Anda di halaman 1dari 4

Introduksi

Meyakini bahwa pendidikan dasar adalah pondasi pembangunan masyarakat Indonesia, maka Indonesia Mengajar (IM) percaya bahwa pendidikan dasar untuk anak-anak di seluruh pelosok Indonesia wajib disampaikan dan didampingi oleh generasi terbaik bangsa. Didasari juga oleh janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka IM mengambil inisiatif untuk mendampingi sekolah dasar sekolah dasar di berbagai pelosok Indonesia dengan merekrut, membekali dan menempatkan sarjanasarjana terbaik bangsa dan memiliki semangat mengabdi untuk mengajar di sebuah SD selama 1 tahun. Kami sebut para pengajar ini sebagai Pengajar Muda. Saat ini sudah ada 170 Pengajar Muda yang mengabdi di 130 desa dari Aceh sampai Papua yang tidak hanya mengajar tetapi menjadi inspirasi bagi anak-anak dan memberikan pengaruh positif di komunitas sekolah serta pemangku kepentingan pendidikan lainnya seperti orang tua serta jajaran pemerintahan daerah.

Tentang Indonesia Mengajar


Indonesia Mengajar adalah lembaga nirlaba yang merekrut, melatih dan mengirim generasi muda terbaik bangsa ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengabdi sebagai Pengajar Muda (PM) di Sekolah Dasar (SD) dan masyarakat selama 1 tahun. Pendirinya, Anies Baswedan, memulai gerakan Indonesia Mengajar pada tahun 2009 untuk menjadi lebih dari sekedar program, tetapi sebagai gerakan untuk mengajak bersama masyarakat yang berikhtiar untuk ikut berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai wujud upaya melunasi janji kemerdekaan.

Visi
Diinspirasi oleh janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, Indonesia dipenuhi oleh anak muda yang tulus mengabdi menjadi guru selama waktu tertentu di daerah, menularkan optimisme, menebar inspirasi dan menjadi jendela kemajuan di tingkat akar rumput. Pada saat bersamaan, anak-anak muda itu belajar untuk peka dan peduli pada realitas kehidupan bangsanya. Kehadiran dan kehidupan anak-anak muda itu di sekolah, desa dan keluarga baru mereka di pelosok Nusantara akan merajut tenun kebangsaan yang lebih kokoh. Kelak, Indonesia akan dipenuhi pemimpin baru yang memiliki kompetensi kelas dunia dengan pemahaman akar rumput. Para pemimpin itu lahir dari anak-anak muda terbaik pada generasinya yang diberi kesempatan untuk hidup, tinggal, bekerja, dan berinteraksi di dunia pendidikan bersama rakyat di segala penjuru, termasuk di daerah terpencil.

Misi
Indonesia Mengajar memiliki misi ganda: 1. Mengisi kekurangan guru berkualitas di daerah yang membutuhkan. 2. Menjadi wahana belajar kepemimpinan bagi anak-anak muda terbaik Indonesia agar tak semata memiliki kompetensi kelas dunia, tetapi juga pemahanan akar rumput.

Page 2 of 4

Daerah Penempatan
Sejak November 2010, Indonesia Mengajar telah mengirimkan 170 Pengajar Muda yang terpilih dari lebih dari 10.000 pendaftar ke 14 kabupaten (seperti pada peta dibawah). 170 Pengajar Muda telah mengabdi di 130 desa dan memberi dampak nyata kepada ribuan anak-anak Indonesia.

Pengajar Muda menghadapi berbagai macam tantangan, meliputi tantangan geografis, infrastruktur dan juga sosiologis. Terlebih, keterbatasan listrik, sinyal telefon dan air bersih pun tidak menghalangi para Pengajar Muda untuk tetap melakukan aktifitas pengajaran, membangun harapan dan semangat kepada para siswanya untuk terus belajar dan optimis. Di beberapa daerah penempatan, Pengajar Muda juga harus menghadapi masalah sosial, seperti kekerasan, kebiasaan meminum minuman berakhohol, adat istiadat, perbedaan bahasa dan lainnya.

Lingkup Dampak Pengajar Muda


Indonesia Mengajar akan secara reguler mengirimkan Pengajar Muda untuk bertugas di sebuah SD sampai dengan 5 tahun. Selama kurun waktu tersebut, Pengajar Muda sebagai inisator dan penggerak untuk perubahan berkelanjutan yang akan memiliki dampak langsung ke siswa, guru dan kepala sekolah.

Page 3 of 4

Sejak tahun 2010, ke-170 Pengajar Muda yang terpilih dari 19,518 generasi terbaik bangsa yang mendaftar. Ke-170 Pengajar Muda ini sudah memiliki kontak langsung dengan 19.243 siswa, 137 Kepala Sekolah, 1.236 guru, 14 Pemerintah Daerah termasuk Bupati beserta jajarannya, yang termasuk di dalam 130 desa di 71 kecamatan. Adanya Pengajar Muda tidak hanya memberikan pengaruh positif bagi para siswa, tetapi juga berdampak positif kepada guru, kepala sekolah dan masyarakat dengan menjadi role model dan membuat standar baru dalam proses belajar mengajar. Selain itu, para Pengajar Muda juga terhubung dan menginspirasi banyak komunitas dan gerakan baru.

Dampak Jangka Panjang


Untuk menguji keberhasilan program serta dampak positif yang terjadi di setiap SD Binaan, IM menggunakan metode Outcome Mapping, sebuah metode terbaru untuk menilai perubahan dan transformasi social yang terjadi. Metode ini kami gunakan karena dirasakan paling tepat untuk mengikuti perkembangan perubahan perilaku mitra IM serta fokus pada interaksi antar mitra. Grafik disamping ini adalah mitra langsung dari Indonesia Mengajar. Fokus pengamatan adalah pada perubahan perilaku yang terjadi pada setiap mitra langsung sampai pada 5 tahun serta pada perubahan perilaku yang terjadi di entitas tersebut. Untuk setiap mitra langsung, Indonesia Mengajar menyusun capaiaan dambaan (desired outcomes) sampai 5 tahun serta sebuah set penanda kemajuan (progress markers) untuk memonitor perubahan yang terjadi di setiap akhir tahun penugasan. Capaian dambaan dan penanda kemajuan untuk setiap mitra dapat dibaca di Lampiran Penilaian.
Page 4 of 4

Siswa

Guru

Stakeholders lokal pendidikan

Kepala Sekolah

Anda mungkin juga menyukai