Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN

A. Lat ar Bel akang


Pengeringan hasil panen pertanian merupakan masalah utama yang
sering dihadapi oleh petani tradisional. Kadar air awal yang cukup tin gi dan
cuaca yang tidak mendukung sering menjadi kendala yang
sangat sulit dihadapi. Dalam kehidupan sehari-
hari proses pengeringan sering kita jumpai terutama dalam pengeringan
produk pangan hasil pertanian, contohnya adalah petani yang
mengeringkan gabah s at panen padi yang dilakukan
petani konvensional di pedes an.
Proses pengeringan yang banyak dilakukan secara
konvensional
adalah menjemur produk yang akan dikeringkan dibawah sinar terik matahari.
Cara ini memerlukan waktu yang lama dan apabila digunakan untuk
mengeringkan bahan pangan, tingkat kehigienisa nya kurang terjamin karena
kemungkinan terkontaminasi oleh polutan. Agar hasil pertanian tetap bertahan
dalam jangka waktu yang lama maka perlu dilakukan pengeringan dengan
men gunakan teknologi sehin ga tidak bergantung lagi pada cuaca. Pada
industri yang mengolah hasil pertanian, proses pengeringan menjadi suatu
proses yang penting.
Pengeringan merupakan upaya untuk mengurangi kandungan air pada
bahan hin ga tercapainya kadar air yang seimbang dengan lingkungan
sekitar. Tujuan proses pengeringan adalah untuk
mengurangi kadar air sehin
ga memperlambat laju kerusakan bahan oleh mikr organisme. Banyak
faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan pengeringan antara
lain suhu,tekanan, dan mekanisme perpindahan bahan.
Alat pengering dapat dikelompokkan menjadi 2, berdasarkan jenis
bahan yang dikeringkan, yaitu pengering bahan padat dan
pasta, seperti pengering rak, pengering konveyor,
pengering rotary, pengering flash, pengering beku, dan
pengering fluidized bed; pengering bahan cair,
seperti spray dryer dan drum dryer.
B. Tuj uan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mempelajari berbagai jenis mesin
pengering (dryer) seperti traydryer, spray dryer, drum dryer, meliputi penampakan mesin dan
spesifikasi masing-masing masing mesin, membedakan masing-masing mesin sesuai dengan
fungsi, kapasitas, dan karakteristik bahan yang dapat ditangani oleh mesin tersebut, dan
mempelajari cara pengoperasian mesin dan aplikasinya dalam industri.
I . METODOLOGI

A. Al at dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum


ini adalah spray dryer, tray dryer, drum
dryer, dan baskom. Sedangakan bahan yang digunakan adalah tepung
tapioca, larutan teh hijau dan maltodekstrin.
B. Met ode

Pada praktikum
ini digunakan tiga alat pengering yaitu tray dryer, spray dryer, drum
dryer. Praktikan dibawa langsung untuk melihat bagian-bagian serta
fungsi alat pengering dan diperlihatkan cara kerja ala tersebut.
Lalu prosedur yang harus dilakukan pada drum dryer, yaitu
disiapkan beberapa konsentrasi larutan maltodektrin yang dilarutkan dalam
air sebanyak
1 0 ml. Setelah itu, alat drum dryer dinyalakan dan dihubungkan
dengan boiler. Panas steam
yang dihasilkan akan masuk ke alat yang bekerja dan
akan mengaktifkan alat. Alat ini berupa dua buah drum (drum ganda) dimana
kedua drum ini akan berputar berlawanan arah. Setelah cukup panas larutan
maltodekstrin dituangkan sedikit demi sedikit ke permuk an sisi dalam drum.
Pada sisi luar antara drum dan sekat, maltodekstrin hasil pengeringan akan
mengumpul dalam bentuk serbuk pada sekat. Hal yang sama juga dilakukan
B. Pembahasan
dengan men gunakan bahan larutan tapioka.

Bahasa ilmiah pengeringan adalah penghidratan, yang berarti


menghilangkan air dari suatu bahan. Proses pengeringan atau penghidratan
berlaku apabila bahan yang dikeringkan kehilangan sebahagian
atau
keseluruhan air yang dikandungnya. Proses utama yang terjadi pacta proses
pengeringan adalah penguapan. Penguapan terjadi apabila air yang
dikandung oleh suatu bahan teruap, yaitu apabila panas diberikan kepada
bahan tersebut. Panas ini dapat diberikan melalui berbagai sumber, seperti
kayu api, minyak dan gas, arang baru ataupun tenaga surya.
Pengeringan juga dapat berlangsung dengan cara lain yaitu dengan
memecahkan ikatan molekul-molekul air yang terdapat di dalam
bahan. Apabila ikatan molekul-
molekul air yang terdiri dari unsur dasar oksigen dan hidrogen
dipecahkan, maka molekul tersebut akan keluar dari bahan.
Akibatnya bahan tersebut akan kehilangan air yang dikandungnya.
Cara ini juga disebut pengeringan atau penghidratan. Untuk
memecahkan ikatan oksigen dan hidrogen ini, biasanya digunakan gelombang
mikro. Gelombang mikro merambat dengan frekuensi yang tin
gi. Apabila gelombang mikro disesuaikan setara dengan getaran
molekul-molekul air maka akan terjadi resonansi yaitu ikatan molekul-
molekul oksigen dan hidrogen digetarkan dengan kuat pada
frekuensi gelombang mikro yang diberikan sehin ga ikata nya pecah.
Hal ini yang menyebabkan air tersebut menguap. Proses yang sama
terjadi pada oven gelombang mikro (microwave) yang digunakan untuk
memasak makanan.Pada pembahasan selanjutnya kita tidak akan
menyin gung proses pengeringan men gunakan gelombang
mikro, tetapi difokuskan pada pengeringan men gunakan tenaga
panas. Hal ini disebabkan sistem
pengeringan gelombang mikro mahal dan tidak digunakan secara luas
untuk mengeringkan suatu bahan terutama dalam sektor pertanian.
Dalam sektor pertanian sistem pengeringan yang umum
digunakan adalah tenaga surya. Pada sistem
tenaga surya ini, bahan diexpose ke sinar surya secara langsung
maupun tidak langsung. Uap air yang terjadi
dipindahkan dari tempat pengeringan melalui aliran udara. Proses aliran udara
ini terjadi karena terdapat perbed an tekanan. Perbed
an tekanan udara ini dapa
terjadi secara konveksi bebas maupun konveksi paksa. Konveksi bebas
terjadi tanpa bantuan luar, yaitu pengaliran udara hanya bergantung
pada perbed an tekanan yang disebabkan oleh perbed an densitas
udara, sedangkan pada konveksi secara paksa digunakan
kipas untuk memaksa gerakan udara (Djarwo, P. 1988).
Pada sistem pengeringan yang bersumberkan tenaga minyak, bahan
yang akan dikeringkan diletakkan di dalam suatu ketel tertutup. Udara panas
hasil pembakaran minyak dialirkan mengenai permuk an bahan
tersebut. Akhir-akhir ini, cara tersebut diatas juga digunakan dalam
teknologi tenaga
sur ya. Udar a yang di panaskan ol eh pengumpul sur ya di gunakan
unt uk menguapkan ai r pada bahan.
Udara merupakan medium yang sangat penting dalam proses
pengeringan, untuk menghantar panas kepada bahan yang hendak
dikeringkan, karena udara satu-satunya medium yang sangat
mudah diperoleh dan tidak memerlukan biaya operasional. Oleh karena
itu untuk
memahami bagaimana proses pengeringan terjadi, maka perlu ditinjau sifat
udara.
Faktor-
f akt or yang mempengar uhi penger i ngan ada 2 gol ongan, yai t u:
1. Faktor yang berhubunga dengan udara pengering
Yang termasuk golongan ini adalah:

 Suhu: Makin tinggi suhu udara maka pengeringan akan semakin


cepat

 Kecepatan aliran udara pengering: Semakin cepat udara maka pengeringan akan semakin
cepat

 Kelembaban udara: Makin lembab udara, proses pengeringan akan semakin lambat

 Arah aliran udara: Makin kecil sudut arah udara terhadap posisi bahan, maka bahan semakin
cepat kering

2. Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan


Yang termasuk golongan ini adalah:

 Ukuran bahan: Makin kecil ukuran benda, pengeringan akan


makin cepat

 Kadar air: Makin sedikit air yang dikandung, pengeringan


1. makinPenger
akan cepat. i ngan udar a at au penger i ngan l angsung di bawah
at mosft ekanan
ir
Pengeringan ini memanf atkan udara bebas di atmosfir
Pr oses penger i ngan t er bagi menj adi 3 kat egor
2. i : Penger i ngan hampa udar a
Keuntungan dalam pengeringan ini didasarkan dengan kenyat an penguapan
air terjadi lebih cepat di bawah tekanan rendah daripada di bawah tekanan
tin gi.
3. Penger i ngan beku
Pengeringan beku adalah sebuah proses yang memberikan kualitas bahan
yang baik dari segi kestabilitas aroma, warna, dan kemampuan
rehidrasi.
Pengeringan ini didasarkan proses sublimisasi yang berada di temperature
0o celcius dan tekanan 613 Pascal.

Met ode Penger i ngan:

1. Pengeringan alami.

Pengeringan alami terdiri dari:.


 Sun Drying

Pengeringan dengan men gunakan sinar matahari sebaiknya dilakukan


di tempat yang udaranya kering dan suhunya lebih dari 1
0o Fahrenheit. Pengeringan dengan metode ini memerlukan waktu 3-
4 hari. Untuk kualitas
yang lebih baik, setelah pengeringan, panaskan bahan di oven dengan suhu
175 o Fahrenheit selama 10-15 menit untuk menghilangkan telur seran ga dan
kotoran lai nya
 Air Drying

Pengeringan dengan udara berbeda dengan pengeringan dengan


men gunakan sinar matahari. Pengeringan ini dilakukan dengan
cara men
gantung bahan di tempat udara kering berhembus. Misalnya di beranda
atau di daun jendela. Bahan yang biasa dikeringkan dengan metode ini adalah
kacang-kacangan (Ranganna, S., 1977).

 Kelebihan Pengeringan Alami adalah tidak memerlukan keahlian dan peralatan khusus,
serta biayanya lebih murah.

 Kelemahan Pengeringan Alami adalah membutuhkan lahan yang luas, sangat


tergantung pada cuaca, dan sanitasi hygiene sulit dikendalikan.
Pengeringan buatan terdiri dari:
 Menggunakan alat Dehidrator

Pengeringan makanan memerlukan waktu yang lama. Dengan


men gunakan alat dehydrator, makanan akan kering dalam jangka waktu 6-
10
jam. Waktu pengeringan tergantung dengan jenis bahan yang kita gunakan.
 Menggunakan oven

Dengan mengatur panas, kelembaban, dan kadar air, oven


dapat digunakan sebagai dehydrator. Waktu
yang diperlukan adalah sekitar 5-12 jam. Lebih lama dari dehydrator
biasa. Agar bahan menjadi kering,
temperature oven harus di atas 140o derajat Fahrenheit.

 Kelebihan Pengeringan Buatan adalah suhu dan kecepatan proses pengeringan dapat
diatur seuai keinginan, tidak terpengaruh cuaca, sanitisi dan higiene dapat dikendalikan.

 Kelemahan Pengeringan Buatan adalah memerlukan keterampilan dan peralatan


khusus, serta biaya lebih tinggi dibanding pengeringan alami.

Jenis-jenis alat pengeringan yang digunakan pada praktikum kali ini :

1. DRUM DRYER

Pengering ini digunakan untuk mengeringkan zat-zat berbentuk


cairan,misalnya susu atau air buah. Alatnya terdiri dari pipa
silinder yang besar, adayang hanya satu ada yang dua, bagian
dalamnya berfungsi menampung danmengalirkan uap panas. Drum
dryer sangat cocok untuk
penanganan lumpur ataupadatan yang berbentuk pasta atau suspensi serta
untuk bermacam-macam larutan (Anonim, 2010).
Pengeringan dengan drum (Drum Drying) secara luas
digunakan dalam pengeringan komersial d
industri pangan untuk berbagai jenis produk
makanan berpati, makanan bayi, maltodekstrin, suspensi dan pasta dengan
viskositas tin gi (heavy pastes), dan dikenal sebagai metode
pengeringan
yang paling hemat energi untuk jenis produk tersebut. Karena terpapar pada
pembuatan bubuk melibatkan system kominusi. Dalam
operasional
pengeringan, cairan, bubur, atau materi yang dihaluskan diletakan sebagai
lapisan tipis pada permuk an luar drum berputar yang dipanaskan oleh uap.
Setelah sekitar tiga perempat dari titik putaran, produk sudah kering
dan
dipindahkan dengan pisau/scraper statis. Produk kering kemudian ditumbuk
menjadi serpih atau bubuk. Pengeringan drum adalah salah satu
metode pengeringan yang paling hemat energi dan khususnya
efektif untuk mengeringkan cairan dengan viskositas tin
gi atau bubur makanan.
Proses optimalisasi drum dryer ditentukan oleh beberapa faktor, salah
satunya adalahtingkat viskositas larutan bahan (kental atau encer), larutan
yang encer lebih cepatkering disebabkan lebih mudah memperluas
permuk an cairan atau pasta. Dalam aplikasinya dibidang industri biasanya
drum dryer digunakan untuk memproduksisereal dan
ragi roti (Mujumdar, 1 95).
Perbed an pen gun an drum dryer jika dibandingkan dengan
oven
dalampengolahan pangan yang mengadung pati adalah tidak merusak bahan
karena suhuyang digunakan berkisar antara 80oC dalam
waktu yang cepat, yaitu hanya sekaliputaran drum. sedangkan pen
gun an oven dalam pengeringan adalah dapat merusak bahan karena
suhu yang dugunakan tin gi dalam waktu yang relatif lama.
Kl asi fikasi Dr um Dr yer
Pengering Drum diklasifikasikan menjadi 3, yaitu single drum dryer, double drum
dyer, dan twin drum dryer.Double drum dyer memiliki dua drum yang berputar
terhadap satu sama lain pada bagian atas. Gap antara dua drum akan
mengontrol ketebalan lapisan bahan yang diletakkan pada permuk an drum.
Twin drum dyer juga memiliki dua drum, tetapi berputar berlawan satu sama
lain pada bagian atas. Diantara tiga jenis drum dryer tersebut single dan
double drum dryer paling sering digunakan untuk buah-buahan dan sayuran.
Misalnyauntuk keripik kentang (single drum dryer) dan pasta tomat (double
drum dryer). Sedangkan twin drum druer digunakan untuk pengeringan bahan
yang menghasilkan produk berupa butiran/debu.Oleh karena itu, yang lebih
cocok untuk pembuatan bubuk adalah dengan twin drum dryer.
Model pengering ini men
gunakan proses konduksiuntuk menguapkan air dari
produk yang dikeringkan. Model initerdiri dari tiga komponen utama yaitu:
1. Tangki

Fungsi: sebagai tempat produk yang akan dikeringkan. Produk yang akan
dikeringkan ditampung dan dikumpulkan di tempat ini. Bentuk tangki dibuat
sedemikan rupa agar semua produk dapat dikeringkan sempurna.

2. Dr um

Fungsi: sebagi alat pengering dimana ditempatkan uap panas dalam drum.
Drum mempunyai konstruksi sedemikan ruapa sehin ga dapat dimasukkan
uap panas kedalamnya. S at drum berputar maka proses pengeringan yang
dilakukan pada drum ini merupakan prodses pengeringan lapis batas dimana
pr oduk akan bersin gungan dengan permukan panas dan menempel pada
drum sehin ga dapat terangkut mengikuti putaran drum.
Selama pengangkutan ini kandungan air dalam produk akan menguap sehin
ga s at drum berputar menyelesaikan siklus putara
nya produk telah mencapai kadar air yang diinginkan. Putaran drum
dan panas uap yang masuk diatur sedemikan rupa untuk
mendapatkan produk dengan kadar air yang ditetapkan.

3. Pi sau Skar p

Fungsi : memisahkan produk yangtelah kering. Produk yang diinginkan dan


masih menempel di drum dipisahkan dan ditampung ke dalamtangki keluaran.
Proses pemisahanini dilakukan dengan sebuah pisau skrap yang dibentuk
sedemikan rupa sehin ga dapat memisahkan produk dari drum degan
sempurna. Aliran massa pada system Drum Drier dapat dianalisa
untuk
mendapatkan besarnya total energy yang digunakan. Pemasukan material ke
system dapat dian gap sebagai pemasukkan dua jenis aliran massa, yaitu
aliran massa produk dan aliran massa air. Dis at berada dalam system kedua
aliran terpisah dan kemudaian keluar kelingkunga nya dengan cara berbeda
seseuai dengan sifat-sifat zatnya.

Pr i nsi p Ker j a
Bagian drum berfungsi sebagai suatu evaporator. Beberapa
variasi darijenis drum tun gal adalah dua drum yang
berputar dengan umpan masuk dari atas atau bagian bawah kedua
drum tersebut. Terdiri dari gulunganlogam panas yang
berputar. Pada bagian luar terjadi penguapan lapisantipis zat cair
atau lumpur untuk dikeringkan. Padatan kering
dikeluarkandari gulungan yang putara nya lebih diperlambat.

Mekani sme Ker j a


Cairan yang akan dikeringkan disiramkan
pada silinder
pengeringtersebut dan akan keluar secara teratur dan selanjutnya menempel
padapermuk an luar silinder yang panas sehin ga mengering, dan
karenasilinder tersebut berputar dan di bagian atas terdapat pisau
pengerik (skraper) maka tepung- tepung yang menempel akan terkerik
danberjatuhan masuk ke dalam penampung, sehin ga didapat tepung sari
hasiltanaman yang kering dan memuaskan (Ahmad, 2010).

Beber apa per masal ahan yang t i mbul pada dr


um dr yer :
( 1) t er j adi flukt uasi kadar ai r dan ket ebal an bahan
(2)akumulasi noncondensable gas dalam tabung yang
mempengaruhi keseragaman pengeringan;dan
(3) suhu per muk an dr um mungki n ber beda- beda sepanj ang dr um.

Kel ebi han dr um dr yer :


1.Produk yang dihasilkan memiliki porositas yang baik sehin ga sifat rehidrasi
tin gi.
2.Bisa digunakan untuk makanan kering yang sangat kental, seperti pasta
dan patigelatinizedatau dimasak, yang tidak dapat mudah dikeringkan dengan
metode lain.
3.Efisiensi/hemat energi dan kecepatan yang tin gi.

4. Produk/hasil yang diperoleh lebih bersih dan higienis.


5. Mudah unt uk mengoper asi kan dan memel i har a.

6. Fleksibel dan cocok untuk beberapa pengeringan tapi dalam jumlah kecil.

Kel emahan dr um dr yer :


7. Tidak cocok untuk produk yang tidak dapat membentuk film (lapisan tipis)
yang bagus.
8. Khusus produk yang mengandung kadar gula tin gi seperti tomat pure tidak
mudahdipisahkan dari drum karena thermoplasticity dari suhu bahan.
9. Thr oughput ( kecepat an hasi l penger i ngan per sat uan wakt u) r el at i f r end
ah di bandi ngkandengan spr ay dr yi ng.
10. Biaya tin gi untuk perubahan permuk an drum karena presisi mesin sangat
dibutuhkan.
11. Kemungkinan panas produk dapat memberikan rasa masak dan pudarnya
warna karena kontak langsung dengan suhu tin gi di permuk an drum.
12. Tidak dapat memproses bahan/material yang mengandung garam tin gi
(asin) atau bersifat korosif karena berpotensi terjadi pi ting
pada per muk an dr um.
7. Luas kont ak per muk an bahan dengan udar a l ebi h r endah di bandi ngkan
dengan j eni s penger i ngan l ai nya seper t i spr ay dr yi ng at au
flui di zed bed dr yi ng.

Aplikasi Drum Dryer


Drum dryer antara lain diaplikasikan pada pengeringan produk pangan
seperti, susu, makanan bayi, sereal, buah dan sayuran, pure kentang, pati
masak, dan lain-lain.

1. TRAY DRYER

Tray Dryer (Cabinet Dryer) merupakan salah satu alat pengeringan


yang tersusun dari beberapa buah tray di dalam
satu rak. Tray dryer sangat
besar manf atnya bila produksinya kecil, karena bahan yang akan dikeringkan
berkontak langsung dengan udara panas. Namun alat ini membutuhkan
tenaga kerja dalam proses produksinya, biaya operasi yang agak
mahal, sehin ga alat ini sering digunakan pada pengeringan bahan –
bahan yang bernilai tin gi.
Tray dryer termasuk kedalam system pengering konveksi men
gunakan aliran
udara panas untuk mengeringkan produk. Proses pengeringan terjadi s at
aliran udara panas ini bersin gungan langsung dengan permuk an produk
yang akan dikeringkan. Produk ditempatkan pada setiap rak yang tersusun
sedemikan rupa agar dapat dikeringkan degan sempurna. Udara panas
sebagai fluida kerja bagi model ini diperoleh dari pembakaran bahan bakar,
panas matahari atau listrik. Kelembaban relative udara yang
mana sebagi factor pembatas kemampuan udara menguapkan
air dari produk sangat
diperhatikan dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran udara ked an
dari alat pengering ini melalui sebuah alat pengalir.
Pen gun a nya cocok untuk bahan yang berbentuk padat dan butiran, dan
sering digunakan untuk produk yang jumlahnya tidak terlalu
besar. Waktu pengeringan yang dibutuhkan (1-6 jam) tergantung
dari dimensi alat yang digunakan dan banyaknya bahan yang
dikeringkan, sumber panas dapat berasal dari steam boiler.

Pr i nsi p Ker j a
Pengering tray ini dapat beroperasi dalam vakum dan dengan
pemanasan tak langsung. Uap dari zat padat dikeluarkan dengan ejector atau
pompa vakum. Pengeringan dengan sirkulasi udara menyilang lapisan
zat
padat memerlukan waktu sangat lama dan siklus pengeringan panjang yaitu
4-8 jamper tumpak. Selain itu dapat juga digunakan sirkulasi tembus, tetapi
tidak ekonomis karena pemendekan siklus pengeringan tidak akan
mengurangi biaya tenagakerja yang diperlukan untuk setiap tumpak.

Mekani sme Ker j a


Pada tray dryer, yang juga disebut rak, ruang atau pengering
kompertement, bahan dapat berupa padatan kental atau padatan
pasta, disebarkan merata pada tray logam
(cabinet). Uap panas disirkulasi melewati permuk an tray secara
sejajar, panas listrik juga digunakan khususnya untuk
menurunkan muatan panassekitar 10-20 %
udara yang melewati atas tray adalah udara murni, sisanya
menjadi udara sirkulasi. Setelah pengeringan, ruang atau kabinet
dibuka dan tray diganti denganpengering tumbak (batch) tray. Modifikasi tipe
ini adalah tipe tray truck yang ditolak ke dalam pengering. Pada kasus bahan
granular (butiran), bahan bisa dimasukkan dalam kawat pada bagian bawah
tiap-tiap tray, kemudian melalui sirkulasi pengering, uap panas melewati bed
permeabel memberikan waktu pengeringan yang lebih
singkat disebabkan oleh luas permuk an yang lebihbesar kena udara.

1. SPRAY DRYER

Pengeringan semprot (spray drying) cocok digunakan


untuk pengeringan bahan pangan cair seperti susu dan
kopi(dikeringkan dalam
bentuk larutan ekstrak kopi). Cairan yang akan dikeringkan dilewatkan pada
suatu nozzle(semacam saringan bertekanan) sehin ga keluar dalam bentuk
butiran (droplet) cairan yang sangat halus. Butiran iniselanjutnya
masuk kedalam ruang pengering yang dilewati oleh
aliran udara panas (Anonim,2 09).

Evaporasi air akan berlangsung dalam


hitungan detik, menin galkan bagian padatan produk
dalam bentuktepung. Kapasitasnya dapat beberapa kg
per jam hin ga 50 ton per jam penguapan (2
0 pengering semprot) dan umpan yang diatomisasi dalam
bentuk
percikan disentuhkan dengan udara panas yang dirancang dengan baik.
Contoh umum yang mengaplikasikan system spray dryer adalah
proses proses pembuatan susu bubuk. Pada industri susu
bubuk, pada tahap pertama digunakan evaporator (yang lebih
murah biaya penguapa nya)
sampai dihasilkan larutan pekat. Tahap berikutnya digunakan dryer (yanglebih
mahal biaya penguapa nya) untuk memperoleh susu bubuk.
Fungsi evapor at or :
Metode mengeringan spray drying merupakan metode pengeringan yang
paling banyak digunakan dalam industri terutama industri makanan. Metode
ini mampu menghasilkan produk dalam bentuk bubuk atau serbuk dari bahan-
bahan seperti susu, buah buahan, d l. Fungsi spray dryer itu sendiri adalah
digunakan untuk menguapkan dan mengeringkanlarutan dan bubur (slu ry)
sampai kering dengan cara termal, Sehin ga didapatkan
hasil berupazat padat (bubuk) yang kering.

Pr i nsi p ker j a Spr ay Dr yer


Seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan, diubah ke dalam
bentuk butiran-butiran air dengan cara diuapkan men gunakan atomizer. Air
daribahan yang telah berbentuk tetesan-tetesan tersebut kemudian
di
kontakandengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini menyebabkan air
dalambentuk tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah
menjadi serbuk. Selanjutnya proses pemisahan antara uap panas
dengan serbuk dilakukandengan cyclone atau penyaring. Setelah
di pisahkan, serbuk kemudiankembali diturunkan suhunya
sesuai dengan kebutuhan produksi. Pada prinsipnya cairan
disemprotkan melalui sebuah alat penyemprot (sprayer) ke dalam
ruangan yang panas. Dengan demikian air akan dapatmenguap sehin
ga bahan dapat kering menjadi bubuk atau powder.

Mekani sme ker j a


Pada proses dengan men gunakan spray dryer liquid atau
larutanslu ry disemprotkan ke dalam tempat yang dialirkan gas-
gas panas berupatitik-titik berkabut, air dengan cepat diuapkan
dari dro plet
menujupartikel padat yang disemprotkan kepada aliran gas panas tadi. Aliran
gasdan cairan di dalam spray yang dialirkan secara co-
counter, counter- cu rent dan kombinasi keduanya (Ranga na, 19
7). Tetesan yang terbentuk
tadi selanjutnya diumpankan dengan spraynozel atau cakram spray dengan
kecepatan tin gi yang berputar di dalamkamar-
kamar slinder. Hal ini dapat menjamin bahwa tetesan-tetesan air dan
partikel padatan basah tidak bercampur dan permukan padatan
pengeringan, setelah itu baru digunakan chamber yang besar. Padatan kering
akan keluar dibawah chamber melalui screw conveyer. Kemudian
gas dialirkan dengan cyclone sparator agar proses
dapatberlangsung dengan
baik. Produknya berupa partikel ringan dan berporos. Contohnya susu bubuk
kering yang dihasilkan dari pengeringan susu cair dengan spray drayer.

Kel ebi han pada spr ay dr yer :

 Dapat menghasilkan produk yang bermutu tinggi, berkualitas serta tingkat


kerusakan gizi yang rendah. Selain itu perubahan warna, bau dan rasa dapat diminimalisir.

 Komposisi produk yang dihasilkan relatif seragam

 Dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang sangat besar

Kekur angan dar i spr ay dr yer :


 harga dan biaya operasionalnya sangat tinggi

 tidak bisa pada bahan yang memiliki bulk density yang besar, corrosive

 recovery produk dan pengumpulan debu dapat meningkatkan biaya produksi

 dibanding pengering kontinyu lainnya, spray dryer memiliki modal yang cukup besar

Untuk itu, harus diatur ukuran partikel dan jumlah alira nya
yang
seimbang dengan temperatur dan jumlah aliran udara panasnya, sehin ga
dengan perpaduan pengaturan-pengaturan tersebut akan diperoleh kualitas
dan kuantitas tepung atau bubuk sesuai yang diharapkan. Ruang pengering
yang umumnya berbentuk siklon, hendaklah memilih material siklon
yang tepat, kehalusan permuk an dinding bagian dalam siklon yang
memenuhi syarat termasuk dimensi dan sebagainya sehin ga
tidak menghambat
kelangsungan proses pengeringan seperti bahan dapat mengalir turun tanpa
hambatan, waktu pengeringan yang cukup, separasi udara dengan
bahan dapat berlangsung secara sempurna, dan sebagainya.
I V. PENUTUP

A. Kesi mpul an
Pengeringan adalah suatu cara
untuk mengurangi kadar air suatu
bahan sampai kadar yang diinginkan, melalui suatu proses pindah panas dan
pindah massa. Pada produk-produk hasil pertanian, pengeringan dapat
memperlambat laju kerusakan akibat aktivitas biologis dan kimia sebelum
bahan dimanf atkan, sehin ga bahan lebih awet.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dari tiga jenis mesin pengering
yang digunakan yaitu drum dryer, spray dryer, dan tray
dryer dapat disimpulkan bahwa drum dryer digunakan untuk
mengeringkan bahan
pertanian yang berbentuk padat dan berukuran lebih kecil, misalnya biji-bijian
yang telah melewati tahap size reduction lalu dikeringkan. Pada prinsipnya,
alat ini bekerja dengan dua cara pindah panas yaitu konduksi dan konveksi.
Konduksi terjadi ketika transfer panas antara silinder drum dryer dengan
bahan, sedangkan kovenksi terjadi s at panas menyebar dalam bahan.
Sedangkan tray dryer digunakan untuk bahan pertanian yang berbentuk
padat tetapi ukura nya lebih besar dibandingkan yang digunakan pada drum
dryer. Tray dryer berbentuk rak-rak untuk menaruh bahan yang
ingin dikeringkan, dan rak paling atas merupakan rak yang apabila
dugunakan untuk mengeringkan bahan akan lebih
cepat kering. Berbeda dengan tray dryer dan drum
dryer yang digunakan untuk menaruh bahan pertanian yang
berbentuk padat, spray dryer digunakan untuk mengeringkan bahan pertanian
yang berbentuk cair, alat ini men gunakan system kerja n ozle atau
uap.
Biasanya alat ini digunakan untuk proses produksi susu bubuk ataupun teh.
Produk yang paling halus dihasilkan oleh drum
dryer. Konsentarsi bahan juga mempengaruhi pengeringan bahan
cair. Semakin tin gi konsentrasi bahan maka kadar air akan
rendemen yang dihasilkan akan semakin tin gi dan
sebaliknya, semakin
rendah konsentrasi larutan makan kadar air akan semakin tin gi sedangkan
rendemen yang dihasilkan akan semakin sedikit.

B. Sar an
Semoga untuk praktikum selanjutnya praktikan dapat datang praktikum
tepat waktu dan bersun guh-sun guh s at jala nya
praktikum, untuk
kenyamanan bersama, maka disarankan untuk lebih aktif dalam hubungan
antara praktikan dan laboran bersangkutan
DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2 09. Spray Drying Process. htp:/anekamesin.com/produk


mesin/mesin-lain/spray-dryer.html.[ 2 May 20 1].
[Anonim]. 2010. Drum Drying. htp:/anekamesin.com/produk-mesin/mesin
lain/spray-dryer.html.[2 May 20 1].
Ahmad, Z. 2 0. Kimia Dasar untuk Teknik
Industri. PenebarSwadaya,Jogjakarta.
Djarwo, P. 19
8.Teknik Pengolahan Hasil Pertanian. UI Press, Jakarta.
Mujumdar, A.S., 1 95. Superheated Steam Drying of Industrial Drying,
2ndEdition. Marcel Dekker, New York.
Ranga na, S., 19 7. Manual of Analysis of Fruit and Vegetable
Products. TataMc
Graw- Hill Publishing Company Limited, New Delhi

Anda mungkin juga menyukai