Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BIOKIMIA

RPP BIOMOLEKUL

Disusun Oleh :

ROSI NURHUJAIMAH

3336159156

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN KIMIA FMIPA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

TAHUN 2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA / MA


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII IPA / 2
Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya,
dan makromolekul.
Kompetensi Dasar : 4.4. Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan
kegunaan lemak
Indikator : 1. Menuliskan rumus struktur dan nama lemak
2. Menggolongkan lemak berdasarkan kejenuhan ikatannya
3. Mengamati dan menguraikan sifat fisik dan sifat kimia lemak
4. Mendeskripsikan fungsi dan peran lemak dan minyak dalam kehidupan sehari-hari
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit                                                                       
A. Tujuan
Siswa dapat :
1. Menuliskan rumus struktur dan nama lemak dan minyak
2. Menggolongkan lemak berdasarkan kejenuhan ikatannya
3. Mengamati dan menguraikan sifat fisik dan sifat kimia lemak
4. Mendeskripsikan kegunaan dan peran lemak dan minyak dalam kehidupan sehari-hari
B. Materi Pembelajaran
1. Struktur dan Tata Nama Lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam
penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam
palmitat (C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam
linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam
lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida. Struktur umum molekul lemak seperti
terlihat pada ilustrasi di bawah :
Pada rumus struktur lemak di atas, R 1–COOH, R2–COOH, dan R3–COOH adalah
molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul asam lemak itu boleh
sama (disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda (disebut lemak campuran).
Tetapi pada umumnya, molekul lemak terbentuk dari dua atau lebih macam asam lemak.
Sebagai contoh, salah satu komponen minyak kapas mempunyai struktur sebagai berikut:

Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata
gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
Contoh:

2. Penggolongan Lemak
a. Jenis-jenis Lemak
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk
dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih
didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya,
asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Asam Lemak Jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada
rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam
palmitat, dan asam stearat.
2. Asam Lemak Tak Jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap
pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Adapun rumus struktur dan rumus molekul beberapa asam lemak dapat dilihat
pada tabel:

.
3. Lemak Trans
Lemak trans berasal dari lemak tidak jenuh yang mengalami proses pemadatan
dengan teknik hidrogenisasi parsial yang menyebabkan perubahan konfigurasi
ikatan kimia lemak itu. Akibatnya, lemak tidak jenuh yang umumnya berbentuk
cair, menjadi berbentuk padat dan lebih awet.

b. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester
dari alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi).
Kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
R–CO–OH        +     R′ – OH R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat        alkohol                    ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam

3. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Lemak


3.1 Sifat Fisis Lemak
a. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan
lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
b. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh,
sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam
lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam
stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol
dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.

c. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air,
sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut
dalam air.

d. Semua lemak larut dalam kloroform dan enzene. Alkohol panas merupakan
pelarut lemak yang baik.

3.2 Sifat Kimia Lemak


a. Esterifikasi
Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari
trigliserida, menjadi   bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan
melalui reaksi kimia yang disebut  interifikasi. Atau  penukaran  ester yang
didasarkan pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft.
b. Hidrolisis
Dalam  reaksi  hidrolisis,  lemak  dan  minyak  akan  diubah  menjadi
asam - asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan
kerusakan
lemak  dan  minyak.  Ini  terjadi  karena  terdapat terdapat  sejumlah  air
dalam lemak dan minyak tersebut.
c. Penyabunan
Reaksi  ini   dilakukan  dengan  penambhan  sejumlah  larutan  basa  
kepada trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang
mengandung gliserol dipisahkan dan gliserol dipulihkan dengan
penyulingan.
d. Hidrogenasi
Proses  hidrogenasi bertujuan  untuk  menjernihkan  ikatan  dari  rantai
karbon asam lemak pada lemak atau minyak. Setelah proses hidrogenasi
selesai, minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring .
Hasilnya   adalah  minyak   yang  bersifat  plastis  atau  keras, tergantung
pada derajat kejenuhan. Minyak tumbuhan yang cair dapat tumbuh menjadi
lemak padat dengan cara ini. Hidrogenasi dilakukan pada suhu 200 0 C
dengan katalisator nikel.

e. Pembentukan keton
Keton dihasilkan melalui penguraian dengan cara  hidrolisa ester.
f. Oksidasi
Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah
oksigen dengan   lemak  atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan
mengakibatkan bau tengik pada lemak atau minyak.
g. Adisi Iodium
Iodium dapat mengadisi ikatan tidak jenuh dalam lemak. Derajat
ketidakjenuhan lemak dapat dicari dari bilangan iodiumnya, yaitu jumlah
garam iodium yang dapat bereaksi dengan 10 gr minyak atau lemak.
h. Pembentukan Akrolein
Bila lemak dipanaskan pada suhu tinggi, maka akan terurai. Gliserol
yang terbebas diubah menjadi akrolein, yaitu suatu aldehid tidak jenuh
dengan bau tajam. Dalam laboratorium akrolein dilakukan dengan
memanaskan lemak dengan dehidrator seperti KHSO4.

4. Fungsi dan peran lemak dan minyak


4.1 Fungsi Lemak
a. Sumber energi
Lemak menghasilkan 9 kkal/gram
Lemak tubuh disimpan sbb : 50% di subkutan, 45% disekeliling organ
dalam rongga perut, 5% di jaringan intramuskuler.
b. Sumber asam lemak esensial
Sumber lemak esensial linoleat dan linolenat.
c. Alat angkut vitamin larut lemak
Lemak membantu transportasi dan absorbsi vitamin larut lemak
d. Memberi rasa kenyang dan kelezatan
Menghambat sekresi as lambung dan memperlambat pengosongan
lambung sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama.  Lemak juga
memberi kelezatan khusus pada makanan.
e. Sebagai pelumas
Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
f. Memelihara suhu tubuh
Lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah
kehilangan panas tubuh secara cepat, jadi  lemak berfungsi dalam
memelihara suhu tubuh.
g. Pelindung organ tubuh
Melindungi ginjal, jantung dan hati dengan  membantu menahan
organ-organ tersebut tetap ditempatnya dan melindungi dari benturan.

4.2 Peranan Lemak


 Bahan pembuatan mentega atau margarin
Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega atau margarine dengan
cara hidrogenasi.
 Bahan pembuatan sabun
Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak dengan KOH atau
NaOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi
dengan keras terhadap kulit) dan sering disebut sabun cuci. Sedangkan
sabun yang mengandung logam K disebut sabun lunak dan di kehidupan
sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun mandi.
 Minyak digunakan untuk menggoreng bahan makanan.
Lemak terdapat dalam bahan makanan seperti keju, daging, mentega, susu,
dan ikan segar. Lemak dapat bergabung dengan senyawa lain dan disimpan
dalam tubuh, misalnya : fosfolipid, glikolipid dan lipoprotein.

C. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama (2 x 45 menit)
1. Menuliskan rumus struktur dan nama lemak dan minyak
2. Menggolongkan lemak berdasarkan kejenuhan ikatannya
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu
Kegiatan Pendahuluan  Menyiapkan peserta didik secara psikis dan 15 menit
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
(berdoa sebelum belajar, mengecek
presensi, mengecek kesiapan siswa).
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dicapai.
Kegiatan Inti  Guru membentuk kelompok -kelompok 60 menit
kooperatif, masing-masing kelompok terdiri
dari 4 orang siswa.
 Guru membagikan lembar kerja kepada
setiap kelompok.
 Siswa mengkaji literatur untuk
menggambarkan struktur dan memberi
nama senyawa lemak serta pengelompokan
lemak.
 Siswa berlatih menggambarkan struktur dan
memberi nama senyawa lemak.
 Siswa mengelompokkan lemak berdasarkan
kejenuhan ikatannya.
 Siswa mendiskusikan dengan teman dalam
satu kelompoknya.
 Guru melakukan evaluasi dengan
mempresentasikan hasil diskusinya dari
masing-masing kelompok, siswa yang lain
mendengarkan, mencermati dan memberi
tanggapan.
 Memberikan penghargaan kepada individu
dan kelompok yang berkinerja baik dan
amat baik dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut.
Kegiatan Penutup  Mengakhiri pelajaran dengan membimbing 15 menit
peserta didik membuat rangkuman dan
mengerjakan soal-soal post test.
 Menyimpulkan materi yang telah dibahas
secara bersama-sama dengan siswa
 Merencanakan materi untuk pertemuan
berikutnya.
 Ucapan terima kasih atas partisipasi aktif
dari semua peserta didik, dan diakhiri salam
penutup
Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)
1. Mengamati dan menguraikan sifat fisik dan sifat kimia lemak
2. Mendeskripsikan kegunaan dan peran lemak dan minyak dalam kehidupan sehari-hari
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu
Kegiatan Pendahuluan  Menyiapkan peserta didik secara psikis dan 15 menit
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
(berdoa sebelum belajar, mengecek
presensi, mengecek kesiapan siswa).
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dicapai.
Kegiatan Inti  Guru membentuk kelompok -kelompok 60 menit
kooperatif, masing-masing kelompok terdiri
dari 4 orang siswa.
 Guru membagikan lembar kerja kepada
setiap kelompok.
 Siswa mengkaji literatur untuk menjelaskan
sifat fisik dan sifat kimia dari lemak.
 Siswa mengkaji literature untuk mengetahui
kegunaan dan peran dari lemak dan minyak
dalam kehidupan sehari-hari.
 Siswa mendiskusikan dengan teman satu
kelompoknya.
 Guru melakukan evaluasi dengan
mempresentasikan hasil diskusinya dari
masing-masing kelompok, siswa yang lain
mendengarkan, mencermati dan memberi
tanggapan.
 Memberikan penghargaan kepada individu
dan kelompok yang berkinerja baik dan
amat baik dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut.
Kegiatan Penutup  Mengakhiri pelajaran dengan membimbing 15 menit
peserta didik membuat rangkuman dan
mengerjakan soal-soal post test.
 Menyimpulkan materi yang telah dibahas
secara bersama-sama dengan siswa
 Merencanakan materi untuk pertemuan
berikutnya.
 Ucapan terima kasih atas partisipasi aktif
dari semua peserta didik, dan diakhiri salam
penutup

E. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas XII
2. Situs kimia seputar metari yang dipelajari (internet)

F. Penilaian
Tugas individu, tugas kelompok, kuis dan ulangan.

Jakarta, 17 Desember 2015


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

……………………. Rosi Nurhujaimah,S.Pd

Anda mungkin juga menyukai