Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

PENGENALAN FUNGI

KELAS OOMYCOTINA DAN ZYGOMYCOTINA

Dosen Pengampu

Dina Handayani, S.Pd, M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. Cindy Pitaloka (4203220037)


2. Lanni Novita Siregar (4201220019)
3. Nabila Thafriza (420250010)
4. Tya Chintia Gusli (4203220033)
5. Yolanda sihite (4201220020)
6. Windy Frastika (4202220005)

KELAS : PSB 20 D

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya  sehingga kamimasih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
tugasCritical Book Report (CBR), adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi
penyelesain tugas mata kuliah Taksonomi Organisme Tingkat Rendah, semoga
CBR ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa Critical Book Report ini masih jauh dari kata
sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, Kami dengan segala
kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun perbaikan dan penyempurnaan kedepannya.

Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang
ada dalam Critical Book Report yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 20 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan................................................................................................1
D. Manfaat..............................................................................................2
E. Identitas Buku................................................................................... 2

BAB II RINGKASAN BUKU..........................................................................3

A. Ringkasan Buku Pertama..................................................................3


B. Ringkasan Buku Kedua.....................................................................6

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................8

A. Laporan Hasil Critical Book Report.................................................8

BAB IV PENUTUP...........................................................................................9

A. Kesimpulan.......................................................................................9
B. Saran..................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Critical book adalah hasil kritik atau bandingan tentang suatu topik materi yang
umumnya ada pada perkuliahan, terhadap buku yang berbeda. Critical book tidak hanya
bertujuan untuk mengetahui isi buku, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan,
interpretasi, dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari
buku tersebut dan bagaimana isi buku tersebut dapat mempengaruhi cara berpikir dan
pemahaman pembaca.Setiap buku yang ditulis oleh penulis tertentu pasti memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing.

Oleh karena itu, kelayakan suatu buku dapat diketahui dengan melakukan resensi
terhadap buku itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan kelebihan
yang lebih dominan dibandingkan dengan buku lainnya menandakan buku tersebut sudah
layak  untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi oleh khalayak ramai.

Diharapkan dengan adanya laporan critical book ini dapat menambah pemahaman tentang
materi ini dan mampu berpikir lebih kritis dan sistematis, sehingga mahasiswa sebagai calon
guru dapat mengaplikasikan materi ini di lapangan  atau setelah menjadi guru.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana deskripsi atau uraian kedua buku yang dikritisi ?
2) Bagaimana penulisan analisis umum dari kedua buku yang dikritisi ?
3) Apa saja topic dan isi yang terdapat pada kedua buku yang dikritisi ?
4) Apa kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada keduabuku yang dikritisi ?

C. Tujuan Penulisan
1) Mengidentifikasi deskripsi kedua buku
2) Mengidentfikasi penulisan analisis umum kedua buku
3) Mengidentifikasi topik dan isi kedua buku
4) Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada kedua buku yang
dikritisi

1
D. Manfaat Penulisan
1) Untuk memenuhi tugas matakuliah Taksonomi Organisme Tingkat Rendah
2) Unruk mengetahui pengetahuan dari materi tentang Taksonomi Organisme Tingkat
Rendah.
3) Untuk mengetahui isi, kelebihan dan kekurangan antara 2 buku yang di review.

E. Identitas Buku Yang di Review


No Identitas Buku I Buku II
. Buku
1 Judul BIOLOGI TAKSONOMI
ORGANISME
TINGKAT
RENDAH
2 Pengara Campbell dan Reece Salwa Rezeki dkk
ng Mitchell
3 Penerbit ERLANGGA UNIMED
4 Kota Jakarta Medan
Terbit
5 Tahun 2003 2018
Terbit
6 ISBN 979-688-469-0 978-602-9115-39-0

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Buku I
1. Pengenalan pada Fungi
Fungi adalah nama kingdom dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanan nya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi
kedalam sel selnya. Dalam buku champbell 2003 menyatakan bahwa fungi adalah
eukariota, dan sebagian besar adalah bersel multiseluler.Meskipun fungi pernah
dikelompokkan dalam kingdom tumbuhan. Sebelum dikenalkannya metode molekuler
untuk analissfilogenik, dulu fungi dimasukkan kedalam kerajaan tumbuhan/plantae
karena fungi memiliki beberapa kemiripan dengan tumbuhan yaitu tidak dapat
berpindah tempat , struktur morfologi dan tempat hidupnya juga mirip seperti
tanaman kebanyakan fungi juga hidup ditanah.
Fungi tidak mampu membuat makanan sendiri seperti tumbuhan sehingga
lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang
sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya diluar tubuh atau eksternal, tidak
seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel sel fungi berdinding sel
yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.

2. Ciri-ciri Fungi
Ciri-cirinya yaitu eukariotik yang memiliki dinding sel, namun tidak memliki
klorofil, fungi tidak dapat membuat makanan sendiri yang berupa bahan
bahanorganik.Salah Satunya yaitu dinding sel fungi yang mengandung zat kitin.Fungi
merupakan tumbuhan eukariota yakni telah memiliki membran nukleus dan organel
membran lainnya.

3. Struktur Tubuh
Struktur tubuh fungi tergantung pada jenisnya. Ada yang uniseluler seperti
khamir, ada pula yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya
mencapai satu meter, contohnya fungi kayu. Struktur dasar tubuh fungi terdiri dari
hifa yang ketebalannya bervariasi dari 0,5 sampai dengan 100mm. Hifa fungi yang
bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi yakni dengan memiliki cabang-cabang

3
halus yang berfungsi sebagai organ penyerap makanan yang dinamakan housterium
yang artinya( jamak).
Berdasarkan morfologinya hifa dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

a) Hifa aseptat (senosit)


b) Hifa septa uninukleus
c) Hifa septa multinukleus

4. Cara Makan dan Habitat


Cara makan dan habitat Semua jenis fungi bersifat heterotrof, namun berbeda dengan
organisme lainnya fungi tidak memangsa dan mencerna makanan.Untuk memperoleh
makanan, fungi menyerap zat organik melalui lingkungan menggunakan hifa dan
miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.

5. Reproduksi Tinggi
Jamur dapat bereproduksi seca aseksual dan seksual.secara aseksual jamur berproduksi
dengan menghasilkan spora aseksual.spora jamur berbeda beda bentuk dan ukura dan
biasanya uniseluler, tapi ada juga multiseluler. Adapun secara seksual dengan kontak
gematangium dan konjugasi, yang selanjutnya membetuk spora seksual.

6. Peranan Fungi
Fungi berperan sangat penting dalam proses fermentasi dan makanan serta obat obatan.
Beberapa jenis lain juga dimanfaatkan dalam industri alkohol dan untuk mengempukkan
daging ada juga yang berfungsi memproduksi pigmen kuning yang digunakan untuk
pembuatan margarin.

7. Cara Mengidentifikasi Fungi yang Beracun


Fungi yang beracun Fungi dibagi menjadi dua kategori yaitu fungi edible dan fungi non
edible.Adiblemimilki arti yaitu jamur yang biasa dikonsumsi sedangkan non edible adalah
jamur yang tidak bisa dikonsumsi atau beracun. Ciri ciri jamur beracun :
a. Biasanya memiliki warna yang mencolok seperti merah, hijau, biru, dan lain-lain.
b. Biasanya berisi senyawa sulfida sehingga menimbulkan bau busuk.
c. Mempunyai cincin atau cawan.
d. Umunya tumbuh ditempat yang kotor, seperti pembungan sampah, dalam kandang dll.

4
e. Mudah hancur jika diraba.

8. Klasifikasi Fungi
Berdasarkan struktur reproduksi nya saat ini terdapat 7 filum yang diusulkan :
 Mikrosporidia
 Chytridiomycota
 Blastocladiomycota
 Neocallimastigomycota
 Glomeromycota
 Ascomycota
 Basidiomycota

Namun secara sederhana filum fungi yang kita kenal adalah Chytridiomycota, Zygomycota,
Glomeromycota, Ascomycota, Basidiomycota (Cambell, 2008)
1) Zygomycota
 Ciri-ciri Zygomycota
Zygomycota memiliki beberapa ciri berupa tubuhnya multiselluler, misellium bercabang
banyak dan hoifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.
 Reprodukzi Zygomycota
Zygomycota pada reproduksi seksual menghasilkan spora, sedangkan reproduksi aseksualnya
dengan perkecambahan (germinasi) spora.
 Peranan Zygomycota
Satu contoh zygomycota adalah fungi pada tempe
2) Oomycota
Jamur air atau Oomycota adalah kelompok protista uniseluler yang berfilamen. Jamur air
secara fisik mirip dengan fungi. Mereka mikroskopik. Oomycetes yang dikenal juga dengan
jamur air merupakan kelompok protista bersel tunggal yang berfilamen. Dari segi fisik
menyerupai dengan fungi ( jejamuran).
Oomycetes yang meliputi jenis-jenis jamur lendir uniseluler yang membentuk benang-
benang miselium yang bercabang-cabang. Beberapa jenis ada yang bersifat saprofit sebagai
decomposer dan ada yang bersifat parasit pada tanaman dan hewan air. Untuk reproduksi
aseksual pada Oomycetes yang hidup di air dengan zoospore berflagel dua. Sedangkan yang

5
hidup didarat dengan sporangium dan konidium. Reoproduksi seksual dengan oogami. Selnya
membentuk struktur yang mengandung sel telur dan struktur yang membentuk sel sperma.

Oomycota memiliki peranan yang pada umunya merugikan. Kebanyakan Oomycota


hidup sebagai pengurai dan parasit pada hewan, tumbuhan dan bahkan pada Oomycota yang
lain. Berikut beberapa peranan Oomycota, yaitu:

1. Achlya sp. yang hidup parasit pada ikan.


2. Plasmopora viticola hidup parasit pada tanaman anggur.
3. Sclerospora maydis penyebab penyakit bulai pada jagung.
4. Phytophthora infestans menyebabkan penyakit lateblight pada kentang.

B. Ringkasan Buku II
1. Pengantar Fungi
Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah multiseluler. Fungi adalah
heterotrof yang mendapatkan nutriennya melalui penyerapan (Absorption). Fungi saprobik
menyerap zat-zat makanan dari bahan-bahan organik yang sudah mati, seperti pohon yang
sudah tumbang, bangkai hewan, dan lain-lain.Fungi Parasitik menyerap zat-zat makanan dari
sel inang yang masih hidup. Fungi mutualistic merupakan fungi yang menyerap zat makanan
dari organisme inang, akan tetapi fungi tersebut membalasnya dengan fungi yang
menguntungkan bagi pasangannya dalam hal tertentu, misalnya membantu suatu tummbuhan
di dalam proses pengambilan mineral dari tanah.
Sebagian besar fungi adalah organisme multiseluler dengan hifa yang dibagi menjadi
sel-sel oleh dinding yang bersilangan atau septa. Septa umumnya memiliki pori yang cukup
besar agar ribosom, mitokondria, dan nucleus dapat mengalir dari satu sel ke sel yang lain.
Dinding sel fungi dari dinding selulosa tumbuhan. Sebagian fungi membentuk dinding selnya
terutama dari kitin, suatu polisakarida mengandung nitrogen yang kuat namun fleksibel yang
mirip dengan kitin yang ditemukan pada kerangka eksternal serangga dan artropoda lainnya.
Beberaa fungi adalah asepta.

Fungi bereproduksi dengan melepaskan spora yang dihasilkan secara seksual dan
aseksual. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesialisai. Ketika kondisi
lingkungan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri
dengan cara menghasilkan banyak sekali spora aseksual. Terbawa oleh angin atau air, spora-
spora tersebut berkecambah jika mereka jatuh di tempat lembab pada permukaan yang

6
sesuai. Dengan demikian spora berfungsi dalam penyebaran banyak spesies fungi ke
berbagai. Spora fungi yang dibawa oleh udara telah ditemukan lebih dari 160 km di atas
permukaan bumi.

2. Keanekaragaman Fungi
Zygomycota
Fungi zigot membentuk struktur dikariotik yang resisten selama reproduksi seksual.
Fungi-fungi ini sebagian besar adalah organisme darat dan hidup di dalam tanah atau pada
bagian tumbuhan dan hewan yang membusuk. Salah satu jenis zigomisetes yang umum
adalah kapang roti hitam, Rhizopus stolonifer, kadang-kadang masih merupakan hama rumah
tangga, meskipun telah dilakuakan penambahan pengawet pada sebagian besar makanan
olahan. Beberapa zigomisetes sesungguhnya dapat mengarahkan sporanya. Salah satunya
adalah Pilobolus, sejenis fungi yang menguraikan kotoran hewan.
Oomycota (Jamur air)
Oomycota memiliki bentuk yang berbeda dari jamur lendir karena memiliki hifa yang
tidak bersekat tetapi memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Habitat oomycota
berada di dalam air, baik itu perairan tawar, kolam, danau, serta di tempat-tempat yang
lembab. Reproduksi oomycota dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara aseksual atau
seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membentuk spora yang disebut dengan
zoospora. Sedangkan, reproduksi seksual dilakukan dengan cara pembentukan gamet yang
kemudian akan berubah menjadi zigot. Nantinya, zigot ini akan membentuk oospora dan akan
berkembang menjadi oomycota dewasa.
Saprolegnia sp. adalah salah satu contoh Oomycota yang bersifat saprofit atau
menyerap makanan pada hewan yang sudah mati, Phytophthora infestans yang merupakan
parasit pada tanaman kentang, dan Phytophthora nicotinae yaitu parasit pada tanaman
tembakau.
3. Dampak Ekologis Fungi
a. Ekosistem bergantung pada fungi sebagai penguarai dan simbion
b. Sejumlah fungi adalah patogen
c. Banyak hewan, termasuk manusia memakan fungi
4. Hubungan Filogenetik Fungi
Fungi dan hewan kemungkinan berevolusi dari nenek moyang Protista yang sama.
Bukti molekul mendukung pandangan yang berlaku umum bahwa keempat divisi fungi

7
adalah monofiletik.Terdapatnya flagella padakhitrid menggambarkan garis keturunan fungi
yang paling tua, mengindikasikan bahwa nenek moyang atau leluhur fungi adalah organisme
berflagella yang hidup di air (akuatik).Sel-sel berflagella kemungkinan telah hilang dalam
garis keturunan khitrid yang mengarah ke zigomikota seiring dengan beradaptasinya nenek
moyang fungi dengan kehidupan atau lingkungannya.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku

Kelebihan Buku I
Pada buku I menejelaskan secara merinci mengenai jenis-jenis serta cara bereproduksi
dan ciri-ciri yang terdapat pada masing masing kelas fungi terutama pada kelas Oomycota,
bahasa yang digunakan juga sangat mudah untuk dimengerti.

Kelebihan Buku II
Pada buku kedua ini juga menjelaskan mengenai pembagian dari jenis-jenis serta cara
bereproduksinya terutama pada kelas Oomycota.

B. Kekurangan Buku

Kekurangan Buku I
Kelemahan pada buku ini tidak menjelaskan hubungan filogenik fungi seperti yang
dijabarkan pada buku kedua.
Lalu, buku pertama tidak menjelaskan kelas Zygomcyota secara rinci, hanya
menyebutkan ciri-ciri, reproduksi, dan peranannya saja, tidak dengan contoh spesiesnya dari
masing-masing kelas.

Kelebihan Buku II
Penjelasan yang diberikan kurang sederhana dan bahasanya terlalu baku sehingga nantinya
bisa mengakibatkan kemalasan bagi para pembaca untuk membacanya.
Lalu, buku kedua tidak menjelaskan kelas Zygomcyota secara rinci, hanya menyebutkan
contoh spesiesnya dari masing-masing kelas tidak dengan menyebutkan ciri-ciri, reproduksi,
dan peranannya.

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari isi buku yang telah diriview maka buku yang pertamalah yang
paling unggul karena bahasanya yang singkat yang mudah diemgerti oleh para pembaca
dengan contoh-contoh yang telah tertera pada setiap spesifikasi.

B. Saran

Buku yang telah diterbitkan pastinya sudah mencapai kriteria yang pantas untuk
dibaca namun terkadang tidak semua pembaca mau begitu saja langsung membaca buku itu
pasti ada hal pertama yang langsung khas dilihat oleh kaum pembaca misalnya dari segi
warna cover, font tulisan, gambar-gambar pendukung maka dari itu kami menyarankan agar
setiap buku yang hendak diterbitkan bisa lebih menarik perhatian para pembaca dari luar
tanpa harus membaca semua isi dari buku itu terlebih dahulu .

9
DAFTAR PUSTAKA

Mitchell. Reece, Campbell. 2003. Biologi. Erlangga: Jakarta.

Rezeki, Salwa, dkk. 2018. Taksonomi Organisme Tingkat Rendah. UNIMED: Medan.

10

Anda mungkin juga menyukai