Anda di halaman 1dari 12

SENYAWA TURUNAN ALKANA

Alkanol (Alkohol)

1. Pengertian
Perhatikan contoh senyawa karbon di bawah ini:

Apa yang dapat dilihat dari dua struktur senyawa di atas? Apa perbedaannya?
Propana dapat menjadi propanol jika satu atom H-nya digantikan oleh gugus-OH.
Dari contoh senyawa di atas, apa itu alkohol?

Alkohol adalah senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi


hidroksil (OH) pada rantai atom karbon.

2. Tata nama Alkanol (Alkohol)


Rumus umum :

Perhatikan contoh-contoh senyawa alkanol pada tabel berikut:

Rumus Nama IUPAC NamaTrivial


CH3–OH Metanol Metil alkohol
CH3–CH2–OH Etanol Etil alkohol
CH3–CH2–CH2–OH Propanol n-propil alkohol

Uga Patria
Karena rumus umum alkana adalah CnH2n+2, maka rumus umum alkanol (alkohol)
adalah CnH2n+1OH.
Dari contoh-contoh nama senyawa alkanol di atas, bagaimanakah aturan penamaan
untuk senyawa alkanol?
a. Penamaan senyawa alkanol rantai lurus
- Penamaan menurut IPUAC - Penamaan Trivial

 Mengganti akhiran-a pada  Menyebutkan nama gugus alkil


alkana dengan akhiran-ol yang terikat pada gugus-OH,
kemudian diikuti kata alkohol.

langkah-langkah penamaan alkohol yang memiliki cabang


1. Tentukan gugus alkohol dan rantai utama/rantai induk.
2. Tentukan cabang dan nama cabang
3. Beri penomoran pada rantai induk sehingga atom C yang mengikat gugus-OH
mendapat nomor serendah mungkin.
4. Beri nama, urutan penamaannya:
5. no cabang-nama cabang-nama rantai induk (alkanol)

Tabel nama-nama cabang (alkil) dan alkohol


Jumlah Rumus Nama Alkil Rumus Nama
atom C Alkil Alkohol Alkohol
1 CH3 Metil CH3OH Metanol
2 C2H5 Etil C2H5 OH Etanol
3 C3H7 Propil C3H7 OH Propanol
4 C4H9 Butil C4H9 OH Butanol
5 C5H11 Pentil C5H11 OH Pentanol
6 C6H13 Heksil C6H13 OH Heksanol
7 C7H15 Heptil C7H15 OH Heptanol
8 C8H17 Oktil C8H17 OH Oktanol
9 C9H19 Nonil C9H19 OH Nonanol
10 C10H21 Dekil C10H21 OH Dekanol

Uga Patria
Catatan

Contoh soal:
1. Tulislah nama dari senyawa berikut berdasarkan IUPAC
a. CH3–CH–CH3 2-propanol
OH
b. CH3–CH–CH2–CH3 2-butanol
OH
c. CH3–CH–CH2–OH 2-metil-1-propanol
CH3
d. CH3–CH–CH–CH3 3-metil-2-heksanol
OH CH2–CH2–CH3

2. Tulislah nama dari senyawa berikut berdasarkan IUPAC


a. CH3–CH–CH3 isopropil alkohol
OH
b. CH3–CH2–CH2–CH2–OH n-butil alkohol

c. CH3–CH–CH2–CH3 sek-butil alkohol


OH

d. CH3–CH–CH2–OH isobutil alkohol


CH3

CH3
e. CH3–C–OH ters-butil alkohol
CH3

Uga Patria
 Senyawa Polialkohol

Memiliki dua Memiliki tiga


CH2–CH2 gugus-OH CH2–CH –CH2 gugus-OH
OH OH sehingga OH OH OH sehingga
disebut diol disebut triol
1,2-etanadiol 1,2,3-propanatriol

Pemberian nama IUPAC dari senyawa


polialkohol sama seperti pada
monoalkohol, tetapi jumlah dan posisi
seluruh gugus-OH disebutkan

Berdasarkan jenis atom karbon yang mengikat gugus –OH, alkohol dibedakan atas
alcohol primer, sekunder dan alcohol tersier.
Contoh:
OH CH3
CH3–CH–CH2–OH CH3–CH2–CH–CH2–CH3 CH3–C–CH3
CH3 OH
alkohol primer alkohol sekunder alkohol tersier

Gugus-OH terikat Gugus-OH terikat Gugus-OH terikat


pada atom C primer pada atom C sekunder pada atom C tersier

3. Keisomeran pada Alkohol


Keisomeran kerangka
Contoh : keisomeran 1-pentanol dengan 2-metil-1-butanol

CH3–CH2–CH2–CH2–CH2–OH berisomer CH3–CH2–CH–CH2–OH


1-pentanol dengan CH3
2-metil-1-butanol

Uga Patria
Keisomeran kerangka mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi yang sama,
tetapi berbeda rantai induknya.

Keisomeran posisi
Contoh : keisomeran antara 1-propanol dan 2-propanol (keduanya mempunyai kerangka
dan gugus fungsi sama)

Alkanol Jumlah Struktur


Isomer
C3H7OH 2 CH3–CH2 –CH2–OH CH3–CH –CH3
(propanol) 1-propanol OH
2-propanol
C4H9OH 4 CH3–CH2 –CH2–CH2–OH CH3–CH –CH2–CH3
(butaanol) 1-butanol OH
2-butanol
CH3–CH –CH2–OH OH
CH3 CH3 –C – CH3
2-metil-1-propanol CH3
2-metil-2-propanol

Keisomeran posisi merupakan senyawa yang mempunyai rumus molekul dan gugus
fungsi serta kerangka yang sama, tetapi berbeda letak posisi gugus fungsinya.

Keisomeran gugus fungsi


Contoh : keisomeran antara etanol dan dimetil eter,yang mempunyai rumus
molekul C2H6O

CH3—CH2—OH CH3—O—CH3
Etanol dimetil eter

Keisomeran posisi merupakan senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi
berbeda gugus fungsinya.

Uga Patria
4. Sifat- sifat Alkohol
TD alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C yang sama (etanol = 78oC, etena = -
88,6oC)
Umumnya membentuk ikatan hidrogen
Berat jenis alkohol > BJ alkena
Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air (=polar)

a. Sifat Kimia Alkohol


1. Reaksi dengan Logam Natrium
Alkohol dapat bereaksi dengan logam Na membentuk alkoksida dan gas
hidrogen. Contoh reaksi etanol dengan logam natrium
C2H5 – OH + Na ⎯⎯→ C2H5ONa + H2

Etanol Na-etoksida
Reaksi ini dapat dipergunakan sebagai reaksi untuk pengenal alkohol.
2. Reaksi Oksidasi
a. Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat teroksidasi lebih
lanjut membentuk asam kar-boksilat.
Contoh:
CH3– CH2 – OH → CH3–COH + H2O
Etanol etanal
CH3–COH → CH3COOH
etanal asam etanoat
b. Alkohol sekunder teroksidasi membentuk keton.
Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton. Sebagai contoh, jika alkohol
sekunder, propan-2-ol, dipanaskan dengan larutan natrium atau kalium
dikromat(VI) yang diasamkan dengan asam sulfat encer, maka akan
terbentuk propanon.
Perubahan-perubahan pada kondisi reaksi tidak akan dapat merubah produk
yang terbentuk.

Uga Patria
3. Reaksi dengan Hidrogen Halida
Jika alkohol direaksikan dengan hidrogen halida akan terbentuk haloalkana
dan air dengan reaksi:
R – OH + HX → R – X + H2O
Contoh:
CH3 – OH + HCl → CH3 – Cl + H2O
4. Reaksi esterifikasi
Reaksi esterifikasi berlangsung lambat dan dapat balik (reversibel).
Persamaan untuk reaksi antara sebuah asam RCOOH dengan sebuah alkohol
R’OH (dimana
5. Reaksi Dehidrasi Alkohol
Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi alkena dan air.
Contoh:
CH3– CH2 – CH2 – OH → CH2 – CH = CH2 + H2O
n – propanol 1 – propena

5. Kegunaan Alkohol
Dalam kehidupan sehari-hari alkohol banyak digunakan, antara lain sebagai berikut.
1. Dalam bidang farmasi (obat-obatan), sebagai pelarut senyawa organik,
misalnya etanol dan butanol.
2. Dalam bidang biologi atau industri digunakan sebagai disinfektan, misalnya etanol
dan methanol.
3. Sebagai bahan bakar, misalnya spiritus (campuran antara methanol dan etanol).

Uga Patria
SENYAWA TURUNAN ALKANA
ETER

Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen yang diikat 2
substituen (alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul
eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar
(lebih polar dari alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk
polieter.

1. Struktur
Eter tersusun dari unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R’ atau Ar-O-Ar’ atau R-
O-Ar. Dimana :
-O- : gugus fungsi eter
R,R’ : Alkil
Ar,Ar’ : Aril
Jika R=R’ atau Ar=Ar’ maka dinamakan eter simitrik (eter sederhana) Jika R≠R’ atau
Ar≠Ar’ maka dinamakan eter asimitrik (eter campuran) Sudut yang dibentuk oleh gugus
eter (-O-) sebesar 109,50 dan panjang ikatan C-O- 0,142 nm.
Contoh struktur :

Uga Patria
2. Tatanama Eter
a. IUPAC
a) Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai
alkoksi, dan yang terbesar dianggap alkana.
Contoh :

b) Tentukan nomor terikatnya gugus alkoksi.


Contoh :

c) Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya


harus berdasarkan urutan abjad huruf pertama nomor substituen.
Contoh :

d) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan
abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain :
iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
Contoh :

Uga Patria
b. Trivial
a) Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (-O-).
Contoh :

b) Tambahkan akhiran “eter” setelah nama-nama subtituen.


Contoh :

c) Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.

3. Sifat fisik dan kimia


a. Sifat Fisik

 Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.
 Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
 Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk
campuran yang eksplosif dengan udara.
 Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.

b. Sifat Kimia
a) Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan aldehida.

Uga Patria
Contoh :

b) Reaksi dengan asam sulfat


Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam
alkana sulfonat.
Contoh :

c) Reaksi dengan asam iodida


Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan
alkil halida.
Contoh :

d) Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.
Contoh :

e) Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom
Hα.
Contoh :

4. Pembuatan dan Kegunaan eter


a. Pembuatan Eter

Uga Patria
a) Mereaksikan alkil halida dengan alkoksida
Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium
alkoksida. Hasil samping diperoleh garam natrium halida.
Contoh :

b) Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksida


Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping
diperoleh garam perak halida.
Contoh :

c) Dehidrasi alkohol primer


Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan
katalis alumina.
Contoh :

5. Kegunaan dan Dampak Eter dalam Kehidupan


a. Kegunaan

 Eter digunakan sebagai pelarut.


 Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.
 Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.

b. Dampak

Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada
konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.

Uga Patria

Anda mungkin juga menyukai