Anda di halaman 1dari 22

Laporan Praktikum Bakteriologi

“Menghitung Jumlah Koloni Pada Air Sumur Dengan


Metode Total Plate Count (TPC)”

DISUSUN OLEH :

NAMA : SOFIAH NUR NASUTION


NIM : P07534021043
KELOMPOK : III/2A

Jurusan Teknologi Laboratorium Medis


Poltekkes Kemenkes Medan
2023
“ Menghitung Jumlah Koloni Air Sumur Dengan Metode Total
Plate Count (TPC)”

I. Tujuan Praktikum
1. Untuk menghitung jumlah koloni pada air sumur dengan metode Total Plate
Count (TPC).
2. Untuk melakukan analisa kuantitatif dengan metode TPC
II. Prinsip Praktikum
Jumlah mikroorganisme yang terdapat dalam sampel diencerkan hingga
tingkat pengenceran yang ditentukan kemudian dilanjutkan dengan
menumbuhkan mikroba hasil pengenceran pada media agar datar dalam cawan
pentri untuk dihitung
III.Dasar Teori
Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung
jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan. Bakteri
merupakan organisme uniselular yang tumbuh dengan cara pembelahan biner
yaitu satu sel membelah secara simetris. Mikroorganisme akan selalu berada
disekitar kita dalam jumlah yang banyak di lingkungan. Pengukuan kuantitatif
mikroorganisme sering digunakan untuk berbagai keperluan penelitian
mikrobiologi. Tujuan metode perhitungan ini adalah untuk memperkirakan
konsentrasi atau jumlah mikroorganisme pada suatu sampel dengan menghitung
jumlah koloni yang ingin diketahui. (Ben-David and Davidson, 2014). Terdapat
dua metode perhitungan yang digunakan yaitu perhitungan secara langsung dan
perhitungan secara tidak langsung. Perhitungan jumlah bakteri secara langsung
digunakan untuk menentukan jumlah bakteri keseluruhan baik yang mati maupun
yang hidup. Sedangkan perhitungan bakteri secara tidak langsung digunakan
untuk menentukan jumlah bakteri yang hidup saja. Perhitungan langsung
misalnya dilakukan dengan menghitung kekeruhan (turbidity) menggunakan alat
spektrofotometer. Perhitungan tidak langsung bisa diakukan dengan metode TPC
(Total Plate Count), Filtrasi, Perhitungan Mikroskopis, dan MPN (The Most
Probable Number). Pada praktikum kali ini metode yang digunakan untuk
menghitung mikroorganisme adalah metode TPC. (Rosmania and Yanti, 2020).
Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroba yang masih hidup
pada media agar, sehingga mikroba akan berkembang biak dan membentuk
koloniyang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan
mikroskop. Sebelum dilakukan perhitungan, terlebih dahulu dilakukan
pengenceran sampel, pengenceran dilakukan secara bertingkat dengan tujuan
untuk memperkecilmikroorganisme yang tersuspensi dalam sampel. Seperti yang
kita tahu bahwa jumlah mikroba dalam suatu sampel bisa sangat banyak dan bisa
sangat sulit untuk diamati. Oleh karena itu, dilakukan pengenceran sehingga
jumlah mikroorganisme lebih sedikit dan mudah untuk diamati. Metode TPC
dapat dibedakan menjadi dua yaitu pour plate (cawan tuang) dan spread plate
(cawan sebar). Spread plate dilakukan dengan menyebarkan sampel yang telah
diencerkan atas cawan agar datar sedang pour plate dilakukan dengan
memindahkan sampel dengan pipet steril ke cawan steril kemudian agar yang
telah dilelehkan ditambahkan dan dicampurkan dicawa dengan gerakan rotasi.
Pada metode pour plate, suhu harus dikrontrol untuk menghindari kematian
mikroorganisme dan umumnya antara 40℃ - 45℃ . (Yunita, Hendrawan and
Yulianingsih, 2015).

IV. Metode Percobaan


 Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Bunsen
4. Cawan Petri
5. Pipet Ukur
6. Inkubator
 Bahan
1. Sampel ( air sumur)
2. Mueller Hinton Agar
3. Aquadest
 Langkah Kerja
a) Preparasi sampel
1. Pastikan botol gelas sebagai pengambilan sampel steril dengan
mencuci dengan aquades
2. Kemudian sampel diambil pada kedalaman 20 cm dibawah permukaan
air dan bagian tengah dan juga dasar sumur dengan memperhatikan
jangan sampai endapan dasar sungai/ sedimen tidak terambil.
a) Prosedur pengenceran sampel
1. Sediakan sampel dan aquades
2. Kemudian untuk pengenceran 10-2 kali dibutuhkan 2 tabung reaksi
yaitu untuk pengenceran 10-1 dan pengenceran 10-2
3. Untuk pengenceran 10-1 pipet 9 ml aquades dan pipet 1 ml sampel
masukkan ke dalam tabung 1 (P1)
4. Untuk pengenceran 10-2 pipet 9 ml aquades dan pipet 1 ml dari P1
dan masukkan ke dalam tabung 2 (P2)
b) Prosedur Pour Plate Method
1. Sediakan 3 petridish dan alat yang akan digunakan
2. Pipet suspensi sel sebanyak 1 ml dan masukkan kedalam masing"
petridish dimulai dari pengenceran 10-2, 10-1 hingga ke sampel.
3. Tuangkan media agar yang hangat (suhu 45 – 50 oC) ke cawan yang
telah berisi suspensi bakteri tersebut dan tutup.
4. Homogenkan campuran media dan suspensi dengan cara goyangkan
atau putar cawan petri secara perlahan membentuk angka delapan (8)
di atas meja yang rata dalam kondisi aseptis
5. Setelah agar memadat cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik
pada suhu kamar ataupun inkubator selama 2 x 24 jam. Amati
pertumbuhannya.
V. Hasil dan Pembahasan
Hasil Praktikum
 Sampel Air Sumur
Pengenceran Hari Pertama Hari Kedua Total Koloni
Sampel murni 834 834 + 172 1006
10-1 219 219 + 8 227
10-2 112 112 +17 129
Perhitungan Total Plate Count adalah sebagai berikut :
( 1006× 4 ) + ( 227 ×10 ) +(129× 100)
Jumlah Koloni =
3
4.024+ 2.270+12.900
=
3
= 6.398 koloni/ml
Pembahasan :
Pada praktikum yang telah dilakukan sebelumnya semua alat telah disterilkan
dahulu sehingga tidak mempengaruhi hasil akhir. Dimana strerilisasi adalah suatu
proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau didalam suatu
benda. Pmenggunakan metode total plate count (TPC). Metode ini merupakan
analisa untuk menguji cemaran mikroba dengan menggunaan metode pengenceran
dan metode cawan tuang, metode cawan tuang adalah metode per plate. Metode ini
dilakukan dengan mengencerkan sumber isolate yang telah diketahui beratnya ke
dalam 9 ml larutan garam fisiologis, larutan yang digunakan sekitar 1 ml suspense ke
dalam cawan petri steril, dilanjutkan dengan menuangkan media penyubur (nutrient
agar), NA / media penyubur merupakan nutrisi untuk makanan mikroba. Dari hasil
percobaan yang dilakukan didapatkan hasil yang berbeda-beda dari tiap-tiap cawan
petri yaitu pada cawan petri P1( pengenceran 10-1 ) lebih banyak mikroba yang
ditemukan dibanding dengan cawan petri P2( pengenceran 10-2). Dengan ini dapat
disimplkan bahwa semakin tinggi tingkat pengenceran yang dilakukan maka semakin
sedikit mikroba yang tumbuh dalam media. Dari hasil penelitian kelompok kami
yaitu air sumur, Dapat kita lihat pada pengenceran 10-2 didapatkan pehitungan
koloni sebanyak 129, pada pengenceran 10-1 didapatkan hasil perhitungan sebanyak
227 koloni, Dilakukan pengenceran sampai 10-2 berfungsi untu mengurangi jumlah
mikroba. Dan dapat melihat perbedaan mikroba yang tumbuh atau baerkembang dari
pengenceran 10-1dan 10-2. Serta bertujuan untuk memperkecil jumlah mikroba yang
tersuspensi dalam cairan sehingga untuk membantu perhitungan jumlah mikroba.
Dalam melakukan percobaan dilakukan beberapa perlakuan yaitu memanaskan
pinggiran cawan petri agar bakteri yang telah diinginkan tidak tumbuh dan
mencegah terjadinya kontaminasi. Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui
populasi kuman atau jumlah bakteri dalam suatu bahan, misalnya air, makanan dan
minuman. Cara perhitungan ini didasarkan pada anggapan bahwa sel-sel
mikroorganisme yang terdapat dalam sampel atau bahan jika dicampur atau
dibiakkan masing-masing akan membentuk koloni yang Nampak dan terpisah. Jadi
yang terhitung adalah kuman yang hidup (viable) dan dapat tumbuh membentuk
koloni dalam suasana yang disediakan. Populasi kuman yang ditentukan (dihitung)
per-ml untuk bahan cair dan per-gram untuk bahan padat.
KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
mikroorganisme pada sampel dengan jumlah yang berbeda beda. Dimana semakin
tinggi tingkat pengenceran yang dilakukan maka semakin sedikit mikroba yang
tumbuh dalam media.
 Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang
masih hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme akan
berkembang biak dan membentuk koloni.
 Pengenceran bertujuan untuk memperkeci atau mengurangi jumlah
mikroba yang tercupensi dalam cairan sehingga membantu untuk
mempermudah perhitungan jumlah mikroba.
 Total jumlah bakteri terhadap air sumur adalah 6.398 CFU/ml dengan
(P1) adalah 2.270 CFU/ml dan (P2) 12.900 CFU/ml
DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, Srikandi.2012. Perhitungan Jumlah Bakteri Dengan Metode Total Plate


Count
Yunita, M., Hendrawan, Y., dan Yulianingsih., R. (2015). Analisis Kualitatif
Mikrobiologi Pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia
Berdasarkan TPC (Total Plate Count) Dengan Metode Pour Plate. Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis dan Biosistem.
Laporan Praktikum Bakteriologi

“Menghitung Jumlah Koloni Pada Urine Dengan Metode Total


Plate Count (TPC)”

DISUSUN OLEH :

NAMA : SOFIAH NUR NASUTION


NIM : P07534021043
KELOMPOK : III/2A

Jurusan Teknologi Laboratorium Medis


Poltekkes Kemenkes Medan
2023
“Menghitung Jumlah Koloni Urine Dengan Metode Total Plate Count
(TPC)”

I. Tujuan Praktikum
1. Untuk menghitung jumlah koloni dalam sampel ( urine, air sumur, minuman peyegar )
dengan metode Total Plate Count (TPC).
2. Untuk melakukan analisa kuantitatif dengan metode TPC
II. Prinsip Praktikum
Jumlah mikroorganisme yang terdapat dalam sampel diencerkan hingga tingkat
pengenceran yang ditentukan kemudian dilanjutkan dengan menumbuhkan mikroba hasil
pengenceran pada media agar datar dalam cawan pentri untuk dihitung
III.Dasar Teori
Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroba yang masih hidup pada
media agar, sehingga mikroba akan berkembang biak dan membentuk koloniyang dapat
dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Sebelum
dilakukan perhitungan, terlebih dahulu dilakukan pengenceran sampel, pengenceran
dilakukan secara bertingkat dengan tujuan untuk memperkecilmikroorganisme yang
tersuspensi dalam sampelPerhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk
menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan. Bakteri
merupakan organisme uniselular yang tumbuh dengan cara pembelahan biner yaitu satu
sel membelah secara simetris. Mikroorganisme akan selalu berada disekitar kita dalam
jumlah yang banyak di lingkungan. Pengukuan kuantitatif mikroorganisme sering
digunakan untuk berbagai keperluan penelitian mikrobiologi. Tujuan metode perhitungan
ini adalah untuk memperkirakan konsentrasi atau jumlah mikroorganisme pada suatu
sampel dengan menghitung jumlah koloni yang ingin diketahui. (Ben-David and
Davidson, 2014). Terdapat dua metode perhitungan yang digunakan yaitu perhitungan
secara langsung dan perhitungan secara tidak langsung. Perhitungan jumlah bakteri secara
langsung digunakan untuk menentukan jumlah bakteri keseluruhan baik yang mati
maupun yang hidup. Sedangkan perhitungan bakteri secara tidak langsung digunakan
untuk menentukan jumlah bakteri yang hidup saja. Perhitungan langsung misalnya
dilakukan dengan menghitung kekeruhan (turbidity) menggunakan alat spektrofotometer.
Perhitungan tidak langsung bisa diakukan dengan metode TPC (Total Plate Count),
Filtrasi, Perhitungan Mikroskopis, dan MPN (The Most Probable Number). Pada
praktikum kali ini metode yang digunakan untuk menghitung mikroorganisme adalah
metode TPC. (Rosmania and Yanti, 2020).
Seperti yang kita tahu bahwa jumlah mikroba dalam suatu sampel bisa sangat banyak
dan bisa sangat sulit untuk diamati. Oleh karena itu, dilakukan pengenceran sehingga
jumlah mikroorganisme lebih sedikit dan mudah untuk diamati. Metode TPC dapat
dibedakan menjadi dua yaitu pour plate (cawan tuang) dan spread plate (cawan sebar).
Spread plate dilakukan dengan menyebarkan sampel yang telah diencerkan atas cawan
agar datar sedang pour plate dilakukan dengan memindahkan sampel dengan pipet steril
ke cawan steril kemudian agar yang telah dilelehkan ditambahkan dan dicampurkan
dicawa dengan gerakan rotasi. Pada metode pour plate, suhu harus dikrontrol untuk
menghindari kematian mikroorganisme dan umumnya antara 40℃ - 45℃ . (Yunita,
Hendrawan and Yulianingsih, 2015).

IV. Metode Percobaan


 Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Bunsen
4. Cawan Petri
5. Pipet Ukur
6. Inkubator
 Bahan
1. Sampel ( urine)
2. Mueller Hinton Agar
3. Aquadest
 Langkah Kerja
a) Prosedur pengenceran sampel
1. Sediakan sampel dan aquades
2. Kemudian untuk pengenceran 10-2 kali dibutuhkan 2 tabung reaksi yaitu untuk
pengenceran 10-1 dan pengenceran 10-2
3. Untuk pengenceran 10-1 pipet 9 ml aquades dan pipet 1 ml sampel masukkan ke
dalam tabung 1 (P1)
4. Untuk pengenceran 10-2 pipet 9 ml aquades dan pipet 1 ml dari P1 dan masukkan
ke dalam tabung 2 (P2)
b) Prosedur Pour Plate Method
1. Sediakan 3 petridish dan alat yang akan digunakan
2. Pipet suspensi sel sebanyak 1 ml dan masukkan kedalam masing" petridish
dimulai dari pengenceran 10-2, 10-1 hingga ke sampel.
3. Tuangkan media agar yang hangat (suhu 45 – 50 oC) ke cawan yang telah berisi
suspensi bakteri tersebut dan tutup.
4. Homogenkan campuran media dan suspensi dengan cara goyangkan atau putar
cawan petri secara perlahan membentuk angka delapan (8) diatas meja yang rata
dalam kondisi aseptis
5. Setelah agar memadat cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu
kamar ataupun inkubator selama 2 x 24 jam. Amati pertumbuhannya.
V. Hasil dan Pembahasan
Hasil Praktikum
 Sampel Urine
VI. Pengenceran Hari Pertama Hari Kedua Total Koloni
Sampel murni 510 510 510
10-1 486 486 486
10-2 161 161+ 6 167
Perhitungan Total Plate Count adalah sebagai berikut :
( 510× 4 )+ ( 486 ×10 )+(167 ×100)
Jumlah Koloni =
3
2.040+4.860+16.700
=
3
= 7.866 koloni/mL
Pembahasan :
Pada praktikum yang telah dilakukan sebelumnya semua alat telah disterilkan
dahulu sehingga tidak mempengaruhi hasil akhir. Dimana strerilisasi adalah suatu proses
untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau didalam suatu benda.
Pmenggunakan metode total plate count (TPC). Metode ini merupakan analisa untuk
menguji cemaran mikroba dengan menggunaan metode pengenceran dan metode cawan
tuang, metode cawan tuang adalah metode per plate. Metode ini dilakukan dengan
mengencerkan sumber isolate yang telah diketahui beratnya ke dalam 9 ml larutan garam
fisiologis, larutan yang digunakan sekitar 1 ml suspense ke dalam cawan petri steril,
dilanjutkan dengan menuangkan media penyubur (nutrient agar), NA / media penyubur
merupakan nutrisi untuk makanan mikroba. Dari hasil percobaan yang dilakukan
didapatkan hasil yang berbeda-beda dari tiap-tiap cawan petri yaitu pada cawan petri
P1( pengenceran 10-1 ) lebih banyak mikroba yang ditemukan dibanding dengan cawan
petri P2( pengenceran 10-2). Dengan ini dapat disimplkan bahwa semakin tinggi tingkat
pengenceran yang dilakukan maka semakin sedikit mikroba yang tumbuh dalam media.
Dari hasil penelitian kelompok kami yaitu air sumur, Dapat kita lihat pada pengenceran
10-2 didapatkan pehitungan koloni sebanyak 167, pada pengenceran 10-1 didapatkan
hasil perhitungan sebanyak 510 koloni, Dilakukan pengenceran sampai 10-2 berfungsi
untu mengurangi jumlah mikroba. Dan dapat melihat perbedaan mikroba yang tumbuh
atau baerkembang dari pengenceran 10-1 dan 10-2. Serta bertujuan untuk memperkecil
jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan sehingga untuk membantu perhitungan
jumlah mikroba. Dalam melakukan percobaan dilakukan beberapa perlakuan yaitu
memanaskan pinggiran cawan petri agar bakteri yang telah diinginkan tidak tumbuh dan
mencegah terjadinya kontaminasi. Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui populasi
kuman atau jumlah bakteri dalam suatu bahan, misalnya air, makanan dan minuman. Cara
perhitungan ini didasarkan pada anggapan bahwa sel-sel mikroorganisme yang terdapat
dalam sampel atau bahan jika dicampur atau dibiakkan masing-masing akan membentuk
koloni yang Nampak dan terpisah. Jadi yang terhitung adalah kuman yang hidup (viable)
dan dapat tumbuh membentuk koloni dalam suasana yang disediakan. Populasi kuman
yang ditentukan (dihitung) per-ml untuk bahan cair dan per-gram untuk bahan padat.
KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
mikroorganisme pada sampel dengan jumlah yang berbeda beda. Dimana semakin tinggi
tingkat pengenceran yang dilakukan maka semakin sedikit mikroba yang tumbuh dalam
media.
 Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih
hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan
membentuk koloni.
 Pengenceran bertujuan untuk memperkeci atau mengurangi jumlah mikroba yang
tercupensi dalam cairan sehingga membantu untuk mempermudah perhitungan
jumlah mikroba.
 Total jumlah bakteri terhadap urine adalah 7.866 CFU/ml dengan (P1) adalah
4.860 CFU/ml dan (P2) 16.700 CFU/ml
DAFTAR PUSTAKA

Yunita, M., Hendrawan, Y., dan Yulianingsih., R. (2015). Analisis Kualitatif


Mikrobiologi Pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia
Berdasarkan TPC (Total Plate Count) Dengan Metode Pour Plate. Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis dan Biosistem.
Cahyono, D., M. C. Padaga, dan M. E. Sawitri. 2013. Kajian Kualitas Mikrobiologis
(Total Plate Count (TPC), Enterobacteriea dan Staphylococcus aureus) Susu
Sapi Segar di Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Ternak
Laporan Praktikum Bakteriologi

“Menghitung Jumlah Koloni Pada Minuman Penyegar Dengan


Metode Total Plate Count (TPC)”

DISUSUN OLEH :

NAMA : SOFIAH NUR NASUTION


NIM : P07534021043
KELOMPOK : III/2A

Jurusan Teknologi Laboratorium Medis


Poltekkes Kemenkes Medan
2023
“ Menghitung Jumlah Koloni Minuman Penyegar Dengan Metode Total
Plate Count (TPC)”

I. Tujuan Praktikum
3. Untuk menghitung jumlah koloni dalam sampel ( urine, air sumur, minuman peyegar )
dengan metode Total Plate Count (TPC).
4. Untuk melakukan analisa kuantitatif dengan metode TPC
II. Prinsip Praktikum
Jumlah mikroorganisme yang terdapat dalam sampel diencerkan hingga tingkat
pengenceran yang ditentukan kemudian dilanjutkan dengan menumbuhkan mikroba hasil
pengenceran pada media agar datar dalam cawan pentri untuk dihitung
III.Dasar Teori
Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung jumlah
koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan. Bakteri merupakan organisme
uniselular yang tumbuh dengan cara pembelahan biner yaitu satu sel membelah secara
simetris. Mikroorganisme akan selalu berada disekitar kita dalam jumlah yang banyak di
lingkungan. Pengukuan kuantitatif mikroorganisme sering digunakan untuk berbagai
keperluan penelitian mikrobiologi. Tujuan metode perhitungan ini adalah untuk
memperkirakan konsentrasi atau jumlah mikroorganisme pada suatu sampel dengan
menghitung jumlah koloni yang ingin diketahui. (Ben-David and Davidson, 2014).
Terdapat dua metode perhitungan yang digunakan yaitu perhitungan secara langsung dan
perhitungan secara tidak langsung. Perhitungan jumlah bakteri secara langsung digunakan
untuk menentukan jumlah bakteri keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup.
Sedangkan perhitungan bakteri secara tidak langsung digunakan untuk menentukan
jumlah bakteri yang hidup saja. Perhitungan langsung misalnya dilakukan dengan
menghitung kekeruhan (turbidity) menggunakan alat spektrofotometer. Perhitungan tidak
langsung bisa diakukan dengan metode TPC (Total Plate Count), Filtrasi, Perhitungan
Mikroskopis, dan MPN (The Most Probable Number). Pada praktikum kali ini metode
yang digunakan untuk menghitung mikroorganisme adalah metode TPC. (Rosmania and
Yanti, 2020).
Prinsip dari hitungan cawan atau Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel
mikroba yang masih hidup pada media agar, sehingga mikroba akan berkembang biak
dan membentuk koloniyang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa
menggunakan mikroskop. Sebelum dilakukan perhitungan, terlebih dahulu dilakukan
pengenceran sampel, pengenceran dilakukan secara bertingkat dengan tujuan untuk
memperkecilmikroorganisme yang tersuspensi dalam sampel. Seperti yang kita tahu
bahwa jumlah mikroba dalam suatu sampel bisa sangat banyak dan bisa sangat sulit untuk
diamati. Oleh karena itu, dilakukan pengenceran sehingga jumlah mikroorganisme lebih
sedikit dan mudah untuk diamati. Metode TPC dapat dibedakan menjadi dua yaitu pour
plate (cawan tuang) dan spread plate (cawan sebar). Spread plate dilakukan dengan
menyebarkan sampel yang telah diencerkan atas cawan agar datar sedang pour plate
dilakukan dengan memindahkan sampel dengan pipet steril ke cawan steril kemudian
agar yang telah dilelehkan ditambahkan dan dicampurkan dicawa dengan gerakan rotasi.
Pada metode pour plate, suhu harus dikrontrol untuk menghindari kematian
mikroorganisme dan umumnya antara 40℃ - 45℃ . (Yunita, Hendrawan and
Yulianingsih, 2015).

IV. Metode Percobaan


 Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Bunsen
4. Cawan Petri
5. Pipet Ukur
6. Inkubator
 Bahan
1. Sampel ( urine)
2. Nutrient Agar (NA)
3. Aquadest
 Langkah Kerja
a. Prosedur pengenceran sampel
1. Sediakan sampel dan aquades
2. Kemudian untuk pengenceran 10-2 kali dibutuhkan 2 tabung reaksi yaitu untuk
pengenceran 10-1 dan pengenceran 10-2
3. Untuk pengenceran 10-1 pipet 9 ml aquades dan pipet 1 ml sampel masukkan ke
dalam tabung 1 (P1)
4. Untuk pengenceran 10-2 pipet 9 ml aquades dan pipet 1 ml dari P1 dan masukkan
ke dalam tabung 2 (P2)
b. Prosedur Pour Plate Method
1. Sediakan 3 petridish dan alat yang akan digunakan
2. Pipet suspensi sel sebanyak 1 ml dan masukkan kedalam masing" petridish
dimulai dari pengenceran 10-2, 10-1 hingga ke sampel.
3. Tuangkan media agar yang hangat (suhu 45 – 50 oC) ke cawan yang telah berisi
suspensi bakteri tersebut dan tutup.
4. Homogenkan campuran media dan suspensi dengan cara goyangkan atau putar
cawan petri secara perlahan membentuk angka delapan (8) diatas meja yang rata
dalam kondisi aseptis
5. Setelah agar memadat cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu
kamar ataupun inkubator selama 2 x 24 jam. Amati pertumbuhannya.
VI. Hasil dan Pembahasan
Hasil Praktikum
 Sampel Minuman Penyegar
Pengenceran Hari Pertama Hari Kedua Total Koloni
Sampel Murni 1360 1360+25 1385
10-1 576 576+20 596
10-2 216 216+20 236
Perhitungan Total Plate Count adalah sebagai berikut :
( 1.385× 4 )+ ( 596× 10 ) +( 236× 100)
Jumlah Koloni =
3
5.540+5.960+23.600
=
3
= 11.700 Koloni/mL
Pembahasan :
Pada praktikum yang telah dilakukan sebelumnya semua alat telah disterilkan
dahulu sehingga tidak mempengaruhi hasil akhir. Dimana strerilisasi adalah suatu proses
untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau didalam suatu benda.
Pmenggunakan metode total plate count (TPC). Metode ini merupakan analisa untuk
menguji cemaran mikroba dengan menggunaan metode pengenceran dan metode cawan
tuang, metode cawan tuang adalah metode per plate. Metode ini dilakukan dengan
mengencerkan sumber isolate yang telah diketahui beratnya ke dalam 9 ml larutan garam
fisiologis, larutan yang digunakan sekitar 1 ml suspense ke dalam cawan petri steril,
dilanjutkan dengan menuangkan media penyubur (nutrient agar), NA / media penyubur
merupakan nutrisi untuk makanan mikroba. Dari hasil percobaan yang dilakukan
didapatkan hasil yang berbeda-beda dari tiap-tiap cawan petri yaitu pada cawan petri
P1( pengenceran 10-1 ) lebih banyak mikroba yang ditemukan dibanding dengan cawan
petri P2( pengenceran 10-2). Dengan ini dapat disimplkan bahwa semakin tinggi tingkat
pengenceran yang dilakukan maka semakin sedikit mikroba yang tumbuh dalam media.
Dari hasil penelitian kelompok kami yaitu air sumur, Dapat kita lihat pada pengenceran
10-2 didapatkan pehitungan koloni sebanyak 216, pada pengenceran 10-1 didapatkan
hasil perhitungan sebanyak 576 koloni, Dilakukan pengenceran sampai 10-2 berfungsi
untu mengurangi jumlah mikroba. Dan dapat melihat perbedaan mikroba yang tumbuh
atau baerkembang dari pengenceran 10-1 dan 10-2. Serta bertujuan untuk memperkecil
jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan sehingga untuk membantu perhitungan
jumlah mikroba. Dalam melakukan percobaan dilakukan beberapa perlakuan yaitu
memanaskan pinggiran cawan petri agar bakteri yang telah diinginkan tidak tumbuh dan
mencegah terjadinya kontaminasi. Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui populasi
kuman atau jumlah bakteri dalam suatu bahan, misalnya air, makanan dan minuman. Cara
perhitungan ini didasarkan pada anggapan bahwa sel-sel mikroorganisme yang terdapat
dalam sampel atau bahan jika dicampur atau dibiakkan masing-masing akan membentuk
koloni yang Nampak dan terpisah. Jadi yang terhitung adalah kuman yang hidup (viable)
dan dapat tumbuh membentuk koloni dalam suasana yang disediakan. Populasi kuman
yang ditentukan (dihitung) per-ml untuk bahan cair dan per-gram untuk bahan padat.
KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
mikroorganisme pada sampel dengan jumlah yang berbeda beda. Dimana semakin tinggi
tingkat pengenceran yang dilakukan maka semakin sedikit mikroba yang tumbuh dalam
media.
 Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih
hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan
membentuk koloni.
 Pengenceran bertujuan untuk memperkeci atau mengurangi jumlah mikroba yang
tercupensi dalam cairan sehingga membantu untuk mempermudah perhitungan
jumlah mikroba.
 Total jumlah bakteri terhadap minuman penyegar 11.700 adalah CFU/ml dengan
(P1) adalah 5.960 CFU/ml dan (P2) 23.600 CFU/ml
DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, Srikandi.2012. Perhitungan Jumlah Bakteri Dengan Metode Total Plate


Count
Yunita, M., Hendrawan, Y., dan Yulianingsih., R. (2015). Analisis Kualitatif
Mikrobiologi Pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia
Berdasarkan TPC (Total Plate Count) Dengan Metode Pour Plate. Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis dan Biosistem.

Anda mungkin juga menyukai