Anda di halaman 1dari 4

1. Uji kualitatif E.

Coli
Uji kualitatif terhadap bakteri Esherchia coli meliputi beberapa rangkaian :
 Uji penduga merupaka uji penduga tentang ada tidaknya kehadiran bakteri koliform
berdasarkan terbentuknya asam dan gas. Disebabkan karena fermentasi laktosa bakteri
golongan koli.
 Uji penguat . biakan yang positif gas lactose broth dari pengujian tes
perkiraan/pendahuluan. Kedalam tabung yang berisi 5 ml Briliant Green Lactose Bile
Broth (BGLB) Yangi didalamnya terdapat tabung durham terbalik. Hasil tabung
dinyatakan positif apabila pada tabung durham terbentuk gas.
 Biakan murni dengan cara tuang isolasi bakteri dengan cara ini untuk menentukan
perkiraan jumlah bakteri hidup dalam suatu cairan. Misalnya air, susu, kemih, tau biakan
bulyon. Tujuan pemurniaan untuk mendapatkan koloni tunggal. Biakan murni Escherchia
coli pad medium nutrient agar.

Uji kuantitatif E. Coli


Uji kuantitatif terhadap bakteri Esherchia coli meliputi beberapa rangkaian

Angka lempeng total dan angka kapang dan khamir


 Angka lempeng total
Sediaan makanan ringan menurut peraturan kepala BPOM RI Tahun 2011 mengenai
syarat cemaran mikroba pada makana ringan dan logam berat yaitu < 10 -3 koloni/g atau
koloni/ Ml. menurut suharni (2008) yang menyatakan bahwa pertumbuhan mikroba pada
makana dapat disebabkan oleh zat-zat gizi untuk pertumbuhan mikroba seperti
karbohidrat, dan nitrogen serta adanya penggunaan pengawet dalam sediaan sampel .
 Kapang dan khamir menurut Campbell (2003) memiliki perbedaan yaitu kapang
didefinisikan sebagai fungi yang tumbuh secara cepat dan bereproduksi secara aseksual
dan khamir merupakan fungi uniseluler yang telah beradaptasi dengan kehidupan dalam
cairan. Berdasarkan metode analisis POM RI (2006) dalam perhitungan dari jumah
seluruh cawan petri tidak menunjukan jumlah antara 10-150 koloni, maka dicatat angka
sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah dan dihitung sebagai angka kapang dan
khamir (AKK) perkiraan dan syarat makanan tercemar kapang atau khamir apabila > 5 ×
101 koloni/g.
Sumber : Nurmila dan Kusdiyantini, 2018. Dalam jurnalnya yang Bejudul Analisis Cemaran
Escherchia Coli, Staphyloccus aureus dan Salmonella sp. Pada makanan ringan. Semarang:
Universitas Diponegoro.

2. Uji kualitatif Salmonella Sp


Uji kualiitatif Salmonella Sp
 Uji kualitatif salmonella dilaksanakan berdasarkan (Cappucino dan Sherma,1987).
Sampel yang sudah peletcerkan 10-1 diinokulasi pada media MacConkey menggunakan
ose aseptis dan diinkubasi pada incubator suhu 37 derajat selama 18-24 jam,uji biokima
dilakukan dengan pengamatan koloni yang tumbuh yang berwarna merah kemudian
diionokulasi pada media uji biokimia. Media uji biokimia meliputi indol,motil, glukosa,
laktosa, maltose, sakarosa, manitol, Proskauer (VP), Methyl Red (MR) Dan Simon
Citrate. Media uji biokimia kemudian diinkubasi pada suhu 37 derajat selama 18 24 jam.
Uji kuantitatif Salmonella Sp
Angka lempeng total dan angka kapang dan khamir
 Angka lempeng total
Sediaan makanan ringan menurut peraturan kepala BPOM RI Tahun 2011 mengenai
syarat cemaran mikroba pada makana ringan dan logam berat yaitu < 10 -3 koloni/g atau
koloni/ Ml. menurut suharni (2008) yang menyatakan bahwa pertumbuhan mikroba pada
makana dapat disebabkan oleh zat-zat gizi untuk pertumbuhan mikroba seperti
karbohidrat, dan nitrogen serta adanya penggunaan pengawet dalam sediaan sampel .
 Kapang dan khamir menurut Campbell (2003) memiliki perbedaan yaitu kapang
didefinisikan sebagai fungi yang tumbuh secara cepat dan bereproduksi secara aseksual
dan khamir merupakan fungi uniseluler yang telah beradaptasi dengan kehidupan dalam
cairan. Berdasarkan metode analisis POM RI (2006) dalam perhitungan dari jumah
seluruh cawan petri tidak menunjukan jumlah antara 10-150 koloni, maka dicatat angka
sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah dan dihitung sebagai angka kapang dan
khamir (AKK) perkiraan dan syarat makanan tercemar kapang atau khamir apabila > 5 ×
101 koloni/g.
Sumber :
Nurmila dan Kusdiyantini, 2018. Dalam jurnalnya yang Bejudul Analisis Cemaran Escherchia
Coli, Staphyloccus aureus dan Salmonella sp. Pada makanan ringan. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Wulandari.,dkk 2020. Dalam juralnya yang berjudul Uji Mikrobiologis Salmonella,Water
Activitiy, dean Total Bakteri Multinutrien Blok Dari Cangkang Kerang dan Cangkang Telur
Sebagai Sumber Mineral. Semarang: Universitas Diponegoro.

3. Uji kualitatif Staphylococcus aureus


Uji kualitatif terhadap bakteri Staphylococcus aureus meliputi beberapa rangkaian :
 Uji penduga merupaka uji penduga tentang ada tidaknya kehadiran bakteri koliform
berdasarkan terbentuknya asam dan gas. Disebabkan karena fermentasi laktosa bakteri
golongan koli.
 Uji penguat . biakan yang positif gas lactose broth dari pengujian tes
perkiraan/pendahuluan. Kedalam tabung yang berisi 5 ml Briliant Green Lactose Bile
Broth (BGLB) Yangi didalamnya terdapat tabung durham terbalik. Hasil tabung
dinyatakan positif apabila pada tabung durham terbentuk gas.

 Biakan murni dengan cara tuang isolasi bakteri dengan cara ini untuk menentukan
perkiraan jumlah bakteri hidup dalam suatu cairan. Misalnya air, susu, kemih, tau biakan
bulyon. Tujuan pemurniaan untuk mendapatkan koloni tunggal. Biakan murni Escherchia
coli pad medium nutrient agar.
Uji kuantitatif Staphylococcus aureus
Uji kuantitatif terhadap bakteri Staphylococcus aureus meliputi beberapa rangkaian
Angka lempeng total dan angka kapang dan khamir
 Angka lempeng total
Sediaan makanan ringan menurut peraturan kepala BPOM RI Tahun 2011 mengenai
syarat cemaran mikroba pada makana ringan dan logam berat yaitu < 10 -3 koloni/g atau
koloni/ Ml. menurut suharni (2008) yang menyatakan bahwa pertumbuhan mikroba pada
makana dapat disebabkan oleh zat-zat gizi untuk pertumbuhan mikroba seperti
karbohidrat, dan nitrogen serta adanya penggunaan pengawet dalam sediaan sampel .
 Kapang dan khamir menurut Campbell (2003) memiliki perbedaan yaitu kapang
didefinisikan sebagai fungi yang tumbuh secara cepat dan bereproduksi secara aseksual
dan khamir merupakan fungi uniseluler yang telah beradaptasi dengan kehidupan dalam
cairan. Berdasarkan metode analisis POM RI (2006) dalam perhitungan dari jumah
seluruh cawan petri tidak menunjukan jumlah antara 10-150 koloni, maka dicatat angka
sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah dan dihitung sebagai angka kapang dan
khamir (AKK) perkiraan dan syarat makanan tercemar kapang atau khamir apabila > 5 ×
101 koloni/g.
Sumber : Nurmila dan Kusdiyantini, 2018. Dalam jurnalnya yang Bejudul Analisis Cemaran
Escherchia Coli, Staphyloccus aureus dan Salmonella sp. Pada makanan ringan. Semarang:
Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai