Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

(KEANEKARAGAMAN HAYATI)

Dosen Pengampu : Dra. Uswatun Hasanah,M.Si.

Disusun Oleh: Kelompok 3

Nama : *Annisa Akhwani Sofian (4212451003)

*Laila Sapni (4213151018)

*Mita Ramadhani (4213151017)

Kelas : Pendidikan IPA A 2021

Mata Kuliah : Keanekaragaman Makhluk Hidup

PRODI S1 PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical
Jurnal Review ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya.

Dalam laporan tugas Critical Jurnal Review ini kami akan membahas
mengenai Keanekaragaman Hayati. keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan
yang ditemukan di suatu tempat di bumi atau juga keanekaragaman hayati
menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup

Laporan Critical Jurnal Review ini telah dibuat dengan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
laporan Critical Jurnal Review ini, dan ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena nikmat kesehatannya sehingga kami dapat dengan lancar
mengerjakan tugas Critical Jurnal Review ini dan terkhususnya kami berterima kasih
kepada Dosen Pengampu yang sudah membantu dan membimbing kami
menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


laporan ini. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik dan yang dapat membangun Pada laporan tugas ini . Kritik dan Saran
kontruksi dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan tugas
ini selanjutnya.

Medan, Desember 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4

1.1.Rasionalisasi Pentingnya CJR .................................................................4


1.2.Tujuan Penulisan ......................................................................................4
1.3.Manfaat CBR ...........................................................................................4
1.4.Identitas Jurnal .........................................................................................5

BAB II RINGKASAN JURNAL ...........................................................................6

1.1.Jurnal Utama ...........................................................................................6


1.2.Jurnal Pembanding ..................................................................................8

BAB III PEMBAHASAN CRITICAL JURNAL REPORT ................................12

3.1 Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal .........................................................12

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................13

4.1 Simpulan ..................................................................................................13


4.2 Saran ........................................................................................................13

DAFTAR PUTAKA .................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi pentingnya CJR

Jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis
Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek
dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara
berkala. Pemberian tugas untuk me-review jurnal, baik jurnal nasional maupun jurnal
internasional memiliki tujuan untuk mempermudah dalam memahami inti dari hasil
penelitian yang telah dilakuakan. Agar tujuan tersebut tercapai maka diperlukan
suatu panduan yang sistematis untuk me-review jurnal, sehingga dalam membahas
jurnal itu akan lebih mudah dipahami. Untuk mereview sebuah jurnal ilmiah atau
paper ilmiah terlebih dahulu kita membaca keseluruhan dari isi jurnal/paper tersebut
dan tahap selanjutnya kita mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa
sendiri pengertian dari jurnal/paper tersebut..

1.2. Tujuan

A. Memenuhi tugas mata kuliah Biologi


B. Meningkatkan wawasan Mahasiswa perihal Keanekaragaman Hayati
C. Melatih mahasiswa dalam mereview Jurnal

1.3. Manfaat

A. Manfaat Teoretis
Tugas ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap
pengembangan teori dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
Keanekaragaman hayati
B. Manfaat Praktis
Untuk Mahasiswa dapat menambah wawasan tentang Keanekaragaman
hayati dan untuk masyarakat dapat mengetahui lebih dalam tentang apa
itu Keanekaragaman hayati

4
1. 4 Identitas Jurnal

1.4.1 Jurnal Utama

Judul Jurnal : Keanekaragaman Hayati Indonesia

Suatu Tinjauan : Masalah Dan Pemecahannya

Penulis : Sutoyo

Edisi terbit : 2010

Nama Jurnal : Buana Sains

Volume : Vol 10 N0 2: 101-106

1.4.2 Jurnal Pembanding

Judul Jurnal : Perlindungan Keanekaragaman Hayati Dan


Permasalahannya

Penulis : Yani Krishnamurti

Edisi terbit :-

Nama Jurnal : Jurnal Lingkungan Hidup

Volume :-

5
BAB II

RINGKASAN JURNAL

2.1 Ringkasan Jurnal Utama

Judul Keanekaragaman Hayati Indonesia Suatu Tinjauan :


Masalah Dan Pemecahannya
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
keanekaragaman hayati di indonesia yang dilihat dari sudut
masalah dan pemecahannya. Adapun permasalahan dalam
keanekaragaman hayati kini mulai mengalami berbagai
erosi. Perusakan habitat telah mengganggu ekosistem yang
akan mengancam berbagai spesies. Eksploitasi spesies
flora dan fauna berlebihan akan menimbulkan kelangkaan
dan kepunahan spesies. Penyeragaman varietas tanaman
dan ras hewan budidaya menimbulkan erosi genetik,
sehingga akan menimbulkan krisis keragaman hayati.
Keseragaman spesies dan keragaman hayati erat kaitannya
dengan produktivitas. Perkembangan bioteknologi baru
yang dapat menggantikan produk biologis dari tanaman
dan kerusakan ekonomi serta sosial akan mempercepat
proses erosi keragaman. Pemanfaatan keragaman hayati
secara ekonomi masih berorientasi pada keuntungan yang
besar tanpa memperhatikan dampak terhadap kerusakan
lingkungan.

Tinjauan Tustaka Keanekaragaman hayati ialah suatu istilah yang


mencakup semua bentuk kehidupan yang mencakup
gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta
ekosistem dan proses-proses ekologi. Adanya arus
globalisasi dan efisiensi menuntut suatu keseragaman,
mengakibatkan krisis keragaman di berbagai bidang. Saat
ini keragaman dianggap sebagai in-efisien dan primitif,
dimana keseragaman ialah efisien dan modern. Hal

6
yang sama ini juga terjadi pada keragaman hayati atau
sering diistilahkan sebagai keanekaragaman hayati. Pada
saat ini proses penyeragaman sudah terjadi pada
semua aspek, sehingga terjadi penekanan pada
perkembangan keragaman genetik. (Endarwati, 2005).
Hasil Keragaman hayati yang terus menerus mengalami
kemerosotan menunjukkan kerugian yang sangat besar jika
banyak spesies tak tergantikan mulai punah dengan sangat
cepat. Upaya menyelamatan keragaman hayati sudah
banyak dilakukan, tetapi masih banyak hambatan yang
perlu dikaji kembali antara lain: (1) kesadaran masyarakat
akan kegunaan keanekaragaman hayati sangat terbatas, dan
(2) pemerintah daerah masih belum menyadari pentingnya
keragaman hayati di daerahnya bagi peningkatan
pendapatan daerah.

Pembahasan Beberapa hal praktis yang dapat memperbesar hambatan


dalam penyelamatan keanekaragaman hayati Indonesia: (a)
insentif bagi peneliti dibidang keanekaragaman hayati
masih sangat rendah, sehingga para peneliti lebih memilih
bidang lain, (b) untuk keberhasilan penelitan dibidang
keanekaragaman hayati diperlukan jangka panjang,
sehingga tidak menarik bagi peneliti. Upaya-upaya agar
kepunahan keanekaragaman hayati dapat dicegah secara
sistematis, para pakar di International Conservation
membuat Daftar Merah IUCN (IUCN Red List) sebagai
acuan dalam menentukan data dasar untuk mendapatkan
target pencapaian konservasi, serta memfokuskan
prioritas aksi penyelamatan keanekaragaman hayati. Daftar
Data Merah Spesies Terancam Punah pada International
Union for the Conservation of Nature (IUCN) telah
mencantumkan data, ancaman pada spesies, distribusi dan
informasi ekologinya. Pemanfaatan data tersebut sangat

7
membantu dan terbukti sangat efektif untuk
mendeterminasi dimana prioritas yang dilakukan untuk
melakukan konservasi baik pada skala global hingga pada
tingkat individual (Hoffman et. al., 2008).

Kesimpulan Keragaman hayati merupakan komponen penyusun


ekosistem alam yang mempunyai peran sangat besar baik
ditinjau dari segi ekologis, sosial, ekonomis maupun
budaya.Perubahan ekologis, sosial, ekonomi dan budaya
akan terjadi bila dalam perjalanan sejarah keragaman
hayati terancam dan berubah menjadi keseragaman hayati.
Teknologi yang berkembang yang diilhamj oleh
keragaman hayati hendaknya digunakan semaksimal
mungkin urttuk melestarikan keragaman hayati i tu sendiri,
bukan sebaliknya menghancurkan keragaman hayati.
Pemanfaatan keanekaragaman hayati bagimasyarakat harus
secara berkelanjutan. Yang dimaksud dengan manfaat
yang berkelajutan adalah manfaat yang tidak hanya untuk
generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan
datang.
Saran Pemanfaatan keanekaragaman hayati bagimasyarakat harus
secara berkelanjutan. Yang dimaksud dengan manfaat
yang berkelajutan adalah manfaat yang tidak hanya untuk
generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan
datang.

2.1 Ringkasan Jurnal Pembanding

Judul Perlindungan Keanekaragaman Hayati Dan


Permasalahannya
Abstrak Keberadaan keanekaragaman hayati merupakan pilihan
bagi manusia agar dapat melangsungkan kehidupannya di
muka bumi ini. Perlindungan keanekaragaman

8
sumberdaya hayati, diperlukan untuk menjamin kelestarian
pemanfaatannya oleh manusia, mulai dari level ekosistem,
level komunites, level species sampai dengan level gen.
Indonesia merupakan bagian dari negara-negara di dunia
yang memiliki keanekaragaman hayati yang perlu
dikonservasi tidak hanya untuk kepentingan Indonesia
sendiri tetapi juga untuk kepentingan skala ruang dunia.
Untuk itu perlu diadakan pembagian beban biaya
pemeliharaan keanekaragaman hayati secara internasional,
karena selama ini negaranegara majulah yang banyak
memperoleh manfaat dari keanekaragaman hayati di
negara berkembang, termasuk Indonesia. Kata Kunci :
konservasi sumberdaya hayati
Tinjauan Tustaka Keanekaragaman hayati atau dalam bahasa Inggris disebut
biodiversity sebenarnya adalah jumlah jenis (species).
Dalam satu kesempatan kuliah di UNPAD, Guru Besar
Biologi Lingkungan FMIFA UNPAD, Prof. Otto
Soemarwoto menjelaskan bahwa keanekaragaman hayati
adalah pilihan-pilihan yang tersedia. Manusia yang hidup
dengan banyak pilihan adalah manusia yang sejahtera.
Hasil Keanekaragaman dapat turun oleh intervensi kegiatan
manusia yang dampaknya dapat berupa :
1. Hilangnya habitat asli
2. Fragmentasi habitat dan efek lain yang mengikutinya
seperti efek tepi, tekanan penduduk
3. Eksploitasi yang berlebihan
4. Introduksi jenis-jenis eksotis
5. Pencemaran air, tanah dan udara
6. Perubahan Iklim.
Pembahasan Secara garis besar terdapat beberapa teknik konservasi
yang dapat dilakukan untuk mencegah erosi
keanekaragaman hayati yaitu :
1) Konservasi insitu adalah salah satu sistem konservasi

9
yang bertujuan menjaga keanekaragaman jenis di
dalam ekosistem aslinya. Konservasi dengan cara ini
ditandai dengan ditetapkannya batas-batas kawasan
konservasi yang melindunginya ekosistem dari
gangguan aktivitas manusia yang merusak. Contoh
bentuk kawasan konservasi ini adalah : cagar alam,
suaka margasatwa, taman nasional, dan lain-lain.
2) Intersitu adalah konservasi yang dilakukan di suatu
areal di mana jenis asli masih ada, tetapi berada di luar
kawasan konservasi, di Indonesia kawasan ini biasanya
berada di bawah pengawasan Perhutani dan pemilik
hak pengusahaan hutan.
3) Extractive reserve kawasan konservasi yang
memperbolehkan pengambilan sumberdaya tertentu
dalam (secara teoritis) jumlah yang tidak merusak
lingkungan/dalam batas daya dukung. Misalnya :
pengambilan getah karet, pengambilan buah, rumput
atau bahkan pengambilan kayu dan perburuan secara
terbatas.
4) Agroekosistem atau agroforestry, adalah kawasan yang
dikelola dengan semi intensif yang berorientasi pada
produksi dengan ketergantungan yang cukup tinggi
terhadap input energi dan materi dari luar. Sistem
penanaman pada pola pertanian agroforestri melibatkan
jumlah jenis tinggi. Sistem ini mengikuti stratifikasi
hutan, yaitu suatu bentuk penanaman campuran antara
tanaman kayu, tanaman buah dan tanaman pangan.
Keanekaragaman jenis yang terpelihara dalam sistem
ini cukup tinggi. Sistem ini bisa disebut konservasi
insitu untuk tanaman budidaya. Banyak yang
memperdebatkan layak tidaknya pembebanan
konservasi keanekaragaman hayati kepada petani kecil
dengan penerapan sistem pertanian seperti ini (Brush,

10
1991) karena hasil yang diperoleh tidak sebanyak
sistem pertanian lain yang intensif. Sehingga perlu
dipikirkan kombinasi tanaman yang cocok untuk untuk
memperoleh hasil yang optimal.
5) Konservasi exsitu program konservasi yang dilakukan
di luar habitat aslinya seperti di botanical garden,
kebun binatang, aquarium, dan lembaga sejenis yang
menjaga dan memperkembangkan jenis-jenis
tumbuhan maupun hewan bukan dengan tujuan
komersial, (pendidikan, penelitian, konservasi).
6) Suspended exsitu, program ini merupakan aplikasi
ilmu biologi yaitu bioteknologi, metabolisme,
organisme hidup diperlambat bahkan dihentikan.
Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam konservasi
golongan ini adalah bank gen, bank biji, koleksi kultur
jaringan dan pengawetan cryogenik (cryopreserved)
gamet, zigot maupun embrio.
Kesimpulan Upaya perlindungan keanekaragaman hayati merupakan
masalah yang dihadapi oleh umat manusia yang tidak
mengenal batas negara. Kekayaan keanekaragaman hayati
yang dimiliki Indonesia adalah warisan dunia, yang
menjadi tanggungjawab Indonesia untuk memeliharanya.
Akan tetapi ada beberapa aspek yang perlu dicatat
misalnya : (1) Kebutuhan pembangunan Indonesia harus
dipenuhi dari keanekaragaman hayati, (2) Perlu diadakan
pembagian beban biaya pemeliharaan keanekaragaman
hayati karena selama ini negara majulah yang memperoleh
manfaat dari keanekaragaman hayati di negara
berkembang.
Saran Oleh keragaman hayati hendaknya digunakan semaksimal
mungkin urttuk melestarikan keragaman hayati itu sendiri,
bukan sebaliknya menghancurkan keragaman hayati.

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


KELEBIHAN KEKURANGAN
Kelebihan Jurnal Utama Kelemahan Jurnal Utama
1. Sistematika jurnalnya sistematis 1. Jurnal ini tidak memberikan
2. Materi yang sangat lengkap dan luas secara jelas metode apa yang
3. Jurnal ini sangat terpercaya karena dipakai dalam menkaji judul
penulis mencantumkan banyak penelitian tersebut
referensi/daftar pustaka dan identitas 2. Teori yang dipakai dalam jurnal
jurnal juga lengkap dan terpercaya baik ini kurang memberikan dasar
ISSN sebagai fondasi untuk mengkaji
4. Teori yang digunakan lengkap dan penelitian
relevan dengan materi

Kelebihan Jurnal Pembanding Kelemahan Jurnal Pembanding


1. Sistematika jurnalnya sistematis 1. Jurnal ini kurang dan kurang
2. Materi yang dipaparkan lengkap dan flexsibel membahas
relevan dengan sub materi keanekaragaman hayati
3. Identitas pada jurnal juga lengkap 2. Identitas jurnal belum lengkap
seperti ISSN dan lainnya

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup


tersebut disebut. dengan sebutan keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Setiap
sistem lingkungan memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda. Keanekaragaman
hayati ditunjukkan oleh adanya berbagai variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-
sifat dari makhluk hidup lainnya. Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor genetik dan faktor Ungkungan. Terdapat interaksi antara faktor
genetik dan faktor lingkungan dalam mempengaruhi sifat makhluk hidup. Kegiatan
manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman gen, jenis
maupun keanekaragaman Ungkungan. Namun di samping itu, kegiatan manusia
juga, dapat meningkatkan keanekaragaman hayati misalnya penghijauan,pembuatan
taman kota, dan pemuliaan. Keragaman hayati merupakan komponen penyusun
ekosistem alam yang mempunyai peran sangat besar baik ditinjau dari segi ekologis,
sosial, ekonomis maupun budaya.Perubahan ekologis, sosial, ekonomi dan budaya
akan terjadi bila dalam perjalanan sejarah keragaman hayati terancam dan berubah
menjadi keseragaman hayati. Teknologi yang berkembang yang diilhamj oleh
keragaman hayati hendaknya digunakan semaksimal mungkin urttuk melestarikan
keragaman hayati i tu sendiri, bukan sebaliknya menghancurkan keragaman hayati.
Pemanfaatan keanekaragaman hayati bagimasyarakat harus secara berkelanjutan.
Yang dimaksud dengan manfaat yang berkelajutan adalah manfaat yang tidak hanya
untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang.

4.2 Saran

Penulis menyadari bahwa Critical Jurnal Review yang penulis buat ini masih
jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya saran dan
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak agar penulis dapat
menyelesaikan tugas yang lebih baik lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sutoyo. 2010. Keanekaragaman Hayati Indonesia Suatu Tinjauan : Masalah Dan


Pemecahannya. Buana Sains. Vol 10 N0 2: 101-106.
Krisnamurti,Yani. 2019. Perlindungan Keanekaragaman Hayati Dan
Permasalahannya. _______________________________

14
LAMPIRAN JURNAL

15

Anda mungkin juga menyukai