SPRAY DRYER
OLEH:
KELOMPOK 6
DITYA DEWANGGA
DEVISCAR TITO
GENTA DAMAYAN
OKI RAHMATAHILLAH
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah:
1. Mengetahui prinsip kerja dan komponen-komponen dari spray dryer
2. Mengetahui aplikasi dari spray dryer
3. Memahami dan mampu menerapkan perhitungan desain dari spray dryer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Prinsip dasar spray drying adalah memperluas permukaan cairan yang akan
dikeringkan dengan cara pembentukan droplet yang selanjutnya dikontakkan
dengan udara pengering yang panas. Udara panas akan memberikan energi untuk
proses penguapan dan menyerap uap air yang keluar dari bahan.
Bahan (cairan) yang akan dikeringkan dilewatkan pada suatu nozzle (saringan
bertekanan) sehingga keluar dalam bentuk butiran (droplet) yang sangat halus.
Butiran ini selanjutnya masuk kedalam ruang pengering yang dilewati oleh aliran
udara panas. Hasil pengeringan berupa bubuk akan berkumpul dibagian bawah
ruang pengering yang selanjutnya dialirkan ke bak penampung.
Secara umum proses pengeringan dengan metode spray drying melalui 5 tahap :
2. Atomization :Bahan yang akan dimasukkan dalam alat spray drier harus
dihomogenisasikan terlebih dahulu agar ukuran droplet yang dihasilkan
seragam dan tidak terjadi penyumbatan atomizer. Homogenisasi dilakukan
dengan cara pengadukan. selanjutnya bahan dialirkan kedalam atomizer
berupa ring/wheel dengan lubang-lubang kecil yang berputar. Atomization
merupakan proses pembentukan droplet, dimana bahan cair yang akan
dikeringkan dirubah ukurannya menjadi partikel (droplet) yang lebih halus.
Tujuan dari atomizer ini adalah untuk memperluas permukaan sehingga
pengeringan dapat terjadi lebih cepat.Pada Industri makanan, luas permukaan
droplet setelah melalui atomizer adalah mencapai 1-400 mikrometer.
3. Kontak droplet dengan udara pengering : Pada sebagian besar spray dryer,
nozzle (atomizer) tersusun melingkar seperti pada gambar di bawah. Dan
pada tengahnya disemprotkan udara panas bertekanan tinggi dengan suhu
mencapai 300 0C.Udara panas dan droplet hasil atomisasi disemprotkan ke
bawah.Kondisi ini menyebabkan terjadinya kontak antara droplet dengan
udara panas sehingga terjadi pengeringan secara simultan.
1. Atomizer
2. Chamber
Chamber merupakan ruang dimana terjadi kontak antara droplet cairan yang
dihasilkan oleh atomizer dengan udara panas untuk pengeringan. Kontak
udara panas dengan droplet akan menghasilkan bahan kering dalam bentuk
bubuk. Bubuk yang terbentuk akan turun ke bagian bawah chamber dan akan
dialirkan dalam bak penampung.Berikut merupakan skema dari chamber.
3. Heater
4. Cyclone
Bag filter digunakan untuk menyaring udara pengering yang keluar dari
cyclone sehingga serbuk yang masih terbawa bersama udara pengering tidak
terbuang ke udara. Berikut merupakan skema dari bag filter.
1. Suhu pengering yang masuk : Semakin tinggi suhu udara yang digunakan
untuk pengeringan maka proses penguapan air pada bahan akan semakin
cepat, namun suhu yang tinggi memungkinkan terjadinya kerusakan secara
fisik maupun kimia pada bahan yang tidak tahan panas.
2. Suhu pengering yang keluar : Suhu pengering yang keluar mengontrol
kadar air bahan hasil pengeringan (bubuk) yang terbentuk.
3. Viskositas bahan (larutan) yang masuk : Viskositas bahan yang akan
dikeringkan mempengaruhi partikel yang keluar melalui nozel. Viskositas
yang rendah menyebabkan kurangnya energi dan tekanan dalam
menghasilkan partikel pada atomization.
4. Jumlah padatan terlarut : Jumlah padatan terlarut pada bahan yang masuk
diatas 30% agar ukuran partikel yang terbentuk tepat.
5. Tegangan permukaan : Tegangan permukaan yang tinggi dapat
menghambat proses pengeringan, umumnya untuk menurunkan tegangan
permukaan dilakukan penambahan emulsifier. Emulsifier juga dapat
menyebabkan ukuran partikel yang keluar dari nozzle lebih kecil sehingga
mempercepat proses pengeringan.
6. Suhu bahan yang masuk : Peningkatan suhu bahan yang akan dikeringkan
sebelum memasuki alat akan membawa energi sehingga proses
pengeringan akan lebih cepat.
7. Tingkat volatilitas bahan pelarut : bahan pelarut dengan tingkat volatilitas
yang tinggi dapat mempercepat proses pengeringan. Namun dalam
prakteknya air menjadi pelarrut utama dalam bahan pangan yang
dikeringkan.
8. Bahan dasar nozzle umumnya terbuat dari stainless steel karena tahan
karat sehingga aman dalam proses penggunaannya.
Secara umum pemilihan desain alat untuk alat spray dryer pada bagian
atomizer dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tiap butiran/ droplets akan dikeringkan selama lintasan geraknya yang ditempuh
selama waktuproses pengeringan yang dicari dengan rumusan Coulson dan
Richardson :
dimana :
dimana :
di mana
𝜌𝑉𝐷
𝑅𝑒 =
𝜇
𝐹 = 𝑃𝐴
di mana
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Parameter perhitungan desain dari spray dryer antara lain bagian atomizer,
waktu proses pengeringan, ukuran droplet yang keluar atomizer, kriteria untuk
transisi atomisasi suatu butiran, kecepatan fluida terhadap udara, gaya di dalam
nozzle dan tekanan di dalam nosel.
DAFTAR PUSTAKA
Patel R., Patel M., Suthar A., 2009, Spray Drying Technology: an Overview,
Department of Pharmaceutics, S. K. Patel College of Pharmaceutical Education
and Research, Ganpat University, India