Anda di halaman 1dari 2

Salah satu bagian dari pohon kersen yaitu daun kersen mengandung kadar flavonoid yang tinggi sebesar

93,21 mgEQ/g sehingga mampu untuk menghambat enzim alpha-glukosidase.5 Enzim alpha-glukosidase
yaitu enzim yang bekerja dengan cara mengubah oligosakarida dan disakarida menjadi glukosa yang
mampu diserap oleh usus halus. Apabila glukosa diserap di usus halus maka akan terjadi peningkatan
gula darah. Bagian dari pohon kersen yang juga diduga memiliki manfaat sebagai antidiabetes selain
daun pohon kersen yaitu daun benalu kersen (Dendrophthoe pentandra L.). Daun benalu kersen
merupakan tumbuhan semi-parasit yang nutrisi dan makanannya bergantung pada inang, sehingga
kandungan senyawa aktif yang dimiliki oleh benalu tersebut sama dengan inangnya.7 Kandungan
senyawa aktif yang terdapat pada daun benalu kersen seperti flavonoid, alkaloid, dan terpenoid bekerja
dengan cara menginhibisi atau menghambat enzim alpha-glukosidase. Flavonoid bekerja dengan
menghambat enzim alpha-glukosidase melalui ikatan hidroksilasi dan substitusi pada cincin β.
Mekanisme inhibisi oleh flavonoid mirip dengan mekanisme inhibisi akarbose yaitu menunda hidrolisis
karbohidrat, disakarida, dan absorpsi glukosa.7 Alkaloid dan terpenoid juga bekerja dengan menginhibisi
atau menghambat kerja enzim alpha-glukosidasesehingga absorpsi glukosa pada usus halus menjadi
turun. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fitrilia dan Nirwana, terdapat senyawa
flavonoid, alkaloid, terpenoid, tanin, dan saponin pada ekstrak etanol daun benalu kersen sehingga
mampu menginhibisi enzim alpha-glukosidase.7 Skrining fitokimia dari ekstrak etil asetat daun benalu
kersen menunjukkan adanya kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid yang memiliki
potensi antibakteri dan ekstrak etil asetat dapat menghambat enzim alpha-glukosidase.karena diketahui
mengandung senyawa yang berpotensi sebagai antidiabetes seperti flavonoid, alkaloid, tanin, saponin,
dan terpenoid (Nirwana dkk, 2015). Daun Benalu Kersen telah diuji mampu menghambat enzim alfa
glukosidase yang kemudian akan menurunkan kadar glukosa darah postprandial sehingga berpotensi
sebagai antidiabetes (Sinulingga dkk, 2020).Senyawa alkaloid dapat menurunkan kadar glukosa darah
dengan menghambat aktivitas enzim alfa glukosidase (Liwu, dkk., 2019).

Daun kersen memiliki efek sebagai kardioprotektif, antipiretik, antioksidan, antiinflamasi, antidiabetes,
antibakteri dan antiulcer (Mahmood et al., 2014). Selain itu kersen juga memiliki efek farmakologi
sebagai antiplatelet dan aktifitas sitotoksik. Kersen memiliki kandungan flavonoid, saponin, dan tanin.
Flavonoid yang terkandung di dalam kersen adalah flavon, flavanon, flavan dan biflavan. Flavonoid
banyak mendapat perhatian karena kelompok senyawa ini memiliki aktivitas seperti
antibakteri,antiinflamasi, dan antioksidan (Kuo et al., 2014). Daun M. calabura kaya akan flavonoid,
flavanon dan flavon (Nshimo et al., 1993). Hasil penelitian Redhamahsya (2011) menunjukkan bahwa
simplisia daun M. calabura dan ekstrak etanol daun mengandung senyawa golongan flavonoid, kuinon,
polifenol, saponin, steroid dan triterpenoid, monoterpenoid dan seskuiterpen.Tumbuhan M. calabura
memiliki manfaat yang berguna bagi kesehatan, antara lain dapat mengobati asam urat, diabetes,
meredakan gejala flu, mengatasi kejang atau kaku di bagian saluran pencernaan akibat gastritis dan
diare, sebagai antibakteri atau antiseptik, menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar
kolesterol dalam darah, mengatasi infeksi, anti-tumor, meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak
mudah sakit, meredakan sakit kepala, mengatasi radang dan dapat mencegah dan menyembuhkan
batuk (Andareto, 2015). Pemanfaatan tanaman obat untuk mengobati penyakit umumnya masih
dilakukan secara konvensional. Masyarakat biasanya menggunakan bahan kering (simplisia) dengan cara
diserbukkan lalu diseduh.
Penentuan Kadar Total Fenol Sampel
10 mg sampel dicampur dalam etanol 10 ml. Setiap larutan diambil 100µL dalam botol vial
danditambahkan 0,75 ml 7% Na2CO3 lalu diinkubasiselama 5 menit dalam suhu ruang. Setelah inkubasi
ditambahkan reagen Folin-Ciocalteu 0,75 ml lalu dinkubasi selama 15 menit dalam suhu 45o C. Pada
gelombang 735 nm spektrofotometri UV-Vis diukur absorbansinya..Pengujian sampel di lakukan
pengulangan 2 kali. Kadar total fenol kombucha daun sirsak dan rebusan daun sirsak didapatkan dengan
mensubstitusikan nilai absorbansi sampel kedalam persamaan regresi linier asam galat lalu didapatkan
kadar total (mg/GAE/g)15.

Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) (Husna, 2015)


Plat KLT berukuran 1x5 cm diberi batas bawah setinggi 0,5 cm dan batas atas pada plat KLT setinggi 0,5
cm. Sampel ekstrak metanol dilarutkan dalam aseton hingga cair kemudian ditotolkan pada garis batas
bawah plat KLT silika gel 60 F254 dengan bantuan pipa kapiler pada garis start. Sebanyak 2 mL eluen
dengan perbandingan pelarut organik tertentu dimasukkan ke dalam chamber. Plat KLT yang telah diberi
spot dimasukkan ke dalam chamber berisi eluen yang telah dijenuhkan, kemudian ditutup. Eluen
dibiarkan naik hingga garis batas atas plat KLT. Plat KLT kemudian diambil, dikering udarakan dan
diamati spot pada plat KLT di bawah lampu UV. Plat KLT kemudian disemprot dengan pereaksi AlCl3
untuk mengetahui senyawa yang terdapat pada masing-masing spot di plat KLT.

Uji Aktivitas Antidiabetes

Sebanyak 0,25 mg -glukosidase dilarutkan dalam 10 ml buffer fosfat (pH 7,0) yang mengandung 20 mg
bovine serum albumin. Larutan enzim diencerkan 10 kali sebelum digunakan. Sistem reaksi enzim terdiri
atas campuran 250 µl 20mM p-nitro phenyl-α -D-glukopiranoside, 495 µl 100mM buffer fosfat (pH 7,0)
dan 5 µl larutan sampel (konsentrasi 25; 12,5; 6,25 dan 3,125) dalam DMSO. Campuran reaksi diinkubasi
pada 37°C selama 5 menit, selanjutnya pada campuran ditambahkan250 µl larutan enzim dan inkubasi
selama 15 menit. Reaksi enzim dihentikan dengan penambahan 1 ml 200mM Na2CO3. Senyawa p-
nitrophenol sebagai hasil reaksi diukur dengan membaca absorbansi campuran reaksi pada 400 nm.
Larutan 1% kuersetin digunakan sebagai kontrol positif. Persen inhibisi di hitung menurut rumus sbb.:

[(C-S) / C] x100
S = absorbansi sampel; C = absorbansi blanko (DMSO)

Aktivitas hambatan dinyatakan oleh IC50 (ppm) yaitu kadar ekstrak yang menghambat aktivitas enzim
sebesar 50%.

Anda mungkin juga menyukai