(KEANEKARAGAMAN HAYATI)
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical
Jurnal Review ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya.
Dalam laporan tugas Critical Jurnal Review ini kami akan membahas
mengenai Keanekaragaman Hayati. keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan
yang ditemukan di suatu tempat di bumi atau juga keanekaragaman hayati
menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup
Laporan Critical Jurnal Review ini telah dibuat dengan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
laporan Critical Jurnal Review ini, dan ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena nikmat kesehatannya sehingga kami dapat dengan lancar
mengerjakan tugas Critical Jurnal Review ini dan terkhususnya kami berterima kasih
kepada Dosen Pengampu yang sudah membantu dan membimbing kami
menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis
Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek
dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara
berkala. Pemberian tugas untuk me-review jurnal, baik jurnal nasional maupun jurnal
internasional memiliki tujuan untuk mempermudah dalam memahami inti dari hasil
penelitian yang telah dilakuakan. Agar tujuan tersebut tercapai maka diperlukan
suatu panduan yang sistematis untuk me-review jurnal, sehingga dalam membahas
jurnal itu akan lebih mudah dipahami. Untuk mereview sebuah jurnal ilmiah atau
paper ilmiah terlebih dahulu kita membaca keseluruhan dari isi jurnal/paper tersebut
dan tahap selanjutnya kita mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa
sendiri pengertian dari jurnal/paper tersebut..
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
A. Manfaat Teoretis
Tugas ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap
pengembangan teori dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
Keanekaragaman hayati
B. Manfaat Praktis
Untuk Mahasiswa dapat menambah wawasan tentang Keanekaragaman
hayati dan untuk masyarakat dapat mengetahui lebih dalam tentang apa
itu Keanekaragaman hayati
4
1. 4 Identitas Jurnal
Penulis : Sutoyo
Edisi terbit :-
Volume :-
5
BAB II
RINGKASAN JURNAL
6
yang sama ini juga terjadi pada keragaman hayati atau
sering diistilahkan sebagai keanekaragaman hayati. Pada
saat ini proses penyeragaman sudah terjadi pada
semua aspek, sehingga terjadi penekanan pada
perkembangan keragaman genetik. (Endarwati, 2005).
Hasil Keragaman hayati yang terus menerus mengalami
kemerosotan menunjukkan kerugian yang sangat besar jika
banyak spesies tak tergantikan mulai punah dengan sangat
cepat. Upaya menyelamatan keragaman hayati sudah
banyak dilakukan, tetapi masih banyak hambatan yang
perlu dikaji kembali antara lain: (1) kesadaran masyarakat
akan kegunaan keanekaragaman hayati sangat terbatas, dan
(2) pemerintah daerah masih belum menyadari pentingnya
keragaman hayati di daerahnya bagi peningkatan
pendapatan daerah.
7
membantu dan terbukti sangat efektif untuk
mendeterminasi dimana prioritas yang dilakukan untuk
melakukan konservasi baik pada skala global hingga pada
tingkat individual (Hoffman et. al., 2008).
8
sumberdaya hayati, diperlukan untuk menjamin kelestarian
pemanfaatannya oleh manusia, mulai dari level ekosistem,
level komunites, level species sampai dengan level gen.
Indonesia merupakan bagian dari negara-negara di dunia
yang memiliki keanekaragaman hayati yang perlu
dikonservasi tidak hanya untuk kepentingan Indonesia
sendiri tetapi juga untuk kepentingan skala ruang dunia.
Untuk itu perlu diadakan pembagian beban biaya
pemeliharaan keanekaragaman hayati secara internasional,
karena selama ini negaranegara majulah yang banyak
memperoleh manfaat dari keanekaragaman hayati di
negara berkembang, termasuk Indonesia. Kata Kunci :
konservasi sumberdaya hayati
Tinjauan Tustaka Keanekaragaman hayati atau dalam bahasa Inggris disebut
biodiversity sebenarnya adalah jumlah jenis (species).
Dalam satu kesempatan kuliah di UNPAD, Guru Besar
Biologi Lingkungan FMIFA UNPAD, Prof. Otto
Soemarwoto menjelaskan bahwa keanekaragaman hayati
adalah pilihan-pilihan yang tersedia. Manusia yang hidup
dengan banyak pilihan adalah manusia yang sejahtera.
Hasil Keanekaragaman dapat turun oleh intervensi kegiatan
manusia yang dampaknya dapat berupa :
1. Hilangnya habitat asli
2. Fragmentasi habitat dan efek lain yang mengikutinya
seperti efek tepi, tekanan penduduk
3. Eksploitasi yang berlebihan
4. Introduksi jenis-jenis eksotis
5. Pencemaran air, tanah dan udara
6. Perubahan Iklim.
Pembahasan Secara garis besar terdapat beberapa teknik konservasi
yang dapat dilakukan untuk mencegah erosi
keanekaragaman hayati yaitu :
1) Konservasi insitu adalah salah satu sistem konservasi
9
yang bertujuan menjaga keanekaragaman jenis di
dalam ekosistem aslinya. Konservasi dengan cara ini
ditandai dengan ditetapkannya batas-batas kawasan
konservasi yang melindunginya ekosistem dari
gangguan aktivitas manusia yang merusak. Contoh
bentuk kawasan konservasi ini adalah : cagar alam,
suaka margasatwa, taman nasional, dan lain-lain.
2) Intersitu adalah konservasi yang dilakukan di suatu
areal di mana jenis asli masih ada, tetapi berada di luar
kawasan konservasi, di Indonesia kawasan ini biasanya
berada di bawah pengawasan Perhutani dan pemilik
hak pengusahaan hutan.
3) Extractive reserve kawasan konservasi yang
memperbolehkan pengambilan sumberdaya tertentu
dalam (secara teoritis) jumlah yang tidak merusak
lingkungan/dalam batas daya dukung. Misalnya :
pengambilan getah karet, pengambilan buah, rumput
atau bahkan pengambilan kayu dan perburuan secara
terbatas.
4) Agroekosistem atau agroforestry, adalah kawasan yang
dikelola dengan semi intensif yang berorientasi pada
produksi dengan ketergantungan yang cukup tinggi
terhadap input energi dan materi dari luar. Sistem
penanaman pada pola pertanian agroforestri melibatkan
jumlah jenis tinggi. Sistem ini mengikuti stratifikasi
hutan, yaitu suatu bentuk penanaman campuran antara
tanaman kayu, tanaman buah dan tanaman pangan.
Keanekaragaman jenis yang terpelihara dalam sistem
ini cukup tinggi. Sistem ini bisa disebut konservasi
insitu untuk tanaman budidaya. Banyak yang
memperdebatkan layak tidaknya pembebanan
konservasi keanekaragaman hayati kepada petani kecil
dengan penerapan sistem pertanian seperti ini (Brush,
10
1991) karena hasil yang diperoleh tidak sebanyak
sistem pertanian lain yang intensif. Sehingga perlu
dipikirkan kombinasi tanaman yang cocok untuk untuk
memperoleh hasil yang optimal.
5) Konservasi exsitu program konservasi yang dilakukan
di luar habitat aslinya seperti di botanical garden,
kebun binatang, aquarium, dan lembaga sejenis yang
menjaga dan memperkembangkan jenis-jenis
tumbuhan maupun hewan bukan dengan tujuan
komersial, (pendidikan, penelitian, konservasi).
6) Suspended exsitu, program ini merupakan aplikasi
ilmu biologi yaitu bioteknologi, metabolisme,
organisme hidup diperlambat bahkan dihentikan.
Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam konservasi
golongan ini adalah bank gen, bank biji, koleksi kultur
jaringan dan pengawetan cryogenik (cryopreserved)
gamet, zigot maupun embrio.
Kesimpulan Upaya perlindungan keanekaragaman hayati merupakan
masalah yang dihadapi oleh umat manusia yang tidak
mengenal batas negara. Kekayaan keanekaragaman hayati
yang dimiliki Indonesia adalah warisan dunia, yang
menjadi tanggungjawab Indonesia untuk memeliharanya.
Akan tetapi ada beberapa aspek yang perlu dicatat
misalnya : (1) Kebutuhan pembangunan Indonesia harus
dipenuhi dari keanekaragaman hayati, (2) Perlu diadakan
pembagian beban biaya pemeliharaan keanekaragaman
hayati karena selama ini negara majulah yang memperoleh
manfaat dari keanekaragaman hayati di negara
berkembang.
Saran Oleh keragaman hayati hendaknya digunakan semaksimal
mungkin urttuk melestarikan keragaman hayati itu sendiri,
bukan sebaliknya menghancurkan keragaman hayati.
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
Penulis menyadari bahwa Critical Jurnal Review yang penulis buat ini masih
jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya saran dan
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak agar penulis dapat
menyelesaikan tugas yang lebih baik lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN JURNAL
15