Anda di halaman 1dari 18

Enkapsulasi VCO (Virgin Coconut Oil)

Menggunakan Kitosan Sebagai Penyalut

Grace Wara Patiung (F1C1 16 099)


Latar Belakang

(Budiman dkk., 2012) Asam Lemak %


Manfaat VCO Asam lemak jenuh
Asam laurat (C12) 43,0-53,0
Asam Kaproat
Pelembab kulit (C6)
Meningkatkan 0,4-0,6
suplemen
metabolisme tubuh
Asam kaprilat (C 8) 5,0-10,0
Asam kaprat (C 10) 4,5-8,0
Asam Miristat (C 14) 16,0-21,0

Asam Palmitat (C16) 7,5-10,0


Asam Stearat (C 18) 2,0-4,0
Asam Lemak Tidak Jenuh
Asam Oleat (C 18:1) 5,0-10,0
Asam Linoleat (C 18:2) 1,0-2,5

2
Asam Lemak dalam Tubuh

Tripsin Memecah protein pada asam amino dasar


1. Asam lemak jenuhChymotrypsinogen
berantai panjang dapat menyebabkan
Mengubah protein dan peptosa menjadi
pepton,asam amino dan peptida
resiko munculnya penyakit. Melepas asam amino ujung terminal c rantai
Carboxypeptidase
polypeptida
Mengemulsi lemak menjadi asam lemak &
Lipase
2.Pankreas
Asam lemak jenuh berantai panjang tidak dapat langsung gliserol
Mengubah amilum menjadi maltosa &
Amilase
diserap oleh tubuh atau usus, namun akan mengalami proses
glukosa
Menurunkan protein elastin dan beberapa
emulsi (menjadi bentuk
Elastase
butiran) dengan bantuan enzim dari
protein lainnya
Mendegradasi asam nukleat, seperti DNAase
pankreas menjadi Nuklease
unit-unit yang lebih kecil dan kemudian
dan RNAase

membentuk senyawa baru yang disebut lipoprotein.


Enterokinase
Mengubah tripsinogen menjadi tripsin yang
digunakan dalam saluran pankreas
Maltase Mengubah maltosa menjadi glukosa
Mengubah laktosa menjadi glukosa dan
Laktase
galaktosa
Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan
Sukrase
fruktosa
Usus Halus
Paptidase Mengubah polipeptida menjadi asam amino
Mengubah lemak menjadi asam lemak dan
Lipase Usus
gliserol
Mengubah dipeptida atau pepton menjadi
Erepsin/Dipeptidase
asam amino
Mengubah disakarida menjadi
Disakarase
monosakarida
Mekanisme penyerapan Lemak di usus halus
Perbedaan Lemak Jenuh dan Lemak Tak Jenuh

No Asam Lemak Jenuh Asam Lemak Tak Jenuh (unsaturated fatty


(saturated fatty acid) acid)

1 Monounsaturated fatty acid Polyunsaturated fatty acid

2 Jenuh tidak memiliki ikatan rangkap Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan
antar karbonnya rangkap antar karbonnya

3 Memiliki titik cair lebih tinggi Memiliki titik cair lebih rendah
(Hames dan Hooper 2005).

1. Keberadaan ikatan rangkap dalam struktur asam lemak mengakibatkan adanya


perbedaan konfigurasi, yaitu konfigurasi cis bila ikatan rangkapnya terletak pada
sisi yang sama dengan gugus hidrogen dan konfigurasi trans apabila ikatan
rangkapnya terletak di sisi yang berlawanan (Hames dan Hooper 2005).
2. Semakin panjang rantai karbon dan semakin banyak jumlah ikatan rangkapnya,
maka semakin besar kecenderungan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam
darah.
Kandungan dalam Kelapa dan Santan

Kandungan dalam Kelapa Kandungan dalam Santan

Dalam VCO terdapat medium chain fatty acid (MCFA).


Kelebihan VCO

1. VCO memiliki kemampuan sebagai antivirus, antibakteri, antijamur, antiprotozoa, dan antioksidan, serta
kemampuan untuk meningkatkan jumlah sel darah putih.

2. Penelitian mengkonfirmasi bahwa mengambil 3 sampai 4 sdm. VCO akan meningkatkan taraf kesehatan
terutama ketika diberikan kepada ibu menyusui. Rantai asam lemak menengah VCO memiliki kesesuaian
dengan rantai yang ditemukan pada ASI. Rantai asam ini dikenal memiliki keterkaitan dengan sistem
kekebalan tubuh.

3. VCO organik merupakan pilihan yang lebih baik karena tidak mengandung bahan kimia atau pestisida.

4. Lipid tertentu dalam VCO telah terbukti menonaktifkan virus tertentu, seperti HIV, campak, serta herpes
simpleks 1 dan 2, seperti dilaporkan dalam Journal of General Virology pada tahun 1992.

5. Tubuh mengkonversi VCO menjadi hormon yang disebut pregnenolon yang membantu merangsang sistem
kekebalan tubuh dan meningkatkan efek antioksidan, serta merangsang tiroid dan fungsi mitokondria sehingga
meningkatkan metabolisme dalam tubuh.
Kandungan asam lemak dalam VCO
Kandungan dalam VCO

1. Dalam minyak kelapa murni terdapat MCFA (medium chain fatty


acid) yang merupakan komponen asam lemak berantai sedang yang
memiliki banyak fungsi untuk kesehatan.

2. Asam laurat dan asam lemak jenuh berantai pendek seperti asam
kaprat, kaprilat, dan miristat.
Mekanisme Pemecahan dan penyaluran MCFA dalam tubuh manusia.
Kandungan Terbanyak dalam VCO

HO (a)

HO (b)

Asam Laurat (a)


Asam Miristat (b)
Standar Mutu Virgin Coconut Oil (VCO) Menurut Asian and Pacific Coconut Community
(APCC) (Neela dan Prasad, 2012).

Parameter Standar APPCC

Fisika

Specific Gravity 30/30oC 0,915-0,920

Indek Biasa 40OC 1,4480-1,4492


Kimia

Bilangan Penyambunan 250-260mg KOH/g minyak

Bilangan Iodin 4,1-11,0 g I2/100 g minyak

Bilangan Peroksida ≤ 3meq/Kg minyak

Asam Lemak Bebas ≤ 0,5 mg KOH/g minyak


LATAR BELAKANG Polimer Alami

Bahan Penyalut
Polimer Sintetik
Proses penyalutan bahan inti berbentuk cair atau padat
menggunakan suatu enkapsulan khusus yang membuat partikel-
 Dapat bercampur secara kimia dengan bahan inti
Polimer
partikel inti Semisintetik
mempunyai sifat fisikokimia yang diinginkan (Ali dan
 Inert terhadap bahan inti
Yusa, 2008).
 Dapat membentuk lapisan di sekitar bahan inti
 Fleksibel dan kuat selama proses penyalutan agar tidak
terjadi kerusakan dan menghasilkan lapisan salut yang
Enkapsulasi relatif tipis (Deasy, 1994).

CH2OH
CH2OH O
O O
O OH
OH
O
R
R

Polisakarida

13
 Kitosan sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan antimikroba,
 Karena mengandung enzim lysosim dan gugus aminopolysacharida yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba dan efisiensi daya hambat khitosan terhadap
bakteri tergantung dari konsentrasi pelarutan khitosan.
 Kemampuan dalam menekan pertumbuhan bakteri disebabkan kitosan memiliki
polikation bermuatan positif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan
kapang.
 Salah satu mekanisme yang mungkin terjadi dalam pengawetan makanan yaitu
molekul kitosan memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan senyawa pada
permukaan cell bakteri kemudian teradsorbi membentuk semacam layer (lapisan)
yang menghambat saluran transportasi sel sehingga sel mengalami kekurangan
substansi untuk berkembang dan mengakibatkan matinya sel.
 Selain telah memenuhi standard secara mikrobiologi ditinjau dari segi kimiawi juga
aman karena dalam prosesnya chitosan cukup dilarutkan dengan asam asetat encer
(1%) hingga membentuk larutan chitosan homogen yang relatif aman (Wardaniati dan
Setianingsih 2006)
Transformasi kitin menjadi kitosan
PEMILIHAN KITOSAN
CH CH3
Kitosan3
Polisakarida O
(Mardliyati dkk., 2012) OH O
NH NH
HO
HO O
O O
O O
O
NH
OH OH
O
CH3

Enkapsulasi
OH
NH2 NH2

HO
HO O
O O
O O
O
Tulang Belakang Cumi – Cumi, Kulit Udang dan Cangkang Rajungan
NH2
OH
OH

15
1. Reaksi yang terjadi di tahap deproteinasi
C10H15O7 + NaOH → C8H13NO5 + C2H4NaNO3

2. Reaksi yang terjadi di tahap demineralisasi


Ca3(PO4)2(s) + 6HCl(l) → 3CaCl2(aq) + 2H3PO3(aq)
CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2 + H2CO3(g)
H2CO3(g) → CO2(g) + H2O(l)
2. Reaksi yang terjadi di tahap deasetilasi
CH2OH
CH2OH
O
O
H H
Na5P3O5 + 5H+2O H4P3O10 5NaH H + H5P3O10
O O
OH H OH H
H5P3O10 H4P3O10 + H2O
H NH3++ OH
H NH2+

H4P3O10 + OH H3P3O102- + H2O


O

HO P O
O

HO P O
O

HO P O
O
H NH3+

OH H
O

H OH H
O
Reaksi ikat silang Kitosan NaTPP CH2OH
Thank You

Anda mungkin juga menyukai