Anda di halaman 1dari 7

DETEKSI KUALITATIF DAN KUANTITATIF SENYAWA BORAKS PADA BAKSO

YANG DI JUAL DI KOTA MAKASSAR

Qualitative and Quantitative Detection of Borax Compounds in Meatballs Sold in Makassar City

Andi Wafiq Alfiah Muthasyah Wahyudi


Poltekkes Kemenkes Makassar
E-mail : a_wafiq_alfiah_muthasyah_wahyudi_2019@poltekkes-mks.ac.id

ABSTRACT

Meatballs are one of the most popular types of food among the public because of the relatively
cheap price and the wide distribution of sales locations. The large number of enthusiasts of this
meatball makes some producers deliberately cheat by adding borax preservatives into the
manufacture of meatballs with the aim of prolonging the shelf life of meatballs and improving
the texture of the meatballs so as to minimize losses due to spoilage. This type of research is a
laboratory observation. The location of this research was carried out at the Makassar Health
Laboratory Center on 23 to 28 June 2022. The sampling technique used in this study was simple
random sampling technique. In this study, the samples used were 10 samples of meatballs sold in
Makassar City. The conclusion of this study, that from the 10 samples analyzed, all samples did
not contain borax (100%) so that the meatballs were safe for consumption by the public.

Keywords : Meatball, Borax

ABSTRAK

Bakso merupakan salah satu jenis makanan yang paling banyak digemari di kalangan masyarakat
karena harganya yang relatif murah dan lokasinya penjualannya yang tersebar luas. Banyaknya
peminat dari bakso ini membuat beberapa produsen dengan sengaja berbuat curang dengan
menambahkan bahan pengawet boraks kedalam pembuatan bakso dengan tujuan untuk
memperlama masa simpan bakso dan memperbaiki tekstur dari bakso sehingga mampu
meminimalkan kerugian akibat dari pembusukan. Jenis penelitian ini bersifat observasi
laboratorik. Lokasi penelitian ini dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
pada tanggal 23 s/d 28 Juni 2022. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
adalah teknik simple random sampling. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak
10 sampel bakso yang dijual di Kota Makassar. Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu dari 10
sampel yang dianalisis semua sampel tidak mengandung boraks (100%) sehingga bakso tersebut
aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Kata kunci : Timbal (Pb), Pekerja Bengkel, Rambut


PENDAHULUAN

1
Makanan merupakan kebutuhan untuk tetap menjaga kualitas, tekstur
pokok sehari-hari yang berperan penting dan cita rasa dari makanan (Yuliarti,
untuk kelangsungan hidup manusia. 2017).
Manusia pada dasarnya membutuhkan Bahan tambahan pangan (BTP)
makanan yang bergizi dalam adalah bahan yang ditambahkan dengan
kehidupannya untuk pertumbuhan dan sengaja dalam makanan dengan tujuan
perkembangan tubuh, kesehatan, serta untuk memperbaiki penampakan, cita
sebagai sumber tenaga untuk rasa, tekstur dan memperpanjang daya
menjalankan aktifitas sehari-hari. Gizi simpan. Bahan tambahan pangan
tersebut berasal dari zat-zat yang berada dibedakan menjadi BTP yang diizinkan
dalam bahan makanan yang dikonsumsi dan BTP yang dilarang, BTP yang
manusia (Falahuddin, 2016). diizinkan penggunaannya tidak
Saat ini makanan yang sangat melebihi batasan yang sudah ditetapkan
digemari oleh masyarakat adalah bakso, agar konsumen tidak menjadi keracunan
mulai dari anak-anak hingga orang dengan mengonsumsi zat tambahan
dewasa karena harganya yang relatif sedangkan untuk BTP yang dilarang,
murah, lokasinya yang mudah penggunaan dalam dosis sekecil apapun
ditemukan dan rasanya yang sangat tidak diperbolehkan digunakan
enak menjadikan bakso sebagai (Yuliarti, 2017).
makanan yang sangat diminati oleh Salah satu bahan tambahan
semua kalangan. Bakso banyak pangan yang penggunaannya tidak
ditemukan di pasar tradisional maupun diperbolehkan digunakan untuk
di supemarket, bahkan banyak dijual mengawetkan suatu produk makanan
oleh pedagang keliling. Bakso adalah boraks. Boraks adalah senyawa
didefinisikan sebagai daging yang kimia turunan dari logam berat (B),
dihaluskan, dicampur dengan tepung Boraks merupakan antiseptik dan
pati, lalu dibentuk bulat-bulat dengan pembunuh kuman. Bahan ini banyak
tangan sebesar kelereng atau lebih besar digunakan sebagai bahan anti jamur,
dan dimasukkan ke dalam air panas jika pengawet kayu, dan antiseptik pada
ingin dikonsumsi. Daging dalam kosmetik (Suseno, 2019).
pembuatan bakso mempunyai peran Penyalahgunaan boraks biasanya
yang sangat dominan, karena daging dilakukan untuk mendapatkan
merupakan bahan utamanya. Aroma, keuntungan dagang dan mengurangi
rasa dan tekstur bakso dapat biaya produksi. Selain itu boraks sering
dipengaruhi oleh daging yang digunakan pada bakso dengan tujuan
digunakan sehingga sangat menentukan untuk memperlama daya tahan bakso, Pembuatan
mutu organoleptik bakso yang memperbaiki tekstur dari bakso. Selain Bakso
dihasilkan (Fuadi, 2016). itu boraks digunakan karena harganya
Salah satu masalah terbesar bagi lebih murah daripada menggunakan
pengusaha bakso maupun makanan pengawet lain. Dampak buruk dari
cepat saji adalah mencegah terjadinya pemakaian boraks dalam makanan Produk Bak
pembusukan, karena itu makanan cepat menyebabkan iritasi saluran cerna, yang
saji harus habis terjual sebelum ditandai dengan sakit kepala, pusing,
mengalami pembusukan. Hal ini muntah, mual, diare. Gejala lebih lanjut
menyebabkan beberapa pedagang bakso ditandai dengn badan menjadi lemas, Deteksi
berbuat curang. Salah satu caranya kerusakan ginjal bahkan shock dan Senyawa
adalah mengawetkan bakso dengan kematian (Suseno, 2019). Boraks
menggunakan bahan tambahan pangan
2

Uji
Kurkumin
Beberapa penelitian menunjukkan
masih masifnya penggunaan boraks
sebagai bahan pengawet pada bakso.
Hasil penelitian Ulfa (2015)
menunjukkan 30% bakso ikan di Pasar
Teluk Betung Selatan Kota Bandar
Lampung mengandung boraks. Dalam
hasil penelitian Suseno (2019) pada 12
sampel bakso di Jakarta menunjukkan
bahwa 9 sampel positif mengandung
boraks. Kemudian hasil penelitian Fitri
(2014) juga menunjukkan dari 4 sampel
bakso yang diuji terdapat 1 sampel yang
mengandung boraks. Sedangkan hasil
penelitian oleh Priandini (2015)
menunjukkan bahwa dari 42 sampel
bakso di Kota Makassar, ditemukan 31
sampel bakso positif mengandung
boraks.
Berdasarkan uraian tersebut,
maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Deteksi
Kualitatif dan Kuantitatif Senyawa Gambar 3.1 Kerangka Operasional
Boraks Pada Bakso Yang Di Jual Di
Kota Makassar” Penelitian dilakukan di Balai
Besar Laboratorium Kesehatan
METODE PENELITIAN (BBLK). Pada tanggal 23 Juni sampai
28 Juni 2022.
Jenis penelitian yang digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam
dalam penelitian ini adalah deskriptif,
penelitian ini yaitu : Blender, cawan
yaitu untuk mengetahui keberadaan
porselin, neraca analitik, sendok tanduk,
senyawa boraks pada bakso yang di jual
tanur, beaker glass, gelas ukur, jar kaca
di Kota Makassar.
aluminium, corong, batang pengaduk,
dan pipet tetes.

Bahan-bahan yang digunakan


dalam penelitian ini yaitu : Bakso,
aquades, asam klorida (HCl), kertas
saring, kertas kurkumin, kertas pH dan
plastik sampel.
Teknik pengambilan sampel
yang digunakan yaitu dengan
menggunakan teknik simple random
sampling.
Metode penelitian yang dilakukan
pada penelitian ini adalah metode
kualitatif uji kurkumin untuk

3
mengetahui ada tidaknya boraks pada menimbulkan keracunan kronis akibat
bakso dan metode kuantitatif untuk terabsorpsi dalam waktu lama. Akibat
mengetahui kadar boraks pada bakso. yang dapat ditimbulkan anoreksia, berat
badan turun, kebotakan, dan ruam kulit.
Prosedur kerja pemeriksaan Jika dikonsumsi terus menerus dapat
boraks Ditimbang 10 gram sampel mengganggu peristaltik usus, depresi,
bakso yang telah dihancurkan, lalu rusaknya ginjal, hati dan mengakibatkan
diabukan pada suhu 600C selama 4 jam, kematian mendadak (Misbah, 2017).
Sampel didinginkan pada suhu ruang,
Dimasukkan 15 mL aquadest ke cawan Pada penelitian ini dilakukan
porselin yang telah berisi sampel yang pemeriksaan boraks pada bakso yang
diabukan, Ditambahkan HCl 1:1 dijual di Kota Makassar. Sampel yang
sebanyak 20 tetes dan diaduk hingga digunakan pada penelitian ini sebanyak
rata menggunakan batang pengaduk, 10 sampel bakso yang dilakukan secara
Dilakukan penyaringan menggunakan kualitatif dengan menggunakan metode
kertas saring untuk pemisahan sampel uji kertas kurkumin dan menggunakan
dan filtratnya, Diukur pH-nya ke dalam pereaksi HCl 1:1 hingga asam. Sampel
filtrat menggunakan kertas pH hingga disaring sehingga didapatkan filtratnya
mencapai pH asam, Dicelupkan kertas kemudian dicelupkan kertas kurkumin
indikator kurkumin kedalam filtrate dan ke dalam filtrat. Apabila warna kertas
dilihat apakah terjadi perubahan warna. kurkumin berubah warna menjadi
Apabila kertas kurkumin berubah warna orange/merah bata maka sampel bakso
maka sampel tersebut positif boraks positif mengandung boraks dan apabila
tetapi apabila kertas kurkumin tidak kertas kurkumin tidak terjadi perubahan
berubah warna maka sampel tersebut warna (warna kuning) maka bakso tidak
negatif boraks. mengandung boraks. Adapun jika
didapatkan hasil positif boraks, maka
HASIL pemeriksaan dilanjutkan ke uji
kuantitatif yang dilakukan untuk
Berdasarkan hasil penelitian yang mengetahui kadar boraks yang
telah dilaksanakan di Balai Besar terkandung dalam bahan makanan
Laboratorium Kesehatan Makassar pada dengan menggunakan alat
tanggal 23 s/d 28 Juni 2022 dengan Spektrofotometer UV-Vis.
jumlah sampel sebanyak 10 sampel
bakso yang diambil dari warung makan Berdasarkan penelitian yang telah
yang berbeda di Kota Makassar, dilakukan, dari 10 sampel bakso yang
diperoleh hasil negatif. dijual di Kota Makassar, menunjukkan
bahwa semua sampel yang diteliti tidak
PEMBAHASAN mengandung boraks. Hasil tersebut
ditunjukkan dengan tidak terjadinya
Boraks merupakan senyawa perubahan warna pada kertas kurkumin
berbentuk kristal putih, tidak berwarna, yang digunakan. Hal ini sejalan dengan
tidak berbau, dan mudah larut dalam air. penelitian yang telah dilakukan oleh
Boraks biasanya digunakan sebagai Hardianti dkk tahun 2021 di Makassar
pengawet kayu, industri kertas, gelas didapatkan dari 10 sampel bakso yang
dan keramik (Asriani, 2016). diteliti semuanya negatif dan tidak
Boraks sangat berbahaya bagi mengandung boraks. Begitupun dengan
tubuh apabila terkonsumsi dapat penelitian yang dilakukan Misbah dkk
4
tahun 2017 di Kendari didapatkan hasil UCAPAN TERIMA KASIH
yang sama pada bakso yang di periksa
yaitu negatif boraks. Penulis menyadari bahwa
penulisan ini tidak dapat terselesaikan
Sehingga dalam penelitian ini tanpa dukungan dari berbagai pihak
tidak dilakukan uji kuantitatif karena baik moral maupun materil. Rasa
pada uji kualitatif ini menunjukkan hormat dan terima kasih penuh cinta
tidak adanya senyawa boraks dalam penulis sampaikan kepada kedua orang
sampel yang diuji. Hasil penelitian ini tua (Ayah A.M. Wahyudi dan Bunda
menunjukkan bahwa semua sampel Hasmiati) dan saudariku saudariku
yang diuji layak untuk dikonsumsi dan tercinta Andi Wahdaniyyah Wahyudi,
tidak membahayakan kesehatan karena A.Md.Kep, Andi Wahdinal Fauziah
semua sampel tidak mengandung Wahyudi, dan Andi Wahdini
boraks. Afniatunnisa dan saudaraku tercinta
Andi Fikhri Matareng, S.H yang telah
memberikan motivasi untuk tetap
KESIMPULAN bersemangat dalam menempuh
Berdasarkan penelitian yang telah perkuliahan, selalu mengingatkan
dilaksanakan di Balai Besar beribadah kepada Allah SWT dan selalu
Laboratorium Kesehatan Makassar pada mengingatkan bahwa kebahagiaan
tanggal 23 s/d 28 Juni 2022 dari 10 orang tua utama dari segalanya dan atas
sampel bakso yang dijual di penjual segala doa, upaya tak henti-hentinya,
bakso/ warung makan di Kota Makassar ketulusan, kesabaran, pengertian, serta
dapat disimpulkan bahwa semua sampel segala yang dikorbankan yang
yang diteliti (100%) tidak mengandung kemudian mendorong penulis sehingga
boraks. bisa sampai pada saat sekarang ini dan
tidak lupa pula penulis sampaikan
SARAN terima kasih dan salam hangat kepada
1. Bagi Masyarakat, diharapkan agar kelurga besar yang telah mendukung
semua produsen hendaknya tidak dan mendoakan penulis.
menggunakan boraks sebagai bahan
pengawet dalam produk bakso,
penggunaan bahan pengawet harus DAFTAR PUSTAKA
sesuai dengan ketentuan yang telah
diatur dan bagi pedagang yang Falahuddin Irham., dkk. 2016. Uji
tidak menggunakan boraks pada Kandungan Boraks Pada
bakso maka tetap mempertahankan Pempek Lenjer Yang Di Jual Di
bakso yang diproduksinya demi Kelurahan Pahlawan. Jurnal
terjaganya kesehatan masyarakat. Bioata Vol. 2 No. 2: Hal
2. Bagi Peneliti selanjutnya, 143,244.
diharapkan menggunakan
parameter lainnya seperti uji Fuadi,R., dkk. 2016. Jurnal Medika
spektrofotometer, uji nyala api, test Veterinaria. Pemeriksaan
kit boraks ataupun standar boraks Kandungan Boraks Pada
sebagai gold standard untuk Bakso Daging Sapi di
mendeteksi boraks yang lebih Kabupaten Pidie Jaya 10(2) :
akurat. 123-124.
Suseno, D. 2019. Analisis Kualitatif dan
5
Kuantitatif Kandungan Boraks
Pada Bakso Menggunakan
Kertas Tumerik, FT-IR
Spektrofotometer Uv-Vis.
Indonesia Journal of Halal, 2(1),
1.
Misbah S.R, Darmayani S, dkk. 2017.
Analisis Kandungan Boraks
pada Bakso yang Dijual di
Anduonohu Kota Kendari
Sulawesi Tenggara. Jurnal
Kesehatan Manarang, 3(1):81-
85.

6
Tabel 4. 1 Hasil Pemeriksaan Boraks pada Bakso yang Dijual di Kota
Makassar

No Kode Sampel Hasil Pemeriksaan Boraks

1. Sampel 1 Negatif

2. Sampel 2 Negatif

3. Sampel 3 Negatif

4. Sampel 4 Negatif

5. Sampel 5 Negatif

6. Sampel 6 Negatif

7. Sampel 7 Negatif

8. Sampel 8 Negatif

9. Sampel 9 Negatif

10. Sampel 10 Negatif

Anda mungkin juga menyukai