BIOLOGI UMUM
Oleh:
Junri I.T. Nainggolan /4193220017
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita, sehingga saya sebagai penulis
mampu menyelesaikan Tugas Critical Journal Review ini selesai tepat pada waktunya.
Harapan penulis semoga tugas ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua. Penulis menyadari bahwa Tugas Critical Journal Review ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan tugas ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Tugas Critical Journal Review ini dari awal sampai
akhir. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa menyertai segala usaha kita.
i
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Disaat kita membtuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan
kita selain buku dalam mempelajari mata kuliah ilmu administrasi, sebaiknya kita
terlebih dahulu mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang
lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan.
C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah journal dan
mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat kami sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam
mengkritisi sebuah journal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang ilmu administrasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
7. Bambang Hariyana3
Tahun 2012
Bahan dan
metode Penelitian potong lintang dilakukan pada bulan Agustus 2009 di
SD Bernardus Semarang sebagai kategori daerah perkotaan dan
SD Mlonggo I sebagai kategori daerah pedesaan. Sampel
penelitian diambil secara consecutive dengan metode berjenjang,
3
untuk daerah pedesaan dan perkotaan ditentukan dua daerah yaitu
Kodya Semarang dan Kabupaten Jepara. Sedangkan SD tempat
penelitian berlangsung ditentukan dengan pertimbangan
kemudahan akses tanpa mengurangi defi nisi perkotaan dan
pedesaan yang telah ditentukan sebelumnya. Besar sampel
dihitung berdasarkan perkiraan beda rerata dua populasi dengan
tingkat kepercayaaan 95%, besaran proporsi 1 (P1) 10%, dan
besaran proporsi 2 (P2) 30%, maka dibutuhkan sampel minimal
sebesar 47 subjek pada masing-masing kelompok (8). Kriteria
inklusinya yaitu anak sekolah berusia 9-11 tahun, sehat, tidak
menderita penyakit kronik, kelainan tulang dan otot, serta asma
yang diinduksi oleh latihan. Kriteria eksklusinya adalah subjek
yang menolak berpartisipasi.
4
Pembahsan Pedesaan Perkotaan
Variabel p
penelitian (n=80) (n=82)
Berat badan 26,75 ± 36,15 ± 0,001a*
(kg) 4,8 10,0
Tinggi badan 132,4 ± 137,4 ± 0,001a*
(cm) 6,8 5,6
Lemak tubuh 18,02 ± 26,03 ± 0,001a*
(%) 4,35 6,25
2
IMT (kg/m ) 15,16 ± 18,96 ± 0,001a*
Aktivitas fi sik 1,69 4,34
Aktif 75 61 0,001b*
Tidak aktif (93,75%) (74,39%)
Kesegaran 5 21
jasmani (6,25%) (25,61% )
VO2max 28,54 ± 21,57 ± <0,001a
( ml/kg/menit ) 1,79 1,79 *
Kualitas hidup
Fungsi fi sik 658,8 ± 599,7 ± 109,2
Fungsi mental 87,5 <0,001a*
Fungsi sosial 350,3 ± 311,6 ± 98,4
Fungsi 74,1 0,013a*
sekolah 382,2 ± 371,6 ± 89,2
Fungsi diri 74,6 0,576a
Total 355,6 ± 357,6 ± 78,9
67,0 0,930a
497,2 ± 491,8 ± 88,9
76,9 0,988a
2243,1 ± 2133,8 ± 369,4
295,8 0,045a*
5
pedesaan memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi
dibandingkan dengan anak di daerah perkotaan. Hasil tersebut
serupa dengan hasil penelitian di Dhaka, Bangladesh yang
menemukan bahwa skor mental anak daerah pedesaan lebih
baik dibandingkan dengan perkotaan (8). Hal ini terjadi
kemungkinan karena pada anak perkotaan ditemukan IMT
yang lebih tinggi, tingkat gizi lebih dan obesitas yang tinggi
sehingga memiliki skor kualitas hidup yang lebih rendah. Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian tentang obesitas dan kualitas
hidup yang telah dilakukan oleh para ahli sebelumnya. Anak
dengan gizi lebih dan obesitas cenderung memiliki kualitas
hidup dan mental yang lebih rendah, disamping fungsi fi
siknya juga lebih rendah (20-24).
6
BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN JURNAL
7
BAB IV
PENUTUP
8
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.ugm.ac.id/jgki/article/view/17468/11354