Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JOURNAL REVIEW

BIOLOGI UMUM

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti


Perkuliahan Biologi Umum

Oleh:
Junri I.T. Nainggolan /4193220017

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita, sehingga saya sebagai penulis
mampu menyelesaikan Tugas Critical Journal Review ini selesai tepat pada waktunya.

Harapan penulis semoga tugas ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua. Penulis menyadari bahwa Tugas Critical Journal Review ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan tugas ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Tugas Critical Journal Review ini dari awal sampai
akhir. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa menyertai segala usaha kita.

Medan, September 2019

Junri I.T Nainggolan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR ................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan CJR ............................................................................... 1
1.3 Manfaat CJR ............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

2.1 Analisis Journal I ....................................................................................... 2

2.2 Analisisn Journal II .................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 7


3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 7
3.2 Saran ........................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Disaat kita membtuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan
kita selain buku dalam mempelajari mata kuliah ilmu administrasi, sebaiknya kita
terlebih dahulu mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang
lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan Penulisan CJR


1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah ilmu administrasi.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa,
dan membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap journal ilmu administrasi.
4. Membandingkan isi journal pertama dan journal kedua atau lebih.
5. Mengkritisi satu topik materi kuliah ilmu administrasi dalam dua journal
atau lebih yang berbeda.

C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah journal dan
mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat kami sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam
mengkritisi sebuah journal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang ilmu administrasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Journal


Judul Perbedaan Status Gizi, Kesegaran Jasmani, Dan Kualitas Hidup
Anak Sekolah Di Pedesaan Dan Perkotaan

Nama Jurnal JURNAL GIZI KLINIK INDONESIA

Edisi Terbit April 2012:

Halaman, Vol. 8, No. 4


Vol & No

ISSN ISSN: 182-187

Penulis 1. Maria Mexitalia1,


Jurnal 2. Hendriani Selina1,
3. Mohammad Syarofi l Anam1,
4. Aya Yoshimura2,
5. Taro Yamauchi2,
6. Nurkukuh3,

2
7. Bambang Hariyana3

Tahun 2012

pendahuluan Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi


kesehatan anak. Perbedaan geografi, sosioekonomi, dan gaya
hidup antara penduduk di pedesaan dan perkotaan dapat
mempengaruhi tingkat kesehatan anak. Dikotomi pedesaan dan
perkotaan dihubungkan dengan tingkat pendidikan, pendapatan,
dan kesehatan, yaitu penduduk yang tinggal di daerah pedesaan
memiliki parameter sosioekonomi dan kesehatan yang lebih
rendah dibandingkan di perkotaan . Di Amerika Serikat pada
tahun 2005, dilaporkan bahwa tingkat kemiskinan dan status
kesehatan penduduk di pedesaan lebih rendah dibandingkan
dengan penduduk di perkotaan.

Aktivitas fisik dan kesegaran jasmani merupakan dua hal yang


dapat mempengaruhi status kesehatan anak. Penelitian di
Belanda pada tahun 2007 melaporkan adanya hubungan yang
bermakna antara aktivitas fisik dan lingkungan pada anak .
Lingkungan dengan tingkat sosioekonomi yang rendah dapat
mempengaruhi akses terhadap makanan, pelayanan kesehatan,
dan kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik yang adekuat.
Di samping itu, pola hidup yang tidak aktif, rendahnya aktivitas
fisik, dan tingkat kesegaran jasmani pada anak di daerah
perkotaan menyebabkan meningkatnya frekuensi obesitas,
diabetes mellitus, dan risiko penyakit kardiovaskuler pada anak.
Sebaliknya anak di daerah pedesaan cenderung memiliki
persepsi diri yang rendah.

Bahan dan
metode Penelitian potong lintang dilakukan pada bulan Agustus 2009 di
SD Bernardus Semarang sebagai kategori daerah perkotaan dan
SD Mlonggo I sebagai kategori daerah pedesaan. Sampel
penelitian diambil secara consecutive dengan metode berjenjang,

3
untuk daerah pedesaan dan perkotaan ditentukan dua daerah yaitu
Kodya Semarang dan Kabupaten Jepara. Sedangkan SD tempat
penelitian berlangsung ditentukan dengan pertimbangan
kemudahan akses tanpa mengurangi defi nisi perkotaan dan
pedesaan yang telah ditentukan sebelumnya. Besar sampel
dihitung berdasarkan perkiraan beda rerata dua populasi dengan
tingkat kepercayaaan 95%, besaran proporsi 1 (P1) 10%, dan
besaran proporsi 2 (P2) 30%, maka dibutuhkan sampel minimal
sebesar 47 subjek pada masing-masing kelompok (8). Kriteria
inklusinya yaitu anak sekolah berusia 9-11 tahun, sehat, tidak
menderita penyakit kronik, kelainan tulang dan otot, serta asma
yang diinduksi oleh latihan. Kriteria eksklusinya adalah subjek
yang menolak berpartisipasi.

Pengukuran antropometri dilakukan untuk menilai berat badan dan


lemak tubuh diukur dengan timbangan Tanita BC 545 Inner Scan
Body Composition yang telah distandarisasi.

Penimbangan dilakukan dengan melepas sepatu namun masih


menggunakan seragam olahraga sekolah. Tinggi badan diukur
menggunakan wall-mounted stadiometer dengan tingkat ketelitian
0,1 cm. Pengukuran dilakukan dalam posisi tegak, tanpa memakai
alas kaki, dan muka menghadap lurus ke depan. Kemudian
ditentukan nilai IMT dengan rumus berat badan (kg) dibagi
kuadrat tinggi badan (meter). Kriteria status gizi ditentukan
berdasarkan International Obesity Task Force dengan kurva
Centers for Disease Control (CDC) 2000 yaitu seorang anak
dikategorikan mengalami obesitas bila IMT lebih dari atau sama
dengan persentil ke-95, berat badan lebih (overweight) bila IMT
lebih dari atau sama dengan persentil ke-85 dan kurang dari
persentil ke-95, status gizi normal apabila IMT lebih dari atau
sama dengan persentil ke-5 dan kurang dari persentil ke-85, dan
status gizi kurang apabila kurang dari persentil ke-5 (9,10).

Tujuan penelitian ini bertujuan tujuan untuk melihat perbedaan status


Penelitian gizi, aktivitas fisik, kesegaran jasmani, dan kualitas hidup
antara anak yang tinggal di daerah pedesaan dan perkotaan.

4
Pembahsan Pedesaan Perkotaan
Variabel p
penelitian (n=80) (n=82)
Berat badan 26,75 ± 36,15 ± 0,001a*
(kg) 4,8 10,0
Tinggi badan 132,4 ± 137,4 ± 0,001a*
(cm) 6,8 5,6
Lemak tubuh 18,02 ± 26,03 ± 0,001a*
(%) 4,35 6,25
2
IMT (kg/m ) 15,16 ± 18,96 ± 0,001a*
Aktivitas fi sik 1,69 4,34
Aktif 75 61 0,001b*
Tidak aktif (93,75%) (74,39%)
Kesegaran 5 21
jasmani (6,25%) (25,61% )
VO2max 28,54 ± 21,57 ± <0,001a
( ml/kg/menit ) 1,79 1,79 *
Kualitas hidup
Fungsi fi sik 658,8 ± 599,7 ± 109,2
Fungsi mental 87,5 <0,001a*
Fungsi sosial 350,3 ± 311,6 ± 98,4
Fungsi 74,1 0,013a*
sekolah 382,2 ± 371,6 ± 89,2
Fungsi diri 74,6 0,576a
Total 355,6 ± 357,6 ± 78,9
67,0 0,930a
497,2 ± 491,8 ± 88,9
76,9 0,988a
2243,1 ± 2133,8 ± 369,4
295,8 0,045a*

Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi daerah


pedesaan yang dianggap memiliki berbagai kekurangan tidak
mempengaruhi kualitas hidup anak, bahkan anak di daerah

5
pedesaan memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi
dibandingkan dengan anak di daerah perkotaan. Hasil tersebut
serupa dengan hasil penelitian di Dhaka, Bangladesh yang
menemukan bahwa skor mental anak daerah pedesaan lebih
baik dibandingkan dengan perkotaan (8). Hal ini terjadi
kemungkinan karena pada anak perkotaan ditemukan IMT
yang lebih tinggi, tingkat gizi lebih dan obesitas yang tinggi
sehingga memiliki skor kualitas hidup yang lebih rendah. Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian tentang obesitas dan kualitas
hidup yang telah dilakukan oleh para ahli sebelumnya. Anak
dengan gizi lebih dan obesitas cenderung memiliki kualitas
hidup dan mental yang lebih rendah, disamping fungsi fi
siknya juga lebih rendah (20-24).

6
BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN JURNAL

3.1 Kelebihan Jurnal

1. Jurnal ini ,disusun secara terstruktur meliputi bagian-bagian sebagai sebuah


jurnal yang baik
2. Jurnal ini menggunakan bahasa baku yang mudah dimengerti
3. Jurnal ini melampirkan data hasil penelitian yang dimuat dalam tabel sehingga
sangat mendukung pembaca untuk memahami isi jurnal

3.2 Kelemahan Jurnal

1. Ada beberapa kesalahan dalam pengetikan


2.kurangnya penyajian kajian teori tentang gizi dan kesegaran jasmani

7
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dan Saran


Subjek di daerah pedesaan memiliki status gizi yang lebih rendah
dibandingkan dengan yang di perkotaan, tetapi lebih aktif dan memiliki tingkat
kesegaran jasmani yang lebih tinggi serta memiliki skor untuk kualitas hidup lebih
besar terutama terhadap fungsi fi sik dan mental. Penelitian lebih lanjut diperlukan
untuk melihat seberapa besar faktorfaktor status gizi, aktivitas fi sik, kesegaran
jasmani, dan kualitas hidup pada anak usia sekolah mempengaruhi perbedaan di
daerah perkotaan dan pedesaan dan mencari faktor-faktor yang mempengaruhinya.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.ugm.ac.id/jgki/article/view/17468/11354

Anda mungkin juga menyukai