Anda di halaman 1dari 15

Rancangan turbin "standar'.

' Para perancang bejana aduk biasanya mempunyai pilihan


yang luas mengenai jenis impeler yang akan dipakai dan penempatannya, demikian pula
mengenai perbandingan ukuran-ukuran bejana, jumlah dan perbandingan sekat, dan
sebagainya. Setiap keputusan mengenai pilihan itu berpengaruh langsung pada laju
sirkulasi zal cat, pola kecepatan, dan daya yang digunakan. Sebagai titik tolak bagi

Sekat

Tabung
Jujut

rff
Y
bY
Sb,
.Sekat

H (b)
Gambar 9-8 Tabung jujut, tangki bersekat:. (a) turbin; 1Dl propeler. (Menurut Bissel dkk.1)
rancangan daram soal-soar pengadukan,
lihat pada Gambar 9-9. perbanding*
dapat-digunakan agitator turbin
-.-.
-_l
seperti yang terj
uiur.i itu biasanya i.f"f,.
t''J
xxiv"r" '1' -
Do I H"oT
4:1 d,: ' 4: i
E,WILl
t)a Do S D"-4
sekat biasanya ada^4_buah; jumlah
daun imperer berkisar antara 4 sampai
tetapi biasanya 6 arau g. Tetapi, iur"* 16,
situasi tertentu ;;-rgk, diperlukan
yang lain dari yang disebutkan proporsi
di atas; umpTnal{a, bila kita ifrin
tor agak tinggi atau agak rendah di dalam.tangki, -.nr*patkan agita_
atau bfla diperrukan menggunakan
tangki yang agak daram.untuk mendapatkan
hasil proses yang diinginkan. Namun
demikian, ukuran'ukuran "standar" y*g'diaurturtan
jadikan dasar untuk memperbandingkariunjuk ai iurvrr. digunakan dan di
"t", a"iuln berbagai
kerja agitato, publikasi.

SIRKULASI, KECEPATAN, DAN KEBUTUHAN


DAYA
DALAM BEIANA ADUK
Agar bejana proses g:tr.i: efektif pada
setiap masalah pengadukan yang dihadapi,
volume fluida yang disirkuiasikan oreir
imperer iraru, .umf i.'*, ugu, dapat
keseluruhan bejana dalam waktu yang menyapu
sinfkat. Demikian put., t...putanarus yang me-
ninggalkan impeler itu harus_cukup-ting;i
agar.dapat mencapai semua sudut
Dalam operasi penqrmpuran dan penyebl"ran tangki.
(dispersi), laju sirkulasi bukanlah
pakan satu-satunya faktor, dan meru-
buian pula merupakan faktor yang terpenting.
Ienan adalah akibat dari arus yang Keturbu-
te;;; baik serta g..ai*-ki.rpatan yang cukup

L J u a__J--l-
l-41 !
Gambar 9-9 Ukuran turbin. Menurut Rushton dkk.r2
)

)
besar di dalam zat cair. Sirkulasi dan pembangkitan keturbulenan, keduanya memerlu-
kan energi; hubungan antara pemasukan daya dan parameter rancang bejana aduk akan
dibahas nanti. Beberapa masalah pengadukan, sebagaimana akan terlihat nanti, meng-
hendaki adanya aliran yang besar atau kecepatan rata-rata yang tinggi, sedang situasi
lain mungkin memerlukan keturbulenan lokal yang tinggi atau pelepasan daya. Walau-
pun baik laju aliran maupun pelepasan daya meningkat bila kecepatan poros ditingkat-
kan, namun pilihan atas jenis dan ukuran impeler ada pengaruhnya atas nilai-nilai
relatif laju aliran dan disipasi daya. Pada umurnnya, impeler besar yang bergerak dengan
kecepatan sedang digunakan untuk mendorong aliran, sedang impeler kecil yang berope-
rasi pada kecepatan tinggi digunakan bila kita memerlukan keturbulenan internal yang
tinggi.

Andca aliran Agitator turbin dan agitator propeler pada pokoknya adalah suatu pompa
impeler yang beroperasi tanpa rumahan, dengan aliran masuk dan aliran keluar yang ti
dak terarah, Hubungan-hubungan penentu untuk turbin serupa dengan hubungan untuk
pompa sentrifugal sebagaimana dibahas dalam Bab 8.134 Perhatikan impeler turbin
berdaun rata pada Gambar 9-10. Nomenklatur yang dipergunakan sama dengan yang
terdapat pada Gambar 8-11 u, ialah kecepatan pada ujung daun; /uz dan V'r, masng-
masing adalah kecepatan tangensial dan kecepatan radial sebenarnya daripada zat cur
yang meninggalkan ujung daun impeler, sedang Vi ialah kecepatan totalzat cair pada
titik itu. Andaikan bahwa kecepatan tangensial zat cair merupakan suatu fraksi k ter-
tentu daripada kecepatan pada ujung daun, atau

V',2 : kuz : knD,n (9'1)

karena u" = tDrn. I:ju aliran volumetrik melalui impeler, dariPers. (8-14), ialah

Q: V'rzAp (e-2)

Gambar 9- 10 Vektor kecepatan pada ujung daun impeler


turbin.
PENGADUKAN DAN PENCAMPURAN
ZAT CAIR 237

Di sini sebagai.4, diambil luas silinder yang dibuat


dengan sapuan ujung daun impeler,
atau

Ar: nDoW
di mana Da= diameter impeler (e-3)
W = lebar daun impeler
Dari geometri Gambar 9-10

V'rz : fu, _ V,rr)tan p,, (e-4)


Substitusi terhadap VL2 danpersamaan (9-l) memberikan

V',2 : nDon(l - k) tan B', (e-s)


Laju aliran volumetri, dari pers. (9-2) sampai
(9-4), karena itu ialah

q : nzD?nW(t - k) tan 8,, (9-6)


Untuk impeler'impeler yang geometrinya sama, w sebanding dengan Do, sehingga untuk
nilai k dan 0z

qxnD] (e-7)
kedua besaran itu disebu t angka atiran (flow number)
[rT':r:;t"r Ne vangdidefinisi

Nr=
#i (e-8)

Persamaan (9'6) sampai (9-g) menunjukkan


bahwa jika p, ditetapkan, Ng akan
konstan. untuk properer kapar,
B', dan Ng_dapat airngguiionstan; untuk turbin,
'ly'p merupakan fungsi dari ukuran relatif imp-eler ian tangLi.'untut
rancangan bejana-
aduk bersekat, disarankan nilainilai berikut ini:

Untuk propeler kapalt 3b (arak-bagi bujur-sangkar) :


Np 0r5
Untuk turbin 4-daun 45o l3b (WID,: t) N, : Q87
Untuk turbin rata 6-daunr 6 tW1D,, : 11 1y'9 : lr3
Persamaan'persamaan ini memberikan aliran
buang dari:ujung impeler dan bukan
aliran buang dari ujung impeler dan bukan aliran
totil yang dihasilkan. Arus zat cair
berkecepatan tinggi yang meninggalkan
ujung impeler -.-bu*u ikut bersam anya zat
cair lindak yang bergerak lambat, yang memperLmbat jet,
tetapi meningkatkan laj,
aliran total' untuk turbin berdaun-iata, aliran
total, ditaksir dari waktu sirkulasi rata-
rata partikel atau perunut yang terlarut,r 6
telah dibuktikan -.b;;;;

4: O,92nD, (e-e)
C)
_l
1r4
c
g
1,2
E
(g

I
(o
t,o
(o Q /Qe

Fo8
(u
q)

E,6
E
o
C^
G l-
?(!
w, zV, /uz

Uiung -l
o-
o)
a). impeler I
o) tc
Y
Gambar 9 - I I Kecepatan rad ian Y'71u, dan laju aliran
\ volumetrik q/qn pada bejana dengan pengaduk turbin
234 (Menurut Cutter.e )
Jarak radial, inci

Untuk rasio yang umum y utu Dsl bs = 3, q ialah 2 )7 6 nD3d, atau 2,1 kali nilai pada
impeler (Ne = 1,3). Persamaan (9-9) hanya boleh digunakan untuk rasio Dtf Da antara
2 dan 4,
Pola kecepatan dan gradien kecepatan. Perincian yang lebih lanjut mengenai pola aliran,
kecepatan lokal, dan aliran total yang dihasilkan oleh impeler bisa didapatkan dengan
menggunakan kuar (probe) kecepatanl6atau dengan pengukuran fotografi terhadap
partikel-partikel perunutl Beberapa hasil yang didapatkan.Cuttere untuk turbin ber-
daun-rata 4 in. di dalam tangki I lr5 in. disajikan pada Gambar 9-l l. Pada waktu fluida
itu keluar dari daun impeler, komponen radial kecepatan fluida Vipada garis pusat im-
peler itu adalah kira-kira O6 kali kecepatan di ujung, yaituu2. Kecepatan radial berku-
rang sesuai dengan jarak vertikal dari garis pusat, tetapijetnya berlanjutjauh dari ujung
daun impeler karena terbawa ikut,
dan integrasi menghasilkan aliran total sebesar
0r75qr, di mana Qs ialah aliran yang akan terjadi bilamana semua fluida bergerak de-
ngan kecepatan u2 melalui sisi silinder yang terbuat dengan sapuan daun impeler.
Aliran bawa-ikut pada titik ini adalah 25 persen dari aliran yang berasal langsung dari
daun impeler.
Pada waktu jet itu bergerak menjauhi impeler kecepatannya berkurang karena luas
aliran bertambah dan karena zat cair yang terbawa ikut makin banyak. Di sepanjang ga-
ris pusat impeler, kecepatan itu berkurang kira-kira sebanding dengan jarak radial, dan
hasil kali V'rr hampir konstan, sebagaimana dibuktikan juga dalam pengkajian lain.r 6
Aliran volumetrik total bertambah sesuai dengan jari-jari sampai kira-kira lr2qukarena
masih ada lagi yang terbawa ikut dan kemudian menurun di dekat dinding bejana karena
aliran itu mulai terbagi dalam lingkar-lingkar aliran ke atas dan ke bawah. Aliran maksi-
mum sebesar lr2q, dibandingkan dengan kecepatan buang radial sebesar or6u2 menun-
jukkan bahwa aliran total itu besarnya dua kali buang impeler, hal mana sesuai dengan
faktor 2rl yang dihitung dengan menggunakan Persamaan (9-9).
-t
Gradien kecepatan di dalam bejana aduk sangat berbeda pada satu
titik dengan titik
yang lain. Gradien itu cukup besar di dekat tepi jet yang meninggalkan
ir"p.br; k;;;;;
di situ kecepatannya tinggi dan jetnya agak sempit. Berdasarkair atas proiil kecepatan
vertikal pada ujung daun impeler, gradien kecepatan pada titik ini ialah
rir^-n r'orw)
0.75 w, di mana Q9n ialah resultan dari kecepatan radial dan kecepatu,
t"rgr.irij,
dan 0175 ll ialah setengah lebar jet yang meninggalkan impeler.
oreh kurrnu ,niut tr.-
bin standar u = finDo dan w = DolS ini berarti gradien kecepatan sebesar
tln, y^ngii-
pat dipergunakan untuk menaksir laju geser maksimum di daerah
di sekitar ir"p.fritrr-
bin. Pada waktu jet itu bergerak menjauh dari imperer, kecepatannya berkuiang,
dan
gradien kecepatan di tepi jet menghilang. Di belakang daun
turbin terdapat ,olrt.tr-
vorteks yang kuat yang mana laju geser lokal bisa ,rrnpui 50n besarnya.s
Pada Gambar 9'12 diperlihatkan arus fluida yang dihasilkan
oleh turbin berdaun
enam, diameter 6 in., dan berputar pada 200 put/min dl drlu* bejana
l2 in. yang berisi
air dingin.2s Bidang pengamatan terletak melalui sumber poros impeler persis
di depan
sekat radial' Fluida bergerak meninggalkan impeler pada aiah radial,
lalu memisah men-
jadi arus yang mengalir ke atas atau ke bawah pada sekat itu, dan
mengalir ke dalam ke
arah poros impeler, dan akhirnya kembali pada
-mrk ke impeler. dasar bejana, persis
di bawah poros, fluida bergerak dalam suatu arus putar, di tempat-tempat
lain arus itu
terutama radial atau longitudinal.
Angka-angka pada. Gambar 9-12 menunjukkan skala kecepatan
fluida pada berbagai
titik sebagai fraksi darit!!en11an pada ujung daun imperer. brlr* kasuslni kecepat-an
ujung impeler ialah 4,8 ftldet. Kecepatan di dalam jet langsung
berkurang dari kecepatan
ujung daun hingga akhirnya, di dekat dinding bejana, menlaai kira-kira
0,4 kecepatan
ujung' Kecepatan pada lokasilokasi lain di dalam bejana itu adalah
kira-kira 0,25 kali
kecepatan ujung, walaupun terdapat dua daerah toroidal fluida yang
hampir stagnan
permukaan
&kat

ltiVt,--t
)*A
\ r 02\oJ./qZ5 ?e. Gambar 9 l2 poh kecepatan
-1--._ _>-/ '-)t dalam agitator-turbin.
u. (Menurut l[orrison dkk.zs
)

_l
satu di atas impeler dan satu lagi di bawah, di mana kecepatan hanya 0,10 sampai 0,15
kecepatan di ujung daun.
Peningkatan kecepatan impeler akan berakibat meningkatnya kecepatan ujung
daun dan laju sirkulasi, tetapi tidak akan menyebabkan bertambahnya kecepatan
fluida pada lokasi tertentu menurut perbandingan yang sama, karena, jet berkecepatan
tinggi akan membawa ikut lebih banyak bahan dari zat cair lindak dibandingkan dengan
jet yang kecepatannya lebih rendah, dan kecepatan jet berkurang dengan cepat makin
jauh posisinya dari impeler.

Kebutuhan daya. Suatu pertimbangan yang sangat penting dalam merancang bejana
aduk ialah kebutuhan daya untuk mendorong impeler. Bila aliran di dalam tangki ada-
lah turbulen, kebutuhan daya dapat ditaksir dari hasil-kali aliran q yang didapatkan
dari impeler dan energi kinetik Ep per satuan volume fluida. Besaran-besaran itu ialah
q: NDIN,
dan Eu: ry'rf-
29"
Kecepatan Z'2 sedikit lebih kecil dari kecepatan ujung u2.Iikarasio V2'fu2 ditan-
dai dengan c, maka Vz'= afinDa, dan kebutuhan daya ialah

P : nD)No!6nnD,)'
- 20,

:,#(+.,) (e.10)

Dalam bentuk tanpa-dimensi

Pa - a.2Tc2

Fon- 2 tts l)
A/
(e.1

Ruas kiri Pers. (9-11) dinamakan angka daya (power number), Np,yang didefinisikan
oleh

Pa-
A/
"P - n3Dip (e-12)

Untuk turbin standar berdaun enam,.ly'g = lr3, dan jika o dianggap O,9,Np = 5.,2.
Hal ini sesuai dengan pengamatan, seperti akan kita tunjukkan nanti.

Korelasi daya. Untuk menaksir daya yang diperlukan untuk memutar impeler pada ke-
cepatan tertentu, diperlukan suatu korelasi empirik mengenai daya (atau angka daya).
Bentuk korelasi demikian bisa didapatkan dari analisis dimensi, bila ukuran-ukuran
penting tangki daun impeler diketahui, demikian pula jarak impeler dari dasar tangki,
kedalaman zat cab, dan ukuran-ukuran sekat bila menggunakan sekat. Jurnlah dan
susunan sekat serta jumlah daun impeler perlu pula ditetapkan. Variabel-variabel yang
masuk ke dalam analisis ialah ukuran-ukuran penting tangki dan impeler, viskositas
p, dan densitas p zat cair, kecepatan r, dan karena hukum Newton berlaku, tetapan
dimensional 9". Demikian pula, kecuali bila terdapat fasilitas untuk menghilangkan arus-
putar, maka akan timbul vorteks pada permukaarr zat cair. Sebagian zat cair akan terang'
kat lebih tinggi dari permukaan rata-rata zat cair, yaitu permukaan dalam keadaan tan'
pa aduk, dan gaya angkat ini harus diatasi oleh gaya gravitasi. Dengan demikian perce'
patan gravitasig pun harus masuk sebagai faktor dalam analisis kita.
Berbagai pengukuran linear itu dapat dikonversikan menjadi rasio tanpa-dimensi yang
disebut faktor bentuk (shape factor), dengan membagi masing'masingnya dengan salah
satu anggotanya yang dipilih secara rambang. Diameter impeler D, sangat cocok untuk
digunakan sebagai basis pengukuran, dan faktor bentuk itu dihitung dengan membagi
masing-masing ukuran lainnya dengan Do atauDl. Umpamakan faktor bentuk yang kita
definisikan demikian adalahsr, sr, sr,...
, sr.DiameterimpelerD, dengandemikian
juga merupakan ukuran besarnya alat, dan dapat dipakai sebagai variabel dalam analisis,
sebagaimana kita mempergunakan diameter pipa dalam analisis dimensional gesekan
dalam pipa. Dua alat pencampur yang mempunyai perbandingan geometri yang sama
seluruhnya, tetapi berbeda ukuran, akan mempunyai faktor-faktor bentuk yang identik,
tetapi berbeda dalam besarnya Do. Peranti yang memenuhi persyaratan demikian
disebut serupa dalam hal geometri, atau mempunyai keserupaan geometrik.
Bila faktor bentuk untuk sementara kita abaikan, dan zat cair itu kita andaikan
fluida Newton, maka daya P merupakan fungsi dari variabel lainnya, yaitu

P : t!(n, Do, g, lt, g, p) (e-13)

penerapan metode analisis dimensi yang diuraikan dalam l:mpiran 4 menghasilkan32

Ps, _ ,,, (n4l ,l&\ (e.r4)


i{Dfr:r\ u s)
Dengan memperhitungkan faktor bentuk, Persamaan (9-14) dapat dituliskan

'
;h:r(ry,+,s,.s,, ,s.) (e-l s)

Gugus tanpa-dimensi pertama dalam Persamaan (9-14), Pg"f nsDosp, ialah^angka


daya ip. Gugus kedua, iDo'olu, ialah angka Reynolds 1y'*.; gugus ketiga' n'Dolg,
ialah angka Froude, N.,. Persamaan (9- 1 5) jadi boleh dituliskan

Np : ry'(l{p., NF. Sr, Sr, .'., S,) (e-16)

Makna gugus-gugus tanpa dimensi.r? Ketiga gugus tanpa-dimensi pada Persamaan (9-14)
dapat diberi tafsiran sederhana. Perhatikan gtgts nDr2 pip. Oleh karena kecepatan
ujung impelet u2 Sa,tn& dengan tDon,

nD j p (nD,)D,,1t Lt, Dup


/\n" : ,t:. (e-17 )
lL lL lt
dan gugus ini sebanding dengan angka Reynolds yang dihitung dari diarreter dan kece-
patan keliling impeler. Itulair seL'abnya maka gugus ini mendapat nama demikian.
Angka daya Np analogi dengan faktor gesek atau koefisien seret. Angka ini seban-
ding dengan gaya seret yang bekerja pada satu satuan luas impeler dan tegangan inersia.
Tegangan inersia, pada gilirannya, berhubungan pula dengan aliran momentum yang
berkaitan dengan gerakan lindak fluida.
Angka Froude Np, merupakan ukuran dari rasio tegangan inersia terhadap gaya
gravitasi per satuan luas yang bekerja. pada fluida itu. Hal ini terdapat dalam -siiuasi
di mana terdapat gerakan gelombang yang tidak dapat diabaikan pada permukaan zat
cair. Angka ini sangat penting dalam perancangan kapal.
Oleh karena tegangan-tegangan individual didefinisikan secara rambang dan ber-
ubah dari satu titik ke titik lain di dalam bejana itu, nilai numerik lokalnya tidaklah
penting' Akan tetapi nilai gugus-gugus tanpa-dimensi untuk keseluruhan sistem sangat
penting karena memberikan besaran-besaran korelasi yang menghasilkan p".**uun-
persamaan empirik yang jauh lebih sederhana dari yang didasarkan atas Persamaan
(9'13). Persamaan'persamaan angka daya berikut ini merupakan contoh dari korelasi
yang dimaksud.

Korelasi-daya impeler tertentu. Berbagai faktor-bentuk dalam Persamaan (9-16) di atas


bergantung pada jenis dan susunan alat. Ukuran-ukuran penting untuk bejana dengan
pengaduk turbin yang umum diberikan pada Gambar 9-9; faktor-faktor bentuk yang
berkenaan dengan pencampur itu ialah S1 = Dof D1, 52 = Ef Do, S3 = Lf Do, Sq = WlDa-,
Ss =JfD1dan.16 = HlDr. Di samping itu banyaknya sekat dan daun impelerharussu-
dah ditentukan pula. Jika menggunakan propeler, maka kemiringan dan jumlah daun-
nya juga penting.

Tangki berselcat. contoh grafik //p vs. N*" untuk tangki bersekat yang diperlengkapi
dengan turbin berdaun rata yang ditempatkan di pusat dan mempunyai enam daun tur-
bin disajikan pada Gambar 9-13. Kurva A
adalah untuk daun vertikal dengan sa =

a
a.
5
a-
ll

r tu '10. 10. .104 105


"
w*"= D!np/p
GamPar 9-f 3 Angka daya N, vs. N*. untuk turbin berdaun enam. (Menuntt Botes dkk.t
dkk't2 ) Untuk bagian kurva D dengin garis putus-putus, N, yang
; Rushton
dibaca dari gambar harus dikali-
kan dengan Ni::.
PENGADUKAN DAN PENCAMPURAN
ZAT CATN 243

slh
a-lr
lqr
ll

-4. Empat sekat S, . O /

NRe.Drt4
Gambarg-l4 Angka daya vs. N*. untuk propeler berdaun tiga.
Untuk bagian krrva B, c, dan
{a
i yung tlgrri, putus-putus, nirai N, yanglMenurut
Rushton dkk.x2)
dikalikan dengan Nf;,. dibaca pada gambar harus

0'25; kurva B untuk imperer yang serupa tetapi dengan


daun yang lebih sempit r.s4 =
0.125)' Kurva c untuk turbin yang serupa untuk
kurva B tetipidengan daun miring.
Kurva D adalah untuk tangki tanpa sekat. '
Kurva A pada Gambar 9-r4 adalah untuk propeler
berdaun tiga yang ditempatkan
di pusat tangki bersekat. propeler dari turbin trrduun
miring *"nggunrk.n daya jauh
lebih kecil daripada turbin dengan daun vertikal.

Tangki tak bersekar. pada angka Reynolds yang


rendah, yaitu di bawah kirJ-kira 300,
kurva angka daya untuk tangki yang mempunyai
sekat *uup* untuk tangki tanpa se-
kat adalah identik. pada angka Reyiords yang
lebih tinggi- kurva itu memisah, sebagai-
mana terlihat pada bagian_ kugva D yang
putus-putus pada Gambar 9-13 dan kurva B,
c,dan D pada Gambar g-r4. Di daerah
a'nga neynolds demikian, yang biasanya dihin-
darkan dalam praktek dengan tangtrii tanpi
sekat, terbentuk vorteks dan angka Froude
akan berpengaruh. persamaan (9_t 6)
lalu jmoaifikasi menjadi

NP
Nr. (e-l 8)
Eksponen m daram persamaan
(9-rg), untuk setiap perangkat faktor bentuk
terten-
tu, dihubungkan secara empirik dengan
angka Reynotos oten plrsu,-,aan,

n, : l__Jg-,,
b
{r (9-lq)
di mana a d'an b merupakan tetapan. Nilaia danD untuk kurva
dalarn Garnbar 9-l3 dan
9-14 diberikan pada Taber 9 r. Bira kita
rrrenggunakan kurva garis purus-putus pada
Gambar 9-lJ atau 9-14. angka
daya,vp yang clibaca dari skala ordinat harus dikoreksi
dengan rnengalikannya dengan 1/ff
. itit.,rt Contoh 9-2).
244 OPERASI TEKNIK KIMIA

Tabel 9-l Konstantaa dan b untuk


Persamaan (9-19)

9- l3 D Ir0 4010
9-t4 B tr7 l8r0
9-t4 C q 18ro
9-14 D 2r3 l8r0

Pengaruh geometri sistem. pengaruh faktor bentuk sr sz


, s, dalam pers.
(9-16) terhadap r/p kadang-kadang kecil, tetapi kadang-146lng amat
besar. Kadang-
kadang dua di antara faktor itu atau lebih saling berhubungan; artinya,
perubahan
^s1 ,
umpomanya, mungkin bergantung pada nilai s2 atau s3. paaa turbin
beidaun rata
yang beroperasi pada angka Reynolds tinggi di dalam tangki
tanpa-sekat, pengaruh per-
ubahan geometri sistem dapat dirangkumkan sebagai berikutr :
l. Penurunan
^S1 ,
yaitu rasio diameter impeler terhadap diameter tangki, akan mening-
katkan //p bila sekatnya tidak banyak serta sempit dan akan menurunkan
I/p biL
sekatnya banyak serta lebar. Jadi, faktor bentuk ,s1 dan s5 saling berhubungan.
Dengan empat sekat dan 55 sebesar 1 l12, sebagarmana sering ditemui
d"lr. praitet
industri, perubahan s'
hampir tidak mempunyai pengaruh terhadap r/p.
2' Pengaruh perubahan 52, yaitu ruang bebas, bergantung pada jenis turbin. peningkat-
an 52 xfuan meningkatkan ly'p pada turbin jenis
piring seperti terlihat pada Gambar
9-9. Untuk turbin dengan daun miring (berjarak-bagi), peningkatan s2 justru
akan
menyebabkan .Ay'p berkurang banyak; sedang untuk turtin terbuka
beriaun lurus,
.Ay'p akan menurun sedikit saja.
3' Pada turbin terbuka berdaun lurus, pengaruh perubahan 54, yaitu rasio lbbar
daun
terhadap diarneter impeler, bergantung pada jumlah daunnya. pada
turbin berdaun
enam, .Ay'p bertambah sesuai dengan sa; pada turbin berdaun empat
.A/p bertambah
menurut S|"'
4' Dua turbin berdaun lurus yang dipasangkan pada satu poros menggunakan
daya se-
besar 1r9 kali daya yang diperlukan oleh satu turbin, asal jarak antara
kedua impeler
itu sedikitnya sallta dengan diameter impeler. Dua turbin yang dipasang berdekatan
akan menggunakan daya sebesar 2,4 kali daya yang alperlutan
oleh satu turbin saja.
5. Bentuk tangki tidak banyak pengaruhnya terhadap uj. oaya yang
dikonsumsi paia
bejana berbentuk silinder horisontal , baik yang u.rr.t ut
,urpu, yang tidak, atau
dalam bejana vertikal bersekat yarg penampangnya bujur-sangkar,
,un.,, saja dengan
yang diperlukan pada tangki vertikal berbentuk silinder.
Dalam tangki bu.lur-sanglar
tanpa sekat, angka daya itu ialah kira-kira
Q75 kali dalam bejana berbeniuk silinclqr
yang bersekat. Pola sirkulasi tentu saja sangat dipengaruhi
oleli bentuk tangki, walau-
pun pemakaian daya tidak terpengaruh.

Perhitungan pemakaian daya. Daya yang diserahkan kepada zat cair dihitupg deugan
nrenggabungkan Pers. (9-16) dengan definisi l/p, sehingga didapatkan
N rnjDlp
r
q-10)
PENGADUKAN DAN PENCAMPURAN
ZAT CAIR 245
pada angka
Reynolds rendah, garis ,r/p
vs./y'p., untuk tangki bersekat
vang tidak, berimpitan,,dan kemiringffi"
aliran menjadi raminar, o.ou k;;i..;;;;#;"
mauDun
adarah _r. Daiam
11#i'' a"riririi* tidak merupur[n iur.,or, dan pers.
(9-r6)

NrNn" : KL : tilSr,Sr, ...,


&: S,) (e.21)
dan dari situ

KrnzDitt
,*
Q, O-22)
persamaan (g-21) dan (-g-22) dapat
digunakan b,arl/p" lebih
Pada tangki bersekat oengan kecit dari I0.
bergantung pada angka nrvnoiJr,
,.;; ilrrotas r'eu*r ouril o,ooo, angka daya tidak
ini aliran sudah turbulen penuh,
Jri'rr.t";rrs tiaat merup#,ir.u,or.
a* p.rr.-ig- t 6) Daram daerah
menjadi

Nr : Kr : /.(S,, Sr, ...,sr) (e-23)


dan dari situ
, _ Krn3oip
0" (e.24)
Nilai tetapan K1 dan K7 untuk berbagai jenis impeler
9-2. dan tangki disajikan pada
Tabel

Tabel 9-2 Nilai konstanta


K7 dan KTdalam
(9-2l) dan (9-23)untuk
Pers.
r*ii^i"r*L,
yang mempunyai empat
buah sekat pada din-
ding,tangki, dengan 1"U".
,"trt ,.;#il;",
sen dari diameter tanglul
Jenis impeler f Kt_ KT
&opeler, jarak-bagi bujur-sangkar,
tiga daun 4tp 0,32

_ llak-baci 2, tiga daun


luroln, enam daun rata
43,5 lr00
Enam. daun lengkunp Tlro 613o
Turbin kipas, u*rn-auri g Tora 4,80
Dayung rata, dua daun 7U0 lr65
Turbin berselubung, enam 36,5 lr70
97,5 lr08
Dengan stator, tanpa
sekat 772,5 1,12
f Dari J.g. Rushton, 1nd. Eng. Chem, 44:2931
(19s2).
f Untuk t urb,JJ. L/Da
= %, w/o = tts
5 W/oo=
Contoh 9-l Sebuah turbin berdaun ,"r" U di-'
pusat tangki vertikal. Diameter tangki ialah 6 ft (1,g3 m); diameter
turbin 2 ft
(0161 m) dan terletak 2 ft (0161 m) dari dasar tangki.
teiar daun turbin 6 in.
Tangki itu diisi samp-ai kldala;nan 6 ft (lrg3 m) dengan larutan soda kaustik
50 per-
sen, pada suhu l50oF (65 6oc), dan viskositasnya ialah l2 cp dan densitas
9315
wf|c o.498 kg/m3 ). Turbin itu beroperasi pada 90 put/min. Tangkainya bersekat.
Berapakah daya yang diperrukan untuk mengoperasikan alat pencampur itu?

PENYELESAIAN Kurva A pada Gambar 9-13 berlaku untuk kondisi soal ini. Kita
hitung dulu angka Reynolds. Besaran yang akan disubstitusikan, dalam satuan
konsisten,

Do:2ft n:ffi:1,5put/det
tt: 12 x 6172 x l0-4 : 8106 x l0-3lb/ft-rdet
p : 93f lblft3 e : 32)7 ftl det2

Jadi
Ar _ DZnp 22 x 1,5 x 93,5
:69'6oo
^*": 7
Dari kurva ,4 (Gambar 9-13), untuktry'R.= 69.600, Np 6g
= dan daripers ,(g-2O)

: 1,883 ft-lbrldet
"_6,0x93,5x1,53x2s
32r17
Kebutuhan daya ialah 1.883/SS0 = 3,42 hp (2,55 kW).

contoh 9'2 Berapakah daya yangdiperlukan dalam bejana pada contoh 9-r jika
tangki itu tanpa sekat?

PENYELESAIAN Kurva D Gambar 9-13 berlaku untuk kasus ini. Oleh


karena kita
harul
lenselnakan bagian kurva garis putus-putus, dan angka Froude i";r;;"k;;
satu faktor; efeknya dihitung sebagai berikut

Nr, -
n'Do
g
: ','21-:-',:
3.rt t
q14

Dari rabel 9-1, konstanta a dan b untuk substitusi ke dalam pers. (9-19)
ialah
a = l rO dan D = 4010. Dari pers. (9_19).

lr0 - logro 69.600


, _ -0096
4O'O -:

t*in;:::.[TTl3i"l*"?f,,T','pl'lipre;']r'y,]6:;":i':?:,r:iH,:J;
(e-2o).

, _1,29 x 9315 x lr5r x 25


32117 -:4o6ft-lbtldet
Kebutuhan daya ialah 406l550 = O,74 hp (0,55 kW).
PENGADUKAN DAN PENCAMPURAN ZAT CAIR24T

Biasanya tidaklah disarankan untuk mengoperasikan tangki tanpa sekat pada kondisi
agitasi seperti itu.

Contoh 9'3 Pencampur pada Contoh 9-l akan dipergunakan untuk mencampurkan
lateks-karet yang viskositasnya 1.200 p dan densitas 70 lb/ft3 (1.120 kg/m3).
Berapakah daya yang diperlukan?

PENYELESAIAN Angka Reynoldsnya sekarang ialah


r f' ,i-
A/ _22xlr5x7O_r,, -i
-
,axc .\z
15;56V: x
. {i
Jadi, jauh di dalam daerah aliran laminar. UntukNpu= 5r2, dari Gambar 9-13, kurva
A, NP = 12.5 dan

P: l2,5x70xlr53x2s :2.940 ft-lb1/det


3117

Daya yang diperlukan ialah 2.9401550 = 5,35 hp (3199 kW). Kebutuhan daya ini
sama saja, baik tangki itu bersekat atau tidak. Pada pencampur yang beroperasi
pada angka Reynolds rendah tidak ada gunanya memasang sekat, karena pada kon-
disi ini tidak akan ada pembentukan vorteks.
Perhatikan walaupun terdapat kenaikan viskositas sebesar I 0.000 kali, kenaik-
an daya hanya 60 persen di atas daya yang diperlukan untuk mengoperasikan tangki
bersekat dengan zat cair berviskositas rendah.

Kebutuhan daya untuk zat cair non-Neivton. Dalam mengkorelasikan data untuk zat
cair non-Newton, angka daya Pg"fnsDjA didefinisikan sama seperti untuk zat cair
Newton. Tetapi angka Reynoldsnya tidak mudirh ditentukan, karena viskositas semu
fluida itu berubah sesuai dengan gradien viskositas, sedang gradien viskositas berubah
pula dengan nyata dari satu titik ke titik lain di dalam bejana itu. Tetapi, ada korelasi
yang berhasil dikembangkan yang menggunakan angka Reynolds seperti yang didefinisi-
kan pada Pers. (9-17) dengan menggunakan viskositas semu rata-rata lrayangdihitung
dari gradien viskositas rata-rata (duldy)^u. Angka Reynolds lalu menjadi
5
-vl^\srau' \${ara
nD'"P
lYRe.a (e-2s)
-
ll"
- terlihat dari Pers. (3-7), viskositas
Untuk fluida hukum-pangkat, sebagaimana semu
rata-rata dapat dihubungkan dengan gradien kecepatan rata-rata oleh persamaan

llo: *(t)"^.' (e-26)

Substitusi ke dalam Pers. (9-25) memberikan

nDl p
lYR''' : T {e-21)
K'qrtu1d11';
"
248 OPERASI TEKNIK KIMIA

Uniuk turbin berdaun lurus dalam zat cair pseudoplastik dapat dibuktikan bahwa
gradien kecepatan ruta-rata di dalam bejana berhubungan langsung dengan kecepatan
impeler. Untuk berbagai zat cab pseudoplastik, hubungan yang memuaskan, walaupun
hanya berupa pendekatan adalah s' 12'21

tn (e.28)
w,).,:
Perhatikan bahwa gradien kecepatan ruta-rala sebesar |ln, adalah sedikit lebih besar dari
setengah gradien maksimum perkiraan yang besarnya l9n (lthathkn.237). Gradien
kecepatan volumetrik rata-rata untuk tangki mungkin jauh kurang dari lln, tetapi nilai
efektifnya untuk konsumsi daya sangat bergantung pada gradien di sekitar pengaduk.
Penggabungan Pers. (9-27) dan (9-28) dan penyusunan kembali menghasilkan

n2-"'Dlp (e.2e)
lYR..,: -l1-tf

Gambar 9-15 menunjukkan korelasi antara angka daya dan angka Reynolds untuk
impeler turbin berdaun enam di dalam fluida pseudoplastik. Kurva garis putus-putus
diambil dari Gambar 9-13 dan berlaku untuk fluida Newton,dimanaffR" = nDlolu.
Kurva garis penuh ialah untuk zat cair pseudoplastik, dimana N*o, diberikan oleh
Pers. (9-25) dan (9-29). Pada angka Reynolds di bawah l0 dan di atas 100, hasil untuk
zat cair pseudoplastik sama saja dengan yang untuk zat cair Newton. Di daerah angka
Reynolds sedang, yaitu antara l0 dan 100, zat cair pseudoplastik memerlukan lebih
sedikit daya daripada fluida Newton. Transisi dari aliran laminar ke turbulen dalam zat
cair pseudoplastik tertunda hingga angka Reynolds mencapai kira-kira 40, dan bukan l0
sebagaimana pada zat cair Newton.
Pola aliran di dalam zat cair pseudoplastik yang diaduk sangat berbedh dari dalam
hal zat cair Newton. Di dekat impeler, gradien kecepatan ctrkup besar dan viskositas
semu pseudoplastik itu rendah. Dengan bergeraknya zat cair itu menjauhi impeler,
gradien kecepatan berkurang, dan viskositas semua zat cair itu naik. Kecepatan zat cair

50 t t tllil
Non-Newton
t-ill Newton
t)\
QS

\o <__
q8 4 sekat

.[ I
\ \ :
I l
I
J [NN1
I
I

I
l

Ii Tanpa sekat
r ! ll
? to toz to3
Npu= nD6'pl, Np",, = nDr2p/1to
"tuu
Gambar 9- 15 Korelasi daya untuk turbin bcrdaun enam dalam zal cak non-Newton.

Anda mungkin juga menyukai