Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I. LANDASAN TEORI
Metode MPN untuk uji kualitas mikrobiologi air dalam praktikum digunakan
kelompok coliform sebagai indicator. Kelompok coliform mencakup bakteri yang bersifat
aerobic dan anaerobic fakultatif, batang gram negatif dan tidak membentuk spora. Coliform
memfermentasikan laktosa dengan pembentukan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada
suhu 35oC (Hadioetomo,1993)

Dalam metode MPN digunakan medium cair, berbeda dengan metode cawan yang
menggunakan medium padat (agar). Perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang
positif, yaitu yang ditumbuhi oleh mikroba setelah inkubasi pada suhu dan waktu
tertentu.pengamatan tabung positif dapat dilihat dengan timbulnya kekeruhan atau terbentuk
gas dalam tabung durham (sutedjo,1991).

Metode MPN biasanya biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di


dalam contoh yang bebentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk
padat. Dalam praktikum ini suatu bahan makanan/ minuman dengan sampelnya yaitu sirup
dilakukan pengenceran secara desimal (10-1), kemudian masing-masing tabung dengan seri
3-3-3 dimasukkan 10 ml, 1 ml dan 0,1 ml ke dalam tabung yang berisi Lactosa Broth dan
tabung Durham. (sutedjo,1991).

Untuk setiap pengenceran digunakan 3 seri tabung. Setelah diinkubasi selama 2 x 24


jam dengan suhu 37°C, maka akan dapat dilihat tabung yang positif yaitu tabung yang
ditumbuhi mikroba yang dapat ditandai dengan terbentuknya gas di dalam tabung Durham.
Lalu diamati tabung yang terdapat gas/ gelembung dan berwarna keruh sehingga kombinasi
tabung yang positif dari uji duga dan uji penegasan dapat dicocokkan dengan tabel MPN-seri
9 tabung. (sutedjo,1991).

Prosedur pengujian MPN Coliform sesuai Metode Analisis Mikrobiologi (MA PPOM
69/MIK/06) yaitu dengan cara menyiapkan dua tabung reaksi masing-masing berisi 9 ml
PDF. Dari hasil homogenisasi pada penyiapan sampel dipipet 1 ml pengenceran 10-1 ke dalam
tabung PDF pertama hingga diperoleh suspense dengan pengenceran 10-2 lalu dikocok sampai
homogen. Selanjutnya dibuat pengenceran 10-3. Ada dua tahap pengujian MPN Coliform
yaitu : (BPOM RI, 2006)
1. Uji Praduga (Presumtif Test)
Untuk mendapatkan pengenceran disiapkan 3 tabung reaksi berisi 9 ml MCB yang
dilengkapi tabung durham. Kedalam tiap tabung dari masing masing seri dimasukkan 1 ml
suspensi pengenceran. Diiinkubasi pada suhu 37° C selama 24-48 jam. Setelah 24 jam dicatat
dan diamati adanya gas yang terbentuk dalam tiap tabung, kemudian inkubasi dilanjutkan
hingga 48 jam dan dicatat tabung-tabung yang menunjukkan uji positif.

2. Uji Penegasan
Biakan dari tabung yang menunjukkan uji praduga positif dipindahkan 1 sengkelit ke
dalam tabung reaksi berisi 10 ml BGLB yang telah dibungkus tabung durham. Seluruh
tabung diiinkubasi pada suhu 37 °C selama 24- 48jam. Dilakukan pengamatan adanya
pembentukkan gas. Pernyataan hasil dari uji MPN coliform ini yaitu jumlah tabung yang
positif gas dicatat dan dirujuk ke tabel MPN. Angka yang diperoleh pada table MPN
menyatakan jumlah bakteri coliform dalam tiap gram/tiap ml sampel yang diuji (BPOM RI,
2006).
Mikroorganisme sebagai indikator air :
Pada pemeriksaan mikrobiologi yang rutin terhadap air untuk menentukan aman tidaknya
untuk diminum, tidaklah cukup bila mendasarkan uji-uji yang digunakan hanya terhadap
adanya mikroorganisme patogenik karena alas an sebagai beikut :
1) Kemungkinan besar pathogen masuk kedalam air secara sporadic, tetapi karena tidak dapat
bertahan hidup lama mungkin saja tidak dapat bertahan hidup lama mungkin saja tidak
terdapat di dalam contoh air yang dikirimkan ke laboratorium.
2) Bila terdapat jumlahnya amat sedikit, maka besar kemungkinan patogen-patogen tersebut
tidak terdeteksi oleh prosedur laboratorium yang digunakan.
3) Hasil pemeriksaan laboratorium baru dapat diketahui setelah 24 jam atau lebih. Arabia
ternate ditemukan adanya patogen sementara itu tetntunya banyak orang telah mengkonsumsi
air tersebut dan tereksposisi terhadap infeksi sebelum dapat dilakukan usaha untuk mengatasi
situasi tersebut.
Beberapa spesies atau kelompok bakteri telah dievaluasi untuk menentukan sesuai
tidaknya untuk digunakan sebagai organism indikator. Diantaranya organism-organisem yang
dipelajari, yang hamper memenuhi semua persyaratan suatu organism indikator yang ideal
adalah Escherica coli dan kelompok bakteri coli lainnya. Bakteri-bakteri tersebut dianggap
sebagai indikator polusi tinja yang dapat diandalkan.
Escherichia Coli pertama kali diidentifikasikan oleh dokter hewan Jerman, Theodor
Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi hewan. Pada 1885, beliau
menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri coli (Escherich 1885) dengan
membangun segala perlengkapan patogenitasnya di infeksi saluran pencernaan. Nama
“Bacterium Coli” sering digunakan sampai pada tahun 1991. Ketika Castellani dan Chalames
menemukan genus Escherichia dan menyusun tipe spesies E. Coli.
Escherichia coli dan bakteri coliform lain
Escherichia coli adalah penghuni normal saluran pencernaan manusia dan hewan
berdarah panas. Biasanya tidak patogenik, anggota lain kelompok koliform adalah Klebsiella
pneumonia, yang tersebar ialah luas dialam terdapat dalam tanah, air, dan paddi-padian, dan
juga dalam saluuran pencernaan manusia dan hewan. Eterobacter aerogenes, sejenis bakteri
koliform yang terdapat dalam saluran pencernaan manusia dan juga terdapat dalam tanah, air,
koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri yang berbentuk batang gram
negative, tidak membentuk spora, aerobic dan anaerobic fakultatif yang memfermentasikan
laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam wakti 48 jam pada suhu 350C.
(sutedjo,1991).
Kelompok koliform mempunyai beberapa cirri yang juga dimiliki oleh anggota-anggota
genus Salmonella dan shigella, yaitu duagenera yang mempunyai spesies-spesies enteric
patogenik. Namun, ada juga perbedaan biokimiawi utama yang nyata yaitu bahwa koliform
dapat memfermentasikan lactose dengan menghasilkan asam dan gas, sedangkan salmonella
dan shigella tidak memfermentasikan laktosa. (sutedjo,1991).

URAIAN MIKROBA
KLASIFIKASI MIKROBA
a. Escherichia coli

Kingdom : Protista
Filum : Protophyta
Kelas : Schyzomycutes
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Species : Escherichia Coli
MORFOLOGI MIKROBA
a. Escherihia coli
E. Coli dari anggota family Enterobacteriaceae. Ukuran sel dengan panjang 2,0 – 6,0 μm
dan lebar 1,1 – 1,5 μm. Bentuk sel dari bentuk seperti coocal hingga membentuk sepanjang
ukuran filamentous. Tidak ditemukan spora.. E. Coli batang gram negatif. Selnya bisa
terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, biasanya tidak berkapsul.bakteri ini
aerobic dan dapat juga aerobic fakultatif.
E.coli berbentuk besar (2-3 mm), circular, konveks dan koloni tidak berpigemn pada
nutrient dan media darah. E. Coli dapat bertahan hingga suhu 600C selama 15 menit atau
pada 550C selama 60 menit.

Jumlah mikroorganisme dapat dihitung melalui beberapa cara, namun secara mendasar dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu perhitungan langsung dan tidak langsung. Perhitungan
secara langsung dapat mengetahui beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan pada
suatu saat tertentu tanpa memberikan perlakuan terlebih dahulu, sedangkan jumlah organisme
yang diketahui dari cara tidak langsung terlebih dahulu harus memberikan perlakuan tertentu
sebelum dilakukan perhitungan. Perhitungan secara langsung, dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat
sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber).
Sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme
pada suatu bahan yang masih hidup saja (viable count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa
cara yaitu, perhitungan pada cawan petri (total plate count/TPC), perhitungan melalui
pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (Metode MPN) dan kalorimeter (cara
kekeruhan atau turbidimetri). Metode perhitungan MPN sering digunakan dalam pengamatan
untuk menghitung jumlah bakteri yang terdapat di dalam tanah seperti Nitrosomonas
danNitrobacter. Kedua jenis bakteri ini memegang peranan penting dalam meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman, sehubungan dengan kemampuannya dalam mengikat N2
dari udara dan mengubah amonium menjadi nitrat (Suriawiria, 2005).
Metode MPN merupakan salah satu metode perhitungan secara tidak langsung. Metode
MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumptive test), uji konfirmasi (confirmed
test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan Coliform
masih dalam tingkat probabilitas rendah, masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat
fermentatif Coliformdalam sampel (Suriawiria, 2005).
Dalam metode MPN, pengenceran harus dilakukan lebih tinggi daripada pengenceran
dalam hitungan cawan, sehingga beberapa tabung larutan hasil pengenceran tersebut
mengandung satu sel jasad renik. Beberapa tabung mungkin mengandung lebih dari satu sel,
sedangkan tabung lainnya tidak mengandung sel. Dengan demikian setelah inkubasi
diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan sebagai tabung positif
sedang tabung lainnya negatif. Metode MPN biasanya digunakan untuk menghitung jumlah
mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh
berbentuk padat dengan melakukan pengenceran terlebih dahulu. Metode MPN merupakan
uji deretan tabung yang menyuburkan pertumbuhan Coliform sehingga diperoleh nilai untuk
menduga jumlahColiform dalam sampel yang diuji. Uji positif akan menghasilkan angka
indeks. Angka ini disesuaikan dengan tabel MPN untuk menentukan jumlah Coliform dalam
sampel (Adam, 2001).
Metode MPN biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh
yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan
terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari contoh tersebut. Metode MPN digunakan
medium cair di dalam tabung reaksi, dimana perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah
tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan
waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya
kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung durham) yang diletakkan
pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas. Untuk setiap pengenceran pada
umumnya digunakan tiga atau lima seri tabung. Lebih banyak tabung yang digunakan
menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi, tetapi alat gelas yang digunakan juga lebih banyak
(Lim, 2006).
Untuk metode MPN (most probable number) digunakan medium cair dalam wadah
berupa tabung reaksi, perhitungan di lakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu
tabung yang mengalami perubahan pada mediumnya baik itu berupa perubahan warna atau
terbentuknya gelembung gas pada dasar tabung durham. Pada metode perhitungan MPN ini
digunakan bentuk tiga seri pengenceran, yang pertama 10-1, 10-2 dan 10-3. Kemudian dari
hasil perubahan tersebut dicari nilai MPNnya pada tabel nilai MPN, dan untuk jumlah
bakterinya maka digunakan rumus (Cowan, 2004).

Gambar 2.3 Ilustrasi peluang saat penanaman dan pengenceran pada metode MPN (Cowan,
2004)

 Brilliant Green Lactose Broth


Media BGLBB mulai dikenalkan sebagai media deteksi dan konfirmasi anggota grup
aerogenes. Komponen utamanya adalah laktosa (fermenting agent),garam (selective
agent),dan brilliant green (completely selective agent).
Pada prinsipnya ada beberapa tahapan dalam identifikasi E.Coli dengan menggunakan
metode MPN anatara lain yaitu uji pendugaan atau persumtive test,uji penegasan atau
confirmed test,uji kesempurnaan atau completed test.
 Lactose Broth
Lactose Broth diguanakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam
air,makanan,dan produk susu. Media ini biasanya digunakan dalam persuntive tes atau uji
pendugaan untuk bakteri coliform. Kehadiran coliform ditandai dengan munculnya gas pada
tabung durham. Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef,0,5% pepton,dan
0,5% laktosa.
 Endo Agar
Media Endo Agar adalah media media selektif dan media diferensial yang digunakan untuk
mengisolasi bakteri batang gram negatif berdasarkan kemampuan bakteri memfermentasi
laktosa atau tidak. Media ini pada awalnya dibuat untuk mengisolasi bakteri batang penyebab
tifus (typhoid) kemudian berkembang menjadi media diferensial terutama untuk konfirmasi
pemeriksaan bakteri coliform.

BAB 2

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

TUJUAN

Agar siswa dapat melakukan uji MPN (Most Permiable Number) / APM (Angka Paling Mungkin)
terhadap sampel air sungai dengan metode 3 tabung dengan baik dan benar.

PRINSIP

Pertumbuhan bakteri coliform yang ditandai dengan terbentuknya gas dalam tabung durham,
setelah contoh diinkubasikan dalam pembenihan yang cocok pada suhu 36± 1°C selama 24-48 jam
dan selanjutnya dirujuk pada table APM

ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan :


ALAT BAHAN
1. Autoclave 1. Aquadest
2. Batang pengaduk 2. Media Endo Agar
3. Bulp 3. Media Lactose Broth
4. Bunsen 4. Media Brilliant Green Lactose Bile Broth 2%
5. Cawan petri 5. Sampel Air Bak Asrama
6. Gelas piala
7. Gelas ukur
8. Hotplate
9. Incubator
10. Kaca arloji
11. Kawat ose
12. Labu Erlenmeyer 250ml
13. Neraca Analitik Digital
14. Pipet ukur 1ml,10ml & 25 ml
15. Rak tabung
16. Spatula
17. Tabung durham
18. Tabung reaksi

CARA KERJA

PROSEDUR KERJA

A. PREPARASI ALAT
1. Disiapkan alat yang akan di sterilisasi
2. Dibilas alat dengan air, alcohol, dan keringkan.
3. Disumbat mulut pipet dengan kapas
4. Dibungkus alat menggunaka Koran
5. Disterilisasi alat menggunakan oven dengan suhu 160-180°C selama 1 jam.
B. PEMBUATAN MEDIA LACTOSE BROTH
a. Media Lactose Broth
1. Ditimbang 4, 6803 gram Lactose Broth
2. Dilarutkan kedalam labu Erlenmeyer sampai volume larutan 400ml
3. Dipipet sebanyak 9 ml Lactose broth double strength dan dimasukkan kedalam 2
tabung reaksi yang berbeda yang sebelumnya sudah dimasukkan tabung durham
terbalik. Sumbat dengan kassa.
4. Disterilisasi media tersebut menggunakan autoclave.
5. Dibiarkan suhu dan tekanan naik hingga mencapai suhu 121°C dan tekanan 1 atm
selama ±1jam
5. Dibiarkan suhu dan tekanan naik hingga mencapai suhu 121°C dan tekanan 1 atm
selama ±1jam
C. UJI SANGKAAN (PERSUMTIVE TEST)
1. Dipipet sampel air bak asrama sebanyak 25 mL dari 100 ml sampel, dimasukkan
kedalam erlenmeyer 250 mL yang telah berisi 225 mL aquadest steril.
2. Dipipet 1 ml dari sampel air bak asrama yang terdapat dalam 250 mL kedalam tabung
reaksi yang berisi 9 ml aquadest steril. (tabung reaksi pertama)
3. Dipipet 1 ml dari sampel air bak asrama yang terdapat dalam tabung reaksi pertama
kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquadest steril. (tabung reaksi kedua)
4. Dipipet 5 ml sampel air bak asrama dari erlenmeyer 250 mL kedalam 3 tabung reaksi
yang berbeda yang berisi 5ml media Lactose Broth Single Strength yang sebelumnya
sudah dimasukkan tabung durham terbalik.
5. . Dipipet 5 ml sampel air bak asrama dari tabung reaksi pertama kedalam 3 tabung
reaksi yang berbeda yang berisi 5ml media Lactose Broth Single Strength yang
sebelumnya sudah dimasukkan tabung durham terbalik
6. . Dipipet 5 ml sampel air bak asrama dari tabung reaksi kedua kedalam 3 tabung reaksi
yang berbeda yang berisi 5ml media Lactose Broth Single Strength yang sebelumnya
sudah dimasukkan tabung durham terbalik
7. Disimpan semua tabung pada lemari pengeram (incubator) pada suhu 36 ±1°C selama
24-48jam.
8. Dicatat jumlah tabung yang membentuk gas pada masing masing tabung setelah 24 jam,
dan simpan kembali tabung ke dalam incubator pada suhu 36 ±1°C selama 24 jam
selanjutnya dan catat jumlah tabung yang membentuk gas pada waktu 2x24jam.
D. PEMBUATAN MEDIA BRILLIANT GREEN LACTOSE BILE BROTH 2%
1. Ditimbang sebanyak 29.2000 gram BGLBB
2. Dilarutkan kedalam labu Erlenmeyer sampai volume larutan 500ml
3. Dipanaskan dalam suhu hangat
4. Dipipet 10ml media BGLBB 2% tersebut dan dimasukkan kedalam 9 tabung reaksi yang
berbeda yang sebelumnya sudah dimasukkan tabung durham terbalik.
5. Disterilisasi media tersebut menggunakan autoclave.
6. Dibiarkan suhu dan tekanan naik hingga mencapai suhu 121°C dan tekanan 1 atm
selama ±1jam
E. UJI PENEGASAN (CONFIRMED TEST)
1. Dipindahkan sebanyak 1 sengkelit dari tiap tabung yang membentuk gas ke dalam tabung
yang berisi 10ml BGLBB 2% dengan menggunakan ose
2. Dimasukkan semua tabung kedalam lemari pengeram (incubator) pada suhu 36±1 °C
selama 24-48jam.
Adanya gas pada tabung BGLBB 2% memperkuat adanya bakteri E.coli dalam contoh.
3. Dicatat jumlah tabung yang membentuk gas pada uji penegasan di masing masing tabung
F. PEMBUATAN MEDIA ENDO AGAR
1. Ditimbang endo agar 13.2600 gram
2. Dilarutkan di dalam labu Erlenmeyer dengan aquadest hingga volume larutan 340 ml.
3. Dipanaskan dalam suhu hangat
4. Dipipet 15 ml media endo agar tersebut dan dimasukkan kedalam 3 tabung reaksi yang
berbeda
5. Disterilisasi media tersebut menggunakan autoclave.
6. Dibiarkan suhu dan tekanan naik hingga mencapai suhu 121°C dan tekanan 1 atm
selama ±1jam
G. UJI KESEMPURNAAN (COMPLETED TEST)
1. Dipindahkan 15 ml endo agar dari tabung reaksi ke cawan petri secara aseptic.
2. Disterilkan kawat ose dengan cara dipanaskan hingga berpijar diatas api mulai dari
pangkal hingga ujung kawat ose
3. Dibuka sumbat kapas, dipanaskan mulut tabung diatas api sambil digerakkan ke
kanan-kiri sebanyak 2 kali
4. Diambil sedikit biakan dari media BGLBB 2% didalam tabung oleh bagian sudut
kawat yang sudah dipijarkan. Pada saat pengambilan dianjurkan untuk menempelkan
kawat ose panas di pinggir tabung agar tidak terlalu panas.
5. Diambil cawan petri yang berisi media endo agar yang sudah mengeras
6. Dioles biakan di kawat ose tersebut kedalam cawan petri yang berisi media endo agar
pada bagian atas, bawah, kanan, kiri dan tengah sebanyak 5 kali olesan. Diberi label.
7. Dimasukkan semua cawan petri kedalam lemari pengeram (incubator) pada suhu 36±1 °C
selama 24-48jam. Adanya goresan logam yang mengkilap pada cawan petri yang berisi
media endo agar memperkuat adanya bakteri E.coli dalam contoh

PENGAMATAN
Pembuatan Lactose Broth

Data Penimbangan

Data penimbangan Lactose Broth Double Strength


Bobot kaca arloji + zat = 42, 9618 gram
Bobot kaca arloji kosong = 38, 2815 gram
Bobot zat = 4, 6803 gram
Data sterilisasi pertama

Sterilisasi Kering

Oven

Jam masuk = 14:04 WIB

Jam Keluar = 15:05 WB

Sterilisasi Basah

Autoclave Hijau

Jam masuk = 13.50 WIB


Jam mendesis = 14.20 WIB
Jam sterilisasi = 14.34 WIB
Jam selesai sterilisasi = 14.49 WIB
Jam keluar = WIB

Autoclave Silver

Jam masuk = 14.15 WIB


Jam mendesis = 14.26 WIB
Jam sterilisasi = 14.44 WIB
Jam selesai sterilisasi = 14.59 WIB
Jam keluar =id-ID&s 15.13 WIB

Tabel Hasil uji pendugaan

Pembuatan BGLBB 2%
Bobot kaca arloji + zat = 69, 1235 gram
Bobot kaca arloji kosong = 39, 9232 gram
Bobot zat = 29, 2003 gram

Sterilasi kedua
Autoclave Hijau
Jam masuk = 14.37 WIB
Jam mendesis = 14.49 WIB
Jam sterilisasi = 14.59 WIB
Jam selesai sterilisasi = 15.14 WIB
Jam keluar = WIB

Pembuatan endo Agar


Bobot kaca arloji + zat = 50,1307 gram
Bobot kaca arloji kosong = 36, 8701 gram
Bobot zat = 13, 2606 gram
Sterilasi ketiga
Sterilisasi Kering
Oven
Jam masuk = 14:03 WIB

Jam Keluar = 15:03 WB

Sterilisasi Basah
Autoclave Hijau
Jam masuk = 14.27 WIB
Jam mendesis = 14.30 WIB
Jam sterilisasi = 14.45 WIB
Jam selesai sterilisasi = WIB
Jam keluar = WIB

SAMPEL 10-1 10-2 10-3 APM

X. DAFTAR PUSTAKA
1992. Standar Nasional Indonesia 01-2897-1992 ICS . Jakarta : Dewan Standarisasi Nasional

Santika , Sri Sumestri . 1987. METODA PENELITIAN AIR. Surabaya : Usaha Nasional

Fittonia, Elgina. 1998. Analisis Bakteri Coliform dalam Air es. Depok : Fakultas MIPA
Universitas Indonesia.

Prakasa, Yudi & Srikandi. 2012. Diktat Mikrobiologi. Bogor : SMK Analis Kimia Nusa
Bangsa.

Insani, Ades Terapina. 2012. Diktat Teknik Pengambilan Sampel. Bogor : SMK Analis
Kimia Nusa Bangsa.

Adam,MR.2001. Microbiology of Fermented Food .Elsivier Applied Science Publisher,Ltd.


New York.

Buchanan,RE. & Gibbons,NE.2003. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology.


The William & Wilkins Company Baltimore.USA.

Burrows, W., J.M. Moulder, and R.M. Lewert. 2004. Texbook of Microbiology. W.B.
Saunders Company. Philadelphia.

Cappuccino,JG.& Sherman,N. 2000. Microbiology: A Laboratory Manual. The Benjamin/


Cummings Publishing Company,Inc. California.

Colome,JS. Et al. 2001. Laboratory Exercises in Microbiology. West Publishing Company.


New York.

Cowan,ST. 2004. Manual for the Identification of Medical Fungi. Cambridge University
Press. London.

Fardiaz,Srikandi.2002. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Lim,D. 2006. Microbiology. McGraw-Hill. New York.

Prescott, L.M. 2003. Microbiology. Mc Graw Hill. New York.

Ratna, Siri .2012. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur dasar Laboratorium.
PT Gramedia,Jakarta.

Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai