Anda di halaman 1dari 6

Nama belakang penulis 1, Penulis 2, dst / Jurnal Pelita Pendidikan x (x) (xxxx) xx - xx

VolumexNomor x (xxxx),xx - xx
Jurnal Pelita Pendidikan
Journal of Biology Education
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/pelita/index
eISSN: 2502-3217 pISSN: 2338-3003

ANALISIS KANDUNGAN BORAKS PADA MAKANAN

Laila Sapni, Kharisty Afriani, Annisa Akhwani Sofian


1
Afiliasi penulis pertama, disertai alamat lengkap instansi afiliasi
2
Afiliasi penulis kedua, disertai alamat lengkap instansi afiliasi
3
Afiliasi penulis ketiga, disertai alamat lengkap instansi afiliasi

*
Korespondensi Author: xxx@xxx.xx

INFOARTIKEL yang digunakan yaitu sampel bakso ikan, tahu putih, sosis, mie bihun, mie
kwetiaw, mie kuning, dan kerupuk. Untuk menguji kandungan boraks dalam
Riwayat artikel: makanan tersebut, digunakan indikator alami yaitu kunyit yang di ambil
Diterima ekstraknya. Menggunakan kunyit sebagai bahan pengujian karena Kurkumin
Revisi yang dikandung oleh kunyit dapat mendeteksi adanya kandungan boraks
Dipublikasikan pada makanan dengan menguraikan ikatan–ikatan boraks menjadi asam
borat dan mengikatnya menjadi senyawa kompleks warna rosa yang disebut
Kata kunci:
dengan senyawa boron cyano kurkumin kompleks. Menurut Hartati pada
Boraks,kurkumin, sampel Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri, Vol 2, No.1 Juli 2017 makanan
yang positif mengandung boraks ditandai dengan perubahan warna pada
kertas kunyit dari kuning hingga merah sampai merah kecoklatan. Pada
pengujian ini, mie kuning mengalami perubahan warna yang tidak dialami
oleh sampel lainnya, yang mulanya kuning menjadi merah kecoklatan.
Perubahan warna tersebut menandakan bahwa hanya pada mie kuning
terdapat kandungan boraks.

ABSTRACT
Tests have been carried out on several food samples that we encounter daily
whether they contain borax or not using natural ingredients, namely
turmeric extract. With this research or testing, the food samples used were
fish balls, white tofu, sausages, vermicelli noodles, kwetiaw noodles, yellow
noodles, and crackers. To test the borax content in these foods, a natural
indicator is used, namely turmeric which is extracted from it. Using turmeric
as a test material because the curcumin contained in turmeric can detect the
presence of borax in food by breaking down the borax bonds into boric acid
and binding it into a rose color complex compound called the boron cyano
ABSTRAK
compound curcumin complex. According to Hartati in the Journal of Process
Telah dilakukan pengujian terhadap
Technology and Industrial Innovation, Vol 2, No.1 July 2017 foods that are
sampel makanan yang kita jumpai
positive for borax are marked by a change in the color of the turmeric paper
sehari-hari, apakah mengandung
from yellow to red to brownish red. In this test, the yellow noodles
boraks atau tidak dengan
experienced a color change that was not experienced by the other samples,
menggunakan bahan alami yaitu
which was initially yellow to brownish red. The color change indicates
ekstrak kunyit. Dengan penelitian
atau pengujian ini, sampel makanan Copyright © 2019 Universitas Negeri Medan. Artikel Open Access dibawah
lisensi CC-BY-4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by/4.0)
How to Cite:

1
Nama belakang penulis 1, Penulis 2, dst / Jurnal Pelita Pendidikan x (x) (xxxx) xx - xx

Diisi oleh editor

PENDAHULUAN merupakan senyawa kimia dengan nama Natrium


tetraborat (NaB4O710H2O). Jika larut dalam air
Pada umumnya dalam pengelolaan akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3).
makanan selalu diusahakan untuk menghasilkan Boraks atau asam boraks biasanya digunakan
produk makanan yang disukai dan berkualitas baik. untuk bahan pembuat detergen dan atiseptic
Untuk mendapatkan makanan seperti yang (Tubagus, 2013). Mengkonsumsi makanan yang
diinginkan maka sering pada proses pembuatannya mengandung boraks tidak berakibat buruk secara
dilakukan penambahan Bahan Tambahan Makanan langsung tetapi boraks akan menumpuk sedikit
(BTM) yang disebut zat aktif kimia (food additive) demi sedikit karena diserap dalam tubuh
(Widyaningsih, 2006). konsumen secara komulatif (Subiyakto, 1991).
Keamanan pangan merupakan sutu hal Nevrianto (1991) menyebutkan bahwa
yang harus diperhatikan karena dapat berdampak boraks dinyatakan dapat mengganggu kesehatan
pada kesehatan, baik bagi banak-anak maupun apabila digunakan dalam makanan misalnya mie,
orang dewasa. Menurut data dari Bahan Pengawas bakso dan krupuk. Efek negatif yang ditimbulkan
Obat dan Makanan (BPOM), sepanjang tahun dapat berjalan lama meskipun yang digunakan
2012, insiden keracunan akibat mengonsumsi dalam jumlah sedikit. Jika tertelan boraks dapat
makanan menduduki posisi paling tinggi, yaitu mengakibatkan efek pada susunan syaraf pusat,
66,7%, dibandingkan dengan keracunan akibat ginjal dan hati. Konsentrasi tertinggi dicapai selama
penyebab lain, misalnya obat, kosmetika, dan eksresi. Ginjal merupakan organ paling mengalami
lainnya. Salah satu penyebab keracunhan makanan kerusakan dibandingkan dengan organ lain. Dosis
adalah adanya kandungan bahan tambahan fatal untuk dewasa 15-20 gr dan untuk anak-anak
pangan seperti formalin, boraks, dan pengawet 3-6 gr (Simpus, 2005).
tekstil dalam makanan (Paratmantya dan Aprilia, Tujuan penelitian ini adalah untuk
2016). mengetahui Makanan apa saja dari ketujuh sampel
Boraks adalah senyawa kimia turunan dari yang mengandung zat pengawet boraks. Dalam
logam berat Boron (B). Boraks merupakan penelitian atau analisis ini, terdapat satu sampel
antiseptic dan pembunuh kuman. Bahan ini banyak makanan yang mengandung boraks.
digunakan sebagai bahan anti jamur, pengawet
kayu, dan antiseptic pada kosmetika (Svehla 1985
dalam Widayat 2011). Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 033 Tahun 2012 tentang BAHAN DAN METODE PENELITIAN
bahan tambahan pangan, Boraks merupakan salah Alat yang digunakan dalam penelitian atau
satu dari jenis tambahan makanan yang dilarang analisis ini adalah: pisau, penumbuk, pipet tetes
digunakana dalam produk manakan. Dampak dan kain/penyaring. Sedangkan bahan yang
buruk dari mengonsumsi boraks yaitu digunakan dalam penelitian atau analisi ini adalah:
menyebabkan iritasi saluran cerna yang ditandai bakso ikan, tahu putih, kerupuk, mie kwetiaw, mie
dengan sakit kepala, pusing, muntah, mual, dan kuning, sampel mie bihun, sosis dan ekstrak kunyit.
diare. Gejala lebih lanjut ditandai deengan badan Pengujian boraks pada makanan secara
menjadi lemas, kerusakan ginjal, bahkan shock dan sederhana ini dapat menggunakan kunyit yang di
kematian bila tertewlan 5-10 g/kg berat badan. ambil ekstraknya sebagai indikator pengujian.
Boraks adalah zat pengawet yang banyak Menggunakan kunyit sebagai bahan pengujian
digunakan dalam industri pembuatan taksidermi, karena Kurkumin yang dikandung oleh kunyit
insektarium dan herbarium, tetapi dewasa ini dapat mendeteksi adanya kandungan boraks pada
masyarakat cenderung menggunakannya dalam makanan dengan menguraikan ikatan–ikatan
industri rumah tangga sebagai bahan pengawet boraks menjadi asam borat dan mengikatnya
makanan seperti pembuatan mie dan bakso menjadi senyawa kompleks warna rosa yang
(Tumbel, 2010). Menurut Subiyakto (1991), boraks disebut dengan senyawa boron cyano kurkumin
adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak kompleks.
berbau dan stabil pada suhu ruangan. Boraks

2
Nama belakang penulis 1, Penulis 2, dst / Jurnal Pelita Pendidikan x (x) (xxxx) xx - xx

Sebelum dilakukan penelitian atau analisis, kecoklatan


kunyit dihaluskan terlebih dahulu menggunakan 6 Mie Kuning Tidak 3
penumbuk dan disaring atau diperas menggunakan Bihun berubah
saringan atau kain untuk mendapatkan sari atau 7 Sosis Kuning Tidak 3
ekstrak kunyitnya. Setelah itu haluskan sampel berubah
makanan, lalu letakkan setiap sampel pada wadah
yang berbeda dan jangan sampai tercampur.
Kemudian teteskan ekstrak kunyit pada setiap
sampel dengan menggunakan pipet tetes. Setelah
semua sampel tercampur ekstrak kunyit, diamkan
hingga 3 menit atau lebih.
Amati perubahan warna pada sampel
tersebut, jika terjadi perubahan warna menjadi
merah bata atau merah kecoklatan, menandakan
bahwa makanan tersebut mengandung boraks. Jika
tidak terjadi perubahan warna, maka tidak
mengandung boraks.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bahan makanan yang diuji diambil/dibeli


dari tempat yang berbeda-beda, dan beberapa
bahan makanan dibeli dari pedagang yang berada
Gambar 1. Sampel makanan yang belum diteteskan
disekitar rumah terdekat. Pembelian makanan ekstra kunyit
tersebut dibeli hanya secukupnya saja karena
hanya membutuhkan sampel dari tiap-tiap bahan
makanan.
Pengujian boraks pada makanan secara
sederhana ini dapat menggunakan kunyit yang
diambil ekstraknya sebagai indicator pengujian.
Menggunakan kunyit sebagai bahan pengujian
karena kurkumin yang terdapat terkandung pada
kunyit dapat mendeteksi adanya kandungan
boraks pada makanan dengan menguraikian
ikatan-ikatan boraks menjadi asam borat dan
mengikatnya menjadi senyawa kompleks warna
rosa yang disebut dengan senyawa boron cyano
kurkumin kompleks.

Tabel 1.2 Hasil Eksperimen

N Sampel Warna Warna Jumlah


O awal akhir tetesan
ekstrak
kunyit
1 Bakso Kuning Tidak 3 Gambar 2. Sampel makanan yang sudah Ditetesi
ekstrak kunyit dan juga hasil perubahannya setelah
ikan berubah
ditunggu beberapa menit
2 Tahu Kuning Tidak 3
putih berubah Setelah semua sampel bahan makanan
3 Kerupuk Kuning Tidak 3 diuji, hasil dari pengujian terhadap 7 sampel bahan
berubah makanan apakah mengandung boraks atau tidak,
4 Mie Kuning Tidak 3 ternyata hanya 1 sampel bahan makanan yang
Kwetiaw berubah mengandung zat pengawet berbahaya tersebut,
5 Mie Kuning Merah 3 yaitu pada sampel mie kuning.
Kuning bata/merah

3
Nama belakang penulis 1, Penulis 2, dst / Jurnal Pelita Pendidikan x (x) (xxxx) xx - xx

Setelah dilakukan pengamatan, hanya bata/merah kecoklatan. Sedangkan sampel bahan


pada sampel mie kuning yang terjadi perubahan makanan yang lainnya tidak mengalami perubahan
warna yang mula mula kuning menjadi merah warna atau tetap berwarna kuning.

4
Nama belakang penulis 1, Penulis 2, dst / Jurnal Pelita Pendidikan x (x) (xxxx) xx - xx

KESIMPULAN DAN SARAN Pengganti Formalin Pada Produk Pangan. Jakarta:


Trubus Agrisaran
Kesimpulan:
Dalam pengujian atau analisis sederhana ini, dapat
disimpulkan bahwa bahan makanan yang 5. Widyaningsih T.D. dan Murtini E.S., 2006.
mengandung boraks adalah hanya mie kuning. Alternatif pengganti formalin pada produk pangan.
Mengetahui bahwa mie kuning mengandung Jakarta: Trubus agrisaranakabupaten Bantul. Jurnal
boraks karena pada sampel mie kuning tersebut gizi dan dietetic. Vol. 4 No.1.
yang telah di campur oleh ekstrak kunyit,
mengalami perubahan warna. 6. Paratmanitya, dkk. 2016. Kandungan
bahan tambahan pangan berbahaya pada
Saran: makanan jajanan anak sekolah dasar di kabupaten
1. Perlu adanya pengawasan yang lebih ketat dari Bantul. Jurnal gizi dan dietetic. Vol. 4 No.1.
lembaga terkait dan perguruan tinggi terhadap
penggunaan bahan tambahan makanan di 7. Tumbel, M. 2010. Analisis Kandungan
masyarakat. Boraks dalam Mie Basah yang Beredar di Kota
2. Perlu dicari bahan lain yang aman sebagai Makasar. Jurnal Chemica vol 11 (1):(57-64).
alternatif pengganti boraks.
8. Effendi, S. 2004. Penggunaan Bahan
Tambahan Makanan .
http://www.mediaindonesia.co.id. Media
UCAPAN TERIMA KASIH (optional)
Indonesia Jakarta. Diakses tanggal 08-08-15.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
9. Subiyakto,M.G. 1991. Bakso, Boraks dan
besarnya kepada pihak yang terkait dalam proses
Bleng. Jakarta : PT.Gramedia
berlangsungnya eksperimen ini. Terima kasih juga
kepada orang tua yang telah mendukung dan
mengizinkan penulis untu melakukan pengujian ini 10. Nevrianto, R. 1991. Ancaman Boraks
sehingga dapat menyelesaikan laporan jurnal lewat bakso. Jakarta : PT.Grafiti .
pengujian boraks pada makanan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hartati (2017). Jurnal Teknologi Proses


dan Inovasi Industri. Analisis Boraks secara cepat,
mudah dan murah pada kerupuk. Vol.2, No.1, Juli
2017. Halaman 33-34

2. Fitrii, Rahkadina, Dhaniswara, A'yuni,


Febrianti (2018). Jurnal of science and social
Development. Indentitas makanan yang
mengandung boraks dengan menggunakan kunyit
di Desa Bulusidokare,Kec.Sidoarjo, Kab.Sidoarjo,
Vol.1, No.1, Juni 2018, Hal. 10-13

3. Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisis


Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro,
Terjemahan: Setiono dan A. Hadyana Pudjatmaka.
Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka

4. Widayat D. 2011. Uji Kandungan Boraks


Pada Bakso . [skipsi]. Universitas Jember : Jember
Widyaningsih TD, Murtini ES. 2006. Alternatif

5
Nama belakang penulis 1, Penulis 2, dst / Jurnal Pelita Pendidikan x (x) (xxxx) xx - xx

Anda mungkin juga menyukai