Anda di halaman 1dari 28

BIOSINTESIS LIPID

LIPID
• Lipid (lemak/fat dan minyak/oil): kelompok senyawa
hidrofobik yang mempunyai struktur beragam yang
larut dalam pelarut organik dan tidak larut sama sekali
dalam air.
• Lipid merupakan bentuk C yang lebih tereduksi
daripada karbohidrat.
oksidasi 1 g minyak/lemak (kand energi 9,3 kcal)
dapat menghasilkan lebih banyak ATP daripada
oksidasi 1 g pati (kand energi 3,8 kcal).
• Biosintesis lipid memerlukan energi metabolisme yang
lebih besar daripada biosintesis karbohidrat.
Mrpk senyawa organik berlemak atau berminyak
yang tidak larut dalam air.

Monomer lipid : asam lemak (asam organik berantai


panjang yang mempunyai 4 – 24 atom C. Asam
lemak 16 – 18 C paling dominan di alam.

Asam lemak mempunyai gugus karboksil dan ekor


hidrokarbon nonpolar yang panjang shg lipid tidak
larut dalam air dan tampak berminyak/berlemak.
Minyak sawit tersusun
atas trigliserid dan glise-
rol. Atom C dalam asam
lemak dapat mempu-
nyai ikatan tunggal (le-
mak jenuh) atau ikatan
ganda (lemak tidak je-
nuh). Ikatan ini mempe-
ngaruhi sifat fisik dan
kimia serta nilai nutrisi
• Lipid dibedakan atas :
1. Storage lipid : lemak/minyak dalam biji kedelai,
bunga matahari, kacang tanah, buah apokat dan
buah sawit.
2. Structural lipid : lilin, terpenoid (isoprenoid) yang
mencakup carotenoid dan sterol dalam membran.
• Sebagian besar lemak/minyak terdapat dalam
bentuk triasilgliserida (asil/acyl menunjuk ke asam
lemak) atau trigliserida di mana molekul asam
lemak diikat melalui ikatan ester dengan 3 gugus
hidroksil dari gliserol.
• Asam lemak dalam tanaman merupakan asam
karboksilat rantai lurus yang mempunyai atom C
berjumlah genap, rantai 12 – 20 C, umumnya 16 –
18 C
STRUKTUR TRIASILGLISEROL DAN GLIKOLIPID POLAR
YANG TERDAPAT DALAM TANAMAN
• Minyak (oil) : lipid berbentuk cair pada suhu kamar, ter- utama
disebabkan adanya ikatan tidak jenuh dlm asam lemak
penyusunnya.
• Lemak (fat) : lipid berbentuk padatan pada suhu kamar,
mempunyai proporsi asam lemak jenuh yg lebih banyak.
• Biosintesis asam lemak melibatkan kondensasi siklis dari
satuan 2C di mana asetil CoA sebagai prekursor. Sintesis
berlangsung dlm plastida(oleosom), melibatkan kelom- pok
enzim fatty acid synthase. Pemanjangan rantai asil melalui
ikatan kovalen dengan acyl carrier protein (ACP), bila
berkonyugasi dengan ACP disebut dengan asil-ACP

Biosintesis asam lemak :


1.Gugus asetat dari asetil CoA dipindahkan ke sistein dari
condensing enzyme lalu bergabung dengan malonyl-ACP
membentuk asetoasetil-ACP
BIOSINTESIS ASAM
LEMAK
DALAM PLASTIDA

MACAM DAN KANDUNGAN


ASAM LEMAK DALAM
MINYAK SAWIT

Asam lemak Rerata (%)

Miristat C14:0 1,1

Palmitat C16:0 43,5

Stearat C18:0 4,3

Oleat C18:1 39,8

Linoleat C18:2 10,2

Linolenat 0,3
C18:3
Oleosom : tempat sintesis lipid, Peroksisom : tempat substrat
organik dioksidasi oleh O2
2. Gugus keto pada karbon 3 dibuang untuk membentuk butyryl-
ACP yang mempunyai 4C.
3. Asam dgn 4C dan malonyl-CoA menjadi substrat baru untuk
condensing enzyme, mengakibatkan penam- bahan unit 2C
untuk memperpanjang rantai dan siklus ini berlangsung terus
sampai ditambahkan 16-18C.
4.16:0-ACP dilepaskan dari fatty acid synthase, tetapi
kebanyakan molekul yang mengalami pemanjangan menjadi
18:0-ACP diubah menjadi 18:1-ACP oleh enzim yang
mengkatalisis perubahan ikatan tunggal (jenuh) menjadi
ikatan rangkap. Pengulangan rangkaian peristiwa ini
menghasilkan 16:0-ACP dan 18:0-ACP, produk utama sintesis
asam lemak.
Asam lemak mengalami modifikasi setelah terikat
dengan gliserol membentuk gliserolipid. Penam-
bahan ikatan rangkap pada asam lemak 16:0 dan
18:1 oleh enzim yang terdapat dalam membran
kloroplas dan endoplasma retikulum. Enzim ini
menginsersi (menyisipkan) ikatan rangkap pada
tempat spesifik dalam rantai asam lemak dan bekerja
secara berurutan menghasilkan produk akhir yang
mempunyai 18:3 dan 16:3
Jalur biosintesis asam lemak jenuh dan tidak jenuh
Asetil-CoA (dari respirasi)
CO2 asetil-CoA karboksilase
Malonil-CoA

Asetil-CoA
(primer) fatty acid synthase
CO2

Asam palmitat (16C) (atau turunan)

Pemanjangan Pemanjangan
dan desaturasi

Asam lemak jenuh, Asam lemak tidak jenuh


dan berantai panjang dan berantai panjang
BIOSINTESIS ASAM PALMITAT
Contoh jalur biosintesis asam palmitat
BERAT KOMPONEN TANDAN SELAMA
PERKEMBANGAN
DARI ANTESIS SAMPAI PANEN
Tahap perkembangan dan sintesis minyak dalam buah sawit
Fotosintat pada tanaman kelapa sawit dipergunakan
untuk :
1.Maintenance respiration
-Mrpk prioritas utama, 50% fotosintat dipergunakan
utk memelihara biomassa yang telah ada.
-Respirasi ini semakin berkurang dengan semakin
rapatnya populasi kelapa sawit, disebabkan oleh
penurunan aktivitas metabolisme di dalam daun dan
pada keadaan intensitas sinar matahari yang rendah.

2.Growth respiration
-25% fotosintat untuk growth respiration
-Fotosintat diperlukan utk biosintesis komponen
struktural, seperti : selulosa, lignin, protein, asam
organik dan lemak.
3.Tandan buah dan bahan kering organ vegetatif
-Partisi fotosintat terbagi untuk :
- Daun : 10%
- Akar : 3%
2%
- Batang :
- Tandan : 10%
-Jika fotosintat terbatas, maka partisi fotosintat ke tandan
terhambat

Ada 2 pilihan untuk meningkatkan minyak pada TBS :


1.Meningkatkan asimilasi CO2 dan pasokan fotosintat
2.Meningkatkan porsi fotosintat yang dialokasikan ke tandan
Ada 4 reaksi yang dialami asam lemak dalam molekul
trigliserid :
1.Hidrolisis : penambahan H & OH pada ikatan yang
putus menghasilkan gliserol dan asam lemak. Jika
terdapat air, terjadi autokatalisis, atau dikatalisis
oleh metal atau oleh enzim lipase dalam mesokarp.
Hidrolisis minyak dalam buah utuh (di lapangan) tidak
dikehendaki karena menghasilkan FFA (asam lemak
bebas) dan digliserid.
2.Oksidasi : oksigen dapat menyerang ikatan rangkap
dari lemak tidak jenuh membentuk hidrogen per-
oksida, rantai C pecah, menghasilkan bau tengik.
Hidrolisis asam lemak
3.Hidrogenasi : molekul H menyerang ikatan
rangkap menghasilkan ikatan tunggal, dikatalisis
oleh metal
→ untuk kepentingan industri turunan.
4.Transesterifikasi : asam diatur kembali dalam 3
po- sisi pada molekul gliserol, menghasilkan lemak
de- ngan sifat yang berbeda.
5.Penambahan halogen : satu molekul yodium ditam-
bahkan ikatan rangkap → untuk mengukur
tingkat kejenuhan asam lemak dalam minyak
(nilai tinggi → semakin tidak jenuh)
Komposisi dan Struktur Asam Lemak dalam CPO

Asam lemak Rerata (%)


C14:0 asam miristat 1,1
C16:0 asam palmitat 43,5
C18:0 asam stearat 4,3
C18:1 asam oleat 39,8
C18:2 asam linoeat 10,2
C18:3 asam linolenat 0,3
Nilai Yodium 50,3
Perubahan berat dan komposisi asam lemak selama
perkembangan buah (kernel)
Perubahan berat dan komposisi asam lemak selama
perkembangan buah (mesokarp)
Kualitas minyak sawit selama penimbunan, pena-
nganan dan transportasi dipengaruhi oleh:
1.Oksidasi, reaksi ini dipengaruhi oleh : kandungan
oksigen yang terlarut dalam minyak, suhu minyak,
unsur logam dalam minyak dan adanya sinar.
2.Hidrolisis, reaksi ini dipengaruhi oleh : penambahan
katalis asam, adanya air, suhu minyak dan kandung-
an P dalam minyak
3.Kontaminasi selama penimbunan, penanganan dan
pengapalan.
4.Kontaminasi silang : kontaminasi minyak oleh lemak
lain, misal CPO oleh PKO.

Anda mungkin juga menyukai