PERCOBAAN VIII
OLEH :
NURSIN
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Resin ion exchange atau resin penukar ion dapat didefinisi sebagai senyawa
Sebagai zat penukar ion, resin mempunyai karakteristik yang berguna dalam
penukaran dan selektivitas penukaran. Pada saat dikontakkan dengan resin penukar
ion, maka ion terlarut dalam air akan teresap ke resin penukar ion dan resin akan
melepaskan ion lain dalam kesetaraan ekivalen, dengan melihat kondisi tersebut
maka kita dapat mengatur jenis ion yang diikat dan dilepas.
Sebagai media penukar ion, maka resin penukar ion harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut, (1) Kapasitas total yang tinggi. Maksudnya resin memiliki
kapasitas pertukaran ion yang tinggi, (2) Kelarutan yang rendah dalam berbagai
larutan sehingga dapat digunakan berulang-ulang. Resin akan bekerja dalam cairan
yang mempunyai sifat melarutkan, karena itu resin harus tahan terhadap air. (3)
Kestabilan kimia yang tinggi. Resin diharapkan dapat bekerja pada range pH yang
luas serta tahan terhadap asam dan basa. Demikian pula terhadap oksidasi dan
radiasi. (4) Kestabilan fisik yang tinggi. Resin diharapkan tahan terhadap tekanan
Senyawa nikel terjadi dalam lingkungan pada tingkat yang rendah. Nikel ini
kecil nikel. Dalam makanan sehari-hari juga banyak ditemukan misalnya cokelat
dan lemak yang diketahui mengandung jumlah tinggi nikel. Asupan nikel akan
meningkat pada orang yang makan sayuran dari tanah yang tercemar limbah nikel.
dipindahkan ke dalam tubuh manusia. Nikel larut perlahan dalam asam encer
namun, seperti besi, menjadi pasif ketika dipaparkan dengan asam nitrat. Nikel dan
seng merupakan senyawa kimia yang banyak ditemukan dalam bentuk senyawa dan
tidak berdiri sendiri sehingga perlu dilakukan uji kualitatif atau kuantitatif dalam
Metode tersebut adalah metode penukar ion atau resin penukar ion. Resin penukar
ion adalah suatu jaringan polimer yang mempunyai gugus fungsi ionik.
B. Rumusan Masalah
dan nikel yang ada dalam campuran secara kualitatif dengan pereaksi spesifik
C. Tujuan
Tujuan pada percobaan ini adalah untuk menentukan seng dan nikel yang
ada dalam campuran secara kualitatif dengan pereaksi spesifik setelah dipisahkan
Manfaat dari percobaan ini adalah agar dapat menentukan jumlah seng dan
nikel yang ada dalam campuran secara kualitatif dengan pereaksi spesifik setelah
Resin pertukaran ion yaitu suatu polimer organik yang mengandung gugus-
gugus bermuatan yang terikat secara kovalen yang dapat berinteraksi secara
ion , suatu ukuran penarikan ion oleh resin dengan mengorbankan ion lawan
pembanding dimana resin itu pada mulanya diisikan. Suatu resin dengan gugus
fungsional terdiosiasi lemah seringkali berupa COOH yang bersifat anionik jika
2007).
Resin penukar anion dan kation memiliki pH yang cukup tinggi yang
larutan pencuci dengan pH yang tepat perlu diperhatikan untuk membuat resin
bekerja secara maksimal dengan mengikat ion target. pH larutan yang diturunkan
atau dinaikkan secara bertahap sehingga akhirnya interaksi antara gugus fungsi
diteliti menggunakan berbagai ion logam dalam larutan berair yang diamati bahwa
tingkat hunian ion logam tergantung pada konsentrasi garam yang digunakan.
Valensi dan radii ion logam yang digunakan dalam pertukaran dapat mempengaruhi
hasil, bukan hanya karena pengawetan netralitas muatan, tetapi juga sebagai akibat
dari interaksi coulomb yang berbeda dengan permukaan mika muskovit (Poel dkk.,
2017)
Komposisi pelarut yang menghasilkan pemisahan KLT terbaik kemudian
dapat digunakan sebagai fase gerak dalam kromatografi kolom. Fase diam silika
gel 60 (70 - 230 mesh) dan silica impreg silika gel 60 (35 - 70 mesh). Pada
dahulu dengan eluen yang telah ditentukan dan dimasukkan ke dalam kolom yang
dilarutkan dengan sedikit pelarut etil asetat dan ditambahkan dengan silika gel sama
banyak dengan jumlah ekstrak. Kemudian dimasukkan ke dalam kolom, dan dielusi
Kemurnian isolat dapat diuji dengan KLT dimana digunakan tiga macam
kemurnian dari isolat dengan munculnya satu noda pada tiap KLT. Setelah itu
kemudian dideteksi dengan lampu UV 254 dan UV 366 tidak menunjukkan adanya
noda yang berpendar, ini menunjukkan bahwa struktur kimia dari suatu zat atau
senyawa tersebut tidak memiliki ikatan rangkap terkonjugasi. Noda hasil elusi yang
tidak tampak di bawah lampu UV disemprot dengan reagen penampak noda CeSO4
2% dan dipanaskan di atas hotplate sehingga diperoleh noda yang berwarna biru
dan dapat disimpulkan bahwa isolat fraksi E7 relatif murni secara KLT (Qalbi dkk.,
2017).
III. METODELOGI PRAKTIKUM
Penukar Ion” dilaksanakan pada hari Selasa, 10 April 2018 dan bertempat di
1. Alat
analitik,tabung reaksi, rak tabung, corong, labu erlenmeyer 250 mL, gelas kimia
250 mL, gegep, sikat tabung, hot plate, statif dan klem, pipet tetes, filler, dan batang
pengaduk.
2. Bahan
(Nikel) , larutan cuplikan Zn (Seng), H2O (akuades), HCl (Asam Klorida) 0,01 M
K4Fe(CN)6 (Kalium Ciano Besi II) 1 M, alluminium foil, tissue, kapas, dan kertas
saring.
C. Prosedur Kerja
A. Hasil Pengamatan
Keterangan :
5 1
1. Kolom
2. Erlenmeyer
3. Elluent
4 4. Statif
5. Klem
2
3
2. Tabel Pengamatan
OH
H3C C N
Ni2+ +
H3C C N
OH
Dimetil glioksim
OH OH
N C CH3
H3C C N
Ni
N C CH3
H3C C N
OH OH
R+-ZnCl3-
Elusi dengan H+-Cl-
R+-Cl- + ZnCl3- + H+ K4Fe(CN)6
Eluat
4K[ZnCl3] + Fe(CN)64- + H+
Endapan putih
perbedaan kecepatan migrasi ionion di dalam kolom penukar ion. Apabila resin di
masukkan ke dalam air, maka air akan terserap resin dan resin akan
ini, digunakan pengamatan dengan menggunakan resin penukar kation dan resin
penukar anion yang kemudian dimasukkan kedalam kolom dan direaksikan dengan
pereaksinya.
komponen dari suatu campuran dengan pembentukan kompleks dan jenis penukar
ion yang digunakan adalah penukar anion. Ketika resin penukar anion yang
ditempatkan dalam kolom dilewati oleh sample yang mengandung seng dan nikel
dalam HCl 0,01 M, maka seng akan terjerap dalam resin dan nikel tidak. Hal ini
bertujuan untuk menurunkan konsentrasi dari ion klorida tersebut dengan level
kompleks anion dari seng klorida tidak stabil. Dalam larutan HCl 0,01 M, seng (II)
dari sampel yang digunakan, dapat membentuk kompleks bermuatan negatif ZnCl3-
dan ZnCl4- yang dapat dipertukarkan dengan ion-ion klorida dalam resin penukar
anion yang berada dalam bentuk klorida. Nikel tidak membentuk kompleks yang
Pada percobaan ini, resin dimasukkan ke dalam kolom yang telah dilapisi
merapatkan resin. Akuades dikeluarkan dari kolom hingga habis bertujuan untuk
menghilangkan udara. Kemudian kolom yang telah berisi resin penukar anion
ditambahkan dengan cuplikan sample yang mengandung seng dan nikel. Semua
bertujuan untuk menukar gugus ion pada resin dengan Cl- yang nantinya dapat
bertukar dengan kation yang digunakan (Zn2+ dan Ni2+). Ketika sample dilewatkan
pada resin, yang terjerap adalah seng sehingga yang turun ke erlenmeyer adalah
erlenmeyer. Jadi yang tertinggal dalam resin adalah seng. Efluent yang diperoleh
merah muda yang menandakan adanya nikel dalam sample yang digunakan. Seng
maka dapat disimpulkan bahwa cuplikan tersebut mengandung nikel (yang ditandai
dengan warna merah pada efluent) dan mengandung seng (yang ditadai dengan
Poel W.D., Sarah L.V., Jakub D., Anthonius H.J., Eleanor R. T., Stelian P., Aryan
E.F. J., Maciej J., Francesco C., Roberto F., Johannes A.A.W. E.,
Willem J.P., Alan E. R., dan Elias V. 2017. Metal Ion-Exchange On
The Muscovite Mica Surface. Accepted Manuscript. 30343-6
Thenawidjaja M., Wangsa T.I. dan Debbie S.R., 2011, Protein Serial Biokimia
Mudah dan Menggugah, Jakarta:Erlangga.
Wati M., Erwin dan Daniel T., 2017. Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit
Sekunder Dari Fraksi Etil Asetat Pada Daun Berwarna Merah Pucuk
Merah (Syzygium Myrtifilium Walp.). Kimia Fmipa Unmul, Isolasi
Dan Identifikasi. 14 (2).