Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Pembuatan Kertas I

Hari/Tanggal : Senin, 2 Maret 2020

Nama : Lorencius Diego Osvaldo Halim


Nim : 1807035935
Kelas : A
Asisten : Nur Irfana Mardiyah

PENGARUH REFINING ATAU BEATING TERHADAP SIFAT FISIK


DAN KIMIA SERAT

A. Latar Belakang
Penggilingan atau lazim disebut refining merupakan perlakuan mekanis terhadap
serat dalam media air untuk mengubah sifat – sifat serat tanpa mengubah susunan
kimia serat (Kocurek, 1989). Target utama refining adalah untuk memperbaiki
kemampuan ikatan serat sehingga dapat membentuk lembaran kertas yang kuat dan
rata dengan sifat cetak yang baik. Kadang – kadang tujuannya adalah
memperpendek serat yang terlalu panjang agar formasi lembaran baik, atau untuk
mengembangkan sifat pulp lainnya seperti absorbansi, porositas atau sifat optik
khusus untuk grade kertas yang ditentukan (Sixta H, 2006).
Refining identik dengan proses penggilingan yang kontinyu sedangkan pada
proses batch lebih dikenal istilah beating, Proses penggilingan berperan dalam
mengkondisikan serat sedemikian rupa sehingga dihasilkan lembaran kertas dengan
kualitas yang diinginkan. Pada proses penggilingan semua sifat – sifat serat akan
mengalami perubahan secara serempak (simultan) dan tidak bisa kembali seperti
semula karena terjadi fibrilasi, hal ini dapat memperkuat ikatan antar serat pada saat
pembuatan lernbaran kertas (Casey, 1980).
Pada proses refining terjadi dua peristiwa penting akibat aksi mekanis yang
dihasilkan, yaitu peristiwa primer dan sekunder. Peristiwa primer adalah peristiwa
yang terjadi akibat penggilingan terhadap individu serat (serat – serat tunggal), dan
peristiwa ini meliputi pemecahan dan penghilangan dinding serat primer,
pembengkakan serat (swelling), peningkatan kelenturan (fleksibilitas), fibrilasi,
bertambahnya luas permukaan spesifik, pemotongan serat (cutting) dan timbulnya
serbuk – serbuk halus (fines), Sedangkan efek sekunder yaitu efek yang ditimbulkan
refining membentuk sifat – sifat lembaran kertas yang dihasilkan (Casey, 1980).

B. Tujuan
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini yaitu untuk menentukan pengaruh waktu
refining terhadap sifat fisik (morfologi dan volume) dan sifat kimia (pH,
kemampuan retensi air) serat.

C. Prosedur Percobaan
Adapun prosedur dari praktikum yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Stok pulp ditimbang 1 gram kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 1
jam.
24 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑂𝐷
b. Berat stok pulp yang akan diuji dihitung dengan rumus : 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖

c. Stok pulp disiapkan sebanyak 25,19 gram.


d. Stok pulp diencerkan dengan akuades hingga volume 2 L (Konsistensi =
1,2%).
e. Stok dihomogenkan dengan disintegrator dengan kecepatan 5.000 rpm
selama 1 menit.
f. Stok yang telah homogen diukur pHnya.
g. Stok dipipet sebanyak 100 ml dan ditimbang massanya. Kemudian dihitung
massa jenisnya (g/ml).
h. Stok dipipet sebanyak 10 ml kemudian ditambahkan 5 ml akuades, diaduk
homogen lalu disaring dengan kertas Whattman yang telah ditempatkan di
dalam corong kaca. Volume air yang tertampung di erlenmeyer selama 10
detik dicatat.
i. Stok diamati morfologinya dengan mikroskop binokuler.
j. Stok pulp diberi perlakuan mekanis dengan menggunakan beater selama 3
menit.
k. Stok setelah beating dimasukkan ke dalam gelas kimia dan diberi label.
l. Stok diukur pHnya dengan pH meter dan dibandingkan dengan pH sebelum
beating.
m. Stok disaring hingga konsistensi 10% atau massanya 240 gram.
n. Stok dipipet sebanyak 100 ml dan ditimbang massanya. Kemudian dihitung
massa jenisnya (g/ml).
o. Stok dipipet sebanyak 10 ml kemudian ditambahkan 5 ml akuades, diaduk
homogen lalu disaring dengan kertas Whattman yang telah ditempatkan di
dalam corong kaca. Volume air yang tertampung di erlenmeyer selama 10
detik dicatat.
p. Stok diamati morfologinya dengan mikroskop binokuler.
q. Hasil percobaan dicatat dan dibandingkan.

D. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil Percobaan
Adapun hasil dari praktikum yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Data percobaan
Sampel stock A B C D E F
Kecepatan (rpm) - 1440 1440 1440 1440 1440
Waktu (menit) 0 1 2 3 4 5
pH 7,40 7,55 7,57 7,76 7,74 7,50
Massa Jenis (g/ml) 0,9936 0,9900 0,9249 0,9874 0,9900 0,9959
Volume air (ml) 3,3 5,5 4,0 5,4 4,0 3,3
Fibrilasi Tidak Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
terjadi rapat rapat rapat rapat rapat
fibrilasi

2. Pembahasan
Penggilingan atau lazim disebut refining merupakan perlakuan mekanis
terhadap serat dalam media air untuk mengubah sifat-sifat serat tanpa mengubah
susunan kimia serat (Kocurek, 1992). Refining identik dengan proses
penggilingan yang kontinyu sedangkan pada proses batch lebih dikenal istilah
beating.
Dalam praktikum ini dilakukan pengujian beberapa parameter seperti
densitas, freeness, pH dan morfologi serat. Untuk hasil densitas yang didapat
setelah dilakukan beating pada waktu 0 menit sebesar 0,9936 g/ml dan pada
waktu 3 menit sebesar 0,9874 g/ml. Dapat dilihat bahwa dengan adanya
perbedaan waktu sangat mempengaruhi hasil densitas yang didapat. Proses
beating ini akan menurunkan densitas stok karena fiber akan terfibrilasi dan
berat dari pulp tersebut akan menurun. Namun, fibrilasi akan mengakibatkan
ikatan antar serat semakin kuat (Kocurek, 1992).
Kemudian dilakukan pengujian freeness dan didapatkan hasil pada waktu 0
menit sebesar 3,3 ml dan pada waktu 3 menit sebesar 5,4 ml. Terjadi kenaikan
pada nilai freeness. Nilai freeness akan menurun setelah dilakukan perlakuan
mekanis (beating) (Herbert, 2006). Pada percobaan ini terjadi kesalahan karena
sampel uji sebelum beating tidak sengaja tersaring yang mengakibatkan
sebagian besar air sudah terbuang.
Kemudian dilakukan pengujian morfologi serat menggunakan mikroskop
binokuler. Pada pengujian ini, hasil fibrilasi tidak terlihat dengan jelas. Dapat
disimpulkan bahwa pengujian ini mengalami beberapa kesalahan seperti proses
beating yang tidak berjalan dengan baik dan bisa juga dikarenakan penggunaaan
mikroskop yang tidak menggunakan perbesar yang besar.

Gambar 1. Beating selama 3 menit dengan perbesaran 40x

E. Kesimpulan
Semakin lama waktu beating, maka fibrilasi yang terjadi semakin banyak, pH
stok akan semakin naik, densitas akan semakin kecil, freeness akan semakin kecil,
dan fibrilasi serat yang terjadi dapat terlihat dengan jelas menggunakan mikroskop
binokuler.
F. Daftar Pustaka
Casey, J. P. 1980. Pulp and Paper Chemistry and Chemical Technology, volume
2. John Wiley and Sons. USA.
Herbert, H. 2006. Handbook of Paper and Board. Wiley VCH Verlag GmbH &
Co. KGaA. Weinheim.
Kocurek, M.A. 1989. Pulp and Paper manufacture. The Joint Text Book
Committe of Paper Industry. Alkaline Pulping. Vol. 5. TAPPI – CPPA,
Canada
Sixta, Herbert. 2006. Handbook of Pulp. Germany: Wiley-VCH Verlag GmbH
& Co. KGaA

Anda mungkin juga menyukai