Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KETEBALAN KULIT BUAH MANGGIS TERHADAP DRYING RATE DAN LAMA

WAKTU PENGERINGAN

Masnan dan Ravina Aulia*


Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
*Email: ravinaulia@gmail.com

ABSTRAK

Pengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air dalam jumlah yang relatif kecil dari bahan dengan
menggunakan energi panas. Proses drying pada umumnya menyangkut proses perpindahan panas dan massa
secara bersamaan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memahami fenomena pengeringan dari data kinetika
pengeringan material. Aplikasi pengeringan banyak digunakan oleh industri pangan untuk mendapatan makanan
padat yang tahan lama karena pengurangan kandungan air. percobaan ini dilakukan dengan menghancurkan
material dan memisahkan nya menjadi beberapa variasi ukuran kemudian menimbangnya. Material yang telah
masuk kedalam keranjang pengeringan akan melalui proses pengeringan oleh temperatur dan laju alir. Kemudian
mencatat perubahan massa dan temperatur. Hasil percobaan ini yaitu humiditas terbesar 0,035 kg air/kg udara,
terkecil sebesar 0,0225 kg air/kg udara. Drying rate terbesar 1,58x10-4 kg/m2.s, pada ketebalan kulit 0,75 cm
terbesar sebesar 3,55x10-5 kg/m2.s.

Kata kunci: drying, drying rate, kulit manggis

ABSTRACT

Drying is the process of removing water or separating water in a relatively small amount of material using heat
energy. The drying process generally involves the process of simultaneous heat and mass transfer. The purpose of this
study is to understand the phenomenon of drying from data on material drying kinetics. Drying applications are
widely used by the food industry to obtain solid foods that are durable because of the reduction in water content. this
experiment is done by destroying the material and separating it into various size variations then weighing it. The
material that has been entered into the drying basket will go through the drying process by temperature and flow
rate. Then record changes in mass and temperature. The results of this experiment were the largest humidity 0.035
kg water / kg air, the smallest amounted to 0.0225 kg water / kg air. The largest drying rate is 1.58x10-4 kg / m2.s,
the largest skin thickness of 0.75 cm is 3,55x10-5 kg/m2.s..

Keywords: drying, drying rate, mangosteen skin

PENDAHULUAN sehingga mengurangi kandungan air yang masih


terikat pada bahan.
Teknologi pemrosesan bahan pangan terus
berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan Banyak jenis alat pengering dan kebutuhan akan
teknologi ini di dorong oleh kebutuhan pangan kulit manggis kering, menjadi salah satu alasan bagi
manusia yang terus meningkat seiring dengan mahasiswa teknik kimia untuk mempelajari ilmu
bertambahnya jumlah penduduk dunia. Pada saat drying.
yang sama, luas lahan penghasil bahan pangan
semakin menyempit. Salah satu contoh bahan LANDASAN TEORI
pangan yang di butuhkan dalam bidang kesehatan
adalah kulit manggis. Banyak nya kebutuhan kulit Pengeringan ialah suatu cara atau proses untuk
manggis kering untuk di ekstrak menyebabkan mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari
munculnya teknologi pemrosesan bahan pangan suatu bahan, dengan cara menguapkan sebagian
yang mampu meningkatkan waktu simpan suatu besar air yang dikandungnya dengan menggunakan
produk pangan, yaitu teknologi pengeringan. enersi panas. Biasanya kandungan air bahan
dikurangi sampai batas dimana mikroba tidak dapat
Teknologi pengeringan tidak hanya digunakan tumbuh lagi di dalamnya. Pengeringan dapat pula
dalam industri pangan, tapi juga industri tekstil, diartikan sebagai suatu penerapan panas dalam
kertas dan pasir. Dalam berbagai macam industri, kondisi terkendali , untuk mengeluarkan sebagian
drying atau pengeringan digunakan untuk besar air dalam bahan pangan melalui evaporasi
memidahkan sejumlah kecil air dari bahan padatan,
1
(pada pengeringan umum) dan sublimasi (pada Semakin sedikit air yang dikandung,
pengeringan beku). pengeringan akan makin cepat.

Menurut adawiyah (2004) pengeringan terjadi


ketika penguapan air ke udara yang disebabkan Mekanisme pengeringan
perbedaan kandungan uap air antara udara dengan
bahan yang dikeringkan. Dalam hal ini kandungan Proses pengeringan dilakukan dengan melalui dua
uap air udara lebih sedikit atau udara mempunyai periode yaitu periode konstan dan periode
kelembaban nisbi yang rendah sehingga terjadi kecepatan penurunan. Periode kecepatan konstan
penguapan.[1] seringkali disebut sebagai periode awal, dimana
kecepatannya dapat dihitung dengan menggunakan
Menurut Rohman (2008), pengeringan merupakan persamaan perpindahan massa dan panas. [5]
proses penghilangan sejumlah air dari material.
Dalam pengeringan, air dihilangkan dengan prinsip Laju Pengeringan Konstan
perbedaan kelembaban antara udara pengering
dengan bahan makanan yang dikeringkan. Material Pada periode laju pengeringan konstan
biasanya dikontakkan dengan udara kering yang perhitungannya dapat dilakukan sebagai berikut:

∆ ∆
kemudian terjadi perpindahan massa air dari
= =
∆ ∆
material ke udara pengering. [2]

Dalam dunia industri, terutama industri pangan


pengeringan mempunyai tujuan sebagai berikut : [3] Dimana :
R = Laju pengeringan ( 2 )
1. Mengurangi risiko kerusakan karena kegiatan = Berat bahan basah (kg)
mikroba. Mikroba memerlukan air untuk = Kandungan air
pertumbuhannya. Bila kadar air bahan = Luas permukaan bahan yang dikeringkan
berkurang, maka aktivitas mikroba dihambat ( 2)
atau dimatikan. = waktu pengeringan (jam)
2. Menghemat ruang penyimpanan atau Selama periode konstan laju pengeringan persatuan
pengangkutan. Umumnya bahan pangan luas:

ℎ − 3600
mengandung air dalam jumlah yang tinggi,
=
λ
maka hilangnya air akan sangat mengurangi
berat dan volume bahan tersebut.
3. Untuk mendapatkan produk yang lebih sesuai
dengn penggunaannya. Misalnya kopi instant. Jenis - Jenis Alat Pengering
4. Untuk mempertahankan nutrien yang berguna Rotary Drum Dryer
yang terkandung dalam bahan pangan,misalnya Pengering ini digunakan untuk mengeringkan zat-
mineral, vitamin, dsb. zat berbentuk cairan, misalnya susu atau air buah.
Alatnya terdiri dari pipa silinder yang besar, adayang
Menurut Momo (2008), terdapat 2 faktor utama hanya satu ada yang dua, bagian dalamnya berfungsi
yang mempengaruhi pengeringan, yaitu: [4] menampung dan mengalirkan uap panas.
1. Faktor yang berhubungan dengan udara Bagian drum berfungsi sebagai suatu evaporator.
pengering, di antaranya: Beberapa variasi dari jenis drum tunggal adalah dua
a. Suhu drum yang berputar dengan umpan masuk dari atas
Semakin tinggi suhu udara maka atau bagian bawah kedua drum tersebut. Terdiri dari
pengeringan akan semakin cepat gulungan logam panas yang berputar. Pada bagian
b. Kecepatan aliran udara luar terjadi penguapan lapisantipis zat cair atau
Semakin cepat udara maka pengeringan lumpur untuk dikeringkan. Padatan kering
akan semakin cepat dikeluarkandari gulungan yang putarannya lebih
c. Kelembaban udara diperlambat.
Semakin lembab udara, proses Drum dryer memiliki mekanisme kerja yaitu: cairan
pengeringan akan semakin lambat yang akan dikeringkan disiramkan pada silinder
d. Arah aliran udara pengeringtersebut dan akan keluar secara teratur
Semakin kecil sudut arah udara terhadap dan selanjutnya menempel padapermukaan luar
posisi bahan, maka bahan semakin cepat silinder yang panas sehingga mengering, dan
kering. karenasilinder tersebut berputar dan di bagian atas
2. Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan, terdapat pisau pengerik (skraper) maka tepung-
diantaranya: tepung yang menempel akan terkerik danberjatuhan
a. Ukuran bahan masuk ke dalam penampung, sehingga didapat
Semakin kecil ukuran bahan, pengeringan tepung sari hasil tanaman yang kering dan
akan makin cepat memuaskan. Pengering Drum diklasifikasikan
b. Kadar air

2
menjadi 3, yaitu single drum dryer, double drum dyer, Kandungan antioksidan kulit buah manggis Kulit
dan twin drum dryer. buah manggis mengandung metabolit sekunder
Double drum dyer memiliki dua drum yang berputar tertinggi dari kelas polifenol yakni xanton. Senyawa
terhadap satu sama lain pada bagian atas. Gap antara xanton yang telah teridentifikasi adalah mangostin,
dua drum akan mengontrol ketebalan lapisan bahan trapezifolixanthone, tovophyllin B, α dan γ-
yang diletakan pada permukaan drum. Twin drum mangostins, garcinone B, mangostinone,
dryer juga memiliki dua drum, tetapi berputar mangostanol, flavonoid epicatechin, antosianin,
berlawan satu sama lain pada bagian atas. asam folat, dan tanin. Beberapa senyawa tersebut
Diantara tiga jenis drum dryer, single dan double memiliki aktivitas farmakologi misalnya
drum dryer paling sering digunakan untuk buah- antiinflamasi, antihistamin, dan antioksidan. Kulit
buahan dan sayuran. Misalnya untuk keripik kentang buah manggis yang mengandung senyawa xanton
(single drumdryer) dan pasta tomat (double drum memiliki fungsi antioksidan tinggi yang dapat
dryer). Sedangkan twin drum dryer digunakan untuk dimanfaatkan untuk melindungi dan mengurangi
pengeringan bahan yang menghasilkan produk kerusakan sel terutama yang diakibatkan oleh
berupa butiran/debu. [6] radikal bebas [9]

Tray Dryer METODELOGI PERCOBAAN


Tray Dryer (Cabinet Dryer) merupakan salah satu
alat pengeringan yang tersusun dari beberapa buah Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan
tray di dalam satu rak. Tray dryer sangat besar metode eksperimental yaitu pengeringan langsung
manfaatnya bila produksinya kecil, karena bahan menngunakan Oven dan Tray dryer.
yang akan dikeringkan berkontak langsung dengan
udara panas. Namun alat ini membutuhkan tenaga Alat dan Bahan
kerja dalam proses produksinya, biaya operasi yang
Alat - alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu
agak mahal, sehingga alat ini sering digunakan pada
alat pengeringan oven dan tray dryer, termometer,
pengeringan bahan - bahan yang bernilai tinggi.
timbangan digital dan wadah kosong. Bahan yang
Pada tray dryer, yang juga disebut rak, ruang, atau
digunakan, yaitu irisan kulit manggis.
pengering kompertement, bahan dapat berupa
padatan kental atau padatan pasta, disebarkan Prosedur Percobaan
merata pada tray logam yang dapat dipindahkan di
dalam ruang (cabinet). Uap panas disirkulasi Percobaan ini diawali dengan persiapan bahan baku
melewati permukaan tray secara sejajar, panas dengan cara menghancurkan material dan
listrik juga digunakan khususnya untuk memisahkan nya menjadi tiga variasi ukuran (0,25
menurunkan muatan panassekitar 10-20 % udara mm, 0,50 mm, dan 0,75 mm). Meterial tersebut
yang melewati atas tray adalah udara murni, sisanya kemudian ditimbang dan masuk kedalam keranjang
menjadi udara sirkulasi. Setelah pengeringan, ruang pengering lalu memvariasikan temperatur dan laju
atau kabinet dibuka dan tray diganti dengan alir. Pada tray dryer memasang termometer bola
pengering tumpak (batch) tray. kering dan bola basah sebelum masuk ruang
pengering dan setelah area pengering, kemudian
Spray Dryer mencatat data-data temperatur operasi, ketinggian
Pengeringan semprot (spray drying) cocok monomete, massa material yang telah mengalami
digunakan untuk pengeringan bahan pangan cair proses pengeringan selama 5 menit.
seperti susu dan kopi (dikeringkan dalam bentuk
larutan ekstrak kopi). Cairan yang akan dikeringkan
dilewatkan pada suatu nozzle (semacam saringan
bertekanan) sehingga keluar dalam bentuk butiran HASIL DAN PEMBAHASAN
(droplet) cairan yang sangat halus. Butiran ini 1.1 Hasil Percobaan
selanjutnya masuk kedalam ruang pengering yang Dari percobaan drying ini, didapat hasil
dilewati oleh aliran udara panas. [7] percobaan yaitu:
Tabel 1 Hasil Percobaan Drying
Kulit Buah Manggis
Lama
Massa Massa
Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. Tebal Suhu Pengerin
Awal Akhir
merupakan tanaman buah berupa pohon yang (cm) (°C) gan
(gram) (gram)
banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di (menit)
kawasan Asia Tenggara, seperti di Indonesia, 0,75 25,2
Malaysia, dan Thailand. Di Indonesia manggis 0,5 60 60 120 21,6
disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti 0,25 20,4
Manggu (Jawa Barat), Manggis (Jawa), Manggusto
(Sulawesi Utara), Mangustang (Maluku), dan Massa Massa
Tebal %Higros
Manggih (Sumatera Barat).[8] Kering Basah
(cm) kopis
(gram) (gram)

3
0,75 25,2 42 40 Gambar 2 Grafik Hubungan Waktu
0,5 21,6 48,4 55 Terhadap Drying Rate
0,25 20,4 53,4 61 Grafik di atas merupakan hubungan
lama pengeringan terhadap laju
1.2 Pembahasan pengeringan. Suhu dan lama pengeringan
Proses pengeringan adalah proses merupakan factor yang penting untuk
dimana suatu bahan yang dikeringkan akan mendapatkan produk yang tepat dalam
kehilangan sebagian atau keseluruhan air proses pengeringan. Pada percobaan ini,
yang terkandung di dalamnya. Proses utama suhu pengeringan dijaga 60°C selama 2 jam.
yang terjadi pada drying adalah proses Jika suhu terlalu rendah, pengeringan akan
penguapan. Penguapan terjadi apabila air berlangsung lama, namun jika suhu terlalu
yang terkandung dalam bahan berkurang tinggi, tekstur bahan menjadi kurang baik.
dari sebelumnya, disebabkan oleh panas Pada grafik terlihat bahwa laju pengeringan
yang diberikan kepada bahan. mengalami peningkatan di awal (pada
Percobaan ini menggunakan bahan menit 0-40), lalu menurun di antara menit
kulit manggis dengan ukuran 1 cm, dan ke-40 sampai 120. Pada menit 100 sampai
ketebalan 0,75 cm; 0,5 cm; dan 0,25 cm 120 terjadi penurunan laju yang signifikan.
masing-masing sebanyak 60 gram pada Kenaikan laju pengeringan ini disebabkan
suhu 60°C. Pengeringan menggunakan dryer karena kadar air yang terkandung dalam
dilakukan selama 2 jam dan setiap 20 menit sampel masih banyak pada awal
sekali massa bahan ditimbang. Sementara pengeringan, sedangkan penurunan laju
itu pengeringan menggunakan oven pengeringan dikarenakan kadar air bahan
dilakukan sampai massa kulit manggis mendekati kadar air kesetimbangan
konstan. sehingga penguapan air semakin sedikit.
Gambar 3 Grafik Hubungan Moisture
0.00008
0.0002
0.00007
Q (m3/s)

R (kg/m2 s)

0.00015
0.00006
0.0001
0.00005
0.00004 0.00005
30 50 70 90 0
∆P(mmH2O) 0 0.2 0.4 0.6 0.8
x (kg air/kg bahan)
Gambar 1 Grafik Hubungan Tekanan Udaea
Terhadap Laju Alir Udara Content Terhadap Drying Rate
Pada tahap ini, kalibrasi diukur Grafik di aras merupakan hubungan
dengan menggunakan hubungan tekanan antara moisture content terhadap drying
udara terhadap laju alir. Dari grafik di aras, rate. Moisture content menunjukan
terlihat bahwa semakin besar tekanan banyaknya kandungan air per satuan berat
udara, maka laju alir udara yang dihasilkan bahan. Pada gambar 2, terlihat bahwa laju
semakin besar. Hal ini disebabkan karena pengeringan meningkat pada waktu 0
semakin besar bukaan blower maka akan sampai 60 menit terhadap penghilangan
menghasilkan laju alir udara yang besar. moisture content. Hal ini disebabkan karena
Laju alir udara yang besar menyebabkan saat pengeringan dimulai, udara panas yang
tekanan yang dihasilkan juga semakin dialirkan melalui permukaan bahan akan
besar. Hal ini sesuai dengan persamaan:
1 2 %& − %
menaikan tekanan uap air di dalam massa

= × × ×#
bahan, terutama pada daerah permukaan
1− !" ' sejalan dengan kenaikan suhunya. Sehingga
tekanan uap air di dalam bahan menjadi
lebih besar dibandingkan dengan tekanan
0.00015 uap air di udara sekitarnya. Perbedaan
tekanan ini menyebabkan terjadinya aliran
R (kg/m2 s)

0.0001 uap air dari dalam bahan sampel menuju ke


permukaan. Semakin tinggi drying rate
0.00005 maka semakin besar selisih temperature
bahan dengan udara sekitarnya. Nilai
0 moisture content bahan mengalami
0 50 100 150 peningkatan yang besar seiring dengan
t (menit) proses perpindahan massa air yang
terkandung dalam bahan menuju udara
4
pengering. Sedangkan penurunan drying 0.0002
rate terhadap moisture content terjadi
karena kadar air bahan mendekati kadar air 0.00015 Ketebalan

R (kg/m2 s)
kesetimbangan dan penguapan air semakin = 0.75 cm
sedikit. 0.0001
Ketebalan
0.00005 = 0.5 cm
0.0002
Ketebalan
0
0.00015 = 0.25
R (kg/m2 s)

Ketebalan -0.5 0 0.5 1


= 0.75 cm
0.0001 x (kg air/kg bahan)
Ketebalan
0.00005 = 0.5 cm

0 Ketebalan Gambar 5 Grafik Hubungan Drying Rate


= 0.25 cm Terhadap Moisture Content
0 100 200
Grafik di atas merupakan laju
t (detik) pengeringan terhadap kadar air bahan
Gambar 4 Grafik Hubungan Drying Rate dengan variasi ketebalan 0,75 cm; 0,5 cm;
Terhadap Waktu dan 0,25 cm. Ukuran partikel 0,25 cm
Grafik di atas merupakan hubungan memiliki nilai moisture content paling
antara drying rate terhadap lama rendah paling rendah karena nilai koefisien
pengeringan pada variasi tebal 0,75 cm; 0,5 perpindahan massanya besar, sehingga
cm; dan 0,25 cm. pada grafik di atas terlihat massa kandungan air yang dipindahkan tiap
bahwa laju pengeringan meningkat rata- waktunya juga besar.
rata terjadi di awal pengeringan yaitu 0-40
menit. Hal ini disebabkan karena kadar air KESIMPULAN
yang terkandung dalam ketiga sampel Kesimpulan yang didapat dari percobaan
masih banyak. Pada ketebalan 0,25 cm, drying ini adalah:
terjadi penurunan drying rate pada waktu a. Semakin besar bukaan blower, maka
40-60 menit dan naik kembali setelah 60 kecepatan aliran udara akan semakin besar yang
menit. Hal ini disebabkan oleh laju alir udara menyebabkan tekanan udara juga semakin
yang tidak stabil dan mengalami penurunan besar.
pada menit ke 40-60 lalu naik kembali pada
menit 60. Laju alir udara berpengaruh b. Kenaikan drying rate hanya terjadi di awal
terhadap besar energi panas yang dibawa. pengeringan, hal ini karena kandungan air
Semakin besar energi panas yang dibawa dalam bahan masih cukup banyak.
oleh udara, semakin banyak jumlah massa c. Semakin besar ukuran partikel, maka semakin
kadar air yang dapat diuapkan dari kecil drying rate karena ukuran yang kecil akan
permukaan bahan yang dikeringkan. Begitu memperluas permukaan bahan.
pula sebaliknya, jika laju alir udara kecil
d. Semakin besar ukuran partikel, maka semakin
maka massa uap air yang dipindahkan dari
bahan ke udara menjadi sedikit. Ketiga kecil moisture contentnya dan semakin kecil
sampel tersebut juga mengalami penurunan drying ratenya.
drying rate pada akhir waktu pengeringan
karehna kadar air bahan mendekati kadar DAFTAR PUSTAKA
air kesetimbangan.
Berdasarkan grafik tersebut, laju [1] Adawyah, Robiatul. 2014. Pegolahan dan
pengeringan tertinggi dimiliki oleh Pengawetan Ikan. Jakarta: Sinar Grafika
ketebalan 0,25 cm. hal ini disebabkan Offset
karena ukuran partikel lebih kecil dari 2 [2] Rohman, Saepul. 2008. Teknologi
varoaso yang lain. Ukuran partikel yang Pengeringan Bahan Makanan. Majari
kecil akan menyebabkan drying rate yang Magazine
lebih tinggi. Karena semakin kecil ukuran [3] Estiasih, Teti dan Ahmadi Kgs, 2009.
partikel, maka semakin luas permukaan Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara.
penguapan. Malang.
[4] Momo. 2008. Proses Pengeringan [Online]
Tersedia: http://jut3x.multiply.com/jou
diakses pada 10 april 2019
[5] Geankoplis, Christie J. “Transport Processes
sand unit opertions”. 1993. Prentice Hall

5
International, Inc : New Jersey Hill
International Edition
[6] Estiasih, Teti dan Ahmadi Kgs, 2009.
Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara.
Malang.
[7] Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan
Pangan. Edisi III. Penerjemah Muchji
Mulyohardjo. Jakarta: Universitas Indonesia.
[8] Hasyim, A dan Iswari, K. 2012. Manggis Kaya
Antioksidan.
http://hortikultura.litbang.deptan.go.id/IPT
EK/Hasyim_manggis.pdf diakses pada 10
april 2019
[9] Putra, Stefanus D.R dkk. 2013. Kualitan
Minuman Serbuk Instan Kulit Buah Manggis
(Garciana mangostana Linn.) Dengan Variasi
Maltodextrin dan Suhu Pemansan. Laporan
Penelitian. Yogyakarata: Universitas Atma
Jaya Yogya.

Anda mungkin juga menyukai