• Hal yang harus diperhatikan adalah, bahwa lambang resonasi bukan struktur nyata
dari suatu senyawa, tetapi merupakan struktur khayalan.
• Sedangkan struktur nyatanya merupakan gabungan dari semua struktur resonansinya.
Hal ini pun berlaku dalam struktur resonansi benzena, sehingga benzena lebih sering
digambarkan sebagai berikut:
Tatanama
Benzena
Benzena dengan 1 substituen alkil.
Rumus:
• Nama-nama umum seperti fenol, anilina, benzaldehida, asam benzoat, anisol juga
tetap digunakan dalam sistem IUPAC.
O O
OH NH2 H-C HO-C OCH3
Br Br NO2
Br Cl
2,4,6-tribromofenol 4-kloro-2-nitotoluena
Reaksi – Reaksi
Halogenasi
Atom H digantikan oleh atom dari golongan halogen dengan bantuan katalis besi (III) halida. Jika
halogennya Cl2, maka katalis yang digunakan adalah FeCl3.
X
X2 FeX HX
panas
FeX3 (misalnya FeCl3) adalah suatu asam Lewis yang berfungsi sebagai katalis. Katalis asam Lewis
lain yang dapat digunakan adalah AlCl3, AlBr3.
Cl
H2SO4 pekat
HNO3 H2O
panas
Sebagai elektrofil adalah NO2+ (ion nitronium), dihasilkan dari reaksi antara HNO3
dan H2SO4.
HNO3 + H2SO4 H O NO2 HSO4
SO3H
H2SO4
H2O
panas
Alkilasi- FriedelhCraft
• Alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan alkil halida dengan katalis alumunium
klorida (AlCl3). Reaksi alkilasi :
R
RX FeX3 HX
• Elektrofil : ion karbonium (R+). Karena melibatkan ion karbonium, maka seringkali terjadi reaksi
penyusunan ulang (rearrangement) membentuk karbonium yang lebih stabil
• Contoh Reaksi Alkilasi:
CH2CH3
AlBr3
CH3CH2Br HBr
Asilasi- FriedelhCraft
• Asilasi adalah substitusi suatu gugus asil pada cincin aromatic oleh reaksi dengan
suatu halida asam. O
C R
O
FeX3
R C X
O O
• Elektrofil : ion asilium, diperoleh dari : R C X FeX3 R C FeX4
• Dalam reaksi alkilasi dan asilasi Friedel-Crafts juga digunakan katalis asam Lewis,
misalnya FeCl3, FeBr3, AlCl3, AlBr3.
• Contoh Reaksi Asilasi: O
C CH3
O
AlBr3 HBr
H3C C Br
Sifat Fisika dan
Kimia
Sifat Fisik
• Zat cair tidak berwarna
• Memiliki bau yang khas
• Mudah menguap
• Tidak larut dalam pelarut polar seperti air air,
tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan
tetraklorometana
• Titik Leleh : 5,5 derajat Celsius
• Titik didih : 80,1derajat Celsius
• Densitas : 0,88 .
• Senyawanya berupa senyawa lingkar/siklis
• Terjadi resonansi (pergerakan elektron di dalam molekul)
• Terjadi delokalisasi elektron pada struktur benzena
• Mempunyai aroma yang khas .
Sifat Kimia
• Bersifat kasinogenik (racun)
• Merupakan senyawa nonpolar
• Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak
jelaga
• Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi. (Untuk
mengetahui beberapa reaksi subtitusi pada benzene)
• walaupun sukar diadisi tapi benzena masih dapat diadisi dengan katalis
yang tepat, misalnya:
a. Adisi dengan hidrogen dengan katalis Ni/Pt halus
b. Adisi dengan Cl2 atau Br2 dibawah sinar matahari
• Sukar dioksidasi dengan senyawa oksidator seperti KMnO4, K2Cr2O7,
dll.
PROSES
PEMBUATAN
BENZENA
1. Polimerisasi asetilena
• Polimerisasi asetilena yaitu dengan mengalirkan asetilena melalui pipa kaca
yang pijar.
3 HC CH
Asetilena Benzena
Cl2 Fe HCl
c. Nitro Benzena
• Diperoleh dengan nitrasi benzena. pembuatan Nitro Benzena
NO2
• Nitro benzena digunakan untuk pembuatan anilin dan bahan peledak (TNT = 2,4, 6–
trinitro toluena).
d. Asam Benzena Sulfonat
• Diperoleh dengan mereaksikan benzena dengan asam sulfat (sulfonasi).
SO3H
H2SO4 H2O
• Asam benzena sulfonat digunakan untuk membuat zat-zat karena mudah larut dalam air,
dan pembuatan obat-obat sulfa. Turunan asam benzena sulfonat yang terkenal adalah
sakarin.
e. Anilin
• Diperoleh dengan mereduksi nitro benzena atau dari halogen benzena.
NO2 NH2
3H2 2H2O
f. Fenol
• Dibuat dengan memanaskan asam benzena sulfonat dalam alkali atau memanaskan
halogen benzena dalam alkali SO3H OH
NaOH NaHSO3
OH
Cl
Na2CO3 HCl
H 2O
• g. Asam Benzoat
• Dibuat dengan cara mengoksidasi toluena.
COOH
CH3
KMnO4,OH,panas
H3O
630o H2
katalis
i. Benzaldehid
• Diperoleh dari oksidasi toluena.
O
CH3 C
H
O2 Fe2O3 H2O
- Pembuatan anilin
7. Anilin (aminobenzena / fenil amina)
- Obat-obatan, bahan peledak
Disimpan dalam botol PET di 4oC untuk satu malam (hari 0 sampel), dan pada
30o C selama 30 hari (30 hari sampel) sebelum analisis.
Pereaksi
• Benzene (99,7%)
• N-propanol (99,0%)
• Instrumen :
Headspace Gas Cromathography (Agilent Technologies, 6890N)
• Detektor :
Spektrometri Massa (Agilent Technologies, 5973) (HS-GC / MS)
• Metode pemindaian :
Metode pemindaian lengkap (SCAN MODE, 20 hingga 100 m/z)
• Kolom :
Agilent HP5MS 30mx 0,25 mm
• Ketebalan film :
0,25 μm
• Oven headspace : 80oC
• Katup dan suhu saluran transfer : 100oC
• Gradien suhu : 60oC selama 2 menit, kemudian dinaikkan pada 20oC/ menit
sampai 200oC, dan dilakukan pada 250oC selama 5 menit.
• Waktu ekuilibrasi sampel : 30 menit
• Waktu injeksi sampel :1 menit
• Benzena ditemukan dalam 13 produk bervariasi dari 5,47 hingga 16,91 mg/l
• 4 sampel (8,33%) berada di atas batas regulasi internasional (lebih dari 10 mg/l).
Benzena ditemukan secara signifikan setelah disimpan pada 30oC selama 30 hari
• Kromatogram GC benzena dalam sampel, dibubuhi pada 20 mg/l
• Batas deteksi metode HS-GC / MS pada kandungan benzena adalah 3 mg/l
PEMBAHASAN
• Korelasi Pearson dilakukan secara individual dengan pH, derajat brix, kandungan
asam benzoat, dan kandungan asam askorbat, masing-masing untuk data kandungan
benzena dalam 13 sampel tersebut.
• Korelasi antara masing-masing pasangan sangat rendah, dan tidak signifikan (data
tidak ditampilkan).
• Parsial regresi kuadrat terkecil menunjukkan koefisien regresi yang sangat rendah di
antara parameter-parameter ini.
• Pembentukan benzena dalam sampel tidak dihasilkan dari sumber air, tetapi dibentuk
oleh bahan lain, yang dipengaruhi oleh waktu dan kondisi penyimpanan.
Prinsip Kerja Cromatografy Mass Spectrometry (GCMS)
• Kromatografi gas
• Kromatografi gas (GC) merupakan jenis kromatografi yang digunakan dalam kimia
organik untuk pemisahan dan analisis. GC dapat digunakan untuk menguji
kemurnian dari bahan tertentu, atau memisahkan berbagai komponen dari campuran.
Dalam beberapa situasi, GC dapat membantu dalam mengidentifikasi sebuah
senyawa kompleks.
• Dalam kromatografi gas, fase yang bergerak (atau "mobile phase") adalah
sebuah operator gas, yang biasanya gas murni seperti helium atau yang tidak
reactive seperti gas nitrogen. Stationary atau fasa diam merupakan tahap
mikroskopis lapisan cair atau polimer yang mendukung gas murni, di dalam
bagian dari sistem pipa-pipa kaca atau logam yang disebut kolom. Instrumen
yang digunakan untuk melakukan kromatografi gas disebut gas
chromatograph (atau "aerograph", "gas pemisah").
Spektroskopi Massa (Mass Spectrometry)
Non-Destructive
Electron Capture Detector (ECD)
Thermal Conductivity Detector (TCD)
Spektrometri Massa (MS)
Headspace Samplers
What is It?
A solvent-free, automated sample
preparation technique
How does it work?
When to use it?