Anda di halaman 1dari 5

MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

No Sub Konsep Miskonsepsi Penyebab Konsep yang Benar Kesulitan Solusi


1. Kesetimbangan Saat terjadi Pemikiran Pada saat kesetimbangan Siswa kesulitan Mendemonstrasikan
Dinamis kesetimbangan, asosiatif siswa. tercapai, mendeskripsikan analogi
tidak terjadi reaksi (Muti’ah. (2015). reaksi tetap berlangsung. kesetimbangan kesetimbangan
sampai ada Miskonsepsi semacam ini dinamis melalui
dinamis.
penambahan merupakan bentuk
(Indriani,A.,dkk, model Heber
dari luar. (Barke, miskonsepsi dialek, karena
2017)
2008) berasal dari kata
kesetimbangan atau
seimbang yang sudah
dikenal siswa dalam
kehidupan sehari-hari, yang
berarti setara dan diam
(Whitten, dkk.2013)

Siswa Intuisi yang salah. Reaksi kesetimbangan


mengganggap (Muti’ah. (2015). adalah laju reaksi maju dan
bahwa setiap reaksi reaksi balik sama besar dan
bolak balik pasti konsentrasi reaktan dan
merupakan reaksi produk tidak lagi berubah
kesetimbangan. seiring berjalannya waktu.
(Sudarmo, 2009) (Chang, 2004)
Kesetimbangan Intuisi yang salah. Cepat lambatnya suatu
tidak akan (Muti’ah. (2015). reaksi mencapai
mempengaruhi kesetimbangan tergantung
dalam laju reaksi pada laju reaksi, semakin
dan membedakan besar laju reaksi, semakin
antara rate cepat reaksi mengalami
(kecepatan) dan kesetimbangan dan dengan
luas reaksi. (Barke, besarnya luas akan
2008) mempercepat
kesetimbangan.(Whitten,
dkk. 2013)
2. Tetapan Menentukan jumlah Miskonsepsi ini Jumlah mol ataupun Peserta didik Pembelajaran
Kesetimbangan mol ataupun terjadi akibat konsentrasi adalah sama tidak dapat materi
Kimia kosentrasi bila penamaan yang dengan molaritas, karena menuliskan menggunakan
siswa diberikan mirip dan molaritas meruapakan konstanta model
molaritas ataupun penguasaan konsentrasi dengan satuan kesetimbangan. pembelajaran
dalam pengguanaan konsep mol oleh mol/L dan penentuan
(Indriani,A.,dkk, KAPRA
volume. siswa belum tergantung koefisien pada
2017)
(Barke, 2008) lengkap atau utuh produk adan reaktan pada
(Arianto, A, 2015) reaksi setimbang.
(Whitten, dkk.2013)

Menetukan makna Belum memahami Kc adalah lambang dari


Kc dan Kp dengan penulisan dan Hukum Kesetimbangan atau
beranggapan Kc perhitungan nilai Hukum Aksi Massa dimana
adalah untuk Kc dan Kp. bunyi Hukumnya adalah
kesetimabangan (Indriani,A.,dkk, hasil kali konsentrasi
suhu yang tetap dan 2017) setimbang zat diruas kanan
Kp adalah untuk dibagi dengan hasil kali
perubahan pada kesetimbangan zat diruas
tekanan. kiri, masing-masing
(Barke, 2008) dipangkatkan dengan
koefisien reaksinya,
mempunyai harga tertentu
pada suhu tertentu.
Kp adalah tetapan
kesetimbangan yang
berdasarkan tekanan parsial
yang disebut juga dengan
tetapan kesetimbangan
tekanan parsial.
(Whitten, dkk.2013)

3. Faktor-faktor Perubahan Pemikiran Perubahan suhu, volume dan Kesulitan dalam Pembelajaran
Kesetimbangan suhu,volume dan asosiatif siswa. tekanan akan mengubah memahami menggunakan model
Kimia tekanan jika (Muti’ah. (2015). konsentrasi kesetimbangan perubahan volume, Discovery Learning
ditambahkan atau suatu reaksi yaitu : suhu, dan
dikurangkan      1.  Penambahan suhu konsentrasi pada
bahkan ada siswa dinaikkan, maka reaksi reaksi
beranggapan tidak akan bergeser ke arah reaksi kesetimbangan
akan mengalami endoterm sedangkan jika heterogen,
perubahan suatu suhu dturunkan maka reaksi (Indriani,A.,dkk,
kesetimbangan. akan bergerak ke arah reaksi 2017)
(Indriani,A.,dkk, eksoterm.
2017) ·    2. Ketika volume diperkecil,
akan mengakibatkan
konsentrasi (rapatan)
bertambah dan akan
bergeser ke arah yang
koefisiennya terkecil
sedangkan volume
diperbesar akan
mengakibatkan konsentrasi
(rapatan) berkurang dan
akan bergeser ke arah
koefisiennya terbesar
·     3. Ketika tekanan
diperbesar akan bergeser ke
arah yang koefisien terkecil
sebaliknya tekanan
diperkecil akan bergeser ke
arah yang koefisien terbesar.
(Whitten, dkk.2013)

Katalis mengarah Penjelasan guru di Katalis memperbesar laju


pada produk hasil kelas (Muti’ah. reaksi karena akan
yang lebih tinggi. (2015). menurunkan energi
(Indriani,A.,dkk, pengaktifan. Penurunan
2017) energi pengaktifan tersebut
akan berlaku untuk kedua
arah
(Whitten, dkk. 2013)

Penambahan atau Pemikiran Penambahan komponen


pengurangan asosiatif siswa. yang beruapa larutan atau
komponen berupa (Muti’ah. (2015). gas akan mempengaruhi
padatan ataupun kerapatan antarpartikel
cairan murni akan dalam campuran dan
mempengaruhi penambahan atau
kesetimbangan pengurangan komponen
dan perubahan berupa padatan ataupun
tekanan dan cairan murni tidak akan
volume akan mempengaruhi
mempengaruhi kesetimbangan dan tekanan
konsentrasi dan volume hanya akan
padatan atau mempengaruhi konsentrasi
cairan murni. pada gas.(Whitten, dkk.
(Barke, 2008) 2013)
Sumber:

Barke,Hans,etc. (2008). Misconception in Chemistry: Addressing Perceptions in Chemical Education.Springer : Berlin.

Sudarmo,Unggul.(2009). Miskonsepsi Siswa SMA Terhadap Konsep-Konsep Kimia. Prosiding Seminar Kimia dan Pendidikan
Kimia : Semarang.

Arianto, Agus. (2015). Deskripsi Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas IX IPA SMA.
Jurnal Pendidikan Kimia : Universitas Tanjungpura.

Muti’ah. (2015). Analisis Miskonsepsi Mahasiswa pada Empat Konsep Esensial Kesetimbangan Kimia
. Jurnal Pendidikan Kimia, 7(1), 1 –42.

Indriania, A. (2017). Identifikasi Kesulitan Peserta Didik Dalam Memahami Kesetimbangan Kimia. Jurnal Pembelajaran Kimia, 2(1),
9-13

Anda mungkin juga menyukai