BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di
dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam
bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang
memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air
dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan
magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain
maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana
untuk menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air
lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah,
sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali
busa (Anonim, 2009).
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat
menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan
pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air
sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air
sadah yang bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi
malah membentuk gumpalan soap scum (sampah sabun) yang sukar
dihilangkan.
Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain
ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl -, NO3- dan SO4-2. Berarti
senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2),
harus
dilakukan
dengan
cara
kimia,
yaitu
dengan
larutan
berubah
menjadibiru
dan
merah
anggur
yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesadahan Air
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di
dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam
bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang
memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air
dengan kadar mineral yang rendah (Anonim, 2012).
Kesadahan air disebabkan oleh ion-ion Ca dan Mg. Jadi air
yang mempunyai kesadahan tinggi mengandung banyak garam-garam
Ca dan Mg. Pada umumnya air yang terdapat di alam adalah sadah.
Kandungan ion Ca dan Mg dalam air dapat dipengaruhi oleh 2 faktor,
yaitu:
busa
merupakan
apabila
petunjuk
dicampur
kemampuan
dengan
sabun.
air
untuk
Pada
air
bahwa
kebanyakan
teskit
pengukur
kesadahan
satuan
pengukuran
yang
digunakan,
untuk
menghindari
pH
04
48
8 12
12 18
18 30
D
0 70
70 140
140 210
210 320
320 530
Keterangan
sangat rendah (sangat lunak)
rendah (lunak)
Sedang
agak tinggi (agak keras)
tinggi (keras
S
m
er
(Widhanacibal, 2012)
Menurut
permenkes
RI
No.416/MENKES/PER/IX/1990
kadar
maksimal yang diijinkan untuk air minum dan air bersih adalah 500 mg
CaCO3/liter. Khususnya di negara kita, Jarang sekali air alam yang
mengandung strontium dan barium. Karena itu dalam memeriksa
kesadahan air kita hanya memperhitungkan Ca dan Mg saja.
B. Pemeriksaan Kalsium
Kalsium merupakan penyebab utama kesadahan air karena
kandungannya dalam air lebih besar dibandingkan ion logam
buffer
amonia
atau
ethanolamin
sehingga
pH
dapat
air sadah. Kesadahan air permukaan lebih kecil daripada air tanah di
daerah kapur, karena pada daerah tanah tersebut banyak terkandung
ion Ca2+ dan Mg2+.
Berdasarkan sifatnya, air sadah dibagi atas 2,yaitu:
a. Air sadah sementara
Air sadah yang mengandung Ca(HCO 3)2 atau Mg(HCO2) 2, Air
sadah sementara dapat dipisahkan dengan cara pemanasan.
Reaksi :
Ca(HCO2) 2
Mg(HCO3)2
b. Kesadahan tetap
Air sadah yang mengandung MgCl 2, CaCl2, MgSO4, CaSO4, dll. Air
sadah dapat dihilangkan dengan penambahan natrium karbonat.
Reaksi :
CaSO4 + NaCO3
CaCO3 + Na2SO4
MgSO4 + Na2SO3
MgCO3 + Na2SO4
karbonat
kation.
Kation
kesadahan
nonkarbonat
(ethylene
diamine
tetraacetic)
merupakan
suatu
(ion
kompleksatau
garam
yang
sukar
mengion).
itu
perlu
pengertian
yang
cukup
luas
tentang
10
BAB III
METODE PERCOBAAN
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2. Bahan:
a.
b.
c.
d.
e.
1 ml
50 ml
sepucuk sendok
1 ml
50 ml
10
B. Peserta Praktikum
- Adapun peserta dalam kegiatan praktikum kuman golongan
coli ini adalah Mahasiswa kelas L2 Fakultas Kesehatan Masyarakat
angkatan 2010 Universitas Muslim Indonesia .
Berikut nama
Pemeriksaan kalsium=
1000
x jumlah titrasi EDTA x
CA
titrasi EDTA x
BMCaO ( 40 )
BMCaO 3 ( 100 )
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
- Table 4.1
- Hasil Pengamatan Titrasi
1 kesadahan
.
kalsium
Sumber: Data Primer, 2012
6,6 ml
Pemeriksaan kalsium=
BMCaO ( 40 )
BMCaO 3 ( 100 )
1000
x 6.6 ml x 0,0098 x 0,4
50
0.51744 mg/liter
1000
x jumlah titrasi EDTA x titrasi EDTA x
CA
kalsium.
B. Pembahasan
- Hasil praktikum ini di peroleh kesadahan kalsium sebanyak
0.51744
Permenkes
RI
NO.
416/MENKES/Per/IX/1990
kesadahan
air
yang
banyak
mengandung
mineral
kalsium
dan
magnesium dikenal sebagai air sadah, atau air yang sukar untuk
dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan magnesium bereaksi dengan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Mengukur kesadahan air dapat digunakan dengan metode
titrasi dengan menggunakan EDTA sebagai titran, berdasarkan hasil
praktikum yang ada diperoleh kesadahan kalsium
0.51744
mg/L
dengan volume titrasi EDTA 6,6 ml. Sampel tersebut masih layak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebab kadar kesadahannya
masih dibawah ambang batas normal.
B. Saran
1. Sebaiknya dalam mengkomsumsi air minum harus diukur tingkat
kesadahannya apakah sudah memenuhi standar atau tidak sebab
dengan
mengetahui
mencegah
timbulnya
tingkat
kesadahannya
penyakit
dari
segi
sesorang
layak
atau
dapat
tidak
dikomsumsi.
2. Pada saat akan dimulai pemeriksaan sebaiknya pencahayaan di
laboratorium dipastikan dalam kondisi baik supaya tidak terkendala
dalam melihat hasil volumen titrasi.
3. Pembimbing laboratorium harus maksimal dalam hal penjagaan
agar tidak ada peserta lab yang lalai atau bahkan membuat
4.
kekacauan.
Memahami objek praktikumnya pada waktu itu;
DAFTAR PUSTAKA
-
2011.
(http://wahyusyah.multiply.com). Tanggal akses : 29 September 2011.
(http://wikipedia.org/). Tanggal akses : 30 September 2011.
-