Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOLOGI SEL

RIBOSOM DAN BADAN GOLGI

DISUSUN OLEH :

Kelompok 3

1. Nurhikmah. Hr (105441105218)
2. Sartika (105441104118)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-
Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Ribosom dan Badan
golgi” yang disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biologi Sel
Shalawat dan salam selalu penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
telah memberikan petunjuk hingga akhir zaman untuk kita umatnya. Dalam penyusunan
makalah ini tentu penulis mengalami masalah, namun itu semua dapat teratasi dengan
berbagai dukungan dan bimbingan dari pihak lain.
Demikian penyusunan dari makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, khususnya dari Dosen Mata Kuliah Biologi sel guna menjadi acuan
bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik di masa yang akan datang dan demi
kesempurnaan dari makalah ini.

Makassar,3 November 2019

penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................1


B. Rumusan Masalah .........................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Ribosom
a.pengertian ribosom ......................................................................2
b.struktur ribosom ..........................................................................2
c.fungsi ribosom .............................................................................4
B. Badan golgi
a..pengertian badan golgi ...............................................................6
b.struktur badan golgi.....................................................................7
c.fungsi badan golgi .......................................................................10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan pengatahuan tentang sel telah menghasilkan perubahan-perubahan
azasi dalam pengertian struktur sel. Sekarang ini kita hidup dalam zaman biologi
molekuler yang merupakan ilmu yang mempelajari bentuk, susunan, dan kedudukan
molekul-molekul yang menyusun system seluler sebagai suatu kesatuan. Pengetahuan
modern tentang makhluk hidup menunjukkan adanya suatu kombinasi tingkat organisasi
yang semuanya dihimpun dengan menghasilkan manifestasi kehidupan organisme.
Dalam sitoplasma terdapat adanya berbagai bangunan atau struktur yang pada mulanya
dapat diketahui dengan jelas tentang fungsi dan asalnya. Salah satu dari organel sel yaitu
Ribosom dan badan golgi . Untuk mengetahui tentang ribosom dan badan golgi lebih
juah, maka dibuatlah makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengertian ribosom?
2) Bagaimana struktur ribosom?
3) Apa saja fungsi dasi ribosom?
4) Apa pengertian badan golgi?
5) Bagaimana struktur badan golgi?
6) Apa saja fungsi dari badan golgi?

C. TUJUAN
1) Untuk Mengetahui pengertian ribosom
2) Untuk mengetahui struktur ribosom
3) Untuk Mengetahui fungsi dari ribosom
4) Untuk mengetahui pengertian badan golgi
5) Untuk mengetahui struktur badan golgi
6) Untuk mengetahui fungsi dari badan golgi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. RIBOSOM

a. pengertian ribosom
Ribosom merupakan organel yang berada di dalam sel dan tersusun dari
protein ribosom (riboproteins) dan asam ribonukleat (ribonucleoprotein). Ukuran ribosom
sangat kecil dengan garis tengah 17-20 mikron, yang terletak didalam sitoplasma. Ribosom
hanya dapat dilihat apabila menggunakan mikroskop elektron. Ribosom hampir terdapat pada
semua sel hidup. Ribosom berfungsi untuk sintesis protein,yang selanjutnya digunakan untuk
pertumbuhan,perkembang biakan atau perbaikan sel rusak.Pada sel sel aktif dalam sintesis
protein,ribosom dapat berjumlah 25% dari bobot kering sel.

Ribosom tersusun atas protein RNA ribosomal (RNAr). Ribosom bebas tersebar di dalam
sitoplasma berfungsi untuk sintesis protein. Sedangkan ribosom yang melekat pada
permukaan retikulum endoplasma (RE) berfungsi untuk sintesis protein dimana hasilnya
akan di teruskan ke Lumen RE

Protein dari lumen RE akan diproses di badan golgi hasilnya berupa protein untuk fungsi
structural misalnya protein integral atau protein peripheral yang ditempatkan pada membrane
plasma. Hasil lainnya dapat berupa protein fungsional yang berfungsi sebagai enzim

b. struktur ribosom

Ribosom adalah partikel kecil kedap-elektron dengan ukuran sekitar 20×30 nm. Ribosom
tersusun oleh empat jenis RNA ribosom (rRNA) dan hampir 80 protein yang berbeda.
Ribosom merupakan partikel yang padat terdiri dari ribonukleoprotein. Ribosom ada yang
tersebar secara bebas di sitoplasma dan ada yang melekat pada permukaan external dari

2
membran Retikulum Endoplasma. Ribosom ini adalah organel yang memungkinkan
terjadinya sintesa protein.
Struktur dari ribosom memiliki sifat sebagai berikut :
1. Bentuknya universal, pada potongan longitudinal berbentuk elips.
2. Pada teknik pewarnaan negatif, tampak adanya satu alur transversal, tegak lurus pada
sumbu, terbagi dalam dua sub unit yang memiliki dimensi berbeda.
3. Setiap sub unit dicirikan oleh koefisiensi sedimentasi yang dinyatakan dalam unit
Svedberg (S). Sehingga koefisien sedimentasi dari prokariot adalah 70S untuk
keseluruhan ribosom (50S untuk sub unit yang besar dan 30S untuk yang kecil).
Untuk eukariot adalah 80S untuk keseluruhan ribosom (60S untuk sub unit besar
dan 40S untuk yang kecil).
4. Dimensi ribosom serta bentuk menjadi bervariasi. Pada prokariot, panjang ribosom
adalah 29 nm dengan besar 21 nm. Dan eukariot, ukurannya 32 nm dengan besar 22 nm.
5. Pada prokariot sub unitnya kecil, memanjang, bentuk melengkung dengan 2 ekstremitas,
memiliki 3 digitasi, menyerupai kursi. Pada eukariot, bentuk sub unit besar menyerupai
ribosom E. coli.

Ribosom umumnya terdapat di retikulum endoplasma dan selaput inti, dan sebagian
lainnya terdapat bebas di dalam sitoplasma. Ribosom bertindak sebagai mesin produksi

3
protein dan akibatnya ribosom sangat melimpah pada sel yang sedang aktif dalam sintesis
protein. Sejumlah protein yang dihasilkan, diangkut ke luar sel. Ribosom eukaryot diproduksi
dan dirakit di dalam nukleolus.
Protein ribosomal masuk ke nukleolus dan berkombinasi dengan empat strand rRNA untuk
membentuk dua sub unit ribosomal (sub unit kecil dan sub unit besar). Unit ribosom ke luar
meninggalkan inti melalui pori inti dan menyatu dalam sitoplasma untuk tujuan sintesis
protein. Bila produksi protein tidak berlangsung, kedua sub unit ribosomal terpisah.

c. fungsi ribosom
Ribosom mempunyai fungsi sebagai berikut (Comarck, 1994) :

1. Sebagai tempat sintesis protein.

2. Protein yang dihasilkan oleh ribosom pada jalinan endoplasma kasar dirembeskan dalam
bentuk enzim atau hormon.

3. Protein yang dihasilkan oleh ribosom bebas digunakan oleh sel itu untuk pembesaran
dan memungkinkan tindak balas yang dijalankan di dalam sel itu.

Sintesis Protein di Ribosom

Pada saat sintesis protein ribosom mengelompok menjadi poliribosom (polisom).


Sebagian besar protein dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol. Sedang
ribosom terikat umumnya membuat protein yang dimasukkan ke dalam membran, untuk
pembungkusan dalam organel tertentu seperti lisosom atau dikirim ke luar sel (Johnson,
1994).

Ribosom berperan dalam proses sintesis protein atau tepatnya perakitan polipeptida.
Ribosom mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam proses perakitan polipeptida.
Untuk perakitan polipeptida memerlukan pemandu yang diperlukan untuk menentukan
apakah kodon yang terdapat pada mRNA dapat tepat berpasangan dengan anti kodon yang
terdapat pada tRNA, sehingga penerjemahannya tidak meleset. Kejadian ini difasilitasi dan
dikatalisis oleh ribosom, rRNA yang terkandung dalam ribosom akan bertindak sebagai
katalisator. Dalam proses penerjemahan ini sub unit kecil ribosom berperan mengikat
mRNA, sedangkan sub unit besar berpern sebagai tempat masuk dan keluarnya tRNA untuk
membentuk ikatan polipeptida (Geneser, 2009).

Sebelum membahas lebih jauh lagi tentang proses sintesis protein maka sebagai langkah
awal kita harus mengingat dulu pengetahuan yang sudah kita peroleh tentang pasangan
kodon dan anti kodoon molukul mrna akan mengandung adenine (A).urasil (U).guanin
(G)dan cytosine (C). Tiga basa ini akan bergabung membentuk kodon misalnya , UUC,
merupakan kodon untuk asam amino fenilalanin (phe).UGC, untuk asam amino triptofan
(Try), sebagai contohnya mRNA akan menyusun kodon-kodon tersebut dalam suatu

4
rangkaian misalnya UGC/UUC/UGC/UUC kodon-kodon ini akan dibaca Try-Phe-Try-
Phe (Geneser, 2009).

Akan dapat di terjemahkan kodon-kodon tersebut harus berpasangan dengan anti


kodonya. Misalnya A akan selalu bergabung dengan U anti kodonnya, demikian juga
sebaliknya, seangkan G akan bergabung dengan C. jadi jika kodonnya adalah UUC maka anti
koonnya adalah AAG. Kalau kodon dimiliki oleh mRNA maka anti kodon miliki oleh tRNA.
tRNA selain memiliki antikodon juga memiliki asam amino. Jadi misalnya kodon mRNA
adalah UUC yang berarti harus dibaca fenilalanin maka antikodonnya AAG yang terdapat
pada tRNA, menggandeng asam amino maka fenilalanin (Phe), sehingga kodon dan
antikodon bersatu maka asam amino yang dibawa adalah sesuai dengan pesanan dari
kodon (Geneser, 2009).

Kita dapat membagi translasi, sintesis rantai polipeptida menjadi tiga tahap : inisiasi,
elongasi dan terminasi.

1. Inisiasi
tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom.
Pertama, sub unit ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator khusus. Sub
unit ribosom kecil melekat pada segmen leader pada ujung 5’(upstream) dari mRNA. Pada arah
downstream dari mRNA terdapat kodon inisiasi, AUG, yang memberikan sinyal dimulainya
proses translasi. tRNA inisiator yang membawa asam amino metionin, melekat pada kodon
inisiasi.
Penyatuan mRNA, tRNA inisiator, dan sub unit ribosom kecil diikuti oleh perlekatan
subunit ribosom besar, menyempurnakan proses inisiasi translasi.

2. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino ditambahkan satu peratu pada asam amino
pertama.
a. Pengenalan kodon : kodon mRNA pada tempat A dari ribosom membentuk ikatan
hydrogendengan anti kodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino
yang tepat.
b. Pembentukan ikatan peptida : molekul rRNA dari subunit ribosom besar, berfungsi sebagai
ribozim, mengkatalis pembentukan ikatan peptide yang menggabungkan polipeptida
memanjang dari tempat P keasam amino yang baru tiba di tempat A. pada tahap ini
polipeptida memisahkan diri dari tRNA tempat perlekatannya semula, dan asam amino pada
ujung karboksilnya berikatan pada asam amino yang dibawa oleh tRNA ditempat A.
c. Translokasi : tRNA ditempat A, sekarang terikat pada polipeptida yang sedang tumbuh, di
translokasikan ketempat P. saat RNA berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan dengan
hydrogen pada kodon mRNA, mRNA bergerak bersama-sama dengan anti kodon ini dan
membawa kodon berikutnya untuk ditranslasi di tempat A. sementara itu tRNA yang tadinya
berada pada tempat P ke tempat E dan dari tempat ini keluar dari ribosom.

3. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai
tempat A di ribosom. Triplet basa yang istimewa ini yaitu UAA, UAG, UGA, tidak mengkode

5
suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan transasi. Suatu
protein yang disebut sebagai faktor pelepas langsung mengikatkan diri pada kodon stop ditempat
A. faktor pelepas ini menyebabkan penambahan molekul air, bukan asam amino, pada rantai
polipeptida. Reaksi ini menghidrolisis polipeptida yang sudah selesai ini dari tRNA yang berada
ditempat P, melepaskan polipeptida dari ribosom. Sisa-sisa penyusunan translasi kemudian
terpisah-pisah.

B. BADAN GOLGI

a. pengertian badan golgi


Badan Golgi dapat disebut juga dengan nama aparatus Golgi, kompleks Golgi atau
diktiosom merupakan sebuah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, serta
strukturnya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.Badan golgi
terdapat hampir di semua sel eukariotik serta banyak dijumpai pada organ tubuh yang
melakukan fungsi ekskresi, misalnya pada ginjal. Setiap sel pada hewan mempunyai 10
sampai 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki badan golgi sampai
ratusan. Badan Golgi yang terdapat pada tumbuhan disebut diktiosom. Badan Golgi
pertama kali ditemukan oleh seorang ahli histologi serta patologi yang memiliki
kebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.
Badan golgi merupakan organel terbesar yang terdapat dalam sitoplasma. Badan
Golgi memiliki bentuk kantung pipih yang bertumpuk dan tersusun dari ukuran besar
hingga ukuran kecil (memiliki panjang sekitar 1 - 3 mikrometer serta lebar 0,5
mikrometer) dan terikat oleh membran. Bentuk badan golgi yang terdapat pada sel hewan
dan sel tumbuhan relatif memiliki bentuk yang sama. Badan golgi tersebar di seluruh
sitoplasma serta berhubungan satu dengan lainnya sehingga badan golgi membentuk
sperti struktur kompleks seperti jala.

Badan golgi memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengubah enzim dari bentuk yang
tidak aktif ke bentuk yang aktif. Badan golgi juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat
untuk menyimpan sementara protein dan zat-zat lainnya yang berasal dari Retikulum
Endoplasma. Zat-zat tersebut dibungkus dalam kantong membran atau vesikel, lalu mengirimnya
ke membran plasma. Selain itu, badan golgi juga mempunyai tanggung jawab terhadap

6
pembentukan lisosom.

Badan Golgi tersusun dari 5 hingga 20 kantong pipih. Biasanya, badan golgi terdapat di
sel-sel sekretori (seperti di pankreas). Badan golgi memiliki jumlah yang bervariasi menurut tipe,
fungsi, serta tahap pertumbuhan sel. Seperti misalnya pada saat pembentukan dinding sel baru,
sel tumbuhan mungkin saja mempunyai banyak badan Golgi, terlebih di daerah sekitar dinding
sel. Badan Golgi dapat menghasilkan vesikel-vesikel yang mengandung berbagai macam materi
penyusun dinding sel. Pada sel-sel hewan, kejadian yang sama terjadi pada saat pembentukan
hormon. Masing-masing sel dapat mempunyai ribuan badan Golgi.

b. struktur badan golgi

Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi
serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena hubungannya dengan fungsi
pengeluaran sel amat erat, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat
lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan
dinding sel.
Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari
tubulus dilepaskan kantung-kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti
enzim–enzim pembentuk dinding sel.

Badan Golgi merupakan bagian sel yang hampir serupa dengan Retikulum Endoplasma.
Hanya saja, Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran.
Badan Golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis menerima
vesikel-vesikel [vesicle] yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar. Vesikel
ini akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel tersebut akan
diproses sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut
akan bergerak dari bagian cis menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut
akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian
sel yang lain atau ke luar sel.

7
Aparat Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan hewan. Terdiri dari
setumpuk saku pipih yang dibatasi membrane. Terutama amat penting dalam sel-sel yang secara
aktif terlibat dalam sekresi. Protein yang disintesis oleh RER dipindahkan ke dalam aparat Golgi.
Di sini karbohidrat tambahan dapat dibubuhkan kepadanya. Bagaimanapun protein-protein itu
terkumpul di dalam saku-saku tadi sampai penuh dengan protein. Saku-saku tersebut dapat
berpindah ke permukaan sel dan mengeluarkan isinya ke bagian luar. Sku-saku berprotein yang
lain pada aparat Golgi dapat disimpan di dalam sel sebagai lisosom.
Aparat Golgi juga merupakan situs sintesis polisakarida, misalny pada mucus. Selulosa yang
disekresikan oleh sel tumbuhan untuk membentuk dinding sel sintesis pada aparat Golgi.

1) Morfologi Badan Golgi


Aparat golgi mempunyai bentuk yang sangat berbeda-beda(pleomorfik) pada beberapa sel
bentuknya kompak dan terbatas sedang pada macam sel lain bentuknya berupa jalinan dan
tersebar. Namun pada dasarnya badan golgi berupa kumpulan rongga-rongga yang pipih,
berbentuk mangkok, dikelilingi oleh vesikel-vesikel. Aparatus golgi dapat ditemui dan dikelilingi
inti, ditepi atau tersebar .Jjumlahnya mulai dari satu buah sampai ratusan tiap sel. Dengan
mikroskop electron badan golgi dapat dilihat strukturnya merupakan membrane khusus yang
mempunyai bentuk bervariasi.

Telah terbukti ,bahwa organel ini dijumpai dalam hampir semua jenis sel hewan dan
tumbuhan. Aparatus golgi terdiri dari tiga komponen :
a.Cisternae
Merupakan bangunan dasar.yang menjadi ciri apparatus golgi Terdiri Dari sekitar 5 lempeng
cisterna yang sejajar melengkung bentuk piala tiap cisterna berupa kantung gepeng
tertekuk.Bagian tepi tiap cisterna biasanya menggembung dan berlobang-lobang .dibagian tepi
itu ada pembuluh yang menghubungkan semua cisternae sesamanya.daerah tepi itu juga
memiliki tonjolan-tonjolan yang akan cepat membentuk vasikula-vasikula atau mungkin juga
bakal membentuk cisterna baru.

b.Vesikula
Bagian vesikula terdapat dibawah (sebelah kedalam sel) bagian cisternae yang terdiri dari banyak
gelembung serta memiliki warna yang terang.vesikula tumbuh dari reticulum endoplasma.
Mungkin dekat kebagian cisternae vesikula tergabung membentuk cisterna baru.
d.Vakuola
Bagian ini berada dibagian atas (sebelah puncak) yang terdiri dari banyak gelembung.vakuola
berisi bahan sekresi (getahan) cisterna bagian atas akan pecah dan membentuk vakuola.Bahan
sekresi dalam vakuola disekresi dengan cara exocytosis.
Protein yang akan disekresi / glikoprotein yang telah disintesa diretikulum
endoplasma,masuk apparatus golgi lewat vesikula yang tumbuh lepas diujung-ujung reticulum
endoplasma dan yang terdekat dengan badan golgi. Pembentukan vesikula tersebut diawali
dengan terbentuknya gembungan berupa kuncup dibagian ujung RE/ juga dimembran luar
selaput inti. Gembungan ini lepas ,menjadi vesikula. Vesikula bergabung-gabung membentuk
cisternae. Didalam cisternae protein atau glikoprotein itu diproses lagi, lalu dibungkus-bugkus
kecil dalam vakuola melalui gelembung-gelembung diuung cisternae teratas , kemudian lepas

8
menjadi vakuola yang telah berisi bahan sekresi.

2) Kekutuban Badan Golgi


Badan golgi dibedakan juga atas kekutubannya. Kutub bawah, yang dekat dengan inti /
RE disebut forming face, sedang kutub atas, yang cekung kepermukaan dalam disebut maturing
face. Disebut forming face, karena dibagian ini bahan yangakan disekresi diproses, dibentuk
atau dirakit. Yang tergolong daerah forming face ini ialah semua bagian vesikula dan cisternae
terbawah.
Disebut maturing face, karena dibagian ini bahan yang akan disekresi mengalami pematangan ,
dipadatkan , kemudian dibungkus didalam gelembung atau vakuola . Vakuola bagian atas sel itu
disebut juga secretory vesicle (vesikula sekresi). Nanti vesikula atau vakuola ini bergabung
dengan membrane sel, kemudian bahan sekresi didalamnya dikeluarkan dari sel.
Untuk menetapkan kekutuban badan golgi , yang mana forming face yang mana pula maturing
face, maka Moore dkk (1977) melakukan pengukuran pada tebal unit membrane sejak dari
kedalaman sel sampai kepermukaan sel lewat badan golgi. Ternyata tebalmembran pada kutub
forming face sama dengan tebal RE . tebal kutub maturing face sama dengan tebal membran
vakuola sekresi.
Selama sekresi materiyang dibentuk diretikulum endoplasma bergerak melalui badan
golgi dari permukaan luar kepermukaan dalam dan kemudian kegelembung-gelembung sekresi
lalu menuju membran plasma untuk dikeluarkan dari sel. Tentu saja aliran sekresi ini bukan
mengalir seperti zat cair tetapi selalu melalui system membran yang caranya masih berupa
pertanyaan besar.
3) Enzim-enzim dan Lipid pada Badan Golgi
Pada badan golgi banyak ditemukan enzim yang heterogen . Enzim-enzim pada badan golgi
dapat digolongkan pada:
-Glikosiltrans ferasa untuk biosintesis glikoprotein
- Sulfo dan gliosiltransferasa untuk biosintesis glikolipida
- Oksidoreduktase
- Fosfatasa
- Kenasa
- Mamnosidasa
- Transferasa untuk sintesis fosfolisida
- Fosfolifasa
Para ahli mencoba menemukan enzim tanda pada badan golgi,dengan cara melihat
aktivitas enzim-enzim pada organel-organel dan membandingkannya. Dari hasil pwenelitian
ternyata glikosiltransferasa merupakan enzim tanda pada badan golgi. Enzim ini sebagai
katalisator transfer glukosa dari carier UDP ke protein yang sesuai.para peneliti menemukan
bahwa setengah dari seluruh aktifitas glikosil transferesa pada sel terjadi pada badan golgi.
Adanya enzim tanda pada badan golgi dapat dipakai untuk membedakan badan golgi dari
organel-organel lain.
Selain memiliki enzim tanda, badan golgi juga memiliki perbedaan komposisi pada lipidanya .
Komposisi lemak pada badan golgi memiliki sifat intermediate. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa badan golgi merupakan organel transisi diantara dua organel lain, yaitu reticulum
endoplasma dan membrane plasma.

9
c. fungsi badan golgi

Fungsi dari badan golgi antara lain:


* Biosintesis glikoprotein dan glikolipida
Badan golgi memegang peranan yang penting dalam sintesis glikoprotein . Glikoprotein
merupakan bahan utama dalam sekresi berbagai kelenjar baik eksokrin maupun endokrin,
sebagai substansi dasar intra seluler dan merupakan komponen membran sel.
* Pembentukan dinding sel
Pada sel tumbuhan, badan golgi berperan dalam pembentukan materi dinding sel.
* Membentuk membrane plasma
* Badan golgi melepaskan butir-butir sekresi pada permukaan sel. Setiap kali di lepaskan
gelembung-gelembung kecil dari mature face kearah permukaan sel.
* Pembentukan mikrosom dan akrosom.
* Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung
kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
* Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma.
Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
* Membentuk dinding sel tumbuhan
* Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
* Tempat untuk memodifikasi protein
* Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
* Untuk membentuk lisosom
Dalam badan golgi terdapat variasi coated vesicle, antara lain:
Clathrin-coated adalah yang pertama ditemukan dan diteliti. tersusun dari clathrin dan
adaptin. interaksi lateral antara adaptin dengan clatrin membentuk formasi tunas. jika tunas
clathrin sudah tumbuh, protein yang larut dalam sitoplasma termasuk dynamin akan membentuk
cincin di setiap leher tunas dan memutusnya.
COPI-coated memaket tunas dari bagian pre-golgi dan antar cisternae. beberapa protein
10
COPI-coat memperlihatkan sekuens yang bermiripan dengan adaptin, dapat diduga berasal dari
evolusi yang bermiripan.
COPII-coated memaket tunas dari retikulum endoplasma.
Terdapat 2 protein dalam badan golgi. Protein Snare V-snare menuju T-snare dan akan
bergabung. T-snare adalah protein yang ada di target sedangkan V-snare adalah vesikel snare. V-
snare akan mencari T-snare dan kemudian akan berfusi menjadi satu. Protein Rab termasuk ke
dalam golongan GTP-ase. protein Rab memudahkan dan mengatur kecepatan pelayaran vesikel
dan pemasangan v-snare dan t-snare yang diperlukan pada penggabungan membran.

11
PENUTUP
KESIMPULAN

Dari makalah yang dibuat didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Ribosom
umumnya terdapat terikat ke retikulum endoplasma dan selaput inti, dan sebagian lainnya
terdapat bebas dalam sitoplasma.

3. Ribosom dibagi menjadi dua subunit, satu lebih besar daripada yang lain. Mengikat subunit kecil
untuk mRNA, sedangkan mengikat subunit yang lebih besar kepada tRNA dan asam amino.
Ketika selesai membaca mRNA ribosom, kedua subunit terpecah. Ribosom telah diklasifikasikan
sebagai ribozim, karena RNA ribosomal tampaknya paling penting bagi aktivitas transferase
peptidil yang menghubungkan asam amino bersama. Ribosom dari bakteri, archaea dan eukariota
(tiga domain kehidupan di Bumi), memiliki struktur secara signifikan berbeda dan urutan RNA.

5. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan merupakan contoh organel yang tidak
bermembran. Organel ini terutama disusun oleh asam ribonukleat, dan terdapat bebas dalam
sitoplasma maupun melekat pada RE.

7. Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang
dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel

8. Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi
serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya.

9. Fungsi badan golgi antara lain: membentuk kantung ( vesikula ) untuk sekresi, membentuk
membrane plasma, dan membentuk dinding sel tumbuhan.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://nuruddinkhoiri.blogspot.com/2016/02/makalah-biologi-sel-ibosom.html

https://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-ribosom.html

https://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-badan-golgi.html

https://woocara.blogspot.com/2015/10/pengertian-badan-golgi-dan-fungsi-badan-golgi.html

https://www.firdaus45.com/2015/11/pengertian-dan-fungsi-ribosom-menurutu.html

13

Anda mungkin juga menyukai