Anda di halaman 1dari 22

BAB I

TRANSFORMATOR SATU FASA


A.TINJAUAN UMUM TRANSFORMATOR
Transformator adalah suatu peralatan mesin listrik yang bersifat statis, yang
berfungsi memindahkan daya listrik dari satu untaian(untai primer ke untaian yang lain
(untai sekunder) secara induksi elektro magnet dengan tidak merubah frekuensinya.
Ditinjau dari tegangan yang dipidahkan terdapat transformator penaik tegangan (step up
transformer)dan transformator penurun tegangan(step down transformer). Disebut
transformator penaik tegangan jika tegangan pada sisi sekunder lebih besar dari tegangan
pada sisi primer. Transformator jenis ini banyak dijumpai di pusat-pusat pembangkit.
Transformator penaik tegangan berfungsi menaikkan tegangan dari tegangan pembangkit
menjadi tegangan transmisi. Sedangkan transformator penurun tegangan ad,alah
transformator yang tegangan pada sisi sekunder lebih kecil dari tegangan pada sisi primer.
Transformator jenis ini dijumpai pada pusat-pusat beban, yaitu menurunkan tegangan dari
tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi, yaitu tegangan yang digunakan oleh
konsumen. Transformator penurun tegangan ditempatkan di gardu-gardu induk atau di
gardu distribusi.

'Ditinjau dari fasa tegangan yang dipindahkan, terdapat transformator satu fasa dan
transformator 3 fasa. Transformator 3 fasa digunakan untuk memindahk an daya yang
relativ besar. Ditinjau dari fungsinya terdapat transformator daya dan transfrmator
khusus.
Transformator khusus terdiri atas : Trafo tegangan(Potential Transformer, pT),
trafo
arts(current transformer, CT), dan trafo auto(auto tranffirmer).Trafo tegangan (pT)
banyak digunakan untuk menurunkan tegangan dari tegangan tinggi menjadi tegangan
pengukuran. Disamping itu ,trafo tegangan juga banyak digunakan untuk
kepentingan
proteksi tenaga listrik. Trafo arus (CT) banyak digunakan untuk menurunkan
arus dari
arus yang tinggi menjadi araus pengukuran. Trafo arus ini sering juga digunakan untuk
kepentingan proteksi tenaga listrik. Sedangkan trafo auto banyak digunakan untuk
kepentingan khusus misalnya uptuk kepentingan starting motor induksi 3 fasa yang
berkapasitas relativ besar.

TMNSFORMATOR 1 FASA,3 FASA DAN TMNSFORMATOR PENGUKT]MN


Page 3
B. KONSTRUKSI DAN PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR SATU FASA

Konstruksi dasar transformator adalah seperti gambar I-1. Ditinjau dari tipe inti
yang digunakan dikenal transformatot tipe "core" dan transformator tipe o'shell"

, Konstruksi
masing-masing tipe tersebut adalah seperti gambar I-2 (a) dan I-2 (b).

Gambar I-1. Konstruksi dasar transformator

a. Inti trasfomiator tipe core (b) Inti trasformator tipe shell


Gambar I-2. Tipe inti transformator

Ditinjau dari bentuk penanmpang inti yang digunakan, terdapat berbagai benntuk
penampang inti antara lain isquare, cruciform, three stepped, dan
four stepped. Masing-
masing bentuk penampang inti tersebut adalah seperti gambar I-3 berikut.

TRANSFORMATOR 1 FASA,3 FASA DAN TMNSFORMATOR PENGT]KUMN Page 4


ai. &re 'g8ceiosr

{ T rons, d"

b., Crt&}{ e.rth.,ac

q = 0,6, dz

*- tu*** se**r-
'*terPP*
(Jr

d. F*ulr *te*@'' ,6gis,9.,'

q = o,68 de

q : Luas penampang inti


d : diameter lingkaran inti
Gambar I-i Bentuk penampang Inti Transformator
Berdasarkan rumus-rumus luas penampang
di atas, dengan diameter yang sama, luas
penampang jenis four stepped adalah yang
paling besar.

TMNSFORMATOR 1. FASA,3 FASA OEIV


Page 5
Prinsip kerja transformator dapatditinjau dalam dua keadaan yaitu keadaan
beban
koSong dan keadaan berbeban.

1. Keadaan Beban Kosong


Skema untuk mempelajari prinsip kerja tansformator satu fasa adalah seperti
gambar I-4. Jika lilitan primer dihubungkan pada suplai listrik
bolak-balik, maka pada
lilitan tersebut akan mengalir arus listrik.

Gambar I-4. prinsip Kerja Transformator Beban Kosong


Berdasarkan percobaan Maxwell, pada inti transformator akan mengalir garis-
garis gaya magnet atau flux magnet (<Do). Karena arus yang
mengalir merupakan arus
bolak-balik, maka flux yang'terjadi pada inti juga flux bolak-balik yang
berarti jumlah
gans-garls gaya magnet pada inti transformator setiap saat berubah. Karena pada inti
terdapat lilitan, yaitu lilitan primer (lr{1) dan lilitan sekunder (N2),
maka berdasarkan
Hukum Faraday pada masing-masing lilitan akan menghasilkan ggl induksi
E1 dan E2.

Jika flux sesaat mempunyai persamazul : 0 =0,n* sin rrrt


'Atau
0 : $*ur sin 2ruft
Jumlah lilitan primer :Nr
Jumlah lilitan sekunder :Nz
Frekuensi sumber :f
Berdasarkan percob aan Farad.ay,

er : -Nr d*" : -Nr# urt


ffvon ",
er = -Nr
*, ^sin
rot volt ; es = -N,fiOm sin 2nft volt
er : -NrQm cos 2nft. 2nf volt; e1= -2nf Nr0, cos 2nft volt

TMNSFORMATOR- 1 FASA, 3 FASA DAN TMNSFORMATOR PENGUKUMN


Page 6
ep 2nf Nr0msin(rot-zrl2) volt

.Harga elmernpunyai bentuk gelombang sinus dan ketinggalan terhadap Qdengan sudut
rcl z

Harga maksimum ggl induksi Emr : 2zrf. Nlem


Harga efektif : El = EmrlD
2n/K,Qm
'f2
Et: f.2 nf. N1 Sm;
E1= 494 f N1Qm.

Dengan cara yangsama akan diperoleh ggl induksi efektif pada sisi sekunder
E2sebagai berikut :
fr2= 4$4. f.N2Qm

Perbandingan antara E1 dengan Ez disebut perbandingan transformasi a, atau dapat


dituliskan :

E, _ 4,44JN,Qm /y'r
^_
--=-=
E2 4,44/Nr@m N2
Er : ggl induksi pada lilitan primer (volt)
E2 : ggl induksi pada lilitan sekunder (volt)
f : Frekuensi suplai listrik (Hz)
N1 : jumlah lilitan primer
N2 : jumlah lilitan sekuned

m : jumlah garis-garis gaya maksimum (Weber)


2. Tinjauan Berbeban
Jika lilitan sekunder dibebani (gambar I-5), maka pada lilitan sekunder akan
mengalir arus 12. Berdasarkan hukum Maxwell, pada lilitan sekunder akan menghasilkan
garis-garis gaya magnet sekunder ((Dz) pada inti transformator. @2 yang terjadi
selalu
melawan (D6, sehingga arus pada sisi primer naik dari Ie menjadi 11.
'
Besarnya Ir adalah
'
Ir = Io * 12' (secara vektor)

lz'=lzla
TMNSFORMATOR 1 FASA,3 FASA DAN TRANSFORMATOR PENGUKUMN
PageT
Gambar I-5. Prinsip Kerja Transformator Keadaan Berbeban

C. POLARITAS TRANSFORMATOR
Dikenal 2 macaurr polaritas transformator yaitu :polaritas pengurangan (subtractive
polatity) dan polaritas penjumlahan (additive pilarity). Untuk menentukan polaritas dari
sebuah transformator dapat dilakukan dengan pengujian. Untai pengujiannya adalah
seperti gambar I-6 berikut.

Gambar I-6. Untai Pengujian Polaritas Tansformator

Jika dalam pengujian tersebut diperoleh hasil :

V3=Vl+V2
Maka transformator tersebut mempunyai polaritas penjumlahan. Sedangkan jika :

V3=Vl-V2
Maka transformatot tersebut mempunyai polaritas pengurangan. Polaritas transformator
perlu diketahui khususnya jika transformator tersebut digunaan untuk transformator 3 fasa
atau diparalel dengan transformator yang lain.

TRANSFORMATOR 1 FASA,3 FASA DAN TRANSFORMATOR PENGI]KURAN Page 8


IL SIFAT INTI TRANSFORMATOR
Ditinjau dari jenis bahan yang digunakan untuk inti transformator, agar jumlah
guis gaya magnet pada inti transformator sebesar mungkin maka inti harus dibuat dari
tahan ferro magnetis. Untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh arus pusar
(arus
oddy) dan pengaruh histerisis, maka :

l''Untuk mengurangi kerugian akibat arus pusar (arus eddy) inti transformator
dibuat
berlapis-lapis.

2. Untuk mengurangi kerugian akibat histerisis, bahan ferromagnetis dipilih sedemikian


rupa sehingga bentuk kurve histerisis sekurus mungkin (dibuat dari bahan
besi lunak).

E HARGA EKIVALEN
1. Harga Ekivalen Dipandang Dari Sisi primer
Skema untaian transformator dipandang dari sisi primer adalah seperti gb
l-7
7,o1

xo1
,.--A* * -,-
'**{:3**{::
n1 n^t
"t lh
tc
IE
'lU--:-,-f
',

Gambar I-7 Skema Untaian Transformator Dipandang Dari Sisi Primer

Ggl induksi E1= a.E2


Et'Ir: Ez.Iz
Nr .lr:Nz.Iz
Jika besarnya ggl induksi E2 dipandang dari sisi primer :82,, maka

E r' : *E, atau E2' : a.E2


N2
Selanjutnya jika 12 dipandang dari sisi primer = 12,,maka :

Y'= Y
a.? atau 12': Iz
Nr a
Kerugian tegangan pada sisi sekunder jika dipandang dari sisi primer
adalah Iz,.Rz,
12'.Rz' : a (I2.R2)

IRANSFORMATOR 1 FASA, 3 FASA DAN TRANSFORMATOR PSI{CUdiRAAI


Page 9
''I .Rr' : a (I2.R2) J Rz' : a2 .Rz
a
flengan analisis yang.sama diperoleh harga-hargayanglain yaitu :

X2' : a2 'Xz

22' : a2 'Zz
Hambatan total Rt1 : Ror : Rr * Rc'
Rq=Rr*a:.Rz
Reaktansi totalXtl= Xol : Xr * Xr'
Xo1= Xl + a2.Y,
ImFedansi total Zh: Zot: Zr -t Zz'

Zot= Zt* a2.Zz

Ror : Hambatan total transformator dipandang dari sisi primer


Xs1 : Reaktansi total transformator dipandang dari sisi primer

261 : Impedansi total transformator dipandang dari sisi primer

2. Harga Ekivalen Dipandang Dari Sisi Sekunder


Untai kesetaraan transformator dipandang dari sisi sekunder adalah seperti gambar
I-8 berikut.
'r1ro,,
I

Roa XonL

*-[]l-*{.*J-,"*-..
xrt x2 tr1 t
n?
3
{
*___P
Gambar I-8. Untai Kesetaraan Dipandang Dari Sisi Sekunder

Ggl induksiBz:Erla
Ez.Iz = Er.lr
Nz.lz : Nr. Ir
Jikabesarnya ggl induksi B dipandang dari sisi sekunder = E1', maka:

TRANSFORMATOR 1 FASA,3 FASA DAN TMNSFORMATOR PENGUKUMN


Page 10
g,': {3P, atau Er': Et
Nr a
'selanjutnya jika besarnya arus I1 dipandang dari sisi sekunder:
11, maka:
l/' :
11'= 1, atau I1 a. I1
N2
Kerugian tegangan pada sisi primer jika dipandang dari sisi sekunder adalah Ir'.Rr'

(1''R')
Ir'.Rr'-
a
' I r.R
a.I1.R1':
o
r
-> *r': #
Dengan analisis yang sama diperoleh harga-harga yang lain yaitu:

X/ :Xzl*
-
Zi=Zzli
Hambatan total Rtz = Roz : Rz * &'
Roz=Rz+Rr/a2
Xt2: Xo2=
Reaktansi total Xz + Xr'
Xo2 = \2+X1la2

Impedansi total Zt2 : Zo2= Zz* Zl


Zoz =Zz*Zrlaz
Dapat dibuktikan bahwa :

Zoz = Zola2
Ro2 : Hambatan total transformator dipandang dari sisi sekunder
Xo2 : Reaktansi total transformator dipandang dari sisi sekunder
zo2:lmpedansi total transformator dipandang dari sisi sekunder.

.
Contoh :

Sebuah transformator 50 KVA 44001220 volt mempunyai data sebagai berikut :

R1 : 3,45 Q;R.z : 0,009 Q; Xr : 5,2 {2,&:0,015e.


Hit*g :Ro1, Ro2, Xo1, Xo2, Zo; danZo2
Penyelesaian.:
a: Er I Ez-+ a: 4400220:20
Ror : Rr r a2.& = 3,34 + (400. 0,009) : 7,05 c)
Ro2 = Rz + R1/a2=Q,009+(3,451400):'0,0176C,
Xor : Xr + a2.Xr:5,2 + (400. 0,015) = 1 1,2 e

TMNSFORMATOR 1 FASA,3 FASA DAN TMNSFORMATOR PENGUKIJMN


Page L1
Xo2 = X2 -r X1la2: 0,01 5 + (5,21400) :0,028 C)

zot : ,[Rq' * xq' : ^[l


n* *ttz' :8.23 A
Zoz =Zo/* :13,231400:0,0331 C)

tr. TJNTAI KESETARAAN DAN VEKTOR DIAGRAM.


l. Keadaan Beban Kosong
Pada saat transformator dihuhungkan pada sumber dalam keadaan beban kosong,
arus yang mengalir pada transformator disebabkan : adanya arus eddy, pengaruh histerisis,
dm arus untuk kemagnetan (arus kemagnetan). Adapun rangkaian kesetaraan
dan vektor. diagramnya adalah seperti gambar I-9(a) dan gambar I-9 (b) berikut.

Gambar I-9.

TRANSFORMATOR 1 FASA, 3 FASA DAN TRANSFORMATOR PENGUKURAN Page 12


aKcadaan Berbeban
Pada saat transformator dihubungkan pada sumber dalam keadaan berbeban,
arus yang mengalir pada transformator terdiri atas arus beban kosong Io, arus
pada lilitanprimer 11 dan arus pada lilitan sekunder 12. Dalam listrikarus bolak-balik,
terdapat tiga sifat beban yaitu : beban resistif, beban iduktif dan beban kapasitif.
Adapun rangkaian kesetaraan dan vektor diagram untuk masing-masing sifat beban
adalah sebagai gambar I-10 (a), I-10 (b), I-10 (c) dan I-10 (d) berikut :

Vz

I
Ranglelan Ekivalen Trans&nna&r Berbeban

a. Untai Kesetaraan Transformator Berbeban

Velqtor Sfa{tlam rTffinsformator Aehat Re*ist?t

b. Vektor Diagram Transformator Berbeban Resistif

TRANSFORMATOR 1 FASA, 3 FASA DAN TRANSFORMATOR PENGUKUMN Page 13


Ia.Roe

Ee

lz.Zoz

Veklor BiBSrar,! Tranefonnator Beban l*duktif


c.Vektor
Diagram Transformator Berbeban Induktif

r2,
d. Vektor Diagram Transformator Berbeban Kapasitif.
bar I-10. Untai Kesetaraan dan vektor Diagram Transformator Berbeban

TOR 1 FASA,3 FASA DAN TRANSFORMATOR PENGUKURAN


RUGI.RUGI PADA TRANSFORMATOR .

Di dalam transformator terdapat dua macam kerugian, yaitu rugi inti dan rugi
Rugi inli besarnya selalu tetap, sedangkan rugi tembaga besarnya tergantung
keilnya arus beban. Rugi inti terdiri dari rugi-rugi akibat arus pusar (arus eddy) dan
histerisis. Semua kerugian tersebut diubah menjadi panas. Besarnya rugi inti yaitu
akibat arus pusar Pe dan akibat histyerisis ph dapat ditentukan dengan rumus:

P. = (Ke.v) x Bm x f x t watt.
Ph = (Kh.v)xBm f watt
Pe : Rugi akibat arus eddy ph : Riugi akibat histerisis
Ke : konstanta yang besarnya n l6f
Kh : Konstanta
V : volume inti (m)
Bm : Kerapatan garis gayamagnet mak
f : Frekuensi suplai

1,6 : indeks Steinmets

ah transformator j ika disambung pada tegangan 2000 v, 25


yai rugiinti 1500 watt yang terdiri atas : Rugi histerisis 1000 w dan rugi
y 500 watt. carilah rugi inti jika disambung pada tegangan 4000 v, 50 Hzs

ugian Histerisis:
arkan rumus :Ph: (Kh.v) x Bm 1.6.f diperoleh :

Ph, f,
=(Kh.v)xBmr'o
Ph, (xh.r)xam,,o 7

Bm, E, f.
B*, Et f,
P4
-lt,
vh=li.Tl .T ..f,]'u ..f,

E2 = 4000 volt, 81:2000 volt,


TOR 1 FASA,3 FASA DAN TRANSFORMATOR PENGI]KURAN
Page 15
f2:50 cps, f1 :25 cps
Ph]
P4=(t)'uri92s = z Phz:2 x Phr
Ph2: 2000 watt
Ihrugian arus eddy :
Pr, _ Bmr.fr'
:lU*,|' *lf,
_lf,
P", Bm,ft2 l9*rl
- Bm,
:-
E" f^ rr, _lorl'
B*, 4
_ =-_T-
f, ,q - lr,l
E2:4000 volt, Er: 2000 volt

!1=
P,,
o -+ Pe2:4x Pe1= 4 x 500 :2000 watt
Jadi rugi inti total : Phz r pez :4000 watt
rugi tembaga pada transformator dapat ditentukan dengan rumus
rumus :

pcu = Ir2 Rr + Iz2 Rz


pcu = I12 Ro1
pcu = Iz2 Roz

Untuk menentukan rugi-rugi tersebut secara pendekatan dapat


dilakukan dengan
iian, yaitu pengujian hubung terbuka atau tes beban kosong (open circuit Test,
dan pengujian hibung singkat atauhubung singkat(short
circuit test, SCT).
ing pengujian dapat dilakukan sebagai berikut :

Pengujian Hubung Terbuka (OCT)


Untai pengujian hubtrng terbuka adalah seperti gambar I-[. Lilitan tegangan
(LV) dilengkapi dengan alat-alatukur : Ampere meter. Waat meter, dan Volt meter
dihubungkan pada tegangan suplai. Arus yang terukur pada
ampere meter adalah Io,
daya yang terukur pada watt meter merupakan rugi inti
transformator. Rugi inti
ya selalu tetap apapun"kondisi transformatornya (tanpa
bebn atau berbeban).

MATOR 7 FASA,3 FASA DAN TMNSFORMATOR PENGUKURAN


Page 16
Gambar I-11 Untai pengujian Hubung Terbuka (OCT)
Po: V. Io cos go
Po: Io Rm
V - lo x Z ------t Xm : Z2 - Frmz
^l

L Pengujian Hubung Singkat (SCT)


Untai pengujian hubung singkat (SCT) adalah seperti gambar I-12 (a) atau
bar I-12 (b). Lilitan tegangan rendah (LV) dihubung singkat dengan menggunakan
(gambar l-12 (a) atau dihubung singkat menggunakan ampere meter (gambar
t2b).
ian menggunakan untai gambar r-r2 (a). Lilitan tegangan tinggi (HV)
i dengan alat-alat ukur : Ampere Meter. watt Meter, dan volt Meter. Dengan
tegangan, ampere meter akan menunjukkan arus tertentu. Saat yang demikian,
rattmeter akan menunjukkan suatu harga tertentu. Harga tersebut merupakan rugi
tmbaga transformator. Jika arus yang terukur pada ampere meter sama dengan arus
mminal transformator, maka daya yang terukur pada watt meter merupakan rugi tembaga
fiansformator pada beban nominal (beban penuh).
?engujian menggunakan untai gambar l-12 (b). Lilitan tegangan tinggi (HV)
dilengkapi dengan alat-alat'ukur : Watt meter, dan Volt meter. Dengan mengatur
pgangan, ampere meter akan menunjukkan arus tertentu.
Saat yang demikian, watt meter
*an menunjukkan suatu harga tertentu. Harga tersebut merupakan rugi tembaga
&ansformator' Jika arus yang terukur pada ampere meter sama dengan arus nominal
tansformator, maka daya yang terukur pada watt meter merupakan rugi tembaga
fransformator pada beban nominal (beban penuh).

TMNSFORMATOR 1. FASA, 3 FASA DAN TRANSFORMATOR PENGI]KT]MN Page L7


(a) (b)
Gambar I-12 Untai Pengujian Hubung Singkat (SCT)

lmpedansi ekivalen Zot : Vsc/Ir


Pcu: I12 Ro1, Ror : Pcu/Ir2

Xor : ^,1 Zor2 - Ror2

Gmtoh:

Sebuah transformator 1 fasa 20 KVA, volt, 50 Hz, pada tes untai


23001230
Hbuka (oCT) lilitan tegangan rendah (LV) dilengkapi dengan volt meter,
tmpere meter dan watt meter, dan dihubungkan pada tegangan 230 volt, lilitan
tinggi (HV) dibuka. Data pengujian : v : 230 volt, P : 350 watt, Pada tes
le€angan
hubung singkat, (SCT) lilitan tegangan tinggi dilengkapi dengan volt
meter, ampere meter dan watt meter, lilitan tegangan rendah dihubung singkat dengan
penghantar. Data pengujian : Y = 62,5 volt; Iy: 8,695 A; P : 280 w. Hitunglah : (a).
Zo1, Ro1, dan Xo1,, (b). Rugi inti, dan (c). Rugi tembaga (pcu)
50i/o beban penuh.

Penyelesaian:

a. zot= vsc 62'5


Isc- 8.695
= 7.19()

Ror: ":'=, '*0.- '=3,7e


r; (8.e6s)'

Xor = ;7 -;7 =fr,tsY +JY =6,16f)


Rugi inti : data pada tes untai terbuka: 350 watt
Rugi tembaga beban penuh : data SCT: 280 watt
Rugi tembaga 5\Yo beban penuh :(0,5)' ZtO W= 70 W.
TMNSFORMATORl FASA,3 FASA DAN TMNSFORMATOR PENGUKUMN Page 18
H. EFISIENSI TRANFORMATOR.
'
Efisiensi tansformator adalah perbandingan antara daya keluaran dengan
daya
lnastrkan, atau dapat ditulis :

Efxiensi (q) = (Daya Keluaran) lDayaMasukan


Atau:Efisiensi (r1) = (Daya Keluaran) / (DayaKeluaran + pinti + pcu)

Contoh

Sebuah transformator 50 KVA, ocr : 500 watt, scr : pada I nominal : g00 watt.
Hitung efisiensi (q) transformator pada
. :

a. Beban penuh pada faktor daya: l.


b. Beban penuh pada faktor daya: 0,g lagg.

,c. Beban setengah penuh pada faktor daya = I

Penyelesaian:

Rugi-rugi total:500 W+800 W = 1300 Watt = 1,3 KW.

Daya keluaran: 50 x 1 : 50 KW
Daya masukan: 50 KW+ 1,3 KW: 51,3 KW
11:50/51,3 :0,9747
b. Daya keluaran: 50 x 0,8 = 40 KW
Dayamasukan:40 x 1,3: 41,3 KW
ry 40141,3:0,9685
' c. Rugiinti : 500 W:,0,5 KW
Rugi tonbaga : (%f xW :200 W : 0,2 KW
Rugi-rugi total : 0,5.0,2 = 0,7 KW
Daya keluaran = lzx 50 x I = 25 KW
Daya masukan = 25 0,7 :25,7 KW
q:25125,7 :0,9727

TMNSFORMATOR 1 FASA,3 FASA DAN TRANSFORMATOR PENGUKUMN


Page 19
I.EFISIENSI MAKSIMUM.

Jika dipandang dari sisi primer, besarnya efisiertsi trasformator dapat dituliskan
sbrigai berikut.Rugi tembago : Ir2.Ror atau lz2}to2
Rugi Inti: rugi arus eddy dan rugi histerisis
i;:.d1fosv1
, t-.,151- r:fin
1'1
. y1J:t fsriji
rr. ---d

,.: F,-, F .

q: I - t, J' - 6'l . Ir ;os0:


"r.s,a
,. , Far
T:l_ffi_t r"'1
P r?ali
, !i
/1 r85ur

Deferensialkan kedua sisinya

. eosSf i't j
*r-'- H1 . Jr cos0l

Untuk efesiensi: maksium,


-
p O

Sehingga persamaan tersebut menjadi :

, fu;: q;i;* atau P inti: I1r ' Ro1

Pada saat rugi tembaga I12.Ro1 atau I22.Ro z = P inti, efisiensi transformator adalah
maksimum. Sedangkan arus pada lilitan sekunder l2adalah:

Sedangkan daya keluaran transformator saat efisiensi transformator maksimum


adalah sebagai berikut :

Misal daya keluaran saat efisiensi : maksimum: XKVA ---+ Pcu: P inti
Pcu : I12 .Ro1 ataul22 . Ro2 Besarnya
Pcu dan P inti saat efisiensi : maksimum adalah :

..r
Pcu: :::
I.ir[..i deelo}l 99?:"14
.t Fru bebfln Peniiit;
_j

:r: Fru &e&a.n penruh.

F r'ilti
a2: {ffI,r.{ $e"&att pe"ner.}aJl x Fsx &s,be* p*ru-i*i'i

TRANSFORMATOR 1 FASA, 3 FASA DAN TRANSFORMATOR PENGUKUMN Page 20


Daya keluaran transformator saat efisiensi = maksimum
adarah :

X=ffrtrr.A.&e&nnpentrh) :v I= , 1,*,n
- cn
1.l IJL:U o5& p BlrErh

Hubungan antara efisiensi (o, rugi inti (pi) dan rugi tembaga (pcu) pada
transformator dapat digambarkan sebagai berikut :

I
? * ll rt".,

.#s
\ {*
r-)
t-.r
a" 6S t*
q t,.
..)
1S!
{""J 1"-3 li
i-

\ tCI
I

\{ {-}
\{ {} 1"*-

*-.20
/ff#sr L #3 s

#
-* * v5 r*8 ti! $
ql- {2{)t{fR tr. {)(,/ ,
{\, I

Gambar I-13. Hubungan (q), pcu, dan p inti.

Tansformator 50 KVA, ocr : Daya terukur 500 watt. scr : Isc : arus beban
penuh. Daya terukur: 800 watt. Hitung efisiensi maksimum pf 0,8 ketinggalan.
Penyelesaian:
Daya pada saat efisiensi : maksinum adalah :

X: (ffl.r{ &e&a.rrpenuh) .r L F,n.,


' 1'prl b6)En pdn:Jh

X= 5o fflu,{ r \ ,'E:rr,r,
buu
KVA

Daya keluaran = (39,53 x"0,6) = 31,62 KW

Daya masukan = 31,62 + (2 x 0,5) = 32,62 KW


E{ ..r
J I,b1
{max = ffi': 0,9693

TMNSFORMATOR 1 FASA,3 FASA DAN TMNSFORMATO|iENCUKUffiI


Page2l
J. REGULASI TEGANGAN
Regulasi tegangan atau "Voltage Regulaton" (VR) adalah perbanding
an antara
hgangan beban kosong dengan tegangan beban penuh pada faktor daya
tertentu. Regulasi
rcgangan 1 fasa dapat dinyatakan dengan rumus :

VR = (VNr- - V1)/ V1q1

VR : Regiulasi tegangan
VNL = Tegangan tanpa beban
V1 : tegangan pada beban penuh

Untuk menentukan tegangan tanpa beban, dilakukan melalui pengujian


hubung singkat
(scr). Dengan pengujian tersebut diperoleh harga Zo1, Ro,, dan Xo1 atau
zo2,Ro2, dan
Xo2' Besarnya tegangan tanpa beban ditinjau dari sisi sekunder dapat
ditentukan
herdasarkan vektor diagram tegangan dan arus seperti gambar
I-14 berikut untuk sifat
beban induktif ( a g g i n g) .

Gambar I-14 vektor Diagram Tegangan dan Arus pada Beban


Induktif
Berdasarkan gambar I-14 di atas, harga tegangan tanpa beban v21.- adalah :

VzIvl, = {(v, cos q + 12 Ro2) 2 + (V2sin g + lzXoz)2

Jika beban bersifat kapasidif (leading) , untuk menetukan besarnya


tanpa bebanV2 p1

Vzivl={1V2cosq*Ir@

TMNSFORMATOR 1 FASA,3 FASA DAN TRANSFORMATOR


PTXiiXiffiI Page22
Contoh :

Sebuah transformator satu fasa 50 KVA, 24001240 voltpada tes hubung


singkat diperoleh data :V :48 volt, I:20,8 ampere,P: 617 watt Hitung
regulasi tegangan jika ransformator memikul beban penuh pf 0,8 lagg
dan 0,8 lead.
Penyelesaian :

Untuk beban penuh pf : 0,8 ketinggalan


Zor:
' :10.8
: 2,3I t) '--+ Zoz: H :0,0231 Q

Ror : : 1,42 C) --- Roz :# :0,0142 Q


##
Xo r: (0,0231) - (0 ,014212: O,Ol822 t
Pada beban Penuh : 12: ffi:208A
Etu

vNL = ,i{t+* .s"B + toa . o,nl-43;: -..-


[z+o . q6 + a*E . 0,016r]?
: 9'38887 +TLB@ :244,64 volt
. vR _ :++,6+-:+c : 0.01gg
Untuk beban penuh pf : 0,8 mendahului :

vNL: nf{t+* "0"8+ r*8. B,oL+t): + (:40 . 0,6 - 30ts. E,s}_Ea}}


rtzut+ 1q66il : 244,14 volt

vR: o,oo583

SOAL - SOAL
=#:
:

l. Transformator 1 fasa 60 KVA, 6000 V/250 V, 50 Hz mempunyai Rr = 3O,&:0,1 C),

Xr :5 C), dan X2:0,2 Q. Hitunglah :

a. Ror, Roz, X01, X62; Zsi danZs2.


b. Pcu total dihitung (t;. -"nggunakan hambatan masing-masing belitan,
'
(2). menggunkan hambatan ekivalen

TRANSFORMATOR 1 FASA,3 FASA DAN TMNSFORMATOR PENGAKUMN Page23


2- Transformator I fasa r 00 KVA mempunyai rugi inti 1 KW
dan rugi tembaga
penuh 1,5 KW. Hitung :
,beban
a. Efisiensi pada beban penuh, pf : 0,g ketinggalan.
b. Efisiensi pad,a 50%o Leban penuh, pf : 0,9 ketinggalan.
3 ' Transformator I fasa 90 KvA. ocr : p :
600 w. scr : Teganga n: 5yotegangan
:400 watt. Hitung:
nominal, .Isc 50% beban penuh, p
a. Efisiensi beban g0 KW, faktor daya
0,0 ketinggalan
b. Efisiensi pada beban 50 KW faktor daya
l.
c. Efisiensi maksimum faktor daya 0,9 ketinggalan.
4. Transformator I fasa, r25 KVA, r0 KV/250
volt, 50 Hz mempunyai datates
sebagai berikut : ocT : v:250 volt, p = 750 watt, Scr : Lilitan tegangan rendah
dihubung singkat dengan penghantar, lilitan
tegangan tinggi dihubung ke
'sumber. V: 350
volt, Isc : 190 A, p:200 watt. Hitung:
a. Efisiensi pada beban penuh, pf : 0,g ketinggalan.
b.
Efisiensi maksiuun, faktor d.aya 0,9 ketinggalan.
c'
Regulasi tegangan pada beban penuh pf :
,,g'ragdan pf = 0,g5 read.
,5. Trafo I fasa 150 KVA, 15 KV/250 v. ocr : HV
dibuka, LV dilengkapi dengan watt
meter dan ampere meter, suplai tegangan y. watt meter menunjuk 6 Kw.
250
SCT :
LV dihub,ng singkat dengan penghantar, Hv dilengkapi dengan watt meter, ampere
meter, dan volt meter. Tegangan suprai
= 500 v, ampere meter menunjuk 5 A dan
watt
meter menunjuk 2 Kw. Soal : (r). Gambar untai ocr
dan SCT (2). Berapa Ro1, Zo1,
dan Xo1? (3)' Berapa Ro2, zo2,dan
Xo2 ? (4). Berapa rugi tembaga beban penuh
(5). ?
Berapa rugi inti pada beban penuh (6).
? Berapa efisiensitrafo pada 75%o bebanpenuh
cos q:O,9lagg ? (7). Berapa
efisiensi trafo saat pcu = 5 KW, cos g :0,9
lagg? (S).
Berapa KVA trafo saat efisiensi trafo :
maksimum (9). ?Berapa efisiensi maks. pada
cos 9 : 0,9 lagg? (10). Hitung VR pada cos g
= 0,9 laggdan 0,9 leading

TRANSFORMATOR 1 FASA, S TE
Page 24

Anda mungkin juga menyukai