Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam
amino. Salah satu prinsip utama biologi, sering disebut sebagai “dogma sentral,”
adalah DNA yang digunakan untuk membuat RNA, yang, pada gilirannya,
digunakan untuk membuat protein. Urutan DNA gen disalin ke RNA (mRNA).
Ribosom kemudian membaca informasi dalam RNA dan menggunakannya untuk
membuat protein. Proses ini dikenal sebagai translasi; yaitu, ribosom
“menerjemahkan” informasi genetik dari RNA menjadi protein. Ribosom
melakukan hal ini dengan mengikat sebuah mRNA dan menggunakannya sebagai
template untuk urutan yang benar asam amino pada protein tertentu. Asam amino
yang melekat pada RNA transfer (tRNA) molekul, yang masuk salah satu bagian
dari ribosom dan mengikat ke urutan messenger RNA. Asam amino terlampir
yang kemudian bergabung bersama oleh bagian lain dari ribosom. Ribosom
bergerak sepanjang mRNA, “membaca” urutan dan menghasilkan rantai asam
amino. Ribosom terbuat dari kompleks dari RNA dan protein.
Ribosom dibagi menjadi dua subunit, satu lebih besar daripada yang lain.
Mengikat subunit kecil untuk mRNA, sedangkan mengikat subunit yang lebih
besar kepada tRNA dan asam amino. Ketika selesai membaca mRNA ribosom,
kedua subunit terpecah. Ribosom telah diklasifikasikan sebagai ribozim, karena
RNA ribosomal tampaknya paling penting bagi aktivitas transferase peptidil yang
menghubungkan asam amino bersama. Ribosom dari bakteri, archaea dan
eukariota (tiga domain kehidupan di Bumi), memiliki struktur secara signifikan
berbeda dan urutan RNA. Perbedaan- perbedaan dalam struktur memungkinkan
beberapa antibiotik untuk membunuh bakteri oleh ribosom menghambat mereka,
sementara meninggalkan ribosom manusia tidak terpengaruh. Ribosom dalam
mitokondria sel eukariotik mirip pada bakteri, yang mencerminkan asal-usul
evolusi kemungkinan organel ini berasal dari kata ribosom asam ribonukleat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ribosom ?
2 .Bagaimana struktur ribosom ?
3. Apa saja fungsi ribosom ?
4. Bagaimana proses terjadinya sintesis protein ?
5. Bagaimana pengertian serta fungsi protein

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian ribosom.
2. Untuk mengetahui struktur ribosom
3. Untuk mengetahui fungsi ribosom
4. Untuk mengetahui proses terjadinya sintesis protein
5. Untuk mengetahui pengertian serta fungsi protein

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ribosom
Ribosom ditemukan pertama kali oleh George Emil Palade, seorgang
ilmuwan biologi sel yang berkebangsaan Romania pada pertengahan tahun 1950-
an, dengan menggunakan mikroskop elektron. Kata Ribosom berasal dari bahasa
Yunani soma yang artinya "badan" dan ribonucleic acid (asam ribonukleat). Kata
"Ribosom" digunakan pertama kali oleh seorang ilmuwan yang bernama Richard
B. Roberts pada tahun 1958. Albert Claude, Christian de Duve, dan George Emil
Palade bersama sama mendapatkan Hadiah Nobel dalam bidang Kesehatan dan
Fisikologi pada tahun 1974 karena penelitiannya mengenai siklus hidup ribosom.
Hadiah Nobel dalam bidang kimia tahun 2009 didapatkan oleh Venkatraman
Ramakrishnan, Thomas A. Steitz, dan Ada E. Yonath karena telah berhasil
mendemonstrasikan secara terperinci mengenai struktur rinci dan mekanisme
ribosom.
Ribosom adalah suatu organel yang berukuran kecil, padat, dan tidak
memiliki membran yang ada pada semua sel yang hidup, diameter pada ribosom
antara 17 - 20 nm. Ribosom berperan sebagai tempat terjadinya reaksi sintesis
protein. Molekul utama yang digunakan sebagai penyusun ribosom adalah
ribosomal RNA atau disingkat rRNA serta protein. Ribosom merupakan salah
satu organel yang keberadaannya juga terdapat pada sel eukariot dan prokariot
yang jumlahnya hingga ribuan buah. Asam ribonukleat merupakan bagian dari
DNA yang berasal dari nucleolus, yang merupakan sebuah tempat dalam ribosom
untuk mensintesis protein dalam sel. Ribosom terdiri atas dua sub unit yaitu sub
unit besar dan sub unit kecil. Kedua sub unit ini akan berdifusi jika proses
translasi berlangsung. Sub unit ribosom dinyatakan dengan satuan S (Svedberg)
yang merupakan nama penemunya, satuan ini menunjukkan kecepatan
pengendapan pada saat sub unit tersebut disentrifugasi. Di dalam sel, keberadaan
ribosom ada di dua area sitoplasma. Beberapa ribosom yang ditemukan tersebut
tersebar dalam sitoplasma dan disebut sebagai Ribosom bebas, sedangkan
ribosom lain yang menempel pada retikulum endoplasma disebut Ribosom terikat.
Permukaan pada Retikulum Endoplasma yang terdapat ribosom dalam keadaan
menempel disebut Retikulum Kasar Endoplasma (RER). (Rahmadani, 2017)
2.2 Ciri-ciri Ribosom
Ciri-ciri ribosom dalam literatur biologi antara lain:
1. Bentuk kecil-kecil: Ribosom memiliki bentuk yang kecil dan tersebar bebas
di sitoplasma.
2. Adanya banyak sekali: Ribosom ada banyak sekali dalam sel.
3. Berperan dalam sintesis protein: Ribosom berperan dalam sintesis protein.
4. Terdapat pada sel eukariotik dan prokariotik: Ribosom dapat ditemukan
pada sel eukariotik dan prokariotik.
5. Berperan dalam pembelahan sel: Ribosom memiliki fungsi penting dalam
pembelahan sel.
6. Berfungsi membawa informasi genetik dan replikasi DNA: Ribosom
membawa informasi genetik dan replikasi DNA.
7. Berperan dalam sintesis protein: Ribosom berperan dalam sintesis protein.
8. Berada pada sitoplasma: Ribosom berada pada sitoplasma.
9. Berperan dalam pembelahan sel: Ribosom memiliki fungsi dalam
pembelahan sel.
2.3 Struktur Ribosom
Ribosom merupakan organel berupa padatan yang tidak bermembran dan
berukuran sangat kecil (20 – 25 nm). Ribosom tersusun sebagian besar atas RNA
(Ribonucleic Acid) sekitar 60% dan protein sebesar 40%. RNA ribosom (rRNA)
disintesis di dalam nukleolus inti sel dan diekspor serta difungsikan di sitoplasma.
Ribosom berfungsi sebagai alat untuk sintesis protein. Ribosom yang bekerja
menyintesis protein berada dalam suatu unit yakni gabungan antara sub unit besar
dan sub unit kecil (Rahman, 2007 : 5). Kedua sub unit tersebut berhubungan
dalam suatu ikatan yang distabilkan oleh ion magnesium.
Secara tiga dimensi, sub unit besar ribosom dapat digambarkan seperti
mempunyai tangan berjumlah tiga, sedangkan pada sub unit kecil ribosom tidak
memiliki tonjolan yang mirip tangan tersebut. Kedua sub unit hanya bergabung
ketika melaksanakan fungsinya dalam sintesis protein.
Di dalam ribosom diketahui terdapat 3 bagian yang memiliki fungsi
tersendiri, yaitu bagian E (exit site), bagian P (peptidil site), dan bagian A
(aminoacyl site). Bagian/ situs P merupakan tempat pengikatan tRNA yang
membawa rantai polipeptida yang sedang tumbuh, situs A merupakan tempat
pengikatan tRNA yang membawa asam amino yang akan ditambahkan pada rantai
polipeptida, sedangkan situs E merupakan tempat keluarnya tRNA yang sudah
terdeasilisasi.
Terdapat dua macam persebaran butiran nucleoprotein pada permukaan
ribosom. Butiran nukleoprotein yang tersebar bebas pada sitoplasma disebut
ribosom bebas, sedangkan butiran nukeloprotein yang menempel pada permukaan
retikulum endoplasma disebut ribosom terikat. Ribosom bebas berperan dalam
proses sintesis enzim, sedangkan ribosom terikat berfungsi dalam sintesis protein
Ukuran ribosom ditentukan dengan analisis sedimentasi. Ribosom seperti
banyak makromolekul dan perakitan multimolekul berukuran sangat besar dan
sangat sukar untuk ditentukan beratnya. Suatu cara untuk mengukur yaitu dengan
mengukur kecepatan pengendapan pada larutan padat (sering digunakan sukrosa)
dengan kekuatan sentrifugasi 700.000 gr atau lebih. Koefisien sedimentasi ini
dinyatakan sebagai nilai S (S = unit Svedberg).
2.3.1 Struktur Ribosom pada Prokaryot
Ribosom sel-sel prokariota memiliki massa molecular 2.520.000 dalton
dan matranya 29 X 21 nanometer. Ribosom sel-sel eukariota lebih besar dari pada
ribosom sel-sel prokariota tersebut. Massa molecular ribosom sel eukariot berkisar
antara 4.220.000 dalton dan matranya 32 X 22 nanometer. Ukuran - ukuran
ribosom ditentukan dengan jalan analisis sedimentasi (pengendapan). Analisis ini
mendasarkan pada pengukuran pada laju pengendapan suatu molekul atau zarah
didalam larutan kental, biasanya larutan sukrosa yang dipusing dengan kecepatan
yang sangat tinggi (70 gr atau lebih). Konfesiensi sedimentasi dinyatakan dalam S
yaitu kesatuan atau unit Swedberg. Selain koefisien Swedberg, laju pengeendapan
juga dipengaruhi oleh factor factor lain yaitu berat molekul, berat makro molekul,
atau rakitan makro molukernya. Ribosom prokariota memiliki koevisien
sedimentasi 70S, sedangkan pada sel eukariota koefisien sedimentasinya 80S
(Johnson, 1994)
Ribosom prokariot mengandung RNA dan protein. Pada subunit ribosom
prokariot mengandung satu molekul RNA yaitu RNA 16S (BM 0.6 X 10 6)
sedangkan subunit besar mengandung 2 molekul RNA yaitu RNA 23S (BM 1.6 X
106) dan RNA 5S (BM 3.2 X 10 4). Ketiga RNA merupakan produk transkripsi
secara tertutup dari rantai gen dalam urutan 16 S-23 S-5S (Geneser, 2009).
2.3.2 Struktur Ribosom pada Eukaryot
Sub unit kecil eukariotik mengandung molekul RNA18S (BM 0,7x 10),
sedangkan sub unit besar mengandung RNA 28S (BM 1,7x10), RNA 5S (BM
2,0x 10), dan RNA 5,8S (BM 5,0x 10) (Johnson, 1994).
RNA 18S, 5,8S dan 28S merupakan hasil transkripsi dari gen yang
berhubungan dalam kromosom pada daerah pengatur inti (NOR) dari inti sel.
RNA 5S dalah produk trankripsi primer, bukan dari pemutusan pada pos
transkripsi precursor RNA prikariot dilepas secara berurutan dari transkrip yang
sedang tumbuh, sedangkan pada eukariot dihasilkan suatu transkrip tunggal
dengan berat molekul tinggi yaitu 45S yang mengandung precursor 18S, 5.8S, dan
28S. Tahap awal membagi 45S RNA menjadi dua bagian yaitu bagian besar (41S)
yang akhirnya akan menjadi RNA 5.8S dan 28S. Dan bagian kecil menghasilkan
18S (Johnson, 1994).
Ribosom selain mengandung RNA juga protein. Subunit kecil
mengandung 30 protein (S1, S2, dan lain-lain) dan subunit besar mengandung 40
protein (L1, L2, dan lain-lain). Selain jumlahnya lebih banyak, protein ribosom
eukariot juga memiliki berat molekul yang sangat besar (Geneser, 2009).
2.4 Macam-macam Ribosom
a. Ribosom Bebas
Ribosom bebas adalah ribosom yang terdapat di sitoplasma. Protein yang
dibuat oleh ribosom bebas akan digunakan dalam sitosol itu sendiri.
b. Ribosom Terikat
Ribosom terikat adalag ribosom yang melekat pada membran intraseluler,
terutama pada Retikulum Endoplasma. Protein yang disintesis oleh ribosom
terikat umumnya dimasukkan ke dalam membran untuk pembungkusan organel
tertentu, atau dikirim keluar sel. Ribosom bebas dan terikat secara struktural
identik dan dapat saling bertukar tempat.
2.5 Fungsi Ribosom
Fungsi ribosom yang utama adalah sebagai pembuat protein dan yang
melakukan sintesis protein di dalam sel. Sel perlu memproduksi protein agar bisa
mempercepat proses biologis yang dilaluinya dan untuk bisa berfungsi dengan
baik. Protein juga menjadi bagian penting dalam berbagai organ tubuh, termasuk
rambut, kulit, dan kuku. Tanpa adanya ribosom akan mengakibatkan banyak
fungsi tubuh terganggu.
Ribosom bisa membuat protein untuk digunakan di dalam sel maupun
yang akan dikeluarkan dari sel. Protein yang ada di dalam sel, dibuat oleh ribosom
yang berada di sitosol. Sementara itu di luar sel, ada yang diproduksi di retikulum
endoplasma maupun amplop nukleus.
2.6 Pengertian Protein Dan Sintesis Protein
a. Pengertian protein
Protein adalah makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah L-
asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Suatu molekul protein disusun
oleh sejumlah asam amino dengan susunan tertentu dan bersifat turunan. Asam
amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Unsur
nitrogen adalah unsur utama protein sebanyak 16% dari berat protein. Molekul
protein juga mengandung fosfor, belerang, dan ada jenis protein yang
mengandung unsur logam seperti tembaga dan besi (Winarno F. G 2004).
b. Pengertian sintesis protein
Sintesis protein (disebut juga biosintesis protein) adalah proses
pembentukan partikel protein yang di dalamnya melibatkan sintesis RNA yang
dipengaruhi oleh DNA. Dalam proses sintesis protein, molekul DNA adalah
sumber pengodean asam nukleat untuk menjadi asam amino yang menyusun
protein, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam prosesnya. Molekul DNA pada
suatu sel ditranskripsi menjadi molekul RNA. Molekul RNA inilah yang
ditranslasi menjadi asam amino sebagai penyusun protein. Dengan demikian,
molekul RNA yang terlibat secara langsung dalam proses sintesis protein.
2.7 Fungsi protein
Fungsi dari protein sendiri yaitu sebagai zat utama pembentuk dan
pertumbuhan tubuh. Protein sebagai zat utama pembentuk merupakan zat utama
pembentuk sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi jika karbohidrat
dan lemak didalam tubuh berkurang . Protein dapat dijadikan sumber energi jika
terdapat organisme yang kekurangan energi. Keistimewaan yang dimiliki protein
yaitu strukturnya selain mengandung N (Nitrogen), C (Karbon), H (Hidrogen), O
(Oksigen), terdapat juga S (Belerang), P (Fosfor), dan Fe (Besi) (Azhar, 2016).
2.8 Peran Protein Dalam Sintesis Protein
Menurut Rahmadina ( 2017) Ribosom memiliki peran kunci dalam sintesis
protein, yang merupakan proses biologis di mana informasi genetik yang terdapat
dalam RNA diubah menjadi rangkaian asam amino yang membentuk protein.
Ribosom adalah struktur seluler tempat terjadinya sintesis protein. Proses ini
terdiri dari dua tahap utama: transkripsi (pembentukan RNA) dan translasi
(pembentukan protein). Berikut adalah peran ribosom dalam tahap translasi atau
sintesis protein:

1. Pengenalan mRNA (messenger RNA): Sintesis protein dimulai dengan


transkripsi, di mana DNA disalin menjadi RNA, khususnya mRNA.
mRNA mengandung informasi genetik yang diperlukan untuk membentuk
protein.
2. Pengangkutan mRNA ke Ribosom: mRNA yang baru dibentuk kemudian
meninggalkan inti sel dan masuk ke sitoplasma, tempat ribosom berada.
3. Pengikatan Subunit Ribosom: Ribosom terdiri dari dua subunit, yaitu
subunit besar dan subunit kecil. Kedua subunit ini bergabung untuk
membentuk struktur fungsional ketika ribosom siap untuk memulai
sintesis protein.
4. Inisiasi: Proses inisiasi dimulai ketika ribosom mengenali dan berikatan
dengan ujung 5′ mRNA. Proses ini melibatkan faktor inisiasi dan tRNA
(asam transfer ribonukleat).
5. Pembentukan Kodon-anticodon: Setiap tRNA membawa asam amino
tertentu, dan memiliki triplet nukleotida yang disebut anticodon.
Anticodon ini berikatan dengan kodon pada mRNA, membentuk pasangan
basa yang spesifik dan memastikan bahwa asam amino yang sesuai
ditransfer ke rantai polipeptida yang sedang tumbuh.
6. Elongasi: Ribosom membaca urutan nukleotida pada mRNA dan
memastikan bahwa tRNA yang tepat membawa asam amino yang sesuai
berikatan dengan kodon yang sesuai. Ini berlanjut dengan adanya enzim
peptidil transferase yang membantu membentuk ikatan peptida antara
asam amino, memperpanjang rantai polipeptida.
7. Translokasi: Setelah sebuah asam amino ditransfer, ribosom bergerak
maju ke kodon berikutnya pada mRNA, memindahkan rantai polipeptida
ke situs P dan memungkinkan tRNA kosong meninggalkan ribosom dari
situs E.
8. Terminasi: Proses sintesis protein berakhir saat ribosom mencapai kodon
terminasi pada mRNA. Sebuah faktor pelepasan membantu membebaskan
rantai polipeptida dari ribosom.

Proses ini berulang-ulang sampai seluruh urutan mRNA dibaca dan rantai
polipeptida selesai. Setelah itu, ribosom akan terpisah menjadi subunit-subunitnya
dan siap untuk digunakan kembali dalam sintesis protein berikutnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ribosom adalah organel ukuran kecil dan padat yang terdapat dalam sel
dan berperan sebagai tempat sintesis protein. Ribosom terdapat dalam sitoplasma
dan melekat pada membran RE ketika berlangsungnya proses sintesis protein. Jika
proses sintesis protein tidak berlangsung ribosom akan berbentuk sub unit kecil
dan sub unit besar.Ribosom juga merupakan komponen sel yang membuat protein
dari semua asam amino.
Struktur pembentuk dari ribosom ini tersusun atas dua bagian yang sangat
penting, yakni asam ribonukleat atau RNA dan protein. Pada masing-masing
ribosomnya, terdiri lagi dari dua subunit RNA dan protein. Sub unit tersebut
adalah subunit besar dan subunit kecil. Adapun posisi dari subunit RNA dan
protein dalam ribosom adalah saling tumpang tindih dengan seluruh subunit besar
yang berada pada bagian atau posisi atas subunit kecil. Kemudian, pada bagian
tengah dari kedua subunit tersebut, terdapat RNA lagi
Fungsi ribosom sendiri merupakan organel yang memiliki ukuran sangat
kecil dan padat dalam suatu sel yang juga berperan sebagai tempat untuk
melakukan sintesis protein atau proses pembentukan partikel protein yang dalam
prosesnya melibatkan sintesis RNA yang juga turut dipengaruhi oleh DNA.
Secara umum, tahapan proses terjadinya sintesis protein ada 3, yaitu :
Tahap replikasi DNA adalah proses sintesis DNA baru yang terjadi di
dalam nukleus sel. Pada proses replikasi DNA ini membutuhkan bantuan dari
enzim helikase yang bertugas untuk melepaskan basa dan ikatan hidrogen yang
terdapat pada rangkaian DNA. Tahap transkripsi adalah tahapan dimana DNA
akan membentuk RNA dengan menguraikan kode genetik yang berasal dari DNA.
Pada tahap ini akan menghasilkan 3 jenis RNA, yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA.
Translasi adalah proses menerjemahkan kode kodon yang berasal dari RNA m
untuk menjadi asam amino yang nantinya akan membentuk protein. Masing-
masing urutan dari basa nitrogen yang berbeda nantinya akan diterjemahkan
menjadi asam amino yang berbeda pula. Contohnya disini adalah asam amino
fenilalanin yang merupakan terjemahan dari kodon UUU (3 basa urasil), asam
amino glisin (CGC), asam amino serin (UCA) dan asam amino triptofan (UGG)
Sintesis protein adalah serangkaian proses pembentukan partikel protein
dalam bahasan biologi molekuler yang melibatkan sistesis RNA yang dipengaruhi
oleh DNA. Sehingga dapat dikatakan bahwa molekul DNA merupakan sumber
pengkodean pada asam nukleat untuk menjadi asam amino penyusun protein tapi
tidak terlibat secara langsung dalam prosesnya.
Sintesis protein bertujuan untuk membentuk protein yang dapat
dimanfaatkan oleh tubuh. Protein termasuk salah satu komponen penting yang
menyusun tubuh makhluk hidup. INi merupakan molekul kecil di dalam sel, dan
mereka diperlukan untuk semua struktur dan fungsi di dalam sel.

Anda mungkin juga menyukai