Anda di halaman 1dari 8

126 | Fitri et al.

Analisis Keamanan Pangan Melalui Identifikasi KandunganBoraks

Analisis Keamanan Pangan Melalui Identifikasi Kandungan Boraks, Formalin,


dan Escherichia coli Pada Bakso Ikan di Kota Tanjungpinang
Food Safety Analysis Through Identification of Borax, Formalin, Escherichia coli
in Fish Meatballs in Tanjungpinang City
Zusi Eka Fitri1a, M. Fakih Kurniawan1 Intan Kusumaningrum1
1Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Ilmu Pangan Halal, Universitas Djuanda Bogor, Jl. Tol Ciawi
No. 1, Kotak Pos 35 Ciawi, Bogor 16720
aKorespondensi : Zusi Eka Fitri, E-mail: zusiekafitri9@gmail.com

(Diterima oleh Dewan Redaksi : 06 – 09 – 2021 )


(Dipublikasikan oleh Dewan redaksi : 30 – 10 – 2021)

ABSTRACT
Tanjungpinang City is a city that is located close to the sea and has a lot of fishery products.
Therefore, many foods are processed from fishery products, one of which is fish balls. This
study was conducted to identify the presence of borax, formalin, and Escherichia coli in fish
balls sold in Tanjungpinang city. Borax and formalin test with rapid test kit and Escherichia
coli test with indole test (Kovacs). The research sample was taken using a simple random
sampling procedure with a total of 25 samples of fish balls from 4 districts. The data
obtained were analyzed descriptively. The results showed that the sample did not contain
100% borax. In the formalin test, 24% of the positive samples contained formaldehyde and
in the Escherichia coli test, 88% of the positive samples were contaminated with Escherichia
coli. In this study, most samples of fish balls were positive for formalin and Escherichia coli,
and did not use borax in the samples of meatballs in Tanjungpinang City.
Keywords: fish ball, Tanjungpinang, borax, formalin, Escherichia coli

ABSTRAK
Kota Tanjungpinang merupakan kota yang letaknya berdekatan dengan laut dan memiliki
banyak hasil perikanan. Maka dari itu, banyak makanan yang diolah dari hasil perikanan
salah satunya ialah bakso ikan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan
boraks, formalin, dan Escherichia coli pada bakso ikan yang dijual di kota Tanjungpinang. Uji
boraks dan formalin dengan rapid test kit dan uji Escherichia coli dengan uji indol (Kovacs).
Pengambilan sampel penelitian menggunakan prosedur simple random sampling dengan
jumlah sampel bakso ikan sebanyak 25 sampel dari 4 kecamatan. Data yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel tidak mengandung
100% boraks. Pada uji formalin, 24% sampel positif mengandung formalin dan pada uji
Escherichia coli, 88% sampel positif terkontaminasi Escherichia coli. Pada penelitian ini
sebagian besar sampel bakso ikan positif mengandung formalin dan Escherichia coli, serta
tidak menggunakan boraks pada sampel bakso di Kota Tanjungpinang.
Kata kunci: bakso ikan, Tanjungpinang, boraks, formalin, Escherichia coli

Fitri, Zusi Eka, M. Fakih Kurniawan, Intan Kusumaningrum. 2021. Analisis Keamanan Pangan Melalui
Identifikasi Kandungan Boraks, Formalin Escherichia coli Pada Bakso Ikan di Kota Tanjungpinang.
Jurnal Agroindustri Halal 7(2): 126 – 133.
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 7 Nomor 2, Oktober 2021 | 127

PENDAHULUAN tidak aman untuk dikonsumsi karena positif


boraks dan 5 sampel bakso juga positif
Bakso ikan merupakan olahan pangan
boraks. Dalam hal pembersihan, bakso dan
yang berasal dari campuran ikan dan tepung.
cilok belum bersih karena kandungan TPC
Bakso ikan bersifat mudah rusak
masih di atas standar SNI yang berlaku.
dikarenakan daging pada ikan yang mudah
Ekawati et al (2017) meneliti keberadaan
busuk serta mengandung kadar air yang
Escherichia coli dalam makanan dengan
banyak sehingga sering sekali olahan pangan
menggunakan metode konvensional dan
ini tercemar secara mikrobiologi (Warsiki et
metode PCR multipleks. Hasil penelitian ini
al. 2013).
menunjukkan adanya Escherichia coli pada 5
Bakso ikan memiliki masa simpan yang sampel tahu, 2 sampel es sirup dan 1 sampel
rendah. Kebanyakan para pedagang es teh dengan masing-masing indeks rata-
mengatasi masa simpan pada bakso dengan rata >1100 APM/g, 131 APM/g dan 21
menggunakan bahan tambahan makanan APM/g.
yang berbahaya seperti contoh boraks dan
Berdasarkan penelitian ini, perlu
formalin. Hal ini dikarenakan bahan kimia
dilakukan penelitian tentang keberadaan
tersebut mudah ditemukan dan harganya
boraks, formalin dan Escherichia coli di kota
yang murah, sehingga para pedagang sering
Tanjungpinang. Diketahui juga dari studi
menggunakan bahan tersebut tanpa
literatur yang dilakukan belum ada publikasi
memikirkan akibat yang akan diterima oleh
ilmiah di kota Tanjungpinang yang meneliti
para konsumennya.
penggunaan bahan kimia berbahaya seperti
Kota Tanjungpinang adalah kota di boraks dan formalin serta Escherichia coli
salah satu Provinsi Kepulauan Riau. Kota ini pada produk bakso ikan. Hal inilah yang
berdekatan dengan laut maka dari itu hasil melatarbelakangi peneliti melakukan
perikanan yang dimiliki oleh kota ini sangat penelitian di kota Tanjungpinang untuk
banyak. Salah satu makanan khas/makanan mengetahui keberadaan boraks, formalin
unggulan dari Kota Tanjungpinang adalah dan Escherichia coli.
bakso ikan. Menurut data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, jumlah
usaha mikro kecil (pedagang bakso ikan) di METODE PENELITIAN
Kota Tanjungpinang pada tahun 2020 Bahan dan Alat
berjumlah 2804 pedagang. Bahan yang diteliti pada pengujian ini
Ancaman mikroorganisme pada terdiri atas bakso ikan yang dibeli dari
makanan menarik perhatian dikarenakan pedagang bakso ikan di Kota Tanjungpinang,
ancaman ini sering menjadi penyebab kasus Rapid Test Kit Boraks dan Formalin Labtest
keracunan maknanan pada tubuh manusia. (Jakarta), aquades, pengencer steril, Lauryl
Escherichia coli merupakan salah satu jenis Tryptose Broth, EC Broth, media differensial
bakteri patogen yang sering menyebabkan (EMBA/ENDO/Brilliance E.coli coliform dll),
keracunan makanan dan merupakan salah nutrient agar, tryptone water dan kovacs.
satu indikator higiene. Kehadiran Alat – alat digunakan dalam pengujian
Escherichia coli dalam makanan dapat adalah tabung reaksi 2 mL, sendok, pipet
menunjukkan praktik kebersihan lingkungan tetes, pisau, timbangan, gelas ukur, wadah
yang buruk (Ekawati et al. 2017). steril, pipet steril, ose cincin, cawan petri,
Kandungan boraks dan formalin dalam gunting pinset, lemari pendingin, freezer,
berbagai makanan diselidiki. Fauziah (2014) kantong plastic ziplock, kertas label dan
meneliti adanya boraks, formalin, dan TPC spidol.
pada 43 sampel yang terdiri dari 13 sampel
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
cilok dan 30 sampel bakso.
Hasil penelitian Fauziah (2014) Penelitian dilaksanakan pada bulan
menunjukkan bahwa cilok yang beredar Mei sampai dengan Agustus 2021 di Balai
128 | Fitri et al. Analisis Keamanan Pangan Melalui Identifikasi KandunganBoraks

Teknik Kesehatan Lingkungan dan


Penimbangan sampel
Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I
25 g
Batam di Kelurahan Sei Binti Kecamatan
Sagulung Kota Batam
Metode Penelitian
Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara acak (simple random sampling). Penambahan 50 mL air
Menurut Sugiyono (2017) simple random panas
sampling adalah sampel dari suatu populasi
yang diambil secara acak tanpa
memperhitungkan kondisi apapun dalam
populasi tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah Penghancuran dan
pedagang bakso di Kota Tanjungpinang yaitu pengadukan sampel
sebanyak 2.804 pada tahun 2020 (BPS
2021). Untuk menentukan besarnya sampel,
diambil sampel dari populasi dengan
menggunakan rumus Slovin (Mustafa,
(2009) dengan tingkat kepercayaan 80% Penambahan sampel 1-
dengan nilai e=20% adalah sebagai berikut: 3 mL ke tabung reaksi

Rumus : n =

Keterangan :
n : Jumlah sampel Penambahan reagent
N : Jumlah Populasi boraks-1 5 tetes
e : Tingkat kesalahn dalam memilih
anggota sampel yang ditolerir sebesar 20%

Sampel yang masih dapat ditolerir atau Penetesan sampel pada


diinginkan sebanyak 20%. Maka : paper boraks-2

n= = 24,779 ≈ 25

Oleh karena itu, dapat disimpulkan


bahwa sampel pada penelitian ini
menggunakan 25 pedagang bakso ikan di
Kota Tanjungpinang.
Perubahan warna Tidak ada
Analisis Sampel merah bata/merah perubahan warna
1. Deteksi boraks dengan Rapid Test Kit. kecoklatan maka maka sampel
Diagram alir deteksi boraks dengan positif mengandung negative
rapid tes borak dapat dilihat pada Gambar 1. boraks mengandung
boraks

Gambar 1. Diagram alir uji boraks dengan


Rapid Test Kit Boraks
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 7 Nomor 2, Oktober 2021 | 129

2. Deteksi Formalin dengan Rapid Test @


Kit
Diagram alir uji formalin dengan rapid
tes kit dapat dilihat pada Gambar 2.
Penambahan Lauryl
Penimbangan sampel Tryptose Broth dan EC
25 g Broth

Penambahan 50 mL
air panas Pembuatan media Eosin
Methylene Blue Agar
(EMBA)
Penghancuran dan
pengadukan sampel

Penambahan sampel 1-3


mL ke tabung reaksi
Tes Indol Pewarnaan (Gram
(Kovacs) negatif)
Penambahan reagent
formalin-1 satu tetes
Gambar 3. Diagram alir uji Escherichia coli
(Sumber : Modifikasi Sari et al., 2019)
Penambahan reagent
formalin-2 3 tetes Analisis Data
Analisis data kandungan boraks,
formalin dan Escherichia coli dari hasil uji
laboratorium akan dianalisis secara
kualitatif deskriptif.
Perubahan warna ungu Tidak ada perubahan
muda seulas sampai warna maka sampel
ungu tua maka positif HASIL DAN PEMBAHASAN
negatif mengandung
mengandung formalin formalin Hasil penelitian untuk mengidentifikasi
ada tidaknya boraks, formalin dan
Gambar 2. Diagram alir uji formalin dengan Escherichia coli pada bakso ikan di kota
Rapid Test Kit Formalin Tanjungpinang ditunjukkan pada Tabel 1.
3. Deteksi Escherichia coli Tabel 1. Hasil analisis boraks, formalin dan
Diagram alir uji Escherichia coli dapat Escherichia coli pada sampel bakso ikan
dilihat pada Gambar 3. Uji
Uji Uji
No. Sampel Escherichia
Boraks Formalin
Penimbangan sampel coli
50 g 1. A Negatif Negatif Positif
2. B Negatif Positif Positif
@ 3. C Negatif Negatif Positif
4. D Negatif Negatif Positif
130 | Fitri et al. Analisis Keamanan Pangan Melalui Identifikasi KandunganBoraks

Uji dijual di Kota Tanjung pinang mengandung


Uji Uji
No. Sampel Escherichia boraks yang merupakan ancaman bagi
Boraks Formalin
coli kesehatan manusia. Penelitian ini sejalan
5. E Negatif Negatif Positif dengan penelitian Widayat (2011) tentang
kadar boraks pada bakso di warung bakso di
6. F Negatif Negatif Positif
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
7. G Negatif Positif Positif yang menunjukkan bahwa tidak ada bakso
8. H Negatif Negatif Positif yang dijual mengandung boraks.
9. I Negatif Positif Positif Menurut pasal 10 Undang-Undang
10. J Negatif Negatif Positif Pangan Nomor 7 Tahun 1996, setiap orang
11. K Negatif Positif Positif yang memproduksi pangan untuk dijual
dilarang menggunakan bahan-bahan seperti
12. L Negatif Positif Positif
bahan tambahan pangan yang telah
13. M Negatif Positif Positif dinyatakan dilarang atau melebihi jumlah
14. N Negatif Negatif Positif maksimum yang ditetapkan. Hal ini
15. O Negatif Negatif Positif menunjukkan bahwa masyarakat memiliki
16. P Negatif Negatif Positif kewajiban untuk ikut serta dalam
pengawasan keamanan pangan dari sumber
17. Q Negatif Negatif Positif hingga dikonsumsi oleh masyarakat.
18. R Negatif Negatif Positif
Deteksi Formalin dengan Rapid Test Kit
19. S Negatif Negatif Positif
20. T Negatif Negatif Negatif Berdasarkan Tabel 1, hasil analisis
yang dilakukan menunjukkan 6 sampel
21. U Negatif Negatif Positif bakso dari 25 sampel positif formalin.
22. V Negatif Negatif Negatif Adanya formalin pada sampel bakso ikan
23. W Negatif Negatif Negatif yang diperiksa ditunjukkan dengan
24. X Negatif Negatif Positif perubahan warna dari putih menjadi ungu
atau guratan ungu setelah pemberian reagen
25. Y Negatif Negatif Positif
formalin. Hal ini perlu diperhatikan karena
larutan formalin yang umumnya digunakan
Deteksi Boraks dengan Rapid Test Kit untuk membunuh kuman, pembersih lantai,
Berdasarkan hasil pengujian yang dan pengeras kuku ternyata digunakan
ditunjukkan pada Tabel 1, sampel bakso ikan untuk mengawetkan suatu makanan, yang
tidak mengandung boraks. Hal ini sesuai tidak terbayangkan ketika masyarakat
dengan Peraturan Kepala BPOM Nomor 2 umum mengkonsumsi makanan yang
Tahun 2013 tentang Pengawasan mengandung formalin (Harmita 2010).
Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Dalam Hasil penelitian analisis kualitatif uji
Pangan. Dalam peraturan ini, penggunaan formalin menunjukkan 6 dari 25 sampel
boraks sebagai bahan tambahan makanan mengandung formalin. Hal ini juga sejalan
dilarang. dengan penelitian Hutami et al. (2020) yang
Penggunaan boraks dalam makanan meneliti keberadaan mikroba, formalin dan
dapat menyebabkan penyakit otak, hati, dan timbal (Pb) pada tahu Sumedang yang dijual
ginjal. Bila dikonsumsi dalam jumlah banyak di kawasan kemacetan Cicurug, Ciawi dan
menyebabkan demam, anuria, koma, Cisarua, Jawa Barat. Hasil penelitian ini
kerusakan susunan saraf pusat, sianosis, menunjukkan adanya formalin pada semua
kerusakan ginjal, anemia, muntah, diare, sampel tahu Sumedang yang dijual di
pingsan, bahkan kematian (Widyaningsih & kawasan kemacetan Cicurug, Ciawi dan
Murtini 2006). Cisarua, Jawa Barat.
Hasil penelitian ini menunjukkan Hasil uji kualitatif formalin bakso
bahwa tidak ada satupun bakso ikan yang dengan rapid test kit menunjukkan 6 sampel
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 7 Nomor 2, Oktober 2021 | 131

dari 25 sampel bakso positif formalin. dapat menyebabkan keracunan makanan,


Formalin banyak digunakan sebagai hal ini disebabkan oleh konsumsi air atau
pengawet makanan seperti bakso, mie tahu, makanan yang terkontaminasi oleh
dan ikan kering (Faradila et al. 2014). Dalam Escherichia coli dalam jumlah yang banyak
Peraturan Menteri Kesehatan Republik (Arifah 2010).
Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang Escherichia coli adalah bakteri yang
Bahan Tambahan Makanan, ditetapkan berbentuk batang pendek. Strain patogen
bahwa formalin adalah bahan yang dilarang Escherichia coli dapat menyebabkan kasus
penggunaannya sebagai bahan tambahan diare berat pada semua kelompok usia
makanan. dengan endotoksin yang dihasilkannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Escherichia coli bisa menyebabkan penyakit
menurut pengamatan peneliti, bakso yang lain seperti infeksi saluran urin, pneumonia,
mengandung formalin memiliki aroma yang meningitis dan traveler’s diarrhea (Prananda
kurang kuat, aroma amisnya berbeda dengan et al. 2019).
bakso tanpa formalin yang memiliki aroma Pada umumnya kondisi dari tempat
yang begitu kuat sehingga ikan berbau amis. berjualan pedagang bakso ikan di Kota
Hal ini sejalan dengan penelitian Faradila et Tanjungpinang letaknya selalu di pinggir
al. (2014) yang menemukan bahwa aroma jalan ataupun berdekatan dengan
daging pada bakso yang mengandung lapangan/ruangan yang terbuka luas.
formalin tidak sekuat bakso tanpa formalin. Kondisi dari tempat penyimpanan dari
Menurut Wispriyono (2006), konsumsi bakso ikan hanya dialaskan oleh gerobak
makanan yang mengandung formalin kayu yang menyatu dengan sepeda motor,
berdampak negatif bagi tubuh manusia dan tidak memiliki tempat pencucian bahan
alergi. Bahkan dapat menyebabkan kanker makanan, peralatan dan pencucian tangan
karena formaldehida bersifat karsinogenik. yang memadai.
Deteksi Escherichia coli Tempat penyimpanan dan tempat
berjualan mempunyai sanitasi yang kurang
Penelitian telah dilakukan untuk
bersih sehingga memicu terkontaminasinya
pengujian Escherichia coli pada bakso ikan.
bakso ikan. Hal ini sejalan dengan penelitian
Uji Escherichia coli digunakan untuk Nuryani et al. (2015), makanan Jalanan di
mengetahui keberadaan ada atau tidaknya
Kantin Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten
bakteri pada bakso ikan. Uji ini
Denpasar Selatan yang sebagian besar 71%
menggunakan media salah satunya Lauryl
terkontaminasi E. coli, dimana faktor yang
Tryptose Broth yang merupakan media paling dominan yang berhubungan dengan
pertama yang digunakan untuk penanaman kontaminasi E.coli pada makanan adalah
sampel. Media ini mengandung laktosa, yang
faktor higiene.
mendorong pertumbuhan bakteri gram
negatif dan mengandung garam empedu
atau garam empedu sebagai penghambat KESIMPULAN DAN SARAN
pertumbuhan bakteri gram positif (Arlita et
Kesimpulan
al. 2014).
Pada penelitian ini tidak ditemukan Berdasarkan hasil penelitian uji
adanya bakteri gram positif pada 25 sampel boraks, formalin dan Escherichia coli pada
yang diteliti tetapi menemukan adanya bakso ikan di kota Tanjungpinang dapat
bakteri gram negatif yang dimana bakteri disimpulkan bahwa pada uji boraks semua
gram negatif itu adalah Escherichia coli. sampel bakso ikan mengandung 100% bebas
Escherichia coli adalah bakteri gram negatif boraks. Hasil tes formalin bakso ikan 24%
serta salah satu dari family dari positif formalin. Analisis kualitatif
Enterobacteriaceae yang merupakan flora Escherichia coli menunjukkan bahwa 88%
normal pada usus manusia. Escherichia coli sampel terkontaminasi Escherichia coli.
132 | Fitri et al. Analisis Keamanan Pangan Melalui Identifikasi KandunganBoraks

Saran Faradila, Yustini A, Elmatris. 2014.


Perlu dilakukannya penelitian Identifikasi formalin pada bakso yang
Escherichia coli menggunakan metode dijual pada beberapa tempat di Kota
kuantitatif agar dapat ditentukan jumlahnya Padang. Jurnal Kesehatan Andalas 3(2):
dan dibandingkan dengan SNI. 156-158.
Disarankan dilakukan pembinaan dari Fauziah RR. 2014. Kajian keamanan pangan
segi pengetahuan, keterampilan serta sikap bakso dan cilok yang beredar di
pengelola pedagang bakso ikan mengenai lingkungan Universitas Jember ditinjau
bahaya menggunakan bahan kimia terlarang dari kandungan boraks, formalin, dan
dan mengenai sanitasi makanan oleh TPC. Jurnal Agroteknologi. 8(1): 67-73
pemerintah setempat serta adanya Harmita APT. 2010. Analisa Fisikokimia. UI
pengawasan rutin terhadap penjual dan Press, Jakarta.
melakukan deteksi dini pada olahan
makanan yang dijual dipinggir jalan. Hutami R, Kurniawan, MF, Henna K. 2020.
Analisis kandunga mikroba, formalin, dan
timbal (Pb) pada tahu sumedang yang
DAFTAR PUSTAKA dijual di daerah macet Cicurug, Ciawi, dan
[BPOM] Badan Pengawasan Obat dan Cisarua Jawa Barat. Jurnal Agroindustri
Makanan. 2013. Pengawasan Bahan Halal. 6(1): 87-96.
Berbahaya yang Disalahgunakan dalam Mustafa ZE. 2009. Mengurai Variabel hingga
Pangan. BPOM RI, Jakarta. Intrumentas. Graha ilmu, Yogyakarta.
[BPS] Badan Pusat Statistika. 2021. Jumlah Nuryani D, Nyoman AP, Ida BS. 2015.
Industri Kecil 2016-2020 [Internet]. Kontaminasi Escherichia coli pada
Tersedia pada: makanan jajanan di Kantin Sekolah Dasar
https://tanjungpinangkota.bps.go.id/subj Negeri Wilayah Denpasar Selatan. Jurnal
ect/35/usaha-mikro- Ilmu Lingkungan. 10(1): 28-32.
kecil.html#subjekViewTab3 [7 April
Prananda AR, Efrida W, Tri US, Ety A. 2019.
2021].
Identifikasi bakteri pada bakso bakar,
[DepkesRI] Departemen Kesehatan Republik saos, dan sambalnya di Kelurahan
Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Perwata Kecamatan Teluk Betung Timur.
Kesehatan No. 33 Tahun 2012 tentang Jurnal Agromedicine. 6(2): 245-252.
Bahan Tambahan Pangan. Departemen
Sari DP, Rahmawati, Elvi R. 2019. Deteksi
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
dan identifikasi genera bakteri coliform
Arifah IN. 2010. Analisis mikrobiologi dalam hasil isolasi dari minuman lidah buaya.
makanan [Tugas Akhir Magang]. Jurnal Labora Medika. 3(1): 29-35.
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Arlita Y, Fredine ES, Rares, Standy S. 2014. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV
Identifikasi bakteri Escherichia coli dan Alfabeta, Bandung
Salmonella SP. pada makanan jajanan
[UU] Undang-undang Republik Indonesia No.
bakso tusuk di Kota Manado [Kandidat
7 Tahun 1996 tentang Pangan. Jakarta
Skripsi]. Universitas Sam Ratulangi
Manado. Warsiki E, Sunarti TC, Nurmala L. 2013.
Kemasan antimikrob untuk
Ekawati ER, Siti NH, Fakhmi RH. 2017.
memperpanjang umur simpan bakso ikan.
Deteksi Escherichia coli patogen pada
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia JIPI. 18
pangan menggunakan metode
(2):125-131.
konvensional dan metode multiplex PCR.
Jurnal SainHealth. 1(2):23-31. Widayat D. 2011. Uji kandungan boraks pada
bakso studi pada warung bakso di
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 7 Nomor 2, Oktober 2021 | 133

kecamatan Sumbersari kabupaten Jember Wispriyono. 2006. Formalin. Trubus


[Skripsi]. Universitas Jember, Jember. Agrisarana, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai