'Ditinjau dari fasa tegangan yang dipindahkan, terdapat transformator satu fasa dan
transformator 3 fasa. Transformator 3 fasa digunakan untuk memindahk an daya yang
relativ besar. Ditinjau dari fungsinya terdapat transformator daya dan transfrmator
khusus.
Transformator khusus terdiri atas : Trafo tegangan(Potential Transformer, pT),
trafo
arts(current transformer, CT), dan trafo auto(auto tranffirmer).Trafo tegangan (pT)
banyak digunakan untuk menurunkan tegangan dari tegangan tinggi menjadi tegangan
pengukuran. Disamping itu ,trafo tegangan juga banyak digunakan untuk
kepentingan
proteksi tenaga listrik. Trafo arus (CT) banyak digunakan untuk menurunkan
arus dari
arus yang tinggi menjadi araus pengukuran. Trafo arus ini sering juga digunakan untuk
kepentingan proteksi tenaga listrik. Sedangkan trafo auto banyak digunakan untuk
kepentingan khusus misalnya uptuk kepentingan starting motor induksi 3 fasa yang
berkapasitas relativ besar.
Konstruksi dasar transformator adalah seperti gambar I-1. Ditinjau dari tipe inti
yang digunakan dikenal transformatot tipe "core" dan transformator tipe o'shell"
, Konstruksi
masing-masing tipe tersebut adalah seperti gambar I-2 (a) dan I-2 (b).
Ditinjau dari bentuk penanmpang inti yang digunakan, terdapat berbagai benntuk
penampang inti antara lain isquare, cruciform, three stepped, dan
four stepped. Masing-
masing bentuk penampang inti tersebut adalah seperti gambar I-3 berikut.
{ T rons, d"
q = 0,6, dz
*- tu*** se**r-
'*terPP*
(Jr
q = o,68 de
.Harga elmernpunyai bentuk gelombang sinus dan ketinggalan terhadap Qdengan sudut
rcl z
Dengan cara yangsama akan diperoleh ggl induksi efektif pada sisi sekunder
E2sebagai berikut :
fr2= 4$4. f.N2Qm
E, _ 4,44JN,Qm /y'r
^_
--=-=
E2 4,44/Nr@m N2
Er : ggl induksi pada lilitan primer (volt)
E2 : ggl induksi pada lilitan sekunder (volt)
f : Frekuensi suplai listrik (Hz)
N1 : jumlah lilitan primer
N2 : jumlah lilitan sekuned
lz'=lzla
TMNSFORMATOR 1 FASA,3 FASA DAN TRANSFORMATOR PENGUKUMN
PageT
Gambar I-5. Prinsip Kerja Transformator Keadaan Berbeban
C. POLARITAS TRANSFORMATOR
Dikenal 2 macaurr polaritas transformator yaitu :polaritas pengurangan (subtractive
polatity) dan polaritas penjumlahan (additive pilarity). Untuk menentukan polaritas dari
sebuah transformator dapat dilakukan dengan pengujian. Untai pengujiannya adalah
seperti gambar I-6 berikut.
V3=Vl+V2
Maka transformator tersebut mempunyai polaritas penjumlahan. Sedangkan jika :
V3=Vl-V2
Maka transformatot tersebut mempunyai polaritas pengurangan. Polaritas transformator
perlu diketahui khususnya jika transformator tersebut digunaan untuk transformator 3 fasa
atau diparalel dengan transformator yang lain.
l''Untuk mengurangi kerugian akibat arus pusar (arus eddy) inti transformator
dibuat
berlapis-lapis.
E HARGA EKIVALEN
1. Harga Ekivalen Dipandang Dari Sisi primer
Skema untaian transformator dipandang dari sisi primer adalah seperti gb
l-7
7,o1
xo1
,.--A* * -,-
'**{:3**{::
n1 n^t
"t lh
tc
IE
'lU--:-,-f
',
Y'= Y
a.? atau 12': Iz
Nr a
Kerugian tegangan pada sisi sekunder jika dipandang dari sisi primer
adalah Iz,.Rz,
12'.Rz' : a (I2.R2)
X2' : a2 'Xz
22' : a2 'Zz
Hambatan total Rt1 : Ror : Rr * Rc'
Rq=Rr*a:.Rz
Reaktansi totalXtl= Xol : Xr * Xr'
Xo1= Xl + a2.Y,
ImFedansi total Zh: Zot: Zr -t Zz'
Roa XonL
*-[]l-*{.*J-,"*-..
xrt x2 tr1 t
n?
3
{
*___P
Gambar I-8. Untai Kesetaraan Dipandang Dari Sisi Sekunder
Ggl induksiBz:Erla
Ez.Iz = Er.lr
Nz.lz : Nr. Ir
Jikabesarnya ggl induksi B dipandang dari sisi sekunder = E1', maka:
(1''R')
Ir'.Rr'-
a
' I r.R
a.I1.R1':
o
r
-> *r': #
Dengan analisis yang sama diperoleh harga-harga yang lain yaitu:
X/ :Xzl*
-
Zi=Zzli
Hambatan total Rtz = Roz : Rz * &'
Roz=Rz+Rr/a2
Xt2: Xo2=
Reaktansi total Xz + Xr'
Xo2 = \2+X1la2
Zoz = Zola2
Ro2 : Hambatan total transformator dipandang dari sisi sekunder
Xo2 : Reaktansi total transformator dipandang dari sisi sekunder
zo2:lmpedansi total transformator dipandang dari sisi sekunder.
.
Contoh :
Gambar I-9.
Vz
I
Ranglelan Ekivalen Trans&nna&r Berbeban
Ee
lz.Zoz
r2,
d. Vektor Diagram Transformator Berbeban Kapasitif.
bar I-10. Untai Kesetaraan dan vektor Diagram Transformator Berbeban
Di dalam transformator terdapat dua macam kerugian, yaitu rugi inti dan rugi
Rugi inli besarnya selalu tetap, sedangkan rugi tembaga besarnya tergantung
keilnya arus beban. Rugi inti terdiri dari rugi-rugi akibat arus pusar (arus eddy) dan
histerisis. Semua kerugian tersebut diubah menjadi panas. Besarnya rugi inti yaitu
akibat arus pusar Pe dan akibat histyerisis ph dapat ditentukan dengan rumus:
P. = (Ke.v) x Bm x f x t watt.
Ph = (Kh.v)xBm f watt
Pe : Rugi akibat arus eddy ph : Riugi akibat histerisis
Ke : konstanta yang besarnya n l6f
Kh : Konstanta
V : volume inti (m)
Bm : Kerapatan garis gayamagnet mak
f : Frekuensi suplai
ugian Histerisis:
arkan rumus :Ph: (Kh.v) x Bm 1.6.f diperoleh :
Ph, f,
=(Kh.v)xBmr'o
Ph, (xh.r)xam,,o 7
Bm, E, f.
B*, Et f,
P4
-lt,
vh=li.Tl .T ..f,]'u ..f,
!1=
P,,
o -+ Pe2:4x Pe1= 4 x 500 :2000 watt
Jadi rugi inti total : Phz r pez :4000 watt
rugi tembaga pada transformator dapat ditentukan dengan rumus
rumus :
Gmtoh:
Penyelesaian:
Contoh
Sebuah transformator 50 KVA, ocr : 500 watt, scr : pada I nominal : g00 watt.
Hitung efisiensi (q) transformator pada
. :
Penyelesaian:
Daya keluaran: 50 x 1 : 50 KW
Daya masukan: 50 KW+ 1,3 KW: 51,3 KW
11:50/51,3 :0,9747
b. Daya keluaran: 50 x 0,8 = 40 KW
Dayamasukan:40 x 1,3: 41,3 KW
ry 40141,3:0,9685
' c. Rugiinti : 500 W:,0,5 KW
Rugi tonbaga : (%f xW :200 W : 0,2 KW
Rugi-rugi total : 0,5.0,2 = 0,7 KW
Daya keluaran = lzx 50 x I = 25 KW
Daya masukan = 25 0,7 :25,7 KW
q:25125,7 :0,9727
Jika dipandang dari sisi primer, besarnya efisiertsi trasformator dapat dituliskan
sbrigai berikut.Rugi tembago : Ir2.Ror atau lz2}to2
Rugi Inti: rugi arus eddy dan rugi histerisis
i;:.d1fosv1
, t-.,151- r:fin
1'1
. y1J:t fsriji
rr. ---d
,.: F,-, F .
. eosSf i't j
*r-'- H1 . Jr cos0l
Pada saat rugi tembaga I12.Ro1 atau I22.Ro z = P inti, efisiensi transformator adalah
maksimum. Sedangkan arus pada lilitan sekunder l2adalah:
Misal daya keluaran saat efisiensi : maksimum: XKVA ---+ Pcu: P inti
Pcu : I12 .Ro1 ataul22 . Ro2 Besarnya
Pcu dan P inti saat efisiensi : maksimum adalah :
..r
Pcu: :::
I.ir[..i deelo}l 99?:"14
.t Fru bebfln Peniiit;
_j
F r'ilti
a2: {ffI,r.{ $e"&att pe"ner.}aJl x Fsx &s,be* p*ru-i*i'i
X=ffrtrr.A.&e&nnpentrh) :v I= , 1,*,n
- cn
1.l IJL:U o5& p BlrErh
Hubungan antara efisiensi (o, rugi inti (pi) dan rugi tembaga (pcu) pada
transformator dapat digambarkan sebagai berikut :
I
? * ll rt".,
.#s
\ {*
r-)
t-.r
a" 6S t*
q t,.
..)
1S!
{""J 1"-3 li
i-
\ tCI
I
\{ {-}
\{ {} 1"*-
*-.20
/ff#sr L #3 s
#
-* * v5 r*8 ti! $
ql- {2{)t{fR tr. {)(,/ ,
{\, I
Tansformator 50 KVA, ocr : Daya terukur 500 watt. scr : Isc : arus beban
penuh. Daya terukur: 800 watt. Hitung efisiensi maksimum pf 0,8 ketinggalan.
Penyelesaian:
Daya pada saat efisiensi : maksinum adalah :
X= 5o fflu,{ r \ ,'E:rr,r,
buu
KVA
VR : Regiulasi tegangan
VNL = Tegangan tanpa beban
V1 : tegangan pada beban penuh
Vzivl={1V2cosq*Ir@
vR: o,oo583
SOAL - SOAL
=#:
:
TRANSFORMATOR 1 FASA, S TE
Page 24