Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Palembang


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 8 JP x 45 menit (4 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KD3 KD4
3.8 Menjelaskan reaksi kesetimbangan di 4.8 Menyajikan hasil pengolahan data
dalam hubungan antara pereaksi dan untuk menentukan nilai tetapan
hasil reaksi kesetimbangan suatu reaksi

3.9 Menganalisis faktor-faktor yang 4.9 Merancang, melakukan, dan


mempengaruhi pergeseran arah menyimpulkan serta menyajikan hasil
kesetimbangan dan penerapannya percobaan faktor-faktor yang
dalam industri mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan
IPK IPK
3.8.1. Memahami syarat-syarat terjadinya 4.8.1. Merancang dan melakukan
reaksi setimbang percobaan faktor-faktor yang
3.8.2. Menjelaskan tetapan kesetimbangan mempengaruhi pergeseran arah
3.8.3. Menghubungkan asas Le Chatelier kesetimbangan
dengan faktor-faktor yang 4.8.2. Menyimpulkan data hasil percobaan
mempengaruhi pergeseran arah faktor-faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan pergeseran arah kesetimbangan
3.8.4. Menganalisis faktor-faktor yang 4.8.3. Menyajikan data hasil percobaan
mempengaruhi pergeseran arah faktor-faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan yang diterapkan pergeseran arah kesetimbangan
dalam industri dalam bentuk laporan tertulis
3.8.5. Meramalkan arah pergeseran
kesetimbangan suatu reaksi
berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan
3.9.1 Membuat grafik laju reaksi terhadap 4.8.1. Menghitung komposisi zat saat
waktu dalam kesetimbangan keadaan setimbang
3.9.2 Merumuskan hukum kesetimbangan 4.8.2. Menentukan nilai tetapan
suatu reaksi setimbang kesetimbangan (Kc)
3.9.3 Meramalkan arah reaksi 4.8.3. Menentukan nilai tetapan
berdasarkan nilai tetapan kesetimbangan gas (Kp)
kesetimbangan 4.8.4. Menentukan derajat disosiasi (α)
3.9.4 Menjelaskan hubungan antara Kc dalam sistem kesetimbangan
dan Kp disosiasi

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari


berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan
siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin
tahu, teliti, kerjasama dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, dan
menjelaskan reaksi kesetimbangan di dalam hubungan antara pereaksi dan hasil reaksi,
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dan
penerapannya dalam industri, menyajikan hasil pengolahan data untuk menentukan nilai
tetapan kesetimbangan suatu reaksi, serta merancang, melakukan, dan menyimpulkan
serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan.

D. MATERI PEMBELAJARAN

 Fakta
o Kesetimbangan dinamis, kesetimbangan heterogen dah homogen, faktor-faktor
yang mempengaruhi kesetimbangan

 Konsep
1. Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) adalah hasil perkalian
konsentrasi hasil reaksi dibagi perkalian konsentrasi pereaksi yang masing-masing
dipangkatkan koefisiennya.
2. Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan Parsial (Kp) adalah hasil perkalian
tekanan parsial hasil reaksi dibagi perkalian tekanan parsial pereaksi yang masing-
masing dipangkatkan koefisiennya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesetimbangan Kimia :
1. Konsentrasi
2. Suhu
3. Tekanan dan volume
 Prinsip
o Tetapan Kesetimbangan (Kc dan Kp)
 Materi Prosedur
o Kesetimbangan kimia
o Kesetimbangan berdasarkan konsentrasi
o Kesetimbangan berdasarkan tekanan
o Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Discovery learning
3. Metode : Diskusi , tanya jawab, dan penugasan

F. MEDIA/ALAT/BAHAN
1. White board dan spidol
2. Laptop
3. LCD
4. Power Point
5. Video

G. SUMBER BELAJAR

 Sudarmo, Unggul.2013. Kimia untuk SMA/MA kelas XI Kelompok Peminatan


Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:Erlangga.
 Watoni, A. H., dkk. 2016. Kimia untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Bandung: Yrama Widya
 Internet
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat kondisi 10’
ruang kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam kelas
(religius)
 Guru meminta peserta didik untuk
mengecek kebersihan kelas secara bersama-
sama, minimal sekitar tempat duduknya
tidak ada sampah
 Guru mengabsen siswa
 Guru menyampaikan apersepsi kepada siswa
dengan tujuan membimbing ingatan siswa
pada materi yang mendukung materi yang
akan dipelajari.

Apersepsi : “Pada pertemuan sebelumnya


kalian sudah belajar mengenai laju reaksi.
Dimana laju reaksi dinyatakan sebagai
berkurangnya jumlah reaktan atau
bertambahnya jumlah produk untuk setiap
satuan waktu. Dalam laju reaksi, suatu reaksi
tidak dapat balik melainkan merupakan
reaksi yang searah atau disebut reaksi
irreversible (ditandai dengan 1 tanda panah).
Ternyata, dalam reaksi kimia ada reaksi
yang dapat habis dan reaksi yang
berlangsung terus – menerus seperti yang
dipelajari dalam kesetimbangan kimia. Nah,
sekarang kita akan mempelajari tentang
kesetimbangan kimia tersebut. Dalam
kesetimbangan kimia reaksi yang terjadi
adalah reaksi yang dapat balik ( reversible ).

 Guru memotivasi untuk terlibat


aktif dalam pemecahan masalah.
 Motivasi : “Pertanyaan pertama :
Pernahkah kalian membakar sebongkah
kayu? Apa yang terjadi dengan kayu
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
tersebut? Nah, apakah abu hasil pembakaran
kayu tersebut dapat diubah kembali menjadi
sebongkah kayu? Reaksi itulah yang disebut
reaksi tidak dapat balik / satu arah
(Irreversible). Pertanyaan kedua :
“Pernahkah kalian membuat es batu? Ya,
cara membuatnya dengan memasukkan air
ke dalam kantong plastik lalu disimpan
dalam kulkas. Setelah beberapa saat, air
tersebut akan berubah menjadi es batu. Tapi,
apa yang terjadi jika es batu tersebut kita
biarkan beberapa lama pada temperatur
ruangan? Ya, es batu akan mencair menjadi
bentuknya semula, yaitu air.
Nah, seperti itulah analogi reaksi dapat balik
/ dua arah (reversible).
 Guru menyampaikan kompentesi dasar dan
tujuan materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi yang
akan di sampaikan

2 Inti  Stimulus 60’


Guru memberikan stimulus berupa tayangan
video tentang pemanasan kristal tembaga (II)
sulfat pentahidrat (disiplin)

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik
untuk menanyakan tentang videoyang
ditayangkan (rasa ingin tahu) ,

 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur (literasi) tentang arah reaksi, dan
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
reaksi kesetimbangan.

 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal yang berkaitan
dengan arah reaksi, reaksi kesetimbangan

 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
arah reaksi dan reaksi kesetimbangan.
(komunikasi)

 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang arah reaksi dan
reaksi kesetimbangan.
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi yang
telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya yaitu tetapan
kesetimbangan konsentrasi (Kc) dan reaksi
kesetimbangan gabungan
 Memberi motivasi dan pesan tentang perilaku
baik, peduli dan empati
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ke-dua

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat kondisi 10’
ruang kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam kelas
(religius)
 Guru meminta peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas secara bersama-sama,
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
minimal sekitar tempat duduknya tidak ada
sampah
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar dan
tujuan materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi yang
akan di sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
Peserta didik diberikan rangsangan untuk
memusatkan pada materi seperti membaca
buku yang berhubungan dengan tetapan
kesetimbangan konsentrasi (Kc) , dan reaksi
kesetimbangan gabungan (literasi), lalu guru
memberikan stimulus berupa tayangan
gambar (disiplin)

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik
untuk menanyakan tentang gambar yang
ditayangkan (rasa ingin tahu)

 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur (literasi) tentang tetapan
kesetimbangan konsentrasi, pernyataan
tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc),
aturan penulisan tetapan kesetimbangan,
perhitungan tetapan kesetimbangan
konsentrasi (Kc). derajat disosiasi (α) , dan
reaksi kesetimbangan campuran.

 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal pada LKPD
yang berkaitan dengan tetapan
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
kesetimbangan konsentrasi, pernyataan
tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc),
aturan penulisan tetapan kesetimbangan,
perhitungan tetapan kesetimbangan
konsentrasi (Kc). derajat disosiasi (α) , dan
reaksi kesetimbangan campuran.

 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai tetapan kesetimbangan
konsentrasi, pernyataan tetapan
kesetimbangan konsentrasi (Kc), aturan
penulisan tetapan kesetimbangan,
perhitungan tetapan kesetimbangan
konsentrasi (Kc). derajat disosiasi (α) , dan
reaksi kesetimbangan campuran.

 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang tetapan
kesetimbangan konsentrasi (Kc) dan reaksi
kesetimbangan gabungan.
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi yang
telah dipelajari.
 Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya yaitu peramalan
reaksi kesetimbangan, dan tetapan
kesetimbangan tekanan (Kp)
 Memberi motivasi dan pesan tentang perilaku
baik, peduli dan empati
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ke-tiga

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat kondisi 10’
ruang kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam kelas
(religius)
 Guru meminta peserta didik untuk
mengecek kebersihan kelas secara bersama-
sama, minimal sekitar tempat duduknya
tidak ada sampah
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar dan
tujuan materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi yang
akan di sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
Peserta didik diberikan rangsangan untuk
memusatkan pada materi seperti membaca
buku yang berhubungan dengan peramalan
reaksi kesetimbangan dan tetapan
kesetimbangan tekanan (literasi), lalu guru
memberikan stimulus berupa tayangan
gambar (disiplin)

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik
untuk menanyakan tentang gambar yang
ditayangkan (rasa ingin tahu)

 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur (literasi) tentang peramalan reaksi
kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan
tekanan
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal yang berkaitan
dengan peramalan reaksi kesetimbangan dan
tetapan kesetimbangan tekanan

 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai peramalan reaksi kesetimbangan
dan tetapan kesetimbangan tekanan

 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang peramalan reaksi
kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan
tekanan
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi yang
telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya yaitu
kesetimbangan heterogen, dan prinsip Le
Chatelier
 Memberi motivasi dan pesan tentang
perilaku baik, peduli dan empati
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ke-empat

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat kondisi 10’
ruang kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam kelas
(religius)
 Guru meminta peserta didik untuk
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
mengecek kebersihan kelas secara bersama-
sama, minimal sekitar tempat duduknya
tidak ada sampah
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar dan
tujuan materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi yang
akan di sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
 Peserta didik diberikan rangsangan untuk
memusatkan pada materi seperti membaca
buku yang berhubungan dengan
kesetimbangan heterogen, dan prinsip Le
Chatelier (literasi), lalu guru memberikan
stimulus berupa tayangan video (disiplin)

Prinsip Le Chatelier

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik
untuk menanyakan tentang video yang
ditayangkan (rasa ingin tahu)

 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur (literasi) tentang kesetimbangan
heterogen, perubahan konsentrasi (C) gas.
perubahan volume (V) dan tekanan (P) gas,
perubahan suhu (T), prinsip Le Chatelier
dan proses haber.

 Pengolahan data
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal yang berkaitan
dengan kesetimbangan heterogen,
perubahan konsentrasi (C) gas. perubahan
volume (V) dan tekanan (P) gas, perubahan
suhu (T), prinsip Le Chatelier dan proses
haber.

 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai kesetimbangan heterogen,
perubahan konsentrasi (C) gas. perubahan
volume (V) dan tekanan (P) gas, perubahan
suhu (T), prinsip Le Chatelier dan proses
haber.

 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang kesetimbangan
heterogen dan prinsip Le Chatelier
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi yang
telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya yaitu asam basa
 Memberi motivasi dan pesan tentang
perilaku baik, peduli dan empati
 Berdoa dan memberi salam

I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir 1)
2. Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis
Bentuk tes : Pilihan Essai
a. Tertulis
b. Penugasan
c. Instrumen Penilaian (terlampir 2)
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Unjuk Kerja Presentasi
b. Bentuk : Lembar observasi
c. Instrumen Penilaian : (terlampir 3)

Mengetahui, Palembang, Oktober 2019


Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa PPL

Dra. Hj. Nurbaidah Ratih Fadila Dirgarini


NIP. 196704192007012006 NIM. 06101381621041
1. Lembar Pengamatan Sikap (Lampiran 1)
Pengamatan Perilaku Ilmiah
Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Palembang
Tahun pelajaran : 2019/2020
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA
Aspek yang di Nilai (Diisi dengan score 1 -3)
No Nama Peserta didik Rasa Ingin Ketekunan dan Nilai
Komunikatif
Tahu tanggung jawab
1
2
3
4
5
6
7
8
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
Nilai = ×𝟑
𝟗

Rubrik Penilaian Perilaku


No Keterampilan Skor Rubrik
yang dinilai
1 Menunjukkan 3 menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
rasa ingin tahu aktif dalam dalam kegiatan kelompok
2 menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
1 tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun
telah didorong untuk terlibat
2 Ketekunan dan 3 tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
tanggungjawab terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
dalam belajar 2 berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
dan bekerja namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
baik secara 1 tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
individu menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
maupun
berkelompok
3 Berkomunikasi 3 aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan
gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
2 aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
1 aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa
lain

Mengetahui, Palembang, Oktober 2019


Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa PPL

Dra. Hj. Nurbaidah Ratih Fadila Dirgarini


NIP. 196704192007012006 NIM. 06101381621041
2. Lembar Penilaian Pengetahuan (Lampiran 2)
Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Palembang
Tahun pelajaran : 2019/2020
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA

No Nama Siswa Nilai

1
2
3
4
5

Mengetahui, Palembang, Oktober 2019


Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa PPL

Dra. Hj. Nurbaidah Ratih Fadila Dirgarini


NIP. 196704192007012006 NIM. 06101381621041
3. Lembar Observasi Kinerja (Lampiran 3)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA
Aspek (Diisi dengan score 1 -4)
Nilai
No Nama Peserta didik Aktif Teliti Komunikatif
(1) (2) (3)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡


Nilai = × 𝟏𝟎𝟎%
𝟏𝟐

Keterangan pengisian skor


4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang tinggi

Mengetahui, Palembang, Oktober 2019


Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa PPL

Dra. Hj. Nurbaidah Ratih Fadila Dirgarini


NIP. 196704192007012006 NIM. 06101381621041
BAHAN AJAR
KESETIMBANGAN KIMIA

Konsep Kesetimbangan Dinamis


1. Reaksi berkesudahan dan dapat balik
Berdasarkan arahnya, reaksi dapat dibedakan menjadi reaksi berkesudahan
(irreversible/ satu arah) dan reaksi dapat balik (reversibel/ dua arah). Pada reaksi
berkesudahan, hasil reaksi tidak dapat diubah lagi menjadi zat pereaksi. Misalnya,
pada reaksi pembakaran kayu atau proses pengkaratan besi. Abu atau arang hasil
pembakaran tidak dapat diubah kembali menjadi kayu seperti semula. Di lain pihak,
ada reaksi dapat balik, yaitu reaksi yang berlangsung dalam dua arah. Artinya, zat-zat
hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Sebagai
contoh, reaksi antara timbal (II) sulfat dengan natrium iodida.
a Jika serbuk timbal (II) sulfat direaksikan dengan larutan natrium iodida,
terbentukendapan kuning dari timbal (II) iodida:
PbSO4 (s) + 2 NaI (aq) → PbI2 (s) + Na2SO4 (aq)
b Sebaliknya, bila endapan timbal (II) iodida direaksikan dengan larutan natrium
sulfat , maka akan terbentuk kembali endapan timbal (II) sulfat yang berwarna
putih:
PbI2 (s) + Na2SO4 (aq) → PbSO4 (s) + 2 NaI (aq)
c Kedua reaksi tersebut dapat digabungkan sebagai berikut :
PbSO4 (s) + 2NaI (aq) PbI2 (s) + Na2SO4 (aq)
Penulisan reaksi bolak balik ditandai dengan dua panah yang arahnya
berlawanan. Dengan demikian, pada reaksi tersebut terjadi proses
kesetimbangan dinamis, yaitu proses bolak balik yang lajunya sama untuk
kedua arah.
2. Keadaan setimbang
Meskipun sebagian besar reaksi bersifat reversibel, akan tetapi tidak semua
reaksi dapat balik bisa menjadi reaksi setimbang. Agar suatu reaksi dapat mencapai
kondisi setimbang, diperlukan beberapa syarat, antara lain:
a. Berupa reaksi bolak-balik
Suatu reaksi dapat menjadi reaksi kesetimbangan jika reaksi baliknya dapat
dengan mudah terjadi secara bersamaan. Terkadang kita memerlukan adanya
pengaruh dari luar agar suatu reaksi menjadi dapat balik. Pada umumnya, reaksi
reaksi homogen (reaksi yang fasa-fasa pereaksi dan hasil reaksinya sama) akan lebih
mudah berlangsung bolak balik dibandingkan dengan reaksi yang heterogen.
Contoh:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Biasanya, reaksi heterogen hanya dapat berlangsung bolak balik pada suhu tinggi.

Contoh:
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
b. Bersifat dinamis
Suatu reaksi kesetimbangan tidaklah statis, melainkan bersifat dinamis.
Artinya, secara makroskopis reaksi berlangsung terus menerus dalam dua arah
dengan laju yang sama. Karena laju pembentukan zat ke ruas kanan sama dengan
laju pembentukan zat ke ruas kiri, maka pada keadaan setimbang jumlah
masingmasing zat tidak lagi berubah, sehingga reaksi tersebut dianggap telah
selesai. Berlangsungnya suatu reaksi secara makroskopis dapat dilihat dari
perubahan suhu, tekanan, konsentrasi, atau warnanya; sementara perubahan dalam
skala mikroskopis atau molekul tidak dapat teramati.
c. Dilakukan dalam sistem tertutup
Kesetimbangan kimia hanya dapat berlangsung dalam sistem tertutup. Sistem
tertutup adalah suatu sistem reaksi dimana baik zat-zat yang bereaksi maupun zatzat
hasil reaksi tidak ada yang meninggalkan sistem. Reaksi antara timbal (II) sulfat
dengan larutan natrium iodida tidak mungkin berlangsung bolak balik jika timbal (II)
iodida yang terbentuk pada reaksi tersebut dibuang atau dihilangkan dari sistem.

3. Kesetimbangan Homogen dan Heterogen


Reaksi dapat diibedakan menjadi dua macam yaitu reaksi kesetimbangan
homogen dan reaksi kesetimbangan heterogen. Reaksi Kesetimbangan Homogen
merupakan reaksi kesetimbangan dimana semua fasa senyawa yang bereaksi sama.
Contoh :
1. N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Sedangkan reaksi kesetimbangan adalah reaksi kesetimbangan yang
mengandung zat-zat yang heterogen (berada dalam beberapa fasa). Contoh :
1. 2 NaHCO3(s) Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g)
2. C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g)

4. Tetapan Kesetimbangan
4.1 Hukum Kesetimbangan
Secara umum reaksi kesetimbangan adalah sebagai berikut:
aA + bB cC + Dd
Sesuai dengan asas Le Chatelier jika ke dalam reaksi kesetimbangan dilakukan
suatu aksi, kesetimbangan akan bergeser dan sekaligus mengubah komposisi zat-zat
sampai menuju reaksi dalam kesetimbangan kembali. Akan tetapi, pada setiap
keadaan setimbang yang dicapai pada temperature tetap diperoleh bahwa
perbandingan konsentrasi produk dengan konsentrasi pereaksi masing-masing
dipangkatkan dengan koefesiennya adalah tetap. Hal ini dikemukakan oleh Cato
Maximimillian Gulberg dan Peter Wage pada tahun 1864 yang dikenal dengan
hukum kesetimbangan Gulberg Wage. Untuk reaksi di atas dapat kita tulis sesuai
dengan hukum kesetimbangan tersebut, yaitu:
𝑘 [𝐶]𝑐 [𝐷]𝑑
Kc = 𝑘 [𝐴]𝑎[𝐵]𝑏
Keterangan : Kc = Tetapan (konstanta) kesetimbangan
[A], [B], [C], [D] = masing- masing konsentrasi (M)
a, b, c, d = Koefisien reaksi
4.2 Tetapan Kesetimbangan (Kc) untuk Reaksi Kesetimbangan Homogen
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa hukum kesetimbangan merupakan
perbandingan konsentrasi produk dengan konsentrasi pereaksi, masing-masing
dipangkatkan dengan koefisiennya adalah tetap. Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa persamaan tetapan kesetimbangan dapat ditentukan dari
persamaan reaksi kesetimbangannya. Perhatikanlah contoh berikut.
a. Reaksi kesetimbangan: 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)
[H2 O]2
Maka: Kc = [𝐻 2 [𝑂 ]
2] 2
4.3 Tetapan Kesetimbangan (Kc) untuk Reaksi Kesetimbangan Heterogen
Reaksi kesetimbangan heterogen adalah reaksi kesetimbangan yang terdiri
dari zat-zat yang berbeda wujudnya. Reaksi kesetimbangan heterogen ada yang
terdiri dari wujud padat dan gas, ada yang terdiri dari wujud cair dan gas, dan lain-
lain. Beberapa contoh reaksi kesetimbangan heterogen dibawah ini.
a. 2NH3(g) + CO2(g) CO(NH2)2(s) + H2O(l)
Pada kesetimbangan heterogen, penambahan atau pengurangan zat-zat yang
berwujud padat ataupun cair tidak menggeser kesetimbangan. Oleh karena itu, harga
tetapan kesetimbangan tidak dipengaruhi oleh konsentrasi zat yang berbentuk padat
atau cair. Dari contoh reaksi kesetimbangan heterogen diatas maka tetapan
kesetimbangannnya sebagai berikut,
1
Kc = [𝑁𝐻 2
3 ] [𝐶𝑂2 ]
Tetapan terdapat hubungan antara konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi
terhadap tetapan kesetimbangan (K). Kalian akan mengetahui harga tetapan
kesetimbangan dengan memahami uraian berikut.
4.4 Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc)
Harga K berdasarkan konsentrasi dinyatakan dengan Kc.
Rumusan Kctergantung pada wujud zat dalam kesetimbangan reaksi. Nah,
bagaimana cara menentukan harga Kc secara kuantitatif, jika diketahui
konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi? Kalian tentu masih ingat bahwa Tetapan
kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) adalah hasil perkalian konsentrasi hasil
reaksi dibagi perkalian konsentrasi pereaksi yang masing-masing dipangkatkan
koefisiennya.
Sebelum menentukan harga Kc dari suatu reaksi, simaklah aturan-aturan berikut.
a. Harga Kc bisa ditentukan setelah konsentrasi zat-zat dalam kesetimbangan
diketahui.
b. Konsentrasi zat-zat selalu tertulis dalam satuan molar (mol L-1). Oleh karena
itu, perhatikan volume tiap-tiap zat.
c. Untuk zat-zat di ruas kiri berlaku hubungan sebagai berikut. Zat pada
kesetimbangan = zat mula-mula – zat yang bereaksi Sedangkan untuk zat-zat
di ruas kanan berlaku hubungan sebagai berikut: Zat pada kesetimbangan = zat
yang bereaksi pada ruas kiri (zat mulamula biasanya tidak ada).
d. Perbandingan mol pada kesetimbangan disesuaikan dengan koefisien tiap-tiap
zat.
Perhatikan tabel berikut, agar semakin memahami cara perhitungan harga K
pada tiap-tiap reaksi kimia.

a = mol zat A mula-mula


b = mol zat B mula-mula
c = mol zat A yang bereaksi (terurai)
d = mol zat B yang bereaksi
e = mol zat C yang terbentuk (sama dengan pada saat kesetimbangan)
f = mol zat D yang terbentuk (sama dengan pada saat kesetimbangan)
g = a – c = mol zat A pada kesetimbangan
h = b – d = mol zat B pada kesetimbangan
Perbandingan c : d : e : f sesuai dengan perbandingan m : n : p : q, sehingga
harga c, d, e, dan f disebut jalur koefisien.Dalam menyelesaikan soal kesetimbangan
menggunakan tabel di atas, perhatikan urutan langkah-langkah berikut:
1. Masukkan mol zat yang diketahui dalam soal ke dalam tabel.
2. Lengkapi jalur koefisien berdasarkan perbandingan koefisien (baris ke dua).
3. Lengkapi mol zat-zat pada kesetimbangan (baris paling bawah).
4. Mol zat-zat pada kesetimbangan dibagi volume tiap-tiap zat untuk
memperoleh konsentrasi dalam molar.
5. Gunakan rumus Kc.

5. Kesetimbangan Disosiasi (α)


Disosiasi merupakan peristiwa penguraian suatu zat menjadi zat lain yang lebih
sederhana. Disosiasi termasuk reaksi kesetimbangan, sehingga hasil reaksi penguraian
dapat berbalik menjadi pereaksi kembali. Beberapa contoh kesetimbangan disosiasi
adalah sebagai berikut:

Jumlah zat yang terdisosiasi dinyatakan dengan derajat disosiasi. Jadi, derajat
disosiasi merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terurai dengan jumlah mol
zat mula-mula. Derajat disosiasi dilambangkan dengan α.

Jika α = 0, berarti reaksi tidak berlangsung, dan Jika α = 1, berarti reaksi


berlangsung sempurna. Dalam reaksi kesetimbangan, harga α berada di antara 0
sampai 1 atau 0 < α < 1.
6. Tetapan Kesetimbangan Gas
Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan gas dinyatakan dengan notasi Kp
yaitu hasil kali tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali tekanan
parsial gas-gas pereaksi, masing-masing tekanan parsial gas dipangkatkan koefisiennya,
menurut persamaan reaksi :
mA(g) + nb (g) ⇌ pC(g) + qD(g)
𝑝
𝑃𝐶 𝑃𝐷  𝑞
maka : Kp = 𝑃𝐴 𝑚 𝑃𝐵𝑛
dengan :
Kp : tetapan kesetimbangan tekanan gas
PA ; tekanan parsial gas A (atm)
PB : tekanan parsial gas B (atm)
PC : tekanan parsial gas C (atm)
PD : tekanan parsial gas D (atm)
P : tekanan parsial senyawa gas

Jika diketahui tekanan total suatu reaksi gas maka tekanan parsial tiap-tiap zatnya
dapat ditentukan :

7. Hubungan Kc dengan Kp
Tekanan parsial gas bergantung pada konsentrasi. Dalam persamaan gas ideal, yaitu:
PV = nRT
𝑛
Maka tekanan gas P = 𝑉 RT atau P = MRT
𝑛
Besaran 𝑉 = konsentrasi (M)
𝑛
Dengan mengganti P menjadi Kp dan menjadi Kc, maka dapat diturunkan
𝑉
hubungan Kp dan Kc sebagai berikut.
Kp = Kc (RT) Δn

Keterangan : R : Tetapan gas 0,082 atm


T : Suhu dalam Kelvin
Δn : koefisien produk – koefisien reaksi
jadi, Kp dan Kc dihubungkan oleh variabel suhu yang berpangkat perubahan molar fasa gas
Lembar Kerja Peserta Didik (Praktikum)

Mata Pelajaran : Kimia


Materi : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan
Kelompok :
Anggota :

1 Tujuan :
Membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan

2 Alat dan Bahan :


Alat Bahan
Gelas Beker Air suling
Gelas ukur Larutan FeCl3 0,1 M
Batang Pengaduk Larutan KSCN 0,1 M
Pipet tetes Kristal NaH2PO4
Tabung Reaksi

3 Prosedur untuk membuat larutan adalah sebagai berikut:


a. Siapkan 50 ml air suling dan tuangkan kedalam gelas kimia
b. Tambahkan ke dalam air suling tersebut masing-masing 3 tetes KSCN 0,1 M dan FeCl3 0,1
M dan aduk sampai warna tetap
c. Bagilah larutan tersebut kedalam 5 tabung reaksi yang sama banyak
d. Gunakan tabung reaksi 1 sebagai pembanding dan teteskan masing masing:
 2 tetes FeCl3 0,1 M ke dalam tabung 2
 2 tetes KSCN 0,1 M ke dalam tabung 3
 2 butir 0,1 M kristal NaH2PO4 ke dalam tabung 4
 5 mL air kedalam tabung reaksi 5
e. Bandingkan warna larutan dalam tabung 1,2,3 dan 4 dengan warna larutan dalam tabung 1

4 Hasil Pengamatan
a. Catatlah hasil pengamatan yang Anda lakukan!
b. Isilah tabel berikut dengan data hasil pengamatan anda
Langkah Kerja Warna larutan

Tabung 1 ......................................

Tabung 2 + FeCl3 ......................................

Tabung 3 + KSCN ......................................

Tabung 4 + NaH2PO4 ......................................

Tabung 5 + air ......................................

5 Analisa Data:
a. Apa tujuan penambahan FeCl3 0,1 M, KSCN 0,1 M , Kristal NaH2PO4 dan air kedalam
tabung 2,3,4, dan 5 secara berturut-turut?
b. Bagaimanakah hasil perbandingan warna larutan dalam tabung 2,3,4, dan 5 dengan warna
larutan pada tabung pertama?

6 Kesimpulan :
a. Apa kesimpulan kegiatan ini dengan pergeseran kesetimbangan? Jelaskan?
b. Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
LKPD
Hukum Kesetimbangan

Nama :
Kelas :

1. Tuliskan rumus hukum kesetimbangan (K) untuk reaksi berikut:


a. PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
b. 2SO3(g) + 2Cl2(g) ↔ 2SO2Cl2(g) + O2(g)
c. CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH(g)
d. Cu2+(aq) + Zn(s) ↔ Zn2+(aq) + Cu(s)
e. 2NH3(g) +CO2(g) ↔ NH2CO2NH4(s)

2. Kedalam ruangan tertutup yang volumenya 10 liter direaksikan masing-masing 0.5


mol gas nitrogen dan 0.5 mol gas oksigen hingga membentuk reaksi setimbang: 2N2(g)
+ O2(g) ↔ 2N2O(g). Jika pada saat tercapai kesetimbangan terdapat 0.3 mol gas
nitrogen, hitunglah nilai tetapan kesetimbangannya.

3. Dalam suatu ruang 1 liter pada suhu T°C terdapat dalam keadaan setimbang 2 mol
NH3, 1 mol O2, dan 2 mol H2 menurut persamaan reaksi:

Tentukan harga tetapan kesetimbangan Kc pada suhu tersebut!

4. Diketahui suatu reaksi kesetimbangan

Pada kondisi awal di dalam bejana satu liter terdapat 2 mol A dan 2 mol B. Jika dalam
kesetimbangan terdapat 0,5 mol A, tentukan tetapan kesetimbangan.

Anda mungkin juga menyukai