Oleh:
Shinta Novita Sari
STRUKTUR
Eter adalah senyawa karbon turunan alkana yang memiliki gugus fungsi-
OR’ (alkoksi). Nama umum dari eter disebut juga Alkoksi alkana.
CnH2n+2O
Alkoksi alkana
majemuk
Contoh
Metoksi etana
CH3-O-C2H5 Alkoksi alkana
tunggal/sederhana,
Contoh :
Metoksi metana
CH3-O-CH3
TATA NAMA
TRIVIAL
Rumus struktur Nama Trivial Nama IUPAC secara trivial tatanama eter didaskan pada
nama gugus alkil atau aril yang terkait
pada oksigen sesuai dengan abjad dan
CH3 – O – CH3 Dimetil Eter Metoksi Metana diakhiri dengan kata eter.
Contoh: CH3 – O – C2H5
metil etil + eter
Etil Metil Eter
CH3 – O – C2H5 Etil Metil Metoksi Etana
Eter
IUPAC
gugus – OR disebut gugus alkoksi
C2H5 – O – C2H5 Dietil Eter Etoksi etana sehingga penamaan senyawa eter dimulai
dengan nama gugus alkoksi yang terikat
dan ikuti oleh nama rantai utamanya.
Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang
yang yang terikat pada rantai induk.
C4H9– O – C2H5 Butil etil etoksi butana
eter contoh: CH3 – O – C2H5
Metoksi Etana
ETER SIKLIK
H2SO4
CH2 CH2
Dehidrasi Alkohol 180 0C
Etena
1. Pada suhu suhu tinggi CH3CH2OH
alkohol mengalami
H2SO4
dehidrasi membentuk CH3CH2OCH 2CH3
140 0C
alkena. Dietil eter
2. Pada suhu rendah alkohol
mengalami dehidrasi
membentuk eter.
3. Untuk menghasilkan eter CH3CH2 OH + H OSO3H CH3CH2 OH2 + OSO3H
hasil dehidrasi alkohol
harus di destilasi terlebih CH3CH2OH + CH3CH2 OH2 CH3CH2 O CH2CH3 + H2O
dahulu. H
ROR
+
ROH + R'OH ROR' + H2O
H2SO4 +
alkohol 10 R'OR'
SINTESIS WILLIAMSON
Suatu jalur penting pada preparasi eter non-simetrik adalah suatu reaksi substitusi
nukleofilik yang disebut reaksi Williamson. Merupakan reaksi SN2 dari suatu
natrium alkoksida dengan alkil halida, alkil sulfonat, atau alkil sulfat. Hasil terbaik
dicapai jika alkil halida, alkil sulfonat, atau alkil sulfat yang dipakai adalah primer
(atau metil). Jika substrat adalah tersier maka eliminasi sepenuhnya merupakan
produk reaksi. Pada suhu rendah substitusi lebih unggul dibanding dengan
eliminasi.
R O Na + R' L R O R' + Na L
CH3CH2I
ETER ALKOHOL
Dengan logam Na tidak beraksi Dengan logan Na beraksi menghasilkan
R – O – R + Na gas Hidrogen.
2ROH + Na → RO- Na+ + H2
Dengan PX3 tidak bereaksi Dengan pereksi PX3 membentuk RX dan
P(OH)3.
3ROH + PX3 → 3RX + P(OH)3
CH3CH2OH + PCl3 → CH3CH2Cl + P(OH)3
Tidak dapat dioksidasi Dapat dioksidasi
1. Alkohol primer dioksidasi menjadi
aldehid.
2. Alkohol skunder dioksidasi menjadi
keton.
3. Sedangkan alkohol tersier susah
dioksidasi, dan bila di oksidasi dengan
oksidator kuat akan pecah menjadi
alkanal dan alkanon dengan rantai C lebih
pendek
REAKSI SUBSITUSI ETER
Eter dapat mengalami reaksi substitusi dengan HBr atau HI mengahsilkan
suatu alkohol dan alkil halida:
R – O – R’ + HX R – O – H + R’ – X
Contoh:
CH3CH2OCH2CH3 + HI → CH3CH2OH + CH3CH2I Catatan:
R yang lebih panjang
membentuk alkohol,
sedangkan R’ yang lebih
CH3CH2CH2OCH2CH3 +HBr → CH3CH2CH2OH + CH3CH2Br pendek membentuk alkil
halida
4. REAKSI-REAKSI ETER
1. R – O – R + PCl5 2R – Cl + POCl3
2. R – O – R + HI R – I + R – OH
3. R – O – R’ + 2 HI R – I + R’ – I + H2O
4. R – ONa + R – X R – O – R + NaX
2. Sintesis Williamsons