1. Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalsium Karbonat (CaCO3)
2. Created by: AJENG OKTAVIANI APRIJALGHIYAS SETIAWAN PRASTIRAINDRIASTUTI 3. Kalsium (Ca) Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak, serta memiliki berat atom rata-rata 40,03 g/mol. Kalsium melebur pada suhu 845ᵒC. Kalsium terserang oleh oksigen atmosfer dan udara lembab, pada reaksi ini terbentuk kalsium iodida dan/atau kalsium hidroksida. Kalsium menghidrolisis air dengan membentuk kalsium hidroksida dan hidrogen. Kalsium membentuk kation kalsium (II) yaitu Ca2+ dalam larutan- larutan air. Garam-garamnya biasanya berupa bubuk putih dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna. Kalsium klorida padat bersifat higroskopis dan sering digunakan sebagai pengering. Kalsium klorida dan kalsium nitrat larut dengan mudah dalam etanol atau dalam campuran 1+1 dari etanol bebas-air dan dietil eter. 4. Bagan Kerja Larutan dididihkan Larutan diencerkan hingga volumenya mencapai 125 ml Dilarutkan dengan 15 ml HCl 4N Ditambahkan 25 ml air suling Dimasukan ke dalam piala gelas Indikator merah metil ditambahkan beberapa tetes Sampel ditimbang sebanyak 0,5 gram Ditambahkan (NH4)2C2O4 4 % yang telah dihitung Dinetralkan dengan menggunakan NH4OH 2N sampai berwarna sindur Larutan dipanaskan hingga mencapai suhu 900C Simpan diatas penangas air selama 1 jam. Kemudian uji pengendapan sempurna 1. 5. Disaring dengan kertas saring Whatman no.42. Dan cuci dengan larutan NH4C2O4 0,1% hingga bebas pengotor Cl- Kertas saring yang berisi endapan dikeringkan didalam oven Cawan dikeluarkan dari ruang asam. Kemudian dipanaskan dan dipijarkan Kemudian diperarang dan diperabu. Lalu didinginkan di udara terbuka Endapan dimatikan dengan air suling. Kemudian ditambahkan 2 ml H2SO4 4N Cawan beserta isinya diuapkan di dalam ruang asam Didinginkan dalam desikator Timbang 2. 6. Teori 1. Ion kalsium dapat diendapkan sebagai kalsium oksalat dalam suasana sedikit basa, sebagai pengendap dapat dipakai amonium oksalat. Untuk mengatur pH dipakai indikator yang mendekati netral, yaitu MM dan larutan amonia. 2. Pencucian dengan larutan pengendap untuk mengurangi kelarutan. Endapan kalsium oksalat sama seperti endapan barium sulfat, yaitu sangat halus. 3. Pengendapan harus dalam keadaan encer dan dilakukan pemeraman. Dengan mengatur suhu pemijaran, endapan dapat dihitung sebagai : CaC2O4.H2O dalam 100ᵒC - 105ᵒ CaCO3 dalam 475ᵒC - 525ᵒC CaO dalam 1200ᵒC 4. Abu biasanya ditimbang sebagai CaSO4 dengan menambahkan 2 ml H2SO4 4N pada sisa pijar. Untuk mendapatkan ketiga bentuk di atas dalam keadaan murni sangat sulit, apa lagi CaO sangat higroskopis. 3. 7. Dasar Kalsium dapat diendapkan sebagai Kalsium Oksalatnya (CaC2O4) yang halus dan berwarna putih dengan Ammonium Oksalat ((NH4)2C2O4). Pengendapan dilakukan dalam suasana yang sedikit basa. Endapan Kalsium Oksalat sangatlah halus, memiliki massa jenis yang kecil sehingga mudah merayap (creeping). Setelah dipijarkan, sisa pijar merupakan CaO yang kurang stabil (bersifat higroskopis, yaitu mudah mengikat air dari udara bebas) sehingga harus ditambahkan Asam Sulfat pada tahap akhir untuk mengubah CaO menjadi CaSO4 yang lebih stabil. Sisa pijar ditimbang sebagai CaSO4, namun dengan bobot sisa pijar yang akan lebih besar dibandingkan bobot sampelnya. 4. 8. Reaksi CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2 CaCl2 + (NH4)2C2O4 + H2O → CaC2O4.H2O + NH4Cl CaC2O4.H2O → CaC2O4 + H2O CaC2O4 → CaCO3 + CO CaCO3 → CaO + CO2 CaO + H2SO4 → CaSO4 + H2O 5. 9. CaraKerja 1. Sampel CaCO3 ditimbang sebanyak ± 0,5 gram. 2. Sample yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam piala gelas 400 ml, dan dibubuhi ± 25 mL air suling. 3. Dilarutkan dengan 15 mL HCL 4 N, kemudian dipanaskan sampai larut sempurna. 4. Larutan diencerkan dengan air suling, sampai volume mencapai ± 125 ml. 5. Larutan dipanaskan hingga suhu larutan 90°C (Dengan bantuan termometer). 6. Ditambahkan beberapa tetes indikator MM dengan perbandingan 1 tetes untuk 20 ml. 7. Ditambahkan (NH4)2C2O4 4% (Dihitung terlebih dahulu jumlah yang diperlukan). 8. Larutan dinetralkan dalam piala gelas dengan menambahkan NH4OH 2N. 6. 10. 10. Piala gelas yang berisi larutan disimpan di atas penangas air mendidih ± 1 jam. 11. Diuji pengendapan sempurna (Cairan jernih yang berada di atas endapan ditetesi pereaksi pengendap). 12. Endapan disaring dengan kertas saring barit (blue ribbon / Whatman 542). 13. Endapan dicuci dengan (NH4)2C2O4 0,1 % sampai bebas pengotor klorida (Cl-). 14. Endapan dikeringkan di dalam oven, diabukan sampai karbon kertas saring habis. 15. Didinginkan (Di udara terbuka), endapan CaO dimatikan dengan beberapa tetes air suling. 16. Ditambahkan H2SO4 4 N ± 2 ml, di dalam ruang asam. 17. Cawan beserta isinya diuapkan di ruang asam (Dengan bantuan api teklu kecil) sampai asap putih yang keluar habis. 18. Cawan dan isinya dikeluarkan dari ruang asam, dipanaskan, dipijarkan, didinginkan dalam desikator, dan terakhir ditimbang. 19. Dilakukan beberapa kali pemanasan, pemijaran, pendinginan dan penimbangan sampai bobot tetap (CaSO4). 7. 11. Pembahasan 1. Kalsium Carbonat (CaCO3) tidak larut dalam air, maka ditambahkan 15 ml HCl 4N untuk membantu melarutan. Dipakai HCl ini karena, HCl merupakan asam yang baik dan merupakan asam dari golongan Halogen. 2. Pemanasan dilakukan sampai suhu 900C. Apabila pemanasan kurang dari 90°C dikhawatirkan sampel tidak mengendap semua/sempurna, pemanasan sampai suhu 90°C untuk membentuk endapan yang sempurna saat di tambahkan pereaksi yang sempurna. 3. Kalsium di endapkan menggunakan (NH4)2C2O4 4% yang terlebih dahulu di hitung jumlah keperluannya. 4. Karena kalsium diendapkan pada pH sedikit basa, maka untuk mengatur pH digunakan indikator MM. Indikator ini menginformasikan kepada kita, sejauh mana penambahan NH4OH harus dilakukan untuk membuat larutan menjadi netral atau sedikit basa. 8. 12. Warna larutan: Larutan Basa lemah kuning Larutan Asam merah Larutan Netral/sedikit basa sindur 5. Penambahkan NH4OH bertujuan agar kelarutan endapan CaC2O4 menjadi lebih kecil. Jika tidak dinetralkan, dikhawatirkan kelarutan endapan akan menjadi lebih besar karena di dalam larutan mengandung HCl yang asam. Kelarutan CaC2O4 dipengaruhi oleh keasaman larutan, karena oksalat merupakan anion dari asam lemah. 6. Pemeraman digunakan untuk menyempurnakan proses pengendapan yaitu memperbesar molekul endapan, serta memurnikan endapan karena mengurangi pengotor yang terbawa. 7. Uji pengendapan sempurna dilakukan dengan meneteskan pereaksi pengendap ke larutan jernih yang terdapat di bagian atas endapan. Apabila belum sempurna (masih terbentuk endapan), larutan ditambahkan kembali beberapa ml pereaksi pengendap. 9. 13. 8. Endapan Kalsium Oksalat sangat halus seperti halnya BaSO4, sehingga harus disaring dengan kertas saring Whatman no.542. 9. Untuk memperkecil kelarutan, endapan dicuci dengan Ammonium Oksalat konsentrasi encer (digunakan (NH4)2C2O4 0,1%). 10. Sisa pijar CaO merupakan senyawa yang bersifat higroskopis, maksudnya senyawa tersebut mudah mengikat air dari udara bebas sehingga sulit untuk mendapatkannya dalam bentuk murni. Akibatnya apabila ditimbang, hasil bobot penimbangan yang didapat bukan hanya bobot CaO melainkan terdapat juga bobot air yang tidak diketahui besarnya. Oleh karena itu, pada tahap akhir sisa pijar CaO ditambahkan H2SO4 4N sebanyak ± 2 mL dan diuapkan di ruang asam untuk mengubah CaO menjadi CaSO4 yang lebih stabil. Perlu diingat bahwa pada proses penguapan di ruang asam akan dihasilkan gas SO2 yang sangat beracun, oleh karena itu hendaknya berhati-hati. 10. 14. Perhitungan 11. 15. Pertanyaan 1. Kenapa abu CaO tidak langsung dimasukan kedalam desikator? Jawab: Abu CaO tidak langsung dimasukan ke dalam desikator, selain karena belum saatnya untuk ditimbang karena akan ditambahkan 2 ml H2SO4 4N. Juga untuk menghindari penyerapan air yang lebih banyak, karena CaO ini biasanya dijadikan bahan pengering pada desikator dengan kemampuannya dalam mengikat molekul air. 2. Jelaskan fungsi indikator MM? Jawab: Sebelum penambahan Amonium Oksalat, larutan terlebih dahulu ditambahkan beberapa tetes indikator MM. Indikator MM ini berfungsi sebagai pemberi informasi ketika larutan CaC2O4 yang bersifat asam akan dinetralkan dengan Amonia menjadi larutan yang berpH netral/sedikit basa. Dengan ciri-ciri perubahan warna larutan, dari larutan yang berwarna merah (asam) menjadi larutan yang berwarna sindur (netral/sedikit basa). 12. 16. 3. Kenapa endapan CaC2O4 tidak terbentuk dalam larutan berpH asam? Jawab: Pada saat larutan ditambahkan pereaksi pengendap yaitu (NH4)2C2O4, endapan tidak akan terbentuk. Karena, endapan CaC2O4 memiliki kelarutan yang besar di dalam larutan yang bersifat asam. Kelarutan CaC2O4 dipengaruhi oleh keasaman larutan, karena oksalat merupakan anion dari asam lemah. Oleh karena itu larutan perlu dinetralkan dengan menambahkan NH4OH. 13. 4. Bagaimana cara mengetahui kesempurnaan pengendapan ion Ca2+? Jawab: Kesempurnaan endapan diuji dengan menambahkan beberapa tetes amonium oksalat. Endapan telah sempurna bila saat diteteskan amonium oksalat tidak lagi terbentuk endapan yang baru. Jika saat diteteskan amonium oksalat masih terbentuk endapan berarti larutan amonium oksalat harus ditambahkan lagi hingga semua Ca2+ terendapkan sebagai CaC2O4. 14. 17. 5. Faktor yang mempengaruhi lamanya proses pencucian pada penetapan kadar Ca? Jawab: Faktot-faktor yang mempengaruhi lamanya proses pencucian pada penetapan kadar Ca: a. Karena endapan CaC2O4 yang berbentuk halus, jadi penyaringan harus menggunakan kertas saring yang memiliki pori-pori kecil dan halus. Sehingga membuat larutan yang disaring sangat lama untuk turun. b. Penambahan HCl yang berlebih, yang mengakibatkan banyaknya pengotor berupa ion Cl-.