Anda di halaman 1dari 28

UJIAN PRAKTIK KETERAMPILAN MENGAJAR

SMA NEGERI 27 JAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


PERTEMUAN KEDELAPAN
KELAS XI IPA 2
TAHUN AJARAN 2019/2020

SHINTA YULIANA (3315161162)

PRODI PENDIDIKAN KIMIA 2016


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA 27 Jakarta


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Laju Reaksi
Alokasi Waktu : 16 jp x 45 menit (4 Minggu)

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.6. Menjelaskan faktor-faktor yang 3.6.1. Mendefinisikan pengertian laju reaksi
memengaruhi laju reaksi (Communication)
menggunakan teori tumbukan 3.6.2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi (Communication, Critical thinking,
Collaboration)
3.6.3. Menjelaskan pengertian dan peranan katalis dan
energi diagram pengaktifan dengan menggunakan
diagram (Communication, Critical thinking,
Collaboration)
3.6.4. Menjelaskan teori tumbukkan dalam reaksi kimia
(Communication)
4.6. Menyajikan hasil penelusuran 4.6.1. Menjelaskan cara-cara pengaturan dan penyimpanan
informasi cara-cara pengaturan dan bahan untuk mencegah perubahan fisika dan kimia
penyimpanan bahan untuk mencegah yang tak terkendali (Art, Technology,
perubahan fisika dan kimia yang tak Communication, Critical thinking, Collaboration)
terkendali
3.7. Menentukan orde reaksi dan tetapan 3.7.1. Menghitung orde reaksi berdasarkan data hasil
laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan (Critical thinking)
percobaan 3.7.2. Menghitung tetapan laju reaksi berdasarkan data
hasil percobaan (Critical thinking)
3.7.3. Menentukkan persamaan suatu laju reaksi
berdasarkan data hasil percobaan (Critical thinking)
4.7. Merancang, melakukan, dan 4.7.1. Menjelaskan langkah kerja percobaan faktor-faktor
menyimpulkan serta menyajikan yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi
hasil percobaan faktor-faktor yang (Critical thinking, Collaboration, Communication)
mempengaruhi laju reaksi dan orde 4.7.2. Menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi
reaksi laju reaksi setelah percobaan (Critical thinking)
4.7.3. Menjelaskan hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi (Art,
Technology, Critical thinking, Communication)

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Kedelapan (3 Jam Pelajaran @ 45 menit)

Melalui model pembelajaran discovery dan coorperatif learning, diharapkan peserta didik dapat menghitung
orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan, menghitung tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil
percobaan, menentukkan persamaan suatu laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan dan menentukan
persamaan laju reaksi berdasarkan analisis data data hasil percobaan dengan rasa ingin tahu, disiplin dan
bertanggung jawab (Critical thinking, Collaboration, Character, Communication)

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Kedelapan
1. Orde reaksi
2. Tetapan laju reaksi
3. Persamaan laju reaksi
E. Pemetaan Materi Pembelajaran dalam Dimensi Pengetahuan

Materi Dimensi Pengetahuan


Pembelajaran Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif

1. Konsep Laju Laju reaksi - Rumus penentuan laju -


Reaksi merupakan reaksi :
pengurangan − ∆ [𝑅]
v= ∆𝑡
konsentrasi reaktan
dan penambahan + ∆ [𝑃]
v= ∆𝑡
konsentrasi produk.

2. Penentuan Konsentrasi adalah - Rumus penentuan -


Konsentrasi jumlah mol zat konsentrasi :
atau Molaritas terlarut dalam tiap
n mol terlarut
liter larutan. M 
V liter laru tan

Dan

gr 1000
M x
Mr V (ml)

3. Faktor-faktor Konsentrasi, suhu, Tumbukan partikel - -


laju reaksi Luas permukaan zat efektif yang terjadi
mempengaruhi pada pereaksi
jalannya reaksi. merupakan
penyebab jalannya
reaksi.

4. konsep Saat zat A bereaksi Reaksi zat A dan B Penentuan energi -


tumbukan dengan zat B maka akan membentuk tumbukan antar partikel.
partikel terjadi tumbukan produk bila
reaksi antara partikel A tumbukan partikel
dan partikel B.
melewati energi
aktivasi.

5. Energi Energi aktivasi Berbagai zat Penentuan reaksi -


aktivasi adalah energi memiliki energi berdasarkan grafik
minimum yang aktivasi tertentu.
diperlukan suatu zat
untuk bereaksi.

6. Persamaan Dua zat atau lebih Zat yang bereaksi Penentuan jumlah dan
laju reaksi bereaksi dapat dituliskan kadar setiap zat dalam
membentuk produk. dengan : persamaan reaksi yang
setara.
A+BC+D

7. Orde reaksi Orde reaksi Jenis Orde reaksi : Penentuan orde reaksi
menyatakan berdasarkan percobaan.
 Orde nol
pengaruh
 Orde Dua
konsentrasi reaktan
terhadap laju reaksi.

8. Penyimpanan Penyimpanan bahan Bahan-bahan kimia Penentuan tempat yang -


bahan kimia bahan kimia memiliki sifat fisik tepat untuk menyimpan
berbeda-beda dan sifat kimia bahan-bahan kimia.
tergantung sifat yang berbeda-beda. Begitu pula penggunaan
yang dimiliki. bahan-bahan kimia yang
berbahaya.

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Student Center
Model Pembelajaran : Discovery Learning dan Kooperatif Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, presentasi, tanya jawab, dan ceramah

G. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar


1. Media Pembelajaran : Whiteboard, LCD, laptop, LKS
2. Sumber Belajar :
 Buku Kimia Kurikulum 2013 Revisi Kelas XI. Penulis : Michael Purba dan Eti Sarwiyati,
tahun 2018, BAB 1, halaman 113-115 dan Sentot Budi Rahadjo dan Ispriyanto 2013 Revisi
Kelas XI untuk SMA dan MA, Tahun 2016, Penerbit : Tiga Serangkai.
 Buku refensi yang relevan : Unggul Sudarmo kurikulum 2013 Tahun 2014.
 Internet : https://www.studiobelajar.com/laju-reaksi/
 LKPD (terlampir)

H. Langkah Pembelajaran

Pertemuan Kedepalan

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.7.1 Menghitung orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan (Critical thinking)
3.7.2 Menghitung tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan (Critical thinking)
3.7.3 Menentukkan persamaan suatu laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan (Critical thinking
Waktu
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah kegiatan
(menit)
Pendahuluan Orientasi  Memberikan salam kepada peserta didik 10
 Memeriksa kehadiran peserta didik
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dengan menanyakan kabar, membersihkan
kelas dari sampah dan menunggu peserta didik
menyiapkan buku dan alat tulis, memeriksa
kerapihan dan kelengkapan seragam, serta
mendoakan teman yang tidak dapat mengikuti
pelajaran. (Character)
Motivasi Pemberian Acuan 10
 Memberitahukan tentang kompetensi dasar,
indikator pencapaian kompetensi (IPK), dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari, seperti
kecepatan obat bereaksi dalam tubuh dan
pentingnya peranan katalis dalam bidang
industry (Critical thinking, Communication)
Apersepsi  Mengajukan pertanyaan terkait materi 15
sebelumnya (meriview materi) dan
memberikan pertanyaan yang ada kaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan :
 Apakah yang dimaksud dengan Teori
Tumbukkan?
 Apa saja faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi laju reaksi? Dapatkah kamu
menjelaskannya secara singkat?
 Dapatkah kamu menyebutkan peranan katalis
dalam bidang industri?
(Guru memberikan beberapa foto terkair faktor
yang mempengaruhi laju reaksi)
(Critical thinking)
 Peserta didik diminta memberikan garis besar
materi yang akan dipelajari hari itu :
Persamaan laju reaksi, orde reaksi, tetapan
laju reaksi dan grafik laju reaksi orde 0, 1 dan
2 (Critical thinking, Communication)
 Peserta didik membentuk kelompok diskusi
(Collaboration)
Kegiatan Inti Stimulation Peserta didik memperhatikan dan menyimak gambar- 15
gambar yang diberikan pada slide PPT faktor yang
(Pemberian
mempengaruhi laju reaksi. (Critical thinking)
rangsangan)
Guru kemudian menampilkan sebuah pertanyaan :
 Apa yang dimaksud dengan persamaan laju
reaksi?
 Apa hubungannya dengan materi yang
dipelajari sebelumnya?
(Collaboration, Critical thinking)
Guru kemudian membagi siswa menjadi 9 kelompok
berdasarkan denah tempat duduk untuk
mempermudah pengerjaan kelompok.
(Collaboration)

Guru membagikan LKPD (Lembar Kerja Peserta


Didik) terkait materi yang akan dipelajari hari itu.

Guru menjelaskan materi mengenai persamaan laju


reaksi, orde reaksi, tetapan laju reaksi dan grafik laju
reaksi orde 0, 1 dan 2.
Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik 15
Statement untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan
(Identifikasi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari hari
Masalah) itu, yaitu : Persamaan laju reaksi, orde reaksi, tetapan
laju reaksi dan grafik laju reaksi orde 0, 1 dan 2 dan
membuat hipotesis terkait pertanyaan yang diberikan
guru.

Peserta didik diajak untuk mengerjakan soal yang


terdapat di dalam LKPD secara berkelompok.
(Critical thinking, Communication, Character, dan
HOTS)
Data collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan 20
(pengumpulan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
data) melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian
mengamati dengan seksama materi
Persamaan laju reaksi, orde reaksi, tetapan
laju reaksi dan grafik laju reaksi orde 0, 1 dan
2 (Critical thinking, Collaboration)
 Membaca sumber lain selain buku teks
mencari dan membaca berbagai referensi
dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi
pengertian laju reaksi yang sedang dipelajari
(literacy)
 Aktivitas
menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal
yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan
kepada guru berkaitan dengan materi
Persamaan laju reaksi, orde reaksi, tetapan
laju reaksi dan grafik laju reaksi orde 0, 1 dan
2 (Critical thinking, Collaboration)
 Wawancara/tanya jawab dengan nara
sumber
mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan
materi Persamaan laju reaksi, orde reaksi,
tetapan laju reaksi dan grafik laju reaksi orde
0, 1 dan 2 yang tekah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru (Communication,
Critical Thinking)
 Mengumpulkan informasi
mencatat semua informasi tentang materi
Persamaan laju reaksi, orde reaksi, tetapan
laju reaksi dan grafik laju reaksi orde 0, 1 dan
2 yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
(Literacy)
 Saling tukar informasi tentang materi
pengertian laju reaksi dengan ditanggapi aktif
oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
kelompok
(Collaboration, Communication, Character)
Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi 10
Processing mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
 Mendiskusikan
Peserta didik secara bersama-sama
membahas soal dalam LKPD mengenai
materi Persamaan laju reaksi, orde reaksi,
tetapan laju reaksi dan grafik laju reaksi orde
0, 1 dan 2 (Collaboration, Communication)
 Mengolah informasi dari materi persamaan
laju reaksi, orde reaksi, tetapan laju reaksi dan
grafik laju reaksi orde 0, 1 dan 2 yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja. (Critical thinking)
Verification  Peserta didik mendiskusikan hasil 20
(Pembuktian) pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori
dari berbagai referensi seperti buku paket.
 Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal dalam LKPD
mengenai materi persamaan laju reaksi, orde
reaksi, tetapan laju reaksi dan grafik laju
reaksi orde 0, 1 dan 2 yang telah dikerjakan
oleh peserta didik.

(Communication, Collaboration, Litercay)


Generalization Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan 10
(Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Kesimpulan) persamaan laju reaksi, orde reaksi, tetapan laju
reaksi dan grafik laju reaksi orde 0, 1 dan 2
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
(Communication, Collaboration)
 Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang persamaan
laju reaksi, orde reaksi, tetapan laju reaksi dan
grafik laju reaksi orde 0, 1 dan 2
(Communication, Collaboration)
Penutup Peserta didik : 10
 Membuat resume dengan bimbingan guru
tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran pengertian laju
reaksi yang baru dilakukan. (Art)
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk
materi pelajaran persamaan laju reaksi, orde
reaksi, tetapan laju reaksi dan grafik laju
reaksi orde 0, 1 dan 2
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai
langsung diperiksa untuk materi pelajaran
pengertian laju reaksi.
 Memberikan penghargaan untuk materi
pelajaran pengertian laju reaksi kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik (Character)
 Menyampaikan kegiatan selanjutnya yaitu
ulangan harian materi laju reaksi (BAB 3)
I. PENILAIAN HASIL BELAJAR
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum, pengamatan langsung
dilakukan oleh guru.

N Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode


Nama Siswa Nilai
o BS JJ TJ DS Skor Sikap

1 Budi 75 75 50 75 275 68,75 C

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒


• BS : Bekerja Sama Skor sikap:
4
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
 Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

b. Pengetahuan
- Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan - Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Nama Pernyataan
Peserta Pengungkapan gagasan Kebenaran konsep Ketepatan Jumlah
Didik yang orisinil penggunaan istilah
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
Shinta
Wahdiyati
....

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

J. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Batas KKM untuk kompetensi ini adalah : 75
Bagi siswa yang tidak mencapai batas KKM, maka siswa yang bersangkutan diwajibkan
mengikuti program remedial dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
b. Jika jumlah siswa yang tidak mencapai batas KKM sebanyak <20% dari jumlah
siswa keseluruhan, maka diadakan remedial individu
c. Jika jumlah siswa yang tidak mencapai batas KKM sebanyak 20-40% dari jumlah
siswa keseluruhan, maka diadakan remedial kelompok
d. Jika jumlah siswa yang tidak mencapai batas KKM sebanyak >40% dari jumlah
siswa keseluruhan, maka diadakan remedial klasikal

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Nama Indikator Bentuk Nilai
Nilai Keterangan
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial

Jakarta, 16 Oktober 2019

Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa PKM

Drs. Usman Machdi Shinta Yuliana


NIP. 196103171986031002 NRM. 3315161162
Uraian Materi

Konsep Laju Reaksi

Laju reaksi dapat dikaitkan dengan petasan meledak, perkaratan besi, kembang api dari hal
tersebut kita dapat membuktikan bahwa ada reaksi berjalan cepat dan ada reaksi yang berjalan
lambat. Kecepatan reaksi yang dikenal dengan laju reaksi disimbolkan dengan r.

Laju reaksi menunjukan perubahan konsentrasi zat pereaksi atau hasil reaksi persatuan
waktu. Selama reaksi berlangsung, konsentrasi pereaksi berkurang sedangkan konsentrasi
bertambah.

𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖

Menentukan Laju Reaksi


𝑑 [𝐶]
Rumus umum laju reaksi 𝑟 = .
𝑑𝑡

Keterangan:

r = laju reaksi (mol.L-1.s-1)

d[C] = perubahan konsentrasi (mol.L-1)

dt = perubahan waktu (s)

Pada reaksi dengan perbandingan koefisien reaksi tidak sama, laju reaksi yang terlibat
dalam suatu persamaan reaksi:

𝑎𝐴 + 𝑏𝐵 → 𝑐𝐶 + 𝑑𝐷

Reaksi akan berkurang, sedangan hasil reaksi akan bertambah, maka dapat dituliskan:

1 ∆[𝐴] 1 ∆[𝐵] 1 ∆[𝐶] 1 ∆[𝐷]


𝑟=− =− =+ =+
𝑎 ∆𝑡 𝑏 ∆𝑡 𝑐 ∆𝑡 𝑑 ∆𝑡
Persamaan Laju Reaksi

Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi bukan konsentrasu hasil reaksi. Bentuk
persamaan laju reaksi dituliskan sebagai berikut.

Untuk reaksi :

𝑚𝐴 + 𝑛𝐵 → 𝐴𝑚𝐵𝑛

Persamaan laju :

𝑟 = 𝑘 [𝐴] 𝑥 [𝐵]𝑦

Dengan, r = laju reaksi ; k = tetapan laju reaksi ; x = orde reaksi terhadap pereaksi A ; y = orde
reaksi terhadap pereaksi B ; Orde reaksi total x+y

Penentuan Orde Reaksi

 Reaksi orde nol

Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde nol jika besarnya laju reaksi
tersebut tidak dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi.

 Reaksi orde satu

Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde satu, apabila besarnya laju
reaksi berbanding lurus dengan besarnya konsentrasi pereaksi.

 Reaksi orde dua

Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde dua, apabila besarnya laju reaksi
merupakan pangkat dua dari peningkatan konsentrasi pereaksinya (konsentrasi
pereaksi dinaikan 2x semula, laju reaksi akan meningkat sebesar 4x laju reaksi
semula).

Teori Tumbukan

Tumbukan dapat menghasilkan reaksi, namun tidak semua yang dapat menghasilkan
energi. Tumbukan yang dapat menghasilkan energi disebut tumbukan efektif, sedangkan
tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi disebut tumbukan tidak efektif.

Energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu reaksi (tumbukan efektif) adalah energi
minimum atau energi pengaktifasan (Ea). Energi pengaktifan merupakan perintang suatu reaksi
kimia sehingga reaksi kimia tidak terjadi secara tiba-tiba pada setiap saat dan setiap keadaan.
Endoterm Eksoterm

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

 Konsentrasi : Semakin besar konsentrasi pereaksi yang direaksikam, semakin tinggi laju
reaksinya.
 Suhu : Semakin tinggi suhu semakin mempercepat reaksi kimia. Pada umumnya, setiap
kenaikan suhu 10OC , laju reaksi naik 2x lebih besar dari semula. Maka dapat dirumuskan:
∆𝑇
𝑟𝑇 = (∆𝑟) 10 . 𝑟0

Keterangan, ∆r = kenaikan laju reaksi ; ∆T = kenaikan suhu T2-T1 ; r0 = laju reaksi awal
; rT = laju reaksi akhir.

 Luas permukaan : Semakin luas permukaan bidang sentuh antar pereaksi, laju reaksi
semakin tinggi.
 Katalis : Katalis menurunkan energi pengaktifan dengan menambah tahap-tahap reaksi
atau mekanisme reaksi. Energi pengaktifan (Ea) apabila menggunakan katalis ia akan
menjadi lebih rendah dan berlangsung lebih cepat.

Peran Katalis dalam Industri

Sintesis haber (sintesis amonia)

Amonia disintesus melalui Haber Bosch. Menggunakan katalis untuk memaksimalkan jumlah
produk amonia. Digunakan pada industri pupuk.

Pembuatan asam nitrat

Metode untuk memproduksi asam nitrat dikenal dengan proses Ostwald. Material-material awal
yaitu amonia dan molekul oksigen dipanaskan dengan katalis platinum-rchodium hingga suhu
mencapai 800O
Nama/ Nomor Absen : __________________

Kelompok : __________________

Kelas/ Semester : __________________

Hari, Tanggal : __________________

Oleh : SHINTA YULIANA (PKA’16 UNJ)


Kompetensi Dasar (KD)

3.7 Menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.7.1 Menghitung orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan (Critical thinking)
3.7.2 Menghitung tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan (Critical thinking)
3.7.3 Menentukkan persamaan suatu laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan (Critical thinking)

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menghitung orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan, menghitung tetapan laju reaksi
berdasarkan data hasil percobaan, menentukkan persamaan suatu laju reaksi berdasarkan data hasil
percobaan dan menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan analisis data data hasil percobaan dengan
rasa ingin tahu, disiplin dan bertanggung jawab (Critical thinking, Collaboration, Character,
Communication)

TEORI

Ungkapan Laju Reaksi


Berdasarkan ukuran konsentrasi zat, laju reaksi (v) dapat dinyatakan
sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi tiap satuan
waktu. Mari kita tinjau reaksi sederhana dimana molekul A terurai
menjadi molekul B menurut persamaan reaksi berikut : A  B

Pada reaksi tersebut, dengan bertambahnya waktu reaksi, jumlah


molekul A semakin berkurang dan jumlah molekul B semakin
bertambah. Dengan kata lain, laju pengurangan konsentrasi reaktan
(molekul A) atau laju pertambahan konsentrasi produk (molekul B)
dinyatakan sebagai berikut:

∆[𝐀] ∆[𝐁]
Jadi, Laju reaksi = − ∆𝐭
atau Laju reaksi = + ∆𝐭
Grafik perubahan konsentrasi reaktan dan
produk terhadap waktu

Pada umumnya kenaikan suhu menyebabkan laju


reaksi bertambah cepat. Makin tinggi suhunya
kecepatan gerak partikel-partikel pereaksi dan energi
kinetic partikel ikut meningkat, sehingga makin
banyak pertikel yang memiliki enrgi kinetik di atas
energi pengaktifan (Ea),

Berdasarkan data eksperimen, laju reaksi akan menjadi


dua kali lebih cepat untuk setiap kenaikan suhu 10oC
1) Suatu reaksi :
Latihan Soal : Ayo kerjakan 2H2(g) + O2(g) → 2HO2(l)
soal berikut ini!
Pertanyaan :

a. Tuliskan ungkapan laju reaksi ditinjau dari H2, O2, dan


H2O.
b. Bila berkurangnya konsentrasi O2 = 0,23 ml/L.S.
Hitunglah laju bertambahnya konsentrasi H2O

2) Persamaan kimia antara H2O2(aq) dan I- (aq) dalam suasana


asam adalah :

H2O2 (aq) + 3I- (aq) + 2H+ (aq)  I3- (aq) + 2H2O(l)

Pada 10,0 detik pertama, konsentrasi I- turun dari 1,000 M menjadi


0,868 M.

a. Hitung laju rata-rata reaksi tersebut pada interval waktu 10


detik pertama
∆[𝐻 + ]
b. Perkirakan perubahan konsentrasi H+ ( ∆𝑡
) pada interval
waktu 10 detik pertama

Persamaan Laju Reaksi

Hubungan kuantitatif antara perubahan konsentrasi dengan laju reaksi dinyatakan dengan persamaan laju
reaksi atau hukum laju reaksi. Hal tersebut tidak dapat diramalkan dari persamaan reaksi keseluruhan , akan
tetapi dapat ditentukan melalui eksperimen. Laju reaksi ditentukan oleh konsentrasi zat pereaksi. Contoh:
untuk reaksi P + Q  R + S, maka laju reaksi ditentukan oleh konsentrasi zat P dan Q. Persamaan laju
reaksinya dituliskan sebagai berikut: V = k[P]x [Q]y . Pada persamaan laju reaksi terdapat tetapan laju reaksi
disimbolkan dengan k. Setiap jenis reaksi mempunyai harga k
tertentu. Jika reaksi berlangsung cepat, maka harga k besar.
Begitu pula sebaliknya. Jika reaksi berlangsung lambat, maka
harga k kecil. Selain harga k, pada persamaan laju reaksi juga
ada orde reaksi.
Orde Reaksi

Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi. Orde reaksi
hanya dapat ditentukan secara eksperimen. Jika laju suatu reaksi dinyatakan dengan persamaan V = k
[A]x[B]y, maka orde reaksi terhadap A adalah x, orde reaksi terhadap B adalah y, dan orde reaksi
keseluruhan merupakan jumlah semua pangkat yang terdapat pada persamaan laju reaksi. Jadi orde reaksi
total persamaan laju reaksi diatas adalah x+y.
Jenis orde reaksi :
1. Orde nol : laju reaksi tidak bergatung pada konsentrasi.
Maksudnya, perubahan konsentrasi zat tidak mempengaruhi laju
reaksi. Persamaan lajunya ditulis v = k [A]0
2. Orde satu : laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi salah
satu reaktan. Jika konsentrasi dilipat duakan maka laju reaksi juga
lipat dua kali. Persamaan reaksinya ditulis v = k [A]1
3. Orde dua : jika laju reaksi berbanding lurus dengan kuadrat
konsentrasi reaktan. Jika konsentrasi reaktan dilipatduakan maka
laju reaksi lipat 22 = 4 kali. Persamaan lajunya ditulis v = k [A]2
Orde dua juga bisa didapatkan dari penjumlahan orde reaksi reaktan Grafik orde reaksi
secara keseluruhan nol, satu dan dua

Latihan Soal : Ayo kerjakan soal berikut ini!

1
2

3 4
4
4

5
4
4
6
4
4
7
4
4
8
4
4

9
4
4
10
0
44
11
0
44
12
0
44

13
0
44

14
0
44
Pelajari Lebih Dalam

Anda mungkin juga menyukai