Anda di halaman 1dari 88

RPP KELAS XII KURNAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH : SMA Negeri 3 Bandung

KELAS / SEMMESTER : XII / 5

Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan

Sub Materi Pokok : Penurunan Tekanan Uap dan Tekanan Osmotik

Alokasi Waktu : 8JP

A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya.
KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif dalam pengetahuan teknologi, seni budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan keberadaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan yang dilepajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat
unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang
adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas
alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat
dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
1.2. Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia
sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran
rakyat Indonesia.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2. Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta
hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

1
2.3. Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3.1. Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmotik.

4.1. Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis larutan.
Mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit
dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit yang konsentrasinya sama

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1. Menunjukkan sikap religius dengan membiasakan diri mengucapkan salam dan
berdoa dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.1. Menunjukkan rasa ingin tahu dalam kegiatan pembelajaran.
2.1.2. Menunjukkan sikap disiplin ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.2.1. Menunjukkan sikap kerjasama ketika melakukan diskusi kelompok.
2.3.1. Menunjukkan sikap aktif ketika melakukan diskusi kelompok.

3.1.1. Menjelaskan pengertian tekanan uap.

3.1.2. Menjelaskan pengertian penurunan tekanan uap larutan.

3.1.3. Menganalisis penyebab terjadinya penurunan tekanan uap larutan.

3.1.4. Menjelaskan pengertian osmosis.

3.1.5. Menjelaskan pengertian tekanan osmotik larutan.

3.1.6. Menganalisis penyebab terjadinya tekanan osmotik pada suatu larutan berdasarkan
data hasil percobaan.

4.1.1. Mengkomunikasikan hasil analisis penyebab terjadinya penurunan tekanan uap


pada suatu larutan berdasarkan hasil percobaan.

4.1.2. Mengkomunikasikan hasil analisis penyebab terjadinya tekanan osmotik pada suatu
larutan berdasarkan data percobaan.

D. Tujuan Pembelajaran
 Aspek Sikap
1.1.1.1 Peserta didik menunjukkan sikap religius dengan membiasakan diri mengucapkan
salam dan berdoa dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.1.1 Peserta didik menunjukkan rasa ingin tahu dalam kegiatan pembelajaran.
2.1.2.1 Peserta didik menunjukkan sikap disiplin dengan cara datang tepat waktu ke
sekolah.

2.2.1.1 Peserta didik menunjukkan sikap kerjasama ketika melakukan diskusi kelompok.

2.3.1.1 Peserta didik menunjukkan sikap aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2
 Aspek Pengetahuan

3.1.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian tekanan uap setelah mengamati video
percobaan tentang penurunan tekanan uap.

3.1.2.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian penurunan tekanan uap larutan setelah
mengamati video percobaan tentang penurunan tekanan uap.

3.1.3.1 Peserta didik dapat menganalisis penyebab terjadinya penurunan tekanan uap pada
suatu larutan berdasarkan data hasil percobaan melalui diskusi kelompok.

3.1.4.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian osmosis setelah mengamati video
percobaan tentang tekanan osmotik.

3.1.5.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian tekanan osmotik larutan setelah
mengamati video percobaan tentang tekanan osmotik.

3.1.6.1 Peserta didik dapat menganalisis penyebab terjadinya tekanan osmotik pada suatu
larutan berdasarkan data hasil percobaan melalui diskusi kelompok.

 Aspek Keterampilan

4.1.1.1 Peserta didik terampil mengkomunikasikan hasil analisis penyebab terjadinya


penurunan tekanan uap pada suatu larutan berdasarkan hasil pengamatan video percobaan.

4.1.2.1 Peserta didik terampil mengkomunikasikan hasil analisis penyebab terjadinya


tekanan osmosis pada suatu larutan berdasarkan hasil pengamatan video percobaan.

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat
 Pengertian Larutan
 Konsentrasi Larutan

2. Materi Inti
 Sifat Koligatif Larutan

Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan perubahan sifat fisik pada pelarut dan
larutan tersebut. Sifat fisik yang mengalami perubahan misalnya penurunan tekanan uap,
penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmosis.

Ada banyak hal yang menyebabkan larutan mempunyai sifat yang berbeda dengan pelarutnya.
Salah satu sifat terpenting adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif didefinisikan sebagai
sifat fisik larutan yang hanya ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan dan tidak
tergantung jenis partikelnya. Beberapa sifat koligatif yang akan dibicarakan dalam
pertemuan ini adalah penurunan tekanan uap dan tekanan osmotik larutan.

 Penurunan Tekanan Uap

3
1) Pengetahuan Faktual
Bila kita memanaskan air (atau zat yang dapat menguap lainnya) dalam ketel yang tertutup,
maka ketika air mendidih tutup ketel dapat terangkat, mengapa hal ini terjadi? Apa sebenarnya
yang menekan tutup ketel tersebut, air atau uap airnya?

2) Pengetahuan Konseptual

Dalam ruang tertutup air akan menguap sampai ruangan tersebut jenuh, yang disertai dengan
pengembunan sehingga terjadi kesetimbangan air dengan uap air seperti persamaan berikut
ini:

Perhatikan gambar 1 di bawah ini. Ketika air mendidih (suhu 100°C) banyak air yang menguap
sehingga tekanan yang ditimbulkan lebih besar hingga tutup ketel terangkat. Tekanan yang
ditimbulkan oleh uap jenuh air ini disebut tekanan uap jenuh air.
Besarnya tekanan uap jenuh untuk setiap zat tidak sama, bergantung pada jenis zat dan suhu. Zat
yang lebih sukar menguap, misalnya glukosa, garam, gliserol memiliki uap yang lebih kecil
dibanding zat yang lebih mudah menguap, misalnya eter. Bila suhu dinaikkan, energi kinetik
molekul-molekul zat bertambah sehingga semakin
banyak molekul-molekul yang berubah menjadi gas
akibatnya tekanan uap semakin besar. Perhatikan
tekanan uap jenuh air pada berbagai suhu pada tabel
berikut ini:

Gambar 1. Kesetimbangan uap jenuh air

Tabel 1. Tekanan Uap Jenuh Air pada Berbagai Suhu

No. Suhu (oC) Tekanan Uap Jenuh Air (mmHg)

1 0 4,58
2 10 9,21
3 20 17,54
4 30 31,82
5 40 55,30
6 50 97,50
7 60 149,40
8 70 233,70
9 80 355,10
10 90 525,80
11 100 760,00
(Sumber: Pangajuanto, 2007)

4
Apa yang terjadi terhadap tekanan uap bila ke dalam air (pelarut) ditambahkan zat terlarut yang
sukar menguap? Bila zat yang dilarutkan tidak mudah menguap, maka yang menguap adalah
pelarutnya, sehingga adanya zat terlarut menyebabkan partikel pelarut yang menguap menjadi
berkurang akibatnya terjadi penurunan tekanan uap. Jadi, dengan adanya zat terlarut menyebabkan
penurunan tekanan uap. Dengan kata lain tekanan uap larutan lebih rendah dibanding tekanan uap
pelarut murninya.

3) Pengetahuan prosedural
Penurunan tekanan uap yang terjadi merupakan selisih dari tekanan uap jenuh pelarut murni
(P°) dengan tekanan uap larutan (P).

∆P = P−P°
Tekanan uap larutan ideal dapat dihitung berdasarkan hukum Raoult “ Tiap komponen dalam
suatu larutan melakukan tekanan yang sama dengan fraksi mol kali tekanan uap dari
komponen (pelarut) murni”.

dan

∆P = P° – P P = Xp−P°
P = Xt−P°
= P° – (Xp P°)
= P° – {(1 – Xt)P°}
= P° – {P° – Xt P°}, jadi
∆P =

Keterangan :
∆P = penurunan tekanan uap
Xp = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol zat terlarut
P° = tekanan uap jenuh pelarut murni
P = tekanan uap larutan
Dari rumus di atas apa yang dapat Anda simpulkan tentang hubungan penurunan tekanan uap
dengan fraksi mol zat terlarut?
Hubungan tekanan uap jenuh larutan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni dapat digambarkan
melalui diagram P-T seperti pada Gambar 2 berikut ini:

Gambar 2.
diagram
P-T
tekanan
uap
larutan dalam pelarut murni

5
 Tekanan Osmotik
1) Pengetahuan Faktual

Fenomena osmosis sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, beberapa contohnya
adalah peristiwa masuknya air dan garam mineral dari tanah ke dalam akar tanaman, proses
pengawetan makanan menggunakan garam dapur dan gula serta cairan infus yang dimasukkan
dalam darah pasien yang sakit. Terjadinya tekanan osmosis dalam kehidupan karena ada
faktor yang mempengaruhinya.

2) Pengetahuan Konseptual

Bila dua larutan yang konsentrasinya berbeda, yang satu pekat dan yang lainnya encer
dipisahkan oleh membran semipermiabel, maka molekul-molekul pelarut akan mengalir dari
larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat, sedangkan molekul zat terlarut tidak
mengalir. Hal ini terjadi karena partikel pelarut lebih kecil daripada partikel zat terlarut
sehingga partikel pelarut dapat menembus membran semipermeabel dan partikel zat terlarut
tidak. Aliran suatu pelarut dari suatu larutan dengan konsentrasi lebih rendah ke larutan
dengan konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel disebut osmosis. Perhatikanlah
gambar berikut ini:

Gambar 3. Peristiwa osmosis

Menurut Van’t Hoff, tekanan osmotik larutan encer dapat dihitung dengan rumus yang
serupa dengan persamaan gas ideal.

π V = n RT

atau

π=MRT

6
Keterangan :

π = tekanan osmotik (atm)

M = Molaritas (mol/Liter)

R = tetapan gas (0,082 L atm/mol K)

T = suhu mutlak (K)

Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa nilai tekanan osmotik (π) hanya bergantung dari jumlah
partikel zat terlarut dalam larutan yang dinyatakan oleh kemolaran larutan (M). Oleh sebab itu,
fenomena pengangkutan air dari dalam tanah sampai ke pucuk daun dapat dijelaskan dengan
konsep tekanan osmotik. Perbedaan konsentrasi di dalam tanah dan tanaman menyebabkan
terjadinya peristiwa osmosis. Karena daun terus-menerus kehilangan air ke udara dalam proses
yang disebut transpirasi, konsentrasi zat terlarut dalam cairan daun meningkat. Air didorong ke
atas lewat batang, cabang dan ranting-ranting pohon oleh tekanan osmotik melalui membran semi-
permeabel dalam akar tanaman.

3) Pengetahuan Prosedural

Akibat adanya aliran molekul pelarut ke dalam larutan yang lebih pekat, maka terjadi
perbedaan tekanan pada membran, hal ini menyebabkan ketinggian larutan yang lebih pekat
menjadi naik. Untuk mencegah peristiwa osmosis dapat dilakukan dengan memberi tekanan
pada permukaan larutan. Tekanan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya osmosis ini
disebut tekanan osmotik. Berikut adalah gambar pencegahan terjadinya tekanan osmotik
pada suatu larutan.

Larutan

Membran

Air murni
Gambar a. Gambar b. Gambar c.

Keadaan awal

4) Pengetahuan Metakognitif

Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan


ditemukan, para nelayan menggunakan garam dapur untuk

Gambar 4. Pengawetan ikan


menggunakan garam dapur
mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Mengapa garam dapur dapat digunakan sebagai
bahan pengawet makanan?

F. Strategi Pembelajaran
Model : Inkuiri terbimbing
Pendekatan : Sainstifik
Metode : Diskusi kelompok

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Tahapan Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kegiatan Pendahuluan Pertemuan ke 1….. 10 menit


1. Etika Pembukaan Pertemuan ke 2
Stimulasi  Siswa menjawab salam yang diucapkan oleh
guru
 Siswa diminta berdoa terlebih dahulu sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai, dalam hal ini guru
menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
 Siswa menginformasikan temannya yang tidak
hadir.
 Siswa diminta untuk menyiapkan perlengkapan
dan peralatan yang diperlukan untuk mengikuti
pembelajaran.

 Melalui tanya jawab, siswa diingatkan kembali


materi pertemuan sebelumnya tentang pengertian
larutan, konsentrasi dan sifat koligatif larutan.
 Siswa diberi pertanyaan tentang terjadinya
proses pengangkutan air dari tanah ke dalam akar
tanaman dan proses pengawetan ikan menggunakan
garam dapur. Dengan pertanyaan tersebut
diharapkan siswa akan termotivasi karena untuk
menjawab pertanyaan itu ada hubungannya dengan
2. Apersepsi
materi yang akan dipelajari (tekanan osmotik). 15 menit

 Siswa menerima informasi tentang tujuan


pembelajaran dan metode pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
 Siswa dibagi kedalam tiga kelompok masing-
masing terdiri dari 4 orang, kemudian masing-
masing kelompok diberikan LKS untuk kegiatan
pembelajaran berdasarkan arahan guru.

8
15 menit

3. Motivasi

Kegiatan Inti Pertemuan ke 1 …. 10 menit

Pertemuan ke 2

1. Mengamati  Siswa mengamati fenomena tentang pennguapan


pelarut murni dan peristiwa osmosis melalui gambar
pada LKS dan slide power point yang ditampilkan
oleh guru. 15 menit

 Siswa bertanya setelah mengamati fenomena


yang telah ditampilkan pada LKS dan slide power
2. Menanya
point. Pertanyaan yang diharapkan muncul dari
siswa adalah:
1) Apa pengertian tekanan uap?
2) Apa pengertian penurunan tekanan uap
larutan?
3) Apa yang menyebabkan terjadinya
penurunan tekan uap pada suatu larutan?
4) Apa pengertian osmosis?
5) Apa pengertian tekanan osmosis larutan?
6) Apa yang menyebabkan terjadinya
tekanan osmotikpada suatu larutan?

 Untuk menjawab rumusan masalah, siswa dalam


kelompok diminta untuk mengamati video percobaan
tentang penurunan tekanan uap dan tekanan osmotik
yang ditampilkan oleh guru di depan kelas kemudian
mendiskusikannya.
 Selama siswa berdiskusi, guru membimbing dan
memfasilitasi kelompok-kelompok belajar pada saat
mereka melakukan tugasnya dengan memberikan
pertanyaan yang menuntun dan menggali
45 menit
kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalahnya.
3. Mengumpulkan Data

9
Pada kegiatan ini guru mengamati dan menilai aspek
sikap dan keterampilan siswa.
 Siswa mencatat data dari hasil pengamatan yang
diperoleh.

 Melalui data yang telah diperoleh, siswa dalam


kelompok menganalisis dan membuat kesimpulan
tentang hasil diskusi kelompoknya dengan
bimbingan guru.

 Salah satu kelompok diminta untuk


mempresentasikan kesimpulan dari hasil diskusinya
di depan kelas. Sementara kelompok lain, boleh
bertanya, menanggapi dan menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.

 Siswa mengumpulkan LKS dan tugas diskusi


kepada guru.

4. Mengasosiasi
20 menit

5. Mengkomunikasikan
30 menit

10
KEGIATAN PENUTUP Pertemuan ke 1….. 20 menit
Pertemuan ke 2
 Guru memberikan penguatan terhadap hasil
diskusi yang dilakukan oleh siswa agar tidak terjadi
miskonsepsi dan melengkapi jawaban yang kurang
tepat.
 Secara bersama-sama siswa diminta untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran tentang pengertian
osmosis dan tekanan osmosis larutan serta penyebab
terjadinya tekanan osmosis suatu larutan.
 Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan
oleh guru.
 Siswa diberi tugas terstruktur tentang penerapan
tekanan osmotik dalam kehidupan. Diharapkan siswa
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
melalui pengetahuan yang telah diperolehnya.

Pertanyaan : Sebelum teknik pendinginan untuk


mengawetkan makanan ditemukan, para nelayan
menggunakan garam dapur untuk mengawetkan ikan
hasil tangkapannya. Mengapa garam dapur dapat
digunakan sebagai bahan pengawet makanan? Berikan
alasanmu!

Siswa diberi tugas baca materi pertemuan berikutnya


tentang perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan
larutan nonelektrolit, kemudian mengumpulkan
tugasnya pada hari senin, 7 Juli 2013.

H. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
Penilaian pembelajaran dilakukan melalui dua teknik penilaian yaitu:
a. Penilaian proses belajar : Penilaian sikap dan penilaian kinerja
b. Penilaian hasil belajar : Tes tertulis
2. Bentuk instrument, instrument dan pedoman penskoran
a. Bentuk : Soal pilihan berganda, lembar observasi sikap dan lembar
Kinerja presentasi
b. Instrument dan pedoman penskoran : (Terlampir)

11
I. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
1. Media : LKS, power point.
2. Alat : spidol, whiteboard.
3. Bahan :-

4. Sumber belajar:
 Johari, J.M.C, dan M. Rachmawati. (2008). Kimia SMA dan MA Untuk Kelas XII.
Jakarta: ESIS.
 Sunarya, Yayan. dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia Untuk Kelas
XII SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
 Priyambodo, Erfan, dkk.(2014). Buku Siswa KIMIA untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten:
Intan Pariwara

1. Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap

a. Penilaian Kompetensi Sikap Melalui Observasi


Penilaian Sikap Kegiatan Praktikum/Diskusi

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XII / 1
12
Kompetensi Dasar : 2.1Memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan
fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung
jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi
yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

Topik/Subtopik : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Indikator Pencapaian Kompetensi : Menunjukkan rasa ingin tahu, disiplin,


objektif, ,komunikatif dan teliti dalam
merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi dalam Sifat Koligatif Larutan

a. Lembar Penilaian Kommpetensi Sikap pada Kegiatan Praktikum.


Instrumen:

No Nama Siswa Disiplin Obyektif Kommunikatif Teliti

..

b. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XII / 1

Kompetensi Dasar : 2.1 Memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,


objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan
opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif dalam

13
merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-
hari

Topik/Subtopik : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Indikator Pencapaian Kompetensi : Menunjukkan rasa ingin tahu, disiplin,


objektif, ,komunikatif dan teliti dalam
merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi dalam Sifat Koligatif Larutan

Instrumen:

No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami

1 Memahami konsep Sifat Koligatif


Larutan

2 Memahami Tekanan Uap Jenuh Larutan

3 Memahammi Penurunan Tekanan Uap


Jenuh Larutan

4 Memahami Peristiwa Osmosis

5 Memahami Tekanan Osmotik

c. Penilaian Antar Peserta Didik

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XII / 1

Kompetensi Dasar : 2.1 Memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,


objektif, terbuka, mampu membedakan fakta
dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif dalam
merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-
hari

14
Topik/Subtopik : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Indikator : Menunjukkan rasa ingin tahu, disiplin,


objektif, ,komunikatif dan teliti dalam
merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi dalam Sifat Koligatif Larutan

Instrumen:

No Perilaku Ya Tidak

1 Mau menerima pendapat teman

2 Memaksa teman untuk menerimma pendapatnya

3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan

4 Mau bekerjasama dengan semua teman

d. Penilaian Sikap melalui Jurnal

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XII / 1

Kompetensi Dasar : 2.1 Memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,


objektif, terbuka, mampu membedakan fakta
dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari

Topik/Subtopik : SIFAT LARUTAN KOLIGATIF

Indikator : Menunjukkan rasa ingin tahu, disiplin,

15
objektif, ,komunikatif dan teliti dalam
merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi dalam Sifat Koligatif Larutan

Instrumen:

JURNAL

Nama Peserta Didik :

Kelas :

Aspek yang diamati :

No Hari / Tanggal Kejadian Keterangan/Tindak Lanjut

2. Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a. Tes Tulis
1) Soal Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XII / 1

Kompetensi Dasar : 3.1

Topik/Subtopik : Penurunan Titik Beku Larutan

Indikator Pencapaian Kompetensi : Diberikan data mengenai tekanan uap pelarut dan
massa zat pelarut maupun zat terlarut sehingga
dapat menentukan penurunan tekanan uap jenuh
larutan.

Instrumen
0
Diketahui tekanan uap air pada temperatur 25 C sebesar 24 mmHg. Berapakah penurunan

16
tekanan uap larutan jika ke dalam 90 gram air (Mr 18 ) dilarutkan 18 gram Glukosa (Mr 180 )

A. 28
B. 20
C. 16
D. 14
E. 10

2) Soal Uraian

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XII / 1

Kompetensi Dasar : 3.1

Topik/Subtopik : Tekanan Osmotik

Indikator Pencapaian Kompetensi : Diberikan data mengenai massa zat yang dilarutkan
dalam air dan diketahui suhu sehingga dapat
menentukan tekanan osmotik

Instrumen

Pada suhu 27 0 C sebanyak 17,1 gram sukrosa ( Mr 342 ) dilarutkan dalam air sampai volummenya
500 ml. Jika diketahui R = 0,08 L atm mol -1 K -1 . Tentukan tekanan Osmotiknya ?

Kunci Jawaban : 2,4 atm.

b. Observasi Terhadap Diskusi/ Tanya Jawab

Mata Pelajaran : KIMiA

Kelas/Semester : XII / 1

Kompetensi Dasar : 4.1

Topik/Subtopik : Penurunan tekanan uap larutan dan Tekanan


Osmotik

Indikator Pencapaian Kompetensi :  Mendiskusikan hasil pengamatan tentang


penurunan tekanan uap jenuh larutan dan
tekanan osmotik

17
Instrumen

Nama Peserta Didik Pernyataan Jumlah

Pengungkapan Kebenaran Ketepatan


gagasan yang Konsep penggunaan
orisinil istilah

ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak

Dalton

Lavoisier

Avogadro

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Bandung

Bidang Studi : Kimia

Materi Pokok : Reaksi Reduksi dan Oksidasi

Sub Materi Pokok : Sel Volta

Kelas/Semester : XII / 5

Alokasi : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

18
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

I. INDIKATOR
1. Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui demonstrasi
2. Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar
3. Memprediksi keberlangsungan reaksi berdasarkan deret Volta

TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Kognitif

Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat:

1. Menjelaskan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui demonstrasi
2. Menjelaskan definisi potensial reduksi standar
3. Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial reduksi standar
4. Memprediksi keberlangsungan reaksi berdasarkan data potensial standar (deret volta)
B. Afektif

Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa aktif

1. Bekerja sama dalam kelompok dalam mengamati dan menyelesaikan permasalahan


2. Mau bekerja keras dan percaya diri dalam mengemukakan hasil kerjanya
3. Disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

C. Psikomotor

Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa terampil

1. Mengamati fenomena ilmiah dengan baik


2. Mengidentifikasi masalah atau pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan
3. Merancang sel volta sederhana berdasarkan pengamatan demonstrasi

II. MATERI PEMBELAJARAN


A. Materi Prasyarat
 Reaksi reduksi-oksidasi (redoks)

Pengertian reaksi reduksi oksidasi (redoks) telah dipelajari dikelas X. reaksi redoks terdiri
dari dua reaksi, yaitu reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Kedua reaksi tersebut berlangsung
serentak. Reaksi redoks mengalami perkembangan sebagai berikut:
a. Pengikatan oksigen dan hidrogen

19
b. Transfer elektron
c. Perubahan bilangan oksidasi
Menurut konsep pengikatan oksigen/hidrogen,oksidasi adalah pengikatan atom oksigen atau
pelepasan atom hidrogen. Reduksi adalah prosessebaliknya. Contoh :

C(s) + O2(g) → CO2(g) (reaksi oksidasi)

CO(g) + H2(g) → C(s) + H2O(g) (reaksi reduksi)

2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g) (reaksi oksidasi)

CH4(g) + 2O2(g) → CO2(s) + 2H2O(g) (reaksi oksidasi)

Menurut konsep transfer elektron, oksidasi adalah pelepasan elektron dan reduksi adalah
penerimaan elektron. Contoh :

2Fe → 2Fe3+ + 6e– (oksidasi)

3O2 + 6e– → 3O2– (reduksi)

Menurut konsep perubahan bilangan oksidasi,oksidasi adalah kenaikan bilangan oksidasi


dan reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi.Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang
menyatakan valensi atom dalam suatu senyawa yang dapat memiliki harga positif maupun
negatif. Contoh :

Dalam reaksi redoks, zat yang dapat mengoksidasi zat lain dinamakan oksidator dan zat yang
dapat mereduksi zat lain dinamakan reduktor. Berdasarkan contoh, diketahui bahwa Oksidator
adalah N dan Reduktor adalah Sn.

B. Materi Inti

Sel Volta
Arus listrik adalah aliran elektron melalui kawat penghantar. Sebagai contoh, dari reaksi
antara zink dan ion tembaga (II), jika zink dimasukkan ke dalam larutan ion tembaga (II), akan
terjadi reaksi redoks tetapi tidak ada arus listrik karena tidak ada aliran elektron dan elektron
berpindah secara langsung dari atom Zn ke ion Cu 2+. Supaya menghasilkan listrik, maka logam
zink dan ion Cu2+ dipisahkan seperti pada gambar dibawah. Rangkaian seperti itu disebut sel
volta.

20
Pada rangkaian tersebut, logam zink dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion Zn 2+
(larutan garam zink) sedangkan sepotong logam tembaga dicelupkan pada larutan dalam dalam
larutan ion Cu2+ (larutan garam tembaga (II)). Logam zink akan larut sambil melepas dua elektron.
Zn (s) Zn2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan tidak memasuki larutan tetapi tertinggal pada logam zink.
Elektron tersebut akan mengalir ke logam tembaga melalui kawat penghantar. Ion Cu2+ akan
mengambil elektron dari logam tembaga kemudian mengendap.
Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
Rangkaian tersebut dapat menghasilkan aliran elektron (listrik). Akan tetapi bersamaan
dengan melarutnya logam zink, larutan dalam gelas A menjadi bermuatan positif. Hal itu akan
menghambat pelarutan logam zink selanjutnya. Sementara itu, larutan dalam gelas B akan
bermuatan negatif seiring dengan mengendapnya ion Cu2+. Hal ini akan menahan pengendapan ion
Cu2+. Untuk menetralkan muatan listriknya, kedua larutan dihubungkan dengan suatu jembatan
garam, yaitu larutan garam (seperti NaCl atau KNO 3) dalam agar-agar. Ion-ion negatif dari
jembatan garam akan bergerak ke gelas A untuk menetralkan kelebihan ion Zn 2+, sedangkan ion-ion
positif akan bergerak ke gelas B untuk menetralkan kelebihan ion SO 42-. Pada kenyataannya, tidak
ada arus listrik yang dapat diukur tanpa kehadiran jembatan garam tersebut. Jembatan garam
melengkapi rangkaian tersebut sehingga menjadi suatu rangkaian tertutup.

Potensial Elektroda
Banyaknya arus listrik yang dihasilkan dari kedua elektrode di atas dapat ditentukan
besarnya dengan menetapkan potensial elektrode dari Zn dan Cu. Harga potensial elektroda didapat
dengan membandingkan dengan elektroda standar. Sebagai elektrode standar digunakan elektrode
hidrogen. Elektrode ini terdiri atas gas hidrogen murni dengan tekanan 1 atm pada suhu 25 ºC yang
dialirkan melalui sepotong platina yang tercelup dalam suatu larutan yang mengandung ion H+
sebesar 1 mol/ liter. Potensial elektrode hidrogen standar diberi harga = 0 volt (Eº = 0 volt).
Reaksi:
2 H+(aq) + 2 e–  H2(g); ΔH = 0 volt Eº = 0 volt
Menurut perjanjian internasional, jika ada suatu zat ternyata lebih mudah melakukan reduksi
dibanding hidrogen, maka harga potensial elektrodenya adalah positif atau dapat disebut potensial
reduksinya positif dan sebaliknya.
Cu2+(aq) + 2 e–  Cu(s); Eº = + 0,34 volt
Zn (aq) + 2 e  Ag(s);
2+ –
Eº = - 0,76 volt

Perhitungan Potensial Sel


Besarnya potensial sel dari suatu reaksi redoks dalam sel volta merupakan total dari
potensial elektrode unsur-unsur sesuai dengan reaksinya. Dalam hal ini, hasil perhitungan potensial

21
sel bisa positif atau bisa negatif. Jika potensial sel bertanda positif berarti reaksi dapat berlangsung,
sedangkan jika potensial sel bertanda negatif berarti reaksi tidak dapat berlangsung.

dengan:
E°(+) = potensial elektrode lebih positif (lebih besar)
E°(–) = potensial elektrode lebih negatif (lebih kecil)
Ingat!! Perhitungan tidak melibatkan koefisien.

Perkiraan Berlangsungnya Reaksi


Memperkirakan berlangsungnya suatu reaksi sudah dijelaskan, yaitu dengan menentukan
tanda potensial sel. Jika tanda potensial sel positif, maka reaksi berlangsung dan jika tanda potensial
sel negatif, reaksi tidak berlangsung. Dalam perkiraan berikut ini tidak menggunakan perhitungan,
tetapi hanya memperkirakan dari unsur-unsur yang terdapat dalam deret volta.

Reaksi akan berlangsung dengan syarat logam L terletak di sebelah kiri dari logam M. Reaksi ini
disebut juga reaksi pendesakan dalam deret volta dengan pengertian logam L yang bebas (atomik) di
sebelah kiri mendesak logam M yang terikat (bentuk ion/garam) di sebelah kanan. Logam L yang
mendesak lebih aktif dibanding logam M yang didesak.

III. KEGIATAN PEMBELAJARAN


A. Strategi Pembelajaran
 Model : Learning Cycle (3E)
 Pendekatan : Konsep
 Metode : Demonstrasi dan Diskusi
B. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah Urutan Kegiatan Nilai Budaya &

Pembelaj Karakter Bangsa

aran
 Siswa menjawab salam pembuka dari guru
Kegiatan
 Siswa berdoa bersama
 Jujur
Pendahul  Siswa menjawab pemeriksaan kehadiran (presensi)
 Religius
 Apersepsi
uan
Siswa menjawab pertanyaan dari guru:

- Pertemuan sebelumnya kita sudah belajar mengenai


reaksi redoks. Coba sebutkan apa yang dimaksud reaksi
redoks itu?
- Siapa yang bisa menyebutkan beberapa contoh aplikasi
dari redoks dalam kehidupan kita?

22
 Guru menuliskan judul materi yang akan dipelajari yaitu  Rasa Ingin Tahu
mengenai “Sel Volta / Sel Galvani”.
 Motivasi

Berbagai jenis baterai yang sering kalian pakai, mulai baterai


jam dinding hingga baterai handphone sebenarnya
merupakan sel volta yang dapat mengubah energi kimia
menjadi listrik. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Lalu apa
hubungannya dengan reaksi redoks? Kita akan kupas semua
pada pertemuan kali ini

 Siswa menyimak penjelasan mengenai tujuan pembelajaran


yang akan dilaksanakan
Kegiatan
 Siswa dibagi menjadi 5 orang tiap kelompok (6 kelompok)
Inti  Siswa memperhatikan penjelasan dan tayangan tentang  Rasa Ingin
definisi sel volta Tahu
 Siswa menerima LKS
 Siswa mengamati demonstrasi yang diperagakan oleh guru  Jujur

dan perwakilan siswa  Mandiri


 Kerja keras

 Siswa menuliskan hasil pengamatan pada LKS


 Siswa mengemukakan hasil pengamatan masing-masing
kelompok
 Apabila terdapat perbedaan interpretasi pengamatan, siswa
memasuki diskusi kelas

 Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hasil diskusi kelas


yang dilakukan
 Siswa menyimak penjelasan guru mengenai interpretasi yang
benar dari pengamatan demonstrasi
 Kerja Keras
Eksplorasi II
 Siswa merespon pertanyaan guru  Komunikatif
Saat kita merangkai sel volta, darimana kita tahu reaksi
yang terjadi akan menghasilkan listrik atau tidak?
Adakah cara untuk memperkirakan berapa listrik yang
dihasilkan?
 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang potensial
standar
 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara
menghitung potensial sel volta menggunakan data potensial
standar
 Siswa memperhatikan cara meramalkan keberlangsungan
reaksi menggunakan data potensial standar dan deret volta

 Siswa mengerjakan latihan menghitung potensial sel dan


meramalkan terjadinya reaksi (terlampir dalam bagian

23
“analisis” pada LKS)
 Beberapa siswa menuliskan jawabannya di depan kelas
 Siswa bersama-sama mendiskusikan jawaban yang paling
benar

 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai


jawaban yang benar dari soal-soal yang dikerjakan
 Siswa menerima penguatan guru mengenai prinsip
menghitung potensial sel dan meramalkan keberlangsungan
reaksi menggunakan data dan deret volta

 Kerja Keras
 Tanggung Jawab

 Menghargai
prestasi
 Toleransi
 Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan menjawab
Kegiatan
Penutup pertanyaan:
Apa pengertian sel volta?
Apakah yang dimaksud dengan potensial reduksi standar
Bagaimana rumus menghitung potensial sel menggunakan
potensial reduksi standar?
Apa yang dimaksud dengan deret volta
Bagaimana cara meramalkan keberlangsungan reaksi
redoks?

 Siswa diberikan PR untuk minggu depan


 Siswa menerima informasi tentang pembelajaran
berikutnya tentang Bagian-bagian dan reaksi dalam sel
volta, serta aplikasi sel volta
 Siswa menjawab salam penutup sebagai akhir
pembelajaran.

IV. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

Media : Set alat demonstrasi (sel volta)


Papan tulis

Overhead Projector

Bahan Belajar: Lembar Kerja Siswa, Buku teks, Internet


Sumber Belajar:

24
 McMurry, John and Fay, R.C. (2004). Chemistry 4th Edition. New Jersey: Prentice Hall
 Sudarmo, U. (2006). KIMIA Untuk SMA kelas XII. Jakarta: Erlangga
 Utami, Budi et al. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

V. PENILAIAN

Bentuk Tagihan : 1. Jawaban pertanyaan (Lembar Kerja Siswa)

2. Hasil latihan soal

2. PR

Bentuk Evaluasi : 1. Lembar Kerja Siswa

2. Uraian terbatas (Latihan)

VI. LAMPIRAN
1. Lampiran-1 (Lembar Kerja Siswa)
2. Lampiran-2 (Soal Latihan Kunci Jawaban)
3. Lampiran-3 (PR dan Jawaban)
4. Lampiran-4 (Lembar Penilaian Kognitif)
5. Lampiran-5 (Lembar Penilaian Afektif)
6. Lampiran-6 (Lembar Penilaian Psikomotor)
7. Lampiran-7 (Soal Tes Formatif)

25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semester : XII / Ganjil

Materi : Redoks dan Elektrokimia

Alokasi Waktu: 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

26
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur,
senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu
membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam
sikap sehari-hari.

2.2 Menunjukkanperila-ku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel elektrokimia (sel volta dan sel
elektrolisis) yang digunakan dalam kehidupan. Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam
contoh sel elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis) yang digunakan dalam kehidupan.

4.3 Menciptakan ide/gagasan produk sel elektrokimia.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1 Menunjukan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan dalam reaksi
redoks sehingga terciptanya berbagai produk untuk kehidupan sehari-hari.

2.1.1 Menunjukan perilaku rasa ingin tahu, disiplin, dan teliti dalam merancang dan melakukan
percobaan sel elektrokimia.
2.2.1 Bekerjasama dalam melakukan praktikum, dan diskusi, membuang limbah praktikum pada
tempatnya dan menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya.
2.3.1 Proaktif dalam kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah dalam sel elektrokimia.
3.3.1 Menjelaskan reaksi redoks berdasarkan konsep biloks.

3.3.2 Menjelaskan reaksi redoks berdasarkan konsep transfer elektron.


3.3.3 Menyetarakan reaksi redoks berdasarkan PBO
3.3.4 Menyetarakan reaksi redoks berdasarkan Metoda Setengah reaksi.
3.3.5 Membandingkan sel volta dan sel elektrolisis
3.3.6 Menjelaskan prinsip sel volta
3.3.7 Menjelaskan reaksi redoks pada sel volta
3.3.8 Menjelaskan potensial standar
3.3.9 Menjelaskan prinsip sel elektrolisis
3.3.10 Membedakan reaksi redoks pada larutan dan lelehan berdasarkan data percobaan sel elektrolisis
dengan elektroda inert.
3.3.11 Menjelaskan reaksi redoks pada larutan dengan elektroda tidak inert berdasarkan data
percobaan.

27
3.3.12 Menganalisis reaksi redoks yang terjadi pada proses penyepuhan logam, pemurnian logam dan
pembuatan senyawa
3.3.13 Memberikan contoh produk industri hasil proses elektrolis
3.3.14 Merancang perangkat sel elktrolisis untuk proses penyepuhan
3.3.15 Merancang kegiatan praktek penyepuhan logam
3.3.16 Melakukan penyepuhan benda-benda dari logam
3.3.17 Membuat laporan tugas proyek penyepuhan logam

D. Materi Pembelajaran
1. Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks)
Reaksi redoks adalah reaksi serah terima elektron yang disertai perubahan bilangan oksidasi atom-
atom yang terlibat reaksi
a. Menyetarakan reaksi redoks dengan metoda Perubahan Bilangan Oksidasi
Adalah besar perubahan bilangan oksidasi sama dengan jumlah elektron yang terlibat.
b. Menyetarakan reaksi redoks dengan metoda Setengah Reaksi
Menyetarakan reaksi redoks dengan cara membagi reaksi menjadi dua, setengah reaksi oksidasi
dan setengah reaksi reduksi, dengan prinsip jumlah elektron yang diterima pada reaksi reduksi
sama dengan jumlah elektron yang dilepaskan pada reaksi oksidasi.
2. Sel Elektrokimia
Sel Elektrokimia merupakan suatu sel yang terdiri atas dua elektroda, yaitu anoda dan katoda
dan larutan elektrolit. Sel Elektrokimia ada dua jenis yaitu sel yang menghasikan listrik disebut
sel volta, dan sel memerlukan arus listrik disebut sel elektrolisis.
a. Potensial Elektroda Standar
Potensial Elektroda adalah perbedaan potensial pada suatu sel yang terbentuk dari dua elektroda
standar. Elektroda Hidrogen dijadikan elektroda standar.
b. Potensial Sel
Potensial sel merupakan selisih kedua elektroda adalah energi potensial zat tereduksi dikurangi
zat teroksidasi Eosel = Eokatoda - Eoanoda
c. Sel Elektrolisis
Elektrolisis artinya penguraian suatu zat akibat arus listrik. Zat yang terurai dapat berupa
padatan,cairan,atau larutan. Arus listrik yang digunakan adalah arus searah. Tempat
berlangsungnya reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel elektrolisis dan sel volta,yaitu anoda
(reaksi oksidasi) dan katoda (reaksi reduksi).perbedaan sel elektolisis dan sel volta terletak pada
kutub elektroda. Pada sel volta, anode(-) dan katoda(+), sedangkan pada sel elektrolis
sebaliknya, anoda(+) dan katoda(-). Pada sel elektrolisis anode dihubungkan dengan kutub
positif sumber energi listrik, sedangkan katoda dihubungkan dengan kutub negatif.
d. Reaksi redoks pada sel elektrolisis
Reaksi pada sel elektrolisis yang dibahas meliputi:
- Reaksi redoks dalam elektrolisis larutan dengan elektroda inert
- Reaksi redoks dalam elektrolisis lelehan dengan elektroda inert
- Reaksi redoks dalam elektrolisis larutan dengan elektroda tidak inert
Contoh reaksi redoks dalam elektrolisis larutan NaCl

Katoda : 2 H2O(ℓ) + 2e → H2(g) + 2 OH- (aq)

Anoda : 2Cl- (aq) → Cl2(g) + 2e

Reaksi : 2 H2O(ℓ) + 2 Cl- (aq) → H2(g) + Cl2(g)+ 2 OH- (aq)


e. Kegunaan elektrolisis
Elektrolisis banyak dilakuakan pada indrustri seperti pada elektroplanting atau penyepuhan
logam,pemurnian logam dan pembuatan senyawa

28
- Penyepuhan (elektroplanting)adalah suatu metode elektrolisis untuk melapisi permukaan
logam oleh logam lain yang lebih stabil terhadap cuaca atau untuk menambah keindahannya.
Contohnya, besi dilapisi nikel agar tahan karat, tembaga dilapisi perak atau emas agar lebih
bernilai.
- Pemurnian logam melalui elektrolisis dilakukan untuk memurnikan logam dari
campurannya,misalnya pemurnian logam tembaga
- Pembuatan senyawa kimia melalui elektrolisis dilakukan untuk memperoleh senyawa atau
unsur murni untuk keperluan laboratorium. Contohnya pembuatan NaOH dari elektrolisis
larutan NaCl, pembuatan unsur F2 dengan elektrolisis HF dalam KF cair
f. Praktik elektrolisis larutan dan penyepuhan
Praktik elektrolisis Na2SO4 1M, larutan Kl 1M, larutan CuSO4 1M dengan elektroda inert atau
elektroda tidak inert
Merancang kegiatan pratik penyepuhan, merancang perangkat penyepuhan logam dan
merancang laporan tugas proyek
Praktik penyepuhan logam sesuai dengan prinsip reaksi redoksnya

E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama 2 JP
Langkah Sintak Deskripsi Alokasi
Penbelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru memberi salam dilanjutkan dengan menanyakan 15 menit
Stimulation
Pendahuluan kabar siswa dan kesiapan mengajar.
(stimulasi/ Melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan
pemberian
tentang reaksi redoks
rangsangan)

29
Kegiatan Inti Peserta didik membaca buku sumber tentang 10 menit
menyetarakan reaksi redoks mengunakan metoda PBO
Problem
dan metoda setengah reaksi
statement
(pertanyaan/
Peserta didik diminta mengemukakan sebanyak mungkin
identifikasi
masalah) pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatannya
Contoh pertanyaan:
- Mengapa ada ada dua cara penyetaraan reaksi
45 menit
redoks?
- Mengapa ada logam yang mampu merduksi ion
ion logam yang lain?
Data - Mengapa ada zat yang dapat teroksidasi sekaligus
tereduksi?
collection
(pengumpulan
data) Peserta didik menyimak informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan.
Verifikation
(Pembuktian) Peserta didik dalam kelompok mengkaji LKS “
Penyetaraan Reaksi redoks”

Generalizatio
n
(menarik Melakukan penyetaraan reaksi reaksi redoks dengan cara

kesimpulan) PBO dan setengah reaksi menggunakan LKS yang


tersedia.

Kegiatan Peserta didik menyimpulkan penyetaraan reaksi redoks 20 menit


Penutup
dengan metoda PBO dan setengah reaksi
Guru memberikan penghargaan kepada peserta
didikyang berkinerja baik
Siswa menjawab kuis tentang reaksi redoks
Pemberian tugas untuk mempelajari Sel Elektrokimia (Sel
Volta dan Sel Elektrolisis)
2. Pertemuan Kedua 2 JP
Langkah Sintak Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru memberi salam dilanjutkan dengan 15 menit
Stimulation
Pendahuluan menanyakan kabar siswa dan kesiapan mengajar.
(stimulasi/ Melakukan apersepsi dengan memberikan
pemberian
pertanyaan tentang reaksi redoks
rangsangan)
Peserta didik membaca buku sumber tentang jenis
jenis sel elektrokimia (Sel Volta dan Sel Elektrolisis)

30
Kegiatan Inti Problem
Peserta didik diminta mengemukakan sebanyak 10 menit
statement
(pertanyaan/ mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan hasil
identifikasi
pengamatannya
masalah)
Contoh pertanyaan:
- Mengapa ada ada dua jenis sel elektrokimia?
- Mengapa Sel Volta tidak memerlukan arus
listrik dan elektroda dalam elektrolit yang
berbeda?
- Mengapa Sel Elektrolisis memerlukan arus
listrik dan elektroda dalam satu elektrolit ?
- Apa yang dimaksud dengan Potensial
Elektroda Standart dan Potensial Sel dan
penerapannya dalam Sel Elektrokimia? 45 menit
Data
collection
Peserta didik menyimak informasi kegiatan
(pengumpulan
data) pembelajaran yang akan dilakukan.

Verifikation Peserta didik dalam kelompok mengkaji LKS “ Sel

(Pembuktian) Elektrokimia”

Generalizatio Membandingkan reaksi redoks yang terjadi pada sel

n volta dan sel elektrolisis


(menarik
kesimpulan)

Kegiatan Peserta didik menyimpulkan perbedaan sel volta dan 20 menit


Penutup
sel elektrolisis dan peran potensial elektroda standar
dan potensial Sel dalam sel elektrolisis
Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik
yang berkinerja baik
Siswa menjawab kuis tentang Sel Elektrokimia
Pemberian tugas untuk mempelajari Sel Elektrolisis

3. Pertemuan Ketiga 2 JP
Langkah Sintak Deskripsi Alokasi
Penbelajaran Pembelajaran Waktu

31
Kegiatan Guru memberi salam dilanjutkan dengan menanyakan 10 menit
Stimulation
Pendahuluan kabar siswa dan kesiapan mengajar.
(stimulasi/ Melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan
pemberian
tentang reaksi redoks pada sel volta
rangsangan)
Peserta didik mengamati demontrasi percobaan
elektrolisi larutan, rangkain sel yang pertama tidak

32
Kegiatan Inti Problem diberikan arus listrik dan yang kedua diberikan arus
10 menit
statement listrik
(pertanyaan/
identifikasi Peserta didik diminta mengemukakan sebanyak
masalah)
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan hasil
pengamatannya
Contoh pertanyaan:
- Mengapa pada sel yang diberi arus listrik ada
gelembung gas disekitar elektrodanya?
- Mengapa ada perbedaan gejala yang terjadi
pada kedua elektroda?
- Apa yang terjadi jika elektrodanya berbeda?
60 menit
Peserta didik menyimak informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.

Peserta didik dalam kelompok mengkaji LKS “ Reaksi


redoks pada Sel Elektrolisis”

Melakukan praktikum sel elektrolisi secara


berkelompok menggunakan LKS yang tersedia.

Mencatat data pengematan hasil percobaan meliputi


gejala yang terjadi pada elektroda positif dan negatif
dalam sel elektrolisis pada kolom yang tersedia di LKS

Mempelajari reaksi redoks pada elektrolisis lelehan


garam dari buku teks

Diskusi kelompok mengolah data hasil percobaan


yaitu reaksi yang terjadi pada elektroda positif dan
negatif pada sel elektrolisis berbagai senyawa dengan
bantuan pertanyaan LKS

Mendiskusikan dan memverifikasi hasil pengolahan


data percobaan reaksi redoks yang ada pada
elektrolisi larutan dan lelehan dengan data-data atau
teori pada buku sumber

Peserta didik menyimpulkan reaksi yang terjadi pada


elektrolisis larutan dengan elektroda inert dan tidak
inert dan reaksi redoks pada elektrolisis lelehan garam

33
Kegiatan Peserta didik dan guru mereview hasil pembelajaran 20 menit
Penutup
tentang reaksi redoks pada sel elektrolisis
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang berkinerja baik
Siswa menjawab kuis tentang sel elektrolisis
Data Pemberian tugas untuk mempelajari kegunaan sel
collection elektrolisis
(pengumpulan
data)

Verifikation
(Pembuktian)

Generalizatio
n
(menarik
kesimpulan)

4. Pertemuan Keempat 2 JP
Langkah Sintak Deskripsi Alokasi Waktu
Penbelajara Pembelajara
n n
Kegiatan Guru memberi 5 menit
Penentuan
Pendahulua salam dilanjutkan
Pertanyaan
n dengan
Mendasar)
menanyakan

34
Kegiatan Inti kabar siswa dan
10 menit
kesiapan belajar

Memberikan
pertanyaan
tentang prinsip
dan reaksi pada
sel elektrolisis
20 menit
Memberikan
motivasi dengan
tanyajawab

Mendesain produk-produk

Perencanaan hasil elektrolisis

Proyek dalam kehidupan


sehari-hari

Peserta didik
membaca teks
Menyusun tentang kegunaan
Jadwal
elektrolisis yang
tersedia pada
40 menit
buku sumber, dan
mengamati
gambar-gambar
produk hasil
elektolisis dalam
kehidupan sehari-
hari.

Peserta didik
diminta
mengemukakan
pertanyaan yang

terkait dengan
produk hasil
elektolisis
terutama
penyepuhan
logam yang sudah
dikenal dalam
kehidupan sehari-
35
Kegiatan Memonitor Peserta didik 20 enit
Penutup
peserta didik dan guru
dan mereview hasil
kemajuan pembelajaran
proyek kegunaan sel
elektrolisis.
Menguji
Refleksi terhadap
Hasil
pemahaman
pembelajaran
kegunaan sel
elektrolisis .

Mengevaluas Pemberian
i penghargaan
Pengalaman kepada
kelompok yang
berkinerja baik.

Peserta didik
menjawab kuis
tentang
kegunaan sel

elektrolisis dan
penyepuhan
logam.

Pemberian tugas
mempelajari
materi Hukum
Faraday.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik penilaian :

No Aspek Tehnik Bentuk Instrumen


1 Sikap - Observasi Kegiatan Praktikum - Lembar Observasi
- Observasi Kegiatan Diskusi - Lembar Observasi
- Penilaian Diri - Format Penilaian
- Penilaian Antar Peserta Didik - Format Penilaian
- Jurnal - Catatan
2 Pengetahuan - Tes tertulis
- Soal pilihan ganda
36
- Soal Uraian
- Penugasan - Tugas
3 Keterampilan - Penilaian Praktik - Lembar Pengamatan
- Penilaian Proyek - Format Penilaian
- Penilaian Portofolio - Format Penilaian

2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama:
- Penilaian Sikap: Lembar observasi sikap pada saat praktik “ Reaksi redoks pada sel elektrolisis”
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda, uraian dan tugas materi Prinsip sel elekrolisis dan
Reaksi redoks pada sel elektrolisis
- Penilaian Keterampilan: Lembar pengamatan keterampilan pada saat praktik “ Reaksi redoks
pada sel elektrolisis”
b. Pertemuan Kedua :
- Penilaian Sikap : Lembar observasi diskusi merancang tugas proyek Praktik Penyepuhan
logam
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda, uraian materi kegunaan sel elektrolisis
- Penilaian Ketrampilan : Format Penilaian tugas proyek dan format penilaian portofolio
Laporan proyek.
3. Pembelajaran Remedial :
Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang
mendapat nilai di bawah 2,67.
Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran remedial, penugasan dan tutor
sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.
4. Pengayaan :
Peserta didik yang mendapat nilai diatas 2,67 diberikan tugas mengkaji materi penerapan
elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari dan atau soal-soal higher ordered thinking.
5. Kunci dan Pedoman Penskoran ( pada lampiran)

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/Alat : Alat praktikum sesuai yang tercantum pada LKS
2. Bahan : Bahan praktikum sesuai yang tercantum pada LKS
3. Sumber Belajar : Buku kimia kelas XII Kurikulum 2013, Buku Kimia kelas XII BSE, Bahan
bacaan yang relevan dari internet

Lampiran 1: Instrumen Penilaian


A. Instrumen Penilaian Sikap
1. Lembar Observasi Sikap
a. Sikap pada kegiatan Praktikum

Lembar Penilaian pada Kegiatan Praktikum

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester: XII/1
Topik: Redoks dan Sel Elektrokimia
Judul Praktikum: Reaksi redoks pada sel elektrolisis
Indikator: Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, kerjasama, teliti
kreatif dan peduli lingkungan dalam melakukan percobaan kimia

Perilaku Keterangan
No Nama Sisma
Kerjasama Disiplin teliti Komunikatif

37
2

Rubrik Penilaian :

Skor 1 = Kurang

Skor 2 = Cukup

Skor 3 = Baik

Skor 4 = Sangat Baik

b. Sikap pada saat Diskusi

Lembar Penilaian pada Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran: Kimia

Kelas/Semester: XII / 1

Topik : Redoks dan Sel Elektrokimia

Kegiatan Diskusi: Merancang tugas proyek praktik penyepuhan logam

Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerjasama, rasa ingin tahu, santun, dan komunikatif
sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Perilaku Keterangan
No Nama Sisma
Kerjasama Disiplin teliti Komunikatif

Rubrik Penilaian :

Skor 1 = Kurang

Skor 2 = Cukup

Skor 3 = Baik

Skor 4 = Sangat Baik

38
2. Lembar Penilaian Diri

a. Penilaian diri setelah peserta didik belajar Sel elektrolisis


Penilaian Diri
Topik:...................... Nama: ................
Kelas: ...................

Setelah mempelajari materi Sel elektrolisis, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara
memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

no Pernyataan Sudah memahami Belum memahami


1 Memahami konsep sel elektrolisis
2 Memahami reaksi redoks yang terjadi pada
elektrolisis larutan dengan elektroda inert
3 Memahami reaksi redoks yang terjadi pada
elektrolisis larutan dengan elektroda tidak inert
4 Memahami reaksi redoks yang terjadi pada
elektrolisis lelehan garam dengan elektroda inert
5 Perbedaan elekrolisis larutan dan elektrolisis
lelehan
6 Menuliskan reaksi redoks yang terjadi pada sel
elektrolisis
7 Memahami langkah-langkah percobaan sel
elektrolisis

b. Penilaian diri setelah melaksanakan tugas proyek Praktik Penyepuhan Logam.

Penilaian Diri

Tugas:............................ Nama:..........................
Kelas:..............................

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan
dirimu yang sebenarnya.

no Pernyataan YA TIDAK
1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan teman

39
satu kelompok
2 Saya melakukan tugan sesuai jadwal
3 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta
4 Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang
5 Sebelum melakukan tugas terlebih dahulu saya membaca literatur
yang mendukung tugas

Rubrik Penilaian Nilai

Jika menjawab Ya, Skor= 2 Nilai = Jumlah Skor x4


Jika menjawab Tidak, Skor= 1 2 X jumlah pernyataan

3. Format penilaian antar peserta didik


Penilaian antar Peserta Didik

Topik : Redoks dan Elektrokimia. Nama Teman yang dinilai :


Tanggal Penilaian: 30 -08 -2015 Nama Penilai :
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran Kimia
- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.

no Perilaku YA TIDAK
1 Mau menerima pendapat teman
2 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4 Mau bekerjasama dengan semua teman
5 Disiplin pada saat belajar

4. Format Jurnal

JURNAL

Aspek yang diamati: …………………………. Nama Peserta Didik:


………………………….
Kejadian : …………………………. Nomor peserta Didik:
………………………….
Tanggal: ………………………….
Catatan Pengamatan Guru:
............................................................................................................................
..................................................................................................................
....................................................................................................

B. Instrumen Penilaian Pengetahuan a. Soal Pilihan Ganda .


Soal Pilihan Ganda

40
Topik : Sel Elekrolisis. Nama : ........................
Tanggal Kuis: ........... Kelas : ...........................
Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda silang pada yang benar
1. Elektrolisis merupakan penguraian suatu zat akibat arus listrik. Diantara pernyataan berikut yang
berlaku pada sel elektrolisis adalah....
A. oksidasi terjadi pada katoda
B. anoda bermuatan negatif
C. migrasi kation menuju elektrode positif
D. elektrode positip dinamakan katoda
E. reduksi berlangsung di katoda
2. Perhatikan gambar percobaan elektrolisis larutan natrium klorida dengan elektroda karbon. Pada
pipa U bagian A dan B ditetesi indilator universal sehingga larutan berwarna hijau. Pada saat
rangkaian sel elektrolisis diberi arus listrik, gejala yang timbul pada bagian A atau B adalah....
A. pada bagian A terdapat gelembung gas, larutan berubah menjadi berwarna merah
B. pada bagian B terdapat gelembung gas, larutan berubah men jadi berwarna merah
C. pada bagian B terdapat gelembung gas dan larutan berubah jadi merah kemudian menjadi tidak
berwarna
D. pada bagian A tidak terdapat gelembung gas, larutan berubah dari hijau menjadi berwarna biru
E. pada bagian B tidak terdapat gelembung gas dan larutan berubah jadi merah kemudian menjadi
tidak berwarna
3. reaksi yang terjadi pada katode dari elektrolisis larutan Na2SO4 adalah ….
A. Na+ (aq) + e – → Na (s)
B. 2H2O (aq) + 2e → 2OH- (aq) + H (g)
C. 2H+ (aq) + 2e– → H(g)
D. SO 2-(aq) + 2e– → SO4 (aq)
E. 4OH- (aq) → 2H O (aq) + O(g) + 4e–

4. Pada elektrolisis lelehan NaCl 1 M dihasilkan ....


A. Gas Hidrogen pada anoda
B. Gas Klorin pada katoda
C. Senyawa NaOH pada anoda
D. Ion OH – pada anoda
E. Senyawa NaOH pada katoda
5. Percobaan elektrolisis larutan dilakukan siswa langsung pada kertas lakmus yang dibasahi oleh
larutan garam dapur pekat seperti pada gambar dibawah ini Jika warna lakmus pada larutan garam
dapur adalah ungu, setelah dilakukan percobaan, warna yang dapat diamati pada titik X,Y dan Z
adalah....
X Y Z
A merah ungu biru
B biru ungu merah
C biru ungu putih
D biru merah putih
E merah putih biru
6. Pada elektrolisis larutan KI 1 M dengan elektroda karbon reaksi yang terjadi di kutub anoda
adalah ....
A. 2 H2O (l) → 4H+(aq) + O (g) + 4 e –
B. 2 H2O (l) + 2 e → 2 OH- (aq) + H2(g)
C. K+ (aq ) + e – → K (s)
D. 2 I – (aq)  I2 (s) + 2 e
E. 2 H+ (aq) + 2 e – → H2 (g)
7. Temanmu melakukan elektrolisis larutan CuSO4 0,5 M, dia menggunakan elektroda Pt sebagai
katode dan elektrode Fe sebagai anode. Catatan pengamatan temanmu yang benar adalah....
A. gas H2 di katode dan anode Fe larut
B. endapan Cu di katode dan gas O2 di anode
C. gas H2 di katode dan gas O2 di anode
41
D. endapan Cu di katode dan anode Fe larut
E. endapan Fe di katode dan anode Fe larut
8. Sekelompok siswa mempelajari berbagai data reaksi elektrolisis berbagai senyawa. Senyawa yang
menghasilkan gas Hidrogen di anoda adalah....
A. NaH (l)
B. Na2SO4 (aq)
C. NaCl (l)
D. HCl (aq)
E. K2SO4 (aq)

b. Soal Uraian
Soal Uraian

Topik : redoks dan Elektrokimia Nama : ........................


Tanggal Kuis: ........... Kelas : ...........................
Jawablah dengan singkat dan jelas

1. Uraikan langkah-langkah melakukan elektrolisis larutan Na2SO4 menggunakan indikator universal


dan tuliskan hasil pengamatannya !
2. Tuliskan reaksi elektrolisis pada elektrolisis larutan NaCl dengan lelehan NaCl apa perbedaannya?
3. Pemurnian logam tembaga dilakukan proses elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda tembaga,
tembaga murni sebagai elektroda katoda, tembaga tidak murni digunakan sebagai anoda. Tuliskan
reaksi pada masing-masing elektroda?
4. Gambarkanlah bagan sel elektrolisis untuk menyepuh benda dari besi dengan tembaga , jelaskan
prosesnya?
5. Sebutkan 4 contoh produk industri hasil proses elektrolisis ?

Kunci Jawaban
a. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda:

No 1 2 3 4 5 6 7 8

Jawaban E C B E C D D
A
Bobot soal masing-masing 1

C. Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan


Instrumen Penilaian Praktik

Topik : Sel elektrolisis


KI: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
KD: 4.3. Menciptakan ide/gagasan produk sel elektrokimia.
Indikator : Merangkai alat percobaan elektrolisis dan melakukan percobaan penyepuhan

Lembar Pengamatan

Topik: ...............................
Kelas: ................................

42
no Nama Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Akhir Jumlah
Percobaan Percobaan Percobaan Skor

1
2

Rubrik

No Keterampilan Yang Skor Rubrik


dinilai

1. Alat sudah tersedia, tertata sesuai peruntukannya


2. Bahan sudah tersedia dan siap digunakan
3. Lembar kegiatan praktikum tersedia
4
4. Menggunakan jas Lab
1 Persiapan Percobaan
3 Jika hanya 3 aspek yang terpenuhi

2 Jika hanya 2 aspek yang terpenuhi

1. Merangkai sel Volta dan Elektrolisis dengan tepat


2. Membersihkan elektroda sebelum digunakan
3. Meletakan Elektroda dengan tepat
2 Pelaksanaan Praktikum 4
4. Mencelupkan elektroda dengan kedalaman yang sama

3 Jika hanya 3 aspek yang terpenuhi

2 Jika hanya 2 aspek yang terpenuhi

1. Membuang larutan atau sampah pada tempatnya


2. Membersihkan alat dengan baik
3. Membersihkan Meja Praktikum
Kegiatan Akhir 4
4. Mengembalikan alat pada tempatnya
3
Praktikum
3 Jika hanya 3 aspek yang terpenuhi

2 Jika hanya 2 aspek yang terpenuhi

Instrumen Penilaian Proyek

Mata Pelajaran: Kimia Guru Pembimbing:


Nama Proyek:Praktik Penyepuhan Logam Nama Peserta didik
Alokasi Waktu: satu minggu Kelas XII B

No. ASPEK SKOR(1 - 5)


1 PERENCANAAN :
c. Rancangan Alat
- Alat dan bahan
- Gambar
d. Uraian cara menggunakan alat

2 PELAKSANAAN :
e. Keakuratan Sumber Data / Informasi
f. Kuantitas Sumber Data

43
g. Analisis Data
h. Penarikan Kesimpulan
3 LAPORAN PROYEK :
d. Sistematika Laporan
e. Performans
f. Presentasi
Total skor

44
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 3 Bandung


Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/1
Alokasi Waktu : 16 x 40 menit
Jumlah Pertemuan : 8 Pertemuan

B. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

C. Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari adanya keteraturandalam korosi, reaksi redoks, keragaman sifat unsur,
senyawamakromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu
membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam
sikap sehari-hari.
2.3. Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
1.4. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan mengajukan ide/gagasan
untuk mengatasinya.
4.4. Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi

D. Indikator Pencapaian Kompetensi*)


1.1.1. Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya proses terjadinya korosi yang
dapat dicegah dengan perlindungan mekanis dan perlindungan elektrokimia.
2.1.1. Menunjukan rasa ingin tahu dalam mempelajari korosi.
2.1.2. Menunjukan sikap kritis dalam berdiskusi mengenai korosi.
2.1.3. Menunjukan sikap teliti dalam mengamati video mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya korosi
dan akibat korosi.
2.1.4. Menunjukan sikap bertanggung jawab dalam membuat tugas yang diberikan.
2.3.1. Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana dalam memecahkan masalah pada
materi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan pencegahan korosi.
2.3.2. Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana dalam memecahkan masalah pada
saat diskusi.
1.4.1. Menyebutkan contoh korosi dalam kehidupan sehari-hari.

45
1.4.2. Menjelaskan prinsip terjadinya korosi.
1.4.3. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi.
1.4.4. Memilih cara yang tepat untuk mencegah terjadinya korosi.
1.4.5. Menganalisis reaksi redoks yang terjadi pada proses pencegahan korosi.
4.4.1. Merancang kegiatan percobaan pencegahan korosi.
4.4.2. Mendesain perangkat percobaan pencegahan korosi.
4.4.3. Melakukan percobaan pencegahan korosi.
4.4.4. Menyajikan laporan tugas proyek pencegahan korosi .

E. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler/Remedial Korosi
Oksigen adalah zat yang sangat reaktif dan dapat menyebabkan banyak logam
teroksidasi di udara secara spontan. Untungnya, banyak dari reaksi tersebut berlangsung
lambat. Proses kehancuran logam ini disebut korosi. Jadi korosi dapat diartikan sebagai
peristiwa rusaknya logam atau alloy sebagai hasil proses kimia seperti oksidasi atau aksi zat kimia.Secara
umum, yang menjadi agen pengoksidasi adalah gas O 2, tapi reaksi langsung O 2 dengan logam
tidak menjelaskan bagaimana korosi terjadi.
Biasanya air juga terlibat dalam proses korosi, misalnya korosi pada besi. Besi(III) oksida hidrat atau
karat, terbentuk dengan reaksi keseluruhan sebagai berikut:

4Fe( s) + 3O 2 (aq) + 4H 2 O(l) →2 Fe 2 O 3 •2H 2 O(s)

Sebenarnya, mekanisme reaksi yang terjadi lebih rumit dari reaksi di atas. Reaksi
mengenai peristiwa perkaratan besi yang lebih sederhana ditunjukkan pada Gambar 1. Besi
teroksidasi dengan setengah reaksi berikut:

F e ( s ) → Fe 2 + ( a q ) + 2 e −

Fe2+ kemudian teroksidasi menjadi Fe3+pada reaksi selanjutnya. Reaksi oksidasi selalu disertai
reaksi reduksi pada saat yang sama, namun tidak harus pada lokasi yang sama. Elektron yang
dihasilkan pada reaksi oksidasi digunakan untuk reaksi reduksi pada daerah yang berbeda di
permukaan besi. Setengah-reaksi reduksi yang terjadi adalah:

O2(aq) + 2H2O(l) + 4e− →4OH−(aq)

Elektron mengalir melalui logam, dan ion mengalir pada lapisan air diantara dua tempat
reaksi, sebagai suatu sel elektrokimia

Terdapat tiga komponen yang diperlukan pada korosi logam hampir di semua tempat di bumi,
yaitu oksigen, air, dan ion. Air hujan murni mengandung sedikit ion H3O+ dan HCO3− yang berasal dari

46
karbon dioksida terlarut. Semakin tinggi konsentrasi ion dari garam yang naik ke udara, baik berasaldari
daerah dekat lautan, asam-asam polutan udara, atau dari garam yang disebar pada jalan bersalju,
dapat membuat korosi yang parah di daerah-daerah tertentu.

Metode Untuk Mencegah Korosi

Korosi merupakan masalah ekonomi utama. Sekitar 20% dari semua besi dan baja yang
diproduksi digunakan untuk memperbaiki atau mengganti bangunan yang berkarat. Oleh sebab
itu, pencegahan korosi menjadi fokus penelitian utama dalam ilmu material dan elektrokimia.
Salah satu tindakan nyata untuk menanggulangi korosi adalah dengan mengecat logam atau
melapisinya dengan bahan lain yang tidak mudah berkarat. Akan tetapi satu retakan atau
goresan saja terjadi pada lapisan pelindung, akan menimbulkan korosi pada logam yang dilapisi
bahkan korosi tersebut akan tersebar lebih cepat daripada korosi pada permukaan logam yang
tidak dilapisi.

Beberapa logam lebih mudah terkororsi daripada logam yang lain. Keelektronegatifan
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhinya. Emas adalah logam yang memiliki
keelektronegatifan paling tinggi dan merupakan logam yang paling tahan terhadap korosi. Logam-
logam alkali memiliki keelektronegatifan paling rendah sehingga sangat mudah terkorosi. Sifat-
sifat oksida logam yang terbentuk juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Walaupun memiliki keelektronegatifan
rendah, aluminium, kromium, dan titanium
merupakan logam yang tahan korosi. Hal ini
disebabkan oksida logam-logam tersebut
membentuk lapisan yang melindungi logam
dibawahnya sehingga oksidasipun berhenti.
Sebaliknya, karat besi adalah lapisan berpori
yang mudah terkelupas, sehingga karat
tersebut tidak melindungi permukaan besi.
Anehnya, lebih baik melapisi baja dengan logam lain yang lebih mudah berkarat daripada dengan
logam yang lebih sukar berkarat. Sampah kaleng, misalnya, dibuat dari baja yang dilapisi seng.
Lapisan ini tidak menghentikan korosi. Tapi seng yang terkorosi lebih awal membuat besi
dibawahnya lebih lama terkorosi daripada baja yang tidak dilapisi seng.

Kapanpun dua logam berhubungan, sel korosi mungkin sekali terbentuk. Logam yang menjadi
anoda pada sel ini terkorosi lebih cepat dibandingkan jika logam tersebut tidak berhubungan
dengan logam lain yang lebih sukar berkarat. Konsep ini menjelaskan tentang penggunaan korban
anoda pada kapal dan pipa saluran, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Saat anoda terkorosi,
elektron akan diberikan pada katoda. Korosi anoda yang memperlambat atau menghentikan
korosi pada struktur bangunan logam penting yang dilapisinya. Peristiwa ini disebut efek
perlindungan katoda.

Gambar 2
Pipa minyak Alaska dilindungi secara katodik dengan kabel seng
pararel.

47
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (2 JP)
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
- Peserta didik menjawab salam
Kegiatan 10 menit
pembuka yang diucapkan oleh guru.
Pendahuluan - Peserta didik berdoa sebelum memulai
proses pembelajaran.
- Peserta didik menginformasikan teman
yang tidak hadir.
- Memotivasi peserta didik dengan
menjelaskan bahwa kimia tidak sulit
dan tidak perlu cemas. Jika
bersungguh-sungguh untuk belajar
pasti akan menguasai pelajaran kimia
maupun pelajaran lain.
- Peserta didik menyimak penjelasan
guru mengenai kompetensi yang akan
dicapai pada pembelajaran.
- Peserta didik menyimak penjelasan
guru mengenai sistem penilaian yang
berlaku.
- Peserta didik menjawab pertanyaan
guru mengenai contoh korosi di
lingkungan sekitar.

48
- Peserta didik mengamati video faktor-
Kegiatan Inti Essential 15 menit
faktor yang mempengaruhi terjadinya
Question korosi dan akibat korosi.
- Peserta didik diberikan kesempatan
(Penentuan
untuk bertanya setelah mengamati
Pertanyaan video.
Mendasar) Contoh pertanyaan yang berkaitan dengan
pengamatan peserta didik:

- Mengapa lama-kelamaan pipa


menjadi berkarat?
- Apabila pipa besi diganti dengan pipa
yang terbuat dari plastik, apakah
menunjukkan gejala yang sama?
- Apa penyebab utama terjadinya
korosi?
- Bagaimana agar tidak terjadi korosi
pada alat yang kita gunakan sehari-
hari?

- Peserta didik merencanakan proyek


percobaan pencegahan korosi secara
kolaboratif dengan Guru.

- Peserta didik menyusun jadwal aktivitas


penyelesaian proyek pencegahan
korosi.

Designing
Project Plan
45 menit
(Perancangan
Perencanaan

49
Proyek)

Creating
Schedule
(Penyusunan
10 menit
Jadwal)

- Peserta didik menyimak ulasan guru


Kegiatan 10 menit
mengenai materi yang telah
Penutup disampaikan.
- Peserta didik memperoleh informasi
kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.

2. Pertemuan Kedua: (2 JP)


Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
- Peserta didik menjawab salam
Kegiatan 10 menit
pembuka yang diucapkan oleh guru.
Pendahuluan - Peserta didik berdoa sebelum memulai
proses pembelajaran.
- Peserta didik menginformasikan teman
yang tidak hadir.
- Memotivasi peserta didik dengan
menjelaskan bahwa kimia tidak sulit
dan tidak perlu cemas. Jika
bersungguh-sungguh untuk belajar
pasti akan menguasai pelajaran kimia
maupun pelajaran lain.
- Peserta didik menyimak penjelasan
guru mengenai kompetensi yang akan
dicapai pada pembelajaran.
- Peserta didik menyimak penjelasan
guru mengenai sistem penilaian yang
berlaku.
- Peserta didik menjawab pertanyaan
guru mengenai cara pencegahan korosi.

50
Kegiatan Inti
- Peserta didik melaksanakan tugas
Monitor the 25 menit
proyek sesuai rancangan kegiatan.
Progress - Guru memantau aktivitas yang penting
dari peserta didik selama
(Pemantauan
menyelesaikan proyek menggunakan
Kemajuan) format penilaian yang telah didiapkan.

- Peserta didik mendiskusikan hasil


proyek dan memverifikasi hasil dengan
teori pada buku rujukan.

Assess the
Outcome 20 menit
(Pengujian
- Peserta didik menyimpulkan cara-cara
Hasil)
pencegahan korosi.
- Peserta didik memaparkan laporan
tentang proyek yang telah dilakukan
kemudian mempresentasikan dengan
menggunakan tata bahasa yang benar
Evaluate the
Experiment
(Evaluasi Hasil) 25 menit
- Peserta didik menyimak ulasan guru
Kegiatan 10 menit
mengenai materi yang telah
Penutup disampaikan.
- Peserta didik memperoleh informasi
kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik penilaian
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
- Observasi sikap saat diskusi. - Lembar observasi.
1 Sikap
- Penilaian diri. - Format penilaian.

51
- Penilaian antar teman. - Format penilaian
- Jurnal. - catatan
- Tes tertulis - Soal pilihan ganda
2 Pengetahuan
- Soal uraian
- Penilaian proyek - Format penilaian
3 Keterampilan

2. Instrumen penilaian
- Penilaian sikap : lembar observasi sikap pada saat diskusi korosi.
- Penilaian pengetahuan : soal pilihan ganda, uraian materi korosi.
- Penilaian keterampilan : format penilaian tugas proyek pencegahan korosi
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang mendapat
nilai di bawah 2,67.
Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran remedial, penugasan, dan tutor
sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.
Peserta didik yang mendapat nilai di atas 2,67 diberikan tugas mengerjakan soal-soal level tinggi.
4. Kunci dan Pedoman Penskoran (pada lampiran)

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/Alat : Laptop, infokus, speaker.
2. Bahan :
3. Sumber Belajar :
Myers, R. T., Oldham, K. B.,dan Tocci, S.(2006). Chemistry. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Sumarna, Omay. Kimia SMU kelas XII. Bogor : Regina.
Bahan bacaan yang relevan dari internet

LAMPIRAN : INSTRUMEN PENILAIAN


1. Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap
b. Penilaian Kompetensi Sikap Melalui Observasi
Penilaian Sikap Kegiatan Pembelajaran di Kelas Melalui Diskusi

LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI SISWA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas : XII

Semester :5

Sub Materi : Korosi

Aspek yang di nilai


Jumlah skor

Predikat

Nama
Nilai
Responsif
Rasa ingin

Proaktif
Tanggung

No
jawab
kritis
tahu

teliti

siswa

52
4

Penskoran lembar observasi

Skor 3 jika menampilkan 3 deskriptor

Skor 2 jika menampilkan 2 deskriptor

Skor 1 jika menampilkan 1 deskriptor

Jumlah skor maksimum observasi : 12

Nilai =

Mengkonversi nilai ke dalam kriteria sesuai dengan Permendikbud No. 81 A Tahun 2013.

Interval Angka Predikat

96-100 4,00 A

91-95 3,66 A-

85-90 3,33 B+

80-84 3,00 B

75-79 2,66 B-

70-74 2,33 C+

65-69 2,00 C

60-64 1,66 C-

55-59 1,33 D+

≤54 1,00 D

DESKRIPTOR PENILAIAN OBSERVASI SIKAP SISWA

53
Deskriptor
No Indikator
1 2 3

1 Menunjukan Siswa mengajukan Siswa mencari Siswa mengamati


rasa ingin tahu pertanyaan kepada guru informasi mengenai video mengenai
saat penayangan video istilah-istilah yang faktor-faktor yang
faktor-faktor yang baru dalam materi mempengaruhi
mempengaruhi melalui berbagai terjadinya korosi dan
terjadinya korosi dan sumber. akibat korosi.
akibat korosi.

2 Menujukan Siswa sering Siswa menyanggah Siswa sering


sikap kritis mengajukan pertanyaan pendapat teman mengemukakan
kepada guru saat dengan sopan. pendapat saat
berdiskusi. berdiskusi.

3 Menunjukan Siswa mengamati Siswa teliti dalam Siswa teliti dalam


sikap teliti secara keseluruhan apa menentukan faktor- menganalisis faktor-
yang terjadi pada video faktor yang faktor yang
mengenai faktor-faktor mempengaruhi mempengaruhi
yang mempengaruhi terjadinya korosi dan terjadinya korosi dan
terjadinya korosi dan akibat korosi. akibat korosi.
akibat korosi.

4 Tanggung jawab Siswa menuliskan hasil Siswa membuat Siswa menunjukan


pengamatan. laporan yang kemampuan belajar
ditugaskan oleh secara mandiri seperti
guru. membuat rangkuman
setelah pembelajaran.

5 Responsif Siswa hanya Siswa memberikan Siswa memberikan


memperhatikan saat tanggapan saat solusi saat diskusi.
diskusi. diskusi.

6 Proaktif Siswa hanya diam saat Siswa memberikan Siswa memberikan


diskusi. pertanyaan saat kontribusi saat
diskusi. diskusi.

c. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri

LEMBAR PENILAIAN DIRI SISWA


Nama Siswa :
Kelas :

Petunjuk Pengisian 54

1. Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan cermat

2. Beri tanda checklist (√) sesuai dengan kebiasaanmu


Keterangan
SS: sangat setuju TS: tidak setuju
S : setuju STS: sangat tidak setuju

Penilaian
No. Pernyataan
SS S TS STS

1. Saya mengajukan pertanyaan ketika belum


memahami materi saat penayangan video

2. Saya tidak perlu bertanya mengenai materi pelajaran


karena tidak memberikan manfaat

3. Saya akan mencari informasi mengenai istilah-istilah


yang baru saya kenal melalui berbagai sumber

4. Saya sering mengajukan pertanyaan ketika ada yang


tidak mengerti atau mengganjal di pikiran saat
berdiskusi

5. Saya rasa informasi yang diberikan teman sudah


cukup jadi tidak perlu mencari informasi tambahan
lagi

6. Saya akan menyanggah pendapat teman ketika


pendapatnya keliru mengenai korosi

7. Saya tidak perlu mengajukan pertanyaan karena tidak


ada yang perlu ditanyakan

8. Saya teliti dalam mengamati gejala yang terjadi pada


larutan ketika guru penayangan video.

9. Saya tidak merespon pendapat teman saya mengenai


materi meskipun materinya ada yang keliru.

10. Saya tidak perlu teliti dalam mengelompokkan data


hasil penayangan video.

11. Saya perlu teliti dalam menganalisis hasil


penayangan video

12. Saya mengerjakan dan menyelesaikan semua tugas-


tugas yang diberikan oleh guru

55
13. Saya rasa kadang ceroboh dalam menganalisis hasil
penayangan video

14. Saya rasa tidak perlu menyelesaikan semua tugas


ketika sedang sibuk.

ANALISIS HASIL LEMBAR PENILAIAN DIRI SENDIRI

Aspek Pengamatan
Rasa ingin tahu (1,3,2,5)

Teliti (8,10,11,13)

Tanggung jawab (12,14)


Kritis
Jumlah
No Nama Nilai Predikat
(4,6,7,9)

Skor

Kriteria Penskoran Penilaian Diri:

Pernyataan Positif

Skor 4 : siswa menjawab sangat setuju

Skor 3 : siswa menjawab setuju

Skor 2 : siswa menjawab tidak setuju

Skor 1 : siswa menjawab sangat tidak setuju

Pernyataan Negatif

Skor 4 : siswa menjawab sangat tidak setuju

Skor 3 : siswa menjawab tidak setuju

Skor 2 : siswa menjawab setuju

Skor 1 : siswa menjawab sangat setuju

Jumlah skor maksimum penilaian diri = 56


Pernyataan postif 7 x 4 = 28
Pernyataan negatif 7 x 4 = 28

Nilai =

56
d. Penilaian Antar Peserta Didik

LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

Nama Siswa :
Kelas :
Nama Penilai :
Petunjuk Pengisian

Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan


cermat
Keterangan
Beri tanda checklist (√) sesuai dengan kebiasaan
SS: sangat setuju TS: tidak setuju
temanmu
S : setuju STS: sangat tidak setuju

Penilaian
No. Pernyataan
SS S TS STS

1 Teman saya mengajukan pertanyaan ketika


belum memahami materi korosi saat
penanyangan video pembelajaran

2 Teman saya tidak bertanya mengenai


materi pelajaran karena tidak memberikan
manfaat

3 Teman saya mencari informasi mengenai


istilah-istilah yang baru saya kenal melalui
berbagai sumber

4 Teman saya sering mengajukan pertanyaan


ketika ada yang tidak mengerti atau
mengganjal di pikirannya saat diskusi

5 Teman saya merasa cukup dengan


informasi yang diberikan guru jadi tidak
mencari informasi tambahan lagi

6 Teman saya suka menyanggah pendapat


teman ketika ada pendapat yang keliru
mengenai korosi

7 Teman saya tidak mengajukan pertanyaan


karena tidak ada yang perlu ditanyakan

8 Teman saya teliti dalam mengamati video

57
pembelajaran

9 Teman saya tidak merespon pendapat yang


lain mengenai materi meskipun materinya
ada yang keliru.

10 Teman saya ceroboh dalam menganalisis


video pembelajaran

11 Teman saya teliti dalam menganalisis


video pembelajaran

12 Teman saya mengerjakan dan


menyelesaikan semua tugas-tugas yang
diberikan oleh guru

13 Teman saya tidak menyelesaikan semua


tugas ketika dia sedang sibuk.

ANALISIS HASIL LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

Aspek Pengamatan
Rasa ingin tahu (1,3,2,5)

Teliti (8,10,11,13)

Tanggung jawab (12,13)


Kritis

Jumlah
No Nama Nilai Predikat
(4,6,7,9)

Skor

Kriteria Penskoran Penilaian Diri:

Pernyataan Positif

Skor 4 : siswa menjawab sangat setuju

Skor 3 : siswa menjawab setuju

58
Skor 2 : siswa menjawab tidak setuju

Skor 1 : siswa menjawab sangat tidak setuju

Pernyataan Negatif

Skor 4 : siswa menjawab sangat tidak setuju

Skor 3 : siswa menjawab tidak setuju

Skor 2 : siswa menjawab setuju

Skor 1 : siswa menjawab sangat setuju

Jumlah skor maksimum penilaian diri = 56


Pernyataan postif 7 x 4 = 28
Pernyataan negatif 7 x 4 = 28

Nilai =

d. Penilaian Sikap melaluiJurnal

JURNAL

Nama Peserta Didik :

Kelas:

Aspek yang Diamati:

No. Hari/Tanggal Kejadian Keterangan/Tindak Lanjut

59
2. InstrumenPenilaianKompetensi Pengetahuan
c. Tes Tulis
3) Soal Pilihan Ganda
TES PEMAHAMAN PENCEGAHAN KOROSI

Mata Pelajaran : Kimia

Satuan Pendidikan : SMA / MA

Kelas : XII

Materi : Korosi

Waktu : 90 menit

Petunjuk Umun:

1. Bacalah terlebih dahulu soal dibawah ini dengan teliti dan cermat.
2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar.
3. Laporkan kepada guru jika terdapat tulisan yang kurang jelas atau rusak.
4. Periksalah jawaban anda sebelum diserahkan kepada guru.

I. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X).

1. Pengertian korosi logan yang tepat adalah. . . .


a. reaksi reduksi logam akibat berinteraksi dengan lingkungan yang korosif
menghasilkan senyawa yang kurang berguna
b. reaksi reduksi oksidasi logam akibat berinteraksi dengan lingkungan yang korosif
menghasilkan senyawa yang kurang berguna
c. reaksi oksidasi logam akibat berinteraksi dengan lingkungan yang korosif
menghasilkan senyawa yang kurang berguna
d. reaksi netralisasi logam akibat berinteraksi dengan lingkungan korosif
menghasilkan senyawa yang kurang berguna
e. reaksi polimerisasi logam akibat berinteraksi dengan lingkungan yang korosif
menghasilkan senyawa yang kurang berguna

2. Prinsip dasar proses korosi logam adalah....


a. reaksi oksidasi
b. reaksi reduksi oksidasi
c. reaksi netralisasi
d. reaksi reduksi
e. reaksi adisi

3. Pada peristiwa korosi besi, logam besi mengalami ....


a. oksidasi
b. reduksi
c. reduksi oksidasi
d. netralisasi
e. elektrolisis
4. Pada peristiwa korosi besi, oksigen mengalami....
a. oksidasi d. elektrolisis
b. reduksi e. netralisasi

60
c. reduksi oksidasi

5. Reaksi kimia yang terjadi pada korosi besi adalah….


a. anode : O2(g) + 4H+ + 4e 2H2O (l)
b. katode : 2H2O (l) O2(g) + 4H+ + 4e
c. katode : Fe (s) Fe2+ (aq) + 2e
d. anode : Fe (s) Fe2+ (aq) + 2e
2+
e. anode : Fe (s) + 2e Fe (aq)

6. Reaksi kimia yang terjadi ketika besi bersentuhan dengan logam timah adalah….
a. katoda : 2H2O (l) O2(g) +4H+ + 4e
+
b. anoda : O2(g)+ 4H +4e 2H2O(l)
2+
c. anode : Fe(s) Fe (aq) + 2e
d. katode : Fe(s) Fe2+(aq) + 2e
e. anode : Fe(s) + 2e Fe2+

7. Reaksi kimia yang terjadi ketika besi bersentuhan dengan seng adalah….
a. katode : 2H2O (l) O2(g) + 4H+ + 4e
+
b. anoda : O2(g)+ 4H (aq) 2H2O(l)
2+
c. anoda : Zn(s) + 2e Zn (aq)
d. anoda : Zn(s) Zn2+(aq) +2e
e. katoda : Zn(s) + 2e Zn2+(aq) +2e

8. Diketahui beberapa potensial electrode reduksi standar sebagai berikut:


Zn2+(aq)+ 2e Zn(s) Eo = -0,76 V
+
Ag (aq) + e Ag(s) Eo = +0,80 V
Sn2+(aq) + 2e Sn(s) Eo = -0,14 V
Cu2+(ag) + 2e Cu(s) Eo = +0,34 V
2+
Mg (aq) + 2e mg(s) Eo = -2,38 V

Ion manakah yang paling mudah mengalami oksidasi….


a. Mg2+ d. Zn2+
b. Cu2+ e. Ag2+
2+
c. Sn
9. Diketahui beberapa potensial elektroda reduksi standar sebagai berikut:
Zn2+(aq)+2e Zn(s) Eo = -0,76 V
+
Ag (aq) +e Ag(s) Eo = +0,80 V
Sn2+(aq) + 2e Sn(s) Eo = -0,14 V
Cu2+(ag) + 2e Cu(s) Eo = +0,34 V
2+
Mg (aq) + 2e mg(s) Eo= -2,38 V

Ion manakah yang paling mudah mengalami reduksi….


a. Mg2+
b. Cu2+
c. Sn2+
d. Zn2+
e. Ag2+

10. Jika diketahui potensial elektroda reduksi standar (Eo) logam besi adalah -0,44,
artinya….
a. ion besi lebih mudah mengalami oksidasi dibandingkan ion hidrogen
b. ion besi lebih mudah mengalami reduksi dibandingkan ion hidrogen
c. ion besi lebih sukar mengalami reduksi disbanding ion hidrogen
d. ion besi lebih sukar mengalami reduksi oksidasi disbanding ion hidrogen
e. jumlah zat terbentuk dalam reaksi sama dengan pereaksi

11. Jika diketahui potensial elektrode reduksi standar (Eo) tembaga adalah +0,34
artinya….
a. ion tembaga lebih mudah mengalami oksidasi dibandingkan ion hydrogen
b. ion tembaga lebih mudah mengalami reduksi dibandingkan ion hidrogen
c. ion tembaga lebih sukar mengalami reduksi dibndingkan ion hidrogen
61
d. ion tembaga lebih sukar mengalami reaksi reduksi oksidasi disbanding ion
hidrogen
e. ion tembaga lebih sukar mengalami reaksi netralisasi dibanding ion hidrogen

12. Diantara logam-logam dibawah ini, logam manakah yang tidak dapat mengalami
korosi bila bereaksi dengan udara dan air….
a. besi
b. seng
c. emas
d. tembaga
e. nikel

13. Salah satu gas yang dapat menyebabkan terjadinya korosi adalah….
a. helium
b. oksigen
c. argon
d. hidrogen
e. nitrogen

14. Yang bukan merupakan faktor-faktor penyebab korosi adalah….


a. oksigen, tingkat keasaman, kontak dengan logam yang kurang aktif
b. air, hydrogen, besi
c. kontak dengan elektrolit, oksida asam, nitrogen
d. oksigen, nitrogen, argon
e. nitrogen, argon, krom

15. Diantara logam-logam dibawah ini, logam manakah yang tepat untuk mencegah
korosi pada pipa besi….
a. seng
b. aluminium
c. krom
d. magnesium
e. nikel

16. Salah satu pencegahan korosi logam adalah dengan galvanisasi, pengertian dari
galvanisasi adalah….
a. pelapisan dengan timah
b. pelapisan dengan kromium
c. pelapisan dengan perak
d. pelapisan dengan seng
e. pelapisan dengan magnesium

17. Salah satu pencegahan korosi logam adalah dengan chromium platting. Pengertian
dari chromium platting adalah….
a. pelapisan dengan timah
b. pengorbanan anode
c. mengecat
d. pelapisan dengan kromium
e. pelapisan dengan zink

18. Salah satu kerugian yang ditimbulkan oelh korosi adalah kerusakan konstruksi
jembatan dan bangunan, berikut adalah cara-cara pencegahannya, kecuali….
a. pencucian dengan air garam
b. pelapisan logam
c. pengecatan
d. dilumuri oli
e. perlindungan ktoda

62
19. Yang bukan merupakan contoh dari kerugian yang ditimbulkan oleh korosi logam
adalah….
a. kerusakan konstruksi bangunan
b. jembatan roboh
c. atap seng berlubang
d. badan kapal laut berlubang
e. warna mobil semakin menarik
20. Yang bukan alasan pentingnya mempelajari korosi logam adalah….
a. korosi logam terjadi pada kehidupan sehari-hari
b. logam digunakan dalam kehidupan sehari-hari
c. sifat-sifat dari produk korosi logam berbeda sama sekali dan sifat-safat logamnya
d. bahan logam lebih lebih tahan lama
e. korosi logam mengakibatkan dapat menyebabkan kematian

4) SoalUraian

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar


1. Identifikasi masalah yang berkaitan pada fenomena ,yang terdapat dalam teks di
atas?
2. Tuliskan langkah kerja untuk pencegahan korosi yang paling banyak digunakan?
3. Dari solusi yang menurutmu paling efektif, coba telusuri apa kelebihan dan
kekurangannya?

d. Observasi Terhadap Diskusi/ Tanya Jawab


Nama Pernyataan
Peserta Pengungkapan Kebenaran Konsep Ketepatan
Didik Gagasan yang Penggunaan Istilah
Orisinil
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

3. InstrumenPenilaianKompetensi Keterampilan
a. Penilaian Proyek

No Aspek Skor (1-5)

1 Perencanaan:

a. Rancangan alat
- Alat dan bahan
- Gambar
b. Uraian cara menggunakan alat

2 Pelaksanaan

a. Keakuratan sumber data/informasi


b. Kuantitas sumber data

63
c. Analisis data
d. Penarikan kesimpulan

Total Skor

INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK (LAPORAN)

PENCEGAHAN KOROSI

Mata Pelajaran :

Kelas :

Materi Pokok :

Semester :

Tahun Pelajaran :

Petunjuk pengisian
Pahami aspek yang dinilai dan bacalah rubrik dengan teliti dan cermat.

Isilah identitas dengan lengkap sebelum melakukan penilaian produk praktikum


(laporan).

Berilah tanda checklist (√) pada kolom nilai berdasarkan rubrik penilaian
melakukan praktikum.

Nama Siswa

No. Aspek yang dinilai

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. Menuliskan identitas
kelompok, tanggal
praktikum, dan guru
pembimbing

2. Mencantumkan judul

64
percobaan

3. Menuliskan tujuan
percobaan

4. Menuliskan hipotesis

5. Menuliskan dasar teori

6. Mencantumkan alat dan


bahan

7. Menuliskan prosedur
percobaan

8. Menuliskan hasil
pengamatan

9. Menghubungkan hasil
pengamatan dengan teori

10. Kesimpulan sesuai


dengan hasil dan
pembahasan

11. Mencantumkan daftar


pustaka

Jumlah skor

Nilai

Pedoman Penskoran:
 Menjumlahkan skor
 Mengubah skor ke dalam nilai

....

Skor maksimum: 46
 Mengkonversi nilai ke dalam kriteria berikut:
Tabel Konversi Nilai Psikomotor Siswa

Interval Angka Predikat

96-100 4,00 A

91-95 3,66 A-

85-90 3,33 B+

80-84 3,00 B-

75-79 2,66 B

65
70-74 2,33 C+

65-69 2,00 C

60-64 1,66 C-

55-59 1,33 D+

≤ 54 1,00 D

RUBRIK PENILAIAN PRODUK (LAPORAN)

PENCEGAHAN KOROSI

No. Komponen Keterampilan Indikator Skor

1. Identitas laporan Menuliskan identitas dengan lengkap 2

Menuliskan identitas tidak lengkap 1

Tidak menuliskan identitas 0

2. Judul percobaan Mencantumkan judul percobaan yang sesuai 2


dengan tujuan percobaan

Mencantumkan judul percobaan namun tidak 1


sesuai dengan tujuan percobaan

Tidak mencantumkan judul percobaan 0

3. Tujuan percobaan Menuliskan tujuan percobaan yang sesuai 3


dengan judul dan hipotesis percobaan

Menuliskan tujuan percobaan namun kurang 2


sesuai dengan judul dan hipotesis percobaan

Tidak menuliskan tujuan percobaan 0

4. Hipotesis percobaan Menuliskan hipotesis percobaan yang sesuai 3


dengan tujuan percobaan

66
No. Komponen Keterampilan Indikator Skor

Menuliskan hipotesis percobaan namun kurang 2


sesuai dengan tujuan percobaan

Tidak menuliskan hipotesis percobaan 0

5. Dasar teori Menuliskan dasar teori yang sesuai dengan 5


tujuan dan hipotesis percobaan dengan lengkap

Menuliskan dasar teori yang sesuai dengan 3


tujuan dan hipotesis percobaan namun tidak
lengkap

Menuliskan dasar teori namun tidak relevan dan 1


sesuai dengan tujuan dan hipotesis percobaan

6. Alat dan bahan Mencantumkan alat dan bahan dengan lengkap 2

Mencantumkan alat dan bahan namun kurang 1


lengkap

Tidak mencantumkan alat dan bahan 0

7. Prosedur percobaan Menuliskan prosedur dengan lengkap 3

Menuliskan prosedur namun tidak lengkap 2

Tidak menuliskan prosedur 0

8. Hasil pengamatan Hasil pengamatan dituliskan dengan lengkap 8


dalam bentuk tabel

Hasil pengamatan dituliskan dalam bentuk tabel 5


namun kurang lengkap

Hasil pengamatan dituliskan tidak dalam bentuk 3


tabel

9. Pembahasan Membahas hasil pengamatan dan 10


menghubungkannya dengan dasar teori dan
hipotesis dengan detail

Membahas hasil pengamatan dan 7


menghubungkannya dengan dasar teori dan
hipotesis namun tidak detail

Membahas hasil pengamatan namun tidak 5


menghubungkannya dengan dasar teori dan
hipotesis serta tidak detail

10. Kesimpulan Kesimpulan sesuai dengan hasil dan pembahasan 5


serta berorientasi pada tujuan dan hipotesis

67
No. Komponen Keterampilan Indikator Skor

Kesimpulan sesuai dengan hasil dan pembahasan 3


namun tidak berorientasi pada tujuan dan
hipotesis

Tidak membuat kesimpulan 0

11. Daftar pustaka Mencantumkan semua sumber pustaka dengan 3


cara penulisan daftar pustaka yang benar

Mencantumkan semua sumber pustaka namun 2


cara penulisan daftar pustaka tidak benar

Tidak mencantumkan daftar pustaka 0

Instrumen penilaian dan rubrik merancang percobaan

Instrumen Penilaian Psikomotor Merancang Percobaan

Aspek Pengamatan
Menulis judul dan tujuan

Menulis tabel data pengamatan


Menulis alat dan bahan
Merumuskan hipotesis

Menulis prosedur

Jumlah
No Nama Siswa Nilai Predikat
Skor

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Tabel 10. Rubrik Penilaian Merancang Percobaan

68
Komponen Skor

Keterampilan 4 3 2 1

Menuliskan Menuliskan judul Menuliskan Menuliskan Menuliskan


judul dan dan tujuan dengan judul dan tujuan judul tanpa judul dan tujuan
tujuan lengkap, relevan dengan lengkap, tujuan yang tetapi tidak
percobaan dengan dan lengkap, tidak lengkap, tidak
permasalahan dan menggunakan menggunakan menggunakan
menggunakan kalimat baku kalimat baku kalimat baku
kalimat baku tetapi tidak dan tidak dan tidak
relevan dengan relevan dengan relevan dengan
permasalahan permasalahan permasalahan

Merumuskan Merumuskan Merumuskan Merumuskan Merumuskan


hipotesis hipotesis dengan hipotesis dengan hipotesis dengan hipotesis dengan
logis dan sesuai logis dan sesuai logis dan tidak tidak logis dan
dengan konsep laju dengan konsep sesuai dengan dan tidak sesuai
reaksi dan laju reaksi tetapi konsep laju dengan konsep
permasalahan yang tidak sesuai reaksi dan laju reaksi dan
disajikan dengan permasalahan permasalahan
permasalahan yang disajikan yang disajikan
yang disajikan

Menuliskan Menuliskan semua Menuliskan Menuliskan Menuliskan


alat dan bahan alat dan bahan semua alat dan sebagian besar sebagian kecil
yang akan dan sesuai dengan bahan tetapi alat dan bahan alat dan bahan
digunakan kebutuhan tidak sesuai tetapi tidak tetapi tidak
percobaan yang dengan sesuai dengan sesuai dengan
akan dirancang kebutuhan kebutuhan kebutuhan
percobaan yang percobaan yang percobaan yang
akan dirancang akan dirancang akan dirancang

Menuliskan Menuliskan Menuliskan Menuliskan Menuliskan


prosedur prosedur percobaan prosedur prosedur prosedur
Percobaan dengan kalimat percobaan percobaan percobaan
yang baku, mudah dengan kalimat dengan kalimat dengan kalimat
dipahami, sesuai yang baku, yang baku, yang tidak baku
dengan judul, mudah mudah dan
tujuan dan konsep dipahami, sesuai dipahami, tetapi membingungkan
laju reaksi dengan judul, tidak sesuai serta tidak
tujuan dan tetapi dengan judul, sesuai dengan
tidak sesuai tujuan dan judul, tujuan dan

69
dengan konsep konsep laju konsep laju
laju reaksi reaksi reaksi

Membuat tabel Membuat tabel Membuat tabel Membuat tabel Membuat tabel
pengamatan dengan lengkap dengan cukup dengan kurang dengan tidak
lengkap lengkap lengkap

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah :

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XII/2

Materi Pokok : Struktur Benzena dan Turunannya

Sub Materi Pokok : Struktur, tatanama, sifat dan kegunaan benzena dan turunannya

Alokasi Waktu:4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

70
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 : Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 : Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
3.8 : Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaaan benzena dan turunannya

4.8 : Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan benzena dan
turunannya

Indikator

1.1.1 Menunjukkan sikap religius melalui pembiasaan salam dan doa dalam kehidupan
sehari-hari
2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu mengenai struktur dan tata nama benzena dan
turunannya
2.1.2 Menunjukkan perilaku teliti dalam menuliskan tatanama benzena dan turunannya
2.1.3 Menunjukkan perilaku yang komunikatif saat mengkomunikasikan hasil diskusi
dalam memecahkan masalah terkait tata nama benzena dan turunannya
3.8.1 Menjelaskan pengertian benzena
3.8.2 Menjelaskan pengertian turunan benzena
71
3.8.3 Menjelaskan tata nama Trivial dan IUPAC suatu senyawa turunan benzena
monosubtituen
3.8.4 Menggambarkan struktur suatu turunan benzena monosubstituen
3.8.5 Menjelaskan posisi orto, meta dan para pada senyawa turunan benzena
disubstituen
3.8.6 Menjelaskan gugus-gugus pensubtitusi yang lebih berprioritas dalam tatanama
senyawa turunan benzena
3.8.7 Menuliskan nama suatu senyawa turunan benzena disubtituen
3.8.8 Menggambarkan struktur suatu turunan benzena disubstituen
3.8.9 Menjelaskan sifat fisika benzena
3.8.10 Menjelaskan sifat kimia benzena
3.8.11 Menjelaskan kegunaan benzena dan senyawa turunannya dalam kehidupan sehari-
hari
4.8.1 Mengemukakan kesimpulan dari struktur dan tata nama benzena yang diberikan
4.8.2 Melakukan percobaan sifat fisika dan kimia benzena dan senyawa turunannya

C. Tujuan Pembelajaran
Sikap
1.1.1.1 Peserta didik dapat menunjukkan sikap religius melalui pembiasaan salam dan
doa dalam kehidupan sehari-hari
2.1.1.1 Peserta didik dapat menunjukkan rasa ingin tahu struktur dan tata nama
benzena dan turunannya melalui diskusi
2.1.2.1 Peserta didik dapat menunjukkan perilaku teliti dalam menuliskan tatanama
benzena dan turunannya
2.1.3.1 Peserta didik dapat menunjukkan perilaku yang komunikatif saat
mengkomunikasikan hasil diskusi dalam memecahkan masalah terkait tata
nama benzena dan turunannya

Pengetahuan
3.8.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian benzena melalui diskusi
3.8.2.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian turunan benzena melalui diskusi

3.8.3.1 Peserta didik dapat menjelaskan tata nama Trivial dan IUPAC suatu senyawa
turunan benzena monosubsituen
3.8.4.1 Peserta didik dapat menggambarkan struktur suatu turunan benzena
monosubsituen melalui diskusi

3.8.5.1 Peserta didik dapat menjelaskan posisi orto, meta dan para pada senyawa
turunan benzena disubstituen melalui diskusi

3.8.6.1 Peserta didik dapat menjelaskan gugus-gugus pensubtitusi yang lebih


berprioritas dalam tatanama senyawa turunan benzena melalui diskusi

3.8.7.1 Peserta didik dapat menuliskan nama suatu senyawa turunan benzena
disubtituen

3.8.8.1 Peserta didk dapat menggambarkan struktur suatu turunan benzena disubstituen
melalui diskusi

3.8.9.1 Peserta didik dapat menjelaskan sifat fisika benzena melalui praktikum
72
3.8.10.1 Peserta didik dapat menjelaskan sifat kimia benzena melalui praktikum

3.8.11.1 Peserta didik dapat menjelaskan kegunaan benzena dan senyawa turunannya
dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi

Keterampilan
4.8.1.1 Peserta didik dapat terampil mengemukakan kesimpulan dari struktur dan tata
nama benzena yang diberikan melalui diskusi
4.8.2.1 Peserta didik dapat terampil melakukan percobaan sifat fisika dan kimia
benzena dan senyawa turunannya

D. Materi Pembelajaran
a. Materi Prasyarat : Hidrokarbon
b. Materi Inti

Faktual

Salah satu masalah dalam rumus kimia yang sulit terpecahkan lebih dari 100 tahun adalah
struktur benzena. Tidak ada yang dapat menggambarkan bagaimana enam atom karbon dan enam
atom hidrogen membentuk struktur benzena serta dalam bentuk apa sebaiknya rumus itu
ditampilkan. Kemudian Kekule (setelah menemukan struktur kekule) berusaha untuk
memecahkan misteri tersebut.

Pada suatu malam di tahun 1865 Kekule tertidur di dekat perapian. Kekule melihat ular
bergerak menari-nari. Tiba-tiba bagian ekor dari ular itu bersambungan dengan kepalanya, maka
terjadilah gelang rantai yang terus berputar-putar. Mimpi inilah yang menghantarkan Kekule
pada penemuan struktur Benzena. Kekule mengeluarkan hipotesisnya yang menggambarkan
bahwa struktur benzena berupa enam atom karbon yang terdapat di sudut-sudut heksagon
beraturan dengan satu atom hidrogen melekat pada setiap atom karbon, seperti penggambaran
pada mimpi Kekule. Agar setiap atom karbon mempunyai valensi empat Ia menyarankan ikatan
tunggal dan ganda dua berselang di sekeliling cincin, yang sekarang lebih dikenal sebagai sistem
konjugasi ikatan ganda dua.

Konseptual

Semua senyawa yang mengandung cincin benzena digolongkan sebagai senyawa turunan
benzena. Penataan nama senyawa turunan benzena sama seperti pada senyawa alifatik, ada tata
nama umum (trivial) dan tata nama menurut IUPAC yang didasarkan pada sistem penomoran.
Dengan tata nama IUPAC, atom karbon dalam cincin yang mengikat substituen diberi nomor
terkecil. Menurut IUPAC, benzena dengan satu substituen diberi nama seperti pada senyawa
alifatik, sebagai gugus induknya adalah benzena. Contoh:

73
Benzena dengan gugus alkil sebagai substituen, diklasifikasikan sebagai golongan arena.
Penataan nama arena dibagi ke dalam dua golongan berdasarkan panjang rantai alkil. Jika gugus
alkil berukuran kecil (atom C<7 ) maka gugus alkil diambil sebagai substituen dan benzena
sebagai induknya. Contoh:

Jika gugus alkil berukuran besar (atom C>=6) maka benzena dinyatakan sebagai substituen dan
alkil sebagai rantai induknya. Benzena sebagai substituen diberi nama fenil– (C6 H5–, disingkat
–ph). Contoh:

Benzena dengan dua gugus substituen diberi nama dengan awalan: orto– (o–), meta– (m–), dan
para– (p–). rto– diterapkan terhadap substituen berdampingan (posisi 1 dan 2), meta– untuk
posisi 1 dan 3, dan para– untuk substituen dengan posisi 1 dan 4.

Jika gugus substituen sebanyak tiga atau lebih, penataan nama menggunakan penomoran dan
ditulis secara alfabet. Nomor terkecil diberikan kepada gugus fungsional (alkohol, aldehida, atau
karboksilat) atau gugus dengan nomor paling kecil. Urutan prioritas penomoran untuk beberapa
substituen yang umum:

-COOH, -SO3H, -CHO, -CN, -OH, -NH2, -R, -NO2, -X

74
Arah tanda panah menunjukkan substituen yang semakin prioritas, maka penomorannya
dengan nomor yang semakin kecil

Prosedural

Benzena adalah zat cair yang tidak berwarna, mudah menguap, dan bersifat racun. Seperti halnya
hidrokarbon yang lain, benzena bersifat nonpolar, tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
yang kurang polar atau nonpolar, sepertri eter dan tetraklorometana. Benzena sendiri banyak
digunakan sebagai pelarut.

Benzena juga merupakan senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan mempunyai bau yang
manis. Benzena adalah sejenis karsinogen (penyebab penyakit kanker). Benzena memiliki titik
didih 80oC, titik leleh 5,5oC, dan massa jenis 0,88 g/ml, dengan bau aromatik.
Untuk membuktikan kepolaran dari suatu benzena dapat dilakukan percobaan mengenai uji
kepolaran benzena dan senyawa turunannya.

E. Strategi Pembelajaran

Model : Discovery Learning

Pendekatan : scientific (5M)

Metode : diskusi dan tanya jawab

F. Media dan Sumber Belajar


 Media

Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah LKS dan Powerpoint tentang asam-
basa Lewis
 Sumber Belajar

Watoni, Haris. 2014. Kimia untuk SM/MA Kelas XII. Bandung : Yrama Widya

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Guru mengecek kehadiran siswa dan menyapa


Pendahuluan 10 menit
siswa
Siswa berdoa sebelum memulai proses
pembelajaran
Siswa diberikan apersepsi kemudian
diajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari
“Pada kelas X lalu pertemuan yang telah lalu, telah
dibahas tentang senyawa hidrokarbon, sekarang
perhatikan gambar berikut ini :
perhatikan gambar berikut ini :

75
“Berdasarkan gambar tersebut, siapa yang masih
ingat penggolongan senyawa hidrokarbon
berdasarkan bentuk rantainya?
Siswa diberikan motivasi terkait materi benzena
dan tatanama benzena
Guru : “anak-anak, pernahkah kalian
menggunakan karbol?
Siswa : “Pernah bu,
Guru : “bagaimana bau dari kabol tersebut nak?
Siswa : wangi bu,, baunya khas tidak ada yang
menyamai
Guru : iya, karbol tersebut merupakan salah satu
contoh bahan yang mengandung benzena
dan senyawa turunannya. Nah, bau harum
yang khas tersebut merupakan salah satu
ciri dari benzena dan senyawa turunannya
yaitu bersifat aromatik. Pada pertemuan
kali ini kita akan membahas benzena dan
tatanama benzena
Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada
pembelajaran tersebut.
Siswa dibagi ke dalam 3 kelompok. Setiap
kelompok mendapatkan LKS benzena dan
tatanama benzena.

Inti Mengamati 60 menit

Siswa mengamati fenomena artikel dan video


tentang sejarah struktur benzena yang ditemukan
oleh Kekule.

Menanya

 Siswa merumuskan masalah berdasarkan data


yang diamati. Pertanyaan yang diharapkan dari
siswa :
“Pak bagaimana struktur benzena itu ?

76
Mengumpulkan data

 Siswa diberikan gambar struktur benzena dan


gambar turunan benzena, kemudian siswa
menganalisis kedua gambar tersebut

Mengasosiasi

 Siswa menentukan atom apa saja yang


menyusun struktur benzena (gambar 1),
bentuk ikatan dan sudut ikatan dalam
struktur benzena tersebut
 Siswa menentukan perbedaan dari struktur
benzena pada gambar 1 dengan struktur
senyawa turunan benzena pada gambar 2
 Siswa menjelaskan pengertian benzena
berdasarkan ciri-cirinya
 Siswa menjelaskan pengertian turunan
benzena
 Siswa diberikan 2 struktur turunan benzena,
kemudian membandingkan kedua struktur
tersebut
 Siswa menjelaskan pengertian turunan
benzena monosubsituen dan disubsituen
 Siswa diberikan tabel beberapa struktur
senyawa benzena monosubsituen
 Siswa menentukan substituen dari masing-
masing senyawa turunan benzena
monosubsituen berdasarkan tabel yang
diberikan
 Dari hasil penentuan subsituen, siswa
menentukan bagaimana cara penamaan
IUPAC dari struktur senyawa turunan
benzena monosubsituen.
 Siswa menentukan struktur benzena
monosubsituen dari contoh-contoh yang
diberikan
 Siswa diberikan contoh turunan benzena
disubsituen dan membandingkannya
 Siswa menjelaskan contoh turunan benzena
disubsituen berdasarkan letak subsituennya
 Siswa menjelaskan pengertian orto, meta
dan para berdasarkan letak subsituen

77
 Siswa menganalisis urutan keprioritasan
gugus pensubsitusi
 Siswa mengaitkan tatanama IUPAC dari
senyawa turunan benzena disubsituen
dengan gugus pensubsitusi yang lebih
berprioritas pada struktur tersebut
 Siswa menuliskan nama pada beberapa
senyawa turunan benzena disubsituen dari
contoh yang diberikan

Mengkomunikasikan

 Siswa mengemukakan pendapatnya dalam


diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada di LKS
 Guru secara acak meminta salah satu siswa dari
masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
 Siswa perwakilan dari masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang “tata nama benzena”.
Setelah perwakilan dari masing-masing kelompok
mempresentasikan jawabannya, guru memberi
penguatan atau memberikan kesimpulan yang jelas
dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS, agar
tidak ada miskonsepsi, melengkapi jawaban yang
kurang lengkap, dan memberi kesimpulan dengan
jawaban yang benar.

Setelah perwakilan dari masing-masing kelompok


selesai mempresentasikan hasil diskusinya, siswa
lain boleh bertanya tentang hal-hal yang belum
dimengerti terkait materi yang dipresentasikan.

** Pada saat guru membimbing diskusi kelompok,


guru sambil menilai :

 Rasa ingin tahu dalam menjawab LKS


 teliti siswa dalam kelompok
 Sikap komunikatif dalam menarik kesimpulan
saat diskusi

Guru melakukan kegiatan tindak lanjut dengan


pemberian tugas individu yang berhubungan
dengan tata nama benzena

78
a. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
Penutup 20 menit
dan hasil pembelajaran
b. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
hasil diskusi materi yang dipelajari dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan berikut
 ”Baiklah, sekarang saatnya kita
menyimpulkan pembelajaran kita pada hari
ini.”
 ”Bagaimana aturan tata nama IUPAC pada
turunan benzena disubsituen ?”
c. Siswa diberikan informasi rencana kegiatan
pembelajaran untuk kegiatan berikutnya.

”Baiklah, hari ini, kita sudah membahas asam


tata nama benzena. Pada pertemuan selanjutnya
kita akan membahas sifat fisika dan kimia pada
benzena”
Guru menutup pertemuan dengan salam.

Pertemuan 2 (2x45 menit)

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Guru mengecek kehadiran siswa dan menyapa


Pendahuluan 10 menit
siswa
Siswa berdoa sebelum memulai proses
pembelajaran
Siswa diberikan apersepsi kemudian
diajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari
Menyiapkan peserta didik
“Pada pertemuan kemarin kalian telah
mempelajari tentang struktur dari benzena,
adakah yang masih ingat bagaimana struktur
dari benzena?”
Memberi motivasi belajar siswa
“Setelah mempelajari mengenai sifat fisika
benzena dan senyuawa turunannya maka kalian
akan mengetahui mengapa produk-produk yang
mengandung senyawa benzena dan turunannya
memiliki aroma yang khas, dan harus disimpan
dalam keadaan tertutup?”
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

79
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari, seperti :
“anak-anak pada pertemuan kemarin kalian
telah mempelajari tentanng struktur benzena
dan turunannya. Bagaimanakah struktur dari
benzena dan senyawa turunan benzena seperti
toluena?”
b.Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai
c. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus, seperti :
“Pada pembelajaran kali ini akan dipelajari
mengenai sifat benzena dan senyawa
turunannya. Silahkan, kalian duduk per
kelompok sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.”

Inti Sifat Benzena dan Senyawa Turunannya 65 menit

Mengamati :
Guru menampilkan gambar kamper dan senyawa
yang terkandungnya :
“ Kalian pasti pernah menggunakan kamper di
dalam lemari pakaian agar tidak berbau,
senyawa yang dikenal dengan nama kamper ini
dalam istilah kimia dinamakan sebagai
naftalena. Berikut ini adalah gambar senyawa
yang terkandung dalam kamper :

Dari kegiatan sehari-hari, apakah yang kalian


ketahui tentang kamper? bagaimanakah
aromanya?

Siswa : “Kalo dalam lemari lama-kelamaan habis


pak. Dan memiliki bau yang wangi pak”

Menanya :

Dari gambar yang telah ditampilkan oleh guru di

80
atas, diharapkan siswa dapat mengajukan
pertanyaan seperti :

“Pak, kenapa kamper tersebut lama kelamaan


habis ya bu bila ditaro di dalam lemari?”

“Kenapa kapur barus itu memiliki wanngi yang


khas ya Pak?”

Mengumpulkan data :

 Siswa melakukan percobaan mengenai sifat


benzena dan senyawa turunannya (wujud, bau,
warna, dan kepolaran)
 Guru membimbing siswa dalam melakukan
percobaan tentang sifat benzena dan senyawa
turunannya
 Dari percobaan yang dilakukan siswa
mengamati warna, bau, wujud dari benzena
dan senyawa turunannya (air, benzena, fenol,
dan toluena)
 Dari percobaan yanng dilakukan siswa
mengamati aliran zat pada pengujian kepolaran
benzena dan senyawa turunannya (benzena, air,
toluena, dan fenol)
 Siswa mengidentifikasi warna, bau, wujud dari
benzena dan senyawa turunannya (toluena,
benzena, fenol, dan air)
 Siswa mengidentifikasi aliran zat pada
pengujian kepolaran benzena dan swnyawa
turunannya (benzena, air, toluena, dan fenol)
 Siswa mencatat data hasil pengamatan dari
percobaan yang telah dilakukan mengenai sifat
benzena dan senyawa turunannya ke dalam
tabel pengamatan

Mengasosiasi :

 Setelah melakukan percobaan, siswa


berdiskusi mengenai hasil percobaan yang
telah dilakukan
 Siswa diminta untuk membahas hasil
percobaannya mengenai sifat benzena dan
senyawa turunannya bersama dengan teman-
teman kelompoknya.

81
 Setelah melakukan percobaan dan berdiskusi
tentang sifat fisika benzena dan senyawa
turunannya siswa diminta untuk
menyimpulkan tentang sifat benzena dan
senyawa turunannya tersebut

Mengkomunikasikan :

 Setiap kelompok mempresentasikan data


hasil percobaan yang telah dilakukannya
mengenai sifat benzena dan senyawa
turunannya
 Siswa menjelaskan tentang sifat fisika yang
terkandung dalam benzena dan senyawa
turunannya setelah dapat menyimpulkannya
berdasarkan data hasil percobaan

a. Pada tahap ini, guru membimbing siswa untuk


Penutup 15 menit
menyimpulkan manfaat yang diperoleh setelah
pembelajaran
“Dari pembelajaran yang telah kita lakukan
hari ini, apa manfaat yang kita peroleh setelah
mempelajarinya, anak-anak?”
b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran
“bagaimanakah pemahaman kalian mengenai
materi yang telah dibelajarkan hari ini?”
“Jadi, mengapa kamper yang kalian amati
pertama kalli tadi memiliki aroma yang khas
dan kama-kelamaan habis bila diletakkan
dalam lemari?”
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas baik tugas individual maupun
kelompok dalam hal ini adalah tugas untuk
membuat resume tentang sifat benzena dan
senyawa turunannya yang diambil dari
berbagai sumber.

d. Menginformasikan rencana kegiatan


pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
yaitu pada pembelajaran seanjutnya akan
dipelajari tentang Kegunaan Benzena dan
Senyawa Turunannya. Siswa diminta untuk

82
membaca materinya di rumah terlebih dahulu.

Pertemuan 3 (2x45 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu

a. Menyiapkan peserta didik


Pendahuluan 10 menit
“Dari pertemuan kemarin, kita telah membahas
mengenai sifat-sifat dari benzena dan senyawa
turunannya. Bagaimana sifat fisika dan sifat kimia
benzena?”
b. Memberi motivasi belajar
“Setelah mempelajari mengenai kegunaan benzena
dan senyawa turunannya maka kalian akan
mengetahui apa sajakah manfaat dari benzena dan
senyawa turunannya itu? dan apa saja produk-produk
dalam kegiatan sehari-hari yang mengandung
benzena dan senyawa turunannya”
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari, seperti :
“Anak-anak, dari pembelajaran minggu lalu,
bagaimana sifat benzena dan senyawa turunannya
itu?”
“Apa contoh produk kimia yang kalian ketahui
mengandunng benzena dan senyawa turunannya,
anak-anak?’
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai

e. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan


uraian kegiatan sesuai silabus, seperti:
Menyampaikan bahwa pada pembelajaran kali ini
akan dipelajari mengenai kegunaan benzena dan
senyawa turunannya. Siswa diminta untuk duduk
sesuai kelompok yang telah dibentuk.

Inti Kegunaan Benzena dan Senyawa Turunannya 65 menit

Mengamati :

Guru menampilkan gambar produk kimia yang


mengandung benzena dan senyawa turunannya
dilengkapi dengan gambar sub mikroskopisnya

“Anak-anak, pernahkah kalian bermain petasan?

83
Sekarang coba perhatikan gambar produk petasan
yang ibu tampilkan dengan struktur submikroskopis
dari bahan peledak TNT”

 Siswa mengamati gambar produk petasan yang


ditampilkan oleh guru
 Siswa mengidentifikasi struktur sub mikroskopis
yang terdapat dalam petasan tersebut.

Menanya :

Setelah siswa mengamati gambar produk kimia yangg


mengandung benzena dan senyawa turunannya
kemungkinan siswa akan bertanya seperti :

 “Dari gambar yang ditampilkan itu, produk


petasannya mengandung senyawa turunan benzena
pak. Jadi, Benzena dan turunannya itu bisa
digunakan sebagai bom ya pak?”
 “Selain sebagai bom, apa lagi ya pak kegunaan dari
benzena dan senyawa turunannya?”

Mengumpulan data :

 Guru menampilkan gambar produk kimia yang


mengandung benzena dan senyawa turunannya
dilengkapi dengan gambar sub mikroskopisnya
 Siswa mengamati produk-produk kimia yang
ditampilkan oleh guru
 Siswa mengidentifikasi salah satu senyawa yang
terkandung dalam masing-masing produk melalui
struktur submikroskopisnya.
 Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran

84
dan berdiskusi mengenai kegunaan benzena dan
senyawa turunannya
 Siswa mengerjakan LKS yang telah dibagikan oleh
guru tentang kegunaan benzena dan senyawa
turunannya secara berkelompok
 Siswa diminta untuk mencari informasi tambahan
dari berbagai litelatur (buku Kimia SMA kelas XII
dan internet) tentang kegunaan dari benzena dan
senyawa turunannya

Mengasosiasi :

 Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk


membahas kegunaan dari benzena dan senyawa
turunannya dalam kehidupan sehari-hari
 Setelah melakukan diskusi kelompok dan
mengerjakan LKS yang telah diberikan, siswa
diminta untuk menyimpulkan kegunaan benzena dan
senyawa turunannya yang terkandung dalam produk-
produk kimia dalam kehidupan sehari-hari

Mengkomunikasikan :

 Setelah dapat menyimpulkan kegunaan benzena dan


senyawa turunannya yang terkandung dalam produk
kimia, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya mengenai kegunaan benzena
dan senyawa turunannya
 Setelah itu, siswa dapat menjelaskan kegunaan
benzena dan senyawa turunannya dalam kehidupan
sehari-hari

a. Pada tahap ini, guru membimbing siswa untuk


Penutup 15 menit
menyimpulkan manfaat yang diperoleh setelah
pembelajaran
“Dari pembelajaran hari ini mengenai reaksi
subtitusi kedua dan kegunaan benzena dan senyawa
turunannya, apa manfaat yang kita peroleh setealah
mempelajarinya ?”

b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil


pembelajaran
“bagaimana pemahaman kalian mengenai materi hari
ini?”
85
“Jadi, apa sajakah kegunaan benzena dan senyawa
turunannya dalam kehidupan sehari-hari?”

c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk


pemberian tugas baik tugas individual maupun
kelompok :
“anak-anak, sebagai tugas akhir materi benzena ini
kalian mendapat tugas untuk membuat portofolio
tentang kegunaan benzena dan senyawa turunannya”

d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran


untuk pertemuan berikutnya yaitu pada pembelajaran
seanjutnya akan dipelajari tentang makromolekul.
Diharapkan siswa membaca materi tersebut dirumh
sebelum pertemuan selanjutnya

I. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


1. Prosedur Penilaian
Penilaian pembelajaran dilakukan melalui dua jenis penilaian:
a. Penilaian proses belajar : Penilaian Sikap, Penilaian Kinerja
b. Penilaian hasil belajar : Tes Tulis
2. Bentuk Instrumen, Instrumen dan Rubrik penilaian sikap
a) Bentuk : Soal Pilihan ganda
b) Instrumen : (terlampir)
c) Kisi-kisi soal : (terlampir)
d) Instrumen penilaian sikap

Sikap
No Rasa Ingin Tahu Teliti Komunikatif
Nama

e) Rubrik penilaian sikap

86
No. Aspek yang Dinilai Skor Kriteria

Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,


3 aktif dan sering bertanya dalam kegiatan belajar
individu maupun kelompok

Menunjukkan rasa ingin tahu namun kurang


Rasa ingin tahu terhadap antusias dan jarang bertanya dan baru terlibat
tata nama benzena 2 aktif dalam kegiatan kelompok apabila disuruh
1
ditunjukkan dengan sering atau kurang antusias dalam menyelesaikan
bertanya. masalah secara individu

Tidak menunjukkan rasa ingin tahu atau tidak


antusias, sulit terlibat aktif dalam kegiatan
1
kelompok atau individu walaupun sudah didorong
untuk terlibat

Menunjukkan hasil pekerjaan yang sangat akurat


dalam menggambarkan struktur turunan benzena
3
atau menuliskan tata nama dari struktur turunan
benzena dari contoh yang diberikan
Teliti dalam
menggambarkan struktur Menunjukkan hasil pekerjaan yang cukup baik,
turunan benzena atau ada sedikit kesalahan dalam menggambarkan
2 menuliskan tata nama dari struktur turunan benzena atau menuliskan tata
2
struktur turunan benzena nama dari struktur turunan benzena dari contoh
dari contoh yang yang diberikan , tetapi sudah menunjukkan usaha
diberikan yang terbaik dalam mengerjakan tugas

Tidak menunjukkan ketelitian dalam


1 menyelesaikan masalah yang ada di LKS atau
tugas

Menunjukkan sikap komunikatif, berani menge-


mukakan pendapat pada saat diskusi dan ketika
3
ditanya guru serta mampu mempresentasikan hasil
Sikap komunikatif diskusi
(mampu menyampaikan)
Menunjukkan sikap komunikatif, tapi belum
pada saat mempresenta-
berani mengemukakan pendapat pada saat diskusi
3 sikan hasil pengamatan 2
dan ketika ditanya guru serta mampu
dan menyampaikan
mempresentasikan hasil diskusi
pendapat pada saat diskusi
tentang tata nama benzena Tidak menunjukkan sikap komunikatif, tidak
berani mengemukakan pendapat pada saat diskusi
1
dan ketika ditanya guru serta tidak mampu 87
mempresentasikan hasil diskusi
88

Anda mungkin juga menyukai