Anda di halaman 1dari 19

BIOSINTESIS LEMAK SUSU

KARAKTERISTIK LEMAK SUSU TERNAK RUMINANSIA


 Trigliserida campuran dengan proporsi asam lemak jenuh tinggi.
 Sebagian besar asam lemak berantai C pendek (C4 – C14), sisanya rantai panjang (C16 – C20).
 Sekitar 60 macam asam lemak susu telah diketahui.
 Berdasarkan volatilitas:
- Volatil : asam butirat, kaproat, kaprilat dan laurat
- Non Volatil: asam miristat, palmitat, stearat, oleat, linoleat, linolenat dan arachidonat.
 Berdasarkan kejenuhannya:
- Asam palmitat, oleat, linoleat, linolenat dan arakhidonat adalah asam lemak tidak jenuh, masing-masing dengan
1, 2, 2, 3 dan 4 ikatan ganda. Lainnya adalah asam lemak jenuh.
 Esensialitas:
- Asam linoleat dan arakhidonat : asam lemak tidak jenuh ganda esensial (omega 6), masing-masing dengan 2 dan
4 ikatan ganda.
- Asam linolenat : asam lemak tidak jenuh ganda esensial (omega 6), dengan 3 ikatan ganda.
- Asam lemak lainnya non esensial.
KARAKTERISTIK LEMAK SUSU TERNAK RUMINANSIA
 Trigliserida campuran dengan proporsi asam lemak jenuh tinggi.
 Sebagian besar asam lemak berantai C pendek (C4 – C14), sisanya rantai panjang (C16 – C20).
 Sekitar 60 macam asam lemak susu telah diketahui.
 Berdasarkan volatilitas:
- Volatil : asam butirat, kaproat, kaprilat dan laurat
- Non Volatil: asam miristat, palmitat, stearat, oleat, linoleat, linolenat dan arachidonat.
 Berdasarkan kejenuhannya:
- Asam palmitat, oleat, linoleat, linolenat dan arakhidonat adalah asam lemak tidak jenuh, masing-masing dengan
1, 2, 2, 3 dan 4 ikatan ganda. Lainnya adalah asam lemak jenuh.
 Esensialitas:
- Asam linoleat dan arakhidonat : asam lemak tidak jenuh ganda esensial (omega 6), masing-masing dengan 2 dan
4 ikatan ganda.
- Asam linolenat : asam lemak tidak jenuh ganda esensial (omega 6), dengan 3 ikatan ganda.
- Asam lemak lainnya non esensial.
Sebagian besar asam lemak rantai panjang :
hasil penyerapan dari saluran cerna dan
01 mobilisasi lemak.
.

Asam lemak rantai pendek merupakan hasil sintesis


dalam sel-sel alveoli glandula mammae, melalui
02 biosintesis ekstra mitokhondrial (de novo) dan reaksi

Sumber
balik beta oksidasi.
Asam lemak rantai panjang susu ( C16 – C18 ) berasal
01 dari ransum dan mobilisasi lemak jaringan adiposa.

BIOSINTESIS Asam lemak rantai panjang dari ransum senagian besar


02 tidak jenuh.
ASAM LEMAK
RANTAI Sebagian besar asam lemak tersebut di dalam rumen
03 mengalami biohidrogenasi menjadi asam kemak jenuh
PANJANG
Dari usus, asam lemak rantai panjang tersebut masuk sistem
sirkulasi sebagai bagian dari lipoprotein (VLDL dan
04 Khylomikron), selanjutnya masuk ke sel-sel skretorik glandula
mammae selanjutnya disekresikan sebagai lemak susu
dengan asam lemak rantai panjang jenuh.
Disintesis dalam sel-sel skretorik glan dula mammae.
01

Prekursor utama: asam asetat dan asam beta hidroksi


BIOSINTESIS 02 butirat.

ASAM LEMAK
Asam asetat (2C) dan asam beta hidroksi butirat (4C)
RANTAI PENDEK 03 dihasilkan utamanya dari KH serat dalam pakan
melalui fermentasi ruminal.
Prekursor lemak susu dalam darah
Konstituen Prekursor
- asam-asam lemak rantai - Asam-asam lemak rantai
panjang panjang
- Asam-asam lemak rantai - Asam asetat dan beta
pendek hidroksi butirat
JALUR BIOSINTESIS LEMAK SUSU
1. Jalur Intra Mitokhondrial
 Biosintesis asam lemak melalui kebalikan beta oksidasi
 Membutuhkan NADH dan NADPH
 Keseimbangan reaksi digoyahkan ke arah kondensasi dan sintesis dengan adanya NADH dan enzim
beta-hidroksiasil dehidrogenase.
 Merupakan pemanjangan rantai asam lemak yang sudah ada.
 Enzim-enzim yang terlibat adalah:
1. Thiokinase
2. Dehidrogenase asil-KoA.
3. Hidrase enoil
4. Dehidrogenase beta-hidroksi asil
5. Thiolase beta-keto asil
Ilustrasi 1. Reaksi kebalikan beta
oksidasi
JALUR BIOSINTESIS LEMAK SUSU
2. Jalur Ekstra Mitokhondrial (De Novo)

 Terjadi di dalam sitosol


 Membutuhkan CO2 ; Mn++; NADPH dan enzim yang mengandung biotin, yakni karboksilase asetil.
 CO2 mempunyai fungsi katalitik
 Asetil-KoA sebagai prekursor utama sebagian besar berasal dari asam asetat.
 Kunci dalam jalur biosintesis adalah karboksilasi setil –KoA oleh enzim karboksilase asetil-KoA, membentuk malonil-
KoA.
 Ada 2 langkah dalam karboksilasi yang menggunakan biotin sebagai mediator.
a. Langkah pertama : karboksilasi yang menggunakan ATP
b. Langkah kedua: transfer CO2 yang telah diaktifkan, ke asetil-KoA.
- Sebelum prosesnya lebih lanjut, malonat ditransfer dari KoA ke acyl carrier protein (ACP-SH) untuk membentuk
malonil-ACP, yang dikatalisis oleh enzim trans asilase malonil.
- Trans asilase asetil mengjatalisis pembentukan asetil-ACP dari asetil KoA.
- Selanjutnya oleh aksi sintetase beta keto asil –ACP, malonil-ACP dan asetil-ACP dikondensasi, membentuk
asetoasetil-ACP.
- Terjadi pembebasan CO2 yang sama dengan ditambahkan pada setil-KoA untuk pembentukan malonil-KoA.
Dekarboksilasi ini mendorong reaksi ke arah sintesis aseto-asetil-ACP
- Derivat asam beta keto yang terbentuk direduksi oleh enzim reduktase beta keto asil-ACP dengan
menggunakan NADPH, menjadi derivat asam beta hidroksi (beta hidroksi asil-ACP).
- Senyawa tersebut selanjutnya mengalami dehidrasi menjadi trans –α,β- asil-ACP oleh enzimreduktase
beta-hidroksi asil-ACP.
- Senyawa tidak jenuh yang terbentuk (trans α,β-asil-ACP) direduksi menjadi senyawa jenuh, oleh enzim
reduktase enoil, menggunakan NADPH.
- Asil-ACP jenuh yang terbentuk dapat bereaksi lebih lanjut dengan molekul malonil-KoA kedua dari malonil
ACP untuk membentuk beta-ketoasil-ACP 6 karbon dan siklus di atas dapat berulang/berlanjut.
llustrasi 2. Biosintesis asam
lemak de novo
- Contoh reaksi overall untuk pembentukan 1 mol asam palmitat:

8 asetil-KoA + 14 (NADPH + H+) +7 ATP ----------- Palmitat + 8 KoASH + 14 NADP+ + 7Pi + 6H2O

 Asam β-Hidroksi butirat juga dapat digunakan sebagai prekursor biosintesis asam lemak de novo
 Ada dua jalur:
- Beta hidroksi butirat dipecah menjadi unit-unit C2, membentuk asetil-KoA.
- Yang kedua, senyawa tersebut dikonversi dulu menjadi asam butirat sebagai karbon permulaan, untuk
seanjutnya ditambah unit-unit C2 guna pembentukan asam-asam lemak susu.
BIOSINTESIS GLISEROL
 Gliserol darah memasok < 10% gliserol dalam gliserida susu. Gliserol
disintesis oleh aksi enzim dehidrogenase gliserol-3 fosfat dan enzim
fosfatase gliserol fosfat.
 Gliserol-3 fosfat berasal dari glukosa melalui dihiroksi aseton fosfat yang
merupakan senyawa intermedia glikolisis.
 Sebagian besar gliserol-3 fosfat tersebut bukan berasal dari fosforilasi
gliserol, karena rendahnya aktivitas gliserol kinase dalam glandula mammae.
Ilustrasi 3. Pembentukan gliserol
ESTERIFIKASI ASAM LEMAKMENJADI GLISERIDA SUSU
 Esterifikasi asam lemak dengan gliseroltidak terjadi secara acak.
 Asam-asam lemak beratom C 12 sampai C16 utamanya terikat pada atom C 2
dari molekul gliserol.
 Asam-asam lemak rantai pendek , utamanya C4 dan C6 terikat pada atom
C1 dan C3.
 Asam stearat juga mengalami esterifikasi pada atom C1dan atom C3 dari mol
gliserol.
 Esterifikasi yang paling umum terjadi dalam sel-sel skretorik glandula
mammae, melalui jalur asam fosfatidat.
Ilustrasi 4.Diagram esterifikasi asamlemak
susu
Enzim-enzim dan kofaktor yang berperan dalam reaksi pembentukan gliserida susu adalah:
1. Ligase asil-KoA dengan kofaktor ATP dan Mg+
2. Transferase asil asil KoA L-gliserol 3 fosfat
3. FosfohidrolaseL-alfa – Fosfatidat
4. Transferase asil-KoA 1,2- digliserida o-asil
Ilustrasi 5. Jalur reaksi esterifikasi asam
lemak menjadi gliserida susu.
Ilustrasi 6. Pentingnya biosintesis asam
lemak ekstramitokhondrial (de novo) pada
ternak ruminansia

Anda mungkin juga menyukai