PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa tujuan dari pelapisan logam
b. Untuk mengetahui unsur yang digunakan sebagai bahan utama dalam
melapisi logam
c. Untuk mengetahui bagaimana proses pelapisan itu
BAB II
PEMBAHASAN
3
bentuk akhir atau setelah proses pengerjaan mesin serta penghalusan terhadap
permukaan benda kerja yang dilakukan. Dengan demikian, proses pelapisan
termasuk dalam kategori pekerjaan finishing atau sering juga disebut tahap
penyelesaian dari suatu produksi benda kerja.
pelapis lebih anodik terhadap substrat. Contohnya pelapisan pada baja yang
memiliki potensial listrik -0,04 Volt yang dilapisi dengan logam Seng yang
memiliki potensial listrik -0,0762 Volt. Logam seng bersifat lebih anodik
terhadap baja sehingga logam Seng akan mengorbankan dirinya dalam bentuk
korosi sehingga logam yang lebih katodik terhindar dari reaksi korosi. Pelapisan
ini termasuk dalam jenis pelapisan protektif. Keunggulan dari pelapisan ini
adalah sifat logam pelapis yang bersifat melindungi logam yang dilapisi
sehingga walaupun terjadi cacat pada permukaan pelapis karena sebab seperti
tergores, retak, terkelupas dan lain-lain sehingga terjadi eksposure terhadap
lingkungan sekitarnya, sampai batas tertentu tetap terproteksi oleh logam
pelapis.
Cooper plating yaitu sebagai lapisan dekoratif pada baja, zn, dan
paduannya, serta untuk print circuit board.
8. Chromium plating
Chromium plating yaitu sebagai lapisan dekoratif untuk industri
otomotif, peralatan kantor dan peralatan rumah tangga. Chrom juga
menghasilkan lapisan yang paling keras dari semua jenis lapisan dengan
metode elektroplating yang ada, Untuk itu sering digunakan untuk mengurangi
laju keausan permukaan bahan seperti piston dan silinder hidraulik, ring
piston, komponen mesin pesawat terbangan dan mesin-mesin tekstel.
Sifat lain yang sangat menonjol adalah mudah teroksidasi dengan udara
membentuk lapisan kromium oksida pada permukaan . Lapisan tersebut bersifat
kaku, tahan korosi, tidak berubah warna terhadap pengaruh cuaca. Tetapi larut
dalam asam klorida, sedikit larut dalam asam sulfat dan tidak larut dalam asam
nitrat. Karena sifat-sifat tersebut, maka dalam pemakaiannya banyak digunakan
sebagai bahan paduan untuk meningkatkan ketahanan korosi sebagai bahan
10
pelapis. Proses pelapisan krom dikenal secara luas pada industri-industri logam
sebagai pengerjaan akhir (final finishing) sejak tahun 1930, karena ketahanan
korosi dan tampak rupa lapisannya yang baik.
Aplikasi yang paling penting dari pelapisan tembaga adalah sebagai suatu
lapisan dasar pada pelapisan baja sebelum dilapisi tembaga dari larutan asam yang
biasanya diikuti pelapisan nikel dan khrom. Tembaga digunakan sebagai suatu
lapisan awal untuk mendapatkan pelekatan yang bagus dan melindungi baja dari
serangan keasaman larutan tembaga sulfat. Alasan pemilihan plating tembaga
untuk aplikasi ini karena sifat penutupan lapisan yang bagus dan daya tembus
yang tinggi.
tersebut di atas dapat menyebabkan adanya garisan-garisan pada benda kerja dan
pengelupasan hasil pelapisan logam.
2.9.1 Electroforming
Bahan pelapis yang digunakan adalah nikel dan paduannya (Ni-Co, Ni-P
dan Ni-B). Nickel plating dengan cara ini dapat menghasilkan bahan dengan
tahan korosi dan keausan tinggi. Tembaga dapat juga dilapiskan pada lubang-
lubang yang terdapat pada PCB dan pada bahan plastik untuk maksud lapisan
dekoratif. Permukaan substrat harus dalam kondisi bersih saat proses akan
dimulai. Karakteristik Lapisan Electroless :
14
1. Galvanizing
Logam pelapis berupa zinc (Zn) terhadap substrat baja dan besi
dalam bentuk sheet, strip, piping, tubing dan wire dan proses tersebut dapat
berlangsung dengan sistem otomatisasi. Tebal lapisan dapat bervariasi antara
0,04 0,09 mm. Tebal lapisan tersebut dapat dikontrol dengan mengatur lama
0
pencelupan dalam larutan logam cair. Suhu larutan dipertahankan sekitar 450 C.
2. Aluminizing
Logam pelapis berupa aluminium (Al). Aluminium memberikan
proteksi yang sangat baik terhadap korosi, dalam beberapa kasus dapat lima
kali efektif dibandingkan dengan galvanizing.
3. Tinning
Logam pelapis berupa Tin / Timah (Sn). Tin plating menghasilkan
proteksi korosi non-toxic pada substrat baja untuk keperluan kaleng makanan
dan minuman.
4. Terneplating
Logam pelapis berupa paduan Pb-tin terhadap baja. Terneplating
merupakan pelapisan substrat baja dengan paduan lead-tin (Pb-Sn). Paduan Pb
lebih dominan (hanya 2- 15% Sn), tetapi Sn diperlukan untuk mendapatkan sifat
adhesi substrat. Secara ekonomis Terneplate relatif murah, tatapi proteksi korosi
agak kurang.
bahan tersebut.
5. Hard anodizing coating dapat diterapkan terhadap aluminium dan
paduannya dengan teknik khusus, misalnya selective or brush techniques.
6. Proses dapat dirancang / dioperasikan secara otomatis.
2.10 Coating Materials pada Electroplating
Pelapisan electroplating terjadi berdasarkan prinsip elektro kimia.
Potensial elektroda standart antara logam dan larutan pada kondisi standart
0
(25 C) tergantung pada jenis elektroda. Paduan binary dan ternary dapat juga
dilapiskan. Logam dengan potensial negatif lebih tinggi dari 1,2V, secara
umum tidak dapat dilapiskan pada larutan aqueous, sehingga aluminium dan
titanium hanya dapat dilapiskan dengan menggunakan larutan organik atau
larutan garam elektrolit.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
. Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa Pelapisan logam
merupakan pengendapan satu lapisan tipis pada suatu permukaan logam atau
plastik yang biasanya dilakukan secara elektrolit, tetapi dapat juga hanya
menggunakan reaksi kimia.dari pelapisan logam ini limbah dominan yang
dihasilkan adalah limbah cair yang dapat diatasi dengan metode batch.
3.2 Saran
Penulis berharap agar setiap sektor industri dapat mengatasi limbah
industri yang dihasilkan agar tidak menyebabkan kerusakan lingkungan dan
menggangu aktivitas masyarakat sekiar sektor industri yang bersangkutan.