2
Asam Lemak dalam Tubuh
2 Jenuh tidak memiliki ikatan rangkap Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan
antar karbonnya rangkap antar karbonnya
3 Memiliki titik cair lebih tinggi Memiliki titik cair lebih rendah
(Hames dan Hooper 2005).
1. VCO memiliki kemampuan sebagai antivirus, antibakteri, antijamur, antiprotozoa, dan antioksidan, serta
kemampuan untuk meningkatkan jumlah sel darah putih.
2. Penelitian mengkonfirmasi bahwa mengambil 3 sampai 4 sdm. VCO akan meningkatkan taraf kesehatan
terutama ketika diberikan kepada ibu menyusui. Rantai asam lemak menengah VCO memiliki kesesuaian
dengan rantai yang ditemukan pada ASI. Rantai asam ini dikenal memiliki keterkaitan dengan sistem
kekebalan tubuh.
3. VCO organik merupakan pilihan yang lebih baik karena tidak mengandung bahan kimia atau pestisida.
4. Lipid tertentu dalam VCO telah terbukti menonaktifkan virus tertentu, seperti HIV, campak, serta herpes
simpleks 1 dan 2, seperti dilaporkan dalam Journal of General Virology pada tahun 1992.
5. Tubuh mengkonversi VCO menjadi hormon yang disebut pregnenolon yang membantu merangsang sistem
kekebalan tubuh dan meningkatkan efek antioksidan, serta merangsang tiroid dan fungsi mitokondria sehingga
meningkatkan metabolisme dalam tubuh.
Kandungan asam lemak dalam VCO
Kandungan dalam VCO
2. Asam laurat dan asam lemak jenuh berantai pendek seperti asam
kaprat, kaprilat, dan miristat.
Mekanisme Pemecahan dan penyaluran MCFA dalam tubuh manusia.
Kandungan Terbanyak dalam VCO
HO (a)
HO (b)
Fisika
Bahan Penyalut
Polimer Sintetik
Proses penyalutan bahan inti berbentuk cair atau padat
menggunakan suatu enkapsulan khusus yang membuat partikel-
Dapat bercampur secara kimia dengan bahan inti
Polimer
partikel inti Semisintetik
mempunyai sifat fisikokimia yang diinginkan (Ali dan
Inert terhadap bahan inti
Yusa, 2008).
Dapat membentuk lapisan di sekitar bahan inti
Fleksibel dan kuat selama proses penyalutan agar tidak
terjadi kerusakan dan menghasilkan lapisan salut yang
Enkapsulasi relatif tipis (Deasy, 1994).
CH2OH
CH2OH O
O O
O OH
OH
O
R
R
Polisakarida
13
Kitosan sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan antimikroba,
Karena mengandung enzim lysosim dan gugus aminopolysacharida yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba dan efisiensi daya hambat khitosan terhadap
bakteri tergantung dari konsentrasi pelarutan khitosan.
Kemampuan dalam menekan pertumbuhan bakteri disebabkan kitosan memiliki
polikation bermuatan positif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan
kapang.
Salah satu mekanisme yang mungkin terjadi dalam pengawetan makanan yaitu
molekul kitosan memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan senyawa pada
permukaan cell bakteri kemudian teradsorbi membentuk semacam layer (lapisan)
yang menghambat saluran transportasi sel sehingga sel mengalami kekurangan
substansi untuk berkembang dan mengakibatkan matinya sel.
Selain telah memenuhi standard secara mikrobiologi ditinjau dari segi kimiawi juga
aman karena dalam prosesnya chitosan cukup dilarutkan dengan asam asetat encer
(1%) hingga membentuk larutan chitosan homogen yang relatif aman (Wardaniati dan
Setianingsih 2006)
Transformasi kitin menjadi kitosan
PEMILIHAN KITOSAN
CH CH3
Kitosan3
Polisakarida O
(Mardliyati dkk., 2012) OH O
NH NH
HO
HO O
O O
O O
O
NH
OH OH
O
CH3
Enkapsulasi
OH
NH2 NH2
HO
HO O
O O
O O
O
Tulang Belakang Cumi – Cumi, Kulit Udang dan Cangkang Rajungan
NH2
OH
OH
15
1. Reaksi yang terjadi di tahap deproteinasi
C10H15O7 + NaOH → C8H13NO5 + C2H4NaNO3
HO P O
O
HO P O
O
HO P O
O
H NH3+
OH H
O
H OH H
O
Reaksi ikat silang Kitosan NaTPP CH2OH
Thank You