Kultur sekolah yang kondusif tercermin dalam core values (nilai-nilai inti)
yang dikembangkan di sekolah tersebut. Nilai-nilai tersebut juga tercermin dalam
perilaku warga sekolah dan kondisi iklim akademik yang ada di sekolah tersebut.
Selama ini, upaya perbaikan mutu sekolah lebih berfokus pada unsur-unsur structural,
fisik, dan material namun kurang menyentuh perbaikan pada kultur sekolah,.
238
guru dan staf administrasi tetapi meluas sampai di kalangan siswa dan bahkan
orang tua siswa. Secara umum, trust merupakan aspek yang paling penting dalam
pengelolaan sekolah. Keberadaan kultur trust di sekolah akan dapat mencegah
siswa berbohong, mencontek ataupun berlaku tidak jujur lainnya.
239
nilai dan norma-norma humanitas dikembangkan di sekolah.
240
kelemahan sekolah, akan dapat sebagai modal dasar untuk meningkatkan capaian
ke depan.
2. Arah dan Rencana Perkembangan Kultur Sekolah Didiskusikan Bersama
Dalam membangun kultur sekolah seharusnya ada arah dan tujuan yang
ingin dicapai dengan jelas dan tahapan-tahapan pencapaiannya. Salah satu arah
penting dalam pengembangan kultur sekolah adalah menetapkan bagaimana dan
sejauh mana aspek kebersamaan, kerjasama dan kolaborasi yang akan diwujudkan
sekolah (Zamroni, 2016). Bekerjasama bisa terjadi secara spontanitas, sedang
kolaborasi merupakan bentuk kerja sama antara dua atau lebih orang atau
lembaga yang direncanakan sebelumnya dengan tujuan dan sistem kerja yang
jelas.
Sekolah merupaka sebuah sistem sosial, dimana berbagai komponen sekolah
seperti kepala sekolah, guru, staf administrasi, komite sekolah, siswa, sarana
prasarana bekerja saling mendukung. Di samping itu keberadaan anggota warga
sekolah yang berjumlah besar itu mesti harus ditata dalam suatu sistem yang bisa
menampung semua kegiatan mereka. Kebersamaan menempati posisi penting
dalam sistem tersebut. Apapun sistem yang dikembangkan sekolah, apabila tidak
didukung oleh kebersamaan diantara warga sekolah, maka sistem tidak akan
jalan. Artinya, kegiatan yang dilakukan warga sekolah tidak akan terorganisir
dengan baik. Dampaknya, tujuan yang telah ditetapkan sekolah tidak akan
terealisir. Dengan kata lain, kebersamaan merupakan suatu konsep yang penting
yang mesti dikembangkan dalam kultur sekolah.
Kebersamaan merupakan suatu kondisi riil dari perilaku sekelompok orang
yang didasarkan pada suasana yang tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan,
bagaimana hubungan satu anggota kelompok atas yang lain. Kebersamaan
memiliki demensi fisik dan non fisik, antara keduanya memiliki keterkaitan erat.
Kebersamaan ini harus secara terus menerus dikembangkan di sekolah baik lewat
berbagai dialog dan pertemuan, lebih-lebih lewat praktik kehidupan sehari-hari
yang dimotori oleh kepala sekolah.
241
3. Kemampuan Guru Senantiasa Terus Ditingkatkan.
Iklim akademik sekolah yang kondusif dan beretos kerja tinggi
merupakan dasar penentu suatu kualitas sekolah dapat terus ditingkatkan.
Kemajuan sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan dan kinerja guru dalam
melaksanakan pembelajaran, di ruang-ruang kelas maupun di luar kelas. Sejalan
dengan perubahan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan para guru
dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan profesionalnya dari waktu ke
waktu. Kemampuan guru harus terus menerus di up date (diperbaharui) sesuai
tuntutan jaman.
Salah satu kemampuan profesional guru yang penting dikembangkan
adalah kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran yang menarik, mudah
dimengerti dan mencerahkan siswa dalam kondisi ilkim akademik yang
menyenangkan. Guru harus kreatif menggunakan pendekatan pembelajaran,
menggunakan model pembelajaran, menggunakan media pembelajaran yang
dapat memudahkan dan menyenangkan siswa belajar. Guru perlu memanfaatkan
setiap kesempatan interaksi sesama guru terutama yang memiliki disiplin ilmu
yang sama, agar guru dapat saling asah, saling asuh dan saling asih. Dalam
interaksi yang harmonis guru dapat berbagi (sharing) ilmu dan wawasan satu
sama lain, agar para guru dapat maju bersama.
4. Memotivasi dan memfasilitasi Siswa Untuk Berprestasi
Kualitas sekolah ditunjukkan dari tingkat prestasi yang dicapai para siswa
sekolah tersebut. Sekolah yang memiliki siswa yang berprestasi selalu menjadi
idaman orang tua dan calon siswa untuk mendapat pendidikan di sana. Untuk
dapat meraih tingkat prestasi yang tinggi dalam berbagai bidang, maka sekolah
harus memiliki program dan kegiatan yang jelas dan fokus yang dapat dilakukan
secara bekelanjutan. Program pemberian motivasi dan tambahan pembelajaran
dapat cepat terlihat hasilnya.
Selain prestasi akademik, sekolah dapat memfokuskan pula pada
pengembangan bakat dan karakter berakhlak mulia. Sesuai dengan sistem
242
pendidikan di Indonesia yang bertujuan menghasilkan manusia yang “utuh” ,
karakter harus diperhitungkan sebagai salah satu keberhasilan peserta didik.
Memiliki siswa yang cerdas dan berkarakter baik serta religius adalah tujuan
setiap sekolah yang berkualitas di Indonesia. Keteladanan guru dan orang dewasa
yang ada di sekolah sangat membantu dalam pembentukan karakter. Nilai-nilai
dominan (Core Nilai) sekolah seperti sopan santun, disiplin, tanggung jawab,
kejujuran, kebersihan, gemar membaca, berprestasi, empati dan memiliki
solidarisas sosial tinggi, banyak diserap siswa dari keteladanan para guru mereka.
243
3. Adanya friksi yang mengarah pada perpecahan, terbentuknya
kelompok yang saling menjatuhkan.
4. Penekanan pada nilai pelajaran bukan pada kemampuan.
Budaya yang ada di suatu sekolah sangat berpengaruh kepada hasil
belajar yang dilakukan oleh siswa-siswinya. Jika budaya disuatu sekolah baik
maka tentunya hal ini tentunya akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat
dan unggul dibandingkan dengan sekolah yang unggul diantaranya memiliki
visi dan misi yang jelas. Ciri khas dari sekolah- sekolah yang unggul
diantaranya memiliki komitmen yang tinggi untuk unggul, jiwa
kepemimpinan yang handal, kesempatan untuk belajar dan pengaturan waktu
yang jelas, lingkungan sekolah yang aman, terjalin hubungan yang baik antara
rumah dan sekolah, serta monitoring terhadap kemajuan siswa-siswi
dilakukan secara berkala.
a. Tugas
1. Identifikasilah sekolah-sekolah yang bermutu baik dan sekolah yang perlu
dikembangkan.
2. Apa saja faktor-faktor yang menentukan keberhasilan sekolah dan faktir
yang menghambat keberhasilan sekolah?
b. Rangkuman
Penekanan pengembangan sekolah perlu diperluas, tidak hanya pada
aspek struktural, tetapi juga pada aspek-aspek tertentu yang bersifat kultural
dapat disebut sebagai perspektif kultur sekolah. Kultur sekolah yang positif
akan menciptakan suasana kebersamaan, rasa saling percaya, keinginan untuk
berprestasi, kemampuan saling menghargai dan etos kerja sama yang tinggi.
Dengan kultur sekolah yang positif, berbagai prestasi dan keunggulan sekolah
dapat dicapai secara bersama-sama oleh warga sekolah.
244
c. Daftar Pustaka
Deal, Terrence E. & Peterson, Kent D. 1998. How Leaders Influence the
Culture of Schools?. Educational Leadership, Sept. 1998, Vol. 56,
Number 1, Pages 28-30.
------------------. 2011. Shaping School Culture: Pitfals, Paradoxes, &
Promises. San Fransisco: Jossey-Bass.
Hargreaves, David H. 2006. School Culture and Academic Achievement of
Students: A Meta-analysis Study. http://www.research
gate.net/publication (accessed Oct 09 2018).
Harrison, Lawrence E. & Huntington, Samuel P. 2000. Culture Matters: How
Values Shape Human Progress?. New York: Basic Books.
d. Tes Sumatif
1. Jelaskan unsur-unsur budaya sekolah.
2. Bagaimana sekolah tersebut meningkatkan mutu pendidikan di
sekolahnya?
245