Pengantar Pendidikan
“Empat Pilar Pendidikan”
Disusun Oleh:
Kelompok 4 Kelas D
Pendidikan Biologi
Universitas Mataram
2020 (Genap)
KATA PENGANTAR
AssalammualaikumWr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt Tuhan YME , karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai “Empat Pilar Pendidikan ” ini.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta agar pembaca lebih memahami arti mendalam dari
Empat Pilar Pendidikan . Dan juga makalah ini kami susun guna melengkapi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan .
Kami sebagai mahasiswa yang sedang menuntut ilmu, harus banyak menambah refrensi kami dengan buku-buku
atau media yang mendukung kami dalam menuntut ilmu. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada bapak/ibu dosen
kami karena telah membimbing kami, memberi ilmu yang bermanfaat bagi kami, sehingga kami tidak tahu harus dengan
apa membalas jasa mereka. Tetapi, dengan izin Allah SWT Tuhan YME kami hanya bisa memohon doa agar dosen
kami di berikan kemudahan dalam segala permasalahan yang mereka hadapi dan semoga mereka diberikan rahmat Allah
SWT Tuhan YME, surga di akhirat kelak, Aamiin.
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dalam kesempatan ini pula
kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di
masa yang akan datang dan semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat juga kita semua dapat mengambil
hikmah dari makalah ini sehingga dapat menjadi pelajaran berharga bagi kehidupan kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..…………………...………………… i
DAFTAR ISI………………………….……………………………………………………………..…………………. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...……………………. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………..…….…………...…………………... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………..………………...………………….. 1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………..………………...…………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….………………..…………………... 2
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………7
B. Saran……………………………………………………………………………………………………………..7
C. Penutup………………………………………………………………………………………………………….7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Zaman terus berjalan dan semakin modern, tantanganpun semakin banyak di hadapan mata. Sekarang
Indonesia sedang mencanangkan untuk menghadapi MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean) 2015 dimana semua
masyrakat Indonesia secara tidak langsung tertuntut untuk mampu mengembangkan apa yang mereka miliki untuk
menhadapi hal itu. Dalam menghadapi tantangan di masa depan, seluruh masyarakat yang khususnya masih dalam dunia
pendidikan harus memiliki kualitas yang mendukung. Dalam upaya meningkatkan kualitas tersebut , tidak ada cara lain
kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan bagi suatu bangsa, bagaimanapun harus
menjadi hal yang lebih diutamakan. Sebab kualitas pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia yang
berkualitas saja yang bisa bertahan hidup di masa depan. Manusia yang dapat bergumul dalam masa dimana dunia
semakin sengit tingkat kompetensinya adalah manusia yang berkualitas. Manusia demikianlah yang diharapkan dapat
bersama-sama manusia yang lain turut bepartisipasi dalam percaturan dunia yang senantiasa berubah dan penuh teka-
teki.
Kualitas pendidikan suatu bangsa tidak dengan sendirinya terwujud begitu saja, namun diperlukan adanya usaha
serta landasan dalam pemwujudannya. Sebagai mahasiswa jurusan keguruan dan ilmu pendidikan sudah selayaknya kita
mengetahui tentang pendidikan itu sendiri khususnya apa saja unsur-unsur pendidikan sampai dengan pilar-pilar
pendidikan. Disini dirasakan perlu mengetahui apa saja pilar-pilar dari pendidikan itu sendiri agar senantiasa para
penikmat pendidikan bisa berorientasi pada produk dan hasil belajar. kemudian agar kita sebagai mahasiswa yang
sedang belajar untuk dapat menguatkan sistem pendidikan khususnya pendidikan di Indonesia serta bagaimana kita bisa
mengkonstruksi dasar dari suatu pendidikan serta adanya oknum pendidikan yang belum bisa mengaplikasikan pilar-
pilar pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalahnya sebagai berikut :
A. Apa pengertian pilar pendidkan?
B. Apa sajakah pilar-pilar pendidikan?
C. Bagaimana garis besar mengenai keempat pilar pendidikan UNISCO?
D. Bagaimana Implementasi Empat Pilar Pendidikan di Indonesia?
C. . Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang terdapat di dalam makalah ini adaalah sebagai berikut.
A. Untuk mengetahui pengertian pilar pendidikan.
B. Untuk mengetahui pilar-pilar pendidkan yang ada.
C. Untuk mendeskripsikan garis besar mengenai keempat pilar pendidkan UNISCO.
D. Untuk mendeskripsikan Implementasi Empat Pilar Pendidikan di Indonesia
BAB II
(PEMBAHASAN)
a. Kekuatan
Ke empat pilar pendidikan tersebut dirancang sangat bagus, dengan tujuan yang bagus pula, dan sesuai dengan keadaan
zaman sekarang yang menuntut pesera didik tidak hanya diajarkan IPTEK, kemudian dapat bekerja sama dan
memecahkan masalah, akan tetapi juga hidup toleran dengan orang lain ditengah-tengah maraknya perbedaan pendapat
dimasyarakat. Dengan ke kempat pilar ini akan bisa tercapai pendidikan yang berkualitas.
b. Kelemahan
Meskipun ke empat pilar pendidikan ini dirancang sedemikian bagusnya, namun perlu diingat, masih banyak aspek
penghalang dalam pelaksanaan tersebut, seperti kurangnya SDM guru yang benar-benar “mumpuni”, perbedaan pola
pikir setiap masyarakat atau daerah dalam memandang arti penting pendidikan, kemudian ada lagi fasilitas, fasilitas
yang masih minim akan sangat menghambat kemajuan proses belajar mengajar, dan kendala-kendala lain.
c. Peluang
Apabila pendidikan di Indonesia diarahkan pada ke empat pilar pendidikan ini, maka pada gilirannya masyarakat
Indonesia akan menjadi masyarakat yang bermartabat di mata masyarakat dunia.
d. Ancaman
Ke empat pilar pendidikan UNESCO ini bisa menjadi bumerang bagi peserta didik dan pengajar apabila tujuan atau
keinginan yang hendak dicapai tidak kunjung terwujud. Bisa jadi akan muncul sikap pesimis dan putus asa kehilangan
kepercayaan diri.
D. Implementasi Empat Pilar Pendidikan di Indonesia
Implementasi keempat pilar pendidikan seperti yang dicanangkan UNESCO ini dapat dilihat dalam konsideren yang
melandasi Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam kaitan ini,
reformasi pendidikan yang melahirkan visi pendidikan nasional Indonesia harus mencakup hal-hal sebagai berikut.
Pertama, penyelenggaraan pendidikan dinyatakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat, di dalam proses tersebut harus ada pendidik yang memberikan keteladanan dan
mampu membangun kemauan, serta mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Prinsip tersebut
menyebabkan adanya pergeseran paradigma proses pendidikan, dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran.
Paradigma pengajaran yang lebih menitikberatkan peran pendidik dalam mentransformasikan pengetahuan kepada
peserta didiknya, bergeser pada paradigma pembelajaran yang memberikan peran lebih banyak kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya dalam rangka membentuk manusia yang memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, berakhlak mulia, berkepribadian, memiliki kecerdasan, memiliki estetika, sehat jasmani dan rohani,
serta keterampilan yang dibutuhkan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Kedua, adanya perubahan pandangan tentang peran manusia dari paradigma manusia sebagai sumber daya
pembangunan, menjadi paradigma manusia sebagai subjek pembangunan secara utuh. Pendidikan harus mampu
membentuk manusia seutuhnya yang digambarkan sebagai manusia yang memiliki karakteristik personal yang
memahami dinamika psikososial dan lingkungan kulturalnya. Proses pendidikan harus mencakup: (a)
penumbuhkembangan keimanan, ketakwaan, (b) pengembangan wawasan kebangsaan, kenegaraan, demokrasi, dan
kepribadian, (c) penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, (d) pengembangan, penghayatan, apresiasi, dan ekspresi
seni, serta (e) pembentukan manusia yang sehat jasmani dan rohani. Proses pembentukan manusia itu pada hakikatnya
merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Ketiga, adanya pandangan terhadap keberadaan peserta didik yang terintegrasi dengan lingkungan sosio-
kulturalnya dan pada gilirannya akan menumbuhkan individu sebagai pribadi dan anggota masyarakat mandiri yang
berbudaya. Hal ini sejalan dengan proses pentahapan aktualisasi intelektual, emosional dan spiritual peserta didik di
dalam memahami sesuatu, mulai dari tahapan yang paling sederhana dan bersifat eksternal, sampai tahapan yang paling
rumit dan bersifat internal, yang berkenaan dengan pemahaman dirinya dan lingkungan kulturalnya.
Jika kita melihat pada jargon-jargon yang dipergunakan di dalam menyusun konsideren Peraturan Pemerintah
tersebut, maka terlihat jelas arah pendidikan dan pembelajaran di Indonesia akan kemana, serta konsep pendidikan dan
pembelajaran apa yang sedang diminati di Indonesia. Beberapa istilah seperti pembudayaan, pergeseran paradigma
pengajaran ke paradigma pembelajaran, integrasi peserta didik dengan lingkungan sosio-kulturalnya memperlihatkan
pengaruh arus konstruktivisme sosial ke dalam dunia pendidikan di Indonesia.Sementara itu, sesuai dengan konsep
pembelajaran sepanjang hayat dan learning to be dari UNESCO, gambaran tentang manusia Indonesia seutuhnya
sebagai tujuan akhir pendidikan telah dirumuskan secara lengkap.
BAB III
(PENUTUP)
A. Kesimpulan
Pilar – pilar pendidikan diguanakan sebagai acuan dalam peningkatan mutu pendidikan suatu bangsa. Pilar- pilar
pendidikan yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to life together , keempat pilar tersebut
saling berhubungan satu sama lain.
Keempat pilar ini masing-masing mempunyai tujuan yang berbeda namun saling keterkaitan. Learning to Know
mengajarkan seseorang untuk tidak mengetahui saja materi ataupun ilmu yang mereka dapat, tetapi mereka juga harus
tau makna yang terkandung didalamnya. Learning to Do mengajarkan seseorang untuk lebih banyak melakukan
tindakan daripada omongan. Learning to Live Together menuntun seseorang untuk hidup bermasyarakat dan menjadi
“educated person yang bermanfaat baik bagi diri dan masyarakatnya, maupun bagi seluruh ummat manusia sebagai
amalan agamanya. Sedangkan Learning to Be mengajarkan Belajar untuk dapat mandiri, menjadi orang yang
bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama.
Dari keempat pilar ini juga memiliki kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman, empat pilar ini akan menjadi
baik apabila dipergunakan dengan baik, begitu juga sebaliknya apabila keempat pilar ini tidak dipergunakan
sebagaimana mestinya maka akan menjadi bumerang sendiri bagi kita.
B. Saran
Dengan mengaplikasikan pilar-pilar tersebut, diharapkan pendidikan yang berlangsung di seluruh dunia termasuk
Indonesia dapat menjadi lebih baik, namun yang menjadi masalah adalah dunia pendidikan di Indonesia yang saat ini
masih minim fasilitas, terlebih lagi di daerah-daerah terpencil, belum meratanya fasilitas pendidikan, tentunya akan
menjadi halangan bagi siswa untuk mengembangkan diri mereka. Untuk itu semua, pendidikan di Indonesia harus
diarahkan pada peningkatan kualitas kemampuan intelektual dan profesional serta sikap, kepribadian dan moral.
C. Penutup
Pilar-pilar pendidikan tersebut dirancang dengan sangat bagus dan dengan tujuan yang sangat bagus pula.
Dengan mengaplikasikan pilar-pilar tersebut, diharapkan pendidikan yang berlangsung di seluruuh dunia termasuk
indonesia dapat menjadi lebih baik. Namun masih banyak aspek penghalang pelaksanaan tesebut, baik mengenai SDM
nya, fasilitasnya, perbedaan pola pikir setiap masyarakat atau daerah dalam memandang arti penting pendidikan, dan
kendala-kendala lain.
Persoalan pendidikan merupakan tanggung jawab kia bersama, karenanya tetu secara bersama-sama pula kita
mencari alternatif pemecahannya. Mudah-mudahan ke empat pilar tersebbut dapat kita realisasikan dan akan nampak
hasilnya.
Mari melakukan intropeksi diri sejauh mana kita sudah melakukannya yang terbaik untuk perubahan dan
perbaikan terhadap persoalan pendidikan yang melilit negeri ini. Satu harapan kita semua, agar dunia pendidikan di
indonesia bisa menjadi lebih baik dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Aezacan (2011) “4 Pilar Pendidikan Menurut UNESCO” (online) tersedia: http://aezacan.wordpress.com (15 Maret
2012)
https://cheng88community.blogspot.com/2015/11/makalah-tentang-4-pilar-pendidikan.html
http://gears99.blogspot.com/2012/04/empat-pilar-pendidikan-menurut-unesco.html
http://pendidikanlinguistik.blogspot.com/2017/01/empat-pilar-pendidikan_1.html
https://slideplayer.info/slide/12857754/
https://www.slideshare.net/danielsaroengoe/bahan-ajar-4-pilarpilar-pendidikan