dengan rapi.
2. Didalam buku ini juga diberikan beberapa contoh ketika menjelaskan beberapa materi
agar lebih jelas atau agar membuat si pembaca cepat menalar.
3. Terdapat pendahuluan didalam bab ini yang mempermudah pembaca menganalisis
tentang materi yang akan dipaparkan dibab ini
4. Secara keseluruhan bab ini sudah dikatakan cukup baik dari segi pemamahan materi,
hanya saja lebih spesifik lagi dalam mendalami isi dari materi nya.
5. Terdapat rangkuman dan latihan soal.

3.2 KEKURANGAN BUKU


1. Cara penulisan dalam buku ini masih kurang rapi karena masih banyaknya penulisan kata
yang salah dan peletakan tanda bacanya kurang tepa
2. Penjelasan dalam penyajian materi masih banyak menggunakan kata-kata yang sukar
untuk dimegerti yang membuat pembaca untuk sedikit lambat dalam memahaminya
3. saja banyak terdapat kesalahan dalam tata letak huruf dan banyaknya tanda baca yang
berlebihan.

BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi,Filum
Molluscaadalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.

Ciri-ciri Mollusca:

 Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.

 Habitatnya di ait maupun darat

 Merupakan hewan triploblastik selomata.

 Struktur tubuhnya simetri bilateral.

 Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.

 Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf

 Organ ekskresi berupa nefridia

 Memiliki radula (lidah bergigi)

 Hidup secara heterotrof

 Reproduksi secara seksual

Klasifikasi Mollusca terbagi atas 5 kelas, yaitu :

1. Kelas Gastropoda,

2. Kelas Chepalopoda,

3. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda,

4. Kelas Polyplacophora atau Amphineura,

5. Kelas Scaphopoda

Peranan mollusca bagi kehidupan manusia terdiri atas :

Mollusca yang menguntungkan

 Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea


sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis),sotong (Sepia sp),cumi-cumi
(logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).

 Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).


 Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara, dll.

Moluusca yang merugikan

 Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal.

 Lymnea javanicasebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica.

4.2 SARAN

Didalam penulisan buku ini dibuat unutk Mewujudkan Masyarakat Madani memiliki
keunggulan dan kelemahan dari berbagai macam segi, baik dari segi format dan penulisan
struktur buku, penggunaan bahasa, penggunaan tanda baca, kualitas isi buku dan sebagainya.
Jadi, apa yang menjadi keunggulan ini maka hendaknya di tingkatkan lagi agar kualisas buku ini
semakin peningkat dan para pembaca semakin semangat untuk membacanya beberapa tahun
kedepannya. Dan apa yang menjadi kelemahan dari buku ini hendaknya diperbaiki agar
kesempurnaan buku ini tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Sitompul.F.A,Siregar.H.E,Pratiwi,N. 2019 .Taksonomi Hewan Invertebrata.Biologi,Fmipa


Unimed:Medan
Yanti, F, M.Pd. Drs.Nurhadi,M.Si. 2015. Taksonomi Hewan Invertebrata. Deepublish (bekerja
sama dengan STIKIP PGRI Sumbar Press):Palembang

Anda mungkin juga menyukai