Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOLOGI SEL

“Struktur dan Fungsi Nukleus dan Struktur dan Fungsi Ribosom”

Disusun Oleh:

Nama : Rosdiana Sagita Fitri


NIM : E1A020100
Kelas : D / II
Mata Kuliah : Biologi Sel

Dosen Pengampu : Drs. H. Lalu Zulkifli, M.Si., Ph.D.

Pendidikan Biologi

Fakultas Keguran dan Ilmu Pendidikan

Universitas Mataram

2021
KATA PENGANTAR

AssalammualaikumWr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt Tuhan YME , karena atas berkat dan rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah mengenai “Struktur dan Fungsi Nukleus dan Struktur dan Fungsi Ribosom”.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta agar pembaca lebih memahami materi
secara mendalam dari Struktur dan Fungsi Nukleus & Ribosom. Dan juga makalah ini disusun guna melengkapi
tugas mata kuliah Biologi Sel pada semester II ini .
Saya sebagai mahasiswa yang sedang menuntut ilmu, harus banyak menambah refrensi dengan buku-
buku atau media yang mendukung saya dalam menuntut ilmu. Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada
Bapak dosen pengampu mata kuliah Biologi Sel , Bapak Drs. H. Lalu Zulkifli, M.Si., Ph.D. karena telah
membimbing saya, memberi ilmu yang bermanfaat bagi saya, sehingga saya tidak tahu harus dengan apa
membalas jasa beliau. Tetapi, dengan izin Allah SWT Tuhan YME saya hanya bisa memohon doa agar bapak
dosen di berikan kemudahan dalam segala permasalahan yang dihadapi dan semoga selalu diberikan rahmat
Allah SWT Tuhan YME, surga di akhirat kelak, Aamiin.
Saya menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dalam kesempatan
ini pula saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penulisan di masa yang akan datang dan semoga makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat juga, dan kita
semua dapat mengambil hikmah dari makalah ini sehingga dapat menjadi pelajaran berharga bagi kehidupan
kita semua.

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Mataram, 28 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR…………………………………......................…………………...………………… ii

DAFTAR ISI………………………….……………………………………..……………..…………………. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………..……..……...…………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………….. 1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

A. Struktur dan Fungsi Nukleus……………………………………………………………………….…….2


B. Struktur dan Fungsi Ribosom…………………….………………………………………………………6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………….………9
B. Saran……………………………………………………………………………………………….……..9
C. Penutup……………………………………………………………………………………………..…….9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..…….………………..………10
BAB I

( PENDAHULUAN )

A. Latar Belakang

Sel merupakan unit struktur dan fungsional terkecil makhluk hidup. Sel dikendalikan oleh suatu organel
yaitu nukleus. Nukleus merupakan organel yang penting karena nukleus sebagai pengendali semua kegiatan sel,
tanpa adanya nukleus maka kegiatan-kegiatan sel tidak dapat berlangsung. Tidak dapat berlangsungnya
kegiatan di sel tentu akan mengganggu fungsi jaringan serta organ dalam tubuh kita, serta tanpa adanya nukleus
maka sel tidak akan dapat hidup dalam waktu yang lama. Dengan fungsi tersebut tentunya nukleus memiliki
struktur yang khas sebagai penompang fungsi-fungsi tersebut. Struktur nucleus akan membantu dalam
pelaksanaan tugas-tugasnya. Nukleus memiliki bagian-bagian yang terdiri dari selaput inti, anak inti
(nukleolus), nukleuplasma, krhomatin, DNA, dan RNA. Bagian bagian sel tersebut tersusun dalan suatu
organisai yang dapat mengatur seluruh kegiatan yang ada di dalam sel, sehingga sel dapat menjalankan
fungsinya dengan baik. Kegiatan di dalam sel sangatlah banyak sehingga di dalam sel memerlukan suatu
koordinasi, dan sebagai pusat dari koordinasi dari sel tersebut berada di dalam nukleus. Dengan adanya nukleus
maka seluruh kegiatan yang ada di dalam sel dapat berjalan dengan baik sehingga sel dapat dikatakan sebagai
sel yang aktif.

Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Salah satu prinsip utama
biologi, sering disebut sebagai “dogma sentral,” adalah DNA yang digunakan untuk membuat RNA, yang, pada
gilirannya, digunakan untuk membuat protein. Urutan DNA gen disalin ke RNA (mRNA). Ribosom kemudian
membaca informasi dalam RNA dan menggunakannya untuk membuat protein. Proses ini dikenal sebagai
translasi; yaitu, ribosom “menerjemahkan” informasi genetik dari RNA menjadi protein. Ribosom melakukan
hal ini dengan mengikat sebuah mRNA dan menggunakannya sebagai template untuk urutan yang benar asam
amino pada protein tertentu. Asam amino yang melekat pada RNA transfer (tRNA) molekul, yang masuk salah
satu bagian dari ribosom dan mengikat ke urutan messenger RNA. Asam amino terlampir yang kemudian
bergabung bersama oleh bagian lain dari ribosom. Ribosom bergerak sepanjang mRNA, “membaca” urutan dan
menghasilkan rantai asam amino. Ribosom terbuat dari kompleks dari RNA dan protein.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur dan fungsi dari nukleus ?

2. Bagaimana struktur dan fungsi dari ribosom ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui struktur dan fungsi nucleus.

2. Untuk mengetahui struktur dan fungsi ribosom.


BAB II

( PEMBAHASAN )

A. Struktur dan Fungsi Nukleus

1. Struktur Nukleus (Inti Sel)

Nukleus memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan sebuah sel. Peranan nukleus dalam hal ini
adalah untuk mengatur dan mengontrol segala aktifitas kehidupan sel serta membawa informasi genetik yang
diturunkan ke generasi berikutnya. Informasi genetik ini disimpan dalam suatu molekul polinukleutida yang
disebut DNA (Deoxyribonucleic acid). DNA pada umumnya tersebar di dalam nucleus sebagai matriks seperti
benang yang disebut kromatin.

Ketika sel akan memulai membelah, kromatin akan berkondensasi membentuk struktur yang lebih padat
dan memendek yang selanjutnya disebut kromosom. Kromosom tersusun atas molekul DNA dan protein histon.
Struktur di dalam nukleus yang merupakan tempat berkonsentrasinya molekul DNA adalah nukleolus (anak
inti.). Nukleolus berperan sebagai tempat terjadinya sintesis molekul RNA (Ribonucleic acid) dan ribosom.
RNA merupakan hasil salinan DNA yang akan ditransfer ke sitoplasma untuk diterjemahkan menjadi rantai
asam amino yang disebut protein.

Nukleus terdiri dari beberapa bagian yakni :

a. Selaput Inti (Membran inti)

Membran sel inilah yang membedakan antara sel eukariotik dengan sel prokariotik, dimana pada sel
prokariotik tidak ada membran sel.Membran sel ini disebut juga karyotecha, dari kata karyon=inti; dan techa =
kulit. Membran inti adalah bagian terluar dari inti sel. Fungsi membran inti sel secara keseluruhan adalah
mengadakan pertukaran zat dengan sitoplasma. Pada membran inti, terdapat pori yang berfungsi dalam
pertukaran makromolekul. Melalui membran sel inilah nukleus dapat mengeluarkan berbagai macam RNA dan
sub unit ribosom ke sitoplasma karena memiliki struktur sebagai berikut:

Dalam mikroskop elektron menunjukkan bahwa membran nukleus memiliki 2 lapis membran unit pararel
yang dipisahkan oleh celah sempit berukuran antara 40-70 nm yang disebut sisterna perinukleus atau
intermembran space. Lembaran yang terdapat di sebelah dalam disebut selaput dalam atau selaput
nukleoplasmik, sedangkan lembaran luar disebut juga dengan selaput sitosolik. Selaput nuklear tidak berupa
lembaran-lembaran yang utuh. Namun, seperti penapis, selaput nukleus memiliki lubang-lubang dibeberapa
tempat. Lubang-lubang tersebut dinamakan pori nuklear. Pori nuklear ini terbentuk akibat menyatunya dwilapis
lipida sari selaput luar-dalam. Adanya pori nuclar ini membantu memudahkan pengangkutan bahan dan
senyawa makro dari sitoplasma.

Fungsi utama dari pori nukleus adalah untuk sarana pertukaran molekul antara nukleus dengan
sitoplasma. Molekul yang keluar, kebanyakan mRNA, digunakan untuk sintesis protein. Pori nukleus tersusun
atas 4 subunit, yaitu subunit kolom, subunit anular, subunit lumenal, dan subunit ring. Subunit kolom berfungsi
dalam pembentukan dinding pori nukleus, subunit anular berguna untuk membentuk spoke yang mengarah
menuju tengah dari pori nukleus, subunit lumenal mengandung protein transmembran yang menempelkan
kompleks pori nukleus pada membran nukleus, sedangkan subunit ring berfungsi untuk membentuk permukaan
sitosolik (berhadapan dengan sitoplasma) dan nuklear (berhadapan dengan nukleoplasma) dari kompleks pori
nukleus. Selaput luar selubung berhubungan langsung dengan Retikulum endoplasma. Permukaan sitosolik
ditempeli oleh ribosom yang terlibat dalam sintesis protein.

Berdasarkan strukturnya, dapat dinyatakan bahwa terdapat tiga cara pengangkutan dari dan ke sitoplasma.

o Cara pertama merupakan cara langsung dengan melewati pori nuclear.


o Cara kedua merupakan pengangkutan lewat selaput dalam menuju ke ruang perinuklear dan diteruskan
ke sisterna reticulum endoplasma.
o Cara ketiga adalah dengan jalan pinositosis (proses dimana partikel-partikel kecil yang berupa cairan
ditangkap oleh sel dengan cara memecah partikel-pertikel kecil tersebut menjadi partikel-partikel yang
lebih kecil).

b. Anak Inti (Nukleolus)

Nucleoli akan terlihat di bawah pengamatan mikroskop electron sebagai sebuah atau lebih bangunan
basofil yang berukuran lebih besar daripada ukuran butir-butir kromatin. Dibawah mikroskop nukleus
dibedakan menjadi 2 bagian:

o Nukleonema yang berbentuk bunga karang (trbeculae) dan gelap.


o pars amorpa berupa celah-celah yang terang.

Sejak periode Mikroskop elektron nukleolus disebutkan memiliki 4 bagian:

o Daerah butiran mengandung butiran-butiran yang bundar, gelap, diameter 15- 20 nm, sedikit lebih kecil
daripada ribosom.
o Dinding serat memiliki serat-serat berdiameter 5 – 10 nm.
o Kedua daerah butiran dan daerah dihubungkan oleh semacam benang halus dan sama terendam dalam
kandung matriks.
o Daerah kromatin terdiri dari serat-serat yang lebih terang dari daerah serat, berdiameter 10 nm,
membentang dari satu sisi ke sisi lain nucleolus. Pusat pengatur nucleolus ini terletak pada daerah
gentingan setiap kromatin, dan selama interfase selalu terletak pada bagian dalam nucleolus.

Besar nukleolus sesuai dengan aktifitas sel. Jika nukleolus besar, berarti sel giat mensintesa. Ribosom
dengan (dengan ARN-r) disintesis oleh AND di dalam nukleolus, dan diangkut ke sitoplasma lewat pori inti.

Tiga jenis nukleoli:

o jenis yang berongga ada berlobang-lobang terang di dalam daerah yang gelap. Nukleoli jenis ini
terdapat pada sel hati, leukosit, limfoblast (sel induk limfosit), meiloblast.
o Pada jenis padat tak berlobang-lobang terang, semua bagian nukleolus homogen.
o Pada jenis cincin daerah gelap membentuk cincin di sebelah luar bagian terang yang berupa lobang
besar di tengah. Jenis cincin ini terdapat pada sel otot, endotel, dan sel plasma.

Bentuk dan ukuran nukleolus teratur dan tetap pada sel normal, dan menjadi tak karuan dan tetap pada sel
tumor. Pada penderita leukemia limfoblast yang parah jenis cincin ditemukan bersama jenis berongga yang
normal.
c. Kromatin

Kromatin pada saat interfase tampak sebagai butir-butir yang tersebar pada seluruh inti tanpa adanya
benang-benang kromosom. Namun sebaliknya, jika inti sel sedang bermitosis buti-butir kromatin tidak terlihat
dan akan tampak benang-benang kromosom. Istilah kromosom diperuntukan bagi kromatin yang membentuk
gambaran sebagai batang-batang halus saat pembelahan sel. Kromosom tersusun atas molekul DNA (16%),
RNA (12%) dan nucleoprotein (72%). Nukleoprotein sendiri tersusun atas berbagai jenis protein, yaitu
protamin, histon, nonhiston dan berbagai enzim di antaranya polymerase DNA dan RNA.

Karena memiliki komatin inilah maka nukleus berfungasi sebagai imformasi genetik serta pengendali
seluruh kegiatan sel. Pengendali seluruh kegiatan sel, karena dalam nukleus terdapat kromatin yang didalamnya
terdapat DNA, melalui DNA inilah protein disintesis dengan bantuan RNA dan enzim. Protein merupakan
molekul yang sangat penting bagi sel dan tubuh kita, karena enzim , hormon dan antibodi memerlukan protein.

d. Nukleoplasma

Nukleoplasma merupakan substansi transparan, semi solid (agak padat), yang terletak di dalam nukleus.
Komposisi tersusun dari asam, nukleat (DNA & RNA), yang merupakan materi genetik, protein dan garam-
garam mineral.

o Asam Nukleat

Asam terdapat dalam dua bentuk, yaitu: asam dioksiribosa (DNA) dan ribosa (RNA). Biasanya dalam
nukleus kedua asam nukleat ini bergabung dengan protein yang disebut nukleuprotein. Banyaknya DNA dalam
nukleus bervariasi. Misalnya pada nukleus sel salamander (Amphibia) mengandung DNA lebih banyak
dibandingkan dengan nukleus sel mamalia.

o Protein Nukleus

Jenis protein yang terdapat pada nukleus (Nukleuprotein) yaitu, protamin dan histon. Selain kedua jenis
protein ini pada nukleus terdapat protein lain yang bersifat asam, yaitu: nonhiston protein dan enzim nukleus

o Garam-garam Mineral

Nukleus mengandung sejumlah kofaktor, prekursor dan mineral NAD, ATP, dan acetil CoA. Hasil
analisis abu nukleus mengandung unsur fosfor kalium, natrium, kalsium dan magnesium. Fosfor banyak
terdapat pada nucleolus.

e. DNA

Molekul DNA dikenal sebagai materi genetik yang menyimpan semua informasi penting tentang segala
aktivitas sel yang harus dilakukan melangsungkan sebuah kehidupan. DNA atau Deoxyribonucleic acid
diibaratkan sebagai perpustakaan besar yang didalamnya terdapat buku-buku penting (gen) dan tersimpan rapi
di dalam inti sel. Molekul DNA memiliki struktur berupa dua untai polinukleutida (double strand) yang masing-
masing untai polinukleutida tersusun atas rangkain nukleutida dalam bentuk deoksiribonukleutida. Setiap
molekul nukleutida terdiri atas tiga gugus, yaitu gugus gula pentosa dalam bentuk deoksibosa, gugus fosfat dan
gugus basa nitrogen.
Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai suatu
struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan
makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap,
membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :

o Gula karbon (2-deoksiribosa)


o basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin=A) dan guanin (guanin = G), serta
golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine=C) dan timin (thymine=T)
o gugus fosfat

f. RNA

RNA (ribonucleic acid) atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai
penyimpan dan penyalur informasi genetik. RNA sebagai penyimpan informasi genetik misalnya pada materi
genetik virus, terutama golongan retrovirus. RNA sebagai penyalur informasi genetik misalnya pada proses
translasi untuk sintesis protein. RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim (ribozim) yang dapat mengkalis
formasi RNA-nya sendiri atau molekul RNA lain.

o Struktur RNA. RNA merupakan rantai tungga polinukleotida. Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga
gugus molekul, yaitu :
 5 karbon. Dan juga basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan
golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U). serta
 gugus fosfat yaitu Purin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul
yang dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk sintesis
DNA.Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat membentuk suatu nukleotida atau
ribonukleotida.RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA
merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan DNA.
o Tipe RNA

RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA (messenger RNA) atau RNAd (RNA duta), tRNA (transfer RNA)
atau RNAt (RNA transfer), dan rRNA (ribosomal RNA) atau RNAr (RNA ribosomal).

o RNAd

RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA.
RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di
sitoplasma). Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam
amino pada rantai polipeptida. RNAd berupa rantai tunggal yang relatif panjang.

o RNAr

RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom.Setiap subunit ribosom terdiri dari
30-46% molekul RNAr dan 70-80% protein.

o RNAt

RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom. Pada salah satu ujung
RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek (disebut antikodon). Suatu asam amino akan melekat pada ujung
RNAt yang berseberangan dengan ujung antikodon. Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu
membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino
sesuai urutan kodonnya pada RNAd.

Fungsi Nukleus (Inti Sel)

 Mengendalikan seluruh kegiatan sel


 Mengeluarkan RNA dan subunit ribosom ke sitoplasma
 Mengatur pembelahan sel
 Membawa informasi genetik

Protein-protein seperti enzim dan hormon yang berperan dalam metabolisme tubuh diproduksi dengan
perintah yang datang dari nukleus. Perintah ini muncul dalam bentuk mRNA “RNA messenger” yang
dihasilkan oleh nukleus.

B. Struktur dan Fungsi Ribosom

1. Struktur Ribosom

Organel sel ini tersusun oleh dua senyawa penting yang disebut asam ribonukleat (RNA) serta protein
ribonukleat (RNP).

o Ribonucleic acid (RNA) adalah tempat sintesis organel sel di dalam sel. RNA mempunyai fungsi utama
sebagai penyimpan informasi ataupun bahan genetik serta sebagai perantara DNA dan protein didalam
ekspresi genetik.
o Ribonucleic protein (RNP) adalah salah satu jenis protein yang membentuk subunit ribosom.. Fungsinya
yaitu untuk sintesis hormon, enzim, antibodi, sumber energi, mengatur kada asam basa dalam sel, serta
untuk memperbaiki jaringan sel.

 Bentuk & Ukuran Ribosom

Salah satu organel sel ini memiliki beberapa perbedaan ukuran berdasarkan lokasi selnya, sel prokariota atau sel
eukariota. Ukuran organel sel di masing-masing jaringan sel, yaitu :

o Prokariota

Ribosom prokariotik mempunyai ukuran 70S dengan kandungan 6% RNA dan 40% protein. Organel sel ini
terletak bebas di bagian sitoplasma dimana dengan ukuran subunit 50S dan 30S. Mempunyai ukuran panjang 29
x 21nm dengan massa 2.520.000 Dalton.

o Eukariota

Sedangkan pada ribosom eukariotik berukuran 80S dengan 40% kandungan RNA dan 60% kandungan
proteinnya. Mempunyai lokasi bebas pada sitoplasma serta terikat pada retikulum endoplasma. Ukuran panjang
sekitar 32 x 22nm dan massa kurang lebih 4.220.000 Dalton.
 Kategori Ribosom dibagi menjadi 2, yaitu:
o Sub Unit Kecil

Pada sub unit kecil tersusun dari 1 rRNA dengan 21 protein dalam prokariota dalam bakteri dan 1 rRNA
dengan 30 protein dalam eukariota pada mamalia.

o Sub Unit Besar

Sementara untuk sub unit besar tersusun oleh 2 rRNA dengan 31 protein pada prokariota dan untuk eukariota
ialah 3rRNA dengan sekitar 49 protein.

 Biogenesis Ribosom Pada Sel

Biogenesis adalah sebuah proses pembentukan sub unit ribosom yang merupakan fungsi dari nucleolus. Pada
sel eukarotik dan prokariotik mempunyai proses biogenesis yang berbeda-beda.

o Biogenesis Pada Sel Eukariotik

Biogenesis pada sel ini memakan waktu yang lebih lama, proses yang begitu kompleks, pembentukan 18S serta
28S rRNA berada di nucleolar organizer, dan pembentukan 5S rRNA yang berada di sisi luar nucleolus itu
sendiri. Melalui tiga tahap dalam biogenesisi ini, yaitu proses transkripsi rRNA yang menghasilkan 45S rNA,
processing 45S rRNa menjadi 18S dan 28S rRNA, dan terakhir merupakan perakitan ribosom ataupun translasi
yang terjadi di dalam bagian sitoplasma.

o Biogenesis Pada Sel Prokariotik

Biogenesis pada sel prokariotik mempunyai ciri-ciri antara lain gen ribosom yang ditranskripsi sebagai satu unit
dan langsung membentuk molekul RNA dari DNA. Gen RNA dengan 5S, 23S, dan 16S rRNA yang ketat
bergerombol pada kromosom. Prosesnya dimulai dari mRNA keluar dari nukleus kemudian menempel pada
ribosom 30S lalu asam amino mengikat sehingga menghasilkan aminoasil adenosin monopospat atau AA-AMP
dan pospat anorganik ataupun P.

 Sifat Ribosom Pada Struktur

Karena organel sel tersebut terdiri dari 2 jenis, sehingga organel sel memiliki beberapa sifat pada strukturnya
tersebut, yaitu:

o Organel sel yang mempunyai bentuk universal dengan bentuk elips dalam potongan longitudinal.
o Setiap sub unit ditandai pada koefisien sedimentasi dalam satuan S atau Svedberg.
o Koefisien sedimentasi pada sel prokariotik merupakan 70S dengan 30S untuk sub unit kecil serta 50S
untuk sub unit besar.
o Koefisien sedimentasi pada sel eukariotik merupakan 80S dengan 40S untuk sub unit kecil dan 60S
untuk sub unit besar.
o Mempunyai dimensi yang bervariasi, agar sel enit ukariotik mempunyai panjang 29 nanometer dengan
besar 21 nanometer, dan untuk sel prokariotik mempunyai dimensi panjang 32 nanometer dengan besar
22 nanometer.
o Pada sel prokariotik mempunyai sub unit dengan bentuk kecil memanjang, melengkung secara dua
simetris, menyerupai kursi, dan mempunyai tiga digitasi.
o Pada sel eukariotik, bentuk sub unit hampir sama dengan dimensi ribosom pada E. Colli.

Letak organel sel ini ada yang dijumpai bebas dalam sitoplasma dan ada pula yang menempel pada
membran sel eukariotik. Organel sel yang bebas serta menempel tersebut berfungsi didalam sintesis protein
untuk ke tahap translasi. Pada organel sel yang bergerak bebas berguna untuk sintesis protein, namun yang
menempel berfungsi untuk sintesis sementara yang akan disimpan pada gelembung membran. Selain itu,
organel sel ini terdiri atas sub unit kecil dan sub unit besar, baik yang bebas di sitoplasma ataupun yang
menempel dalam membran sel.

2. Fungsi Ribosom

Ribosom mempunyai fungsi atau peran yang sangat penting, terutama dalam pembentukan sebuah sel.
Fungsi ribosom yang utama dari organel sel ini sendiri ialah memproduksi zat protein dalam sel untuk
kemudian dilakukan sintesis protein. Selain itu, organel sel atau ribosom juga mempunyai peran penting untuk
setiap aktivitas metabolisme yang terjadi di dalam sel itu sendiri. Mengumpulkan asam amino dan
mempersiapkan protein yang penting bagi aktivitas sel.

Pada intinya, salah satu organel sel ini memiliki fungsi sebagai tempat sintesis protein, mengatur dan
menyediakan komponen yang dibutuhkan dalam sintesis protein serta menjadi organel sel yang mengikat asam-
asam amino pada sitiplasma.
BAB III

( PENUTUP )

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan dalam pembahasan diatas dapat diketahui bahwa nucleus
merupakan bagian dari sel yang sangat penting dalam pengorganisaian dari suatu sel. Dimana didalam suatu sel
tersebut terdapat banyak bagian-bagian yang dari kesemuanya tersebut nukleuslah yang berfungsi sebagai pusat
koordinasi dari sel tersebut. Selain mengatur semua pusat koordinasi, nucleus juga memiliki fungsi
mengeluarkan RNA dan subunit ribosom ke sitoplasma, mengatur pembelahan sel, membawa informasi
genetik. Nucleus memiliki struktur yaitu membrane inti, anak inti, nukleuplasma, dan kromatin. Selain itu di
dalam inti sel juga terdapat materi geneti, materi genetic inilah yang nantinya akan menyampaikan pesan
genetic pada keturunan stiap individu. Materi genetic yang terdapat pda sel ini berupa DNA (Deoksiribonukleat
Acid), dan RNA (Ribosnukleat Acid).
Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Ribosom umumnya
terdapat terikat ke retikulum endoplasma dan selaput inti, dan sebagian lainnya terdapat bebas dalam
sitoplasma. Ribosom bertindak sebagai mesin produksi protein dan akibatnya ribosom sangat melimpah pada
sel yang sedang aktif dalam sintesis protein. Sejumlah protein yang dihasilkan, diangkut ke luar sel. Ribosom
eukaryot diproduksi dan dirakit di dalam nukleolus. Ribosom dibagi menjadi dua subunit, satu lebih besar
daripada yang lain. Mengikat subunit kecil untuk mRNA, sedangkan mengikat subunit yang lebih besar kepada
tRNA dan asam amino. Ketika selesai membaca mRNA ribosom, kedua subunit terpecah. Ribosom telah
diklasifikasikan sebagai ribozim, karena RNA ribosomal tampaknya paling penting bagi aktivitas transferase
peptidil yang menghubungkan asam amino bersama. Ribosom dari bakteri, archaea dan eukariota (tiga domain
kehidupan di Bumi), memiliki struktur secara signifikan berbeda dan urutan RNA.
Salah satu sifat Struktur dari ribosom adalah yaitu Setiap sub unit dicirikan oleh koefisiensi sedimentasi
yang dinyatakan dalam unit Svedberg (S). Sehingga koefisien sedimentasi dari prokariot adalah 70S untuk
keseluruhan ribosom (50S untuk sub unit yang besar dan 30S untuk yang kecil). Untuk eukariot adalah 80S
untuk keseluruhan ribosom (60S untuk sub unit besar dan 40S untuk yang kecil). Ribosom berfungsi sebagai
tempat sintesis protein dan merupakan contoh organel yang tidak bermembran. Organel ini terutama disusun
oleh asam ribonukleat, dan terdapat bebas dalam sitoplasma maupun melekat pada RE.

B. Saran dan Penutup

Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi materi, susunan kalimat maupun tata bahasanya. maka dalam kesempatan ini pula
kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penulisan di masa yang akan datang dan semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat juga kita semua
dapat mengambil hikmah dari makalah ini sehingga dapat menjadi pelajaran berharga bagi kehidupan kita
semua. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Strruktur Fungsi Nukelus dan Struktur Fungsi
Ribosom ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/nukleus-inti-sel/
o Cormack, H.David.1994.HAM HISTOLOGI.Jakarta;Binapura Aksara
o Junqueira, L. Carlos, Jose Carneiro, Robert O. Kelley.1998.HISTOLOGI DASAR edisi ke-8. Jakarta;
Penerbit Buku Kedokteran EGC
o Marianti, Samadi dan Aditiya, 2006.Biologi Sel, Semarang :Unnes
o Neil, A Campbell, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2002. BIOLOGI. Edisi ke-5.Jakarta:Erlangga
o Nugroho, L. Hartanto, 2004.Biologi Dasar, Yogyakarta Penebar Swadaya
o Sheeler, Phillip, Donald E. Bianchi.1979.CELL BIOLOGY:Structure,
o Biochemestry, and Function.California;Congress Cataloging in publication
o Syamsuri, Istamar, dkk.2007.BIOLOGI untuk SMA kelas IX.Jakarta;Erlangga
o Winatasasmita , Djamhur, 1986.Biologi Sel, Jakarta :Karanika Jakarta Universitas
o Terbuka Yatim, Wildan, Biologi Modern, Bandung :Tarsito, 2003

http://isqalkurniawan92.blogspot.com/2013/11/makalah-nukleus.html
o Subowo.1995. Biologi Sel. Bndung: Angkasa.
o Sumadi, dan Marianti, Aditya. 2007 . Bioligi Sel. Yogyakarta: Graha ILmu.
o Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

http://nuruddinkhoiri.blogspot.com/2016/02/makalah-biologi-sel-ibosom.html

o Al Qadir. 2011. Al Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta : Ilmu Pustaka.


o Comarck, David .H. 1994. Histologi Jilid 1 Edisi ke-9. Jakarta : Binarupa Aksara.
o Geneser, Finn. 2009. Buku Teks Histologi. Jakarta : Binarupa Aksara.
o Johnson. E, Kurt. 1994. Histologi dan Biologi Sel. Jakarta : Nuha Post.
o Campbell, Reece, & Mitchell. (2004). Biologi edisi kelima-jilid 1. Jakarta: Erlangga.
o Lucia, MS. (2006). Buku ajar biologi sel. Palembang: Universitas Sriwijaya

https://rumusrumus.com/fungsi-ribosom/

Anda mungkin juga menyukai