Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KARAKTERISTIK BAHAN KAYU

DAN NON KAYU

DISUSUN OLEH :

MARCELI OKTAVIANI

2007036862

BAHAN KAYU DAN NON KAYU

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PULP DAN KERTAS

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

SEMESTER GANJIL 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam kami haturkan pada
junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita
semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.

Makalah Karakteristik Bahan Kayu dan Non Kayu ini disusun guna memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Bahan Kayu dan Non Kayu di Universitas Riau. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Desi Heltina, MT selaku
dosen pada mata kuliah ini. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini. Mohon maaf
apabila banyak kesalahan dari makalah ini.

Pekanbaru, 8 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. 1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………... 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………. 3-4


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 5
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAAN

A. Karakteristik Bahan Kayu dan Non kayu ………………………….. 6-8


B. Contoh dari Kayu (hardwood, softwood) dan Non Kayu ………….. 9-17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulam ………………………………………………………… 18
B. Saran ………………………………………………………………… 18
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras
karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan,
mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela,
rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai
hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat
akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu kayu
(wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat-sifat
kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan. Beberapa jenis
kayu dipilih karena bersifat kedap air, isolator, dan mudah dibentuk.

Tumbuhan berkayu muncul di alam diperkirakan pertama kali pada 395 hingga
400 juta tahun yang lalu. Manusia telah menggunakan kayu untuk berbagai kebutuhan
sejak ribuan tahun, terutama untuk bahan bakar dan bahan konstruksi untuk membuat
rumah dan senjata serta sebagai bahan baku industri (misal pengemasan dan kertas).
Kayu bisa dijadikan referensi sejarah mengenai kondisi iklim dan cuaca pada masa pohon
tersebut tumbuh melalui variasi jarak antar cincin pertumbuhan

Ada kaitan yang erat antara sifat-sifat kayu dengan sifat jenis pohon yang
menghasilkannya. Kerapatan (densitas) kayu bervariasi menurut spesiesnya dan
menentukan kekuatan kayu tersebut. Kayu mahoni dan jati, misalnya, memiliki kerapatan
sedang hingga tinggi, sehingga baik untuk diolah sebagai furniture dan kayu konstruksi.
Akan tetapi kayu dadap dan kapuk kerapatannya rendah, sehingga hanya layak untuk
membuat begisting atau penggunaan lain yang tidak memerlukan banyak kekuatan.

Namun, pengertian 'kayu keras' dan 'kayu lunak' dalam bahasa Inggris (yakni
hardwood dan softwood, berturut-turut) lebih terkait dengan kelompok tumbuhan yang
menghasilkannya. Hardwood dihasilkan oleh jenis-jenis pohon berdaun lebar (kelompok
dikotil), sedangkan softwood dihasilkan oleh pohon-pohon berdaun jarum (konifer).
Dalam kenyataannya, jenis-jenis 'kayu keras' tertentu, yang memiliki kerapatan rendah,
bisa jadi lebih lunak daripada beberapa jenis 'kayu lunak' berkerapatan tinggi.

Non-kayu adalah bahan-bahan atau komoditas yang didapatkan dari hutan tanpa
harus menebang pohon. Mencakup kacang-kacangan, biji, buah beri, jamur, minyak,
daun, rempah-rempah, rempah daun, gambut, ranting untuk kayu bakar, pakan hewan
ternak, dan madu. Selain itu, tumbuhan paku, kayu manis, lumut, karet, resin, getah, dan
ginseng juga masuk ke dalam kategori hasil hutan non-kayu. Hasil hutan non-kayu
merupakan bahan baku industri, mulai dari industri tanaman hias, industri farmasi,
industri pangan, dan sebagainya.

Kontribusi hasil hutan non-kayu terhadap perekonomian nasional dan regional


sulit ditentukan karena kurangnya sistem untuk melacak nilai yang dihasilkan dari sekian
banyaknya jenis produk yang mampu dihasilkan dari hasil hutan non-kayu. Namun
beberapa komoditas seperti sirup maple mampu diketahui karena merupakan komoditas
ekspor yang diproduksi secara besar-besaran, mencapai 1400000 galon AS (5300 m3)
dengan nilai 38,3 juta US$ di Amerika Serikat.Selain itu, di hutan iklim sedang
dihasilkan berbagai jamur. Jamur yang terkenal dihasilkan dari hutan jenis ini adalah
jamur matsutake yang juga bernilai ekonomi tinggi. Tanaman obat seperti ginseng serta
sayuran seperti salal dan tumbuhan paku juga bernilai ekonomi tinggi. Namun tingkat
keekonomian hasil hutan non-kayu bervariasi seiring dengan beragamnya hasil hutan
non-kayu di tempat yang berbeda.
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan tentang Karakteristik Bahan kayu dan Non kayu
2. Jelaskan contoh-contoh yang tergolong kayu dan non kayu
3. Apa saja kegunaan dari masing masing contoh yang telah dijelaskan

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang karakteristik bahan kayu dan non kayu
2. Untuk mengetahui contoh-contoh yang tergolong kayu dan non kayu
3. Untuk mengetahui kegunaan dari contoh-contoh kayu yang ada
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Karakteristik Bahan Kayu dan Non Kayu

Kayu memilki komposisi dan struktur yaitu Sel-sel (serat dan matrik), air, dan
udara. Kayu berasal dari berbagai macam jenis pohon sehingga karakteristik dari kayu
juga cendrung berbeda-beda, bahkan dari satu pohon juga cendrung memiliki perbedaan

Karakteristik, misalnya bagian ujung dengan bagian pangkal pohon. karakteristik kayu di
bedakan menjadi 3 hal yaitu :

1) Karakter Fisik.
Berat  Jenis Kayu. Berkisar sekitar 0,2 hingga 1,28 umumnya berat jenis kayu
ditentukan dari berat kayu kering pengeringan atau kering udara dan volume kayu
pada keadaan tersebut, biasanya makin berat kayu makin kuat pula kayunya.
Keawetan Alami Kayu. ketahanan kayu terhadap serangan perusak kayu dari luar,
seperti rayap, bubuk dan jamur yang dihitung dalam jangka waktu tahunan, keawetan
kayu ini disebabkan oleh adanya zat extraktif dalam kayu bersifat racun bagi perusak
kayu
2) Karakteristik Mekanik.

Disebut pula kekuatan kayu ialah kemampuan kayu untuk menahan dari luar yang
terjadi dari gaya-gaya diluar kayu yang mempunyai kecenrungan untuk mengubah
bentuk dan besar kayu, dalam hal ini kekuatan kayu dibedakan menjadi beberapa
macam kekuatan yaitu:

Kuat Tarik. Kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang bekerja momen
yang menarik kayu tersebut, kuat tarik yang terbesar pada kayu adalah pada serat
kayu.

Kuat Tekan. Kekuatan kayu dalam menahan tekanan akibat muatan atau tekanan
yang terjadi padanya, ada 2 macam tekanan yaitu tekanan tegak lurus arah serat &
tekanan sejajar arah serat.
Kuat Geser. Kemampuan kayu menahan gaya yang bekerja membuat suatu kayu
bergeser dari tempat semula, ada 3 macam kuat geser yaitu: Kuat Geser arah serat,
tegak lurus arah serat maupunarah miring.

3) Karakteristik Kimiawi.

Susunan kimia yang terdapat pada kayu digunakan sebagai pengenal


ketahanan kayu terhadap serangan perusak kayu komponen kimia tersebut adalah :

 Unsur Karbohidrat.
 Unsur Non Karbohidrat.
 Zat Extraktif

Kayu juga terbagi 2 jenis kategori, yaitu :

a. Hardwood (kayu keras)


Kayu keras adalah kayu yang berasal dari pohon dikotil. Ini biasanya
ditemukan di hutan beriklim sedang dan tropis berdaun lebar. Di lintang beriklim
dan boreal mereka sebagian besar gugur, tetapi di daerah tropis dan subtropis
sebagian besar hijau. Hardwood memiliki ciri-ciri yaitu :
 Pohon dengan daun lebar
 Pohon yang daunnya berguguran
 Mempunyai banyak jenis sell dengan variasi struktur sel
 Mempunyai pembuluh ( sel-sel besar)
 Pengaturan sel yang tidak teratur

Jenis Hardwood :

 Pohon Jati
 Pohon Mahoni
 Pohon Maple
 Pohon Akasia
 Pohon Walnut
 Pohon Elm
b. Softwood
Kayu lunak adalah kayu dari pohon gymnospermae seperti tumbuhan
runjung , serta Amborella . Istilah lawannya adalah kayu keras , yaitu kayu dari
pohon angiospermae. Softwood memiliki ciri-ciri yaitu :
 Daun berbentuk jarum atau sisik
 Hijau sepanjang tahun (tidak gugur)
 Jenis sel sedikit
 Struktur sel tidak terlalu banyak
 Tidak mempunyai pembuluh
 Sel berukuran regular dan pola tertentu.

Contoh softwood :

 Pohon Pinus
 Pohon Cemara
 Pohon Cedar
 Pohon Hemlok
 Semua pohon berdaun jarum.

c. Nonkayu
Nonkayu merupakan bagian pohon seperti buah-buahan, daun-daunan,
ranting. Produk-produk dari tanaman yang seperti pohon adalah bambu,rotan.
Serta herba tanaman obat dan aromatic.
B. Contoh dari Kayu (Hardwood, Softwood) dan Nonkayu serta
kegunaanya
Beberapa contoh yang tergolong Kayu (hardwood dan softwood)
1) Hardwood
Contoh Hardwood ( kayu keras) yaitu :
Pohon jati
Jati adalah sejenis pohon
penghasil kayu bermutu tinggi.
Pohon besar, berbatang lurus,
dapat tumbuh mencapai tinggi
30-40 m. Berdaun besar, yang
luruh di musim kemarau. Jati
dikenal dunia dengan nama teak
(bahasa Inggris). Nama ini berasal dari kata thekku dalam bahasa
Malayalam, bahasa di negara bagian Kerala di India selatan. Nama ilmiah
jati adalah Tectona grandis L.f.v
Kegunaan dari pohon jati :
a. Sejak lama jati digunakan sebagai bahan baku kapal laut
b. Sebagai bahan baku furniture kayu jati digunakan pula dalam
struktur bangunan. Rumah-rumah tradisional Jawa menggunakan
kayu jati disetiap bagian rumah.
c. Dalam indsutri sekarang, jati diolah menjadi venir /veneer untuk
melapisi wajah kayu lapis mahal, serta dijadikan keping-keping
parket penutup lantai
d. Bagian ranting juga dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar kelas 1,
Karena kayu jati dapat menghasilkan panas yang tinggi, sehingga
pada zaman dahulu digunakan sebagai bahan bakar lokomotif uap.
e. Daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai pembungkus nasi,
contohnya daerah jawa.

Pohon Gaharu
Pohon gaharu mungkin tidak
terlalu dikenal dikalangan
masyarakat umum. Bukan tanpa
sebab, karena gaharu merupakan
kayu dari jenis pohon termahal di
dunia, sehingga jarang dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Karena memiliki
nilai ekonomis yang sangat tinggi, pohon ini mulai dibudidayakan
diberbagai tempat. Usia panennya pun relatif lebih cepat jika dibandingkan
kayu jati, karena gaharu dapat dipanen pada usia 5 tahun. Gaharu adalah
kayu berwarna kehitaman dan mengandung resin yang khas dari sejumlah
spesies pepohonan marga atau genus Aquilaria, terutama Aquilaria
malaccensis. Seperti minyak atsiri, kandungan resin dari pohon gaharu yang
berbau harum banyak dimanfaatkan dalam industri parfum dan setanggi.
Kegunaan dari pohon gaharu :
a. Dimanfaatkan sebagai bahan bangunan serta furniture
b. Juga dimanfaatkan sebagai kebutuhan seperti parfum/wangian
c. Sebagai obat / terapi penyakit
d. Digunakan sebagai aromaterapi dan antidepresen
e. Kebutuhan kosmetik, seperti shampoo dan bedak
f. Untuk ritual kebudayaan, seperti dupa
g. Digunakan sebagai bahan kayu tasbih
Karena memiliki kandungan resin yang menyebabkan munculnya aroma
khas, makanya pohon gaharu dapat digunakan untuk kebutuhan seperti
contoh diatas
Pohon Akasia
Akasia adalah tumbuhan
pohon jenis semak-
semak yang berasal dari
Afrika. Pohon akasia
pertama kali
diidentifikasi oleh
seorang ahli botani
bernama Carl Linnaeus
dari Swedia pada tahun 1773.
Pohon ini juga sering dijumpai di Indonesia dan menjadi tanaman
perkebunan unggulan untuk bahan pembuatan pulp dan kertas. Serat dari
kayu akasia merupakan materi paling cocok untuk membuat kertas tulis,
kertas kemasan dan kertas lainnya.
Kegunaan dari Pohon Akasia, yaitu :
1. Pohon akasia dapat digunakan untuk bahan baku ornamen minyak
wangi. Aroma khas yang dihasilkan dari pohon semak berduri ini sangat
khas dan banyak digemari.
2. Salah satu spesies akasia, yakni Acacia dealbata, Acacia retinodes,
Acacia xanthophloea, dan Acacia baileyana banyak dimanfaatkan untuk
tanaman hias yang bernilai jual tinggi dan indah.
3. Kandungan tanin dari akasia dapat di ekstraksi dengan metode
penguapan. Astrigen banyak digunakan untuk produk-produk
kecantikan.
4. Air rebusan daun akasia yang telah disaring dapat diminum secara
teratur untuk mengatasi gangguan ejakulasi.
5. Sebagai obat diabetes dan hipertensi, air rebusan daun akasia dapat
membantu menormalkan kadar gula dalam darah.
6. Pohon akasia dapat digunakan untuk menahan lereng atau tebing yang
curam agar terhindar dari longsor.
7. Di beberapa ruas jalan, pohon akasia sengaja di tanam sebagai peneduh
jalan.
8. Kayu akasia juga dapat
dimanfaatkan untuk
pembuatan perabot
rumah tangga, seperti
almari, meja dan kursi.
Selain itu, kayu akasia
juga bermanfaat unutk
struktur rumah.

Pohon Mahoni
Pohon mahoni termasuk pohon yang popular di Indonesia. Pohon penghasil
kayu keras ini memiliki kualitas sedikit dibawah kayu jati ditinjau dari segi
kekuatan, keawetan serta coraknya. Karena alasan tersebut, mahoni
alternatif bagi para pengrajin furniture serta primadona kedua dalam
perdagangan kayu. Tanaman mahoni masuk ke Indonesia sekitar pada tahun
1872 melalui India. Kemudian berkembang pesat di Pulau Jawa sekitar
tahun 1892 hingga 1902 dan berlanjut hingga saat ini menjadi salah satu
pohon budidaya oleh masyarakat Indonesia. Pohon mahoni adalah
tumbuhan berkayu keras dengan ukuran besar. Tanaman ini mampu tumbuh
mencapi ketinggian 40 meter dengan diameter batang hingga 120 cm.
Mahoni memiliki batang yang lurus, bentuknya silindris, banyak cabang,
serta tidak berbanir.
Kegunaan dari pohon mahoni :
a. Pohon mahoni yang dijadikan sebagai peneduh jalan karena kerap
ditemukan ditanam di pinggir jalan.
b. Pohon mahoni juga memiliki kemampuan untuk menyerap polutan
disekitarnya.
c. Akar pohon mahoni juga berfungsi mengikat air sehingga dijadikan
sebagai penahan di daerah tangkapan air.
d. Biji mahoni yang memiliki rasa pahit ternyata berguna sebagai obat.
Beberapa penyakit seperti hipertensi, rematik, diabetes mellitus, dan
sebagainya mampu disembuhkan oleh biji mahoni.
e. Mahoni juga digunakan sebagai bahan baku industry mebel, perabot
rumah, dan kerajinan lainnya.Bagian daun mahoni muda juga dapat
dijadikan pakan ternak.
f. Kulit mahoni yang mengandung zat warna dapat dimanfaatkan sebagai
pewarna alami pakaian dan kelebihannya adalah tidak mudah luntur
g. Blendok atau
getah pohon
mahon juga
dapat
digunakan
sebagai lem.

Pohon Maple
Pohon maple berada di habitat asli dengan iklim dingin dan kondisi
lingkungan lembab. Tumbuhan ini memerlukan pasokan air yang harus
tercukupi, sehingga bila lingkungannya tidak mendukung maka daun-
daunnya akan gugur dan risiko kematian tanaman akan semakin besar.
Pohon maple tumbuh secara alami dengan tinggi batang sekitar 10 sampai
45 meter, akan tetapi sebagai kelompok semak ada pula yang tingginya
hanya 10 meter dan berbatang kecil. Pohon ini juga memiliki keunikan yang
tidak dimiliki pohon lain, karena pada waktu tertentu batang maple akan
mengeluarkan getah yang rasanya manis.
Kegunaan dari Pohon Maple :
a. Getah pohon maple dapat dijadikan sebagai sirup maple karena
menghasilkan cairan manis. Rasanya sangat manis dan mengandung
beberapa mineral, seperti zinc dan mangan yang bermanfaat menjaga
kekebalan tubuh.
b. Dapat dijadikan sebagai tanaman hias
c. batang pohon maple dapat digunakan sebagai pembuatan alat musik
seperti ; biola, viola, gitar, dan drum.

2) Softwood
Contoh softwood (kayu lunak) yaitu :
Pohon Pinus
Pinus merupakan pohon dalam jenis, yaitu jenis coniferous evergreen.
Coniferous evergreen adalah jenis pohon yang tumbuh membentuk kerucut
dan memiliki daun berwarna hijau sepanjang tahun (tidak berubah warna
mengikuti musim). Di Indonesia, pohon pinus disebut juga pohon tusam.
Pohon ini berasal dari famili yang sama dengan pohon fir dan pohon spruce,
yaitu famili Pinaceaedengan genus pinus.
Pinus atau tusam cocok tumbuh di daerah dataran tinggi. Tusam memiliki
karakteristik batang yang retak-retak dan daun yang menyatu membentuk
kumpulan jarum panjang. Daun pinus yang tumbuh berada pada dahan atau
ranting pada batang bagian tengah.
Pohon pinus merupakan salah satu jenis tanaman hutan yang
menghasilkan kayu. Kayu yang dihasilkan oleh pohon pinus termasuk
kategori kayu ringan-sedang dengan berat jenis sekitar 0,46 sampai 0,7.
Skala kuat dan awet kayu pinus berada pada kelas kuat II hingga III dan
kelas awet IV.
Kegunaan dari Pohon Pinus :
a. Kayu pinus memiliki kualitas yang baik dan struktur serat kayu yang
halus, sehingga menjadi bahan baku meubel
b. Sebagai bahan baku kertas dan alat tulis karena memiliki sifat yang
halus dengan tingkat kepadatan dan kerapatan yang rendah, membuat
kayunya mudah dihancurkan dan diproses.
c. Sebagai bahan baku dan pelarut industri karena Getah pinus dapat
dipanen untuk kemudian diolah menjadi terpentin gondorukem. Juga
memiliki manfaat sebagai bahan sizing produk industri, seperti ban,
sabun, tinta, dan lain sebagainya. Sementara itu, fraksi terpentin
digunakan sebagai bahan pelarut cat dan cairan desinfektan, seperti
wipol, serta digunakan sebagai aroma terapi.
d. Sebagai bahan baku kerajinan dan peralatan
e. Sebagai bahan baku peti kemas yang sering digunakan untuk distribusi
eksport import, biasanya menggunakan palet atau packing kayu yang
terbuat dari kayu pinus.
f. Sebagai bahan
pencampur pupuk,
ekstrak daun pinus
yang mengandung
kalium dapat
digunakan untuk
bahan campuran
pupuk. Ekstrak daun pinus juga dapat diolah menjadi bioherbisida guna
mengatasi pertumbuhan gulma yang berlebihan.
g. Kulit dan daun pohon pinus mengandung flavanoid. Senyawa ini
memiliki sifat antioksidan dan mengandung vitamin C. Selain baik
untuk kesehatan, juga bisa digunakan untuk bahan produksi industri
kecantikan.
Selain itu,
ekstrak daun
pinus juga

menghasilkan senyawa pycnogenol yang merupakan salah satu bahan


baku produk suplemen dan obat nyeri.
h. Dapat dijadikan pengobatan pernapasan yang menggunakan ekstrak
pohon pinus diolah menjadi essential oil. Selai itu, minyak esensial
pinus juga dapat mengobati nyeri otot.

Pohon Cemara
Cemara adalah salah satu pohon spesial yang dapat memberi banyak
manfaat. Selain identik dengan perayaan natal, pohon cemara juga cocok
digunakan sebagai ornamen hiasan dan dekorasi ruangan.
Pohon cemara adalah tumbuhan evergreen, yaitu daun-daunnya selalu
hijau, jarang mengering dan tidak mudah rontok. Tumbuhan ini seringkali
disamakan dengan pohon tusam, karena rantingnya beruas pada dahan besar
yang nampak seperti jarum dan berbuah mirip runjung kecil. Akan tetapi,
sebenarnya cemara bukan termasuk anggota Gymnospermae, sehingga
mempunyai bunga jantan dan betina. Bunga betina terlihat seperti berkas
rambut, kecil dan kemerahan.
Kegunaan dari pohon cemara :
a. Ahli psikologi lingkungan dari University of Surrey, Birgitta
Gatersleben menjelaskan jika pohon cemara mampu meredakan stress.
Karena pohon ini dapat memberikan suasana alam yang secara tak
langsung mengatasi stress dan meringankan penyakit mental.
b. Aroma menyegarkan dari pohon cemara tidak hanya untuk pengharum
ruangan, tapi memberi efek menyembuhkan batuk dan bronchitis.
c. Akar cemara telah digunakan secara turun temurun untuk mengobati
cacingan. Akar pohon merupakan obat tradisional ampuh untuk
mengobati cacingan sebelum ditemukannya resep obat konvensional
yang dijual di apotek.
d. Buah yang
dihasilkan
pohon cemara
ternyata
mengandung
senyawa
vitamin C
e. Kambium
dari batang cemara juga berguna sebagai bumbu pelengkap masakan.
f. Tumbuhan cemara memiliki akar-akar yang dalam dan kuat sehingga
sering ditanam di wilayah pantai untuk mencegah abrasi.
g. Daun cemara kering yang berguguran akan menjadi humus yang
menyuburkan tanah sekitarnya.
h. Cemara telah lama dimanfaatkan sebagai hiasan rumah. Pohon, daun,
hingga tangkainya dapat menjadi hiasan dekorasi rumah dan kerajinan
tangan.
i. Kandungan vitamin C sekaligus antioksidan dari cemara telah teruji
secara klinis mencerahkan kulit dan mengusir tanda-tanda penuaan dini.

Pohon Cedar
Aras/Cedar adalah tumbuhan konifer dari genus Cedrus, famili Pinaceae.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli pegunungan Himalaya sampai
Mediterania dan tumbuh dengan baik di ketinggian 1500 m sampai 3200 m
di kawasan Himalaya, dan 1000 m sampai 2200 m di Mediterania. Aras
dapat tumbuh hingga ketinggian 60 m.
Kayunya memiliki aroma yang khas karena kaya akan resin, dengan
motif kayu yang juga khas. Daunnya meruncing menyerupai jarum dan
tetap hijau sepanjang tahun. Susunan daunnya spiral di sekitar ranting.
Setiap spesies memiliki lapisan lilin di daunnya dengan ketebalan yang
bervariasi yang menentukan warna daun. Strobilusnya berbentuk barrel
dengan panjang hingga 12 cm dan diameter hingga 8 cm. Biji dari
strobilusnya mengandung resin yang berbau tidak sedap, kemungkinan
untuk mencegahnya dimakan oleh tupai.
Kegunaan dari pohon cedar/aras :
a. Digunakan sebagai menyembuhkan eksim/luka. Minyak esensial yang
dibuat dari serbuk kayu cedar dapat digunakan untuk mengatasi dan
menyembuhkan peradangan pada kulit seperti misalnya eksim.
b. Minyak atsiri dari kayu cedar dapat digunakan untuk merangsang
folikel rambut dan meningkatkan sirkulasi darah menuju ke kepala.
Oleh karena itu,
minyak ini dapat
digunakan untuk
mengatasi beberapa
masalah rambut,
seperti rambut
menipis dan rambut
rontok.
c. Pohon cedar
diketahui
menghasilkan serbuk kayu yang bersifat antiseptik. Oleh karena itu,
minyak yang diolah dari serbuk kayu tersebut dapat dioleskan pada luka
sebagai antiseptik.
d. Sebagai pewangi, karena mengandung resin sehingga memiliki aroma
yang khas. Wangi ini dapat mengusir serangga
e. Minyak cedar dapat melindungi pori-pori kulit dari debu dan kuman
penyebab jerawat dan infeksi kulit. Selain itu, cedarwood(kayu cedar)
juga bermanfaat unutk mengencangkan kulit wajah.

Pohon Melur
Melur adalah keluarga tumbuhan pohon terbesar di daerah tropik sampai
ke Himalaya dan Jepang. Termasuk kedalam suku Podacarpaceae yang
meliputi 100 jenis, di antaranya Poducorpus imbicarus. Tinggi sampai 60
meter dan mempunyai dimeter 200 cm. Pohon tidak berbanir. Pepagan
berwarna coklat hampir hitam. Daun tunggal berbentuk pita dengan
ujungnya lancip. Biji berbentuk bulat. Tanaman ini tumbuh pada tanah liat,
baik di tempat datar maupun berbukit, pada ketinggian 700 - 2.900 meter di
atas permukaan laut. Berkembang biak dengan tunggul atau biji.
Pertumbuhannya sangat lambat. Kayu mempunyai kelas kekuatan II - IV
dengan kelas keawetan IV. Berat jenis pohon Melur 0,52.
Kegunaan pohon melur :
a. Sebagai bahan dasar industry kerajinan,perkayuan
b. Sebagai bahan dasar alat tulis dan alat peraga
c. Digunakan sebagai bahan baku kayu lapis
d. Daun dan akar berkhasiat sebagai obat. Bagian buah untuk pengobatan
malaria, keputihan. Bagian akar untuk pengobatan keracunan makanan,
demam. Dan bagian daun untuk pengobatan sakit pinggang.

3) Non kayu
Contoh yang tergolong non kayu
Bambu
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di
batangnya. Bambu memiliki banyak macam. Nama lain dari bambu adalah
buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman
dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-
dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24
Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat
ia ditanam.
Kegunaan dari bambu :
a. Tunas bambu dapat dimakan
b. Daun bambu yang ckup besar dipakai sebagai pembungkus makanan
ringan.
c. Bambu digunakan sebagai bahan baku peralatan rumah tanga sebelum
ada peralatan rumah tangga dari plastic
d. Batang bambu masih sering dijadikan jembatan darurat
e. Bambu digunakan
sebagai alat musik
tradisional yang
menjadi ciri khas
masing-masing daerah
Indonesia. Salah satu
contohnya adalah
Angklung dan Seruling
yang berasal dari Sunda.
f. Bambu dapat di gunakan untuk dibuat menjadi rakit, dengan ukuran
yang beraneka ragam.
Rotan
Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang
memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan
Oncocalamus. Puak Calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus
anggota, dengan daerah persebaran di bagian tropis Afrika, Asia dan
Australasia. Ke dalam puak ini termasuk pula marga Salacca ( misalnya
salak), Metroxylon (misalnya rumbia/sagu), serta Pigafetta yang tidak
memanjat, dan secara tradisional tidak digolongkan sebagai tumbuhan rotan.
Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2–5 cm, beruas-ruas
panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri
panjang, keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri
dari herbivora, sekaligus membantu pemanjatan, karena rotan tidak
dilengkapi dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan
meter.
Kegunaan dari rotan :
a. Digunakan sebagai bahan dasar kerajinan
dan meubel
b. Batang rotan juga dapat dibuat sebagai
tongkat penyangga berjalan dan senjata
c. Ada beberapa rotan yang mengeluarkan
getah (resin) dari tangkainya digunakan
untuk mewarnai biola.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa kayu terdiri dari 2 jenis
yaitu kayu keras ( hardwood ) dan kayu lunak ( softwood ). Dari kedua ini memiliki
perbedaan yang jelas, yang dapat dilihat dari karakteristiknya masing-masing. Kayu keras
juga memiliki banyak sekali contoh pohonnya yang dapat kira jumapai di sekitar kita,
seperti pohon mahoni, pohon akasia, dll. Kita juga menjumpai banyak sekali kegunaan-
kegunaan dari contoh pohon hardwood yang telah dijelaskan. Begitu pula dengan kayu
lunak, meski tidak sebanyak kayu keras yang dijumpai disekitar kita, namun hal itu tidak
mengurangi manfaat / kegunaan yang terdapat pada contoh kayu lunak (softwood) yang
perlu kita ketahui untuk menambah wawasan kita.
Selain kayu, ada juga yang berupa non kayu. Non kayu ini maksudnya berupa
bagian dari pohon seperti buah-buah,daun, akar dll. Non kayu ini juga dapat berupa
produk-produk dari tanaman seperti pohon misalnya, bambu dan rotan. Ternyata banyak
sekali kegunaan yang dari tanaman ini yang bermanfaat untuk kehidupan manusia.

B. SARAN
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih memiliki banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, untuk
memperbaiki makalah tersebut penulis mengharapkan pembaca dapat memberikan kritik
yang bermanfaat untuk makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai