BIOLOGI SEL
“ RIBOSOM “
Dosen Pengampu:
dr. Alvi Milliana, S.Ked
Oleh:
Kelompok 4 :
1. Roihanah Al Firdaus (12620022)
2. Shofiyatil Khamidah (12620024)
3. Wahyu Safitri Rahmawati (12620025)
4. Hikmatul Ihromil A’la (12620026)
5. Ahmad Ghazali (12620027)
6. Ahmad Nurudin Khoiri (12620028)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah
Biologi sel dengan judul “ Ribosom”.
Pemakalah mengucapkan terima kasih kepada dosen pembina Ibu dr. Alvi Milliana
yang telah memberikan bimbingan sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kesalahan kami mohon kritik dan sarannya yang bersifat
membangun, sehingga dapat memberikan bekal bagi pemakalah dalam pembuatan makalah
berikutnya.
Penyusun.
DAFTAR ISI
Halaman
Ribosom dibagi menjadi dua subunit, satu lebih besar daripada yang lain. Mengikat subunit
kecil untuk mRNA, sedangkan mengikat subunit yang lebih besar kepada tRNA dan asam amino.
Ketika selesai membaca mRNA ribosom, kedua subunit terpecah. Ribosom telah diklasifikasikan
sebagai ribozim, karena RNA ribosomal tampaknya paling penting bagi aktivitas transferase
peptidil yang menghubungkan asam amino bersama. Ribosom dari bakteri, archaea dan eukariota
(tiga domain kehidupan di Bumi), memiliki struktur secara signifikan berbeda dan urutan RNA.
Perbedaan-perbedaan dalam struktur memungkinkan beberapa antibiotik untuk membunuh bakteri
oleh ribosom menghambat mereka, sementara meninggalkan ribosom manusia tidak terpengaruh.
Ribosom dalam mitokondria sel eukariotik mirip pada bakteri, yang mencerminkan asal-usul
evolusi kemungkinan organel ini berasal dari kata ribosom asam ribonukleat (Comarck, 1994).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana struktur ribosom ?
2. Bagaimana perbedaan ribosom pada eukaryot dan prokaryot ?
3. Apa saja macam-macam ribosom ?
4. Bagaimana biogenesis ribosom ?
5. Apa saja fungsi dari ribosom ?
6. Bagaimana peran ribosom dalam sintesis protein: tahap inisiasi, elongasi dan terminasi ?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui struktur ribosom
2. Untuk mengetahui perbedaan ribosom pada eukaryot dan prokaryot
3. Untuk mengetahui macam-macam ribosom
4. Untuk mengetahui biogenesis ribosom
5. Untuk mengetahui fungsi dari ribosom
6. Untuk mengetahui peran ribosom dalam sintesis protein: tahap inisiasi, elongasi dan terminasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Ribosom
Ribosom terbentuk globular dengan dimeter sekitar 250 sampai 350 nm. Ribosom mampu
menyebarkan maupun menyerap electron dengan sangat kuat sehingga mikroskop electron dapat
digunakan secara intensif untuk meneliti ribosom lebih dalam, sebenarnya selain dengan
mikroskop electron, ribosom dapat diteliti dengan berbagai cara antara lain dengan defraksi sinar
X, sentrifugasi atau pemusingan, maupun dengan imunositokimia. Analisis biokimia juga bisa
dilakukan untuk mengetahui jumlah dan mengidentifikasi protein-protein dalam sub unit ribosom
(Geneser, 2009).
Ribosom sub unit kecil, tampilannya mirip embrio yaitu seperti memiliki kepala dan badan
yang dihubungkan dengan leher yang pendek. Leher tersebut dibentuk dengan takikan (sedikit
lekukan) pada satu sisi dan lekukan yang dalam paa sisi yang lain. Badannya berbentuk batang
yang membengkak. Pada subunit kecil terdapat daerah datar pada satu sisi bagian ini menempel
pada sub unit (Geneser, 2009).
Ribosom terdiri dari 2 sub unit yaitu sub unit besar dan kecil. Masing-masing disusun oleh
rRNA dan protein ribosom. Stuktur ribosom merefleksikan fungsinya untuk mengumpulkan
mRNA dengan tRNA pembawa asam amino. Suatu ribosom memiliki satu tempat pengikatan
mRNA (subunit kecil) dan tiga tempat pengikatan tRNA dikenal dengan tempat E (exit), P
(peptidil), dan A (aminosil) yang terdapat pada sub unit besar (Johnson, 1994).
Tempat E merupakan tempat keluar tRNA yang tidak bermuatan. Tempat P merupakan
tempat pengikatan tRNA-peptidil biasanya pengikat tRNA yang melekat pada rantai polipeptida
yang sedang tumbuh. Tempat A merupakan tempat pengikatan tRNA- aminoasil biasanya
mengikat tRNA yang membawa asam amino berikutnya yang akan ditambah pada rantai
polipeptida. Perbedaan pada eukariot dan prokariot terdapat pada ukuran dan jumlah RNA
penyusunnya (Johnson, 1994).
D. Biogenesis Protein
Biogenesis ribosom merupakan salah satu yang paling penting dan
memakan energi proses dari setiap sel. Biogenesesis ribosom adalah proses pembentukan sub
unit ribosom. Pembentukan sub unit ribosom merupakan fungsi nukleolus. Nukleolus dibentuk
dari konstriksi sekunder kromatin tertentu. Pada sel eukariota, biogenesis ribosom memerlukan
aktivitas dari ketiga RNA polimerase. RNA polimerase II mensintesis pre-mRNA protein ribosom
dan faktor tambahan yang terlibat dalam biogenesis ribosom, RNA polimerase
III menghasilkan prekursor untuk 5S rRNA ribosomal (rRNA), dan RNA polimerase I (RNA
Pol I) menghasilkan prekursor umum untuk rRNA 5.8S, 18S dan 25S (ragi) / 28S (mamalia)
(Johnson, 1994).
Biogenesis pada sel eukariotik dan prokariot berbeda (Campbell,2004).
Proses biogenesis pada sel eukariotik memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Lucia,2006):
1. Lebih kompleks
2. Waktu lebih panjang
3. Pembentukan 18S dan 28S rRNA terjadi di nucleolar organizer
4. Pembentukan 5S rRNA terjadi di sisi luar nukleolus
Proses biogenesis pada sel prokariotik memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Lucia,2006):
1. Gen RNA yang mengkode untuk 5S, 23S dan 16S rRNA ribosom secara ketat bergerombol di
wilayah kromosom dan yang hadir hanya dalam beberapa salinan.
2. Gen ribosom berada dalam operon tunggal yang ditranskripsi sebagai satu unit, yang
segera secara langsung dibentuk molekul RNA dari DNA dan langsung terbentuk
ribosom
E. Fungsi Ribosom
Ribosom mempunyai fungsi sebagai berikut (Comarck, 1994) :
Pada saat sintesis protein ribosom mengelompok menjadi poliribosom (polisom). Sebagian
besar protein dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol. Sedang ribosom terikat
umumnya membuat protein yang dimasukkan ke dalam membran, untuk pembungkusan dalam
organel tertentu seperti lisosom atau dikirim ke luar sel (Johnson, 1994).
Ribosom berperan dalam proses sintesis protein atau tepatnya perakitan polipeptida.
Ribosom mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam proses perakitan polipeptida. Untuk
perakitan polipeptida memerlukan pemandu yang diperlukan untuk menentukan apakah kodon
yang terdapat pada mRNA dapat tepat berpasangan dengan anti kodon yang terdapat pada tRNA,
sehingga penerjemahannya tidak meleset. Kejadian ini difasilitasi dan dikatalisis oleh ribosom,
rRNA yang terkandung dalam ribosom akan bertindak sebagai katalisator. Dalam proses
penerjemahan ini sub unit kecil ribosom berperan mengikat mRNA, sedangkan sub unit besar
berpern sebagai tempat masuk dan keluarnya tRNA untuk membentuk ikatan polipeptida
(Geneser, 2009).
Sebelum membahas lebih jauh lagi tentang proses sintesis protein maka sebagai langkah
awal kita harus mengingat dulu pengetahuan yang sudah kita peroleh tentang pasangan kodon dan
anti kodoon molukul mrna akan mengandung adenine (A).urasil (U).guanin (G)dan cytosine (C).
Tiga basa ini akan bergabung membentuk kodon misalnya , UUC, merupakan kodon untuk asam
amino fenilalanin (phe).UGC, untuk asam amino triptofan (Try), sebagai contohnya mRNA akan
menyusun kodon-kodon tersebut dalam suatu rangkaian misalnya UGC/UUC/UGC/UUC kodon-
kodon ini akan dibaca Try-Phe-Try-Phe (Geneser, 2009).
Akan dapat di terjemahkan kodon-kodon tersebut harus berpasangan dengan anti kodonya.
Misalnya A akan selalu bergabung dengan U anti kodonnya, demikian juga sebaliknya, seangkan
G akan bergabung dengan C. jadi jika kodonnya adalah UUC maka anti koonnya adalah AAG.
Kalau kodon dimiliki oleh mRNA maka anti kodon miliki oleh tRNA. tRNA selain memiliki
antikodon juga memiliki asam amino. Jadi misalnya kodon mRNA adalah UUC yang berarti harus
dibaca fenilalanin maka antikodonnya AAG yang terdapat pada tRNA, menggandeng asam amino
maka fenilalanin (Phe), sehingga kodon dan antikodon bersatu maka asam amino yang dibawa
adalah sesuai dengan pesanan dari kodon (Geneser, 2009).
2. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino ditambahkan satu peratu pada asam amino
pertama (Geneser, 2009):
a) Pengenalan kodon : kodon mRNA pada tempat A dari ribosom membentuk ikatan hydrogen
dengan anti kodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat.
b) Pembentukan ikatan peptida : molekul rRNA dari subunit ribosom besar, berfungsi sebagai
ribozim, mengkatalis pembentukan ikatan peptide yang menggabungkan polipeptida memanjang
dari tempat P keasam amino yang baru tiba di tempat A. pada tahap ini polipeptida memisahkan
diri dari tRNA tempat perlekatannya semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan
pada asam amino yang dibawa oleh tRNA ditempat A.
c) Translokasi : tRNA ditempat A, sekarang terikat pada polipeptida yang sedang tumbuh, di
translokasikan ketempat P. saat RNA berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan dengan
hydrogen pada kodon mRNA, mRNA bergerak bersama-sama dengan anti kodon ini dan
membawa kodon berikutnya untuk ditranslasi di tempat A. sementara itu tRNA yang tadinya
berada pada tempat P ke tempat E dan dari tempat ini keluar dari ribosom.
3. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai
tempat A di ribosom. Triplet basa yang istimewa ini yaitu UAA, UAG, UGA, tidak mengkode
suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan transasi. Suatu protein
yang disebut sebagai faktor pelepas langsung mengikatkan diri pada kodon stop ditempat A. faktor
pelepas ini menyebabkan penambahan molekul air, bukan asam amino, pada rantai polipeptida.
Reaksi ini menghidrolisis polipeptida yang sudah selesai ini dari tRNA yang berada ditempat P,
melepaskan polipeptida dari ribosom. Sisa-sisa penyusunan translasi kemudian terpisah-pisah
(Geneser, 2009).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang dibuat didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Ribosom umumnya
terdapat terikat ke retikulum endoplasma dan selaput inti, dan sebagian lainnya terdapat bebas
dalam sitoplasma.
2. Ribosom bertindak sebagai mesin produksi protein dan akibatnya ribosom sangat melimpah pada
sel yang sedang aktif dalam sintesis protein. Sejumlah protein yang dihasilkan, diangkut ke luar
sel.
Ribosom eukaryot diproduksi dan dirakit di dalam nukleolus.
3. Ribosom dibagi menjadi dua subunit, satu lebih besar daripada yang lain. Mengikat subunit kecil
untuk mRNA, sedangkan mengikat subunit yang lebih besar kepada tRNA dan asam amino. Ketika
selesai membaca mRNA ribosom, kedua subunit terpecah. Ribosom telah diklasifikasikan sebagai
ribozim, karena RNA ribosomal tampaknya paling penting bagi aktivitas transferase peptidil yang
menghubungkan asam amino bersama. Ribosom dari bakteri, archaea dan eukariota (tiga domain
kehidupan di Bumi), memiliki struktur secara signifikan berbeda dan urutan RNA.
4. Salah satu sifat Struktur dari ribosom adalah yaitu Setiap sub unit dicirikan oleh koefisiensi
sedimentasi yang dinyatakan dalam unit Svedberg (S). Sehingga koefisien sedimentasi dari
prokariot adalah 70S untuk keseluruhan ribosom (50S untuk sub unit yang besar dan 30S untuk
yang kecil). Untuk eukariot adalah 80S untuk keseluruhan ribosom (60S untuk sub unit besar dan
40S untuk yang kecil).
5. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan merupakan contoh organel yang tidak
bermembran. Organel ini terutama disusun oleh asam ribonukleat, dan terdapat bebas dalam
sitoplasma maupun melekat pada RE.
6. Ribosom juga dapat melakukan Transkripsi, Terminasi, Inisiasi, Elogasi dan Elongasi.
3.2 Saran
Semoga materi ini bermanfaat bagi kita semua. amin
DAFTAR PUSTAKA