Anda di halaman 1dari 26

Kuliah Pengantar

Kimia Organik II

Oleh:
Rosi Nurhujaimah, M.Pd

JURUSAN S1 FARMASI – STIKES PRIMA INDONESIA


Pert. Pokok Bahasan Sub Pembalajaran
1 Ruang Lingkup Kimia Organik II Pendahuluan, maksud dan tujuan pembelajaran
dan latar belakang materi Kimia Organik II
dengan Farmasi dan Profesi Farmasi
2 Biomolekul senyawa organik Biomolekul senyawa organik secara umum:
Karbohidrat, Protein dan Lipid
3 Karbohidrat Pengetahuan tentang karbohidrat meliputi:
1. Definisi dan struktur
2. Klasifikasi
3. Tatanama karbohidrat
4. Konfigurasi monosakarida dan proyeksi
Fischer
5. Sistem D dan L
(Lanj.)
Pert. Pokok Bahasan Sub Pembalajaran
4 Karbohidrat (Lanjutan) 6. Konfigurasi Aldosa
7. Struktur Siklik monosakarida: hemiasetal
8. Konformasi monosakarida mutarotasi

5 Jenis Reaksi Monosakarida Reaksi – reaksi monosakarida:


1. Pembentukan Ester dan Eter
2. Pembentukan Glikosida
3. Reaksi Oksidasi

6 Jenis Reaksi Monosakarida 4. Perpanjangan rantai monosakarida


(Lanj.) 5. Perpendekan rantai sakarida
7 Jenis Reaksi Monosakarida Reaksi Disakarida dan Polisakarida
8 UTS (Ujian Tengah Semester)
(Lanj.)
Pert. Pokok Bahasan Sub Pembalajaran
9 Asam Amino dan Protein Pengetahuan umum tentang Asam Amino dan
Protein
Pengetahuan Asam amino, meliputi:
1. Definisi dan struktur
2. Sifat – sifat stereokimia asam amino
10 Asam Amino (Lanj.) Pengetahuan tentang Asam Amino meliputi:
3. Klasifikasi asam amino
11 Asam Amino (Lanj.) Pengetahuan tentang Asam Amino meliputi:
4. Elektroforesis
12 Asam Amino (Lanj.) Pengetahuan tentang Asam Amino meliputi:
4. Reaksi – Reaksi Asam Amino
(Lanj.)
Pert. Pokok Bahasan Sub Pembalajaran
13 Senyawa Protein Pengetahuan tentang Protein meliputi:
1. Klasifikasi Protein
2. Struktur Protein
14 Senyawa Lipid Pengetahuan tentang Lipid meliputi:
1. Definisi dan Struktur
2. Sifat Asam Lemak
3. Pembentukan Trigliserida
15 Senyawa Asam Nukleat Pengetahuan tentang Asam Nukleat meliputi:
1. Definisi dan Struktur Asam nukleat
2. Perbedaan struktur DNA dan RNA
16 UAS (Ujian Akhir Semester)
UTS : UAS : Penugasan Keaktifan : Kehadiran:
30% 35% : 20% 5% 10%
Fessenden, R.J. and J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik Dasar Edisi Ketiga.
Jilid 1. Terjemahan oleh A.H. Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta.

Fessenden, R.J. and J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik Dasar Edisi Ketiga.
Jilid 2. Terjemahan oleh A.H. Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta.

Hoffman, Robert. 2004. Organic Chemistry: An Intermediate Text 2nd Ed. John
Wiley & Sons. USA.

Sarker, S.D., and Nahar, L. 2007. Chemistry For Pharmacy Students: General,
Organic and Natural Product Chemistry. John Wiley & Sons, Ltd. USA.
Setelah tahun 1850 terdapat persetujuan umum tentang kimia
organik adalah kajian karbon (90% seny. Org adalah karbon)
yang membedakan adalah Gugus Fungsi.
• Titik lebur digunakan untuk mengkarakterisasi senyawa organik dan untuk mengkonfirmasi
kemurnian.
• Titik lebur senyawa murni selalu lebih tinggi dari titik lebur senyawa yang dicampur dengan sejumlah
kecil pengotor.
• Rasio pencampuran yang menghasilkan titik leleh serendah mungkin dikenal sebagai Eutectic Point.
(Lanj.)

• Titik lebur meningkat dengan meningkatnya berat molekul, dan titik didih meningkat
seiring dengan meningkatnya ukuran molekul.
• Titik lebur meningkat dengan meningkatnya berat molekul, dan titik didih meningkat
seiring dengan meningkatnya ukuran molekul.
Ikatan kimia
• Atom dapat terikat menjadi molekul dengan berbagai cara karena struktur
elektron berbeda-beda.
• Ikatan kimia terjadi karena kecendrungan atom untuk berkonfigurasi
seperti gas mulia (Unsur Gol. 8A)
• Ukuran kemampuan untuk melepaskan elektron disebut energi ionisasi
[LANJUTAN]
• Atom dengan keelektronegatifan hampir sama 
ikatan non polar
• Contoh: H2 , N2 , CH4 , C2H6
• Kelektronegatifan antar atom berbeda maka akan
terbentuk ikatan kovalen polar.
[LANJUTAN]
• Rumus empiris : jenis atom dan perbandingan terkecilnya dalam suatu
molekul
• Rumus molekul : jumlah atom yang sesungguhnya dan bukan hanya
perbandingan.
• Rumus Struktur : menunjukkan struktur dari molekul yaitu muatan
dari kaitan atom-atomnya
[lanjutan]
[lanj.]
• Gugus fungsi merupakan bagian molekul yang mempunyai
kereaktifan kimia.
• Senyawa yang mempunyai gugus fungsi sama akan mengalami
reaksi kimia yang sama.
• Untuk senyawa dengan gugus fungsi sama maka akan lebih
mudah menggunakan rumus umum untuk senyawa-senyawa
tersebut.
• Pada akhir abad 19
nama kimia organik
disistematikakan
dengan
menghubungkan
nama senyawa dan
strukturnya.
• Sistem penamaan tsb
disebut nama Jenewa
atau Sistem IUPAC
(International Union
of Pure and Applied
Chemistry)
Tugas Terstruktur
Carilah Jurnal Internasional dengan tema dibawah ini:
• Peran Kimia Organik di Bidang Kesehatan
• Kimia Organik sebagai dasar pemahaman senyawa obat

Buatlah review dari jurnal tersebut maksimal (3 halaman).

Anda mungkin juga menyukai