DAN TOLUEN DIISISIANAT DENGAN PENAMBAHAN PEG-400 Jurnal JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA Download e-journal.unimpa.ac.id/index.php/cheesa Tahun 2018 Penulis Estin Nofiyanti, Nida Mariam Riviewer Devi Romantika Tanggal 05 Desember 2018
Abstrak Penelitian yang berjudul “sintesis dan karakteristik
busa polimerisasi dari minyak goreng bekas dan toluen diisisianat dengan penambahan peg-400” mempunyai tujuan untuk mensintesis busa poliuretan dari minyak goreng bekas dan Toluen Diisosianat dengan penambahan PEG-400 serta mengetahui karakteristik busa poliuretan yang terbentuk. Pada abstrak yang telah disajikan, penulis telah menjelaskannya secara menyeluruh dan menjawab setiap bagian dari jurnal yang disajikan. Bahasa yang digunakan penulis pun mudah dimengerti oleh pembaca yang bergelut pada bidang kimia. Pendahuluan Pada paragraf pertama penulis menjelaskan mengenai fungsi dan aplikasi dari Poliuertan pada banyak bidang. Serta menjelaskan mengenai karakteristik Poliuretan yang diproduksi. Menurut saya penjelasan mengenai fungsi dan aplikasi Poliuretan sangat ringkas, dan padat dijelaskan oleh penulis. Hal ini dapat memberikan informasi baru kepada pembaca tentang aplikasi Poliuretan pada berbagai bidang. Namun alangkah lebih baiknya apabila penulis menjelaskan terlebih dahulu apa itu Poliuretan secara umum dan bagaimana Poliuretan dapat terbentuk misalnya, senyawa apa saja yang dapat membentuk Poliuretan agar pembaca semakin terpacu untuk membaca lebih jauh jurnal tersebut, serta agar pembaca lebih mudah memahami informasi yang ingin disampaikan oleh penulis pada bagian selanjutnya. Paragraf kedua mejelaskan mengenai spesifikasi dari Poliuretan yang terbentuk serta, faktor yang mempengaruhi terbentuknya produk Poliuretan yang sesuai dengan mutu yang telah ditentukan, khususnya perbandingan komposisi zat pembentuk dari Poliuretan. serta menjelaskan sifat-sifat Poliuretan yang terbentuk dengan berbagai komposisi pembentuk yang berbeda- beda. Pada paragraf kedua ini, penulis telah menjelaskan mengenai zat-zat pembentuk secara lugas namun akan lebih jelas apabila penulis menguraikan sumber zat pembentuk tersebut. Misalnya ketika menjelaskan Poliyol, penulis bisa menjelaskan apakah senyawa poliyol juga darimana sumber poliyol tersebut. Dari segi penulisan saya rasa penulis tidak konsiten Bahasa apa yang ia gunakan, dikarenakan terkadang penulis menyebut polyol namun di kalimat lain penulis menyebutnya poliol.
Metode Pada bagian metode, penulis menjelaskan mengenai
cara-cara yang dilakukan untuk mendapatkan Poliuretan, Pada bagian ini, penulis pula menjelaskan alat-alat apa saja yang digunakan untuk mengetahui za tapa saja yang terkandung dalam Poliuretan, serta penulis pula menjelaskan mengenai pendekatan apa yang dipakai apada analisis Poliuretan tersebut. Menurut saya, runtutat metodologi yang dijawabarkan oleh penulis sudah sistematis, dan berurutan sehingga pembaca mudah memahami hal apa yang harus dilakukan terlebih dahulu hingga semua metode dan Analisa dapat berjalan dengan baik. Juga dari segi penulisan tidak terdapat penulisan yang salah, dan tidak efektif.
Pembahasan Pada bagian pembahasan penulis membahas
beberapa poin-poin yaitu : 1. Karakteristik Poliureta apabila disetiap percobaan perbandingan komposisi zatnya di ubah-ubah. Ternyata apabila perbandingan komposisi berubah, karakteristik dari Poliuretan pun juga berubah. Hal ini diakarenakan setiap zat pembentuk mempunyai peranannya masing-masing, sehingga apabila salah satunya diubah, kandungan yang tedapat dalam Poliuretan pun akan ikut berubah. 2. Menjelaskan mengenai gugus fungsi yang terdapat dalam setiap variasi Poliuretan, hal ini didapat dengan menganalisa setiap Poliuretan menggunakan alat FTIR sehingga akan terbentuk serapannya. Disetiap Poliuretan ternyata gugus fungsi yang terbentuk pun tidaklah sama. 3. Menjelaskan mengenai ikatan yang terkandung dalam Poliuretan, dan pada poin pembahasan ini diketahui bahwa Poliuretan memliki ikatan silang yang berbeda tiap Poliuretannya bergantung pada perbandingan komposisi Poliuretan yang dibentuk. Sehingga pada pembahasannya ini penulis menuliskan perbandingan antara ikatan silangnya. Ikatan silang ini dapat diketahui melalui Analisa derajat pengembunan yang didapat setiap Poliuretan. 4. Penulis memberi informasi mengenai panas / termal yang terkandung dalam setiap Poliuretan. Pada bagian ini, secara umum penulis menjelaskan pembahasannya dengan baik, serta mudah dipahami. Selanjutnya penjelasannya sudah membentuk korelasi positif, maksudnya penulis dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan yang belum terjawab pada bagian pendahuluan, untuk hasil yang didapat penulis menjelaskannya dengan metode table, kurva serta diagram yang dapat membantu pembaca lebih mudah memahami bahasan penulis. Namun secara khusus pada bagian-bagian tertentu penulis tidak menjelaskan secara rinci mengenai kelanjutan tabel-tabel yang disajikan, juga penulis tidak menjelaskan mengenai perbedaan antara hasil – hasil yang didapat. Namun hal ini tidak terlalu mengganggu pembaca.
Kesimpulan Pada bagian kesimpulan, penulis memberikan
jawaban terhadap tujuan dari penelitian ini, penulis pula menjelaskan mengenai poin-poin yang didapat pada bagian hasil dan pembahasan, sehingga bias dikatakan bahwasannya kesimpulan yang dibuat oleh penulis dapat menjawab pertanyaan pada tujuan serta sudah bias menjabarkan hasil-hasil yang didapat secara singkat, dan jelas. Disamping itu, pada kesimpulan ini tata tulisan yang dipakai oleh penulis mudah dipahami dan jelas sehingga pembaca bias langsung mengambil informasi dari bagian ini. Kelebihan 1. Penulisan yang dipilih oleh penulis mudah diterima dan dipahami pembaca 2. Metode yang diambil oleh penulis memenuhi teori yang dijabarkan 3. Hasil dan pembahasan jurnal menarik karena dipaparkan grafik, table serta kurva sehingga memudahkan penyerapan informasi. Kekurangan 1. Teori pada pendahuluan kurang rinci sehingga informasi yang diterima pembaca tidak lengkap 2. Ada bagian-bagian pada tata tulisannya yang tidak konsisten karena.