PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung
selulosa, hemiselulosa, lignin, dan ekstraksi. Kertas dikenal sebagai media utama
untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat
dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk
hidangan, kebersihan ataupun toilet.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas,
bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini
bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit
atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada
naskah-naskah nusantara beberapa abad lampau.
Industri kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar di dunia dengan
menghasilkan 178 juta ton of pulp, 278 juta ton kertas dan karton, dan menghabiskan
670 juta ton kayu. Pertumbuhannya dalam dekade berikutnya diperkirakan antara 2%
hingga 3.5% per tahun, sehingga membutuhkan kenaikan kayu log yang dihasilkan
dari lahan hutan seluas 1 sampai 2 juta hektar setiap tahun.
Dalam proses produksinya industri pulp dan kertas membutuhkan air dalam
jumlah yang sangat besar. Hal ini dapat mengancam kelestarian habitat di sekitarnya
karena mengurangi tingkat ketersediaan air bagi kehidupan hewan air dan merubah
suhu air.
Pulp dibuat secara mekanis, kimia ataupun semikimia dengan memisahkan
serat kayu atau selulosa dari bahan lain. Dalam proses kraft pulping, larutan
campuran antara sodium hidroksida dan sodium sulfida digunakan untuk melarutkan
bahan tidak berserat. Pulp kemudian diputihkan untuk menghasilkan kertas yang
putih. Beberapa zat kimia digunakan dalam proses pemutihan (bleaching) antara lain
gas klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin dioksida, hidrogen
peroksida dan sodium peroksida. Setelah penambahan filter dan pewarna, bubur
kertas dibuat menjadi kertas. Beberapa jenis pelapis juga digunakan dalam tahap
penyelesaian.
INDUSTRI PULP DAN KERTAS
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan pada makalah ini adalah :
a. Bagaimana proses penyediaan bahan untuk pembuatan kertas?
b. Bagaimana proses pulping?
c. Bagaimana proses pembuatan kertas?
d. Bagaimana proses pengolahan limbah dari industri kertas?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pulp adalah produk utama kayu, terutama digunakan untuk pembuatan kertas. Tetapi
ia juga diproses menjadi berbagai turunan selulosa, seperti sutera rayon dan selofan.
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan
banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih
(tissue).
Bahan-bahan pembuatan kertas terdiri dari tiga komponen yaitu bahan baku,
bahan pembantu dan bahan pelengkap. Bahan baku adalah bahan utama pembuatan
kertas. Bahan baku diubah hingga menjadi barang baru yang mempunyai wujud dan
sifat berlainan dari bahan asalnya. Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang
diperlukan utnuk memperlancar pembuatan kertas. Bahan pelengkap adalah bahan-
bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan kertas agar memperoleh hasil yang
baik tanpa bahan pelengkap kertas yang dihasilkan banyak mengandung cacat dan
tidak sempurna.
Bahan baku kertas dari tanaman yang banyak mengandung serat seperti : jerami
padi, bambu, tebu, rumput-rumputan, manila, rosella, murbai, kapas, lena dan jenis
tanaman-tanaman lainnya yang cukup banyak tersedia di alam. Batang-batang kayu
pun digunakan sebagai bahan baku. Hampir semua jenis kayu baik kayu keras
maupun lunak tanpa kecuali dapat dijadikan bahan baku kertas. Karena kayu
mempunyai kandungan selulosa cukup banyak (40-45%). Seperti yang kita ketahui
selulosa adalah komponen utama pembuatan kertas.
3
2.3 Komponen Penyusun Kayu
Kayu terdapat di mana-mana di seluruh dunia. Secara umum ada dua jenis
kayu: kayu lunak seperti deal dan kayu tusam (pine), jenis kayu keras seperti kayu
pohon ek (oak) dan kayu jati (teak). Daya tahan kayu pada umumnya sama dengan
kemampuannnya menyerap air. Kayu keras sangat tahan lama terhadap asam.
Kayu sebagai bahan dasar dalam industri kertas mengandung beberapa komponen
antara lain:
4
b. Degradasi oleh oksidator
Senyawa oksidator sangat mudah mendegradasi selulosa menjadi molekul-molekul
yang lebih kecil yang disebut oxyselulosa. Hal ini terjadi tergantung dari oksidator
dan kondisinya.
3. Lignin, adalah jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi merekatkan
serat selulosa sehingga menjadi kaku. Pulp dan kertas akan mempunyai sifat fisik
atau kekuatan yang baik jika mengandung sedikit lignin karena lignin bersifat
menolak air (hidrofobik) dan kaku sehingga menyulitkan dalam proses penggilingan.
5
Lignin juga mempunyai gugus pembawa warna (gugus kromofor) yang akan bereaksi
dengan larutan pemasak pada digester sehingga menyebabkan warna pulp yang
dihasilkan akan menjadi gelap. Banyaknya lignin juga berpengaruh pada komsumsi
bahan kimia dalam pemasakan dan pemutihan. Pulping kimia dan proses pemutihan
akan menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat selusosa secara signifikan.
4. Ekstraktif, meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur lain.
Komponen ini sangat beracun bagi kehidupan perairan dan mencapai jumlah toksik
akut dalam efluen industri kertas.
Dalam pulping ini digunakan alat yang disebut Pulper. Pulper yang digunakan
berbentuk bejana kerucut terbalik yang atasnya terbuka sebagian dan mempunyai
rotor. Pulper ini dinamakan hydra pulper.
6
membuat kertas mengalami degradasi. Hampir semua produksi pulp kimia di dunia
saat ini masih didasarkan pada proses-proses sulfit dan sulfat (kraft). Proses-proses
pembuatan pulp berupa:
7
Cara pembuatan: Mula-mula sulfur dicairkan dalam tanki pencair atau pelebur,
kemudian dipanaskan dalam pemanas yang berputar sambil dialiri udara untuk
mengoksidasi. Dalam pemanasan ini sulfur diuapkan dan selanjutnya dimasukkan
dalam ruang pembakaran dengan dialiri udara. Pengaliran udara ini dikontrol agar
SO3 tidak terbentuk. SO2 terjadi didinginkan dengan cepat dalam suatu pipa yang
melingkar-lingkar yang dikelilingi air. Proses selanjutnya adalah absorbsi gas oleh air
dengan menambahkan senyawa kalsium dan magnesium karbonat. Menara absorbsi
dibuat minimal 2 buah. Penguliran air dari atas ke bawah dengan spray berlawanan
dengan aliran SO2 yang dimasukkan ke menara absorbsi. Liquor yang keluar dari
menara berisi sejumlah SO2 yang bebas lalu dimasukkan dalam reclain tank.
Akhirnya liquor dimasukkan dalam digester sebagai larutan kalsium dan magnesium
bisulfit. Berdasarkan analisa kira-Kira 4,5% total SO2 dan 3,5% SO2 bebas.
Digester ini diisi penuh dengan potongan-potongan kayu halus dan asam
pemasak dengan kapasitas dari 1 ton sampai 35 ton serabut kayu dan 3000 sampai
51000 galon asam-asam. Digester dipanaskan secara langsung dengan steam (uap)
dengan tekanan 70-160 lb/in2 tergantung dari jenis kayu yang dipakai. Waktu yang
diperlukan 10-11 jam dengan suhu 1050-1550 0C.
Setelah pemanasan dalam digester selesai dan sudah masak, pulp dikeluarkan
dan masuk dalam blowpit dengan diberi air jernih. Dari blowpit ini pulp dimasukkan,
diayak dan seterusnya disaring dengan rotary drum filter untuk dipadatkan dengan
jalan membuang airnya dengan mesin ayakan 80. Kemudian pulp dimasukkan dalam
tanki pemutih dan diputihkan dengan klorin dengan penambahan cairan kapur sebagai
penetralnya. Selesai pemutihan pulp dimasukkan dalam mesin-chest dan dikeringkan.
Selanjutnya dibuat roll-roll pulp.
8
b. Proses Soda
Sistem pemasakan alkali bertekanan pada suhu tinggi dikenalkan pada tahun
1850-an. Menurut metode ini, larutan natrium hidroksida digunakan sebagai lindi
pemasak dan lindi-bekas yang dihasilkan dipekatkan dengan cara penguapan dan
dibakar. Leburan, yang terdiri atas natrium karbonat, diubah kembali menjadi natrium
hidroksida dengan kalsium hidroksida (konstisisasi). Karena natrium karbonat
digunakan untuk imbuhan, maka proses pemasakan dinamakan proses soda. Kayu
yang digunakan pada proses ini bisa dari berbagai macam jenis kayu. Bisa juga bahan
baku seperti jerami, lalang, serat nenas, tebu, dan lain-lain. Digester yang dipakai
dibuat dari steel, sama seperti proses sulfat. Waktu memasak 2-3 jam dengan
memakai uap (tekanan 118lb/in2 dan temperatur 344 0F). Pulp yang sudah jadi
dikeluarkan dari digester melalui lubang di bawah digester.
9
imbuhan. Ia direduksi dalam tungku pemulihan menjadi natrium sulfida, yang
merupakan bahan kimia kunci yang dibutuhkan untuk delignifikasi.
Proses kraft telah hampir menggantikan secara lengkap proses soda yang tua
karena keunggulan selektivitas delignifikasi. Sejak tahun 1960-an produksi pulp kraft
juga naik lebih cepat daripada pulp sulfit karena beberapa faktor, seperti pemulihan
bahan kimia yang lebih sederhana dan lebih ekonomis dan sifat-sifat pulp lebih baik
dalam hubungannya dengan kebutuhan pasar.
Digester ini dibuat dari logam steel dan tekanan uapn110lb/in2. Pulp yang telah
jadi dikeluarkan dan dicuci dengan air dalam tanki pencuci sehingga liquornya akan
terpisah. Liquor yang dihasilkan dimasukkan ke dalam tanki penampung untuk
direcovery. Pulp yang sudah dicuci disaring lagi dengan saringan rotary drum filter,
kemudian hasilnya diputihkan dengan kalsium hipoklorit sehingga hasilnya sudah
agak putih. Selanjutnya diinetralkan dengan CaO atau NaOH, dicuci dan dikeringkan.
Hasilnya terbentuklah pulp kering.
10
lignin sebagian, menghasilkan pulp-pulp semikimia. Tujuan proses ini adalah
menghasilkan perolehan yang maksimal yang setara dengan proses dari tingkat
kekuatan dan kebersihan yang paling baik.
11
Alat alat yang digunakan dalam proses cleaning adalah :
2.4.3 Refining
2.4.5. Bleaching
12
b. Extraksi Alkali, untuk melarutkan hasil degradasi lignin yang terbentuk pada
tahap sebelumnya dengan larutan NaOH.
Proses pemutihan bubur kertas menggunakan kimia pemutih atau bleach, yang
tujuan utamanya khusus untuk membuat kertas cetak atau kertas budaya. Jadi proses
pemutihan sangat relatif tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat.
2.4.6. Mixing
Mixing adalah pencampuran bahan atau bubur serat dan aditif. Bahan
penunjang bubur kertas yaitu, cationic starch. Penambahan aditif untuk mengikat ion
ion kertas agar jaringan kertasnya kuat.
2.4.7. Blending
Blending adalah proses pengadukan campuran bubur serat yang akan dikirim ke
proses pembentukan kertas. Pada bagian ini kekentalan bubur serat dikontrol oleh alat
yang dinamakan CRC (Consistence Recording Controller).
Pulp yang sudah diputihkan kemudian dibawa ke mesin pembuat kertas dimana
akan dibentuk lembaran pulp pada screen. Air dihilangkan dari lembaran dengan
13
kombinasi vakum, panas, dan tekanan yang diberikan di bagian penggulung (roller).
Kertas jadi dapat dibuat dengan berbagai jenis berat dan digulung menjadi gulungan
besar untuk diproses lebih lanjut.
Pada proses pembuatan ini, bubur kayu yang telah bersih kemudian dimasukkan
ke dalam alat yang disebut hollader yang telah diisi dengan bahan pelengkap (bahan
pengisi dan bahan perekat) dan air. Di dalam alat ini adonan dicampur sampai
homogen, serat-serat selulosa saling berkaitan, pori-pori erat penuh tertutup bahan
pengisi dan seluruh susunan terlumuri bahan perekat. Dalam keadaan ini adonan telah
siap untuk dijadikan lembaran-lembaran kertas. Kemudian adonan basah
dialirkan ke mesin fourdriner. Mesin ini berupa saringan kasa tembaga (fine mesh
bronse screen) meyerupai pita besar yang tidak putus karena terus berputar. Diatas
saringan ini adonan ditebarkan hingga membentuk lembaran tanpa putus yang terus
bergerak. Di tengah-tengah saringan terdapat rol penggilas (dandy roll) yang berfungs
sebagai pemeras air. Lembaran yang telah dilewati dandy roll kadar airnya berkurang
dan rata tebalnya. Keluar dari mesin fourdriner, kemudian lembaran kertas basah
(web) masuk kedalam mesin press. Prinsip kerja mesin ini tidak beda jauh dengan
mesin terdahulu tetapi lebih banyak memiliki rol-rol penggilas agar lebih menekan air
sebanyak-banyaknya keluar dari kertas. Press part berfungsi untuk membuang air dari
web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering
(dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang
berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini
dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30
%). Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %.
Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper
roll). Paper roll ini yang dipotong-potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.
14
2.6 Jenis-Jenis Kertas
Kertas Koran
Kertas karton
Pabrik pulp
Pabrik kertas
15
BAB III
GAMBAR ALAT DIGESTER DAN SYM SIZER
16
metode lain yang memasukkan larutan bersamaan dengan chips, namun larutan
tersebut disirkulasikan lagi terus menerus. Kukus bertekanan diumpankan dari bagian
bawah agar dapat mengocok chip. Pengumpanan chip haruslah seragam., karena chip
yang tidak seragam mengakibatkan kekacauan dalam sirkulasi, pemasukan alkali dan
perpindahan panas selama pengumpanan chip, udara dan kukus yang tidak
terkondensasi dikeluarkan dari digester melalui penyaring dengan menggunakan fan.
Sebuah cyclone diatas fan ini, mengeluarkan bahan-bahan halus. Tanpa pengeluaran
udara leher dari digester akan tersumbat. Perhatikan gambar 3.1.1. Gambar tersebut
menunjukkan sirkulasi larutan impregnansi, sebagian besar berupa lindi hitam
bertemperatur sekitar 950C, dipompakan kedalam digester melalui bagian dasarnya
hingga seluruh digester terisi olehnya.
Sirkulasi yang umum dilakukan pada suatu ligester batch dengan cara
dilewatkannya larutan melalui sebuah penukar panas. Larutan yang didistribusikan
tersebut didistribusikan kembali kedalam bejana. Pompa sirkulasi yang digunakan
dirancang sedemikian rupa sehingga larutan tersirkulasi sekali tiap 10 menit.
Penggunaan digester batch pada proses pemasakan dapat memudahkan kita dalam
mengukur total yield.
17
3.1.2 Digester Kontinyu
Digester dengan model kontinyu masih digunakan oleh beberapa industri
untuk melakukan pulping semi kimia, atau juga pada proses alkalin pulping yang
berbahan baku bagian-bagian kayu, misalnya bubuk halus hasil penggergajian kayu.
Pada digester ini chip bergerak kebawah secara seragam mendekati model
reaktor aliran sumbat. Zona pertama pada digester ini adalah zona impregnasi, yaitu
zona penyerapan larutan pulping ke dalam pori-pori chip, hingga udara dalam pori-
pori terrgantikan oleh larutan tersebut. Fungsi lain dari zona impregnansi adalah
melunakkan kayu, dan memudahkan reaksi delignikasi pada tahap pemasakan. Pada
tahap impregnasi waktu tinggal berkisar sekitar 45 menit pada temperatur 105-1300C.
sebelum memasuki tahap reaksi, chip kayu mengalami tahap pemasakan yang
bertujuan untuk menghasilkan temperatur pemasakan. Temperatur yang dihasilkan
berkisar 40C lebih dari temperatur pemasakan.
18
3.1.2.2 Digester Kontinyu Bejana Ganda
Pada proses digenster kontinyu bejana tunggal, chip kayu masuk ke
convenyor woodyard dan memasuki proses bin. Alat pengukur chip mengontrol laju
keluaran bin dan laju produksi. Keluaran dari alat pengukur chip diumpankan ke low
presure feeder, yang memindahkan chip ke horizontal tank, bertekanan sekitar 100
150 kPa. Bejana pre-stiming merupakan sebuah screw konvenyer horizontal yang
keluarannya menuju ke vertikal chute. Lalu chip menuju ke pengumpanan bertekanan
tinggi disaat yang sama juga terjadi pengontrolan lindi pada chute (tempat
peluncuran) ini. Chip bergerak secara gravitasi, dan kontak dengan lindi pada saat
pertama. Lindi ini berputar (sirkulasi) dari chute pada pengumpan bertekanan tinggi
dan kembali ke chute melewati penguras. Pengumpan bertekanan tinggi menjadikan
chip yang bertekanan 100 - 150 kPa menjadi tekanan proses sebesar 1 Mpa. Chip
bersama lindi di-flush melalui bagian atas bejana impregnasi atau dogester sebagai
slurri, dimana terdapat sebuah pemisah berulir memisahkan lindi pembawa dari chip,
mengembalikannya ke bagian inlet pengumpan bertekanan tinggi, dan terus menerus
membawa chip kebagian atas digester.
Pemakaian digester kontinyu pada industri menggantikan batch proses,
memiliki beberapa keuntungan, yaitu lebih efisien dalam hal ukuran, kebutuhan
kukus yang konstan, komponen tambahan yang tidak terlalu banyak (belt komveyeor,
sistim recover panas), tahap pencucian masuk kedala digester (kamyr), dapat
digunakan untuk semua jenis kayu dan memiliki efisiensi energi yang lebih baik.
19
masing-masing pompa akan melewati rotating pressure screen untuk menjaga
kebersihannya sebelum memasuki applicator beam. Top applicator beam dan bottom
applicator beam akan mengaplikasikan starch masing-masing pada top roll dan
bottom roll yang selanjutnya akan teraplikasi pada kedua permukaan kertas. Untuk
meratakan pengaplikasian starch pada lembaran kertas, digunakan suatu alat yang
dinamakan dengan rood. Rood merupakan alat yang berbentuk silinder kecil yang
diletakkan pada bagian luar top dan bottom roll. Jarak antara rood dengan applicator
roll harus diperhatikan untuk menjaga keseragaman pendistribusian starch. Rood juga
terbagi dua, yaitu top rood untuk top roll dan bottom rood untuk bagian bottom roll.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dalam proses produksinya industri pulp and paper membutuhkan air dalam
jumlah yang sangat besar. Hal ini dapat mengancam kelestarian habitat di sekitarnya
karena mengurangi tingkat ketersediaan air bagi kehidupan hewan air dan merubah
suhu air.
Pulp dibuat secara mekanis, kimia maupun semikimia dengan memisahkan
serat kayu atau selulosa dari bahan lain. Dalam proses kraft pulping, larutan
campuran antara sodium hidroksida dan sodium sulfida digunakan untuk melarutkan
bahan tidak berserat. Pulp kemudian diputihkan untuk menghasilkan kertas yang
putih. Beberapa zat kimia digunakan dalam proses pemutihan (bleaching) antara lain
gas klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin dioksida, hidrogen
peroksida dan sodium peroksida. Setelah penambahan filter dan pewarna, bubur
kertas dibuat menjadi kertas. Selulosa adalah bahan dasar yang terpenting dalam
pembentukan pulp dan kertas. Selulosa ini terdapat dalam kayu, kapas, serta nenas,
jerami, lelang, bambu, dan lain-lain.
Beberapa Proses Pembuatan Pulp
Proses Mekanik
Proses Kimia
a. Proses Sulfat ( proses kraft )
b. Proses Soda
c. Proses Sulfit
Proses Semikimia
Proses Pembuatan Kertas
Penyediaan bahan baku
Pemilihan jenis kayu
Persiapan kayu
Pulping
Cleaning
Refining
Oksigen delignification
Bleaching
INDUSTRI PULP DAN KERTAS
21
Mixing
Blending
Paper making
22
INDUSTRI PULP DAN KERTAS
23