OLEH:
Dari dua persamaan reaksi tersebut dapat diitung konsentrasi ion kromat pada saat
AgCl mulai mengendap yaitu sebesar 0,014 M. Dengan demikian untuk
menghindari pengendapan Ag2CrO4 mendahului atau berbarengan dengan AgCl
maka konsentrasi ion kromat yang dipergunakan harus lebih kecil dari 0,014 M.
VII. Perhitungan
Tulis perhitungan pembuatan AgNO3, NaCl, K2CrO4
AgNO3
g 1000
[AgNO3 ] x
Mr mL
4,25 g 1000
x
170 g/mol 250 mL
0,1 M 0,1 N
NaCl
g 1000
[ NaCl ] x
Mr mL
2,925g 1000
x
58,5 g/mol 500 mL
0,1 M 0,1 N
K2CrO4 0,01 M.
m 1
0,01 M x
Mr V
m 1
0,01 M 194 x 0,025 L
m = 0,0485
N = M. Ev
N = 0,01. 2
N = 0,02
Massa = 0,0485 gram x 2 ev
= 0,097 gram
Munculnya warna merah pada larutan menandakan tercapainya titik akhir titrasi,
lama kelamaan di dalam larutan akan terbentuk endapan merah, endapan merah tersebut
adalah Ag2CrO4. Kalium kromat digunakan sebagai indikator karena mampu memberikan
indikasi berupa perubahan warna saat penambahan AgNO 3 telah berlebih atau menandakan
bahwa ion Cl- yang ada dalam titrat telah habis bereaksi membentuk endapan AgCl. Titrasi
ini harus dihentikan ketika warna merah telah muncul. Hal ini mencirikan mulai
terbentuknya Ag2CrO4 dan habisnya ion Cl- dalam titrat tersebut. Adapun reaksi yang terjadi
dalam titrasi ini adalah sebagai berikut:
1. Cl- + Ag+ AgCl Ksp = 1,82 x 10-10
2. CrO42- + 2Ag+ Ag2CrO4 Ksp = 1,29 x 10-12
1 35 mL 25 mL
2 36 mL 25 mL
3 35 mL 25 mL
Volume rata-rata 35,3 mL 25 mL
25 mL . 0,15 N = 35,3 mL . N2
N2 = 0,10 N
Mol =
0,28 m0l =
1. Tuliskan seluruh persamaan reaksi yang terjadi untuk prosedur titrasi di atas !
Jawab :