Dioksana
o (1,4-dioksasikloheksana)
Tetrahidrofuran
(oksasiklopent
ana)
cara Trivial
1. Pada tata nama eter secara trivial, nama
kedua gugus alkil disebutkan lebih dulu,
kemudian diikuti kata eter.
2. Bila gugus alkilnya berbeda maka nama
alkil diurutkan berdasarkan abjad, tapi bila
kedua gugus alkilnya sama maka
diberiawalan di-.
Contoh :
h. Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan
menghasilkan alkohol.
Contoh :
i. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh
halogen. Substitusi terjadi pada atom H.
Contoh :
Contoh :
b. Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksida
Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan
eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida.
Contoh :
Contoh :
Reaksi Yang Terjadi
Eter secara umumnya memiliki reaktivitas kimia yang rendah,
walaupun ia lebih reaktif daripada alkana. Beberapa contoh reaksi penting
eter adalah sebagai berikut :
a. Pembakaran
eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air.
Contoh :
CH3 - O - CH3 + 3 O2 2 CH2 3 H2O
Internal
Dan mungkin memiliki pengganti pada atom karbon selain hidrogen, misalnya
Gugus epoksi dapat pula menjadi bagian dalam sebuah struktur cincin, seperti
Senyawa epoksida dapat dibuka dengan mudah, di bawah kondisi asam atau
basa. Contohnya, hidrolisis propilen oksida yang dikatalis dengan senyawa
asam atau basa untuk menghasilkan propilen glikol.
SENYAWA EPOKSIDA
Epoksida adalah senyawa eter siklik
dengancincin yang memiliki tiga anggota.
Struktur dasar dari sebuah epoksida berisi
sebuah atom oksigen yang diikat pada dua
atom karbon berdekatan yang berasal dari
hidrokarbon
Reaksi Epoksidasi
A. Oksidasi alkena dengan asam peroksikarboksilat
Metode laboratorium yang paling umum untuk sintesis epoksida dari
alkena adalah oksidasi dengan asam peroksikarboksilat (Brown et al.,
2009). Epoksidasi biasanya terjadi melalui reaksi dengan suatu asam
peroksi yang seringkali disiapkan secara in situ. Asamasam peroksi ini
merupakan hasil dari reaksi dari asam karboksilat atau suatu gugus asil
yang lain dengan hidrogen peroksida bersama dengan katalis asam
jika diperlukan (Gunstone, 1996). Telah diketahui bahwa urutan efektifitas
katalis yaitu, asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat, dan asam klorida
(Dinda et al., 2008). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: