Disusun Oleh:
Kelompok :2
Tk/Reguler : 1/B
Tanggal : 23 Maret 2021
Dosen Pembimbing : FAIZAL.R.SOEHARTO,S.Si.,M.KKK
TUJUAN PRAKTIKUM
METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat Bahan
Colony Counter
Inkubator
B. PROSEDUR DAN HASIL PENGAMATAN
Prosedur ditulis dalam bentuk diagram/skema prosedur ataupun bentuk video/foto (beri
penjelasan di kolom prosedur kerja). Lembar pada bagian ini dibagi menjadi dua bagian (kanan
adalah hasil praktikum dan kiri adalah prosedur praktikum)
dibuat duplo.
PEMBAHASAN
Mikroba dapat dijumpai pada berbagai jenis bahan makanan, baik makanan yang berbentuk padat
maupun makanan yang berbentuk cair. Untuk mengetahui jumlah bakteri yang terkandung 1 gram
sampel bahan makanan padat atau 1 ml bahan makanan cair yang diperiksa, maka perlu dilakukan
pengenceran sampel tersebut. Hasil pengenceran ini kemudian diinokulasikan pada medium
lempeng dan diinkubasikan. Setelah masa inkubasi, jumlah koloni bakteri dihitung dengan
memperhatikan faktor pengencerannya. Air yang dikonsumsi oleh manusia berasal dari sumber
permukaan dan sumber dalam tanah.
Pertumbuhan bakteri dengan berbagai cara yang salah satunya yaitu uji angka lempeng total.
Pengukuran dengan platting technique (uji angka lempeng total) merupakan metode perhitungan
jumlah sel tampak (visible) dan didasarkan pada asumsi bahwa bakteri hidup akan tumbuh,
membelah, dan memproduksi satu koloni tunggal. Satuan perhitungan yang dipakai adalah CFU
(Colony Forming Unit) dengan cara membuat seri pengenceran sampel dan menumbuhkan sampel
pada media padat. Pengukuran dilakukan pada plate dengan jumlah koloni berkisar 25-250 atau 30-
300.
Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada pada suatu sampel,
umumnya dikenal dengan Angka Lempeng Total (ALT). Uji Angka Lempeng Total (ALT) dan lebih
tepatnya ALT aerob mesofil atau anaerob mesofil menggunakan media padat dengan hasil akhir
berupa koloni yang dapat diamati secara visual berupa angka dalam koloni (CFU) per ml/gram atau
koloni/100ml. Cara yang digunakan antara lain dengan cara tuang, cara tetes, dan cara sebar (BPOM,
2008).
Prinsip pengujian Angka Lempeng Total menurut Metode Analisis Mikrobiologi (MA PPOM
61/MIK/06) yaitu pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah cuplikan diinokulasikan pada
media lempeng agar dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai. Pada pengujan Angka
Lempeng Total digunakan PDF (Pepton Dilution Fluid) sebagai pengencer sampel dan menggunakan
PCA (Plate Count Agar) sebagai media padatnya. Uji angka lempeng total merupakan metode yang
umum digunakan untuk menghitung adanya bakteri yang terdapat dalam sediaan yang diperiksa. Uji
angka lempeng total dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik cawan tuang (pour plate) dan
teknik sebaran (spread plate). Pada prinsipnya dilakukan pengenceran terhadap sediaan yang
diperiksa kemudian dilakukan penanaman pada media lempeng agar. Jumlah koloni bakteri yang
tumbuh pada lempeng agar dihitung setelah inkubasi pada suhu dan waktu yang sesuai. Perhitungan
dilakukan terhadap petri dengan jumlah koloni bakteri antara 30-300. Angka lempeng total
dinyatakan sebagai jumlah koloni bakteri hasil perhitungan dikalikan faktor pengenceran. Prinsip dari
metode cawan tuang adalah bila sel ditumbuhkan pada medium, maka mikroba tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan kemudian dihitung tanpa
menggunakan mikroskop.
a. Susunan makanan harus terpenuhi untuk pertumbuhan bakteri, missal sumber nitrogen dan
sumber karbon.
Keuntungan dan Kelemahan dari ALT Keuntungan dari metode pertumbuhan agar atau metode uji
Angka Lempeng Total adalah dapat mengetahui jumlah mikroba yang dominan. Keuntungan lainnya
dapat diketahui adanya mikroba jenis lain yang terdapat dalam sampel. Adapun kelemahan dari
metode ini adalah : 1. Kemungkinan terjadinya koloni yang berasal lebih dari satu sel mikroba,
seperti pada mikroba yang berpasangan, rantai atau kelompok sel. 2. Kemungkinan ini akan mem-
perkecil jumlah sel mikroba yang sebenarnya. Kemungkinan ada jenis mikroba yang tidak dapat
tumbuh karena penggunaan jenis media agar, suhu, pH, atau kandungan oksigen selama masa
inkubasi. 3. Kemungkinan ada jenis mikroba tertentu yang tumbuh menyebar di seluruh permukaan
media agar sehingga menghalangi mikroba lain. Hal ini akan mengakibatkan mikroba lain tersebut
tidak terhitung. 4. Penghitungan dilakukan pada media agar yang jumlah populasi mikroba antara
30-300 koloni. Bila jumlah populasi kurang dari 30 koloni akan menghasilkan peng-hitungan yang
kurang teliti secara statistic, namun bila lebih dari 300 koloni akan menghasilkan hal yang sama
karena terjadi persaingan diantara koloni. Penghitungan populasi mikroba dapat dilakukan setelah
masa inkubasi yang umumnya mem-butuhkan waktu 24 jam atau lebih
KESIMPULAN
Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada pada suatu sampel,
umumnya dikenal dengan Angka Lempeng Total (ALT). Uji Angka Lempeng Total (ALT) dan lebih
tepatnya ALT aerob mesofil atau anaerob mesofil menggunakan media padat dengan hasil akhir
berupa koloni yang dapat diamati secara visual berupa angka dalam koloni (CFU) per ml/gram atau
koloni/100ml. Cara yang digunakan antara lain dengan cara tuang, cara tetes, dan cara sebar.
Prinsip pengujian Angka Lempeng Total menurut Metode Analisis Mikrobiologi (MA PPOM
61/MIK/06) yaitu pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah cuplikan diinokulasikan pada
media lempeng agar dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai.
REFERENSI
Buku: Radji M, 2011, Buku Ajar Mikrobiologi Farmasi dan Kedokteran, EGC.