Anda di halaman 1dari 5

PROSES PENGERINGAN SUSU BUBUK PADA PT.

SARI HUSADA UNIT II

Keterangan :
X : Bahan baku susu kental
Penjelasan :
Susu kental (konsentrat) dari concentrate tank dialirkan ke preheater berbentuk shell and tube
untuk dipanaskan sampai mencapai suhu 70oC. Pemanasan di sini berfungsi sebagai pemanasan
pendahuluan sebelum susu dikeringkan dalam spray dryer agar perubahan panas campuran tidak
terjadi secara mendadak yang dapat menyebabkan kegosongan dan kerusakan komponen. Dari
preheater konsentrat disaring melalui duplex filter, susu kemudian dilewatkan dalam High
Pressure Pump (HPP) bertekanan 1.000- 2.000 psia. Tekanan tinggi yang dihasilkan dari HPP
akan membantu proses pengkabutan dan mengoptimalkan penguapan air dalam Stork Wide Body
spray Dryer. Konsetrat lalu dimasukkan ke dalam ruang pengering utama (chamber) melalui
pressure nozzle sepanjang 6 m dan berjumlah 6 buah. Nozzle berfungsi memperluas bidang kontak
antara konsentrat dengan udara pengering. Caranya dengan melewatkan konsentrat melalui lubang
yang sangat kecil disertai tekanan tinggi sehingga terbentuk butiran halus seperti kabut. Kabut ini
akan kontak dengan udara pengering bersuhu 170-180oC dan terbentuklah butiran-butiran powder
dengan kadar air ± 3 % di chamber. Untuk mengimbangi laju aliran udara yang masuk, dilakukan
pengisapan dan pembuangan udara yang digunakan untuk proses pengeringan. Pengisapan
dilakukan oleh exhaust fan dengan daya yang lebih kuat dari pemasukan untuk menciptakan
kondisi vakum dalam chamber. Dalam kondisi vakum pengeringan akan terjadi pada suhu yang
lebih rendah untuk mencegah overheating. Dalam udara yang dihisap keluar kemungkinan
ada powder yang terbawa. Karena itu, udara keluar yang terserap oleh exhaust fan dilewatkan
dalam bag house sebelum dikeluarkan ke udara bebas. Di dalam bag house terjadi pemisahan
antara udara dengan powder. Powder akan turun ke bawah sedangkan udara yang mengandung
uap air akan keluar melalui cerobong. Powder yang berat jenisnya memenuhi standar akan jatuh
karena gaya gravitasi dan masuk ke dalam shaking bed, sedangkan powder yang memiliki berat
jenis terlalu besar akan dibawa kembali ke chamber dengan pneumatic transpor. Dalam shaking
bed terjadi proses aglomerasi dan penurunan kadar air powder hingga mencapai 2,5 %. Dengan
adanya proses aglomerasi, powder akan mengandung banyak rongga sehingga berat jenisnya turun
dan bersifat lebih mudah larut dalam air. Shaking bed berupa plat-plat horizontal berlubang-lubang
yang dihubungkan dengan inlet udara dari luar. Udara dihembuskan dari bagian bawah kemudian
keluar melalui cerobong di atasnya. Sementara itu powder bergerak di sepanjang plat berlubang
dan keluar melalui ujung plat. Semburan udara panas dari bagian bawah mengakibatkan susu
mengalami pengeringan sehingga kadar airnya turun. Jumlah udara panas minimal harus cukup
untuk mencegah powder jatuh ke bawah melalui plat berlubang namun juga dibatasi agar tidak
meniup powder keluar. Setelah kadar air yang diinginkan tercapai dilakukan proses pendinginan
bertahap dengan mengalirkan udara yang bersuhu lebih rendah. Pada tahap pertama suhu
diturunkan dari 85oC ke 70oC, tahap kedua diturunkan sampai suhu 60oC, kemudian dilanjutkan
dengan conditioning (udara kering dingin) pada tahap ketiga sampai mencapai suhu ± 25oC.
Pendinginan bertujuan untuk mencegah powder menggumpal selama disimpan di silo.
Penggumpalan akan terjadi pada suhu tinggi karena powder bersifat menyerap air (higroskopis).
Dari shaking bed powder diayak dengan shifter berukuran 1,2 ml (14 mesh), untuk menahan
butiran yang terlalu besar dan material asing yang mungkin terdapat dalam powder. Shifter ini
berupa ayakan yang bergoyang secara otomatis. Powder yang tidak lolos ayakan akan diproses
ulang (rework) di compounding tank, sedangkan yang lolos ayakan ditampung dalam start stop
silo lalu diperiksa oleh Departemen Quality Control (QC). Powder yang tidak lolos pemeriksaan
QC juga dikembalikan ke compounding tank, sementara powder yang memenuhi standar (base
powder) diangkut ke silo base powder melalui pneumatic conveyor. Silo base powder ini
berjumlah 2 buah dengan kapasitas masing-masing 75.000 kg.
PROSES PENGERINGAN KARET CRUM RUBBER

Remah – remah karet

Bak air

Pompa Hidro Cyclon

Box Dryer Udara Panas HE


(110-126)°C
Penjelasan :
Remah-remah karet yang telah dihasilkan akan masuk kedalam bak Panjang air bersih yang
berfungsi sebagai pencuci dan media transport. Dari bak tersebut remahan kemudian dipindahkan
melalui pipa dengan pompa hydro cyclon ke box dryer. Remahan masuk ke dalam box dengan cara
alami dan tidak boleh ada penekanan terhadap remahan. Hal ini menghindari terjadi pemadatan
didalam remahan. Remahan yang padat menyulitkan udara panas untuk menyentuh seluruh
permukaan remahan. Akibatnya pengeringan menjadi tidak sempurna. Kepadatan remahan
didalam box dryer harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat terjadi sirkulasi panas diantara
celah-celah remahan. Suhu pengeringan diatur pada suhu 110-126 derajat celcius. Total waktu
pengeringan yang dilakukan adalah selama kurang lebih 4 jam.Kondisi remahan yang kurang
kering biasanya memberikan akibat white spot ataupun virgin rubber pada produk akhir.
Sedangkan bila suhu pengeringan terlalu tinggi atau waktu pengeringan terlalu lama maka hasil
yang keluar dari dryer menjadi berlendir dan lengket. Proses pengeringan di dalam Dryer
menggunakan udara panas. Udara panas ini dihasilkan oleh Heat Exchanger. Komponen pemanas
yang terdapat pada Heat Exchanger adalah susunan pipa yang berisi oli panas. Udara melewati
pipa berisi oli panas inilah yang kemudian berubah menjadi udara panas yang akan diteruskan ke
dalam dryer untuk memanaskan remahan karet dalam box dryer agar prosesnya berjalan baik.

Anda mungkin juga menyukai